Anda di halaman 1dari 6

ROLE PLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA

KELOMPOK 2 :
Perawat :
Pasien :
Resepsionis :
Kakak pasien :
Ibu pasien :
Ayah :
Narator :

Suatu hari disebuah rumah sakit ada seorang remaja Laki-laki berusia 16 tahun yang baru
saja mengalami kecelakaan yang sedang dirawat dirumah sakit. Pasien terlihat selalu bersedih,
diam dan tidak mau bertemu dengan teman dan keluargannya dia juga sering marah kepada
perawat. Kakak pasien datang untuk menanyankan keaadaaan adiknya itu.

Kakak pasien : mbak bagaimana keaadan adik saya hari ini, kenapa setiap saya ingin bertemu
dengan nya dia selalu menolak dan mengusir saya sus.
Resepsioner : bukan hanya mbak saja tetapi kepada teman nya dia juga bersikap seperti itu.
Nantiakan saya tanyakan kepada perawat yang akan merawatnya nanti mbak jangan khawatir
mbak bisa menunggu disana ruang tunggu.
Kakak pasien: mbak tolong bantu dan rawat adik saya(panik)
Tahap prainteraksi
Tak lama kemudian datanglah seorang perawat yang akan mencari data pasien dan
mempersiapkan alat untuk melakukan perawatan dan mengecek keadaan pasien.
Perawat : mbak mana data dari pasien remaja yang ada diruangan mawar
Resepsioner : ini sus, tadi ada kakak pasien yang datang berkunjung dan mengeluhkan bahawa
pasien tidak mau bertemu dengan siapa pun.
Perawat : dimna dia mbak
Resepsioner : disana sus yang sedang duduk diruang tunggu
Perawat : baiklah terimakasih mbak, saya akan kesana sebentar dan nanti akan melakukan
perawatan pada pasien.
Tahap orientasi
Perawat pun menemui kakak pasien sebelum memasuki ruangan pasien
Perawat : permisi. perkenalkan saya perawat asti winda wati perawat yang akan melakukan
perawatan pada adiknya mbak yang bernama candra. Boleh saya tau siapa nama mbak?
Kk pasien: saya yuni kk pasien ,sus tolong adik saya kenapa dia tidak mau bertemu dengan saya.
Perawat : mbak tunggu disini saya akan melakukan perawatan luka pada adik mbak dan akan
melakukan komunikasi untuk mengetahui keadaan adik mbak. Mbak tunggu disini saja ya.
Tahap Kerja
Perawatpun memasuki ruangan pasien remaja laki-laki bernama candra yang sedang duduk dan
melamun dengan raut wajah sedih
Perawat: perkenalkan nama saya asti winda wati perawat yang akan betugas pada pagi ini, saya
akan melakukan perawatan luka kepada saudara candra. Bagaimana keadaan hari ini.?
Pasien : iya(cuek dan diam kembali)
Perawat : tadi saya bertemu kakak anda di depan, kenapa anda tidak mau bertemu dengannya
dan tidak mau berbicara dengan teman dan keluarga anda sendiri ( sambil menyiapkan alat-alat)
Perawat: apa pasien saya ini bisu ya..? setiap pasien yang saya temui dia selalu senang jika ada
yang mengajak bicara apalagi ada teman dan keluarga yang menjenguk. (perawat berusaha
memancing agar pasien bicara)
Pasien: saya beda dengan mereka saya tidak seperti mereka (nada suara yg sedikit sedih)
Perawat : memang apa bedanya dulu pasien saya juga ada yang remaja seperti saudara candra
ini, dia senang jika ada teman sekolahnya yang berkunjung.
Pasien : teman dan keluarga saya tidak seperti mereka sus . mereka tidak sayang kepada saya
mereka semua jahat (dengan nada agak tinggi)
Perawat : kalau dia jahat kenapa mereka datang jauh-jauh untuk jenguk kamudirumah sakit
ini.iya kan?
Pasien : suster tidak mengerti teman saya selalu mengejek saya. Dan ayah, ibu saya dia hanya
sayang pada kakak saya. Mereka tidak pernah memberikan apa yang saya inginkan (nada tinggi
dengan wajah sedih dan kesal)
Perawat : tenanglah candra (tetap tenang) kalau boleh saya tau apa yang sangat saudara candra
inginkan itu?
Pasien : saya iri dengan teman2 saya sus, semua yang mereka inginkan pasti terpenuhi, mereka
semua punya sepeda motor. Mereka bilang saya cemen semua teman saya punya hanya saya
yang belum ada saya malu saya malu sus(nada tinggi)
Perawat : oh jadi kamu malu gara-gara tidak punya sepeda motor. Gimana orang tua mu ingin
membelikan kamu sepeda motor kamu itu belum cukup umur untuk membawanya. sekarang
saja kamu masuk sini gara-gara kebut-kebutan dijalan dan ahirnya kecelakaan.(sambil membalut
luka)
Pasien : kalian semua sama. Tidak ada yang sayang pada saya. Tidak ada yang mengerti
keadaan saya.(marah)
Perawat : apa candra pernah memikirkan perasaan mereka. Saya liat dari riwayat kesehatan ibu
mu dia punya penyakit jantung. Apa kamu tidak sayang ibu mu dia yang merawat,
menyekolahkan kamu hingga sebesar ini. Mereka pasti punya alasan tersendiri kenapa dia tidak
memberikan itu kepada mu.
Pasien: (tetap diam)
Perawat: berilah mereka waktu untuk bertemu, mereka sangat khawatir. Apa kamu mau di
telantarkan dan tidak ada yang menjenguk mu disini. Apa yang kita inginkan tak semua bisa kita
dapatkan mintalah sewajar nya saja mungkin mereka bisa menurutinya itu hanya sedikit nasehat
saya bisa candra pikirkan dulu.(sembari tersenyum)
Perawat: okay lukanya sudah siap saya bersihkan dan ganti balutan. Bagaimanapun saya akan
memanggilkeluarga saudara candra untuk membawa candra pulang. Jadi candra tunggu disini
Pasien : baiklah sus
Perawat pun keluar dari ruangan pasien dan di luar sudah ada keluarga pasien menungggu.
Ayah pasien: sus bagaimana keadaan anak saya (panik)
Ibu: iya sus kenapa dia tdak mau bertemu dengan siapa pun
Parawat : anak ibu baik2 saja saya sudah melakukan perawatan lukanya dan sudah
berkomunikasi dengannya( perawat menceritakan keluhan anaknya)
Ibu : kenapa anak saya bisa berpikir begitu ( menangis)
Ayah: tenang bu , candra hanya belum mengerti maksud kita dan dia hanya terpengaruh oleh
teman2nya.
Kakak pasien: benar bu lebih baik kita temui candra
Ibu: sus boleh saya bertemu anak saya.
Perawat : tentu pak bu, mbak. Tapi kita beri dulu waktu untuk sendiri nanti setelah dia tenang
saya bisa antarkan ibu masuk untuk menemui anak ibu dan bapak.anak ibu bapak hanya perlu
sedikit pengertian dan perhatian
Tahap terminasi
Setelah beberapa menit Perawat membawa keluarga pasien masuk keruangan pasien. ibunya
datang dan langsung memeluk anaknya.
Ibu: candra kenapa kamu sampai seperti ini
Perawat : candra maaf membawa keluarga masuk untuk menyelesaikan masalah ini
Ayah : ayah sudah tau semua dari suster kenapa kamu tidak mau kami jenguk ayah minta maaf
ayah tidak mau kejadian ini terjadi sama kamu candra
Kakak pasien : kami sayang sama kamu candra kamu masih remaja dan kami tidak mau terjadi
sesuatu pada mu
Pasien: ayah, ibu , kakak, saya minta maaf ternyata kalian sayang kepada saya. Setelah saya
pikir2 ternyata saya salah. (Mereka pun berpelukan).
Perawat : baiklah sudara candra, bagaimana perasaan dan keadaan sekarang ini.?
Pasien : sudah merasa nyaman sus. Terimakasih atas nasehatnya sus!
Perawat : sama-sama candra. Pak,bu, saudara candra sudah boleh pulang. Jika ada perawatan
lagi bisa dibawa kerumah sakit ini lagi. Kalau begitu saya permisi terimaksih. Assalamuaikum
Pasien dan keluarga : walikumsala

Anda mungkin juga menyukai