Penulis berharap booklet ini bisa bermanfaat untuk para pembacanya khususnya pada pasien
kanker payudara untuk menurunkan aspek psikologis saat menjalani kemoterapi. Penulis
sangat menyadari dalam pembuatan booklet ini masih banyak kekurangan. Terimakasih penulis
ucapkan kepada semua pihak, yang tidak dapat disebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa
hormat, yang telah banyak membantu dalam proses penulisan booklet ini.
Jakarta, April 2021
Penulis
Kanker payudara merupakan tumor ganas yang terjadi pada kelenjar air susu. Sel payudara yang
normal akan mengalami perubahan menjadi sel kanker yang tidak normal, sel ini akan terus
menyebar dan menyebabkan kerusakan dan kegagalan fungsi pada organ tubuh yang lain
(Kurniawan, 2019). Sel kanker yang abnormal ini akan tubuh sangat cepat, sehingga penderita
kanker membutuhkan pengobatan, seperti kemoterapi. Kemoterapi merupakan terapi yang di
gunakan untuk membunuh sel kanker yang mengganggu fungsi organ tubuh manusia (Pratiwi,
2017).
Di Indonesia sendiri, lebih dari 80% kasus kanker payudara yang terjadi dan sudah berada pada
stadium lanjut dan pengobatan sulit dilakukan. Oleh karena itu, perlu pemahaman tentang upaya
pencegahan kanker payudara sejak dini dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara
Sendiri). SADARI ini merupakan teknik pemeriksaan payudara sendiri yang bertujan untuk
mengetahui ada atau tidaknya benjolan yang dapat berkembang menjadi kanker payudara pada
wanita (Hardy, 2020).
BAB 2
KONSEP
KANKER PAYUDARA
Seperti apa kanker
payudara?
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker paling
umum dialami pada wanita yang terjadi pada kelenjar
payudara. Kanker payudara dapat berkembang di kelenjar
penghasil susu atau di jaringan saluran yang membawa susu
ke puting. Sel-sel ini membelah diri secara tidak terkendali
dan kehilangan kemampuannya untuk dikendalikan oleh
tubuh (Harbeck & Gnant, 2017).
Siapa Saja Yang
Beresiko Terkena
Kanker Payudara?
Tidak semua wanita yang sedang menstruasi berisiko
terkena kanker payudara. Namun, wanita di atas usia 40
tahun memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi
secara signifikan, dan seiring bertambahnya usia wanita,
risiko kanker payudara juga meningkat.
Faktor genetik
atau keturunan
Stadium 1 : tumor berukuran kecil dan hanya terletak pada payudara atau
kemungkinan kecil menyebar ke kelenjar getah bening dekat payudara.
Stadium 3 : Sel kanker sudah menyebar dari payudara ke kulit atau dinding
payudara.
Stadium 4 : Stadium akhir, dimana sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh
yang lain.
Tanda dan Gejala
Untuk mencegah terjadinya kanker payudara, setiap wanita memiliki tanggung jawab untuk memahami
bentuk payudaranya. Berikut adalah tanda -tanda kelainan pada payudara yang harus kita sadari.
Adanya benjolan atau perubahan Perubahan warna permukaan
Puting susu masuk ke dalam
warna pada permukaan kulit payudara, areola atau puting susu
payudara atau ketiak mengerut
Langkah kedua
Langkah ketiga
4-10 detik
2
Kembungkan pipi,
tegangkan sekuat-
Kencangkan otot leher ke
kuatnya. Tahan 4-
belakang. Berikan tegangan.
10 detik
Tahan 4-10 detik
4
Kencangkan otot
leher ke depan,
berikan tegangan.
5
Naikkan bahu
sampai ke telingan
letakkan
dibelakang leher.
Berikan tegangan
9
4-10 detik
8
Kepalkan jari
detik
10 11
santai
tempat tersebut
secara perlahan
Autogenic Relaxation
Relaksasi autogenic mengacu pada relaksasi diri dalam
bentuk kata-kata dan kalimat pendek yang membuat pikiran
menjadi tenang. (Lee, Dodd, 2011).
Guided imagery sangat efektif bila dilakukan 6x dalam
seminggu dengan waktu 10-15 menit.
Langkah Terapi Pilihlah satu kata atau kalimat yang dapat membuat
mudah beralih.
terasa manfaatnya jika dilakukan secara rutin. Oleh karena itu, penyusun
dan depresi yang di alami pada pasien kanker payudara yang menjalani
semua masyarakat.
Saran
Melihat tingginya angka kejadian dan kematian kanker payudara yang
kiat-kiat hidup sehat seperti menjaga pola makan, istirahat yang cukup
Budi Rustandi, Pitono, A. J., & Rahmad, M. N. (2018). PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP NILAI KECEMASAN
PADA PASIEN CA PARU YANG SEDANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RS. Dr. H.A ROTINSULU KOTA BANDUNG. Jurnal Keperawatan
‘Aisyiyah, 5(1), 25–30.
Charalambous, A., Giannakopoulou, M., Bozas, E., Marcou, Y., Kitsios, P., & Paikousis, L. (2016). Guided imagery and progressive muscle relaxation as
a cluster of symptoms management intervention in patients receiving chemotherapy: A randomized control trial. PLoS ONE, 11(6), 1–18.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0156911
Harbeck, N., & Gnant, M. (2017). Breast cancer. The Lancet, 389(10074), 1134–1150. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(16)31891-8
Hawari, D. (2016). Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.
Kurniawan, D., Zulfitri, R., & Dewi, A. P. (2019). Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Terhadap Kualitas Nyeri Pasien Kanker Payudara Dengan.
Jurnal Ners Indonesia, 10(1).
Lee, J., Dodd, M., Dibble, S., & Abrams, D. (2011). Review of Handgrip Relaxation for Chemotherapy-induced nausea and vomiting control’, Journal of
Pain and Symptom Management.
Nolen, S. C., Evans, M. A., Fischer, A., Corrada, M. M., Kawas, C. H., & Bota, D. A. (2017). Cancer—Incidence, prevalence and mortality in the oldest-old.
A comprehensive review. Mechanisms of Ageing and Development, 164, 113–126. https://doi.org/10.1016/j.mad.2017.05.002
Nurachma, E., & Hendriani, D. (2020). Pengaruh Motivasi Teman Sebaya Terhadap Pemeriksaaan Payudara Sendiri. Kalimantan Timur: Penerbit NEM.
Pratiwi, S. R., Widianti, E., & Solehati, T. (2017). Gambaran Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Pasien Kanker Payudara dalam
Menjalani Kemoterapi. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 3(2), 167. https://doi.org/10.17509/jpki.v3i2.9422
PULUNGAN, R. M., & HARDY, F. R. (2020). Edukasi “Sadari” (Periksa Payudara Sendiri) Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Cipayung
Kota Depok. Diseminasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 47–52. https://doi.org/10.33830/diseminasiabdimas.v2i1.756
Ricky, Z., Rini, R., & Yuliana, S. (2018). EFEKTIFITAS PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATIONTERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN KANKER
PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Journal of Chemical Information and Modeling.
Tim Edukasi Medis, K. P. (2017). Cerdas Menghadapi Kanker Payudara (1st ed.; Mardiati, Ed.). Gema Insani.