Anda di halaman 1dari 47

Bagaimana pendapat adik dengan gambar ini???

PENDAHULUAN
• Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan untuk dihargai,
dicintai, dimengerti, dan diterima oleh lingkungannya. Kebutuhan ini akan
terpenuhi manakala manusia melakukan sosialisasi dengan lingkungannya.
Pasien isolasi sosial mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan
orang lain, sehingga pasien memerlukan bantuan dari tenaga kesehatan,
khususnya perawat agar mampu melakukan sosialisasi yang pada akhirnya
kebutuhan pasien sebagai mahluk sosial terpenuhi. 

• Asuhan keperawatan isolasi sosial diberikan agar pasien dapat melakukan


interaksi sosial dan keluarga mempunyai kemampuan merawat pasien
isolasi sosial di rumah dan lingkungan sekitarnya.
PENGERTIAN
FAKTOR PREDISPOSISI

Faktor Biologis
• Faktor herediter
• Risiko bunuh diri
• Riwayat penyakit atau trauma kepala
• Riwayat penggunaan NAPZA
Lanjutan.....
Faktor Psikologis
•Pengalaman negatif pasien terhadap gambaran diri
•Ketidakjelasan atau berlebihnya peran yang dimiliki
•Kegagalan dalam mencapai harapan atau cita-cita
•Krisis identitas dan kurangnya penghargaan, baik
dari diri sendiri maupun lingkungan
Lanjutan.......
Faktor Sosial Budaya
• Sosial ekonomi rendah
• Riwayat penolakan lingkungan pada usia perkembangan
anak
• Tingkat pendidikan rendah
• Kegagalan dalam hubungan sosial (perceraian, hidup
sendiri).
STRESOR PRESIPITASI

•Penyakit kronis atau kelainan struktur otak


•Kekerasan dalam keluarga
•Kegagalan-kegagalan dalam hidup
•Kemiskinan
•Adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat
yang sering tidak sesuai dengan pasien
•Konflik antar masyarakat.
Subjektif:
• Merasa sepi
• Merasa tidak aman
• Merasa bosan dan waktu terasa lambat
• Tidak mampu berkonsentrasi
• Merasa ditolak

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10528384
Tanda dan GEJALA
Objektif:
• Banyak diam
• Tidak mau bicara
• Menyendiri
• Tidak mau berinteraksi
• Tampak sedih
• Ekspresi datar dan dangkal
• Kontak mata kurang
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10528384
Wawancara :
• Bagaimana perasaan Adik saat berinteraksi dengan orang lain?
• Apakah ada perasaan tidak aman?
•Bagaimana pendapat adik terhadap orang-orang di sekitarnya (keluarga
atau tetangga)?
•Apakah adik mempunyai anggota keluarga atau teman terdekat? Bila
punya, siapa anggota keluarga dan teman dekatnya itu?
• Adakah anggota keluarga atau teman yang tidak dekat dengan adik? Bila
punya, siapa anggota keluarga dan teman yang tidak dekat itu?
•Apa yang membuat adik tidak dekat dengan orang tersebut?
Observasi:
• Banyak diam dan tidak mau bicara
• Menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang
yang terdekat
• Tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
• Kontak mata kurang
TINDAKAN KEPERAWATAN
TERHADAP PASIEN

Tujuan
Pasien mampu:
• Membina hubungan saling percaya
• Menyadari perilaku isolasi sosial
• Melakukan interaksi secara bertahap
• Melakukan interaksi dalam kelompok saat melakukan
kegiatan rumah tangga
• Melakukan interaksi dalam kegiatan sosial
Bantu Pasien Menyadari Perilaku Isolasi Sosial:
Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan
berinteraksi dengan orang lain
Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin
berinteraksi dengan orang lain
Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak
teman dan bergaul akrab dengan mereka
Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri
dan tidak bergaul dengan orang lain
Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan
fisik pasien
TINDAKAN KEPERAWATAN
Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara Bertahap

Jelaskan kepada pasien cara berinteraksi dengan


orang lain
Latih pasien cara berkenalan dengan orang lain
Latih pasien bercakap-cakap dengan keluarga di
rumah
Latih pasien bercakap-cakap dalam melakukan
kegiatan kelompok di rumah
TINDAKAN KEPERAWATAN

Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara Bertahap


Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan
oleh pasien
Latih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sosial
misalnya : belanja ke warung, ke pasar, ke kantor pos, ke bank dan
lain-lain
Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi
dengan orang lain. Mungkin pasien akan mengungkapkan
keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus menerus
agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya.
Pengkajian, Penjelasan diagnosis, Tindakan
(Latihan Bercakap-cakap dengan anggota keluarga &
bercakap cakap saat melakukan kegiatan harian)
1.1. Salam :
“Selamat pagi, perkenalkan saya Chandra, perawat yang merawat adik, bisa
panggil saya bapak Chandra”
“Nama Adik siapa?”
“Oo… Indra, senang dipanggil apa?”
“Baik… Jadi senangnya dipanggil Indra ya?”
1.2. Evaluasi :
“Apa yang Indra rasakan saat ini?”
“Oo.. Jadi Indra sering merasa kesepian?”
“Sudah berapa lama Indra sering merasa kesepian?”
1.3. Validasi :
“Apa yang telah Indra lakukan untuk mengatasi perasaan kesepian ibu?”
“Bagaimana hasilnya?”
1.4. Kontrak
1.4.1. Topik & Tujuan:
“Bagaimana jika sekarang kita bercakap-cakap tentang
perasaan kesepian yang Indra rasakan dan belajar cara
mengatasinya?”
“Tujuannya agar Indra tidak merasa kesepian lagi seperti
sekarang”
1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 30 menit dari sekarang yaa”
1.4.3. Tempat:
“Sebaiknya dimana kita bercakap-cakap?”
2.1. Pengkajian
Diskusikan perasaan pasien saat berinteraksi dengan orang lain
“Apa yang Indra rasakan saat sedang bersama dengan orang lain?”
“Apakah ada perasaan tidak aman jika bersama orang lain?”
Diskusikan pendapat pasien tentang orang-orang di sekitarnya
(keluarga maupun tetangga)
“Menurut Indra bagaimana sikap keluarga terhadap Indra?”
“Dan bagaimana pendapat Indra tentang sikap tetangga terhadap Indra?”
2.1. Pengkajian
Diskusikan anggota keluarga yang dekat dengan pasien atau teman terdekatnya serta
alasannya.
“Siapa saja anggota keluarga yang sering bercakap-cakap dengan Indra?”
“Apa saja yang biasanya Indra percakapkan?”
“Selain anggota keluarga, siapa teman terdekat Indra?”
“Apa alasannya Indra senang bercakap-cakap dan merasa dekat dengan ……..…...?”
Diskusikan apakah ada anggota keluarga atau teman yang tidak dekat dengannya. Jika
ada, siapa anggota keluarga dan teman yang tidak dekat tersebut dan apa alasannya?
“Siapa saja yang jarang atau bahkan tidak pernah bercakap-cakap dengan Indra?”
“Apa yang menyebabkan Indra tidak ingin bercakap-cakap dengan orang lain selain dengan
orang yang dekat dengan Indra?”
“Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan orang lain?”
“Apa yang menghambat Ibu dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang lain?”
2.3.2. Latih pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
Jelaskan kepada pasien cara bercakap-cakap dengan orang lain
“Jika kita telah mengenal orang yang akan diajak bercakap-cakap, kita dapat
langsung menghampiri, menyapa dan mengajaknya bercakap-cakap”
“Jika kita belum mengenal orang yang akan diajak bercakap-cakap, maka hal
pertama yang dilakukan adalah berkenalan dengan orang tersebut”
Latih pasien cara berkenalan dengan orang lain
“Sekarang kita latihan berkenalan dulu yaa…”
(Latih pasien cara berkenalan dan mengembangkan topik pembicaraan)
3.1. Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan Indra setelah latihan cara berkenalan dengan orang lain

3.2. Evaluasi Objektif :


“Coba peragakan kembali cara berkenalan!” “Bagus!”

3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien:


“Mau berapa kali dalam sehari latihan cara berkenalan, agar tidak lupa caranya”
“Mau berapa kali bercakap-cakap dengan orang lain
“Bagus sekali, Indra mau melakukan latihannya!”
“Jangan lupa yaa selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah dilatih tadi dilakukan saat
Indra merasa kesepian!”
3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:
“Baiklah, bagaimana kalau nanti jam 13.00 kita
bertemu lagi untuk latihan cara 2..yaitu Latihan bercakap-
cakap dengan orang lain saat melakukan kegiatan seperti
merapihkan tempat tidur,
kita mau latihan dimana
3.5. Salam : “Sampai nanti siang ya bu
1.1. Salam : “Selamat pagi, Indra…”
1.2. Evaluasi :
“Bagaimana perasaan Indra?”
“Bagaimana dengan perasaan kesepiannya, apakah selama satu minggu
kita tidak berjumpa, Indra masih sering merasakan kesepian?”

1.3. Validasi :
“Apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi rasa kesepiannya?”
“Bagaimana hasilnya?”
“Bagaimana dengan jadual latihannya? Coba saya lihat!”
“Latihan cara berkenalan…..?”
“Wah…bagus sekali!” Sudah dilakukan dan diberi tanda M dan ada juga
dengan tanda B”
1.4. Kontrak
1.4.1. Topik & Tujuan:
“Sesuai dengan janji kita minggu lalu, sekarang kita akan latihan
lagi cara bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sosial”
“Tujuannya agar Indra dapat bercakap-cakap dengan orang lain
saat melakukan kegiatan sosial atau di masyarakat ”

1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 30 menit dari sekarang”

1.4.3. Tempat:
“Kita berbicara disini yaa”
3.1. Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan Indra setelah latihan bercakap-cakap saat
melakukan kegiatan merapihkan tempat tidur”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan latihan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
tempat tidur apa saja yang telah kita latih bersama tadi!”

3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien:


“Mau berapa kali latihan bercakap-cakap saat merapihkan tempat
tidur?”
“Jangan lupa selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah dilatih tadi
dilakukan saat ibu merasa kesepian!”
3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:
““Baiklah, bagaimana kalau kita besok bertemu jam
10. kita akan latihan cara bercakap cakap dengan
melakukan 2 kegiatan, kita akan mengobrol dimana?

3.5. Salam : “selamat siang, sampai jumpa besok ya”


3. TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA

Mengenal masalah isolasi sosial


Memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang
isolasi sosial
Merawat pasien isolasi sosial
Memodifikasi lingkungan yang mendukung pasien
untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi
Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
TINDAKAN UNTUK KELUARGA
Bina hubungan saling percara
Diskusikan masalah yang dirasakan oleh keluarga dalam merawat pasien
Jelaskan tentang isolasi sosial: pengertian, tanda dan gejala, penyebab,
dan akibat jika tidak diatasi (gunakan booklet/leaflet)
Diskusikan cara merawat pasien isolasi sosial
Latih cara merawat pasien isolasi sosial
Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung pasien untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian.
Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera
ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Anjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
I. ORIENTASI
1.1. Salam
1.2. Evaluasi
“Coba bapak ceritakan apa yang bapak dan
keluarga rasakan dalam merawat anak bapak
yang tidak lagi mau bersosialisasi seperti
dulu?”
“Jadi… bapak bingung dan tidak tahu apa
yang harus dilakukan?”
“Sejak kapan hal ini terjadi?”
I. ORIENTASI
1.3. Validasi:
“Apa yang telah bapak dan keluarga lakukan untuk
mengatasi masalah ini?”

1.4. Kontrak
1.4.1. Tindakan dan Tujuan: jelaskan tindakan & tujuan
1.4.2. Waktu : jelaskan lama pertemuan
1.4.3. Tempat: sepakati tempat berinteraksi
II. KERJA
2.1. Penjelasan tentang isolasi sosial (menggunakan
leaflet)
2.1.1. Pengertian isolasi sosial
2.1.2. tanda & Gejala isolasi sosial
2.1.3. Penyebab isolasi sosial
2.1.4. Akibat jika isolasi sosial tidak diatasi
2.1.5. Cara keluarga merawat isolasi sosial
II. KERJA
2.2. Peran Keluarga
2.2.1. Menjelaskan latihan yang telah dilatihkan pada pasien untuk
meningkatkan kemampuan bersosialisasi/berinteraksi dengan orang
lain
2.2.2. Menjelaskan apa yang harus dilakukan keluarga untuk membantu
anggotanya meningkatkan kemampuan bersosialisasi/berinteraksi
dengan orang lain :
Memberi pujian setelah pasien melakukan jadual latihan.
Mengingatkan jika pasien lupa melakukan jadual latihan.
Membawa kontrol ke pelayanan kesehatan
Kemampuan Pasien :
• Mampu membina hubungan saling percaya dengan
Perawat
• Mampu menceritakan penyebab isolasi sosial
• Mampu berinteraksi secara bertahap
Kemampuan Keluarga :
• Keluarga mampu menyebutkan masalah isolasi sosial dan akibatnya.
• Keluarga mampu menyebutkan penyebab dan proses terjadinya
isolasi sosial.
• Keluarga mampu membantu pasien berinteraksi dengan orang lain
• Keluarga mendampingi pasien saat melakukan aktivitas rumah
tangga dan kegiatan sosial sambil berkomunikasi
• Keluarga melibatkan pasien melakukan kegiatan harian di rumah dan
kegiatan sosialisasi di lingkungan
• Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan
melakukan rujukan.

Anda mungkin juga menyukai