B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit diharapkan pasien dengan penyakit gagal
jantung dapat memahami tentang terapi diet gagal jantung.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit diharapkan pasien dengan penyakit
gagal jantung dapat :
a. Menjelaskan Pengertian Posisi Semi fowler
b. Menjelaskan Tujuan Posisi Semi Fowler
c. Menjelaskan Cara Kerja Posisi Semi Fowler
d. Menjelaskan Prosedur Posisi Semi Fowler
C. MATERI
Terlampir
D. SUMBER MATERI
https://7uylrefk6bact6wouh3nvk5omu-advbczdqpg7jfqy-en-m-wikipedia-
org.translate.goog/wiki/Semi-Fowlers_position
https://briyudistira.wordpress.com/2014/02/11/jenis-jenis-pemberian-posisi-tubuh-pada-
pasien/
https://gustinerz.com/pengaturan-posisi-pasien-tempat-tidur
https://gustinerz.com/perawat-perlu-tahu-pengaturan-posisi-pasien-dan-manfaatnya/
Sugih wijaya, hardiyanti ningrum dkk. Pengatur Posisi Tidur Semi Fowler 450 Terhadap
Kenaikan Nilai Saturation Oksigen Pada Pasien Gagal Jntung Kongestif DI RSUD
Loekmono Hadi Kudus( 19). Journal of clinical medicine 6 (1) 13 – 19.
G. EVALUASI
1. Sasaran Mampu Menjelaskan Tentang Pengertian Posis Semi Fowler
2. Sasaran Mampu Menjelaskan Tujuan Posisi Semi Fowler
3. Sasaran Mampu Menjelaskan Cara Melakukan Posisi Semi Fowler
4. Sasaran Mampu Menjelaskan Prosedur Semi Fowler
H. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Posis Semi Fowler
Posisi pasien adalah salah satu aspek yang penting dalam pemberian pelayanan
praktik keperawatan. Mempertahankan keselarasan tubuh yang baik, mengubah
posisi secara teratur dan sistematis adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh
perawat dalam memposisikan pasien. Memposisikan pasien dengan benar sangat
penting karena berbagai alasan dan manfaat dari posisi yang diberikan tersebut,
misalnya posisi untuk memfasilitasi kebutuhan oksigen yang baik, posisi untuk
pasien gangguna kardiovaskuler, dll. Salah satu posisi yang direkomedasikan
untukpasien gagal jantung CHF adalah Posisi Semi Fowler.
Posis Semi Fowler adalah posisi di mana pasien, biasanya di rumah sakit atau panti
jompo diposisikan telentang dengan kepala dan badan diangkat antara 15 dan 45
derajat. Posisi ini paling efektif bagi klien dengan penyakit gagal jantung kongestif
dengan derajat kemiringan 450, yaitu dengan menggunakan gaya gravitasi untuk
membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan dari abdomen pada
diafragma. Posisi ini sangat bermanfaat untuk pasien dengan gangguan jantung,
respirasi/pernapasan, dan masalah neurologi.
2. Tujuan dari Posisi Semi Fowler
• Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.
• Meningkatkan rasa nyaman
• Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi dada
dan ventilasi paru
• Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap
• Memberikan perasaan lega pada klien sesak nafas
• Memudahkan prawatan misalnya memeberikan makan
Posisi semi fowler juga membantu menurunkan konsumsi oksigen dan
meningkatkan ekspansi paru – paru maksimal serta mengatasi kerusakan
pertukaran gas yang berhubungan dengan perubahan membrane alveolus.
Dengan posisi semi fowler akan meningkatkan durasi tidur klien ( Doengoes,
12)
3. Cara kerja Posisi Semi Fowler
• Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
• Dudukkan pasien Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau aturr
tempat tidur.
• Untuk posisi semifowler (30-45˚) dan untuk fowler (90˚).
• Anjurkan pasien untuk tetam berbaring setengah duduk.
• Mengangkat kepala dari tempat tidur ke permukaan yang tepat ( 45-90 derajat)
• Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala klien jika tubuh bagian atas
klien lumpuh
• Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien, menaikan
lutut dari tempat tidur yang rendah menghindari adanya teknan di bawah jarak
poplital ( di bawah lutut )
4. Prosedur posisi semi fowler
a. Persiapan
Perawat perlu mengkaji kesejajaran tubuh dan tingkat kenyamanan pasien. Bila
perawat memerlukan bantuan harus menyiapkan sejawatnya untuk membantu
perawat juga harus memberikan privasi pada pasien, persiapan alat dan bahan (
bantal, papan kaki, bantal pasir, registin, pagar tempat tidur dll.)
b. Pelaksanaan
• Cuci tangan dan pakai APD
• Tinggikan kepala tempat tidur 45-60
• Topangkan kepala diatas tempat tidur atau bantal kecil.
• Gunakan bantal untuk menyokon lengan dan tangan bila pasien tidak bisa
mengontrolnya. Secara sadar atau tidak dapat menggunakan tangan dan
lengan.
• Tempatkan bantal tipis dipunggung bawah
• Tempatkan bantal kecil atau gulungan dibawah pergelangan kaki.
• Tempatkan papan kaki dasar telapak kaki pasien.
• Turunkan tempat tidur