Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN BIRTH BALL SEBAGAI

METODE PENGURANGAN NYERI PERSALINAN


KALA I FASE AKTIF
DI PMB TRI MEI NINGSIH

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH :
TRI MEI NINGSIH
NPM : 210102123P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)

yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan

lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan

sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang

ditandai 26 dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan

kelahiran plasenta (Sulistyawati dan Nugraheny, 2010). Tahap persalinan

terdiri dari dua fase yaitu fase laten dan fase aktif. Masalah yang sering

timbul ketika persalinan adalah nyeri. Nyeri persalinan pertama kali timbul

pada kala I fase laten dan fase aktif, pada fase laten terjadi pembukaan

serviks sampai 3 cm dan bisa berlangsung selama 8 jam.

Nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus dan dilatasi serviks. Semakin

bertambahnya intensitas dan frekuensi kontraksi uterus nyeri yang dirasakan

maka akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif dimana

pembukaan lengkap sampai 10 cm dan berlangsung sekitar 4-6 jam untuk

primipara dan 2-4 jam untuk multipara (Reeder, Martin & Koniak-Griffin,

2012). Nyeri persalinan merupakan respon stimulasi persyarafan yang

disebabkan adanya kontraksi uterus dan kerusakan jaringan pada saat

persalinan serta kelahiran melalui vagina. Persepsi nyeri sangat bervariasi

tergantung pada masing-masing individu, intensitas nyeri maupun toleransi


nyeri selama persalinan dapat mempengaruhi kondisi psikologis ibu

(Kumalasari, 2012).

Penanggulangan nyeri persalinan merupakan usaha untuk menurunkan

AKI. Nyeri persalinan harus diatasi dengan cara yang efektif karena bila

nyeri yang dibarengi dengan reaksi stress maka akan memiliki efek samping

yang berbahaya bagi ibu dan juga janinnya (Danuatmaja, 2004 dalam

Marni, 2014). Nyeri pada saat proses persalinan menempati skor 30 – 40

dari 50 skor yang telah ditetapkan oleh Wall dan Mellzack. Skor tersebut

lebih tinggi dibandingkan dengan nyeri klinik seperti nyeri punggung

kronik, nyeri akibat kanker, nyeri tungkai dan lainnya (Fraser, 2009).

Rasa takut dan cemas dapat menyebabkan rasa nyeri sehingga membuat

otot rahim semakin kuat dan keras. Kecemasan dan ketakutan juga dapat

memicu keluarnya hormon adrenalin yang menyebabkan serviks menjadi

kaku yang berdampak pada proses persalinan menjadi lambat. Kecemasan

dan ketakutan menyebabkan pernapasan ibu tidak teratur sehingga dapat

mengurangi sirkulasi oksigen bagi tubuh ibu dan janin (Maryunani,2010).

Banyak upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan nyeri pada

persalinan, dengan menggunakan metode nonfarmakologi diantaranya

kompres hangat, kompres dingin, hidroterapi, counterpressure, penekanan

lutut, gerakan, pengaturan posisi, relaksasi dan latihan pernafasan, usapan di

punggung atau abdomen, dan pengosongan kandung kemih. Keluhan yang

biasanya dialami oleh ibu yang akan bersalin merupakan suatu keluhan

umum yang dianggap sebagai hal biasa, sehingga perhatian yang diberikan
oleh bidan kepada ibu yang akan bersalin tidak cukup memuaskan.

(Yuliatun (2008) dalam Kholisotin, 2010).

Bidan dalam prakteknya memberikan asuhan persalinan diharapkan

dapat memberikan kenyamanan selama persalinan, untuk itu perlu dilakukan

upaya pengendalian nyeri saat persalinan. Birthball (bola kelahiran) adalah

bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu kala I ke posisi yang membantu

kemajuan persalinan. Sebuah bola terapi fisik dapat digunakan dalam

berbagai posisi. Dengan duduk di bola dan bergoyang-goyang membuat rasa

nyaman dan membantu kemajuan persalinan dengan menggunakan

gravitasi, sambil meningkatkan pelepasan endorphin karena elastisitas dan

lengkungan bola merangsang reseptor di panggul yang bertanggung jawab

untuk mengsekresi endorphin (Maurenne, 2005).

Adapun keuntungan dari pemakaian birthball ini adalah meningkatkan

aliran darah ke rahim, plasenta dan bayi, meredakan tekanan dan dapat

meningkatkan oulet panggul sebanyak 30%, memberikan rasa nyaman

untuk lutut dan pergelangan kaki, memberikan kontra-tekanan pada

perineum dan paha tegak. Postur ini bekerja dengan gravitasi mendorong

turunnya bayi sehingga mempercepat proses persalinan (Maurenne, 2005).

Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Rusmayani (2012) di Malang

didapatkan bahwa teknik distraksi birthball terhadap penurunan nyeri ibu

inpartu kala I yang didapatkan bahwa pengaruh skala nyeri ibu setelah

diberikan teknik distraksi birthball lebih rendah dari skala nyeri ibu sebelum

diberikan teknik distraksi birthball.


PMB Tri Mei Ningsih merupakan salah satu Praktek Bidan Mandiri

yang melayani persalinan normal dengan jumlah persalinan rata rata dalam

satu bulan sebanyak delapan puluh persalinan. Upaya yang dilakukan untuk

mengurangi nyeri persalinan di PMB Tri Mei Ningsih adalah dengan

menggunakan birth ball, teknik pernapasan dan usapan pada punggung

dengan teknik back effuerage.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan peneliti dengan

wawancara terhadap 4 orang ibu di PMB Tri Mei Ningsih mengenai cara

mengatasi nyeri persalinan, 2 ibu mengatakan tidak tahu cara yang efektif

untuk mengatasi nyeri persalinan, 1 ibu dengan mendengarkan murotal

quran dan 1 ibu melakukan metode dengan usapan di bagian pinggang ibu

yang dilakukan oleh suami atau keluarga, hasilnya ibu merasa lebih nyaman

dalam menghadapi nyeri persalinan.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang “pengaruh penggunaan birth ball sebagai metode

pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif di PMB Tri Mei Ningsih”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat

dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu “ Apakah ada pengaruh

penggunaan birth ball sebagai metode pengurangan nyeri persalinan kala I

fase aktif di PMB Tri Mei Ningsih ?”


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan birth ball sebagai metode pengurangan nyeri persalinan

kala 1 fase aktif.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik ibu bersalin meliputi usia,

kehamilan keberapa dan pendidikan di PMB Tri Mei Ningsih

b. Untuk mengetahui tingkat skala nyeri sebelum tindakan

penggunaan birthball pada ibu bersalin di PMB Tri Mei Ningsih.

c. Untuk mengetahui tingkat skala nyeri setelah tindakan penggunaan

birthball pada ibu bersalin di PMB Tri Mei Ningsih.

d. Untuk mengetahui perbedaan skala nyeri ibu bersalin yang

menggunakan dan yang tidak menggunakan birthball di PMB Tri

Mei Ningsih.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai proses pembelajaran dalam pembuatan skripsi untuk ke arah

yang lebih baik dari sebelumnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah wawasan dan pengalaman khususnya yang berkaitan dengan

cara mengatasi nyeri persalinan.


2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi PMB Tri Mei Ningsih

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk membantu

pasien dalam mengurangi rasa nyeri saat persalinan, sehingga

proses persalinan menjadi, aman, nyaman, dan tentram. Selain itu

membantu pasien dalam menambah pengetahuannya.

b. Bagi Universitas Aisyah Pringsewu

Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi penerapan asuhan

kebidanan dengan menggunaan birthball untuk mengurangi nyeri

persalinan kala 1 fase aktif pada ibu.

c. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan penulis tentang gambaran penggunaan

birthball terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1 fase aktif.

Selain itu dapat menambah pengetahuan serta pengalaman dalam

penyusunan karya tulis ilmiah dan dapat mengembangkan teori

yang telah didapat selama proses perkuliahan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bacaan serta referensi bagi

peneliti selanjutnya tentang nyeri persalinan dalam menganalisa

penelitian yang akan datang.


E. Ruang Lingkup

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, desain penelitian ini

menggunakan pendekatan crossectional. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah lembar observasi dan menggunakan uji Chi Square.

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2022.

Responden dalam penelitian ini adalah ibu multipara yang akan bersalin

dengan nyeri persalinan pada kala I fase aktif di PMB Tri Mei Ningsih.

Pengambilan sampel dengan teknik Accidential sampling. Besar sampel

menggunakan rumus slovin sehingga didapatkan 56 responden.


F. Kerangka Teori Penelitian

Gambar 1.1
Kerangka Konsep Penelitian

Birthball Exercise Nyeri Persalinan Kala I

Modula Spinalis Kontraksi Uterus

Stimulasi serabut Bermellin Besar Serabut Bermellin Kecil


( A Beta ) (A Delta dan C)

Substansi Gelatinosa
Impuls nyeri di transmisikan oleh
serabut saraf aferen

Saraf Inhibitor mencegah saraf


proyektor menyalurkan sinyal nyeri
ke otak Pleksus Uterus, Pleksus pelvis,
Pleksus hipogastrik

Torokal 10, Torokal 11, Torokal


12, Lumbal 1

Medula Spinalis melalui STT

Otak

Endorphrin

Respon nyeri
G. Kerangka Konsep Penelitian

Menurut Nursalam (2017) kerangka konsep penelitian merupakan

abstraksi dari suatu realitas sihingga dapat dikomunikasikan dan

membentuk teori yang menjelaskan keterkaitan atara variable yang diteliti.

Berdasarkan tinjauan pustaka maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut:

Gambar 1.2
Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Dependen Variabel Independen

Penggunaan Birthball pada


Pasien Inpartu Kala I Nyeri Persalinan
Persalinan

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan sementara dari penelitian yang

dilakukan. Kerangka konsep telah dibuat berdasarkan kerangka teori yang

terkait dengan masalah yang diangkat dalam penelitian. Menurut Sutanto

(2011), hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada

perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok atau hipotesis yang

menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu dengan variable yang

lain, sedangkan hipotesis alternative (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan

ada perbedaan suatu kejadian antara kedua kelompok atau hipotesis yang

menyatakan ada hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.


Berdasarkan kerangka konsep yang telah dibuat maka muncul hipotesis

penelitian, yaitu :

Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan birthball terhadap pengurangan

rasa nyeri persalinan Kala I.

Ha : Ada pengaruh penggunaan birthball terhadap pengurangan rasa

nyeri persalinan Kala I .


DAFTAR PUSTAKA

Kumalasari, I. (2012). Kesehatan Reproduksi. Salemba Medika. Jakarta.

Maryunani, A. (2010). Nyeri dalam persalinan. Jakarta: CV trans Info Media

Notoatmodjo, S (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.


(P. P. Lestari, Ed.) (4th ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Yuliatun, L. (2008). Penangangan Nyeri Persalinan Dengan Metode


Nonfarmakologi. Malang: Bayumedia Publishing.

Anda mungkin juga menyukai