Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses fisiologis dalam tahapan kehamilan, persalinan

dan nifas, proses ini berupa pengeluaran janin, plasenta dan ketuban melalui

jalan lahir. Proses persalinan ini dimulai pada kala satu persalinan yang

berlangsung sejak awal kontraksi uteri secara teratur sampai dilatasi serviks

secara lengkap atau sepuluh centimeter (Medforth, dkk, 2011:161).

Perubahan fisiologis pada kala satu terjadinya ischaemia, kontraksi dan

retraksi pada uterus, dimana terjadi pemendekan otot uteri yang terjadi pada

setiap kontraksi, terutama di segmen atas. Penarikan progresif pada segmen

bawah rahim yang lebih lemah, akan menyebabkan penipisan dan dilatasi

serviks (proses pembukaan servik) dan penekanan pada otot dan ligamentum.

Proses fisiologis kontraksi persalinan ini memberikan efek pada ibu berupa

nyeri persalinan (Medforth, dkk, 2011:165).

Menurut Guyton (1998) nyeri persalinan adalah mekanisme protektif

bagi tubuh dan menyebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan nyeri

tersebut. Area nyeri pada kala I persalinan meliputi dinding abdomen bawah,

area lumbal dan sacrum atas (Maryunani, 2010). Nyeri persalinan yang

dirasakan ibu dinilai oleh skala VAS dan berada pada level 7,0 dan semakin

berat dengan majunya persalinan sebanyak 86,4% ibu menginginkan metode

penghilang rasa nyeri persalinan (Akadri, et al, 2018).


Terdapat dua nyeri persalinan yaitu nyeri viseral dan somatik yang di

sebabkan faktor fisik. Nyeri viseral berupa nyeri primer persalinan sebagai

efek langsung persalinan kala 1 yang di gambarkan di mulai dari bagian

bawah punggung, rasa sakit dimulai dari rasa tertusuk lalu mencapai puncak

kemudian hilang. Nyeri sekunder sebagai efek dari kontraksi adalah mual,

muntah, sakit kepala, tubuh gemetar, pegal, dan nyeri otot. Nyeri somatik

pada akhir kala 1 di timbulkan dari penurunan kepala janin yang menekan

jaringan ibu (Maryunani, 2010:26-27).

Manajemen nyeri persalinan telah diupayakan dalam memberikan asuhan

kebidanan, upaya tersebut dilakukan secara farmakologis dan

nonfarmakologis. Manajemen nyeri nonfarmakologis telah dilakukan sejak

zaman dahulu dalam pertolongan persalinan diantaranya yaitu teknik

relaksasi, Akupreasure, aroma therapy, massage (pijat, tehnik

selendang/rebozo di mexico dan amerika latin), dan tehnik relaksasi

pernafasan dalam Persalinan (Maryunani, 2010:98).

Salah satu tehnik relaksasi untuk pengendalian rasa nyeri non

farmakologi dalam proses kelahiran adalah menggunakan tehnik rebozo.

Relaksasi bukan hanya aktivitas pasif tapi aktif. Melakukan tehnik relaksasi

dapat melepaskan ketegangan otot, mengurangi ketegangan fisik dan

mengurangi nyeri. Sehingga membuat rasa aman, nyaman dan akhirnya akan

mengurangi kecemasan serta mengurangi kepekaan terhadap rasa nyeri

(Kirby, 2011). Tehnik rebozo berasal dari Amerika Latin, rebozo adalah kain

panjang yang biasa dipakai wanita Meksiko untuk melakukan kegiatan


sehari-hari. Kain ini dapat digunakan untuk membantu pasangan memberikan

rasa nyaman selama menjelang proses persalinan dengan teknik yang dapat

dipelajari bersama pasangan (Iversen et al 2016).

Teknik rebozo adalah teknik non-invasif, praktis dilakukan saat wanita

baik berdiri, berbaring atau pada tangan dan lututnya. Gerakan ini terkontrol

lembut dengan gerakan pinggul wanita bersalin dengan gerakan dari sisi ke

sisi menggunakan selendang tenun khusus ( Iversen, et al, 2016). Penggunaan

rebozo bisa pada kehamilan, persalinan dan nifas bahkan untuk kesuburan

oleh bidan di meksiko. Pada persalinan tehnik Rebozo ada dua jenis yakni

shifting dan shake apple tree. Cara kerja Rebozo shifting berperan pada

relaksasi otot ligamen didaerah rahim, sedangkan shake apple tree lebih

kepada ligamen otot panggul.

Metode jarik shake apple tree sebagai bagian dari teknik Rebozo

memiliki tujuan yaitu merelaksasikan otot-otot bagian panggul dan bokong

dan disertai dengan pemberian dukungan sambil menggoyangkan selendang.

Metode ini dapat digunakan antara kontraksi selama setidaknya 2 menit atau

selama 5 menit. Tatalaksana Rebozo digambarkan sebagai mediator yang

tidak berbahaya dalam mengurangi rasa sakit karena meringankan nyeri

persalinan tanpa obat (Iversen, et al, 2016).

Penelitian kualitatif dari Inversen et al (2016) pada wanita bersalin yang

menggunakan tehnik selendang/rebozo saat persalinan menyatakan

penggunaan rebozo memberikan sensasi seperti pijatan pada punggung dan

perut mereka. Kenyamanan yang muncul dengan menggoyangkan daerah


pinggul ini juga membuat otot pinggul mereka terasa rileks dan nyaman.

Para ibu secara positif menyatakan bahwa mereka kurang membutuhkan

penghilang rasa nyeri secara farmakologis sebagai reaksi menggunakan

rebozo sesuai dengan harapan mereka mengurangi intervensi medis dalam

persalinan.

Penelitian lain penggunaan rebozo dalam mengurangi nyeri Menstruasi

pada mahasiswa perawatan oleh Shella B et al (2018) pada 30 orang

mahasiswi yang mengalami disminore. Penelitian ini mengungkapkan bahwa

teknik Rebozo efektif dalam mengurangi tingkat rasa nyeri selama menstruasi

di kalangan mahasiswa. Disminore terjadi karena ada nya kontraksi

berlebihan dari uterus yang menyebabkan nyeri panggul. Dengan

menempatkan rebozo di sekitar punggung bawah dan bokong serta gerakan

menggoyangkan rebozo dari sisi ke sisi dengan gerakan berirama akan

memberikan relaksasi pada panggul. Sehingga metode rebozo dapat

digunakan secara efektif sebagai manajemen dismenore nonfarmakologis.

Hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada bulan Juli dan Agustus,

metode ini telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat dalam

pertolongan persalinan secara tradisional. Beberapa Bidan telah menerapkan

metode ini pada beberapa persalinan, berdasarkan informasi awal yang

didapat dari 10 orang ibu bersalin yang mendapatkan metode rebozo/jarik

shake apple tree sebanyak 8 ibu menyatakan metode ini sangat memberikan

rasa nyaman sehingga cukup mengurangi rasa nyeri secara alami dan

sebagian Ibu merasa sangat puas dengan metode yang dilakukan.


Metode rebozo telah dilakukan secara tradisonal akan tetapi sampai saat

ini belum diketahui seberapa efektif metode jarik shaking the apple tree

terhadap nyeri selama kala I pada ibu bersalin, sehingga peneliti tertarik

untuk meneliti keefektivitasan metode jarik tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa nyeri

persalinan adalah hal fisiologis, akan tetapi memberi efek nyeri dalam proses

persalinan, nyeri persalinan Viseral dan somatic disebabkan oleh penarikan

progresif pada segmen bawah rahim yang lebih lemah, akan menyebabkan

penipisan dan dilatasi serviks (proses pembukaan servik) dan penekanan pada

otot dan ligamentum.

Beberapa teori telah di nyatakan bahwa tehnik Rebozo/Jarik dapat

digunakan untuk pengendalian rasa nyeri persalinan dan dapat meningkatkan

kenyamanan untuk melahirkan, dengan cara meningkatkan produksi

endorphin dan goyangan pada pinggul dapat merelaksasikan otot- otot bagian

panggul dan bokong, penelitian lainnya metode rebozo/jarik terbukti efektif

mengatasi nyeri saat menstruasi. Maka berdasarkan uraian tersebut Peneliti

tertarik untuk meneliti mengenai efektivitas teknik jarik shaking the apple

tree terhadap nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin di Wilayah Kerja

Puskesmas Pasar Kepahiang Tahun 2019.


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui efektivitas teknik jarik shaking the apple tree terhadap

nyeri selama kala I pada ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas

Kepahiang.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik ibu bersalin yang menggunakan

metode jarik shaking the apple tree.

b. Untuk mengetahui tingkat nyeri persalinan pre dan post penggunaan

metode teknik jarik shaking the apple tree terhadap pengurangan

nyeri pada kala I persalinan.

c. Untuk mengetahui efektivitas metode teknik jarik shaking the apple

tree terhadap pengurangan nyeri pada kala I persalinan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Dinas Kesehatan

Memberikan manfaat dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas

pelayanan persalinan terutama dalam pengurangan rasa nyeri persalinan

dan upaya mengurangi kejadian komplikasi persalinan dengan harapan

menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

2. Bagi Praktik Kebidanan

Memperkaya metode asuhan secara non farmakologik dalam tata laksana

nyeri persalinan selama kala I pada ibu bersalin.


3. Bagi Pengembang Ilmu Kebidanan

Untuk mengembangkan pengetahuan dalam hal pemberian asuhan

pengelolaan nyeri saat persalinan.

E. Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu

yang mempunyai karekteristik yang relatif sama dalam hal tema yaitu tehnik

Rebozo, meskipun berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan tempat

penelitian mengingat penelitian sebelum nya di luar negri. Penelitian yang

akan dilakukan ini mengenai efektivitas teknik jarik shaking the apple tree

terhadap nyeri selama kala I pada ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas

Pasar Kepahiang.

1. Penelitian Danish women’s experiences of the rebozo technique

during labour : A qualitative explorative study, Sexual &

Reproductive Healthcare yang dilakukan oleh Mette Langeland

Iversen, et al di Denmark, jumlah sampel yang digunakan pada

penelitian ini sebanyak 17 peserta. Dengan hasil penelitian

didapatkan bahwa teknik rebozo menciptakan sensasi tubuh, yang

mengurangi rasa sakit mereka pada proses persalinan.

2. Penelitian Effectiveness of Rebozo Technique on the Level of Pain

during Menstruation among College Students at a Selected Setting,

Chennai yang dilakukan oleh Sheela B, et al di India, jumlah sampel

dalam penelitian ini melibatkan 60 siswa, metode penelitian dengan


kuasi eksperimental, nonequivalent control group design. Dengan

hasil penelitian didapatkan bahwa teknik Rebozo efektif dalam

mengurangi tingkat rasa sakit selama menstruasi di kalangan

mahasiswa. Jadi, dapat digunakan secara efektif sebagai manajemen

non farmakologis.

Berdasarkan uraian di atas, maka walaupun telah ada penelitian

sebelumnya baik berkaitan dengan tehnik rebozo, namun tetap berbeda

dengan penelitian yang peneliti lakukan. Dengan demikian, maka topik

penelitian yang peneliti lakukan ini benar-benar asli.

Anda mungkin juga menyukai