Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN

POST KOLOSTOMI
INYATU DZIL IZZATI(22007037)
I. PENGKAJIAN
• Nama : Tn.M
• Umur :74 thn
• Tgl masuk : 22 -02 2020
• Tanggal pengekajian/ jam: 26-02-2020/21.03
• Sumber informasi :anak kandung
• Diagnisa medis : Post tutup colostomi
II. RIWAYAT KESEHATAN S
• Kaluhan utama : nyeri
• Riwayat keluhan utama: keluarga mengatakan bahwa klien mengalami nyeri sejak dilakukan
oprasi tutup kolostomi, Nyeri biasa di rasakan ketika terlalu banyak bergerak atau sedang
merubah posisi. Keluarga klien juga mengatakan bahwa klien telah 4 tahun memiliki stoma
dan kadang BAB padat kadang BAB lembek. Klien pernah tertusuk kayu di depan pinggung
sehingga dilakukan pembuatan kolostomi. Keluarga klien juga mnegatakan bahwa klien
dibersihkan badannya setiap hari dan klien dapat melakukan secra mandiri
• Riwayat penyakit yang lalu:
• Penyakit yang perah dialami : tidak ada
• Riwayat alergi : tidak ada
• Kebiasaan merokok : tidk ada
• Obat-obatan :stopcold
• Riwayat kesehatan keluarga:
Orang tua dari klien masih hidup namun tidak di ketahui usianya. Klien memiliki 4
saudara yaitu saudara pertama klien perempuan dan masih hidup. Klien adalah anak
ke-2. saudara kedua klien adalah laki-laki berusia 77 tahun dan masih hidup. Saudara
ketiga dan keempat klien sdh meninggal dan tidak di ketahui alasannya, klien menikah
dengan istrinya yang berusia 73 tahun. Klien memiliki 4 orang anak. Anak pertama klien
adalah perempuan, berusia 60 tahun dan maasih hidup, anak kedua klien adalah
perempuan berusia 58 tahun dan masih hidup, anak ketiga klien adalah perempuan
berusia 55 tahun dan masih hidup, anak keempat klien adalah laki-laki berusia 53 tahun
dan masih hidup dan telah menikah. Anak keempat klien memiliki 2 orang anak. Anak
pertama adalah perempuan berusia 18 tahun dan anak kedua adalah laki-laki berusia
12 tahun. Klien tinggal bersama dengan anak perempuan pertamannya, anak bungsu
laki-laki berserta istrinya dan kedua cucunya
III Aspek Psikososial
• 1,. Pola pikir dan presepsi
a. Hal yang daat dipikirkan saat ini: cemas dengan keadaan setelah oprasi
b. Harapan setelah menjalani perawatan: dapat beraktifitas dengan baik
c. Perubahan yang dirasakan setelah sakit: segala aktivitas dibantu oleh keluarga
d. Susana hati: cemas
2. Hubungan komunikasi koping : klien tidak dapat mendengar dengan jelas
3. Pertahanan koping:
e. Pengambilan keputusan : Keputusan sepenuhnya diberikan kepada anak peremperempuan
pertamanya
f. Perasaan pasien akan dirinya: Cemas dan khawatiran dapat sembuh atau tidak
g. Yang dapat dilakukan pasien jika stres: berbaring, beribadah
4. Hal yang dilakukan perawat selama ini : tidak ada
5. Sistem nilai dan kepercayaan: klen beragama islam, klien senantiasan melakukan sholat 5 waktu
sebelum sakit
IV PENGKAJIAN FISIK

• keadaan umum/kesadaran: baik/ Composmentis


• Tekanan darah 130/80 mmhg
• Nadi 88x/i
• Pernapasan 21x/i
• Suhu tubuh 36,5’c
• Kepala :
• Isnpeksi: kepala tampak bersih, rambut putih (beruban), rambut pendek -+1 cmkulit kepala tampak
bersih, tidak ada edema, tidak ada lesi
• Palpasi tidak ada nyeri tekan
• Mata:
• Inspeksi:mata sipit, pupil isokor, pertumbuhan alis dan bulumata lebat, mata tdk anemis, tdk da
lesi, tdk ada dema
• Palpasi : tdk ada nyeri tekan
• Hidung:
• Inspeksi:hidung simetris, tdk ada sekresi, tdk ada poli, tdk ada pergerakan cuping hidung, tdk ada
edema, tdk ada lesi
• Palpasi: tdk ada neri tekan
• Mulut
• Inspeksi:bentuk bibir simetris, mukosa bibir kering, bibir pucat, warna bibir merah muda agak
kehitaman, bagian pipi agak cekung, tdk ada lesi, ydk ada edema.
• Palpasi: tdk ada nyeri tekan
• Leher :tdk ada pembekakang kelenjar, tdk ada lesitdk ada edema
• Paru-paru
• Inspeksi:bentuk dada simetris, kembang kempis dada baik, tdk ada lesi, tdk ada edema
• Palpasi:tdk ada nyeri tekan
• Perkusi:terdengar saudara senor dari lapang baru
• Auskultasi:suara napas veskuler
• Jantung
• Inspeksi:arteri teraba kuat
• Palpasi:tdk ada nyeri tekan
• Auskultasi: tdk ada mur-mur
• Abdomen:
• Inspeksi: bagian kiri perut, terdapat stoma, yg terpasang antong kolostomi, stoma tampak merah, tdk ada
perdarahan
• Auskultasi: pristaltik usus 10x/ menit
• Perkusi : bunyi timpani
• palpasi:tidak ada pembesaran hepart
• Genetalia: terpasang kateter sejk masuk rumah sakit, namun tdk ada keluhan mengenai rasa sakit katik berkemih.
• Fungsi persyarafan
a. Fungsi Cerebral: bicara agak jelas namun pelan dan kadang seperti berkumur, kesadaran lemah (GCS: E:3, M:5,
V:5)
b. Fungsu cerebellum: status mental: sadar dan orientasi baik
• C. Fungsi saraf cranial
• Nervus 1 olvaktiorius: dapt membedakan bau minyak gosok, obat-obatan
• Nervus 2 optikus: klien dpt melihat jarak dekat
• Nervus 3 okulamotorius : klien mampu membuka klopak mata
• Nervus 4 trochlearis : klien mampu menggerakan bola mata kebawah
• Nervus 5 abdusen: klien mampu meggerkan bola mata kesamping
• Nervus 6 trigeminus:Klien mampu merasakan rangsangan diwajah, klen mampu
mengunyah meskipun pelan.
• Nervus 7 facialis:klien dapat merasakan rangsangan pd kulit wajah
• Nervus 8 akustikus:fungsi pendengaran tidak baik, klien memiliki gangguan pendengaran
• Nervus 9 glosopharing; klien mampu merasakan berbagai macam rasa
• Nervus 10 vagus:klien mampu menelan dengan baik
• Nervus 11 aksesorius:klien dapat menggerakan kedua kakinya meskipun masih dipantau
• Nervus 12 hipotalamus:posisi lidah metris, gerakanlidah baik
• Fungsi refleks: Biceps (-), riceps (+), Patella (+)
• Fungsi sensorik: Klien mampu merasakan sentuhan
• Fungsi motorik : Fungsi ekstremitas atas (+), Fungsi ekstremitas
bawah (+)
• Rangsangan meningen: tidak ada kaku kuduk
10. Fungsi Muskoletal
a. Ekstermitas atas : klien dpt menggerakan ddua tangan namun harus
di pantau oleh keluarga. Tidak tampak ada lesi aatau edema
b. Ekstermitas bawah : klien dapat menggerakan kedua kakinya namun
dalam pantauan keluarga
V. Kebutuhan nutrisi
1. Kebiasaan
a. Pola makan baik frekuensi 3-4x/hari
b. Menu makan: nasi, lauk pauk, sayur, dan buah-buahan
c. Porsi makanan: dihabiskan dalam 1 porsi
d. Kebiasaan minum; 600 cc- 800 cc
e. Makanan pantangan:tdk ada
2. Perubahan selama saakit
f. Pola makan baik frekuensi 1-2x/hari
g. Menu makan: nasi, lauk pauk, dan buah-buahan, kadang dengan sayur
h. Porsi makanan: dihabiskan -+ 8 sendok dalam satu kali makan
i. Kebiasaan minum; 300 cc- 600 cc
j. Makanan pantangan:tdk ada
VI pola eliminasi
• 1. BAB 2. BAK
a. Kebiasaan : a. Kebiasaan
• Frekuensi 2-4x/hari, terdapat noma, Frekuensi 3-5x/hari
dan terpasang kantong kolostomi Kosentrasi cair
• Kosentrasi padat Warna jerni
• Warna kuning Volume tidak diketahui
b. Perubahan semala sakit
b. Perubahan selama sakit :
Frekuensi 3-5x/hari
• Frekuensi 2-3x/hari Kosentrasi cair
• Kosentrasi lembek Warna kekuningan
• Warna kuning Volume -+ 100 ml/ tiap kali berkemih
VII istirahat dan tidur
a. Kebiasaan
• Tidur malam -+ 6 jam
• Tidur siang -+ 2 jam
• Klien tidur dengan nyenyak
a. Perubahan selama sakit
• Tidur malam -+ 3-5 jam
• Tidur siang -+ 1 jam
• Klien mebgatakan susah tidur karena nyeri di daerah oprasi, cemas dan
ketidaknyamanan akan adanya bengkaknya progran pengobatan yang
diberikan
VII Olahraga dan Aktivitas
• Kabiasaan kien kadang berkebun, namun jarang karena dilarang
keluarga
• Perubahan selama sakit klien tdk pernah olahraga

IX Hygine
1. Kabiasaan 2. Perubahan selama sakit klien tdk pernah
• Mandi 2-3x/hari olahraga
• Sikat gigi 2-3x/hari • Mandi 2 hari sekali
• Cuci rambut 1-2x/ • Sikat gigi 1-2x/hari
minggu • Cuci rambut 1-2x/ minggu
X Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan lab kimia darah
• - glukosa: 144 140 mg/dl
• Kreatinin 22 10-50 md/dl
• SGOT 19 <38 U/L
• SGPT 7 <41 U/L
• Albumin 3,4 3,5- 50 gr/ dl
• IMT 15,43 Kurus BB 40 Kg, TB 161 cm
• BB Ideal Rumus broca: 54,9 Kg BB Ideal
• Natrium 134 136-145 mmol/l
• Kalium 3,9 3,5-5,1 mmol/l
• Klorida 105 97-111 mmol/l
Trapi /obat-obatan/ cairan
• Ceflazidime: dosis, 1 gr, waktu 12 jam, cara pemberian Intervena, cara kerja obat: obat
bakterisida gram positif yg bersifat an aerob zeftazidime bekerja membunuh bakateri dengan cara
menghambat pembentukan didnding sel bakteri
• Metronidazole: 0,5 gr, 8 jam, intervena, metronodazoel bekerja untuk menghentikan
pertumbuhan bakteri dan protozoa ketika obat masuk kedlam sel dan merusak DNA kuman.
Kerusakan DNA tersebut akan mengakibatkan kematian sel, obat ini bekerja pada bakteri anaerob
menghambat sistem DNA kuman dalam wakti 30 menit dan kuman mati dalam waktu 5 jam
• Omeprazole: 40 gr, 24 jam, intravena. Omeprazoe yang masuk kedalam tubuh merupakan bentuk
obat yang tidak aktif. Obat ini kemudian di ktifkan dalam suasana asam di lambung. Ketika obat
ini diaktifkan pompa asam lambung menekan sekresi asam lambung
• Metaminzoel: 1 gr, 8 jam, intravena. Metamizoel menghambat enzim COX-3 (siklosigenenase-3)
yang menghasilkan senyaawa prostaglandin senyawa ini adalah senyawa yang dapat
menyebabkan reaksi peradangan berupa nyeri , demam hingga pembekakan.
• NaCl 0,9% 1000 cc, 8 jam, Intravena. Digunakan untuk mengobati hipertermia karena kekuangan
ion natrium, karena kekurang ion dpt mencegah reaksi air sehingga dpt menyebabkan dehidrasi
• Dinger Laktat: 500 cc, 84 Jam, Intravena. Dinger laktat bekerja sebagai sumber air dan elektrolit
Klasifikasi data
• Nama pasien: Tn. M
• No. RM: 767829
• ruang perawatan: lontara 3 atas belakang
Data subjektif Data objektif
1. Klien mengatakan merasa nyeri 1. Klien ta mpak meringis karena nyeri
P: klien mengatakan nyeri pada area tempat daerah oprasi yaitu pd bagian perut kiri
oprasi bagian kiri bawah bawah
Q: klien mengatakan nyeri terasa seperti
ditusuk-tusuk
R: klien mengatakan nyeri muncul aat
sering bergerak
S: skala nyeri 4
T: nyeri dirasakan hilang timbul dgn durasi
2-3 menit
Data subjektif Data objektif
2. Klien mengatakan agak cemas dgn hasil 2. Klien tampak gelisah
oprasi

3. Klien mengatakan bahwa klien gelsah 3.Klien tampak cemas dan sering mengeluh
pd keluarganya

4. Klien mnegatakan tdk nafsu makan 4.Klien tampak jarang makan serta
karena terkadang terasa nyeri di daerah dilakukan observasi pada waktu jam makan
perut kiri bawah
5. Klien mengaakan hanya makan 8 sendok 5. Klien tampak lemas
tiap makan

6. Klien mengatakan bahwa sulit tidur 6. Klien tampak pucat


dimalam hari karena gelisa

7. Klien mengatakan bahwa jarang minum 7. Mukosa Bibir klien tampak kering
karena terasa pahit saat menelan
Data subjektif Data objektif
8. Klien mengatakan sulit tidur dengan 8. Klien tampak sering merenung saat
nyenyak krena cemas dan gelisah berbaring

9 klien mengatakan hanya dapt tidur -+ 3-5 9. Kien tampak kurus, tulang dada tampak
jam/ hari saat malam dan tidur siang -+ 1 menonjok
jam 10. Klien tampak sering memegang area
dekat tempat oprasi tutup kolostomi yang
ada dibagian kiri bawah
Analisa Data
• Nama pasien: Tn. M
• No. RM: 767829
• ruang perawatan: lontara 3 atas belakang
No Data Masalah
1 Do: - klien tampak meringis Nyeri Akut
- klien tampak gelisah
- klien tamak memegang area dekat dilakukan oprasinya
- klien tampak mengusap perlahan area dekat oprasinya
Ds: - klien mengatakan nyeri
P: nyeri pd bagian perut kiri bawah
Q : nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri terasa saat sedang bergerak
S: skala nyeri 4
T: nyeri terasa hilang timbul dgn durasi 2-3 menit
- klien mengatakan merasa gelisah
No Data Masalah
2 Do: - klien tampak cemas dan sering mengatakanya pada keluarganya Ansietas
- Klien tampak merenung
Ds: - klien mengtakan merasa cemas dengan hasil oprasinya
- klien mengatakan sulit tidur dan karena gelisah
- Klien mengatakan hanya dpt tidur -+ 3-5 jam/hari pada amalam hari
dan -+ jam saat siang

3. Do: - klien tampak kurus, tulang dada tampak menonjol Ketidak


- IMT : 15,43 = kurus seimbangan
- BB ideal = 54,9 Kg nutrisi kurang
- klien tampak makan hanya -+ 6 sendok makan dari kebutuhan
- klien tampak lemah
- mukosa bibir tampak kering
Ds: - Klien mengatakan BB turun -+ 5 kg
- klien mengatakan BB 40 Kg
- klien mengatakan tidak nafsu kamakan karena kadang terasa nyeri
pd bagian perut kiri bawah
- klien mengatakan hanya makan -+ 8 sendok makan
No Data Masalah
1 Ds: - klien tampak memiliki luka oprasi pada perut kiri bawah Risiko Infeksi
- klien tampak diperban pada bagian perut kiri bawah
- klien tampak membersihkan luka oprasinya setiap hari
Rencana Asuhan keperawatan
• Nama pasien: Tn. M
• No. RM: 767829
• ruang perawatan: lontara 3 atas belakang
no diagnosa NANDA NOC NIC
1 Nyeri Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Manajeman neyeri
Akut b.d agen keperawatan 3x24 jam pasien a. Lakukan pegkajian nyeri
cedera fisik tidak mengalami nyeri dengan seara konperensif
kriteria hasil: b. Ajarkan penggunakan non
1. Mampu mengontrol nyeri farmakologi seperti relekasi,
(4-1) napas dalam .
2. Tingkat nyeri (3-5) c. Dukung istirahat/ tidur yang
3. Manajemen nyri (2-5) adekuat
d. Kolaborasi pemberian obat
analgetik
e. TTV dalam batas normal
No Diagnosa NANDA NOC NIC
2 Ansietas Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan 1. TTV
stresor keperawatan 3x24 jam pasien tidak a. Monitor TTV
mengalami ansietas dengan kriteria 2. Pengukuran kecemasan
hasil: a. Gangguan pendekatan yang tenang
1. Ingkat kecemasan (2-5) dan meyakinkan
2. Kontrol kecemasan (1-5) b. Dengarkan klien
3. TTV (4-5) c. Dorong keluarga klien untuk
mendampingi pasien

3 Ketidak Ketdk Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen nutrisi


seimbangan seimbangan keperawatan 3x24 jam pasien dengan a. Identifikasi adanya alergi makanan
nutrisi nutrisi kurang nutrisi kurang dapat teratasi dengan 2. Monitor nutrisi
kurang dari dari kebutuhan kriteria hasil: b. Identifikasi adanya mual dan
kebutuhan tubuh d.g 1. Asupan makan secara oral muntah
tubuh faktor biologis adekuat (3-5) c. Identifikasi perubahan nafsumakan
2. Makan tdk terganggu (3-5) 3. Bantu peningkatan berat badan
3. BB normal (2-5) d. Anjurkan makan sedikit tapi sering
e. Kolaborasi dengan ahli gizi
no diagnosa NANDA NOC NIC
4 Risiko Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Perlindungan infeksi
Infeksi keperawatan 3x24 jam pasien a. Monitor adanya tanda infeksi
tidak mengalami infeksi dengan
kriteria hasil:
1. Keparahan infeksi ( 4-5)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
• Nama pasien: Tn. M
• No. RM: 767829
• ruang perawatan: lontara 3 atas belakang
Hari/ tgl Diagnosa Jam Implementai
Rabu/ 1. Nyeri Akuut 07.31 1. Melakukan pegkajian nyeri secara komperesnsif
27.02 b.d agen cedera Hasl: P nyeri pada area oprasi yaitu perut kiri bawah, Q: nyeri sepeti ditusuk-tusuk, R: nyeri
fisik terasa saat banyak bergerak, S: skala nyeri 4, T: durasi 2-3 menit
08.09 2. Mengajarkan tehnik non farmakologi: refleks dan napas dalam
Hasil: klien mengerti
09.11 3. Mendukung istirahat tidur yang adekuat
Hasil : klien tampak mulai beristirahat
15.04 4. Kolaborasi pemberin obat analgesik
Hasil: klien tampak di berikan metamzole
12.04 5. TTV dalam batas normal
TD: 130/80 mmHg P: 24x/ menit
N: 88X/ menit S: 36,5’C
Evaluasi
• S: klien mengatakan masih terasa nyeri
• O: 1. mampu mengontrol nyeri (4)
2. TTV dalam batas normal (5)
3. wajah klien tampak meringis (3)
• A: masalah teratasi
• P: lanjutkan interfensi
1. Monitor TTV
2. Melakukan pengkajian secara komperesnsif
3. Kolaborasi pemberoan obat analgesik
Hari/ Diagnosa Jam Implementai
tgl
Rabu/ 2. Ansietas 08.30 1. Monitor TTV: TD: 130? 80 mmHg, N 60X/ menit, P 20X / menit,
27.02 b.d stresosr S: 36, 8’C
09. 25 2. Menggunakan pendekatan yang tenag dan menyenagkan
Hasil :klien tampak refleks dan mulai berbicaraper perlahan
10.15 3. Mendengarkan klien
Hasil: klien berbicara sedikit tentang kecemasannya
10.30 4. Mendorong keluarga klien untuk mendampingi pasien
Hasil: klien tampak diajak berbincang dgn keluarganya
Evaluasi
• S: klien mengatakan masih terasa cemas
• O: 1. tingkat keceasan (2-5)
2. kontrol kecemasan dari (1-5)
3. TTV (5)
• A: masalah klien terastasi
• P: lanjutkan intervensi
1. Mendengarkan klien
2. Menggunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan
3. Mendorong keluarga klien untuk mendampingi klien
Hari/ Diagnosa Jam Implementai
tgl
Rabu/ 3. Ketidak 08.49 1. Meng identifikasi adanya alergi makanan
27.02 seimbangan Hasil : klien tdk memiliki alergi
nutrisi 09. 00 2. Mengidentifikasi adanya mual dan muntah
kurang dari Hasil :klien tdk mual dan muntah
kebutuhan 09.40 3. Megidentifikasi perubahan nafsu makan
b.d faktor Hasil: klien mengatakan tdk nafsu makan karena lidah terasa
biaologis pahit saat merasakan makanan dan kadang tersa nyeri saat
makana sdh tertelan
11.00 4. Menganjurkan makan sedikit tapi sering
Hasil: klien mengerti
12.00 5. Mengkolaborasi dengan ahli gizi
Hasil: klien tampak diberikan nasi, lauk pauk bervariasi

4. Risiko 13.03 1. Memonitor adanya infeksi


infeksi Hasil : tdk tampak adanya tanda-tanda adanya infeksi
Evaluasi
• S: klien mengatakan kurang nafsu
makan
S: klien mengatakan lebih
• O: 1. asupan makan oral yg memperhatikan luka
adekuat(3) O: klien tampak membersihkan luka
2. intake makanan tdk terganggu(5)
A: masalah belum terastasi
3. BB normal (2)
• A: masalah belum terastasi
P: lanjutkan intervensi
• P: lanjutkan intervensi
1. Mengidentifikasi perubahan nafsu
makan
2. Menganganjurkan makan sedikit
tapi sering
3. Mengkakolaborasi dengan ahli gizi
Hari/ Diagnosa Jam Implementai
tgl
kamis/ 1. Nyeri 07:15 1. Monitor TTV: TD: 120/80 mmHg, N 92X/ menit, P 20X / menit,
28/20 akut b.d S: 37, 8’c
20 agen infeksi 08:11 2. Melakukan pengkajian secara kompherensif
Hasil : P : nyeri pada area operasi
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri terasa saat banyak bergerak
S : skala nyeri 3
T : durasi 2-3 menit
15:03 3. Mengkolaborasikan pemberian obat analgesik
Hasil : klien tampak diberikan antibiotik
Evaluasi
S: klien mengatakan masih nyeri
O : 1. mampu mengontrol nyeri (3)
2. TTV dalam keadaan normal (5)
3. wajah klien tampak meringsi (4)
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. memonitor TTV
2. melakukan pengkajian secara kompherensif
3. kolaborasi pemberian obat analgesik
Hari/ Diagnosa Jam Implementai
tgl
kamis/ 2. Ansietas 08.35 1. Mendengarkan klien
28/20 bd stestor Hasil : klien menceritakan mengenai kecemasaanya
20
09.10 2. Menggunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan
Hasil : klien tampak rileks dan cukup nyaman bercerita
3. Mendorong keluarga menemani klien
Hasil : keluarga tampak menemani klien dan sering mengajak
klien berbincang.
Evaluasi
S : klien mengatakan masih agak cemas
0 : 1. tingkat kecemasaan (3)
2. control kecemasaan diri(2).
3. TTV (9)
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. mendengarkan klien
2. menggunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan
3. mendorong keluarga mendampingi klien
Hari/ Diagnosa Jam Implementai
tgl
kamis/ 3. 09:27 1. Mengidentifikasi adanya perubahan nafsu makan
28/20 Ketidakseim Hasil : klien mengatakan tidak nafsu makan karena terasa pahit
20 bangan dan masih ada nyeri yang terasa saat makanan masuk ke area
nutrisi lambung dan usus
kurang dari 11:31 2. Menganjurkan makan sedikit tapi sering
kebutuhan Hasil : klien mengatakan masih sulit melakukannya dengan
bd faktor optimal
biologis 12:03 3. Mengolaborasikan dengan ahli gizi
Hasil :klien tampak diberi lauk pauk lebih bervariasi
Evaluasi
S : klien mengatakan masih kurang nafsu makan
0 : asupan makanan oral adekuat (4)
intake makanan tidak terganggu (3)
BB normal (2)
A: masalah belum teratasi
P :lanjut intervensi
1.Mengidentifikasi adanya perubahan nafsu makan
2.Menganjurkan makan sedikit tapi sering
3.Mengolaborasi dengan ahli gizi
Hari/ Diagnosa Jam Implementai
tgl
kamis/ 4. Resiko 11.41 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
28/20 infeksi Hasil : tidak tampak adanya tanda dan gejala infeksi
20

Evaluasi
S : klien mengatakan lebih memperhatikan lukanya
O: klien tampak dibersihkan lukanya setiap hari
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervesi
1. memonitor tanda dan gejala infeksi.
Hari/ Diagnosa Jam Implementai
tgl
Jumat/ 1. Nyeri 06:07 1. Memonitor TTV
28/20 akut bd Hasil : TD : 130/70 mmHg P : 22x/m
20 agen cedera N :90x/menit S: 36,1 C
fisik 07:10 2. Melakukan pengkajian secara kompherensif
Hasil :
P: nyeri pada area operasi
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri dirasakan saat banyak bergerak
S : skala nyeri 3
T : durasi 1-2 menit
10:31 3. Mengolaborasi pemberian obat analgesic
Hasil : klien tampak diberikan obat analgesic : metamizole
Evaluasi
S : klien mengatakan masih nyeri
O: 1. mampu mengontrol nyeri (3)
2. TTV dalam batas normal (5)
3. wajah klien tampak meringis (4)
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. memonitor TTV
2. melakukan pengkajian nyeri secara kompherensif
3. mengolaborasikan pemberian obat analgesic.
Hari/ Diagnosa Jam Implementai
tgl
Jumat/ 2. Ansietas 08:11 1. Mendengarkan klien
28/20 bd stresor Hasil : klien menceritakan kecemasaan lebih baik
20
08:30 2.Menggunakan pendekatan yang tenag dan yakin
Hasil :klien tampak nyaman bercerita
09:01 3. Mendorong keluarga mendampingi klien
Hasil : keluarga tampak sering menemani klien berbincang
Evaluasi
• S : klien mengatakan cemas berkurang
• O: - tingkat kecemasaan (4)
• - control kecemasaan diri (3)
• - TTV (5)
Hari/ Diagnosa Jam Implementai
tgl
Jumat/ 3. 09.10 1.Mengidentifikasi adanya perubahan nafsu makan
28/20 ketidakseim Hasil: klien mengatakan nafsu makan kurang karena masih ada
20 bangan rasa nyeri yang terasa, namun sudah berkurang
nutrisi
kurang dari 09.30 2. Menganjurkan makan sedikit tapi sering
kebutuhan Hasil : klien belum mampu melakukannya secar optimal, namun
tubuh bd klien mengatakan akan mengusahakannya.
faktor
biologis 12.03 3. Mengolaborasi dengan ahli gizi
Hasil : klien tampak diberikan makanan dan lauk pauk yang
bervariasi .
Evaluasi
• S: klien mengatakan nafsu makan kurang baik
• O: - asupan makanan oral adekuat (4)
• - intake makanan tidak terganggu (3)
• - BB normal (5)
• A :masalah belum teratasi
• P: lanjutkan intervensi
• 1. mengidentifikasi adanya perubahan nafsu makan
• 2.menganjurkan makan sedikit tapi sering
• 3. mengolaborasi dengan ahli gizi
Hari/ Diagnosa Jam Implementai
tgl
Jumat/ 4. Risiko 09.47 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
28/20 infeksi Hasil : tidak tampak adanya tanda dan gejala infeksi
20

Evaluasi
S : klien mengatakan akan lebih memperhatikan luka operasinya
O : klien tampak dibersihkan lukanya
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
• Sekian
• terimaskih

Anda mungkin juga menyukai