Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS JURNAL

Nama

: Muhamad Nando Akbar Saeputra

NPM

: 15149011050

Ruangan : Poli Kandungan RSUD Hadji Boejasin Pelaihari


1.

Judul Jurnal
Resiko Maternal dan Luaran Perinatal Dengan Oligohidramnion Di BLU
RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

2.

Nama Peneliti
Anastasia Lumentut & Hermie M. M. Tendean.

3.

Alamat Jurnal
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume III Nomor 3 Juli 2015

4.

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di bagian Obstetri dan Ginekologi di BLU RSU Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado pada tanggal 1 Januari - 31 Desember 2014

5.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan oligohidramnion pada
luaran perintal dengan gawat janin, NST non-reaktif, cairan ketuban
mekonium, serta hubungannya dengan persalinan seksio sesarea dengan
persalinan spontan.

6.

Latar Belakang
Penurunan volume cairan amnion atau oligohidramnion berhubungan
dengan kondisi ibu atau janin seperti pada keadaan hipertensi, pertumbuhan
janin terhambat atau kelaianan bawaan, sindroma aspirasi meconium, skor
APGAR rendah. Sedangkan luaran perinatal yang terkait dengan
oligohidramnion berhubungan dengan kondisi mendasar dimana proses
alamiahnya masih belum jelas. Phelan dkk (1997) menjelaskan dengan
metode perhitungan AFL < 2 cm menggunakan USG transabdominal dapat
mengidentifikasikan janin pada kehamilan dengan resiko tinggi. Induksi
persalinan dan seksio sesarea lebih baik dilakukan untuk menghasilkan
luaran perinatal yang lebih baik. Deteksi awal pada oligohidramnion dan
penanganannya mungkin dapat menurunkan perinatal morbiditas dan
mortalitas disatu sisi dan dapat menurunkan persalinan dengan seksio

sesarea disisi lainnya. Karena oligohidramnion memberikan dampak yang


signifikan pada luaran perinatal dan morbiditas maternal, hal tersebut
membuat dilakukannya penelitian ini.
7.

Metode Penelitian
Di dalam penelitian ini tidak dijelaskan metode penelitian yang digunakan.
Hanya menggunakan kriteria eksklusi dan inklusi untuk dijadikan subjek
penelitian.

8.

Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 100 pasien yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi pada pasien dengan diagnosis oligohidramnion (AFL <
2 cm) yang diperiksa dengan USG transabdominal. Kriteria inklusi untuk
tujuan penelitian adalah: AFL < 2 cm, membran utuh, kehamilan tunggal
dengan presentasi kepala. Pasien tidak diikutisertakan dari penelitian
apabila ada ketuban pecah dini.

9.

Hasil Penelitian
Rata-rata umur maternal yang mengalami oligohidramnion pada

kehamilannya, yaitu 30,05 tahun


Angka tertinggi seksio sesarea berada diantara umur 35-45 tahun

dan angka terendah berada diantara umur 15-24 tahun.


Dalam penelitian ini, insiden oligohidramnion terbanyak ditemukan
pada primigravida (55%). Dan morbiditas operatif juga kebanyakan

ditemukan pada primigravida (36 kasus).


Penyebab terbanyak oligohidramnion adalah idiopatik 42%. Kedua
terbanyak didapatkan pada kelompok dengan hipertensi dalam

kehamilan 35%.
Adanya
hubungan

peningkatan

seksio

sesarea

pada

oligohidramnion dengan NST non-reaktif 36%. Penyebab terbanyak


seksio sesarea adalah gawat janin (39,62%). Oligohidramnion
berhubungan dengan perawatan bayi di NICU.
10. Pembahasan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Casey et al, rata-rata usia ibu
yang diteliti bila dibandingkan dengan penelitian ini adalah 30,05
tahun.

Penelitian yang dilakukan oleh Donald et al, insiden oligohidramnion


sebanyak 60% pada primigravida, dimana pada penelitian ini adalah
55%.
Studi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Sir Gangaram melaporkan
sebanyak 68 % wanita menjalani persalinan pervaginam dengan
diinduksi. Sementara itu, Manzanares et al melaporkan sebanyak 84%
wanita menjalani kelahiran per vaginam dengan induksi persalinan
oleh karena oligohidramnion dan 16 % dengan seksio sesarea. Pada
penelitian ini ditemukan 41 kasus persalinan pervaginam spontan dan 6
kasus persalinan pervaginam dengan ekstraksi vakum.
Kemudian untuk seksio sesarea didapat 53 kasus dimana gawat janin
merupakan indikasi yang terbanyak, yaitu 39,62% kasus dalam
penelitian ini dan 36,11% dilaporkan dalam studi oleh Sriya R. et al,
48% oleh Casey et al dan 80% oleh Guin et al. Tindakan seksio sesarea
lebih sering dilakukan pada pasien dengan NST non reaktif, seperti
dilaporkan pada studi oleh Charu et al. Hal ini sesuai dengan
penelitian, dimana 36 kasus dengan NST non reaktif dilakukan seksio
sesarea sedangkan untuk NST reaktif tindakan seksio sesarea hanya
dilakukan pada 17 kasus saja.
Pada studi yang dilakukan ini, didapatkan 7 bayi dengan berat badan
lahir <2500 gr. Studi yang dilakukan oleh William Ott et al, rata-rata
berat badan bayi adalah 2400 gr. Insiden bayi dengan berat badan lahir
rendah didapatkan lebih banyak pada pasien dengan oligohidramnion.
Skor APGAR < 7 dalam menit pertama pada penelitian ini ditemukan
28 bayi. Ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Casey
et al, Jun Zhang et al, dan Desai P et al. D. Diantara 28 kasus bayi yang
lahir dengan skor APGAR < 7 dalam menit pertama didapatkan data 17
bayi yang mendapat perawatan lanjutan di NICU. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Julie M. Jhonson et al, 20% kasus
masuk di NICU.
11. Kekuatan
Analisis jurnal menurut teori-teori :
Terkait dengan judul, menurut Taylor & Kermode (2006) dalam
Swarjana (2012), judul penelitian harusnya menarik, singkat, jelas
serta tidak lebih dari 20 kata. Ciri-ciri judul menurut Haryanto

(2000) yaitu: membayangkan isi karangan, tidak terlalu panjang,


dan hemat kata, spesifik dan jelas. Dalam jurnal ini, judul sudah

memberikan gambaran isi penelitian, menarik dan jelas.


Menurut Hidayat. 2014. Hal 160. Salah satu hal yang harus ada
yang di abstrak adalah kalimat pengantar tentang alasan mengapa
penelitian tersebut dilakukan. Pada jurnal ini bagian abstrak sudah
terdapat alasan mengapa penelitian ini dilakukan, hal ini tercantum
pada kalimat Untuk mengetahui hubungan oligohidramnion pada
luaran perintal dengan gawat janin, NST non-reaktif, cairan ketuban
mekonium, serta hubungannya dengan persalinan seksio sesarea

dengan persalinan spontan.


Menurut Hidayat. 2014. Hal 160. Pada abstrak juga harus terdapat
hasil utama yang telah diperoleh dari hasil penelitian. Pada penelitin
ini juga terdapat hasil penelitian, yang diperoleh oleh peneliti yaitu
Insiden

oligohidramanion

paling

banyak

ditemukan

pada

kelompok primigravida sebesar 55% dan morbiditas operatif juga


ditemukan pada primigravida. Penyebab terbanyak oligohidramnion
adalah idiopatik sebesar 42%. Kedua terbanyak didapatkan pada
kelompok dengan hipertensi dalam kehamilan yaitu sebesar 35%.
Adanya

hubungan

peningkatan

seksio

sesarea

pada

oligohidramnion dengan NST non-reaktif sebesar 36% dan


oligohidramnion berhubungan dengan peningkatan perawatan bayi

di NICU.
Menurut Hidayat. 2014. Hal 160. Abstrak juga harus ditulis dalam
satu paragraf dan dengan kata yang mudah dipahami. Pada
penelitian ini abstrak sudah ditulis dalam satu spasi dengan

menggunakan kata yang mudah dimengerti dan menarik.


Hasil analisis jurnal pada bagian variabel penelitian sesuai dengan
teori Hidayat, karena telah mencantumkan jenis variabel yang
digunakan yaitu variabel idependent adalah resiko maternal dan
luaran

perinatal

dan

Oligohidramnion.
Pada jurnal penelitian

variabel
ini,

bagian

dependentnya
pendahuluan

adalah
sudah

mencantumkan unsur pentingnya masalah untuk diteliti, yaitu


Penurunan

volume

cairan

amnion

atau

oligohidramnion

berhubungan dengan kondisi ibu atau janin seperti pada keadaan


hipertensi, pertumbuhan janin terhambat atau kelaianan bawaan,
sindroma aspirasi meconium, skor APGAR rendah. Sedangkan
luaran perinatal yang terkait dengan oligohidramnion berhubungan
dengan kondisi mendasar dimana proses alamiahnya masih belum
jelas. Phelan dkk (1997) menjelaskan dengan metode perhitungan
AFL <

cm

menggunakan

USG

transabdominal

dapat

mengidentifikasikan janin pada kehamilan dengan resiko tinggi.


Induksi persalinan dan seksio sesarea lebih baik dilakukan untuk
menghasilkan luaran perinatal yang lebih baik. Deteksi awal pada
oligohidramnion dan penanganannya mungkin dapat menurunkan
perinatal morbiditas dan mortalitas disatu sisi dan dapat
menurunkan persalinan dengan seksio sesarea disisi lainnya. Karena
oligohidramnion memberikan dampak yang signifikan pada luaran
perinatal

dan

morbiditas

maternal,

hal

tersebut

membuat

dilakukannya penelitian ini.


Hasil analisa jurnal pada bagian nama peneliti sudah sesuai karena
tanpa mencantumkan gelar apapun, karena peneliti terdiri dari
beberapa orang, peneliti yang paling banyak menyumbangkan
pikiran di tulis terlebih dahulu, diikuti peneliti-peneliti lain

(haryanto, 2000).
Alamat jurnal sesuai kaidah, yaitu diterbitkan oleh organisasi/badan
ilmiah/perguruan tinggi jurnal memakai bahasa indonesia, memiliki
dewan redaksi, memiliki ISSN, diedarkan secara nasional.Jurnal
Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume III Nomor 3 Juli

2015.
Menurut Swarjana (2012) umumnya tujuan penelitian dibagi
menjadi 2 bagian. Bagian pertama dikenal dengan tujuan umum
atau dikenal juga dengan general objectives, dan yang kedua
dikenal dengan tujuan khusus (Specific objective). Dalam penelitian
ini peneliti hanya mencantumkan tujuan umum dan tidak terdapat

tujuan khususnya.
Menurut Muninjaya (2003) uraian tentang tempat dan waktu
penelitian

biasanya

dicantumkan

dibagian

kata

pengantar,

pendahuluan atau dalam metodologi penelitian. Dalam jurnal ini

peneliti sudah mencantumkan tempat penelitian dan waktu

penelitian.
Siapa yang akan menjadi subjek penelitian harus diberikan batasan
jelas dan perkiraan besarnya subjek sesuai dengan sumber data.
(Muninjaya, 2003). Dalam penelitian ini peneliti sudah memberikan

gambaran yang jelas tentang subjek penelitian.


Penulisan hasil sudah sesuai menurut Nursalam (2008), yaitu:
bagian awal penulisan hasil adalah tentang karakteristik tempat dan
karakteristik subjek penelitian. Tahap berikutnya adalah menuliskan
hasil dalam tabel disertai dengan penjelasan. Dalam tabel terdapat
komponen what/apa, where/dimana, yaitu variabel tentang apa dan
dimana, dilakukan penelitian, when/kapan dilakukan penelitian.

12. Kelemahan
Menurut Hidayat. 2014. Hal 160. Pada abstrak penelitian harus
ditampilkan metode jenis penelitian, teknik sampling, variabel, serta
metode analisa yang dipakai. Pada abstrak penelitian ini tidak ada
ditampilkan metode jenis penelitian, teknik sampling, variabel, serta

metode analisa.
Menurut Hidayat. 2014. Hal 160. Kesimpulan dari hasil penelitan
juga harus ditampilkan pada abstrak. Pada abstrak penelitian ini tidak

terdapat kesimpulan dari hasil penelitian pada abstrak.


Pada jurnal penelitian ini, bagian pendahuluan tidak mencantumkan
unsur kronologis masalah untuk diteliti, sehingga tidak memperkuat
pendahuluan untuk dilakukannya penelitian ini.

13. Implikasi Keperawatan


Bagi Tenaga Medis
Kepada tenaga keperawatan atau bidan agar dapat melakukan asuhan
kepada klien dengan mengetahui resiko dari kejadian oligohidramnion
sehingga dapat melakukan penanganan lebih lanjut.
Bagi Rumah Sakit
Diharapkan institusi pelayanan kesehatan dapat menignkatkan kualitas
pelayanan

Antenatal

Care

dan

memberikan

penanganan

dan

penatalaksanaan lebih lanjut dan benar pada klien khususnya pada kasus
oligohidramnion.
Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian


ini dengan menggali faktor yang dapat mencegah atau menangani
kejadian oligohidramnion sehingga dapat dijadikan sebagai masukan
dalam upaya penanganan patologis dalam kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai