Anda di halaman 1dari 11

Format Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Keluarga

(Pola Keluarga)

Pertemuan Ke : 1

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Maret 2022

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn.F merupakan keluarga inti yang terdiri dari ayah ibu dan tiga orang anak. Tn.
F yang bekerja sebagai pedangang, mengalami masalah finansial selama pandemic covid-
19. Pengahsilan keluarga menurun sedangkan kebutuhan semakin meningkat sehingga
Tn.F harus bekerja ekstra yang menyebabkan pola komunikasi dalam keluarga kurang
efektif.
b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Pertemuan 1 :
 Seberapa baik anggota keluarga menjadi pendengar dan mengikuti komunikasi
dengan baik ?
 Seberapa tegas dan jelas anggota keluarga mengutarakan kebutuhan dan perasaan
mereka?

c. Masalah keperawatan keluarga : Gangguan proses keluarga

II. Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan
Analisa Data

Data Mayor Data Minor Masalah Keperawatan


DO : DO : Gangguan proses keluarga
- keluarga tidak - Keluarga tidak
mampu beradaptasi mampu mencari atau
terhadap situasi menerima bantuan
- Tidak mampu secara tepat
berkomunikasi DS :
secara terbuka - Keluarga tidak
diantara anggota mampu
keluarga mengungkapkan
- perasaan secara
DS : - leluasa

(Masalah Keperawatan)
Gangguan proses keperawatan b.d perubahan finansial keluarga d.d keluarga tidak
mampu beradaptasi terhadap situasi, Keluarga tidak mampu mencari atau menerima
bantuan secara tepat

b. Rencana Tindakan

Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


Gangguan proses keluarga Proses Keluarga Intervensi Utama
Setelah dilakukan asuhan Dukungan Koping
keperawatan diharapkan Keluarga
proses keluarga dengan Observasi
Kriteria Hasil :
1. Identifikasi
1. Adaptasi keluarga
respond
terhadap situasi di
emosional
pertahankan dari 3
terhadap kondisi
di tingkatkan
saat ini
menjadi 5
2. Identifikasi beban
2. Kemampuan prognosis secara
keluarga psikologis
berkomunikasi 3. Identifikasi
secara terbuka kesesuaian antara
diantara anggota harapan pasien,
keluarga di keluarga dan
pertahankan dari 3 tenaga kesehatan
di tingkatkan
Terapeutik
menjadi 5
1. Dengarkan masalah,
perasaan, dan
3. Kemampuan pertanyaan keluarga.
keluarga memenuhi 2. Terima nilai-nilai
kebutuhan keluarga dengan cara
emosional anggota yang tidak
keluarga di menghakimi
pertahankan dari 3 3. Fasilitasi
di tingkatkan pengungkapan
menjadi 5 perasaan antara
pasien dan keluarga
4. Kemampuan atau antar keluarga
keluarga pulih dari 4. Fasilitasi pemenuhan
kondisi sulit di kebutuhan dasar (mis
pertahankan dari 3 : tempat tinggal,
di tingkatkan makanan, pakaian)
menjadi 5 Edukasi
1. Informasikan
kemajuan pasien
secara berkala
2. Informasikan fasilitas
perawatan kesehatan
yang tersedia
Kolaborasi
1. Rujuk untuk terapi
keluarga, jika perlu

III. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Tujuan
Mengidentifikasi masalah pola komunikasi dalam keluarga sehingga pola komunikasi
yang terjalin dalam keluarga menjadi lebih efektif.

b. Metode
a. Wawancara
b. Diskusi
c. Media dan Alat

a. Buku Tulis dan Pena


b. Laptop
d. Waktu dan Tempat

Tempat : Di rumah keluarga Tn.F

Waktu : 08.00 – 08.30 WIB


Setting

Keterangan:

= Nurse

= Keluarga

= Observer
e. Pengorganisasian

Ayah : Fahri Rivaldi


Ibu : Zelda Amalia Putri
Anak 1 : Suci Ramadani
Anak 2 : Aviva Wahyuni
Anak 3 : Sarah Hana Fauziyah
Nurse 1 : Nurul Auliya
Nurse 2 : Nora Siti Muawanah
Nurse 3 : Salsabila Ramadhani
Nurse 4 : Anisa Salsa Nabila
Nurse 5 : Putri Wulandari
Observer 1 : Khairunnisa
Observer 2 : Nadila
f. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Petugas Kegiatan Anggota


Keluarga
1. 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam Menjawab salam dan
dan menanyakan kabar kabar

b. Menjelaskan tujuan kegiatan


Memperhatikan
pertemuan kedua mengenai pola
komunikasi dalam keluarga

c. Membuat kontrak waktu Menyapkati kontrak


dan tempat serta meminta kerja
sama dengan setiap anggota
keluarga

2. 15 menit Pelaksanaan Pengkajian


a. Mengkaji seberapa baik anggota Menjawab
menjadi pendengar dan
mengikuti ketika berkomunikasi

b. Mengkaji seberapa tegas dan Menjawab


jelas anggota keluarga
mengutarakan kebutuhan dan
perasaan mereka
3. 5 menit Penutup
a. Menyampaikan kesimpulan dan
diagnosis masalah pola Memperhatikan
komunikasi dalam keluarga

b. Menanyakan pada setiap


anggota keluarga adakah yang
ingin ditanyakan terkait Tanya-Jawab
masalah pola komunikasi dalam
keluarga

c. Membuat kontrak
waktu,tempat,dan kegiatan
untuk pertemuan selanjutnya Menyetujui kontrak dan
dengan setiap keluarga
mengenai pesan-pesan
emosional

d. Mengucapkan terima kasih atas


waktu setiap anggota keluarga Menjawab salam
dan mengucapkan salam

e. Menyimpulkan hasil
penyuluhan

f. Ucapan terima kasih dan salam


penutup
IV. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana


b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana
d. Mahasiswa dan sasaran mengadakan diskusi
2. Evaluasi Proses

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan


b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Sasaran dan mahasiswa mengikuti kegiatan diskusi sampai selesai
e. Sasaran dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan berjalan

3. Evaluasi Hasil

Fase Perkenalan

a. Perawat mengklarifikasi tujuan kunjungan yang akan dilaksanakan


b. Klien dan perawat telah dapat kontrak waktu pasti untuk melaksanakan
kegiatan lanjutan
c. Telah terjalin hubungan yang baik dan saling percaya antara klien dan
perawat.
d. Klien dapat menyampaikan pendapat berkaitan rencana kegiatan lanjutan
untuk dilakukan modifikasi rencana kegiatan

Teknik Komunikasi

Teknik komunikasi klien dikategorikan sebagian besar penampilan adekuat.

Ide/ Kreatifitas

Selama kegiatan ide/kreatifitas pasien dikategorikan 10 dimana beberapa


penampilan ada, tetapi ada beberapa yang kurang adekuat
Pendekatan Kolaboratif

Saat dilakukan pendekatan kolaboratif klien dikelompokan pada poin 10 dimana


beberapa penampilan ada, tetapi ada yang adekuat.

Terminasi

Setelah dilakukan terminasi pasien dikelompokkan pada poin 20 dimana semua


ukuran penampilan didemosntrasikan

V. Materi

POLA KOMUNIKASI KELUARGA

Komunikasi adalah sebuah proses pertukaran perasaan, keinginan, kebutuhan, informasi dan
pendapat. Komunikasi dalam suatu keluarga mencerminkan peran dan hubungan antara anggota
keluarga (Friedman, 2010). Jika tanpa adanya komunikasi dalam keluarga, kehidupan dalam
keluarga itu akan sepi dari kegiatan berbicara, berdialog, dan bertukar pikiran. Maka akan terjadi
kerawanan dalam hubungan antara anggota keluarga, karena kurang atau tidak adannya
komunikasi.

Menurut Friedman (1998), ada dua pola komunikasi dalam keluarga, yang pertama adalah pola
komunikasi fungsional dan pola komunikasi nonfungsional/disfungsional.

Jenis Pola Komunikasi Keluarga

1. Komunikasi fungsional

Friedman (2003) mengungkapkan komunikasi fungsional dalam keluarga dipandang sebagai


kunci untuk menjadikan sebuah keluarga menjadi berhasil dan sehat. Proses komunikasi
fungsional berisi pesan yang jelas yang dikirim oleh pengirim informasi dan diterima dengan
jelas oleh penerima informasi. Friedman (2003) menyebutkan, karakteristik pola komunikasi
fungsional terdiri dari:

 Komunikasi emosional.
Komunikasi ini berkaitan dengan ekspresi berbagai emosi atau perasaan, yang
dicontohkan dengan keluarga yang dapat mengutarakan isi hati secara penuh. Dalam
keluarga dengan pola komunikasi fungsional, emosi masing-masing anggota keluarga
akan terlihat saat mereka berkomunikasi.

 Area-area terbuka dari komunikasi dan membuka diri.


Dalam hal ini komunikasi memerlukan suatu keterbukaan nilai, rasa saling menghormati
dan membuka diri antar anggota keluarga, dengan menyediakan waktu untuk
berinteraksi.

 Hirarki kekuasaan dan aturan-aturan keluarga.


Minuchin dalam Friedman (2003) menyebutkan bahwa sistem keluarga tergantung dari
hirarki kekuatan dimana komunikasi yang mengandung “komando atau perintah” secara
umum mengalir ke bawah dalam jaringan komunikasi keluarga. Dalam suatu keluarga
terdapat hirarki kekuasaan dimana komunikasi yang ada mengandung perintah dari pihak
yang berkuasa seperti orangtua Konflik keluarga dan resolusi keluarga. Pada pola
komunikasi keluarga disfungsional, konflik yang terjadi pada keluarga dapat diselesaikan
dengan cara terbuka.

2. Komunikasi disfungsional

Komunikasi disfungsional menurut Friedman (2003), didefinisikan sebagai pengiriman dan


penerimaan isi pesan serta perintah dari pesan yang tidak jelas atau tidak langsung. Proses yang
disfungsional biasanya tidak jelas, dan maksud dari komunikasi tersebut pun tidak jelas atau
tersembunyi. Ciri komunikasi disfungsional (Friedman, 2003) ialah:

 Sindrom mengabaikan diri.


Seseorang biasanya tidak mendengar pendapat orang lain dan tetap berpegang kepada
pendapatnya sendiri sehingga dapat terjadi komunikasi disfungsional.

 Ketidakmampuan berfokus pada satu isu.


Dalam hal ini, keluarga hanya membahas masalah yang satu dengan masalah yang lain
dan tidak ada upaya untuk menyelesaikan.

 Area komunikasi tertutup.
Friedman (2003) menjelaskan bahwa keluarga yang kurang fungsional sering
memperlihatkan area komunikasi yang lebih tertutup. Terdapat aturan yang melarang
untuk membahas suatu topik yang tidak disetujui dalam keluarga, baik secara tertulis
maupun tidak tertulis.

Masing-masing dari pola komunikasi keluarga yang diuraikan di atas, dapat memberikan situasi


serta kondisi yang berbeda dalam lingkungan untuk perkembangan remaja. Pola komunikasi
dibutuhkan dalam keluarga agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh anggota keluarga
lain (Friedman, 2003). Kahasana (2008) menyebutkan, pola komunikasi dapat
mengarahkan perilaku remaja menjadi positif, maupun negatif.

Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi mempunyai ciri berikut:

1. Pengirim yang berfungsi


Ketika menyampaikan pendapat jelas, berkualitas,meminta dan menerima feedback.
2. Penerima yang berfungsi
dapat mendengar, adanya klasifikasi, menghubungkan dengan pengalaman , dan
menvalidasi.
3. Pola komunikasi keluarga yang berfungsi
Mampu menggunakan emosi marah, tersinggung,sedih,gembira komunikasi terbuka dan
jujur, hierarki kekuatan dan peraturan keluarga, konflik keluarga dan penyelesaiannya.
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, MM. (2010). Family Nursing. 5th Ed. Connecticut : Appleton and Lange.

Fredman M. Marlyn.1998. Keperawatan Keluarga. EGC:Jakarta

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017.

Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Defnisi dan Indikator Diagnosa Keperawatan Edisi 1.


Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017.

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Defnisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat PPNI.Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017.

Standar Luaran Keperawatan Indonesia Defnisi dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta:


Dewan Pengurus Pusat PPN

Anda mungkin juga menyukai