Anda di halaman 1dari 6

BAB I

TELAAH JURNAL

Judul Jurnal :

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Persalinan Preterm Di

Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Periode Januari - Juni Tahun 2017.

Penulis :

Bunga Tiara Carolin, Ika Widiastuti

Program Studi DIV Kebidanan, Fakultas Kesehatan, Universitas Nasional Jakarta

Penerbit :

Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan Nasional

Tahun Terbit Jurnal :

Tahun 2019

Telaah Jurnal Menggunakan Metode PICO :

P ( Problem )

Data di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring Jakarta menunjukkan jumlah

ibu yang melahirkan pada tahun 2014 sebanyak 1370 dan sebesar (5,1%)

mengalami persalinan preterm. Tahun 2015 jumlah persalinan sebanyak 1055

orang dan sebesar (3,8%) mengalami persalinan preterm, dan pada tahun 2016
jumlah persalinan sebanyak 922 orang, dan sebesar (5,1%) mengalami

persalinan preterm. Dari data tersebut menunjukan penurunan kejadian preterm

dari tahun 2014 dibandingkan tahun 2015, dan terjadi peningkatan kejadian

persalinan preterm dari tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2016.

I ( Intervention )

Angka kejadian kelahiran preterm di Indonesia sekitar 19%. Angka persalinan

preterm jauh lebih tinggi terjadi di India 30%, Afrika Selatan 15%, Sudan 31%,

dan Malaysia 10%. dan merupakan penyebab utama kematian perinatal

(Kusumawati dan Ariana, 2011). Faktor yang menyebabkan terjadinya persalinan

preterm antara lain usia ibu, paritas, Ketuban Pecah Dini dan pre eklampsi.

C ( Comparison )

Tidak terdapat perbandingan dalam penelitian ini. Penelitian ini hanya

mendeskripsikan faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian persalinan

preterm.

O ( Outcome )

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ibu yang mengalami

persalinan preterm disebabkan karena faktor usia berisiko, paritas, Ketuban Pecah

Dini (KPD) dan penyakit penyerta (misalnya Pre eklampsi). Sementara faktor

pendidikan, riwayat abortus dan perdarahan ante partum bukan menjadi faktor

terbesar penyebab terjadinya persalinan preterm.


BAB II

TELAAH KRITIS

Penulisan Judul :

Pemilihan judul penelitian ini sudah jelas bahwa penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya persalinan preterm.

Secara umum judul penelitian ini telah memuat isi keseluruhan jurnal dan dapat

mewakilkan isi jurnal. Judul penelitian ini juga sangat spesifik karena telah

mencantumkan keterangan waktu (bulan dan tahun) serta tempat dilakukannya

penelitian.

Nama Penulis :

Informasi mengenai penulis pada jurnal ini sudah jelas karena mencamtumkan
nama, institut asal penulis, dan bidang para penulis yang mengerjakan penelitian
ini.

Pendahuluan :

Pendahuluan penelitian ini sudah menjelaskan secara detail latar belakang dan
tujuan penulisan jurnal yaitu untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang
berhubungan dengan persalinan preterm. Dijelaskan pula dampak yang terjadi
pada bayi yang lahir dari usia kehamilan preterm. Permasalahan yang terjadi pada
persalinan preterm bukan saja pada kematian perinatal, melainkan bayi preterm ini
sering pula disertai dengan kelainan, baik kelainan jangka pendek maupun jangka
panjang.

Jurnal ini juga memiliki dasar yang sangat jelas mengapa penelitian ini perlu
diangkat dikarenakan angka kejadian kelahiran preterm di Indonesia lebih tinggi
dibandingkan dengan Malaysia dan Afrika Selatan, dan merupakan penyebab
utama kematian perinatal. Masalah utama dalam persalinan preterm adalah
perawatan bayinya, semakin muda usia kehamilannya maka semakin besar
morbiditas dan mortalitasnya.

Metode Penelitian :

Metode penelitian yang digunakan sudah sesuai dengan desain penelitian berupa
case control dengan pendekatan retrospektif. Kelompok kasus dan kelompok
kontrol dalam penelitian ini diambil dari perbandingan 1:1, yang terdiri dari 30
ibu bersalin dengan persalinan preterm dan 30 ibu bersalin yang tidak preterm,
sehingga jumlah kelompok kontrol sama dengan jumlah kelompok kasus.

Hasil Penelitian :

Pada bagian hasil penelitian ini, sudah sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan preterm.

Pada faktor usia, usia ibu yang berisiko mengalami persalinan preterm lebih
banyak yaitu 31 (51,7%) dibanding dengan usia ibu yang tidak beresiko sebanyak
usia tidak beresiko sebanyak 29 (48,3%). Yang dimaksud usia ibu yang berisiko
dalam penelitian ini adalah usia ibu yang kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35
tahun.. Hal ini dikarenakan pada usia kurang dari 20 tahun panggul dan rahim
masih kecil dan alat reproduksi yang belum matang sementara pada usia lebih dari
35 tahun kematangan organ reproduksi mengalami penurunan.

Pada faktor jumlah paritas, yang lebih banyak mengalami persalinan preterm
adalah paritas multipara sebanyak 32 (53,3%) dibandingkan dengan paritas
primipara sebanyak 28 (46,7%). Hal ini disebabkan karena wanita yang pernah
melahirkan lebih dari satu kali atau yang termasuk paritas tinggi mengalami
penuruan fungsi alat reproduksi dan meningkatkan pula resiko terjadinya
perdarahan antepartum yang dapat menyebabkan terminasi kehamilan lebih awal.

Pada faktor Ketuban Pecah Dini (KPD) yang lebih banyak mengalami persalinan
preterm sebanyak 32 (53,3%) dan tidak KPD sebanyak 28 (46,7%). KPD
menyebabkan terjadinya persalinan preterm, karena fungsi air ketuban adalah
sebagai pelindung bayi selama dalam kandungan, jika ketuban sudah pecah maka
dapat mengakibatkan komplikasi infeksi pada ibu dan bayi yang dapat
menyebabkan persalinan preterm.

Sementara faktor penyakit penyerta seperti pre eklampsi mengalami persalinan


preterm sebesar 22 (36,7%), ibu tidak preeklampsi yang menglami persalinan
preterm sebesar 38 (63,3%). ibu yang tidak preeklampsi banyak mengalami
persalinan preterm, dibandingkan dengan ibu preeklampsi yang mengalami
persalinan preterm. Karena ibu yang mengalami preeklampsi sudah lebih menjaga
kehamilannya dengan melakukan ANC secara teratur sehingga ibu preeklampsi
yang mengalami persalinan preterm lebih sedikit dibandingkan ibu tidak
preeklampsi yang mengalami persalinan preterm.

Tabel :

Penyajian tabel pada penelitian ini sudah sesuai, lengkap, dan menggambarkan
hasil penelitian dengan jelas.

Pembahasan :

Pada pembahasan penelitian ini telah dijelaskan dengan baik. Data-data penelitian
lain yang mendukung hasil penelitian juga sudah dicantumkan. Penelitian ini
dilakukan oleh peneliti yang kompeten yang sebelumnya sudah mempelajari hasil
penelitian dari penelitian – penelitian sebelumnya. Para peneliti juga terlibat
secara aktif dalam pengumpulan data penelitian.

Pada pembahasan juga dijelaskan batasan – batasan penelitian yaitu sampel pada
penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok yang jumlahnya sama, dimana satu
kelompok menjadi kelompok kasus dan kelompok yang lainnya menjadi
kelompok control.
Kesimpulan :

Kesimpulan dalam penelitian ini sudah menjawab dengan jelas tujuan dari
dilakukannya penelitian ini. Bahwa faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya
persalinan preterm adalah usia, Ketuban Pecah Dini dan pre eklampsi.

Untuk mencegah terjadinya persalinan preterm, diperlukan adanya penyuluhan


dan konseling oleh tenaga kesehatan kepada ibu hamil, kunjungan ANC sesuai
program pemerintah agar kelainan ataupun komplikasi dalam kehamilan
terdeteksi lebih awal..

Daftar Pustaka :

Daftar pustaka sudah dicantumkan dengan jelas dan lengkap (pengarang, judul,
tahun, nomor jurnal dan halaman, penerbit/publikasi).

Anda mungkin juga menyukai