Oleh Kelompok VI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan kesehatan
yang bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas
melalui peningkatan kesehatan. Salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam
merealisasikan kesehatan masyarakat yaitu dengan mencapai Sasaran
Pembangunan Milenium pada tahun 2015 yang tertuang dalam program-
program MDGs (Millennium Development Goals). Pencapaian MDGs
memerlukan peran serta aktif mulai dari masyarakat, lembaga pemerintah
maupun swasta.
Pelayanan kesehatan dilakukan untuk mempertahankan kesehatan individu
sepanjang hayat sejak masa konsepsi sampai lansia, dilakukan sesuai tingkat
tumbuh kembang dari bayi sampai lansia. Perkembangan individu dimulai
sejak dalam kandungan kemudian dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0 -11
bulan), balita (12 - 59 bulan), 2 anak-anak awal atau pra sekolah (60-72
bulan), sekolah (6-12 tahun), remaja (12-18 tahun), dewasa muda ( 18 – 35
tahun), dewasa tengah (35- 65) tahun, dan tahap terakhir yaitu dewasa akhir
(>65 tahun) (Wong dkk, 2009).
Keluarga sangat penting untuk membantu memberikan rangsangan atau
menstimulus perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh meliputi
pendidikan, pengasuhan, kesehatan, gizi, dan perlindungan karena
perkembangan anak berbeda satu sama lain yang dipengaruhi faktor internal
maupun eksternal (Afrilia & Kurniati. 2008). Pendidikan kesehatan
merupakan suatu cara penunjang program- program kesehatan, yang dapat
menghasilkan perubahan dan peningkatan pengetahuan dalam waktu yang
pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga proses belajar pada individu,
kelompok, masyarakat dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu
mengatasi masalah kesehatan menjadi mampu (Notoatmodjo, 2007).
Asuhan keperawatan keluarga komprehensif merupakan proses yang
kompleks, yang memerlukan pendekatan logis dan sistematis dalam bekerja
bersama keluarga dan individu anggota keluarga (Friedman, Bowden &
Jones, 2009). Teori model asuhan keperawatan terhadap 4 keluarga beraneka
ragam, namun teori model asuhan keperawatan yang digunakan perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan kepada keluarga kali ini yaitu Teori
Model Family Centre Nursing (FCN) menurut Friedman atau asuhan yang
berpusat pada keluarga. Proses keperawatan dalam asuhan keperawatan
keluarga model FCN meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, intervensi dan evaluasi (Friedman, Bowden & Jones, 2009).
B. Tujuan Penulisan
1.Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Jhonson L & Lenny
R,2010). Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak,ibu,adik,kakak dan nenek (jhonson L & Lenny R,2010). Keluarga adalah
unit terkecil dari masyrakat yang terdiri ataskepala keluarga dan beberpa orang
yang terkumpul dan tinggal d suatutempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan(Murwani, 2007).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing,
dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya Andarmoyo (2012).
2. Perkembangan keluarga dewasa
a. Keluarga Dewasa awal
Menurut Fiedman (1998) Merupakan tahap perkembangan keluarga
yang ke VI.Permulaan tahap kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak
pertama meninggalkan rumah dan berakhir dengan “rumah kosong” atau
ketika anak terakhir meninggalkan rumah.Tahap ini dapat singkat atau agak
panjang, tergantung beberapa banyak anak ada didalam rumah atau
beberapa banyak anak yang belum menikah dan masih tinggal dirumah.
Akan tetapi ,trend yang meluas dikalangan dewasa muda yang umumnya
menunda perkawinan, hidup terpisah dan mandiri dalam tatanan hidup
mereka sendiri.
Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak perpisahan dari dan oleh
anak-anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri. Orangtua mereka
membicarakan anak mereka yang pergi, melepaskan 20 tahun peran sebagai
orang tua dan kembali pada pasangan perkawinan mereka yang asli.Tugas-
tugas perkembangan menjadi penting ketika keluarga tersebut berubah dari
sebuah rumah tangga yang dengan anak-anak kesebuah rumah tangga yang
hanya terdiri dari sepasang suami dan istri. Tujuan utama keluarga adalah
pengorganisasian keluarga menjadi sebuah unit yang tetap berjalan
sementara melepaskan anak-anak yang dewasa kedalam kehidupan mereka
sendiri (Duvall,1977). Selama tahap ini pasangan tersebut mengambil peran
sebagai kakek dan nenek, perubahan lainnya dalam peran maupun citra diri
mereka.
b. Keluarga Dewasa Pertengahan
Menurut Fiedman (2010) merupakan tahap dari siklus kehidupan
keluarga, merupakan tahap masa pertengahan bagi orang tua, dimulai dari
anak terakhir meninggalkan rumah sampai dan berakhir dengan pensiunan
atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang
tua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir dengan pensiunnya pasangan,
biasanya 16-18 tahun kemudian.Biasanya, pasangan baru di tahun-tahun
pertengahan mereka merupakan keluarga inti, walaupun tetap berinteraksi
dengan orang tua lansia merekadan dengan anggota keluarga lain dari
keluarga asalnya, dan dengan keluarga baru yang didapat dari pernikahan
anak cucu (keturunan) mereka. Pasangan pasca menjadi orang tua saat ini
tidak lagi terisolasi, semakin banyak pasangan paruh baya yang tidak lagi
melaksanakan kesibukan harian mereka dan meluangkan waktu lebih
banyak dalam fase pascaparental, dengan perluasan kekeluargaan antara
empat generasi bukanlah hal yang jarang (Roth,1996).
c. Keluarag Dewasa Akhir
Tahap perkembangan keluarga usia lanjut menurut Friedman (1998)
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga yang dimulai ketika salah satu
atau kedua pasangan memasuki masa pensiunan, sampai salah satu
pasangan meninggal dan berakhir ketika kedua pasangan
meningggal.Persepsi terhadap siklus kehidupan ini sangat berbeda
dikalangan keluarga lanjut usia. Beberapa orang merasa menyedihkan,
sementara yang lain merasa hal ini merupakan tahun-tahun terbaik dalam
hidup mereka. Banyak dari mereka yang tergantung dari sumber-sumber
finansialyang adekuat, kemampuan memelihara rumah yang memuaskan
dan status kesehatan individu. Mereka yang tidak lagi mandiri karena sakit,
umumnya memiliki norma yang rendah dan kesehatan fisik yang buruk.
3. Tugas Perkembangan Keluarga Dewasa
a. Keluarga Dewasa Awal
Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap dewasa awal adalah sebagai
berikut (Friedman, 2010).
1) Memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa muda,
termasuk memasukan anggota keluarga baru yang berasal dari
pernikahan anak-anaknya. Ketika anak laki-laki atau perempuan
yang dilepas atau menikah, tugas keluarga adalah memperluas siklus
keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru lewat
perkawinan dan menerima nilai-nilai dan gaya kehidupan dari
pasangan tersebut.
2) Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan. Dengan emptynest (keluarnya anak dari
rumah), orang tua memiliki lebih banyak waktu untuk aktivitas dan
hubungan lainnya.Mereka tidak tumbuh saling berjauhan dari satu
sama lain dimana mereka tidak dapat dimana mereka tidak dapat
melembagakan dan membentuk kembali peran suami-istri yang
pernah mereka lakukan.
3) Membantu orang tua suami dan istri yang sudah menua dan sakit.
Perawatan orang tua yang lanjut usia dan atau tidak mandiri
bukanlah fungsi yang diharapkan dari keluarga. Aktivitas tersebut
dapat dilakukan dalam berbagai bentuk mulai dari menelpon secara
rutin hingga bantuan financial, transportasi, dan mengunjungi serta
merawat orang tumereka dirumah.
Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Jhonson L &
Lenny R,2010).
Fase keluarga dewasa dibagi menjadi tiga fase yaitu fase keluarga
dewasa awal, keluarga dewasa pertengahan, keluarga dewasa akhir. Masing-
masing fase tersebut tentu berdeda, baik dari segi tahap perkembangan,
tugas perkembangan,maupun masalah perkembangan yang terjadi. Setiap
keluarga pasti melalui fase-fase tersebut, sehingga perlunya pemberian
asuhan keperawatan pada kelurga dewasa diharapkan dapat membantu
keluarga tersebut melewati tahapan-tahapan yang ada dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Duvall, Evelyn Millis. 1977. Marriage and Family Development, Fifth Edition :
J. B. Lippincott Company Philadelphia.