Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wahyu Anugerah Khasana

Kelas : 5A. Keperawatan


Npm : 1826010008
Mata Kuliah : Sistem Endokrin
Tugas : Soal Kasus Sistem Endokrin
Ds. Pengampuh : Ns.Hanipa, S.Kep.M.Kep

Kasus I

1. Seorang laki-laki, berusia 68 tahun datang ke klinik panti werdha untuk memeriksakan
kesehatanya. Klien mengeluh mudah lelah , merasa mual , tubuh terlihat kurus. Hasil
pengkajian yang dilakukan perawat N adalah keadaan umum lemah, anoreksia, terlihat
adanya pigmentasi pada kulit , siku dan lutut. TD : 90/60 mmhg , HR : 78x/mnt, RR :
16x/mnt, suhu 37%⸰C hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan GDS ( gula darah
sewaktu ) : 75 mg/dl
Pertanyaan soal
Pengkajian lanjutan yang perlu dilakukan pada klien tersebut adalah ?

Kasus II

2. Seorang laki-laki, berusia 72 tahun dirawat di klinik panti werdha dengan diagnosa medis
hipertiroid. Klien mengeluh sering tremor, mudah lelah , berat badan menurun , sering
mengalami keringat berlebih. Hasil pengkajian yang dilakukan perawat R adalah keadaan
umum lemah, TD : 150/90mmhg, HR : 105x/mnt, tidak teratur, RR : 26x/mnt, suhu :
37,5⸰C, palpitasi (+) , terlihat cemas dan gelisah, tremor (+) , BB turun 3 kg dalam 1
bulan terakhir. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan nilai T3 dan t4 meningkat
dan TSH serum menurun.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan pada klien tersebut ?

Kasus III

3. Seorang laki-laki, berusia71 tahun tinggal di panti memiliki riwayat DM tipe 2 sejak 4
tahun yang lalu. Klien memeriksakan kesehatan ke klinik Armina Sakti. Klien meneluh
merasa lemas, mudah lelah, hasil pengkajiaan yang dilakukan perawat R adalah keadaan
umum , TD :130/80mmHg, HR : 60x/mnt, RR : 16x/mnt, suhu 36,5⸰C. Hasil
pemeriksaan GDS : 58 gr/dl.
Pertanyaan soal :
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada klien tersebut ?
Kasus IV

4. Seorang perempuan berusia 68 tahun masuk IGD RSUD M.Yunus dengan diagnose
medis : Diabetes Melitus (DM) tipe II. Klien meneluh sering merasa lemas, mudah
lelah, mata kabur , telapak kaki terasa tebal dan sering kesemutan. Keluarga mengatakan
Ny. W menyandang DM tipe II sejak 7 tahun yang lalu, sejak muda Ny.W mengatakan
suka mengosumsi makanan manis dan memiliki tubuh gemuk. Hasil pengkajian yang
dilakukan perawat R adalah keadan umum lemah, TD : 140/90mmHg, HR : 90x/mnt,
RR : 20x/mnt, suhu : 36,5⸰C. Hasil pemeriksaan GDS : 468 gr/dl.
Pertanyaan soal
Apakah diagnosa keperawatan pada klien tersebut ?

Jawaban :
1. Pengkajian
a. identitas
identitas diri seperti nama , umur, alamat, agama,suku bangsa,pendidikan,status
perkawinan
b. keluhan utama
pada umumnya pasien mengeluh kelemahan, fatique,nausea dan muntah.
c. Riwayat penyakit
- Riwayat penyakit dahulu
Perluh dikaji apakah klien pernah menderita tuberkulosis,hipoklikemia
maupun ca paru,payudara dan limpoma.
- Riwayat penyakit sekarang
Pada pasien dengan penyakit addison gejala yang sering muncul ialah pada
gejala awal :
o Kelemahan,fatiquw,anoreksia,nausea,muntah,BB turun,hipotensi dan
hipoglikemi,astenia(gejala cardinal). Pasien lemah yang berlebih,
hiperpigmentasi, rambut pubis dan axila berkurang pada perempuan,
hiportensi arterial (TD: 90/60mmHg).
- Riwayat penyakit keluarga
Perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang pernah mengalami penyakit yang
sama/penyakit tautoimun yang lain.
d. Pemeriksaan anemesis dari kepala sampai kaki (head to toe)
e. Pemeriksaan laboratorium (untuk memeriksa status GDS klien)
f. Intervensi keperawatan yaitu untuk menemukan rencana keperawatan yang akan di
berikan.
g. Implementasi yaitu tindakan yang diberikan
h. Evluasi yaitu hasil dari tindakan yang di berikan
2. Masalah pada keperawatan pada klien adalah :
 Defisit nutrisi : ketidaksetabilan kadar glukosa darah
 Ansietas : keletihan
 Hipertermia :

3. Intervensi Keperawatan
No DIAGNOSA SLKI SIKI
1. Intoleransi Toleransi aktivitas kriteria hasil o Manajemen energi
Aktivitas (ekspektasi: meningkat)
 Keluhan lemah menurun a. Tindakaan Obserpasi
 Perasaan lemah menurun 1. Identifikasi gangguan
 Tekanan darah membaik fungsi tubuh yang
 Frekuensi nadi meningkat mengakibatkan kelelahan
 Frekuensi napas membaik 2. Monitor kesalahan fisik
3. Monitor pola dan jam tidur

b. Terapeuti
4. Sediakan lingkungan yang
nyaman dan rendah
stimulus (mis cahaya, suara
dan kunjungan)

c. Edukasi
5. Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap

4. Resiko ganguan ketidak seimbangan kadar glukosa dalam darah dengan faktor resiko
gangguan mekanisme regulasi
DS : - pasien mengatakan lemas dan mudah lelah.
- Pasien juga mengatakan pengelihatan kabur dan sering kesemutan
- Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat DM Tipe II sejak 7
tahun yang lalu.
- Pasien mengatakan suka mengesumsi makanan yang manis
DO : - pasien tampak lemah
GDS : 468 gr/dl.

Anda mungkin juga menyukai