Pustaka
ABSTRAK
Pelaksanaan Intervensi Koroner Perkutan (IKP) sebagai terapi untuk mengatasi Penyakit
Jantung Koroner (PJK) terus meningkat. Meskipun IKP merupakan salah satu intervensi pilihan,
dilaporkan masih terdapat pasien yang mengalami kecemasan dari sedang sampai berat saat akan
dilakukan tindakan. Mengurangi kecemasan tersebut merupakan hal yang penting, karena
kecemasan dapat memperberat penyakit yang diderita serta berperan terhadap morbiditas dan
mortalitas pasien. Salah satu Intervensi yang biasa dilakukan untuk mengatasi kecemasan pasien
yang akan melakukan IKP adalah dengan terapi non farmakologi. Perkembangan intervensi non
farmakologi saat ini berkembang ke arah komplementari yang harus dipilih berdasarkan bukti empiris,
manfaat yang diberikan, serta rendahnya efek samping. Kriteria artikel yang dipakai adalah terbitan
tahun 2003-2013 dari penyedia akses jurnal yang terpercaya serta beberapa literatur lain yang
mendukung. Pembahasan telaah literatur ini terkait masalah kecemasan yang muncul pada pasien
yang akan menjalani prosedur IKP, pentingnya pengkajian kecemasan di ranah kritis, terapi
komplementer dalam mengatasi kecemasan serta implikasi pada asuhan keperawatan dan penelitian.
Kesimpulan telaah literatur ini adalah beberapa terapi komplementer terpilih dapat mengurangi
kecemasan dan memiliki manfaat fisiologis lainnya terhadap pasien pre IKP. Dengan adanya
perkembangan berbagai terapi komplementer saat ini, maka disarankan untuk memilih terapi
komplementer secara tepat dan bijaksana sehingga dapat memberikan manfaat.
Kata Kunci : Intervensi Koroner Perkutan (IKP), Kecemasan, Komplementer
ABSTRACT
Implementation of Percutaneous Coronary Intervention (PCI) as a treatment for coronary
hearth disease is increasing. Although PCI is one option, reported about the prevalence and patterns
of patient anxiety experienced moderate to severe by undergoing from this procedure. Reduce this
anxiety is important, because the anxiety will aggravate the disease and contribute to morbidity and
mortality of critically ill patients. Interventions are usually done with pharmacological and nonpharmacological. The development of non-pharmacological interventions currently developing
complementary that should be chosen based on empirical evidence, benefits, and low side effects.
Article used in the literature review was published in 2003-2013 and from a trusted provider to access
journals. Some literature that supports the writing process are also added in this literature review.
Discussion of this literature review related: patients anxiety in undergoing of PCI, the importance of
the assessment of anxiety in critical area, the complementary therapies in the management of anxiety
and the implications for nursing care and research. The Conclusion is some selected complementary
therapies can reduce anxiety and have other physiological benefits to patients in undergoing of PCI.
With the development of complementary therapies at this time, suggest to choose complementary
therapies appropriately and wisely to benefit.
Keywords: Anxiety, Complementary, Percutaneous Coronary Intervention (PCI)
37
1. PENDAHULUAN
tidak
Pelaksanaan
tindakan
Intervensi
menyenangkan
akan
terjadi
(14).
kondisi
memperberat
sederhana
hemodinamik,
berupa
pemasangan
balon
saat ini
kecemasan
pada
penyakit
pasien
yang
gangguan
akan
dideritanya.
imunitas,
dan
(2).
ada
Amerika,
(14),(8).
memperkirakan
setengah
pelaksanaan
setiap
di
antaranya
(3),
adalah
yang
bisa
dilakukan
saat
non
penyempitan,
pembuluh
invasif
merupakan
untuk
ini
(5),(6),(7).
arah
terapi
atau
atau
koroner.
Perbaikan
sumbatan
pembuluh
pemasangan
dengan
ring
(stent)
penyumbatan
mampu
ke
berkembang
memperbaiki
darah
penyempitan
demikian
Intervensi
juga
tindakan
IKP
tahun
segera
mempertahankan
sehingga
patensi
arteri
(8),(5),(9),(10),(11).
hidup,
menurunkan
resiko
2. METODE
salah
satu
Meskipun PCI
intervensi
pilihan,
kualitatif
yang
didapatkan
melalui
adalah
dan
Anxiety,
Complementary
Percutaneous
Coronary
38
(21).
morbiditas
literatur
yang
mendukung
dalam
proses
penulisan.
3. PEMBAHASAN
Gallagher,
(18).
(18),
(19).
70-80
pasien
jantung
mengalami
(20).
Hal ini
hasil
sebanyak
27
(45,0%)
responden
mengalami
tingkat
kecemasan
penting
(18).
untuk
(1),(14).
setelah
dilakukan
tindakan
IKP
merupakan
perasaan
(23).
luas
menggambarkan
adanya
imun
(24).
terhadap
kecemasan
yang
(14).
dalam
mengatasi
pasien
kritis.
menjadi
hambatan
untuk
39
(23),(24).
kognitifnya
Meskipun
demikian,
komponen
dilakukan
oleh
tindakan
perawat
yang
di
keperawatan
ranah
(14),
diperlukan
salah
kritis
komprehensif
harus
tersebut
secara
karena
Perkembangan
intervensi
non
terapi
(14),(25).
Pengkajian kecemasan
komplementer
yang
harus
dipilih
kesehatan
pengobatan
(14).
WHO
dalam
tradisional
strategi
2002-2005
(25),
penanganan
perawat
pelaksana
asuhan
tetapi
semua
memberikan
aspek
meliputi
biologi,
menggunakan
komplementer (16).
di
untuk
ranah
kritis
permasalahan
tidak
fisik
hanya
pasien.
mengatasi
Morton
juga
terapi
dan
Beberapa
menurunkan
kecemasan
alternatif
atau
diantaranya;
tehnik
mengontrol
bernafas
berkaitan
satu
sama
lain
dan
saling
Terapi
komplementer
digunakan
dengan
akan
(7).
fisik
manusia
mempunyai
dianggap
melengkapi
biasanya
untuk
(11).
praktek
utama
oleh
beberapa
40
Dalam
memberikan
perawat
Saat
ini
sudah
mulai
memutuskan
pilihan
juga
terapi
harus
untuk
komplementer,
memahami
bertanggung
kelayakan
bersifat
suportif
untuk
menurunkan
untuk
terapi,
menentukan
mengetahui
status
kecemasan.
Beberapa
intervensi
yang
biasa
jawab
dan
kepekaan
mesin
meridian/psikologi
spiritualitas
informasi,
melatih
energi,
(7),(29),(30),(31).
dan
Urden et al.
terapi
(24)
juga
yang
membuat
bising
dan
perasaan
tidak
terus-menerus,
berdaya
dan
kegiatan
keperawatan
untuk
mengatasi
kritis (23),(24).
Dalam
ranah
keperawatan
kritis,
dan
masih baik
membantu
3.
non
farmakologi.
dalam
Keduanya
mengelola
(11).
kecemasan
Penggunaan terapi
non
baik.
terapi
komplementer
untuk
farmakologi
Disamping
komplementer
mengarah
itu,
dapat
penggunaan
pada
terapi
yang
diberikan
penenang
akan
menjalani
selain
prosedur
memberikan
IKP
obat-obatan
(27).
Penggunaan
terapi
komplementer
41
mandiri
(33),(34).
yang
didapat
tidur,
mengurangi
kecemasan
ketidaknyamanan
dan
(32).
dan
dipertimbangkan
menggunakan
karena
pendekatan
terapi
dari
penggunaan
mempelajari
terapi
penggunaan
terapi
tepat
merugikan
dan
bijaksana
serta
(28),(32,(33),(35).
pasien
tidak
Penelitian
untuk
spiritualitasnya (32).
Perkembangan
holistik
ini
penggunaan
terapi
komplementer
penyakit.
umum
(27),(33).
(15),(16).
perbedaan
penggunaan
keperawatan
meningkatkan
kesehatan,
adanya
kecemasan
dan
memiliki
yang
kenyamanan
berbagai
4. KESIMPULAN
dan
mengatasi
karena
untuk
IKP,
maka
disarankan
untuk
tepat
memberikan
keluarga
dan
bijaksana
manfaat
pasien
pada
serta
agar
dapat
pasien
kritis,
berkontrubusi
kecemasan
khusunya
pada
manfaat
yang
diberikan
serta
komplementer
Penggunaan
dalam
praktek
DAFTAR PUSTAKA
1.
Astin
F,
K,
Thompson
D.
Jones
in
patients
undergoing
42
elective
percutaneous
coronary
angioplasty.
transluminal
Heart
Lung
2005;34:393401
2.
3.
Hearth
&
5.
Stroke
Foundation.
8.
9.
Critical
Care
patients
Following
Percutaneus
Cardiac
Intervention.
JACC
Catheterization.
Critical Care
Discharged
the
Same
day
Coronary
Cardiovascular
Interventions 2010;3(8)
yang
Sadikin
Diakses
dipublikasikan; 2013
di
URL:http://www.pjnhk.go.id
Menjalani
Prosedur
Bandung.
Intervensi
Tesis,
Tidak
Anxiety
in
Patients
Undergoing
Percutaneous
Coronary
Interventions.
Sauders; 2010
7.
of
The
[20/12/2013]
6.
Essentials
Companies; 2006
(AACN)
15. Watt
GV,
Laugharne
J,
Janca
A.
in
Philadelphia
Depression.
Lippincott
Wiliams
&
the
Treatment
of
Anxiety
and
Cur
Opin
Medscape,
Wilkins; 2009
Psychiatry
from
URL:http://www.medscape.com/viewarticl
e/568309_print
Infarction
with
ST-Segment
2008;21(1):37-42.
Institutes
2007;356:47-54.
Department
Available
from
URL:
Available
of
Health
of
Health
(NIH),
and
U.S.
Human
http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJ
10. Davidson,
Bonow
Catheterization
in
RO.
Cardiac
Brounwalds
Heart
with
Medicine.
Prognosis
Philadelphia
Saunders
Elesevier; 2008
11. Chulay
M,
Association
Coronary
Burns
of
the
Critical
SM.
Care
PHQ-2
Associated
Following
Intervention
with
Percutaneous
with
Paclitaxel
American
Nurses
43
Concerns
Assesment
in
and
Patients
Anxiety
Nursing
Diagnosis
and
Kanada:
Mosby; 2010
Undergoing
Coronary
2005
Interventionns.
Journal
of
European
Cardiovascular
Nursing
2010;9:38-44
Patients
Percutaneous
Before
Coronary
and
After
Intervention
Pengaruh
Health
Tingkat
Kecemasan
Pasien
yang
akan
(PCI)
di
RSUP
Dr.
pada
Menjalani
Coronary
Interventions
Hasan
from
URL:http://ccn.aacnjournals.org
27. Khanum F, Razack S. Anxiety- Herbal
Education
terhadap
Percutaneous
Sadikin
in
Biomedicine
and
Biotechnology 2010;1(2):71-89
28. College of Nurses of Ontario. Practice
Guidline:
Complementary
Therapies.
Toronto; 2009
29. Burk L. Single Session EFT (Emotional
Treatment 2010;2(2):65-72.
30. Salas
M,
Brooks
A,
Rowe
J. The
Psychology
Intervention
Freedom
Techniques)
Phobias:
American
2011;7:155-161
Journal
of
Critical
Care
2011;20:67-74
Pilot
(Emotional
on
Specific
Study.
Explore
not
receiving
Abstrac.
mechanical
Journal
2008;64(5):503-7.
ventilation
Psychosom
Res
Available
from
URL:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
32. Cooke
Murfield
M,
Mitchell
J.
M,
Tiralongo
Complementary
E,
and
18440403
44
F,
attitudes
Theofanidis
towards
D.
Nurses
complementary
people
with
cancer
who
use
45