Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KOMBINASI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DENGAN INHALASI AROMATERAPI TERHADAP

KECEMASAN PADA PERSALINAN DI PUSKESMAS JATIBOGOR

Solikhatul Umamah1), Lestari Puji Astuti 2), Fhandy Aldy Mandaty3)


1
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Universitas Karya Husada
2
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Universitas Karya Husada
3
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Universitas Karya Husada
Email: ichafadhillah30@gmail.com
ABSTRAK
Sebagian besar ibu bersalin mengalami cemas akan nyeri persalinan, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama persalinan
seperti ibu atau bayi mereka meninggal dan takut apabila bayi yang dilahirkan nanti dalam keadaan cacat serta takut dirujuk ke Rumah
Sakit. Pemberian inovasi dengan menggabungkan intervensi relaksasi otot progresif dengan inhalasi aromaterapi sebagai upaya
menurunkan tingkat kecemasan seseorang. Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan menggunakan minyak essensial yang
bermanfaat meningkatkan keadaan fisik dan psikologi seseorang agar menjadi lebih baik. Mengetahui Pengaruh Kombinasi Relaksasi
Otot Progresif dengan Inhalasi Aromaterapi terhadap Kecemasan pada Persalinan di Puskesmas Jatibogor. Jenis penelitian kuantitatif
dengan menggunakan desain penelitian One Group Pretest Posttest Design. Populasi adalah 57 ibu bersalin, sampel penelitian
berjumlah 17 ibu. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Kecemasan pada persalinan ibu primigravida sebelum diberikan
perlakuan kombinasi relaksasi otot progresif dengan inhalasi aromaterapi mempunyai nilai mean 21.59 dengan standart deviation 2.425.
Kecemasan pada persalinan ibu primigravida sesudah diberikan perlakuan kombinasi relaksasi otot progresif dengan inhalasi
aromaterapi mempunyai nilai mean 16.53 dengan standart deviation 1.546. Adanya pengaruh kecemasan pada persalinan sebelum dan
sesudah diberikan perlakuan kombinasi relaksasi otot progresif dengan inhalasi aromaterapi dengan nilai p value (0,000) < α (0,05). Ada
Pengaruh Kombinasi Relaksasi Otot Progresif dengan Inhalasi Aromaterapi terhadap Kecemasan pada Persalinan di Puskesmas
Jatibogor.
Kata Kunci: Relaksasi Otot Progresif, Aromaterapi, Kecemasan

ABSTRACT
Most maternity mothers experience anxiety about labor pains, worry that unwanted things will happen during delivery such as the mother
or their baby dies and are afraid that the baby who will be born later is disabled and is afraid to be referred to the hospital. Providing
innovation by combining progressive muscle relaxation intervention with aromatherapy inhalation as an effort to reduce a person's level of
anxiety. Aromatherapy is a therapeutic action using essential oils that are useful for improving a person's physical and psychological state
to be better. Knowing the Effect of Combination of Progressive Muscle Relaxation with Aromatherapy Inhalation on Anxiety in Labor at
Jatibogor Health Center. This type of quantitative research uses the One Group Pretest Posttest Design research design. The population
is 57 mothers giving birth, the research sample is 17 mothers. The sampling technique used accidental sampling. Anxiety in labor for
primigravida mothers before being given a combination of progressive muscle relaxation and aromatherapy inhalation has a mean value
of 21.59 with a standard deviation of 2.425. Anxiety in labor for primigravida mothers after being given a combination of progressive
muscle relaxation and aromatherapy inhalation has a mean value of 16.53 with a standard deviation of 1.546. The effect of anxiety on
labor before and after being given a combination of progressive muscle relaxation treatment with aromatherapy inhalation with p value
(0.000) < (0.05). There is an Effect of Combination of Progressive Muscle Relaxation with Aromatherapy Inhalation on Anxiety in Labor at
Jatibogor Health Center.
Keywords: Progressive Muscle Relaxation, Aromatherapy, Anxiety

1
LATAR BELAKANG Jatibogor(Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, 2020;
Persalinan merupakan suatu proses janin, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah., 2020;
plasenta, dan membrane keluar melalui jalan lahir Kementrian Kesehatan RI, 2020)
dari rahim. Proses persalinan diawali dengan adanya Gangguan kecemasan memiliki beberapa efek
pembukaan dan dilatasi serviks yang terjadi akibat dalam persalinan yaitu, kadar katekolamin yang
adanya frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur berlebihan pada kala I juga menyebabkan turunnya
pada kontraksi uterus(Rohani, 2012) Perilaku cemas kontraksi rahim, turunnya aliran darah ke plasenta,
didasarkan salah satunya pada pengetahuan turunnya oksigen yang tersedia untuk janin serta
seorang ibu. Seorang ibu mengalami kecemasan dapat meningkatkan lamanya persalinan kala
pada saat ibu tidak memiliki pengetahuan tentang I(Simpkin, 2008) Kecemasan dapat dikurangi dengan
persalinan dan bagaimana prosesnya(Notoatmodjo, beberapa terapi penurun kecemasan yaitu terapi
2012) Selain itu, adapun faktor psikologis yang farmakologi dan non-farmakologi. Salah satu terapi
berhubungan dengan kecemasan selama persalinan non-farmakologi yang dapat mengurangi kecemasan
kala I yaitu beberapa ketakutan melahirkan. Takut dapat diatasi dengan menggunakan tehnik relaksasi
akan peningkatan nyeri, takut akan kerusakan atau otot progresif, karena dapat menekan saraf simpatis
kelainan bentuk tubuhnya seperti episiotomi, rupture, dan parasimpatis yang bekerja saling timbal balik
jahitan ataupun seksio sesarea, serta ibu takut akan menekan rasa tegang yang dialami oleh individu
melukai bayinya. Faktor psikis dalam persalinan sehingga dapat mencapai keadaan tenang.
merupakan factor yang sangat penting Progressive relaxation (relaksasi progresif) pada
mempengaruhi lancar tidaknya proses teknik relaksasi otot dalam, tidak memerlukan
kelahiran(Simpkin, 2008) imajinasi, ketekunan atau sugesti. Teknik ini
Faktor fisiologis penyebab kecemasan yaitu didasarkan pada keyakinan bahwa tubuh berespon
terjadinya perubahan fisik yang dialami ibu. pada ansietas yang merangsang pikiran dan kejadian
Perubahan tersebut yaitu perubahan kardiovaskuler, dengan ketegangan otot dengan mengidentifikasi
pernafasan, neuromuskular, gastrointestinal, saluran otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan
perkemihan dan kulit. Secara epidemiologis, sehingga mendapatkan perasaan relaksi.(Golmakani,
gangguan kecemasan dapat terjadi pada semua 2015)
persalinan baik pada persalinan primigravida Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
maupun multigravida. Penelitian yang dilakukan lebih Lestari dan Yuswiyanti Mei, hasil penelitian
dari 12% ibu yang pernah melahirkan mengatakan menunjukkan tingkat kecemasan sebelum dilakukan
bahwa mereka mengalami pengalaman yang tidak perlakuan tindakan teknik relaksasi otot progresif
menyenangkan dalam hidupnya yaitu cemas pada pada pasien preoperasi di ruang Wijaya Kusuma
saat melahirkan. Pengeluaran hormon adrenalin RSUD Dr. R Soeprapto Cepu Jawa Tengah, yang
akibat stress yang mereka alami dikarenakan rasa mengalami cemas sedang sebanyak 10 orag (40%),
takut dan sakit mereka dapat mengakibatkan cemas berat sebanyak 15 orang (60%). Sedangkan
penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran sesudah mendapat perlakuan intervensi relaksasi
darah yang membawa oksigen ke rahim sehingga otot progresif yang mengalami cemas ringan
terjadi penurunan kontraksi rahim yang akan sebanyak 12 orang (48%), cemas sedang sebanyak
memperpanjang waktu persalinan(Stuart, 2012) 11 orang (44%), dan yang mengalami cemas berat
Data yang didapatkan di Indonesia tahun 2019 sebanyak 2 orang (8%) (Lestari, P.K & Yuswiyanti,
jumlah ibu bersalin sebesar 5.017.352 ibu bersalin. 2015)
Data yang didapat di Jawa Tengah tahun 2019 Cara lain untuk menurunkan kecemasan
jumlah ibu bersalin sebanyak 553.805 ibu bersalin, adalah dengan pemberian aromaterapi, peneliti
data Kabupaten Tegal terdapat 26.947 ibu bersalin, memberi inovasi dengan menggabungkan intervensi
794 ibu bersalin terdapat di Puskesmas relaksasi otot progresif dengan inhalasi aromaterapi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan membantu ibu untuk berpartisipasi dalam proses
melakukan inhalasi pada aromaterapi mampu persalinannya dengan tetap melakukan komunikasi
menurunkan tingkat kecemasan seseorang . yang baik dan memberikan dukungan secara
Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan psikologis.
menggunakan minyak essensial yang bermanfaat Berdasarkan latar belakang masalah diatas
meningkatkan keadaan fisik dan psikologi seseorang maka peneliti ingin meneliti dengan judul Pengaruh
agar menjadi lebih baik. Setiap minyak essensial Kombinasi Relaksasi Otot Progresif dengan Inhalasi
memiliki efek farmakologis yang unik, seperti Aromaterapi terhadap Kecemasan pada Persalinan
antibakteri, antivirus, diuretic, vasodilator, penenang, di Puskesmas Jatibogor.
dan merangsang adrenal.(Ana, 2010; Davis. C.,
Cooke. M., Holzhauser. K., Jones. M, 2005) METODE
Inhalasi terhadap minyak essensial dapat Penelitian ini menggunakan desain penelitian
meningkatkan kesadaran dan menurunkan one group pre test post test design. Penelitian
kecemasan. Efek positif pada sistem saraf pusat dilakukan bulan Februari 2022. Penelitian ini
diberikan oleh molekul-molekul bau yang terkandung dilakukan pada ibu bersalin dengan HPL bulan
dalam minyak essensial, efek positif tersebut Januari dan Februari 2022 di Puskesmas Jatibogor
menghambat pengeluaran Adreno Corticotriphic sebanyak 57 ibu bersalin, sampel penelitian
Hormone (ACTH) dimana hormon ini adalah hormon berjumlah 17 ibu. Teknik sampling menggunakan
yang mengakibatkan terjadinya kecemasan pada accidental sampling. Kriteria inklusi pada penelitian
individu. Aromaterapi terkenal dengan ini adalah :
penggunaannnya dalam mengatasi stres, dan secara 1) Ibu yang menjalani persalinan fase laten dengan
jelas, persalinan merupakan pengalaman stress pembukaan serviks antara 1 sampai 3 cm (untuk
untuk hampir semua ibu(Butje, A.B. & Shattell, 2008; pembukaan 3 cm dengan kriteria his < 3x/10
Varney, E & Buckle, 2013) menit lama < 30 detik)
Survey pendahuluan yang dilakukan di 2) Ibu yang mengalami kecemasan
Puskesmas Jatibogor pada tanggal 25 Oktober 2021, 3) Bersedia menjadi responden
data ibu bersalin periode Juli-September 2021 4) Primigravida
sebanyak 102 ibu bersalin, 71 bersalin di Puskesmas 5) Ibu bersalin dengan tekanan darah
Jatibogor dan 34 ibu dirujuk Rumah Sakit. Instrumen penelitian yang digunakan dalm
Wawancara dengan Bidan Puskesmas Jatibogor, penelitian ini yaitu:
sebagian besar ibu bersalin mengalami cemas akan 1) Kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)
nyeri persalinan, dan khawatir terjadi hal-hal yang 2) SOP Kombinasi Relaksasi Otot Progersif dengan
tidak diinginkan selama persalinan seperti ibu atau Inhalasi Aromaterapi Lemon
bayi mereka meninggal dan takut apabila bayi yang Data diolah melalui tahapan sebagai berikut:
dilahirkan nanti dalam keadaan cacat serta takut 1) Editing
dirujuk ke Rumah Sakit. Survey yang dilakukan pada 2) Scoring
10 orang ibu hamil trimester III di Puskesmas 3) Coding
Jatibogor, 7 orang ibu hamil tersebut mengatakan 4) Tabulating
mereka takut menghadapi persalinan, mereka 5) Entry Data
mengatakan takut apabila persalinan mereka Pada penelitian ini analisa data yang dilakukan
nantinya dirujuk ke Rumah Sakit dan takut terjadi hal- secara univariat dan bivariat:. Bentuk analisis
hal yang tidak diinginkan. Mereka cemas dan selalu univariat disajikan dalam bentuk mean atau rata-rata,
mengulang menanyakan tentang kesehatan nilai minimum, nilai maksimum, standar deviasi. Data
kehamilan mereka. Upaya yang dilakukan oleh Bidan hasil penelitian diolah dengan menggunakan
untuk mengatasi rasa cemasnya yaitu dengan program komputer dengan uji statistik, sebelum dan
sesudah dilakukan perlakuan dihitung uji normalitas relaksasi otot progresif dengan inhalasi
dengan data normal dengan nilai p value > 0,05 aromaterapi di Puskesmas Jatibogor
dilanjutkan dengan uji perbedaan t test dengan uji Tabel 3. Pengaruh kecemasan pada persalinan
paired t test. sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
kombinasi relaksasi otot progresif dengan inhalasi
HASIL aromaterapi di Puskesmas Jatibogor
1. Kecemasan pada persalinan sebelum diberikan Mean
Std.
Min Max
p
Deviation value
perlakuan kombinasi relaksasi otot progresif
Pre Test 21.59 2.425 17 26
dengan inhalasi aromaterapi di Puskesmas 0.000
Post Test 16.52 2.390 14 19
Jatibogor
Tabel 1 Kecemasan pada persalinan sebelum Berdasarkan mean kecemasan ibu bersalin
diberikan perlakuan kombinasi relaksasi otot sebelum dilakukan perlakuan kombinasi relaksasi
otot progresif dengan inhalasi aromaterapi adalah
progresif dengan inhalasi aromaterapi di
21.59 dengan standart deviasi 2.425, dan
Puskesmas Jatibogor kecemasan ibu bersalin sesudah dilakukan
Median Min-Maks perlakuan kombinasi relaksasi otot progresif
Pretest 21,59 17-26 dengan inhalasi aromterapi adalah 16.53 dengan
Berdasarkan analisa di atas kecemasan ibu standart deviasi 1.546. Hasil uji statistik
bersalin sebelum diberikan perlakuan kombinasi menggunakan uji paired test didapatkan nilai p
relaksasi otot progresif dengan inhalasi value sig.(2-tailed) sebesar 0.000 yang artinya
aromaterapi mempunyai nilai mean 21.59 dengan kurang dari nilai α (0,05), maka dapat disimpulkan
standart deviation 2.425, nilai minimal 17 dan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya
maksimal 26. ada pengaruh kecemasan pada persalinan
2. Kecemasan pada persalinan sesudah diberikan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
perlakuan kombinasi relaksasi otot progresif kombinasi relaksasi otot progresif dengan inhalasi
dengan inhalasi aromaterapi di Puskesmas aromaterapi.
Jatibogor
Tabel 2. Kecemasan pada persalinan sesudah PEMBAHASAN
1. Kecemasan pada persalinan sebelum diberikan
diberikan perlakuan kombinasi relaksasi otot
perlakuan kombinasi relaksasi otot progresif
progresif dengan inhalasi aromaterapi di dengan inhalasi aromaterapi di Puskesmas
Puskesmas Jatibogor Jatibogor
Median Min-Maks Kecemasan ibu bersalin sebelum diberikan
Posttest 16,52 14-19 perlakuan kombinasi relaksasi otot progresif
dengan inhalasi aromaterapi mempunyai nilai
Berdasarkan analisa kecemasan ibu mean 21.59 dengan standart deviation 2.425
bersalin sesudah diberikan perlakuan kombinasi yang termasuk dalam tingkatan kecemasan
relaksasi otot progresif dengan inhalasi sedang.
aromaterapi mempunyai nilai mean 16.53 dengan Menurut asumsi peneliti, kecemasan
standart deviation 1.546, nilai minimal 14 dan merupakan respon alami sebagai tanda bahaya
maksimal 19. akan suatu hal yang tidak menyenangkan dan
3. Pengaruh kecemasan pada persalinan sebelum dapat terjadi pada siapa saja, tak terkecuali terjadi
dan sesudah diberikan perlakuan kombinasi pula pada ibu bersalin primigravida. Namun,
apabila kecemasan yang dialami oleh ibu bersalin
primigravida terjadi secara berkelanjutan dan merasakan manfaat dari kombinasi relaksasi otot
semakin meningkat selama proses persalinan progresif dengan inhalasi aromaterapi.
tentu akan berimplikasi pada jiwa ibu dan bayi Menurut asumsi peneliti perlakuan
dalam kandungannya serta pada proses kombinasi relaksasi otot progresif dengan inhalasi
persalinannya. Puskesmas Jatibogor sendiri aromaterapi berguna untuk menciptakan kondisi
belum pernah melakukan pelayanan konseling relaks pada primigravida. Responden merasa
yang diberikan pada ibu bersalin primigravida lebih relaks baik pada tubuh dan pikiran sehingga
dalam mengurangi kecemasan dalam lebih merasa tenang dan nyaman dalam
menghadapi persalinan. Hanya saja, Puskesmas menghadapi persalinan. Artinya kombinasi
Jatibogor telah melakukan program memberikan relaksasi otot progresif dengan inhalasi
KIE kepada ibu hamil seperti KIE tentang aromaterapi memberikan manfaat positif bagi ibu
persiapan persalinan, KIE tanda bahaya dan bersalin primigravida dalam mengelola
ketidaknyamanan ibu hamil. Pemberian kecemasannya.
pelayanan dalam mengurangi kecemasan dalam Progressive relaxation (relaksasi progresif)
menghadapi persalinan sangat bermanfaat bagi pada teknik relaksasi otot dalam, tidak
ibu bersalin. memerlukan imajinasi, ketekunan atau sugesti.
Kecemasan dalam masa kehamilan adalah Teknik ini didasarkan pada keyakinan bahwa
sangat merugikan bagi ibu hamil, karena dapat tubuh berespon pada ansietas yang merangsang
mempengaruhi janin yang sedang pikiran dan kejadian dengan ketegangan otot
dikandungnya(Siri Maimunah, 2009) Gangguan dengan mengidentifikasi otot yang tegang
kecemasan memiliki beberapa efek dalam kemudian menurunkan ketegangan sehingga
persalinan yaitu, kadar katekolamin yang mendapatkan perasaan relaks(Golmakani, 2015)
berlebihan pada kala I juga menyebabkan Progressive relaxation (relaksasi progresif) akan
turunnya kontraksi rahim, turunnya aliran darah ke tambah bermanfaat lagi jika dikombinasikan
plasenta, turunnya oksigen yang tersedia untuk dengan inhalasi aromaterapi.
janin serta dapat meningkatkan lamanya Inhalasi pada aromaterapi mampu
persalinan kala I.(Simpkin, 2008) menurunkan tingkat kecemasan seseorang,
Penelitian Miguel Diego, mendapati hasil aromaterapi merupakan tindakan terapeutik
bahwa ibu hamil yang mengalami kecemasan dengan menggunakan minyak essensial yang
selama kehamilan dapat meningkatkan level bermanfaat meningkatkan keadaan fisik dan
kortisol selama kehamilan yang dapat psikologi seseorang agar menjadi lebih baik.
berhubungan dengan rendahnya berat Setiap minyak essensial memiliki efek
janin(Miguel A. Diego., 2006) farmakologis yang unik, seperti antibakteri,
2. Kecemasan pada persalinan sesudah diberikan antivirus, diuretic, vasodilator, penenang, dan
perlakuan kombinasi relaksasi otot progresif merangsang adrenal(Ana, 2010; Davis. C.,
dengan inhalasi aromaterapi di Puskesmas Cooke. M., Holzhauser. K., Jones. M, 2005)
Jatibogor Menurut Butje dan Varney , inhalasi
Kecemasan ibu bersalin sesudah diberikan terhadap minyak essensial dapat meningkatkan
perlakuan kombinasi relaksasi otot progresif kesadaran dan menurunkan kecemasan. Efek
dengan inhalasi aromaterapi mempunyai nilai positif pada sistem saraf pusat diberikan oleh
mean 16.53 dengan standart deviation 1.546. Ada molekul-molekul bau yang terkandung dalam
penurunan nilai mean sesudah diberikan minyak essensial, efek positif tersebut
perlakuan kombinasi relaksasi otot progresif menghambat pengeluaran Adreno Corticotriphic
dengan inhalasi aromaterapi dimana sebelumnya Hormone (ACTH) dimana hormon ini adalah
responden belum pernah mengikuti dan hormon yang mengakibatkan terjadinya
kecemasan pada individu. Aromaterapi terkenal dengan inhalasi aromaterapi membantu ibu
dengan penggunaannnya dalam mengatasi stres, bersalin primigravida untuk mulai terbentuknya
dan secara jelas, persalinan merupakan kondisi yang relaks mempermudah terbentuknya
pengalaman stress untuk hampir semua ibu(Butje, konsentrasi, maka akan mendorong otot-otot
A.B. & Shattell, 2008; Varney, E & Buckle, 2013) saling bekerjasama dengan sempurna selama
Menurut hasil penelitian Concard, bahwa persalinan. Selain itu, ibu bersalin primigravida
teknik terapi relaksasi otot yang paling umum belajar bagaimana untuk mencapai relaksasi,
merangkum bukti terbaru mengenai efektifitasnya bebas dari perlawanan yang menciptakan rasa
dalam mengobati kecemasan dan menjelaskan takut. ketika tercapainya kondisi relaksasi, maka
alasan dan dasar fisiologisnya sehingga dapat ibu bersalin primigravida dapat mengakses sifat
disimpulkan bahwa meskipun pasien dengan primitif pada otak belakangnya sehingga memicu
gangguan kecemasan mungkin menunjukkan pengeluaran hormon endorfin.
peningkatan ketegangan otot dan pengukuran Saat melakukan relaksasi otot progresif
otonom, pernafasan abnormal selama penilaian dengan inhalasi aromaterapi, kontraksi dari serat
awal. Hasil penelitian tidak memungkinkan otot rangka mengarah kepada sensasi dari
menyimpulkan bahwa aktivasi fisiologis menurun tegangan otot yang merupakan hasil dari interaksi
selama relakasasi otot, bahkan ketika pasien yang kompleks dari sistem saraf pusat dan sistem
melaporkan menjadi kurang cemas(Conrad, a & saraf tetapi dengan otot dan sistem otot rangka.
Roth, 2007) Dalam hal ini, saraf pusat melibatkan sistem saraf
3. Pengaruh kecemasan pada persalinan sebelum simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Beberapa
dan sesudah diberikan perlakuan kombinasi organ dipengaruhi oleh kedua sistem saraf ini.
relaksasi otot progresif dengan inhalasi Walaupun demikian, terdapat perbedaan antara
aromaterapi di Puskesmas Jatibogor efek sistem saraf simpatis dan para simpatis yang
Berdasarkan uji Paired Samples Test berasal dari otak dan saraf tulang belakang.
didapatkan hasil p value (0,000) < α (0,05) Ha Antara simpatik dan parasimpatik bekerja saling
diterima dan Ho ditolak yang artinya adanya timbal balik. Aktifasi dari sistem saraf simpatik
pengaruh kecemasan pada persalinan sebelum disebut juga erotropic atau respon figh or flight
dan sesudah diberikan perlakuan kombinasi dimana organ diaktifitas untuk keadaan
relaksasi otot progresif dengan inhalasi stress(Conrad, a & Roth, 2007) Inhalasi
aromaterapi. Didapatkan hasil kecemasan aromaterapi lemon dapat membuat seseorang
sebelum perlakuan kombinasi relaksasi otot menjadi lebih tenang karena lemon merupakan
progresif dengan inhalasi aromaterapi dengan aroma yang digunakan untuk menenangkan
nilai mean 21.59 dengan standart deviasi 2.425, suasana. Aromanya yang menggemaskan dapat
dan sesudah perlakuan kombinasi relaksasi otot meningkatkan rasa percaya diri, merasa lebih
progresif dengan inhalasi aromaterapi didapatkan santai, dapat menenangkan syaraf, tetapi tetap
nilai mean 16.53 dengan standart deviasi 1.546. membuat kita sadar. Minyak lemon untuk tubuh
Ada penurunan nilai mean sebesar 5.06 dan bermanfaat untuk mengatasi masalah
standart deviasi sebesar 0.879 yang artinya ada pencernaan, untuk meredakan sakit dan nyeri
penurunan kecemasan pada ibu bersalin setelah pada persendian dan diterapkan untuk kondisi
diberikan perlakuan kombinasi relaksasi otot seperti rematik dan asam urat, untuk menurunkan
progresif dengan inhalasi aromaterapi, walaupun tekanan darah dan membantu untuk meredakan
untuk tingkat kecemasan pada ibu bersalin masih sakit kepala, dengan kandungan limonea yang
sama yaitu kecemasan sedang. banyak dibandingkan senyawa lainya, membuat
Menurut asumsi peneliti, sesudah diberikan minyak lemon dapat berfungsi sebagai
perlakuan kombinasi relaksasi otot progresif aromaterapic(Clarke, 2009)
Minyak essensial dapat meningkatkan diperoleh p-value 0,000(Annisa Ridha Salsabilla,
kesadaran dan menurunkan kecemasan. Efek 2020)
positif pada sistem saraf pusat diberikan oleh KESIMPULAN DAN SARAN
molekul-molekul bau yang terkandung dalam Ada pengaruh kecemasan pada persalinan
minyak essensial, efek positif tersebut sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kombinasi
menghambat pengeluaran Adreno Corticotriphic relaksasi otot progresif dengan inhalasi aromaterapi.
Hormone (ACTH) dimana hormon ini adalah Bidan dapat mempraktikan dan mengaplikasikan
hormon yang mengakibatkan terjadinya kombinasi relaksasi otot progresif dengan inhalasi
kecemasan pada individu. Aromaterapi terkenal aromaterapi untuk menangani kecemasan pada ibu
dengan penggunaannnya dalam mengatasi stres, bersalin.
dan secara jelas, persalinan merupakan
pengalaman stress untuk hampir semua ibu(Butje, REFERENSI
A.B. & Shattell, 2008; Varney, E & Buckle, 2013) Buku
Respon ini memerlukan energi yang cepat,
sehingga hati lebih banyak melepaskan glukosa Ana, S. (2010). Trimester Pertama Kehamilan Anda: Fase-Fase
Paling Mendebarkan. Buku Biru.
untuk menjadi bahan bakar otot sehingga
metabolisme juga meningkat. Mengobservasi efek Cunningham, F. (2013). Obstetri Williams. EGC.
dari saraf simpatis, yaitu meningkatkan denyut Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal. (2020). Profil Kesehatan
nadi, tekanan darah, hiperglikemia, dan dilatasi Kabupaten Tegal Tahun 2019.
pupil, pernafasan meningkat, serta otot menjadi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2020). Profil
tegang. Aktivitas dari sistem saraf parasimpatis Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2019.
disebut juga trophotropic yang dapat Kementrian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia
menyebabkan perasaan ingin istirahat, dan 2019.
perbaikan fisik tubuh. aktivas ini merupakan dasar
Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku
yang disebut Benson yaitu respon relaksasi. Kesehatan. Rineka Cipta.
Respon parasimpatik meliputi penurunan denyut
Rohani. (2012). Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan .
nadi dan tekanan darah serta meningkatkan Salemba Medika.
aliran darah. Oleh sebab itu melalui latihan
relaksasi dapat memunculkan respon relaksasi Simpkin, P. (2008). Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan
dan Bayi. ARCAN.
sehingga dapat mencapai keadaan
tenang(Conrad, a & Roth, 2007) Stuart, G. . (2012). Buku Saku Keperawatan Jiwa Ed. 5. EGC.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari Sulisetyawati, A. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin .
dan Yuswiyanti Mei, menunjukkan penurunan Salemba Medika.
tingkat kecemasan sesudah dilakukan perlakuan Jurnal
teknik relaksasi otot progresif pada pasien
Annisa Ridha Salsabilla. (2020). Aromaterapi Lavender sebagai
preoperasi di ruang Wijaya Kusuma RSUD Dr. R Penurun Tingkat Kecemasan Persalinan. Jurnal Ilmu
Soeprapto Cepu Jawa Tengah(Lestari, P.K & Kesehatan Sandi Husada, 2.
Yuswiyanti, 2015) Penelitian lainnya dari Annisa
Butje, A.B. & Shattell, M. (2008). Healing Scents: An overview
Ridha Salsabila menunjukkan ada penurunan of Clinical Aromatherapy for Emotional Distress. Journal
tingkat kecemasan pada ibu bersalin sesudah of Psychosocial Nursing and Mental Health Services ,
diberikan aromaterapi. Hasil penelitian ini juga 46(10).
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Clarke, S. (2009). Essential Chemistry for Aromatherapy.
Yanita Trisetyaningsih, menunjukkan bahwa ada Fundamentals of Chemistry.
pengaruh tingkat kecemasan pada ibu bersalin Conrad, a & Roth, W. . (2007). Muscle Relaxation for Anxiety
fase laten dengan hasil uji paired sample t-test
Disorder: It Works But How? The Journal of Anxiety Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi di Ruang Wijaya
Disorder, 22. Kusuma RSUD Dr. R. Soeprapto Cepu. Jurnal
Keperawatan Maternitas, 3(1).
Davis. C., Cooke. M., Holzhauser. K., Jones. M, & F. J. (2005).
The Effect of Aromatherapy Massage with Music on The Miguel A. Diego., N. A. J. et al. (2006). Maternal Psychological
Street and Anxiety Levels of Emergency Nurses. Distress, Prenatal Cortisol, And Fetal Weight. Psychosom
Australian Emergency Nursing Journal. Med.
Golmakani. (2015). Comparing the Effects of Progressive Siri Maimunah. (2009). Kecemasan Ibu Hamil Menjelang
Muscle Relaxation and 86 Guided Imagery on Sleep Persalinan Pertama. Humanity, 5(1).
Quality in Primigravida Women Referring to Mashhad
Varney, E & Buckle, J. (2013). Effect of Inhaled Essential Oils
Health Care Centers-1393. Journal of Midwifery &
on Mental Exhaustion and Moderate Burnout: A Small
Reproductive Health.
Pilot Study. Alternative and Complementary Medicine.
Lestari, P.K & Yuswiyanti, A. (2015). Pengaruh Teknik
Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Tingkat
FORM PENILAIAN MANUSKRIP PENELITIAN SKRIPSI/KTI

1. Nama Mahasiswa : Solikhatul Umamah


2. NIM : 2004335
3. Program studi : Sarjana Terapan kebidanan
4. Judul Manuskrip : Pengaruh Kombinasi Relaksasi Otot Progresif dengan Inhalasi Aromaterapi terhadap
Kecemasan pada Persalianan di Puskesmas Jatibogor
5. Dosen Pembimbing I : Lestari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes
6. Dosen Pembimbing II : Ns. Fhandy Aldy Mandaty, S.Kep., M.Kep
7. Instansi Asal : Universitas Karya Husada Semarang
8. E-Mail : ichafadhillah30@gmail.com
9. No. Hp : 085729998747

Bpk/Ibu Pembimbing dimohon mengecek apakah Manuskrip yang ditulis mahasiswa sudah mengandung point-
point sebagai berikut:
No Bab Keterangan Ya Tidak
Judul singkat, jelas dan padat. Judul boleh sama atau tidak dengan
1 Judul
Skripsi/KTI. Jumlah kata antara 12-15 kata.
Nama author terdiri dari mahasiswa peneliti dan dosen pembimbing.
2 Nama Author
Ketiga nama ditulis lengkap tanpa gelar.
Afiliasi untuk mahasiswa ditulis sesuai asal instansi mahasiswa, jika belum
3 Afiliasi bekerja dapat ditulis sama dengan dosen pembimbing (Program studi....)
dilengkapi salah satu email.
Abstrak ditulis dua bahasa: Indonesia & Inggris, terdiri 150-200 kata.
4 Abstrak Abstrak mengandung sedikit latar belakang, tujuan penelitian, metode
yang digunakan dan hasil dan temuanpentingyang diperoleh.
Minimal 3 kata dan maksimal 5 kata ataukelompok kata dipisahkan
5 Kata kunci
dengan tanda (;)
Pendahuluan berisi permasalahan penting yang ditemukan,solusi yang
Latar
6 ditawarkan, informasi mengapa penelitian perlu dilakukan (Gap Analysis),
Belakang
kebaruan (Novelty). Pada akhir dijelaskan tujuan penelitian.
Metode berisi penjelasan cara atau langkah secara sistematis dan
Metode
7 rinci.Metode tidak berisi teori, tetapi lebih menekankan apa yang telah
penelitian
dilakukan peneliti untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan.
Berisi hasil temuan-temuan untuk menjawab tujuan penelitian. Dalam
8 Hasil
Hasil dapat berisi gambar atau tabel dengan keterangan penjelasnya.
Pembahasan menjawab temuan pada hasil, disertai bukti bukti referensi
9 Pembahasan terkait (jurnal terkait). Analisis dan sintesis yang tepat. Kemukakan hasil
temuan penting dan manfaatnya.
Menjawab tujuan penelitian, ditulis dalam paragraf (narasi) bukan Bullet
Kesimpulan
10 and Numbering (opsi). Saran tidak wajib dicantumkan, jika ada jelas
dan Saran
terkait dengan penelitian silakan untuk dicantumkan
Berisi referensi terkait yang telah ditulis dalam body teks. Daftar pustaka
ditulis dalam gaya selingkung APA (berdasarkan alphabetic). Referensi
11 Referensi
harus 20% textbook dan 80% jurnal. Kebaruan referensi adalah 10 tahun
terakhir dimulai dari jurnal ditulis.

Semarang, 21 Maret 2022


Yang memeriksa
Pembimbing I
Lestari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes
FORM PENILAIAN MANUSKRIP PENELITIAN SKRIPSI/KTI

1. Nama Mahasiswa : Solikhatul Umamah


2. NIM : 2004335
3. Program studi : Sarjana Terapan kebidanan
4. Judul Manuskrip : Pengaruh Kombinasi Relaksasi Otot Progresif dengan Inhalasi Aromaterapi terhadap
Kecemasan pada Persalianan di Puskesmas Jatibogor
5. Dosen Pembimbing I : Lestari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes
6. Dosen Pembimbing II : Ns. Fhandy Aldy Mandaty, S.Kep., M.Kep
7. Instansi Asal : Universitas Karya Husada Semarang
8. E-Mail : ichafadhillah30@gmail.com
9. No. Hp : 085729998747

Bpk/Ibu Pembimbing dimohon mengecek apakah Manuskrip yang ditulis mahasiswa sudah mengandung point-
point sebagai berikut:
No Bab Keterangan Ya Tidak
Judul singkat, jelas dan padat. Judul boleh sama atau tidak dengan
1 Judul
Skripsi/KTI. Jumlah kata antara 12-15 kata.
Nama author terdiri dari mahasiswa peneliti dan dosen pembimbing.
2 Nama Author
Ketiga nama ditulis lengkap tanpa gelar.
Afiliasi untuk mahasiswa ditulis sesuai asal instansi mahasiswa, jika belum
3 Afiliasi bekerja dapat ditulis sama dengan dosen pembimbing (Program studi....)
dilengkapi salah satu email.
Abstrak ditulis dua bahasa: Indonesia & Inggris, terdiri 150-200 kata.
4 Abstrak Abstrak mengandung sedikit latar belakang, tujuan penelitian, metode
yang digunakan dan hasil dan temuanpentingyang diperoleh.
Minimal 3 kata dan maksimal 5 kata ataukelompok kata dipisahkan
5 Kata kunci
dengan tanda (;)
Pendahuluan berisi permasalahan penting yang ditemukan,solusi yang
Latar
6 ditawarkan, informasi mengapa penelitian perlu dilakukan (Gap Analysis),
Belakang
kebaruan (Novelty). Pada akhir dijelaskan tujuan penelitian.
Metode berisi penjelasan cara atau langkah secara sistematis dan
Metode
7 rinci.Metode tidak berisi teori, tetapi lebih menekankan apa yang telah
penelitian
dilakukan peneliti untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan.
Berisi hasil temuan-temuan untuk menjawab tujuan penelitian. Dalam
8 Hasil
Hasil dapat berisi gambar atau tabel dengan keterangan penjelasnya.
Pembahasan menjawab temuan pada hasil, disertai bukti bukti referensi
9 Pembahasan terkait (jurnal terkait). Analisis dan sintesis yang tepat. Kemukakan hasil
temuan penting dan manfaatnya.
Menjawab tujuan penelitian, ditulis dalam paragraf (narasi) bukan Bullet
Kesimpulan
10 and Numbering (opsi). Saran tidak wajib dicantumkan, jika ada jelas
dan Saran
terkait dengan penelitian silakan untuk dicantumkan
Berisi referensi terkait yang telah ditulis dalam body teks. Daftar pustaka
ditulis dalam gaya selingkung APA (berdasarkan alphabetic). Referensi
11 Referensi
harus 20% textbook dan 80% jurnal. Kebaruan referensi adalah 10 tahun
terakhir dimulai dari jurnal ditulis.

Semarang, 21 Maret 2022


Yang memeriksa
Pembimbing II
Ns. Fhandy Aldy Mandaty, S.Kep., M.Kep

Anda mungkin juga menyukai