PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara alamiah tubuh seorang ibu telah dipersiapkan menghadapi proses
persalinan secara normal. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir
atau dengan jalan lain (Rustam, 2011). Proses persalinan berjalan dengan baik
karena dibantu oleh kelenturan mulut rahim dan kelenturan otot vagina. Namun
tidak selamanya persalinan secara normal dapat dilakukan oleh seorang ibu,
terkadang ditemukan indikasi medis yang mengharuskan seorang ibu tidak bisa
melakukan persalinan secara normal. Beberapa indikasi medis tersebut seperti
perjalanan persalinan yang semakin melemah, kesempitan panggul ibu, kelainan
posisi kepala janin di jalan lahir, ancaman gawat janin, dan baby giant. Tindakan
operasi adalah salah satu jalan untuk menolong persalinan sehingga mencapai
“well born baby dan well health mother”. Tindakan operasi ini sekarang lebih
dikenal dengan sebutan “sectio caesarea” (Manuaba, Manuaba, & Manuaba,
2020). Selanjutnya Green (2012) mengatakan sectio caesarea (SC) adalah suatu
persalinan buatan untuk melahirkan bayi dengan membuka dinding rahim melalui
sayatan pada dinding perut dengan saraf rahim dalam keadaan utuh serta berat
bayi di atas 500 gram.
Data Word Health Organitation (WHO) pada tahun 2016 yang didapatkan
adalah tingkat persalinan dengan metode SC menjadi meningkat 10%-15% sejak
30 tahun yang lalu, fenomena ini terjadi di negara-negara berkembang
(Sherly&Erina, 2016). Sedangkan hasil Riskesdas 2018 menjelaskan bahwa angka
kejadian ibu melahirkan di Indonesia sebanyak 79% dimana hal tesebut 15% ibu
melahirkan di RS pemerintah dan 18% di RS. Swasta dengan metode operasi SC.
Berdasarkan data dari Medical Record di RSUD dr Rubini Mempawah tahun
2019 didapat dari 912 persalinan terdapat kejadian SC sebanyak 775 orang,tahun
2020 didapat dari 806 persalinan terdapat kejadian SC sebanyak 739 orang,tahun
2021 didapatkan dari 611 pesalinan terdapat kejadian SC sebanyak 517 orang.
1
2
tambahan pada perkembangan hubungan ibu dan bayi yang baru lahir, serta
menimbulkan pengalaman melahirkan yang buruk bagi ibu (Muttaqin & Sari,
2009). Perubahan psikologis ibu akibat kecemasan akan memengaruhi
pengambilan keputusan pasien dan keluarga. Sehingga tidak jarang ibu menolak
operasi yang sebelumnya telah disetujui dan biasanya pasien pulang tanpa operasi.
Sedangkan perubahan fisiologis akibat kecemasan yang dapat mengakibatkan
pasien sulit tidur dan tekanan darah akan meningkat sehingga operasi bisa
dibatalkan. Adanya penundaan operasi dapat membahayakan ibu dan janin yang
dilahirkan (Majid, Judha, & Istinah, 2011).
Teknik relaksasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
Salah satu jenis teknik relaksasi pernapasan yaitu teknik relaksasi napas dalam.
Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu bentuk asuhan yang dalam hal ini
bidan mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas
lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan
napas secara perlahan (Smeltzer & Bare, 2002). Caranya dengan menarik napas
dalam-dalam pada saat ada kontraksi menggunakan pernapasan dada melalui
hidung yang akan mengalirkan oksigen ke darah dan kemudian dialirkan
keseluruh tubuh sehingga dapat mengeluarkan hormon endorphin yang berfungsi
meminimalisir rasa sakit dalam tubuh (Andriana 2007, dalam penelitian Winny,
2015). Akibat dari kecemasan pasien pre operasi yang sangat hebat maka ada
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
b. Diketahuinya tingkat kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea pada kelompok
intervensi sebelum diberikan relaksasi napas dalam.
c. Diketahuinya tingkat kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea pada kelompok
intervensi sesudah diberikan intervensi teknik relaksasi napas dalam.
D. Manfaat Penelitian
Sebagai bahan masukan bagi rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan dalam mempersiapkan pasien yang akan menjalani operasi baik
psikologis maupun fisiologis, dan sebagai salah satu metode nonfarmakologi
untuk reduksi kecemasan khususnya bangsal Mawar RSUD dr Rubini
Mempawah.
c. Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan masukan atau acuan bagi peneliti selanjutnya khususnya dalam
bidang kesehatan.
E. Keaslian Penelitian