Anda di halaman 1dari 10

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN LAWANG

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


TAHUN AJARAN 2017/2018

MATA AJAR : KMB I


SABTU 13 JANUARI
HARI/TANGGAL :
2018
SEMESTER : I/I
WAKTU : 60 MENIT

PETUNJUK UMUM

a. Tulis identitas mahasiswa pada lembar jawaban yang tersedia !


b. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X) options jawaban (a, b, c,
c. d, atau e) !
Periksalah kembali sebelum anda menyerahkan lembar jawaban ke pengawas ujian !

1. Tujuan perawat mengkaji data demografi pada pasien yang mengalami gangguan sistem
pencernaan:
a. Memberikan gambaran tentang kemungkinan faktor predeposisi
b. Memudahkan dalam penentuan diagnosa
c. Membedakan pasien yang satu dengan yang lain
d. Memudahkan dalam pencatatan dan pelaporan pada rekaman medis
e. Memudahkan dalam memberikan asuhan keperawatan

2. Pada saat mengkaji pasien dengan gangguan sistem pencernaan, perawat menanyakan “
Apakah nyeri yang ibu rasakan mengganggu kegiatan ibu?’” perawat tersebut menanyakan
tentang :
a. P : Penyebab
b. Q : Qualitas/quantitas
c. R ; Radiasi/penyebaran
d. S ; Several
e. T : Time/waktu kejadian

3. Proses patofisiologi terjadinya penyakit gastritis hal-hal berikut, KECUALI:


a. Terjadinya gangguan fungsi barier dari mukosa lambung
b. Terjadinya difusi kembali asam lambung kedalam mukosa lambung
c. Terjadinya penurunan histamin dan stimulasi saraf kholinergik
d. Terjadinya erosi dan atropi mukosa lambung.
e. Terjadinya peningkat produksi HCL

4. Penyakit gastritis yang disebabkan terjadinya refluk cairan empedu/cairan duodenal


kelambung, digolongkan penyakit gastritis :
a. Gastritis Akut
b. Gastritis kronik
c. Gastritis sub akut
d. Gastritis sub kronik
e. Gastritis tak terklasifikasi

1
5. Diagnosa keperawatan yang utama pada pasien yang mengalami gastritis, adalah
a. Nyeri epigastrium b/d peningkatan asam lambung
b. Resikot terjadi komplikasi:perdarahan b/d peningkatan asam lambung
c. Kekurangan nutrisi b/d mual muntah
d. Gangguan keseimbangan cairan elektrolit b/d mual dan muntah
e. Kecemasan b/d perubahan status kesehatan

6. Intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi Nyeri epigastrium b/d peningkatan asam
lambung, kecuali
a. Hindarkan makanan yang mengandung cafein , colo, soda
b. Berikan makanan lunak, diet seimbang, porsi kecil tapi sering
c. Berikan makan berserat dan tinggi lemak
d. Observasi tentang nyeri : tingkat, durasi , frekuensi area penyebaran
e. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi

7. Pernyataan berikut merupakan faktor predeposisi utama terjadinya gastritis ,


a. Stress psikologis dan fisik
b. Penggunaan obat-obat analgesik antiperitik
c. Pola makan porsi kecil tapi sering sering
d. Makan tidak teratur
e. Sering mengkonsumsi makanan yang asam

8. Intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah nutrisi kurang pada pasien gastritis
a. Cek Hb pasien seminggu sekal1
b. Kolaborasi pemberian nutrisi perparerntral (TPN)
c. Beri makanan dengan porsi kecil tapi sering
d. Beri diet tinggi lemak dan tinggi serat
e. Beri makan dengan porsi yang banyak

9. Intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah gangguan pola istirahat dan tidur pada
pasien gastritis
a. Beri makanan 1 jam sebelum tidur
b. Ajak cerita sampai pasien tertidur
c. Memberikan obat-obatan yang dimakan malam hari sebelum tidur
d. Minum susu porsi kecil 1 jam sebelum tidur
e. Anjurkan pasien tidur lebih cepat

10. Pendidikan kesehatan yang kita berikan pada pasien gastritis tentang pemakaian obat-
obatan:
a. Menjelaskan tentang dosis dan cara kerja serta efek samping.
b. Lanjutkan pemakian obat setelah pulang dari RS
c. Anjurkan untuk banyak minum obat-obat jenis kortikosteroid
d. Usahakan agar setiap saat selalu tersedia antasida
e. Anjurkan agar setiap saat minum obat

11. Pendidikan kesehatan yang kita berikan pada pasien dengan gastritis tentang diet/makanan ,
KECUALI:
a. Makanlah 3 kali/hari dengan diet seimbang
b. Makanlah snack diantara wakut makan
c. Makanlah makanan yang banyak mengandung bumbu
d. Hindarkan stress pada saat dan setelah makan
e. Hindarkan mengkonsumsi makanan yang pedas dan asin

2
12. Masuknya kuman salmonela typosa ke dalam intestinum pada minggu I, berdampak pada
kenaikan suhu tubuh/demam, demam yang terjadi pada minggu I disebut
a. Demam intermiten
b. Demam remiten
c. Demam kontinu
d. Demam subfebris
e. Demam /febris

13. Pada pemeriksaan fisik, dan test diagnostik yang menunjukkan bahwa pasien menderita
demam typoid adalah.
a. Peningkatan suhu tubuh kurang lebih 3 minggu
b. Lidah kotor dan tepi hiperemis
c. Hasil Lab Leukosit di atas normal
d. Distensi abdomen dan nyeri
e. Hasil Pemeriksaan widal (+)

14. Diagnosa keperawatan yang utama pada pasien yang mengalami demam typoid, adalah
a. Nyeri epigastrium b/d peningkatan asam lambung
b. Resikot terjadi komplikasi:perdarahan b/d peningkatan asam lambung
c. Kekurangan nutrisi b/d mual muntah
d. Gangguan keseimbangan cairan elektrolit b/d mual dan muntah
e. Kecemasan b/d perubahan status kesehatan

15. Intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah nutrisi kurang pada demam typoid, adalah
a. Berikan diet halus dan rendah serat
b. Kolaborasi pemberian nutrisi perparerntral (TPN)
c. Beri makanan dengan porsi kecil tapi sering
d. Beri diet tinggi lemak dan tinggi serat
e. Beri makan dengan porsi yang banyak

16. Intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah peningkatan suhu tubuh pada demam
typoid, adalah
a. Berikan kompres hangat
b. Kolaborasi pemberian obat antiperitik
c. Anjurkan banyak minum air putih
d. Berikan kompres dingin
e. Kolaborasi pemberian obat analgetik

17. Pada pemeriksaan laboratorium darah pada pasien demam typoid akan diatemukan hal-hal
berikut, KECUALI;
a. Terjadi peningkatan leukosit
b. Pemeriksaan widal positif (+)
c. Kadar Haemoglobin (Hb) menurun
d. Kadar Hematokrit (Ht) menurun
e. Kadar trombosit turun

18. Intervensi keperawatan yang tidak dianjurkan pada pasien demam typoid dengan
Diagnosa keperawatan Nutrisi kurang adalah
a. Berikan diet tinggi protein, tinggi lemak dan tinggi serat
b. Sajikan makan semenarik mungkin
c. Berikan dalam proses kecil tapi sering
d. Lakukan oral hygiene secara teratur 2 kali sehari
e. Berikan diet halus atau lembek

19. Intervesi keperawatan utama mencegah terjadinya komplikasi pada pasien demam typoid,
KECUALI:
a. Pertahankan posisi bedrest total
b. Monitor adanya tanda-tanda hematemosis, melena
c. Berikan intake makanan yang mengandung serat tinggi untuk mencegah konstipasi.

1
d. Bantu semua aktifitas pasien di tempat tidur.
e. Anjurkan untuk melakukan mobilisasi untuk mencegah dekubitus

20. Diagnosa utama pada klien yang dilakukan pemasangan WSD adalah :
a. Pola nafa tidak efektif
b. Penurunan mobilitas fisik
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan
d. Gangguan perfusi jeringan
e. Resiko infeksi
21. Tindakan keperawatan yang paling tepat untuk mencegah terjadinya penurunan self care
pada pasien yang di pasang WSD adalah :
a. Pemenuhan seluruh kebutuhan klien.
b. Berikan desempatan klien untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan.
c. Robah posisi setiap 2 jam
d. Berikan posisi semi fowler untuk menguatkan alirah darah.
e. Biarkan pasien mengerjakan sendiri

22. Tindakan kperawatan untuk mencegah Tn S dari masalah konstipasi adalah :


a. Berikan diet rendah serat
b. Berikan cairan 2000 – 2500 CC/hari
c. Kaji kebiasaan BAB
d. Lakukan latihan pasif aktif setiap pagi.
e. Berikan obat-obat laksatif
23. Tn B mengalami penyakit asma, tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
mempertahankan terbukanya jalan nafas untuk mencegah sesak apalah :
a. Jalan nafas buatan
b. Latiahan nafas dalam dan batuk efektif
c. Beri posisi fowler atau semi fowler
d. Pemberian obat bronckodilator.
e. Berikan Oksigen sesuai instruksi dokter

24. Tn B mengalami penumpakan sekret di daerah laring, perawat membatu melakukan


pengisapan uap panas untuk membantu mengencerkan atau melarutkan lendir, tindakan
tersebut disebut :
a. Humidifikasi
b. Hidrasi
c. Nebulisasi
d. Suction
e. Irigasi
25. Tindakan keperawatan pada saat menolong klien mengalamai serangan Asma adalah :
a. Miringkan kepala untuk mencegah aspirasi
b. Pakaian yang sempit dilonggarkan
c. Masukan tong spatel dengan segeran kedalam mulut klien mencegah aspirasi
d. Catat semua gejala dan tanda serangan
e. Berikan Oksigen sesuai instruksi dokter
26. Bukan penyebab penyakit TBC banyak menyerang di negara-negara berkembang terutama
disebabkan :
a. Social ekonomi rendah
b. Hygiene yang kurang
c. Tingal di lingkungan yang padat
d. Tinggal di pesisir pantai.
e. Tingal di daerah yang lembab

27. Hal berikut tidak berkaitan dengan Uji-Tuberkulin Test, adalah :


a. Dilakukan dengan mantoc test
b. Uji positif bila indurasi 5 – 9 mm
c. Dibaca setelah 3 – 4 hari penyuntikan
d. Disuntikan secara intra vena.

2
e. Uji positif bila ada perubahan warna daerah penyuntikan
28. Yang bukan factor yang mempermudah penularan TBC pada orang lain, adalah :
a. Malnutris
b. Kontak langsung dengan penderita TBC
c. Menghirup udara terkontaminasi kuman
d. Host yang sensitif
e. Hidup serumah dengan penderita TBC

29. Yang bukan gejalan penyakit TBC:


a. BB Turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jalas.
b. Anorexia dengan gagal tumbuh  BB Tidak naik.
c. Demam lama/Berulang tanpa sebab yg jelas disertai keringat malam.
d. Pengecilan kelenjar limfe superfisialis
e. Batuk-batuk lebih dari 1 minggu

30. Penyakit yang bukan komplikasi pada pasien yang mengalami TBC, adalah :
a. Meningitis
b. Spondilitis
c. Bronkopneumonia
d. Apediksitis
e. Endokarditis

31. Seorang laki – laki 45 tahun datang ke IRD RS degan keluhan sesak nafas. Hasil
pemeriksaan dada terasa nyeri, demam keringat dingin, 4 bulan yang lalu sakit TBC dan
pengobatan berhenti.. Masalah keperawatan utama diatas ialah ....
a. Pola napas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru
b. Jalan napas tidak efektif b.d penumpukan sekret
c. Ansietas b.d krisis situasi (konsep diri)
d. Risiko tinggi infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan tubuh
e. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik

32. Seorang korban laki – laki ditemukan di pinggir hutan dengan tidak sadar. Keadaan korban
ialah henti nafas dan henti jantung tanpa sumbatan benda asing. Perawat telah melakukan
RJP 5 siklus, setelah dicek nadi sudah ada, tapi nafas belum ada. Tindakan perawat
selanjutnya adalah ...
a. Lakukan RJP 30 : 2
b. Berikan Resqeu Breathing 8 – 10 x/menit
c. Lakukan RJP 15 : 2
d. Berikan Resqeu Breathing 2 – 5 x/menit
e. Lakukan RJP 2 penolong

33. Seorang laki – laki usia 34 tahun penderita TBC yang telah dirujuk ke UGD RSUD Dr
Harjono Ponorogo, beliau mengeluh sesak nafas, batuk. Hasil pemeriksaan konjungtiva
anemis,keringat dingin TD 140/90 mmHg RR 30x/mnt. Tindakan yang tepat pada
Gangguan Pola nafas adalah ..
a. flapping vibrasi
b. posisikan semi fowler
c. pasang oksigen 3 ltr/menit
d. anjurkan pasien untuk distraksi relaksasi
e. nebulizer

34. Seorang laki – laki 45 thn datang ke IRD RSU dr Harjono Ponorogo degan keluhan sesak
nafas dan dada terasa nyeri, serta demam. Anamnesa perawat Tn J mengatakan ada
keringat dingin, 4 bulan yang lalu sakit TBC dan pengobatan berhenti. Perawat
mendapatkan Vocal vremitus melemah pada dada kanan, dan perkusi paru pekak, deviasi
trakea ke arah kiri. Pemeriksaan Hb 7 g/dl, konjungtiva anemis, CRT < 3 dtk. Tindakan
independent perawat yang utama untuk masalah diatas diatas ialah ....
a. Kolaborasi pemberian transfusi darah

3
b. Kolaborasi pemberian infus RL
c. Kolaborasi terapi oksigen
d. Posisikan semi fowler
e. Posisikan trendelenburg

35. Seorang mahasiswa perempuan praktek klinik di RSU Malang memeriksa pasien Tn G 29
thn, ia menuliskan hasil pemeriksaan fisik terdapat Clubbing finger, dada barrel chest,
konjungtiva anemis, tampak sesak, cianosis pada perifer (mulut dan tangan). Cianosis
akan muncul manakala Hb pasien ..
a. 10 g/dl
b. 9 g/dl
c. 5 g/dl
d. 6 g/dl
e. 7 g/dl

36. Tn N 34 th diantarkan keluarganya ke klinik. Pemeriksaan Lab Leokosit 14.000 g/dl. Klien
saat anamnesa didapatkan dahak banyak, kesadaran compos mentis, demam, TTV TD
140/90 N 80 x/mnt RR 28x/mnt S 39 °C. Diagnosa medis Pneumonia. Intervensi
independent untuk menurunkan demam ialah ...
a. Injeksi cefotaxim
b. Berikan obat parasetamol
c. Kolaborasi diit TKTP
d. Berikan kompres hangat
e. Pemasangan infus RL

37. Seorang laki-laki berusia 54 tahun, dirawat di Bangsal Penyakit Dalam, terlihat pucat,
sesak serta kelelahan. Pernafasan 32 kali/menit, terdengar ronchi pada kiri kanan paru,
retraksi dada (+). Manakah masalah keperawatan utama yang paling tepat?
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Gangguan pertukaran gas
c. Pola nafas tidak efektif
d. Intoleransi aktifitas
e. penurunan curah jantung

38. Seorang pasien perempuan berusia 45 tahun, telah seminggu mendapatkan terapi oksigen
konsentrasi tinggi. Apakah potensi bahaya yang harus diwaspadai?
a. Keracunan oksigen
b. Nekrosis CO2
c.
Pneumonia
d. Effusi pleura
e. Tracineitis

39. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi pada kebanyakan pasien yang mengalami
penyakit jantung koroner (CAD), KECUALI
a. Usia
b. Ras/genetik
c. Gender/Jenis kelamin
d. Obesitas
e. Golongan darah

40. Yang bukan patofisiologi terjadi penyakit jantung koroner, adalah


a. Gangguan suplai darah pada arteri koroner
b. Terjadinya penebalan lumen pembuluh darah
c. Metabolisme otot jantung meningkat
d. Terjadinya atherosklerosis sehingga iskemia sel otot jantung
e. Peningkatan kadar kolerterol

4
41. Intervensi keperawatan yang dialkukan untuk mengurangi nyeri pada pasien dengan
jantung coroner, KECUALI:
a. Kaji karakteristik nyeri dan tand vital
b. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
c. Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan
d. Pertahankan pemberian cairan peroral
e. Latih teknik relaksasi nafas dalam

42. Diagnosa keperawatan utama pasien dengan jantung koroner


a. Nyeri dada b/d iskemia otot jantung
b. Penurunan perfusi jari8ngan b/d penurunan kontraksi otot jantung
c. Aktivitas intolerans b/d penurunan suplai oksigen
d. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d penurunan kontrak jantung
e. Kecemasan b/d perubahan status kesehatan

43. Intervensi keperawatan untuk meningkatkan perfusi jaringan akibat penurunan stroke
volume adalah:
a. Kaji tanda-tanda vital dan auskultasi bunyi jantung
b. Sarankan pasien untuk mengedan bila faeces keras
c. Pertahankan kebutuhan cairan peroral intravena 2000 ml/24 jam
d. Berikan diet tingga lemak dan rendah serat
e. Berikan diet tinggi protein

44. Yang bukan kreteria tujuan keperawatan pada pasien yang mengalami aktifitas intoleran
akibat penyakit jantung koroner, adalah
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal
b. Kulit teraba lembab, dengin dan anemis
c. Pasien melaporkan tidak sesak bila melakukan aktifitas
d. Pasien melaksanakan program akitifitas dengan lancar
e. Pasien melaporkan tidak ada nyeri

45. Tujua tidak diperbolehkan Pasien jantung koroner, mengedan pada saat BAB, Kecuali.
a. Dapat menyebabkan bradikardi sehingga terjadi penurunan cardiac out-put
b. Dapat menurunkan valsavah manuver
c. Dapat menyebakan peningkatan tekanan darah
d. Dapat menyebabkan peningkatan kerja otot jantung dan CO
e. Dapat mempercepat proses BAB

46. Suatu kondisi dimana jantung tidak mampu memompakan darah yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan tubuh di sebut penyakit:
a. Penyakit jantung coroner
b. Angina pectoris
c. Gagal jantung
d. Infark jantung
e. Infeksi jantung

47. Yang bukan faktor penyebab kerusakan otot jantung pada pasien gagal jantung, adalah:
a. Infark miokardium
b. Hipertensi
c. Aneurisma ventrikel
d. Miokarditis
e. Endokarditis
48. Tn, As umur 45 th masuk RS di Ruang poli Jantung, dari hasil pemeriksaan di peroleh
data: dyspnea, batuk-batuk, edema pada paru, sesak bila berbaring terutama pada
malam hari, kemungkinan Tn. AS mengalami penyakit jantung.
a. Gagal jantung kanan
b. Gagal jantung kiri
c. Infark miokardium
d. Jantung koroner
e. Endokarditis

5
49. Tn Ms umur 50 th masuk RS di Ruang poli Jantung, dari hasil pemeriksaan di peroleh
data: distensi vena jugularis, hypatomegali, splenomegali, edema anasarka,
kemungkinan Tn. Ms mengalami penyakit jantung.
a. Gagal jantung kanan
b. Gagal jantung kiri
c. Infark miokardium
d. Jantung koroner
e. Endokarditis

50. Diagnosa keperawatan utama pada pasien dengan gagal jantung adalah:
a. Penurunan curah jantung
b. Gangguan pertukaran gas
c. Kelbihan cairan tubuh
d. Nyeri dada
e. Aktivitas intoleran

6
f.

1
2

Anda mungkin juga menyukai