Anda di halaman 1dari 10

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan

tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang
diusulkan.
RINGKASAN

Angka kematian ibu di Indonesia sendiri masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-
negara di ASEAN yaitu AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Pada tahun 2007, ketika AKI di Indonesia mencapai 228 per
100.000 kelahiran hidup, AKI di Singapura hanya 6 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000
kelahiran hidup, Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, serta Malaysia dan Vietnam sama-sama
mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup (DEPKES RI, 2014). Banyak faktor penyebab kematian ibu,
lima penyebab terbesar adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus
lama/macet, dan abortus (DEPKES RI, 2014).
Nyeri pada persalinan yang dapat mempengaruhi proses kelahiran itu sendiri. Pengaruh utama
yang terjadi adalah karena terpicunya sistem simpatis dimana terjadi peningkatan kadar plasma dari
katekolamin terutama epineprin yang dapat menyebabkan gangguan pada kontraksi. Gangguan
kontraksi dapat menyebabkan perpanjangan kala persalinan. Nyeri juga meyebabkan aktivitas uterus
yang tidak terkoordinasi yang akan mengakibatkan persalinan lama, yang akhirnya dapat mengancam
kehidupan janin dan ibu (Mander 2013).
Apabila nyeri tidak cepat teratasi maka dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi, karena
nyeri menyebabkan pernafasan dan denyut jantung ibu akan meningkat yang menyebabkan aliran darah
dan oksigen ke plasenta terganggu. Penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I
fase aktif sangat penting, karena ini sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat menjalani
persalinan normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya penyulit yang diakibatkan
nyeri yang sangat hebat (Mander, 2013).
Metode non farmakologis sangat beragam yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi
rasa nyeri, diantaranya massage/pijatan. Pada umumnya, ada dua teknik pemijatan yang dapat dilakukan
dalam persalinan, yaitu teknik Back-Effleurage dan Counter-Pressure, yang relatif cukup efektif dalam
mengurangi nyeri daerah pinggang saat persalinan dan relatif aman dikarenakan tidak menimbulkan
efek samping (Rejekina, 2014). Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latarbelakang
penelitian, tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian
yang diusulkan. Counter Pressure massage merupakan tekanan yang menetap yang diberikan oleh
seseorang dengan menekankan kepalan atau bagian bawah telapak tangan ke daerah sakral. Teknik ini
terutama membantu ketika nyeri punggung disebabkan oleh tekanan oksipital terhadap saraf tulang
belakang ketika kepala bayi berada di posisi posterior (Lowdemilk, Perry, & Cashion, 2013).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Counter Pressure massage terhadap
penurunan nyeri bersalin kala I fase aktif. Penelitian ini dilaksanakan di BPM Hj. Mona Durryah di
Kota Padangsidimpuan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu
(quasy experiment) pre-post test without control group. Sampel penelitian adalah ibu bersalin kala I fase
aktif. Hasil penelitian yang diharapkan adalah Counter Pressure massage dapat digunakan sebagai
alternatif dalam penurunan nyeri bersalin kala I fase aktif. Prosedur penelitian meliputi: melakukan
penilaian awal nyeri bersalin kala I fase aktif sebelum dilakukan Counter Pressure massage, melakukan
intervensi sesuai dengan pedoman, melakukan penilaian akhir nyeri bersalin kala I fase aktif setelah
dilakukan Counter Pressure Massage.
Analisis data bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisis ini
diharapkan mampu mengurangi nyeri bersalin kala I fase aktif. Luaran wajib pada penelitian ini adalah
publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi 1-6. Nilai TKT pada penelitian ini adalah level 1, target akhir
TKT adalah level 2.
Kata kunci maksimal 5 kata
Counter Pressure Massage, Nyeri Bersalin, Kala I Fase Aktif.
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan
uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Data yang didapat terkait Angka kematian ibu (AKI) sangat tinggi, sekitar 830 wanita meninggal
akibat komplikasi kehamilan atau melahirkan di seluruh dunia setiap harinya. Pada akhir tahun
2015, kira-kira 303.000 wanita akan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan.
Prevelensi terjadinya kematian ibu 99% terjadi di Negara berkembang. Rasio kematian maternal di
Negara-negara bekembang pada tahun 2015 adalah 239 per 100.000 kelahiran hidup berbanding
terbalik dengan 12 per 100.000 kelahiran hidup di Negara maju (WHO, 2015).

Dari beberapa penyebab tingginya AKI, partus lama/macet adalah salah satunya. Partus
lama/macet bisa disebabkan oleh banyak faktor penyebab, salah satunya adalah tidak dapatnya
ibu menahan dan menerima rasa nyeri persalinan serta kelelahan akibat nyeri persalinan. Nyeri
saat persalinan menjadi salah satu factor yang menyebabkan ibu merasa melahirkan adalah
peristiwa yang menyakitkan dan menakutkan. Rasa nyeri persalinan adalah manifestasi dari
kontraksi otot rahim. Kontraksi inilah yang menyebabkan terjadinya rasa sakit pada daerah
pinggang/ panggul, daerah perut dan meluas ke daerah paha (Mander, 2013).

Salah satu metode yang dikembangkan oleh bidan yaitu dengan pijatan, salah satunya
Counter pressure massage adalah salah satu metode non-farmakologis untuk menghilangkan
rasa sakit. Penelitian counter-pressure juga dilakukan oleh Pasongli et al (2014) Hasil penelitian
menunjukkan nyeri persalinan sebelum dilakukan masase Counter-pressure berada pada skala 9-
10 (100%). Dan setelah dilakukan masase Counter-pressure nyeri menurun paling besar pada
skala 3-6 sebanyak 13 responden (86,7%), Kesimpulan bahwa Counter-pressure efektif untuk
menurunkan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif persalinan normal di rumah sakit advent
manado.

PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang peneliti uraikan di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh Counter Pressure massage terhadap penurunan nyeri
bersalin kala I fase aktif?

TUJUAN KHUSUS

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Mengidentifikasi penurunan nyeri bersalin kala I fase aktif sebelum dilakukan Counter
Pressure massage.
2. Mengidentifikasi penurunan nyeri bersalin kala I fase aktif sesudah dilakukan
Counter Pressure massage
3. Mengetahui pengaruh Counter Pressure massage terhadap penurunan nyeri bersalin
kala I fase aktif

URGENSI PENELITIAN
Ibu bersalin yang sulit beradaptasi dengan rasa nyeri persalinan dapat menyebabkan tidak
terkoordinasinya kontraksi uterus yang dapatmengakibatkan perpanjangan kala I persalinan dan
kesejahteraan janin terganggu. Tidak ada kemajuan persalinan atau kemajuan persalinan yang
lambat merupakan salah satu komplikasi persalinan yang mengkhawatirkan, rumit, dan tidak
terduga. Persalinan lama dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi salah satu atau keduanya
antara lain infeksi intra partum, rupture uteri, cincin retraksi patologis, pembentukan fistula,
cidera otot-otot dasar panggul, dan efek bagi janin dapat berupa caput suksedaneum, molase
kepala janin (Rejekina, 2014). Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti di BPM
Hj. Mona Durryah, SKM dengan melakukan observasi dan interview kepada 5 ibu bersalin, 3
multi dan 2 primi semuanya merasa nyeri. Oleh sebab itu, peneliti ingin memberikan counter
pressure massage kepada ibubersalin sebagai pengurang rasa nyeri dalam persalinan karena
pijatmerangsang tubuh melepaskan senyawa endhorphin yang merupakan peredasakit alami.

dst.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-
42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam,
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2014).

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal. Kelahiran seorang
bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga menantikannya selama 9 bulan.
Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan
adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi (Rukiah,dkk, 2013).

B. Taapan Persalinan
1. Kala I (Kala Pembukaan) adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.
2. Kala II (Kala Pengeluaran Janin) dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap
(10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
3. Kala III (Perlepasan Uri) setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10
menit.
4. Kala IV (Kala Pengawasan) dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan
postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama (Manuaba.2014).
C. Taapan Persalinan
1. Kala I (Kala Pembukaan) adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.
2. Kala II (Kala Pengeluaran Janin) dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap
(10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
3. Kala III (Perlepasan Uri) setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10
menit.
4. Kala IV (Kala Pengawasan) dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan
postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama (Manuaba.2014).

D. Nyeri Persalinan

Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait
dengan kontraksi uterus, dilastasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin persalinan.
Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernafasan,
keringat, dan ketegangan otot (Irmawati, 2014).

Pada kala I persalinan, nyeri disebabkan oleh adanya kontraksi uterus yang
mengakibatkan dilatasi dan penipisan serviks dan iskemia pada uterus. Nyeri akibat dilatasi
serviks dan iskemia pada uterus ini adalah nyeri viseral yang dirasakan olehibu pada bagian
bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbar, punggung, danpaha. Nyeri tersebut dirasakan
ibu saat kontraksi dan menurun atau menghilang padainterval kontraksi.P`ada akhir kala I dan
kala II persalinan, nyeri yang dirasakan ibu adalah nyeri somatik yang dirasakan pada daerah
perineum akibat peregangan pada jaringanperineum, tarikan peritonium dan daerah
uteroservikal saat kontraksi, atau penekanankandung kemih, usus, dan struktur sensitif panggul
oleh bagian terendah janin (Prawirohardjo, 2014).

E. Pengukuran Intensitas Nyeri


Skala nyeri adalah alat yang digunakan untuk membantu mendiagnosa dan mengukur
intensitas nyeri. Skala visual adalah gambar anatomi wajah manusia untuk membantu
menjelaskan rasa nyeri. Skala visual yang paling popular adalah skala tingkat nyeri gambar
wajah oleh Wong Baker, berupa ekspresi wajah untuk menunjukan rasa nyeri yang dirasakan.
Biasanya digunakan pada bayi/anak yang belum bisa berbicara juga digunakan pada pasien yang
sudah tua dan mengalami kerusakan kognitif/sulit berbicara.

Gambar 1.1 Face Rating Scale

Gambaran skala nyeri merupakan makna yang lebih objektif yang dapat diukur.
Gambaran skala nyeri tidak hanya berguna dalam mengkaji beratnya nyeri, tetapi juga dapat
mengevaluasi perubahan kondisi klien. Pengukuran nyeri dengan menggunakan Numeric Rating
Scale (NRS). NSR adalah skala sederhana yang digunakan secara linier dan umumnya digunakan
untuk mengukur intensitas nyeri dalam praktek klinis. NSR khas menggunakan skala 11 point
dimana titik akhirnya mewakili nyeri yang paling ekstrim. NSR ditadai dengan garis angka 0
sampai 10 dengan interval yang sama dimana 0 menunjukkan tidak ada nyeri, 5 menunjukan
nyeri sedang, dan 10 menunjukkan nyeri berat (Breivik et.al, 2008).

F. Counter Pressure Massage

Counter pressur merupakan tekanan yang menetap yang diberikan oleh seseorang dengan
menekankan kepalan atau bagian bawah telapak tangan ke daerah sakral. Ketika teknik
counterpressure dilakukan terjadi tekanan di tulang sakrum sehingga akan menurunkan
intensitas rasa nyeri pada kala I fase aktif persalinan normal. Tekanan counte rpressure dapat
mencegah atau menghambat impuls nyeri yang berasal dari serviks dan korpus uteri dengan
memakai landasan teori gate control. Dengan menggunakan penekanan maka nyeri yang
menjalar dari serabut aferen untuk sampai ke thalamus menjadi teblokir (Lowdermilk,
el.al,2012).

Prinsip atau tujuan teknik counter pressure massage yaitu memberikan block pada daerah
nyeri sehingga nyeri dapat dikurangi. Pelaksanaan massage yang benar dapat mengurangi nyeri
serta mengurangi ketegangan otot dan individu dapat mempersepsikan massage sebagai stimulus
untuk rileks, kemudian muncul respon relaksasi sehingga dapat mengurangi tingkat nyeri
pinggang persalinan (Potter&Perry, 2010).

Teknik counter pressure massage adalah teknik massage untuk nyeri pinggang
persalinan dengan metode nonfarmakologi (tradisional), yaitu dengan menekan
persyarafan pada daerah nyeri pinggang ibu bersalin, menggunakan kepalan tangan ke
pinggang ibu selama 20 menit dengan posisi duduk. Penekanan dilakukan ketika
responden mengalami kontraksi uterus (yang menimbulkan nyeri pinggang) pada kala I
fase aktif (Yuliatun, 2008).
Cara melakukan teknik Counter pressure yaitu dengan menggunakan bagian tangan yang
halus menekan bagian sakrum, bisa juga menggunakan bagian tangan yang halus menekan
bagian sakrum, bisa juga menggunakan bolla tenis, penekanan bisa dilakukan oleh
tenaga kesehatan atau pendamping persalinan yang sebelumnya sudah diberi tahu caranya.
Teknik Counter pressure ini bisa dilakukan dengan dua posisi ibu, yaitu posisi duduk dan
berbaring miring kekiri (Lowdermilk et.al, 2012)

Massage Counter pressure dilakukan dengan posisi berbaring dimana pasien


berbring miring kekiri, kemudian bidan atau keluarga melakukan pemijatan didaerah
sakral dari belakang pasien disisi tempat tidur. Posisi pasien saat dilakukan pijatan bisa
juga dengan sandaran dimana posisi pasien duduk terbalik, bidan atau keluarga memijat
dengan posisi jongkok dibelakang pasien atau ibu, berikut gambar posisi massage Counter
pressure dengan posisi pasien duduk. Proses pemijatan ini dapat dilakukan selama proses
persalinan kala satu atau sesuai keinginan dan kenyamanan pasien. Pemijatan dapat
dilakukan oleh bidan atau keluarga yang mendampingi saat prosees persalinan
berlangsung. (Lowdemilk, et.al, 2012).

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………… dst.

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 12
                       
                       
                       

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
2. Breivik H. et. al. (2008). Assessment of pain. British Journal of Anaesthesia.101(1): 17-24
3. Departemen Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia. Diperoleh tanggal 31 Maret 2016,
dari http://www.depkes.go.id
4. Irmawati. (2014). Tetap Tersenyum Saat Melahirkan. Jakarta: Media Pressindo
5. Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., & Cashion, K. (2013). Keperawatan Maternitas. Edisi 8, Buku 1. Jakarta :
Salemba Medika
6. Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. (2014). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC
7. Mander, Rosemary. (2013). Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC
8. Potter P A., dan Perry A G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Prakte.
Edisi 7, Buku 3. Jakarta: EGC.
9. Prawirohardjo,Sarwono. (2014). Ilmu Kebidanan.Jakarta: PT Bina Pustaka
10. Rezeki. (2014). Nyeri persalinan kala I melalui praktik counter –pressure oleh suami di RSUD
Soewondo Kendal. ppnijateng.org/.../NYERI-PERSALINAN-KALA-I-MELALUIPRAKTI. Skripsi diakses
tanggal 5 Desember 2016. Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 2, No. 2, November 2014; 127-
135. Jawa Tengah.
11. Rukiah, Ai Yeyeh,dkk. (2014). Asuhan Kebidanan II Persalinan.Jakarta: CV.Trans Info Media
12. World Health Organization (WHO). (2015). Maternal Mortality. Diperoleh tanggal 31 Maret 2016,
dari http://apps.who.int..

Anda mungkin juga menyukai