KEPERAWATAN KRITIS
Dibuat Oleh :
1QBAL FAUZI
C1AA17067
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2020
RESUME
1. Definisi
Pasien kritis menurut AACN ( American Association of critical Nursing ) yaitu sebagai pasien yang
beresiko tinggi untuk masalah Kesehatan actual ataupun potensial yang mengancam jiwa. Pasien kritis dalah pasien
dengan pemburukan patofisiologi.
Perawat kritis adalah perawat professional yang resmi yang bertanggung jawab untuk memastika pasien
dengan sakit kritis dan keluarga pasien mendapatkan kepedulian.
2. Ruang lingkup
IGD
ICU
ICCU
PACU
3) Pasien prioritas 3
Pasien kriteria ini adalah pasien kritis, yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya, yang disebabkan oleh
penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akut atau kombinasi. Pada pasien kriteria ini hanya untuk mengatasi
kegawatan akutnya saja.
4) Pasien prioritas 4
Pasien prioritas ini bukan merupakan indikasi masuk ICU, pasie yang termasuk kriteria ini adalah pasien
dengan keadaan yang “terlalu baik” ataupun “terlalu buruk” untuk masuk ICU
Fungsi :
1) Independen
2) Dependen
3) Interdependen
5. Proses keperawatan
AACN (American Association of Critical Nursing) menyatakan bahwa asuhan keperawatan kritis mencangkup
diagnosis dan penatalaksanaan respon manusian terhadap penyakit yang actual atau potensial yang mengancam
kehidupan.
Keperawatan kritis harus menggunakan proses keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan :
a. Data akan dikumoulkan secara terus menerus pada semua pasien yag sakit kritis dimanapun tempatnya
b. Indentifikasi masalah/kebutuhan pasien dan prioritas harus di dasarkan pada data yang dikumpulkan..
c. Rencana asuha keperawatan yang tepat harus diformulasikan
d. Rencana asuhan keperawatan harus di implementasikan menurut prioritas dan identifikasi
e. Hasil asuhan keperawatan di evaluasi secara terus menerus
6. Respon pasien kritis
Keberadaan keluarga memiliki nilai tinggi untuk menghilangkan kecemasan
Kehadiran keluarga membantu memberikan rasa aman nyaman
7. Respon keluarga terhadap kondisi pasien kritis
Keluarga mengalami gangguan homeostatis
Keluarga merupakan bagian integral dari perawatan pasien dan telah memiliki kontribusi positif terhadap
kesembuhan pasien.
O : dari beberapa jurnal dapat diketahui Keluarga pasien ICU yang melakukan
1) Terapi Aurasoma didapatkan hasil kecemasan keluarga pasien pretest
42,00 (30-47) dan posttest 28,5 (18-34) dengan nilai p value 0.000 (α
<0,05).
2) Sedangkan keluarga pasien ICU yang melakukan komunikasi terapeutik
menunjukkan signifikan hasil hitung 0,000 <.0,05.
3) Pembekalan Kesejahteraan Spiritual terdapat pengaruh antara pembekalan
kesejahteraan spiritual terhadap tingkat kecemasan keluarga pasien ICU di
RSD dr. Soebandi Jember dengan nilai koefisien korelasi Nilai Z -4261
dan asym sig sebesar 0.000 (nilai p). Hasil menunjukkan bahwa nilai p
=0.000<,0.05.