Anda di halaman 1dari 54

Model-model Komunikasi

Oleh
PAWIONO, SST., MPH
Model-model Komunikasi

Komunikasi/ Pesan Verbal


Komunikasi/ Pesan Nonverbal
Komunikasi Verbal/
pesan Verbal
Definisi
Dilakukan dengan kata-kata, bicara atau
tertulis
Memerlukan fungsi fisiologis dan
mekanisme kognitif yang menghasilkan
bicara
Komunikasi/ Pesan verbal
Permasalahan: pengertian denotatif dan
konotatif
Arti Denotatif:
Mempunyai makna arti kata standart, berasal
dari konsensus pada penggunaan istilah
Arti Konotatif:
Hasil penilaian dari sifat yang ada pada kata
tersebut (Lindberg et al, 1998)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
perawat dalam berkomunikasi verbal
( Leddy, 1998):
Masalah teknis
Seberapa akurat komunikasi tersebut dapat
mengirimkan simbol dari komunikasi
Masalah sematik
Seberapa tepat simbol dalam mengirimkan
pesan yang dimaksud
Masalah pengaruh
Seberapa efektif arti yang diterima
mempengaruhi tingkah laku
Ellis dan Nowlis (1994) menyatakan
beberapa hal yang penting dalam
berkomunikasi verbal

A. Penggunaan bahasa
B. Kecepatan
C. Voice Tone
Penggunaan Bahasa
Yang perlu dipertimbangkan:
Pendidikan klien
Tingkat pengalaman
Kemahiran dalam berbahasa
Penggunaan Bahasa
Yang diperlukan dalam penggunaan bahasa:
Kejelasan
Memilih kata yang jelas dan tidak mempunyai
arti yang salah
Keringkasan
Menunjukkan pesan perawat singkat dan tanpa
penyimpangan untuk menghindari kebingungan
tentang apa yang penting dan apa yang kurang
penting
Sederhana
Memilih bahasa yang sederhana dan biasa
digunakan
Kecepatan
Komunikasi verbal dengan kecepatan
yang sesuai akan memberikan
kesempatan bagi pembicara sendiri
untuk berpikir jernih tentang apa
yang diucapkan dan juga akan
menyebabkan seseorang dapat
menjadi pendengar yang efektif
Voice Tone
Menunjukkan gaya dari ekspresi yang
digunakan dalam bicara dan dapat merubah
arti dari kata.
Pengaruh dari bicara dengan suara yang
keras akan berbeda dengan suara yang
lembut/ lemah
Komunikasi verbal yang efektif
harus
Jelas dan ringkas
Perbendaharaan kata
Arti denotatif dan konotatif
Selaan dan kecepatan bicara
Waktu dan relevansi
Humor
Wawancara
Salah satu komunikasi verbal yang penting
dalam proses keperawatan
Tujuan: untuk mendapatkan riwayat
kesehatan, mengidentifikasi kebutuhan
kesehatan dan faktor resiko, dan untuk
menentukan perubahan spesifik dari
tingkat kesehatan dan pola hidup (Potter &
Perry, 1993)
Wawancara
Informasi yang didaptkan dari
wawancara mencakup empat aspek:
Fisik
Psikologi
Sosial
Spiritual
Wawancara
Fisik
Data yang didapatkan adalah untuk
menggambarkan fungsi secara normal
dan perubahan patologi dalam pola
hidup seseorang dikarenakan trauma,
sakit atau krisis
Wawancara
Psikologi
Data yang didaptkan dari aspek
psikologi mencakup dua hal yaitu: emosi
(mood, persepsi, gambaran diri, konsep
diri, aktivitas seksual) dan intelektual
(penampilan intelektual, kemampuan
penyelesaian masalah, tingkat
pendidikan, pola komunikasi, rentang
perhatian)
Wawancara
Sosial
Data yang didapatkan dari aspek sosial
adalah mengenai lingkungan klien,
budaya, etnik, dan pola sosial
Wawancara
Spiritual
Data yang didapatkan dari aspek
spiritual adalah mengenai nilai,
kepercayaan dan praktek keagamaan
Teknik-teknik Wawancara
1. Teknik mencari masalah
2. Teknik pemecahan masalah
3. Teknik pertanyaan langsung
4. Teknik pertanyaan terbuka
1. Teknik mencari masalah
Fokus: mengidentifikasi masalah klien
yang potensial dan data berikutnya
didapatkan dengan berfokus pada
masalah yang telah ditemukan
2. Teknik pemecahan masalah
Fokus: pengumpulan data yang lebih
dalah terhadap masalah yang sudah
diidentifikasi oleh perawat dan klien
(Ivey, 1988)
3. Teknik pertanyaan langsung
Merupakan teknik wawancara yang
strukturnya memungkinkan didapkan 1-2
jawaban.
Digunakan untuk mengklarifikasi informasi
yang sudah didapatkan sebelumnya atau
untuk menyediakan informasi tambahan
(Ivey, 1988)
Tujuan: agar klien tidak dengan sengaja
memberikan informasi yang berlebihan dari
data yang ingin didapatkan oleh
pewawancara
4. Teknik pertanyaan terbuka
Tujuan: mendapatkan respon lebih
dari satu jawaban dari klien.
Memicu terjadinya diskusi dnegan
klien mengenai gambaran status
kesehatan klien saat ini
Komunikasi Non Verbal/
Pesan Non Verbal
Definisi
Pemindahan pesan tanpa kata-kata
Atau
Komunikasi yang tidak melibatkan bicara
dan tulisan
Tujuan komunikasi non verbal:
Mengekspresikan perasaan & emosi.
Mengatur proses interaksi.
Memvalidasi pesan verbal.
Mempertahan gambaran diri.
Membangun, mengembangkan, dan
memelihara interaksi sosial.
Macam-macam komunikasi
non verbal
1. Kinesics
2. Paralanguage
3. Proxemics
4. Sentuhan
5. Cultural artifact
6. Gaya berjalan
7. Penampilan fisik umum
KINESICS

Merupakan komunikasi non verbal


yang dilakukan melalui pergerakan
tubuh
Terdiri dari
Ekspresi muka
Gesture (gerak, isyarat, sikap)
Gerakan tubuh dan posture
Gerak mata: Kontak Mata
Ekspresi muka
Posisi mulut, alis, mata, senyum dan
lainnya
Perawat sangat perlu melakukan
validasi persepsi dari ekspresi muka
yang ada pada klien sehingga perawat
tidak salah mempersepsikan apa yang
diobservasi dari klien
Gesture (gerak, isyarat, sikap)
Isyarat tangan dapat menunjukkan
seseorang sedang cemas
Kaki diseret dan gelisah menunjukkan
keinginan seseorang untuk lari
posisi tubuh dapat menunjukkan
seseorang terbuka pada orang lain
Mengangguk atau menggeleng
menunjukkan komunikasi tertentu
Gesture (gerak, isyarat, sikap)
Cara menghadirkan diri secara fisik
sehingga dapat memfasilitasi
komunikasi terapeutik:
Berhadapan.
Mempertahankan kontak mata
Membungkuk ke arah klien
Mempertahankan sikap terbuka
Tetap rileks
Gerakan tubuh dan posture
Kaki kejang bosan, tidak
sabar
Membungkuk depresi
Meremas tangan takut, nyeri
Penampilan kaku tegang
Posisi janin cari perhatian
Gerakan tubuh dan posture
Respon yang digunakan untuk menilai
seseorang hangat/ dingin sbb:
Hangat ditandai dengan posturnya yang
mengarah kepada orang lain,
tersenyum, kontak mata langsung
Dingin adalah seseorang dengan tingkah
laku posture membungkuk, melihat
sekeliling ruangan, mengetuk tangan di
meja, dan tidak tersenyum
Gerak mata: Kontak Mata

Diartikan sebagai melihat langsung ke


mata orang lain (Rosdahl, 1999)
Empat fungsi tatapan:
Mengatur aliran komunikasi
Monitor umpan balik
Ekspresikan umpan balik
Mengkomunikasikan hubungan
interpersonal yang alami
Gerak mata: Kontak Mata
Efek negatif tatapan (Rungapadiachy,
1999):
Merasa tidak nyaman
Meragukan diri
Menjadi marah
Heran mengapa
Menjadi bingung sendiri
Merasa terancam
Menjadi curiga
Gerak mata: Kontak Mata

Beberapa situasi yang menyebabkan


banyak tatapan mata (Rungapadiachy,
1999):
Seseorang secra fisik jauh dari orang lain
Topik mudah dan tidak pribadi
Tidak ada lagi yang dilihat
Individu tertarik pada orang lain.
Memp. Status lebih rendah dari orang lama.
Terbuka.
Gerak mata: Kontak Mata
Beberapa situasi yang menyebabkan kurang
tatapan mata (Rungapadiachy, 1999):
Secara fisik tertutup
Tidak tertarik pada reaksi orang lain.
Tidak suka pada orang lain
Larangan budaya
Tertutup
Depresi
Kenesics terbagi atas 5 jenis :
1. Emblems.
- Emblem berfungsi untuk menggantikan kata-
kata, digunakan jika kesulitan untuk
mengirim atau menerima pesan verbal.
- Seperti individu yg tuli atau bisu.
- Contoh: meletakan jari telunjuk depan bibir
dan berkata shhht atau menggelengkan
kepala untuk berkata tidak.
2. Illustrator.
- illustrator merupakan gerakan tubuh yg
memiliki pesan satu-satu terhadap pesan
verbal.
- Biasanya mengikuti saat orang berbicara.
- Membantu mereka untuk menggambarkan
apa yg sedang dibicarakan.
- Contoh: perawat yg sedang mengajarkan pd
pasienya ttg bagaimana mengganti balutan
luka.
3. Affect Displays.
- Afect Dispays adalah komunikasi non verbal
yg mengekspresikan perasaan dan emosi.
- Gerakan tubuh terutama wajah akan
menunjukkan emosi individu.
- Apakah seseorang individu merasa sedih,
senang, lemah atau kuat.
4. Regulators.
- Regulator digunakan untuk bebicara 2 orang
untuk mengatur & mempertahankan alur
komunikasi.
- Regulator biasanya melibatkan gerakan
mata, wajah atau kepala tetapi gerakan
tangan berperan juga.
5. Penyesuai (Adaptor).
- Penyesuai merupakan gerakan tubuh
seperti menggigit bibir, memaikan
pensil, mengetuk-ngetukkan jari.
- Biasanya digunakan sbg pengatur emosi.
- Penyesuai ini dipelajari dari pengalaman
masa anak-anak.
PARALANGUAGE
Menunjuk pada bahasa itu sendiri,
vokal dapat membedakan emosi yang
dirasakan satu orang dengan orang
lain
Komponen Paralanguage:
Kualitas suara
Vokal tanpa bahasa
Kualitas suara
Menentukan keefektifan komunikasi
Terdiri dari
Resonansi
Irama: aliran, kecepatn dan gerakan suara
Pitch: meninggi/ merendah dihub. dg pita
suara
Kecepatan
Volume
Inflection: perubahan volume
Kejernihan
Vokal tanpa bahasa
Misalnya: sedu sedan, tertawa,
mendengkur, mengerang, meritih,
hembusan nafas, nafas panjang/
keluh kesah
PROXEMICS
Adalah ilmu yang mempelajari
tentang jarak hubungan dalam
interaksi sosial
Meliputi 2 dimensi (Wilson & Kneisl,
1983):
Territoriality
Jarak Pribadi
Territoriality
Adalah asumsi dari kesopanan tingkah
laku terhadap sebuah area geografi
yang dimiliki seseorang atau suatu
kelompok
Setiap orang perlu ruangan pribadi u/
berfikir, berkomunikasi dgn orang lain.
Individu akan merasa terancam jika
seseorang masuk di teritorialnya.
Jarak Pribadi
Adalah jarak yang tidak tampak dari
territoriality
Seseorang tidak boleh memaksa masuk
kedaerah tersebut
Pemaksaan akan menimbulkan: rasa tidak
nyaman, gelisah dan perasan negatif lain
Empat jarak interaksi
Jarak intim - Jarak sosial
Jarak personal - Jarak publik
SENTUHAN
Bisa menimbulkan reaksi positif/
negatif.
Kategori sentuhan:
Fungsional profesional
Sosial- sopan
Sahabat-hangat
Cinta-keintiman
Rangaangan Sexsual.
CULTURAL ARTIFACT
Cultural Artifact adalah hal-hal yang ada
dalam interaksi seseorang dengan orang
lain yang mungkin bertindak sebagai
rangsangan non verbal misalnya: baju,
kosmetik, parfum/ bau badan, deodorant,
perhiasan, kaca mata, rambut palsu,
cambang, kumis, penampilan personal, cara
memaki baju dll
GAYA JALAN
Cara berjalan yang bersemangat dan
bergembira akan menunjukkan
seseorang tersebut dalam keadaan
sehat
Cara berjalan menyeret menunjukkan
sedih atau merasa kecil hati
PENAMPILAN FISIK
Ellis (1994) menyarankan beberapa
cara menginterpretasikan tingkah
laku non verbal:
Menyadari arti
Meluaskan pemahaman dan menajamkan
kemampuan interpretasi
Membaca komunikasi non verbal
sebanyak-banyaknya
Memvalidasi persepsi
Setiap orang mempunyai persepsi ttg
penapilan fisik, baik busana maupun ornamen
lain yg digunakan.
Sering kali orang memberi makna tertentu
pada karakteristik fisik orang yg
bersabgkutan, seperti bentuk tubuh, warna
kulit, model rambut dll.
Busana.
Karakter fisik.
Semoga Anda Sukses

Anda mungkin juga menyukai