Anda di halaman 1dari 14

PERIOPERATIF

KEPERAWATAN INTRA OPERASI

Disusun Oleh :

Kelompok 9

Inda Maharani 1814301014

Yosica Bramita 1814301018

Sabiq Rafi Arhab 1814301022

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
T.A 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Bandar Lampung, Juli 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................

Daftar Isi....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...............................................................................................
2. Rumusan Masalah..........................................................................................
3. Tujuan Penulisan............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrument
B. Pengertian Perencanaan

BAB III PENUTUP

Kesimpulan....................................................................................................

Saran...............................................................................................................

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan intra operatif merupakan bagian dari tahapan keperawatan perioper
atif. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah segala macam aktifitas yang
dilakukan oleh perawat di ruang operasi. Aktivitas di ruang operasi oleh perawat
difokuskan pada pasien yang menjalani prosedur pembedahan untuk perbaikan,
koreksi atau menghilangkan masalah-masalah fisik yang mengganggu pasien.
Perawat intra operatif bertanggung jawab terhadap keselamatan dan
kesejahteraan (well being) pasien. Untuk itu perawat intra operatif perlu mengadakan
koordinas petugas ruang operasi dan pelaksanaan perawat scrub dan pengaturan aktivitas
selama pembedahan.
Sebelum kita membahas tentang cara penataan dan pengelolaan instrumen maka
sebaiknya kita mengerti dulu tentang scrub nurse atau instrumentator itu sendiri.
Instrumentator adalah perawat yang bertugas membantu kelancaran kerja selama operasi
berlangsung. Tugas dari perawat instrumen meliputi tiga tahap, yaitu sebelum, selama
dan setelah tindakan operasi. Sebelum pembedahan perawat instrumen harus cuci tangan
steril, menyiapkan dan mengatur instrumen. Selama pembedahan, setahap sebelum
operator bekerja, scrub nurse harus sudah siap dengan alat yang siap pakai. Kemudian
membantu kelancaran operasi dengan melakukan kerja sama yang baik dengan operator
maupun asisten operator. Setelah luka pembedahan ditutup (operasi selesai) maka scrub
nurse bertugas untuk menutup luka, membereskan peralatan dan merapikan
alat/instrumen.
Instrumen sudah dikenal sejak beratus-ratus tahun yang lalu, yaitu semenjak
digunakan obat bius eter dan chloroform sekitar tahun 1846 dan mulai sejak itu
perkembangan instrumen berkembang dengan pesat. Kebanyakan instrumen bedah
dibuat dari bahan stainless steel dan diproduksi awalnya oleh negara Jerman, Perancis
dan Amerika Serikat. Saat ini telah diproduksi hampir di semua negara. Namun
demikian tidak ada standar baku bagi pembuatan instrumen bedah, sehingga kualitasnya
berbeda-beda. Keanekaragaman dari peralatan bedah/instrumen bedah dibentuk untuk
tujuan yang sama, tercipta karena ada ketidakpuasan diantara para ahli bedah terhadap
peralatan yang tersedia.
Instrumen pembedahan adalah perpanjangan tangan ahli bedah. Instrumen ini
memungkinkan ahli bedah memanipulasi atau memotong jaringan untuk memberikan
hasil yang positif bagi pasien bedah.
Bab ini membahas tentang perencanaan,klasifikasi,pemakaian,
penanganan dan pengolahan instrumen.peran perawat perioperatif dalam
mengelola,menggunakan,menangani dan merawat instrumen juga dibicarakan.
Perawatan instrumen yang benar adalah hal yang tidak dapat diabaikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan instrument ?
2. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan?
3. Bagaimana cara menyiapkan istrument?
4. Bagaimana cara mendistribusikan instrument?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan instrument
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan perencanaan
3. Untuk mengetahui cara menyiapkan instrument
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen
Instrumen adalah semua peralatan yang digunakan dan diperlukan untuk
membantu proses pembedahan baik langsung ataupun tidak langsung dan steril maupun
tidak steril. Sedangkan Instrumen pembedahan adalah perpanjangan tangan ahli bedah.
Instrumen ini memungkinkan ahli bedah memanipulasi atau memotong jaringan untuk
memberikan hasil yang positif bagi pasien bedah.

B. Pengertian Perencanaan
Perencanaan atau yang disebut planing adalah proses yang mendefinisikan tujuan
dari organisasi, membuat strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi,serta
mengembangkan rencana aktifitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses-
proses yang penting dari semua fungsi manajemen sebab tanpa peencanaan (planning)
fungsi pengorganisasian.pengontrolan maupun pengarahan tidak akan dapat berjalan
lancar.
Rencana (planning) dapat berubah rencana informal ataupun rencana formal.
Rencana informal adalah rencana-rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan dari
tujuan bersama anggota organisasi. Sedangkan definisi dari rencana formal adalah
rencana yang tertulis yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam jangka waktu
tertentu.

C. Perawat Instrument

Perawat instrumen berperan dalam memeriksa untuk memastikan bahwa


instrumentasi steril dan sesuai, juga fungsi perlengkapan bedah yang tersedia
sebelum operasi dilaksanakan (Hamlin, 2016). Perawat scrub atau yang di
Indonesia dikenal sebagai perawat instrumen memiliki tanggung jawab terhadap
manajemen instrumen operasi pada setiap jenis pembedahan. Secara spesifik, peran dan
tanggung jawab dari perawat instrumen menurut Muttaqin (2009) adalah sebagai berikut
:
 Perawat instrumen menjaga kelengkapan alat instrumen steril yang
sesuai dengan jenis operasi.
 Perawat instrumen harus selalu mengawasi teknik aseptik dan
memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai kebutuhan dan
memberinya kembali.
 Perawat instrumen harus terbiasa dengan anatomi dasar dan teknik-
teknik bedah yang sedang dikerjakan.
 Perawat instrumen harus secara terus-menerus mengawasi prosedur
untuk mengantisipasi segala kejadian.
 Mengatur alat-alat yang akan dan telah digunakan. Pada kondisi ini
perawat instrumen harus benar-benar mengetahui dan mengenal
setiap instrumen yang digunakan beserta nama ilmiah dan nama
biasanya, dan mengetahui penggunaan instrumen pada prosedur
spesifik.
 Perawat instrumen harus mempertahankan integritas lapangan steril
selama pembedahan.
 Dalam menangani instrumen,perawat instrumen harus mengawasi
semua aturan keamanan terkait. Benda-benda tajam, terutama skalpel,
harus diletakkan di meja belakang untuk menghindari kecelakaan.
Benda-benda tajam harus diserahkan dengan cara yang benar sesuai
kewaspadaan universal.
 Perawat instrumen harus memelihara peralatan dan menghindari
kesalahan pemakaiannya.
 Perawat instrumen bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan
kepada tim bedah mengenai setiap pelanggaran teknik aseptik atau
kontaminasi yang terjadi selama pembedahan.
 Menghitung kassa, jarum, dan instrumen. Peenghitungan dilakukan
sebelum pembedahan dimulai dan sebelum ahli bedah menutup luka
operasi.
D. Persiapan Instrument
Dasar-dasar Instrumen
a. Instrumen Dasar/Basic Instrument
b. Merupakan dasar atau persiapan dasar dari alat-alat bedah umum. Instrumen
dasar ini pada setiap
c. rumah sakit tidak sama oleh karena ada yang mempunyai alat-alat lengkap, ada
pula yang tidak.
d. Standar instrumen dasar adalah seperti yang dipergunakan pada operasi
Herniotomy/Apendiktomy.

Instrumen khusus
e. Yaitu alat yang khusus dipergunakan untuk operasi tertentu. Alat khusus pada
operasi yang satu dengan
f. yang lain ada yang sama dan ada yang tidak.
Instrumentasi Teknik (Instek)
g. Merupakan metode atau cara praktis dalam menyiapkan, merencanakan,
mengatur, melaksanakan dan
h. memantau instrumen atau bahan yang dipergunakan sesuai dengan jenis operasi.
Metode ini berurutan
i. dilakukan mulai sebelum, selama dan sesudah tindakan pembedahan. (Turkanto,
2005).
Tujuan Instek
a. Menyiapkan instrumen dan bahan kebutuhan lain sesuai jenis operasi yang akan
dilakuan
b. Merencanakan dan merngatur instrumen dan bahan yang dibutuhkan secukupnya
di meja mayo.
c. Melaksanakan teknik instrumentasi dan teknik aseptik yang benar sesuai dengan
kaidah yang sudah disepakati.
d. Memantau instrumen dan bahan-bahan yang dipergunakan sebelum, selama, dan
sesaat setelah tindakan pembedahan.
e. Merawat dan memelihara instrumen yang digunakan selama dan sesudah
tindakan pembedahan.(Turkanto, 2005)

Jenis-jenis dan kelompok instrument kamar bedah


Jenis-jenis instrumen operasi:
1. Instrumen steril : Basis set, slang, bengkok
2. Instrumen non steril : alat penunjang, spt: C-arm, tiang infus, dll.

Instrumen bedah dikelompokkan


menjadi 4 kelompok utama, yaitu:
1. Kelompok Tajam
2. Kelompok Penjepit (klem/forceps)
3. Kelompok Pemegang (gasping/Holding)
4. Kelompok Penarik (retaraktor)
Kelompok yang lain: alat penghisap, jenis-jenis penduga, jenis kerokan, bougel, kateter
logam.

1. Kelompok Tajam
Dirancang untuk incisi jaringan dan diseksi tulang. Jenis kelompok ini diantaranya
adalah: gunting, pisau bedah, bone cauter, pahat, gergaji, kuret, dermatom, dll.
Pisau Bedah
Merupakan instrumen terbaik untuk memotong. Mata pisau yang tajam memungkinkan
untuk memisahkan jaringan dengan trauma yang minimal.
Bentuk dan ukuran mata pisau dan tangkainya :
- Ukuran besar (20, 21, 22, 23, 24)
- Ukuran kecil ( 10, 11, 12, 15)

Gunting

Ada 3 macam gunting, yaitu :

 Gunting Bedah/diseksi
Sifat gunting ini adalah lebih ringan, terbuat dari baja yang lebih baik (Mayo,
Metzenbound) (steril)
 Gunting Benang
Bentuknya lurus dengan ujung tumpul, digunakan untuk mengunting benang dan kassa,
softratule pada saat operasi (steril)
 Gunting Verband
Gunting yang digunakan untuk mengunting perban ataupun hipafik. Gunting ini tidak
steril.

2. Kelompok Penjepit
Digunakan untuk menjepit pembuluh darah, pemegang dan penarik. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah klem hemostatik, klem babcoch, klem elis, towel clip.
Gambar di samping adalah salah satu jenis klem pean

3. Kelompok Pemegang
Digunakan untuk memgang jaringan, diseksi tulang, retraksi atau pemegang jaringan
saat menjahit. Kelompok ini meliputi : pinset, pemegang kassa, pemegang jarum (nail
foder).

4. Kelompok Penarik
Digunakan untuk menarik tepi luka agar lapangan operasi menjadi lebih luas dan
memadai tetapi kerusakan jaringan sangat minim.. Meliputi :
- Retraktor pemegang : rake retraktor, plain retraktor.
- Retraktor otomatis : retraktor balfour, retraktor finochieto.

Prinsip-prinsip penataan intrumen steril :


1. Diurutkan sesuai dengan fungsi instrumen selama pembedahan.
2. Ditata dalam dua baris untuk mempermudah pengambilan.
3. Instrumen yang jarang penggunaannya bisa diletakkan terpisah supaya meja mayo
tidak terkesan penuh, yang penting kita menggingat tempatnya.
4. Jangan sekali-kali meletakkan jarum diatas kassa.
5. Jumlah intrumen yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
6. Siapkan segala instrumen yang kira-kira diperlukan di bawah meja instrumen yang
belum dibuka sehingga mempermudah sirkulasi nurse.

Prinsip Penataan instrumen non steril :


Penempatan alat-alat ini pada prinsipnya tidak mengganggu kerja operator, asisten dan
perawat intrumen serta tidak mengganggu mobilisasi tim bedah lainnya (seperti : dokter
anastesi dan perawat anastesi).
Contoh penataan set standar di meja mayo:

11 10 9 8 7 12

6 5 4 3 2 1

Keterangan :
1. Scapel + mess : 1/1
2. Pinset anatomis/sirurgis : 2/2
3. Gunting benang/ Jaringan : 2/2
4. Klem pean kecil/sedang/besar + klem ovarium : 6/2/2 + 2
5. Kocher : 4
6. Hak sedang/besar : 4 /2
7. Klem usus/elis : 2
8. Duk Klem : 6
9. Nail Foder : 2
10. Jarum benang : Chromik O: fasia, Plain 2/0: sub cutis, Silk/ethilon 3/0: kulit
11. Tumor Klem : 2
12. Kassa : 4 Meter

INDIKASI
Indikasi dilakukannya penataan instrumen adalah untuk :
1. Memperlancar kegiatan operasi dan diagnostic.
2. Menjaga sterilitas alat-alat operasi dan alat-alat diagnostik.
3. Menjaga keselamatan klien dari bahaya injury maupun kontaminasi kuman.
4. Menjaga keutuhan alat agar tidak cepat rusak.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Penataan instrumen dilakukuan oleh srub nurse sebelum dan setelah prosedur srubbing,
gowning dan gloving.
2. Penataan sebelum prosedur srubbing, gowning dan gloving meliputi penataan alat-alat
operasi non steril dan membuka penutup meja alat operasi steril dan membuka lapisan
pertama dari bungkus bak set instrumen steril.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan secara umum adalah proses merumuskan sasaran dan menentukan
langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Terkait logistik, perencanaan adalah proses merencanakan kebutuhan barang atau
persediaan yang pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai (user) yang
kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku dimasing-masing organisasi
(Mustikasari: 2007).

Instrumen adalah semua peralatan yang digunakan dan diperlukan untuk


membantu proses pembedahan baik langsung ataupun tidak langsung dan steril maupun
tidak steril. Sedangkan Instrumen pembedahan adalah perpanjangan tangan ahli bedah.
Instrumen ini memungkinkan ahli bedah memanipulasi atau memotong jaringan untuk
memberikan hasil yang positif bagi pasien bedah.

Perencanaan instrument merupakan langkah awal untuk menyiapkan instrument


kamar bedah, dalam perencanaan instrument dilakukan perincian instrument yang sesuai
dengan kebutuhan di kamar bedah saat itu.

B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu sangat
diharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca yang bersifat membangun agar
kedepan penulis dapat menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Shafa,Dian.”Makalah Konsep Perencanaan Instrumen Kamar Bedah”.


https://www.scribd.com/document/388748057/Makalah-Konsep-Perencanaan-
Instrumen-Kamar-Bedah-2 (Diakses pada 25 Juli 2021)

Nanopdf.com.2018.Persiapan Pra, Intra dan Postoperatif.


https://nanopdf.com/download/persiapan-pra-intra-dan-postoperatif_pdf (Diakses
pada 2 Juli 2021)
Yubu,Jesisca.”KMB I INTRAOPERATIF”
https://www.academia.edu/38326858/KMB_I_INTRAOPERATIF (Diakses pada 25
Juli 2021)

Anda mungkin juga menyukai