Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan, 2016, Vol 2, No 1

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN


PASIEN PRE OPERATIF DI RUMAH SAKIT SARI MUTIARA MEDAN

Edi Kurniawan Hulu1, Jek Amidos Pardede2


Program Studi Ners Universitas Sari Mutiara Indonesia
jekpardedemi@rocketmail.com

ABSTRAK
Pre operatif merupakan persiapan pasien sebelum dilakukan tindakan operasi, pada tahap ini pasien sering
mengalami kecemasan. Kecemasan merupakan respon fisiologis dan psikologis individu terhadap keadaan
yang dianggap mengancam karena akan di operasi. Rasa cemas ini dapat menyebakan kegagalan atau
penundaan tindakan operasi. Untuk mengurangi kecemasan tersebut maka diperlukan dukungan dari
keluarga. Dukungan keluarga yang diberikan keluarga itu sendiri yakni berupa informasi, motivasi,
instrumental dan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan
kecemasan pasien pre operatif di RSU Sari Mutiara Medan. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian
analitic corellational dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien
pre operatif mayor di RSU Sari Mutiara Medan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 orang, tehnik
pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Dukungan keluarga pada pasien pre operatif di RSU Sari
Mutiara Medan yaitu baik (92%). Kecemasan pasien pre operatif di RSU Sari Mutiara Medan yaitu ringan
(70%). Hasil penelitian dengan uji statistik Rank spearman menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pasien pre operatif di RSU Sari Mutiara Medan
dengan nilai p value = 0.011 dan nilai r = -0.417. Disarankan kepada kelurga untuk selalu memberikan
dukungan bagi anggota keluarga pre operatif sehingga dapat mengurangi kecemasan yang dialami anggota
keluarga pre operatif.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kecemasan, Pasien Pre operatif.

ABSTRACT
Pre Operative is a preparatory stage patients prior to surgery. At this stage, patients often experience anxiety.
Anxiety is a physiological and psychological response of an individual to a state that is considered threaten
because it will be surgery. Anxiety can cause failure or delay surgery. To reduce anxiety, so it needed the
support of family. Family support provided by family itself in the form of information, motivation,
instrumental and emotional. this study aims to determine the relationship of family support with pre
operative patient anxiety in RSU Sari Mutiara Medan. This type of research is analitik corelasional with
approach cross sectional. The population in this study were all patients pre operative major in RSU Sari
Mutiara Medan. The sample in this study as many as 36 people, sampling is purposive sampling. Family
support with patients pre operative in RSU Sari Mutiara Medan is good (92%). Pre operative ansiety of
patients in RSU Sari Mutiara Medan mild anxiety (70%). Research results with statistical tests Rank
spearman shows that there is a significant relationship between family support with anxiety the patient pre
operative in RSU Sari Mutiara Field with a value of p value = 0,011 and r = -0417. It is recommended
to one's family to always provide support for family members of pre operative so that it can reduce the
anxiety experienced by family members of pre operative.

Keywords : Family support, Anxiety, Pre operative.


Jurnal Keperawatan, 2016, Vol 2, No 1

PENDAHULUAN Ketakutan dan kecemasan pada pasien pre


Hampir setiap pasien yang akan direncanakan operatif ditandai dengan reaksi fisiologis
tindakan pembedahan atau operasi mengalami maupun psikologis antara lain, meningkatnya
kecemasan pada masa pre operatif karena frekuensi nadi dan pernapasan, gerakan-
beranggapan tindakan operasi merupakan hal gerakan tangan yang tidak terkontrol, telapak
yang menakutkan. Kecemasan merupakan tangan yang lembab, gelisah, menanyakan
suatu respon psikologis maupun fisiologis pertanyaan yang sama berulang kali, sulit
individu terhadap suatu keadaan yang tidak tidur dan sering berkemih (Maryunani, 2014).
menyenangkan, atau reaksi atas situasi yang
dianggap mengancam (Trismiati 2004, dalam Dari hasil survei awal yang dilakukan selama
Purba 2012). 3 hari di RSU Sari Mutiara Medan,
didapatkan bahwa sebagian besar pasien pre-
Berdasarkan data pasien pre operatif menurut operatif mayor mengalami cemas. Dari 5
World Health Organization (WHO) di orang pasien pre operatif, 2 orang mengatakan
seluruh dunia meningkat sangat signifikan cemas karena akan dioperasi, 2 orang
dari tahun ke tahun, pada tahun 2011 140 juta mengatakan khawatir operasinya tidak
jiwa, sedangkan tahun 2012 mengalami berjalan dengan baik dan 1 orang lainya takut
peningkatan sebesar 148 juta jiwa. Di karena akan dioperasi.
Indonesia sendiri pasien pre operatif
mencapai 1,2 juta jiwa pada tahun 2012 Untuk itu, dukungan keluarga sangat
(Sartika, 2013). Sedangkan di salah satu dibutuhkan oleh pasien yang akan
RSUP Haji Adam Malik daerah Medan menghadapi operasi. Melihat pentingnya
sendiri, dari data Instalasi Ruang Bedah dukungan keluarga pada pasien yang akan
selama 3 bulan (Oktober-Desember 2009) menjalani pre operatif yang nantinya dapat
didapat jumlah pasien bedah keseluruhanya berpengaruh pada kecemasan pasien, maka
sebanyak 74 orang. Carpenito (1999) dalam penulis tertarik mengambil judul penelitian
Banjarnahor (2014), menyatakan bahwa 90% tentang Hubungan Dukungan Keluarga
pasien yang direncanakan tindakan Dengan Kecemasan Pasien Pre operatif di
pembedahan berpotensi mengalami RSU Sari Mutiara Medan.
kecemasan.
Jurnal Keperawatan, 2016, Vol 2, No 1

METODE Melayu 3 8

Desain dalam penelitian ini adalah analitik Minang 1 3


Nias 5 14
corelational dengan pendekatan cross
Mandaeling 1 3
sectional. Populasi yang digunakan yaitu Padang 1 3
semua pasien pre operatif mayor di Rumah Pendidikan SD 3 8
Umum Sakit Sari Mutiara Medan. Sampel SMP 3 8

dalam penelitian ini berjumlah 36 orang SMA 20 56


Perguruan tinggi 10 28
pasien pre operatif mayor. Teknik
Pekerjaan PNS 1 2
pengambilan sampel yang digunakan dalam
Wiraswasta 20 56
penelitian ini adalah purposive sampling. Karyawan 11 31
Analisa dalam penelitian ini adalah analisa Pelajar 4 11

univariat distribusi frekuensi. analisa bivariat Status Menikah 27 75


pernikahan Tidak Menikah 9 25
menggunakan Uji Rank Spearman pada α <
Janda/duda 0 0
(0,05) dengan confidensi interval (CL) 95%.
Dari tabel 4.1 di atas, diketahui kelompok
Alat pengumpulan data yaitu menggunakan
umur mayoritas 26-35 tahun yaitu (41%),
kuesioner dukungan keluarga dan kecemasan
jenis kelamin mayoritas laki-laki yaitu (56%),
pre operatif. Dengan etika penelitian
mayoritas suku jawa yaitu (39%), pendidikan
persetujuan penelitian (Informed Consent),
mayoritas SMA yaitu (56%), pekerjaan
Anonimity (Kerahasiaan identitas responden),
mayoritas wiraswasta (56%), status
dan Confidentiality (Kerahasiaan informasi).
pernikahan mayoritas menikah yaitu (75%).

HASIL Tabel 4.2 Persentase Frekuensi Dukungan


Analisa Univariat Keluarga Pasien Pre Operatif Di RSU Sari
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Mutiara Medan Tahun 2016 ( n = 36 orang ).
Responden Pre Operatif Di RSU Sari Mutiara
Dukungan n %
Medan Tahun 2016 ( n = 36 orang ).
Keluarga
Karakteristk n %
Baik 33 92
Usia 18 – 25 tahun 6 17
Cukup 3 8
26 – 35 tahun 15 41
Kurang 0 0
36 – 45 tahun 6 17
> 46 tahun 9 25
Laki-laki 20 56
Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa
J.Kelamin
Perempuan 16 44 dukungan keluarga pada pasien pre operatif di
Suku Jawa 14 39 RSU Sari Mutiara Medan, mayoritas baik
Batak 11 30 yaitu (92%).
Jurnal Keperawatan, 2016, Vol 2, No 1

Dari tabel 4.4 di atas, dukungan keluarga baik


Tabel 4.3 Persentase Frekuensi Kecemasan yaitu (92%) yang memiliki cemas ringan
Pasien Pre Operatif Di RSU Sari Mutiara (70%), cemas sedang (11%), cemas berat
Medan Tahun 2016 ( n = 36 orang ) (8%), dan panik yaitu (2%). Dukungan
keluarga cukup (8%), dengan kecemasan
Kecemasan Pre n % sedang (5%), cemasan berat (3%).
operatif
Panik 1 2
Dari hasil uji statistik menggunakan uji Rank
Berat 4 11
Spearman, hasil diketahui p value = 0.011 (p
Sedang 6 17
Ringan 25 70 < 0.05), artinya ada hubungan yang signifikan
antara dukungan keluarga dengan kecemasan
Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa pre operatif di RSU Sari Mutiara Medan dan
kecemasan pasien pre operatif di RSU Sari nilai r = - 0.417 (0.26-0.50 = lemah) artinya
Mutiara Medan, mayoritas ringan yaitu semakin rendah dukungan keluarga maka
(70%). semakin tinggi kecemasan pasien pre operatif
di RSU Sari Mutiara Medan.
Analisa Bivariat
Tabel 4.4 Tabulasi Silang Dukungan PEMBAHASAN
Keluarga Dengan Kecemasan Pasien Pre Dukungan Keluarga
operatif Di RSU Sari Mutiara Medan Tahun Berdasarkan hasil penelitian mayoritas
2016 (n = 36 orang) responden mendapat dukungan keluarga baik
(92%). Hal ini di dukung oleh teori Setiadi
Dukun Kecemasan Pasien Total p r (2008), mengatakan bahwa keluarga
gan Pre operatif valu merupakan orang yang bersifat mendukung
Kelua Ringan Sedang Berat Panik e
dan selalu siap memberikan pertolongan dan
rga
n % n % n % n % n % bantuan pada anggota lainya jika diperlukan.
Hal ini dikarenakan keluarga jika di lihat dari
Baik 25 70 4 11 3 8 1 3 33 92 segi kesehatan merupakan bentuk sosial yang
0.011 - 0.417
utama untuk peningkatan kesehatan dan
Cukup 0 0 2 5 1 3 0 0 3 8
pencegahan penyakit.
Kuran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
g Kecemasan Pasien Pre operatif
Total 25 70 6 16 4 11 1 3 36 100 Berdasarkan hasil penelitian mayoritas
responden dengan kecemasan ringan (70%).
Jurnal Keperawatan, 2016, Vol 2, No 1

Dari hasil kuesioner yang diisi oleh responden


bahwa tanda dan gejala yang selalu ada yakni, Taylor, (2006) mengatakan bahwa dukungan
responden selalu merasa jantung berdebar- keluarga merupakan bantuan yang diberikan
debar dengan cepat karena akan menjalani oleh anggota keluarga yang lain sehingga
operasi yaitu (58%). akan memberikan kenyamanan fisik dan
psikologis pada orang yang pada situasi stress
Hal ini di dukung oleh teori Stuart (1998) atau cemas. Hal ini bererti dengan adanya
mengungkapkan bahwa pada kecemasan dukungan keluarga akan membantu pasien
ringan, seseorang lebih waspada dan lahan dalam menghadapi masalah kesehatan yang
presepsinya meningkat, pada tingkat ini ada (Potter, 2005).
biasanya muncul tanda dan gerakan seperti ;
gelisah, jantung berdebar-debar, lebih banyak Menurut asumsi peneliti, dukungan keluarga
bicara dari biasanya dan tangan gemetaran. yang baik sangat mempengaruhi semangat
Hal ini sejalan dengan teori Baradero (2008) dan kepercayaan diri responden dalam
mengungkapkan bahwa rasa cemas akibat menghadapi operasinya. Dukungan ini akan
pembedahan dikaitkan dengan rasa takut akan meningkatkan koping responden dalam
sesuatu yang belum diketahui, nyeri/sakit, menghadapi stressor yang muncul karena
perubahan citra tubuh, perubahan fungsi akan di operasi.
tubuh, hingga kematian.
KESIMPULAN
Menurut asumsi peneliti, setiap individu yang Semakin baik dukungan yang diberikan oleh
akan menjalani pembedahan atau operasi keluarga maka kecemasan pasien pre operatif
mengalami kecemasan. Baik cemas ringan, akan berkurang. Faktor pemberian informed
sedang, berat hingga panik tergantung respon consent yang kurang tepat, faktor umur,
inidividu itu sendiri. genetik, jenis kelamin, pendidikan, jenis
operasi, konsep diri, dan mekanisme koping
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan individu itu sendiri, dukungan keluarga
Kecemasan Pasien Pre operatif mempengaruhi kecemasan pasien pre operatif.
Berdasarkan hasil uji statistik Rank spearman Factor yang paling berpengaruh terhadap
didapatkan nilai p value = 0.011 (p < 0.05) kecemasan pasien pre operatif adalah
artinya terdapat hubungan yang signifikan dukungan dari keluarga.
antara dukungan keluarga dengan kecemasan
pasien pre operatif dengan nilai korelasi r = -
0.417.
Jurnal Keperawatan, 2016, Vol 2, No 1

DAFTAR PUSTAKA Banjarnahor J. (2014). Tingkat kecemasan


Adipo S. (2014). Hubungan dukungan pada pasien preoperatif di RSUD Dr.
keluarga dengan tingkat kecemasan Pirngadi. Skripsi. Medan. FK-USU.
pasien yang menjalani kemoterapi di Biederman. (2001). Psikologi Abnormal.
ruang Anyelir RSUD Arifin Achmad http://psikologiabnormal.wikispaces.
Provinsi Riau. Di tanggal 25 Mei com/panic+disorder
2016. Pada situs Dalami E. (2010). Konsep dasar keperawatan
http://download.portalgaruda. jiwa. Jakarta : trans info media.
org/article. AU. Engel F.I. (2015). Hubungan pemberian
Alvionita. (2014). Hubungan dukungan informed konsent dengan tingkat
keluarga terhadap respon cemas anak kecemasan pasien preoperasi kategori
usia sekolah yang menderita kanker status fisik I-II emergency American
dalam menjalani kemoterapi di RSUP. society of Anesthesiologists (ASA) di
Haji Adam Malik Medan. Dapat di Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof.
akses pada Dr. R.D. Kandou Manado. Di akses
http://repository.usu.ac.id/bitstream/ pada tanggal 21-05-2016.
123456789/40459/4/Chapter%20II.pd Fadlilah S. (2014). Hubungan tingkat
f. Di akses pada tanggal 30 Maret kecemasan dengan status tanda-tanda
2016. vital pada pasien pre-operasi
Andarmoyo S. (2012). Keperawatan laparatomi di ruang Melati III RSUP
Keluarga. Edisi pertama. Yogyakarta. Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten. Di
Graha Ilmu. akses pada tanggal 21 Februari 2016.
Andriani L. (2013), Hubungan dukungan Gaol D.R.L. (2013). Dukungan keluarga
keluarga dengan respon cemas anak pada pasien kolostomi di RSUP Haji
usia sekolah yang akan menjalani Adam Malik Medan. Skripsi. FK-
pembedahan di ruang IX RSUD Dr. USU.
Pirngadi. Medan. Skripsi. FIK-USU. Hawari H.D. (2013). Manajemen stress,
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. cemas dan depresi. Edisi ke 2. Jakarta.
Jakarta. EGC. FKUI
Azizah L.M. (2011). Keperawatan lanjut Henserling, J. (2009). Development and
usia. Jakarta. Graha Ilmu. psychometric testing of Henserling’s
Baradero M. dkk. (2008). Prinsip dan praktik diabetes family support scale, a
keperawatan perioperatif. Jakarta. dissertation. Degree of Doctor of
EGC. philosophy in the graduate school of
Jurnal Keperawatan, 2016, Vol 2, No 1

the Texa’s women’s University. Di mammae) di ruang angsoka III RSUP


akses dari www.proquest.co. pada Sanglah Denpasar. Di akses pada situs
tanggal 22 Februari 2016. https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1002106
Hartoto. (2014). Hubungan dukungan 037-1-lampiran%20awal.pdf pada
keluarga dengan tingkat kecemasan tanggal 28 Februari 2016.
pasien preoperasi apendiks di RSUD Notoadmodjo. (2007). Keperawatan keluarga
Kraton Kabupaten Pekalongan. Di dalam teori dan praktek. Jakarta.
akses pada tanggal 25-05-2016. Rineka Cipta.
Kuraesin N.D. (2009) faktor-faktor yang Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan
mempengaruhi tingkat kecemasan metodologi penelitian keperawatan.
pada pasien yang akan menjalani Surabaya. Salemba Medika.
operasi di RSUP Fatmawati. Di akses Notoadmodjo S. (2010). Metodologi
pada situs penelitian kesehatan. Edisi Revisi.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bit Jakarta. Rineka cipta.
stream/123456789/2324/1/NYI%20D Purba J,M. dkk. (2012). Asuhan keperawatan
EWI%20KURAESIN-FKIK.pdf pada pada klien dengan masalah
tanggal 10 Maret 2016. psikososial dan gangguan jiwa. Edisi
Kuntjoro. W. (2002). Pendekatan dukungan kedua. Medan. USU Press.
social keluarga. Di akses pada tanggal Purba F.I. (2013). Hubungan pemberian
23 Maret. informasi perawat dengan kecemasan
Liandi R. (2011). Hubungan dukungan pada pasien preoperasi mastektomi di
keluarga dengan tingkat kecemasan RSUD. Dr. Pirngadi Medan. Skripsi.
preoperasi pada anak usia sekolah di Potter P. (2005). Buku ajar fundamental
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. keperawatan ; konsep, proses, dan
Di akses pada situs praktek vol 1. EGC. Jakarta.
http://opac.say.ac.id/1187/1/NASKAH
Saryono & Anggraeni D.M. (2013).
%20PUBLIKASI %20
Metodologi penelitian kualitatif dan
RAMALIA%20LIANDI.pdf pada
kuantitatif dalam bidang kesehatan.
tanggal 18 Maret 2016.
Yogyakarta. Nuha Medika.
Maryunani, (2014). Asuhan keperawatan
Perioperatif. Jakarta. Trans Info Media. Sudrajat. (2012). Hubungan antara dukungan
Nurpeni. (2013). Hubungan dukungan suami dengan self esteem pada
keluarga dengan tingkat kecemasan penderita kanker payudara di bandung
pada pasien kanker payudara (Ca cancer society. Di unduh dari
Jurnal Keperawatan, 2016, Vol 2, No 1

elibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50. Taylor. S. (2006). Health Psychology. (6 th.


06020.pdf. Pada tanggal 02 juli 2016. Ed). Singapore : MC. Grow Hill Book
Sartika D. (2013). Pengaruh komunikasi Company.
terapeutik terhadap tingkat kecemasan Yustin A. (2011). Pengaruh terapi
pada pasien preoperasi di ruang wewangian minyak essensial bunga
perawatan bedah RSUD Kota mawar dengan cara inhalasi terhadap
Makassar. Di akses tanggal 27 Mei tingkat kecemasan pada pasien pre-
2016 pada situs operasi di ruangan bedah RSUD
http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/7 Solok. Padang. Di akses tanggal 18
/e- Maret 2016. Pada situs
library%20stikes%20nani%20hasanudd http://repository.unand.ac.id/18017/1.
in--dewisartik-321-1-artikel3.pdf pdf.
Setiadi. (2008). Konsep dan Proses
Keperawatan Keluarga. Edisi pertama.
Yogyakarta. Graha Ilmu.
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan
Keluarga. Jakarta EGC.
Simamora P.S.K. (2011). Pengaruh
komunikasi terapeutik terhadap
kecemasan pasien pre operasi di
Ruang rawat bedah RSU Sari
Mutiara. Medan. Skripsi
Suliswati. (2005). Konsep dasar kesehatan
jiwa. Jakarta. EGC.
Sinaga N.J (2014). Hubungan dukungan
keluarga dengan kepatuhan menjalani
kemoterapi pasien kanker payudara di
RSU Dr. Pirngadi. Medan. Skripsi.
Simbolon C.N.N. (2015). Kecemasan pasien
pre-operasi di Rumah Sakit Dr.
Pirngadi. Medan. Skripsi. FK-USU.
Sunyoto. (2012). Buku statistik kesehatan.
Yogyakarta. Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai