Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny A

DENGAN DIAGNOSA MEDIS AMENOREA


DI RUANG DRUPADI RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 14-15 SEPTERMBER 2019

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 42 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Banjar bendul
Tanggal Masuk : 13 September 2019
Tanggal Pengkajian : 14 September 2019
No. Register : 332343
Diagnosa Medis : Amenorea

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. B
Umur : 47 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Suami
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Banjar bendul
2. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Pasien mengatakan tidak mendapat siklus datang bulan sejak 6 bulan.

2. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini


Pasien mengatakan tidak mengalami datang bulan selama 6 bulan terakhir.

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Pasien telah minum obat herbal sampai obat non herbal namun ia tak kunjung mendapatkan
siklus lalu ia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.

2. Satus Kesehatan Masa Lalu


1. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan pernah mengalami demam berdarah 4 tahun yang lalu.

2. Pernah dirawat
Pasien mengatakan prnah dirawat 4 tahun yang lalu.

3. Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi pada obat maupun makanan.

4. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)


Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan minum kopi, merokok maupun minum alkohol.

3. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan keluarganya tidak pernah atau tidak memiliki penyakit kronis maupun
penyakit keturunan seperti DM.

4. Diagnosa Medis dan therapy


Dx Medis : Amenorea
Therapy : ERT (Estrogen Replacement Therapy)
3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan tidak tahu kenapa ia tidak mengalami menstruasi. Pasien selalu rutin
berolahraga hanya sekedar jalan di pagi hari.

b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada pola makan. Pasien mengatakan makan sesuai
porsi dan jenis makanan seperti biasanya.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak ada yang berubah pada pola makanya. Selera makan masih tetap
sepeti sebelumnya.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB 1-2 kali sehari, dengan konsistensi lembek dan warna seperti
warna feses biasanya, tidak ada sakit saat defekasi.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak ada yang bermasalah pada pola defekasi. BAB 1-2 kali sehari,
dengan konsistensi lembek dan warna seperti warna feses biasanya, tidak ada sakit saat
defekasi.

2) BAK
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan kencing 5-6 kali sehari dengan warna urine jernih dan tidak ada
kesulitan atau sakit pada saat kencing.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada pola BAK. Kencing 5-6 kali sehari dengan
warna urine jernih dan tidak ada kesulitan atau sakit pada saat kencing.

d. Pola aktivitas dan latihan


1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total

2) Latihan
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan biasa olahraga jalan-jalan ringan di saat pagi hari.
 Saat sakit
Pasien mengatakan masih tetap melakukan aktivitas olahraga dipagi hari dan tidak ada
masalah yang menganggi aktivitasnya tersebut.

e. Pola kognitif dan Persepsi


Pasien mengatakan tidak mengetahui permasalahan mengenai kesehatanya, pasien mencoba
mencari informasi dengan konsultasi dengan dokter di rumah sakit.

f. Pola Persepsi-Konsep diri


Pasien mengatakan tidak ada masalah, pasien menjalani peranya sebagai ibu rumah tangga
seperti biasanya. Pasien mengatakan tidak merasa malu dengan permasalahan kesehatan
yang dia alami saat ini.

g. Pola Tidur dan Istirahat


 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidur malam pukul 22.00 dan bangun pagi pukul 05.30. Tidak ada
gangguan tidur seperti insomnia. Pasien bisa istirahat tidur siang pukul 12.00.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak perbahan pada pola tidur dan istirahatnya.

h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan menjalani peranya sebagai ibu rumah tangga dan istri seperti biasa,
tidak ada masalah dengan suami atau keluarga dan tetangga sekitar rumah. Pasien
mengatakan selalu berkomunikasi tiap ada masalah dengan suaminya.

i. Pola Seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa berhubungan dengan suaminya tiap minggu 1-2 kali. Tidak
dirasakan ada masalah yang dialami saat berhubungan. Pasien mengatakan sudah sejak
6 bulan ini tidak mengalami menstruasi.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan akhir-akhir ini mengalami masalah dengan kurangnya ada keinginan
untuk berhubungan intim, karena masalah kesehatan yang dialaminya saat ini.

j. Pola Toleransi Stress-Koping


Pasien mengatakan saat ini sering cerita dan berdiskusi dengan suami tentang masalah yang
dialaminya. Dengan merencanakan bersama untuk melakukan pengobatan ke rumah sakit.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien beragama hindu. Pasien biasa melakukan persembahyangan di rumah maupun di
tempat suci.

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : verbal: 5 motorik: 6 Mata : 4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 88 x/mnt, Suhu =36,6°C, TD =120/80 mmHg, RR =20 x/mnt
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
Kepala
I : normo cephalik, simetris, tidak ada penonjolan
P : tidak ada nyeri kepala.
Leher
I : tidak ada jejas
P : tidak ada peningkatan JVP.
b. Mata :
I : simetris, pupil isokor, konjungtiva ananemis, sclera anicterik
P : tidak ada peningkatan TIO
c. Hidung :
I : tidak ada deformitas,tidak ada pernapasan cuping hidung
P : tidak ada krepitasi
d. Telinga :
I : tidak ada jejas, tidak ada bettle sign, terdapat serumen
P : tidak ada nyeri tekan pada aurikula dan tragus
e. Mulut :
I : tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada gusi berdarah tidak ada karies
P : tidak ada nyeri tekan pada mulut
f. Dada :
 Paru
1) Inspeksi
Pernafasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada riwayat penyakit
klien yang berhubungan dengan paru.
2) Palpasi
Pergerakan sama atau simetris, fermitus raba sama.
3) Perkusi
Suara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya.
4) Auskultasi
Suara nafas normal, tak ada wheezing, atau suara tambahan lainnya seperti stridor
dan ronchi.
 Jantung
1) Inspeksi
Tidak tampak iktus jantung.
2) Palpasi
Nadi meningkat, iktus tidak teraba.
3) Perkusi
Suara dullness
4) Auskultasi
Suara S1 dan S2 tunggal, tak ada mur-mur.
g. Payudara dan ketiak :
I : tidak ada luka maupun ekimosis
P : tidak ada massa pada payudara dan tidak ada pembekakan kelenjar limfe
h. abdomen :
1) Inspeksi
Bentuk datar, simetris, tidak ada hernia.
2) Palpasi
Tugor baik, tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.
3) Perkusi
Suara thympani, ada pantulan gelombang cairan.
4) Auskultasi
Peristaltik usus normal 20 kali/menit.

i. Genetalia :
Tidak ada cairan vagina
j. Anus :
I : terdapat lubang anus
P : tidak terdapat haemorroid
k. Integumen :
Tidak terdapat erytema, kulit sawo matang, persebaran bulu merata
l. Ekstremitas :
 Atas
I : tidak terdapat jejas, tidak ada kebiruan, terpasang infus di tangan kiri
P : turgor kulit elastis, CRT < 2 detik, akral teraba hangat
 Bawah
I : tidak terdapat jejas, tidak ada kebiruan
P : turgor kulit elastis, CRT < 2 detik, akra teraba hangat

m. Neurologis :
 Pemeriksaan refleks :
Refleks patela positif

b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Terlampir hasil pemeriksaan hormon. Biasanya pada pasien amenorea mengalami
penuruna bahkan defisiensi pada hormon estrogen dan progesterone
2. Pemeriksaan radiologi
Tidak ada pemeriksaan radiologi
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH

(Sesuai dengan patofisiologi)

DS : pasien mengatakan tidak Penyakit, Stress, Obat-obatan Defisit pengetahuan


tahu dengankondisi penyakit berhubungan dengan
yang ia alami
kurang informasi yang
DO : pasien terlihat Siklus menstruasi terganggu
didapat tentang
kebingungan mengapa ia
penyakitnya
belum mendapatkan haid
Amenore (amenorrhea)

Tidak terjadi menstruasi dan krangnya


paparan informasi mengenai masalah

Defisit pengetahuan

DS : pasien mengatakan
cemas dengan kondisinya saat
ini dan takut jika terjadi Penyakit, Stress, Obat-obatan Ansietas berhubungan
sesuatu pada dirinya dengan perubahan dalam
status kesehatan
DO : pasien terlihat cemas Siklus menstruasi terganggu

Amenore

Tidak terjadi menstruasi

Ansietas
B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas

NO TANGGAL / DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL Ttd


JAM
DITEMUKAN TERATASI

1 14 sep 2019 Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status 15 sep 2019
kesehatan
10.00

2 14 sep 2019 Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang 15 sep 2019


informasi yang didapat tentang penyakitnya
10.00
(amenorrhea)
C. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
Ansietas Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Untuk menentikan
berhubungan asuhan keperawatan kecemasan : ringan, tindakan
dengan status selama .. x 24 jam sedang, berat, panic selanjutnya
kesehatan cemas pasien dapat 2. Berikan 2. Membantu
teratasi dengan kenyamanan dan menenangkan
kriteria hasil : ketentraman hati pasien
· Cemas berkurang 3. Beri dorongan pada 3. Membantu pasien
· Tidak pasien untuk mengetahui
menunjukan mengungkapkan penyebab
perilaku agresif pikiran dan cemasnya
perasaan untuk
mengeksternalisasik
an kecemasan
4. Anjurkan distraksi 4. Membantu pasien
seperti nonton tv, melupakan atau
dengarkan radio, memfokuskan
permainan untuk pikiran ke hal lain
mengurangi
kecemasan.
5. Singkirkan 5. Untuk mencegah
stimulasi yang hiperstimulasi
berlebihan

Defisit Setelah dilakukan 1. Mengkaji tingkat 1. Menggali tingkat


pengetahuan asuhan keperawatan pengetahuan pengetahuan
berhubungan selama .. x 24 jam pasien tentang pasien
dengan kurang pasien mampu penyakit yang
informasi yang menjelaskan dideritanya
didapat tentang penyakit dan mampu 2. Memberikan 2. Menerapkan
penyakitnya mengenal pengajaran sesuai metode yang
(amenorrhea) penyakitnya dengan dengan tingkat efektif dalam
kriteria hasil : pemahaman pasien komunikasi yang
· pasien mengetahui digunakan pada
tentang pasien
penyakitnya 3. Memberikan 3. Mempertahankan
informasi dari kepercayaan
sumber-sumber pasien kepada
yang akurat dan konselor
dapat
dipertanggungjawa
bkan

D. Implementasi Keperawatan
Hari/ Ttd
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Tgl/Jam
Sabtu 1 Mengkaji tingkat kecemasan DS : pasien mengatakan
14 sep 2019 merasa takut dengan
08.00 kondisinya yang belum
mendapat haid
DO : pasien terlihat cemas
1 Memberikan kenyamanan dan
ketentraman hati
DS : pasien mengatakan
berusaha tabah menjalani
semua yang ia alami
DO : pasien nampak mau

Mengkaji tingkat pengetahuan berinteraksi dengan perawat


2 pasien tentang penyakit yang
dideritanya DS : pasien mengatakan tidak
tahu kenapa belum
mendapatkan haid padahal ia
telah melakukan segala cara
DO : Pasien Nampak
Memberikan pengajaran sesuai
kebingungan dengan
dengan tingkat pemahaman pasien
2 kondisinya

DS : pasien mengatakan
sudah mulai mengerti tentang
penyebab ia belum
Beri dorongan pada pasien untuk
mengungkapkan pikiran dan mendapatkan haid
perasaan untuk DO : pasien Nampak
mengeksternalisasikan kecemasan mendengarkan dengan
1 seksama informasi yang
Memberikan informasidari diberikan
sumber-sumber yang akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan DS : pasien mengatakan sulit
bercerita dengan orang yang
2 baru dikenalnya
DO : pasien terlihat canggung

DS : pasien mengatakan
bersyukut telah mengetahui
penyebab dari penyakitnya
DO : pasien Nampak percaya
dengan perawat

E. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam
1 Minggu, 1 S : pasien mengatakan sudah
15 sep 2019 merasa lega karena sudah berada
di rumah sakit dan mendapat
penangan

O : pasien Nampak tenang, cemas


berkurang

A : Masalah teratasi

P : hentikan intervensi
2 Minggu, 2 S : pasien mengatakan sudah
15 sep 2019 paham tentang penyakitnya

O : pasien Nampak memahami dan


mampu menjelaskan kembali
tentang penyakitnya
A : Masalah teratasi

P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai