Anda di halaman 1dari 2

SOAL UAS SISTEM HEMATOLOGI

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 3

DOSEN: NS.NURLIAH.,M.KEP

Tn.S 42 th datang ke RSUD Toto Kabila dengan keluhan sering lemas, pusing, sesak nafas
jika berjalan agak jauh, terkadang mimisan. Hasil pengkajian ditemukan pasien mengatakan
tidak ada DM, hipertensi, penyakit jantung, kesadaran compos mentis, pucat, sklera anikterik,
konjungtiva anemis, bunyi paru-paru vesikuler. Hasil pemeriksaan laboratorium HB 7 gr/dl,
ERITROSIT 4X10/ul, hematokrit 21%, leukosit 5x10/ul, trombosit 175/ul.

Pertanyaan:

1. jelaskan patofisiologi kasus diatas

2. tentukan diagnosa keperawatan kasus diatas

3. buatlah renpra kasus diatas (buat tabel)

Jawaban :

1. Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin atau
hematokrit di bawah normal. Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin
lebih rendah dari nilai normal. Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau
hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal yaitu bila Hb < 14 g/dL dan Ht < 41%,
pada pria atau Hb < 12 g/dL dan Ht < 37% pada wanita. Klasifikasi anemia dibagi
menjadi 5 yaitu Anemia mikrositik hipokrom (anemia defisiensi besi, anemia penyakit
kronis), Anemia makrositik (defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat), Anemia
karena perdarahan, Anemia hemolitik, Anemia aplastic. Dalam keadaan normal tubuh
orang dewasa mengandung rata-rata 3 – 5 gr besi, hampir dua pertiga besi terdapat dalam
hemoglobin dilepas pada proses penuaan serta kematian sel dan diangkat melalui
transferin plasma ke sumsum tulang untuk eritropoiesis. Pada peredaran zat besi
berkurang, maka besi dari diet tersebut diserap oleh lebih banyak. Besi yang dimakan
diubah menjadi besi keto dalam lambung dan duodenum, penyerapan besi terjadi pada
duodenum dan jejenum proksimal, kemudian besi diangkat oleh tranferin plasma ke
sumsum tulang, untuk sintesis hemoglobin atau ke tempat penyimpanan di jaringan.
Pembentukan Hb terjadi pada sumsum tulang melalui semua stadium pematangan besi
merupakan susunan atau sebuah molekul dan hemoglobin, jika zat besi rendah dalam
tubuh maka pembentukan eritrosit atau eritropoetin akan mengganggu sehingga produksi
sel darah merah berkurang, sel darah merah yang berkurang atau menurun mengakibatkan
hemoglobin menurun sehingga transportasi oksigen dan nutrisi ke jaringan menjadi
berkurang, hal ini mengakibatkan metabolisme tubuh menurun.
2. Diagnosa keperawatan :
 Perfusi perifer tidak efektif
3. Renpra

No SDKI SLKI SIKI


D.0009 Perfusi perifer Setelah dilakukan tindakan Observasi
tidak efektif keperawatan selama 3x24  Periksa sirkulasi(nadi,perifer,edema,pengisian
jam perfusi jaringan adekuat kapiler )
dengan kriteria  Identifikasi factor resiko
-membran mokusa merah Terapeutik
-konjungtiva tidak anemis  Hindari pemasangan infus atau pengambilan
darah
Edukasi
 Anjurkan berhenti merokok
 Anjurkan berolaragah rutin

Anda mungkin juga menyukai