Anda di halaman 1dari 30

Tatalaksana IUGR pada

Preeklampsia Berat
PEMBIMBING :
DR.PARDJITO,SP.OG
OLEH:
TOMMY
03010268
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RSUD KARDINAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA

Pendahuluan
Kehamilan dapat menyebabkan hipertensi pada wanita yang

sebelumnya dalam keadaan normal atau memperburuk hipertensi pada


wanita yang sebelumnya telah menderita hipertensi (superimposed
preeklampsia).
Hipertensi sebagai penyulit kehamilan merupakan salah satu dari trias
penyebab utama kematian ibu selain perdarahan dan infeksi.
preeklampsia berat yang terjadi sebelum kehamilan 35 minggu
berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas maternal-perinatal
yang signifikan.(1,2,3,4)
Pada preeklampsia, janin dapat mengalami hipoksia dan kekurangan
nutrisi sehingga dapat terjadinya pertumbuhan janin
terhambat(IUGR).

Pregnancy Induced Hypertension


Terdapat lima jenis Pregnancy Induced Hypertension antara lain(1):

Hipertensi Gestasional
Preeklampsia
Eklampsia
Superimposed Preeklampsia
Hipertensi Kronik.

Hipertensi Gestasional
Hipertensi Gestasional
TD 140/90 mmHg untuk pertamakali selama kehamilan
tidak ada proteinuria
TD kembali normal < 12 minggu pospartum
Diagnosa akhir hanya dapt dibuat postpartum
mungkin memperlihatkan tanda-tanda lain preeklampsia

Preeklampsia
Preeklampsia

Kriteria minimum :
TD 140/90 mmHg
Proteinuria 300 mg/24 jam atau + 1 pada dipstick
Kriteria diagnosis PEB(1,6) :
TD sistolik > 160-180 ; diastolik > 110 mmHg
Proteinuria > 5 g/ 24 jam
Oligouria (<500 ml/24 jam)
Gangguan cerebral atau visual
Edema pulmonum
Nyeri epigastrik atau kwadran atas kanan
Gangguan fungsi hati tanpa sebab yang jelas
Trombositopenia
IUGR/Restriksi pertumbuhan/Oligohidramnion
Kreatinin serum meningkat

Eklampsia
Preeklampsia disertai kejang dan atau koma
Kejang terjadi sebelum, selama dan postpartum
Kejang bisa juga terjadi 48 jam/10 hr post partum
Kejang dapat timbul berulang-ulang
Diagnosi Banding : epilepsi

Gangguan otak : meningitis, ensefalitis

Superimposed Preeklampsia
Superimposed Preeklampsia on Chronic Hypertension

Proteinuria awitan baru 300 mg/24jam pada wanita


pengidap hipertensi ,tetapi tanpa proteinuria sebelum gestasi
20 minggu
Terjadi peningkatan proteinuria atau tekanan darah atau
hitung trombosit < 100.000/mm3 secara mendadak pada
wanitan dengan hipertensi dan proteinuria sebelum gestasi
20 minggu.

Hipertensi Kronik
Hipertensi kronik

TD 140/90 mmHg sebelum kehamilan 20 minggu atau


hipertensi yang pertamakali terdiagnosa setelah gestasi 20
minggu dan menetap setelah 12 minggu postpartum.

Faktor Resiko Preeklampsia


FAKTOR RESIKO(10)
Nullipara
Usia > 40 tahun
riwayat keluarga PEB
Hipertensi kronik
kelainan ginjal kronik
DM
Kehamilan multipel
(Hypertension in pregnancy, ACOG technical bulletin
219,1996)

Patogenesis Preeklamsia
11

Gangguan respons immune dan invasi trofoblasthipoksia

trofoblast meningkatnya zat toksik: radikal bebas, cytocine,


enzima proteolitik kerusakan endotel.
Kerusakan endotel prostacyclin (vasodilator) dan nitric oxide
turun. Endotilin (vasocontrictor) naik
Jika diikuti vasokonstriksi agegasi platelet thromboxane dan
serotonin (vasokonstriktor) naik.
Dalam mikrosirkulasi akan terbentuk thrombin microangiopathy,
thrombocytopenia dan hemolisis.
Permeabilitas dinding pemb darah turun edema vol plasma
turun (hemokonsentrasi)
Akibat dari semua diatas maka hemodinamik ibu terganggu, yang
ditandai dengan penurunan volume plasma, peningkatan peripheral
vascular resistance dan tekanan darah sebagai mekanisme
kompensasi akan meningkat

Hipertensi kronik merupakan predisposisi terjadinya

preekalmpsia-eklampsia dan IUGR pada janin. Diagnosis


adanya hipertensi kronik diisyaratkan oleh :
hipertensi (TD 140/90 mmHg) sebelum hamil
hipertensi (TD 140/90 mmHg) yang terdeteksi
sebelum usia kehamilan 20 minggu kecuali jika
terdapat penyakit tropoblastik gestasional
hipertensi yang menetap lama setelah
melahirkan

Resiko ibu pada hipertensi berat dalam kehamilan : (10)

Stroke
Perdarahan serebral
gagal jantung kongestif/ udem paru
gagal ginjal akut
solutio plasenta
Pertumbuhan janin terhambat/Intrauterine growth retriction
DIC
kematian

Intrauterine Growth Retriction


IUGR (intrauterine growth restriction) adalah

gangguan pertumbuhan pada janin dan bayi baru


lahir yang meliputi semua parameter (lingkar kepala,
berat badan, panjang badan), yang beratnya dibawah
10 persentil untuk usia gestasionalnya

Bayi dengan IUGR(kiri) dan bayi dengan pertumbuhan normal sesuai usia gestasi

Kurva Lubchenco
Berdasarkan kurva Lubchenco, maka berat badan menurut usia
kehamilan dapat digolongkan sebagai berikut:
Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB dibawah

persentilke-10.
Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB diantara

persentilke-10 dan ke-90.


Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB diatas

persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin

Jadi ada dua komponen penting pada IUGR yaitu:


Berat badan lahir di bawah presentil ke-10
Adanya faktor patologis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan

PERTUMBUHAN NORMAL INTRAUTERIN


Pada masa kehamilan janin mengalami pertumbuhan tiga tahap di
dalam kandungan, yaitu:
Hiperplasia, yaitu: Pada 4-20 minggu kehamilan terjadi mitosis yang
sangat cepat dan peningkatan jumlah DNA.
Hiperplasia dan hipertrofi, yaitu: Pada 20-28 minggu aktifitas mitosis

menurun, tetapi peningkatan ukuran sel bertambah.


Hipertrofi, yaitu: Pada 28-40 minggu pertumbuhan sel menjadi

maksimal terutama pada minggu ke 33, penambahan jumlah lemak,


otot dan jaringan ikat tubuh.

PERKEMBANGAN IUGR INTRAUTERIN


Peningkatan rasio berat plasenta terhadap berat lahir ditimbulkan oleh
kondisi diet rendah nutrisi terutama protein
1. Kondisi kekurangan nutrisi pada awal kehamilan
Kekurangan nutrisi pada awal kehamilan dapat mengakibatkan janin berat
lahir rendah yang simetris.
2. Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan kehamilan
Defisiensi makanan mempengaruhi pertumbuhan janin dan plasenta, tapi
bisa juga terjadi peningkatan pertumbuhan plasenta sebagai kompensasi.
Didapati ukuran plasenta yang luas.
3. Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir kehamilan
Terjadi pertumbuhan janin yang lambat yang mempengaruhi interaksi
antara janin dengan plasenta.

ETIOLOGI
Penyebab dari IUGR dapat dibedakan menjadi , yaitu:
Maternal
Tekanan darah tinggi,Preeklampsia Berat
Penyakit ginjal kronik
Diabetes Melitus
Penyakit jantung dan pernapasan
Malnutrisi dan anemia
Infeksi
Pecandu alkohol dan obat tertentu
Perokok
Uterus dan Plasenta
Penurunan aliran darah di uterus dan plasenta
Plasenta abruption, plasenta praevia, infark plasenta (kematian sel pada plasenta), korioangioma.
Infeksi di jaringan ikat sekitar uterus
Janin
Janin kembar
Penyakit infeksi (Infeksi bakteri, virus, protozoa dapat menyebabkan PJT. Rubela dan cytomegalovirus (CMV) adalah infeksi yang sering
menyebabkan PJT).
Kelainan kongenital
Kelainan
Pajanan teratogen (zat yang berbahaya bagi pertumbuhan janin). Berbagai macam zat yang bersifat teratogen seperti obat anti kejang,
rokok, narkotik, dan alkohol dapat menyebabkan IUGR. (1,2,4,5,6)

IUGR menurut kategori retardasi pertumbuhan simetris dan asimetris dibedakan menjadi:
Simetris:.Gangguan terjadi pada fase hiperplasia
Faktor yang berkaitan dengan hal ini adalah
a.kelainan kromosom,
b.kelainan organ (terutama jantung),
c.infeksi TORCH ,
d.kekurangan nutrisi berat pada ibu hamil, dan wanita hamil yang merokok.
Asimetris: Gangguan terjadi pada fase hipertrofi
Faktor-faktor yg berkaitan:
a. Penyakit vaskuler
b. Penyakit ginjal kronis
c. Hipoksia kronis
d. Anemia maternal
e. Abnormalitas plasenta dan tali pusat
f. Janin multipel
g. Kehamilan postterm
h. Kehamilan ekstrauteri
Kombinasi Simetris dan Asimetris (Intermediate):
a. Obat-obat teratogenik: Narkotika, tembakau, alkohol, beberapa preparat antikonvulsan.
b. Malnutrisi berat

simetris

asimetris

Semua bagian tubuh kecil

Kepala lebih besar dari perut

Ponderal index normal

Meningkat

Perbandingan kepala, perut dan panjang Meningkat


tangan normal
Etiologi: faktor genetik dan infeksi

Insufisiensi plasenta kronik

Jumlah sel-lebih kecil


Ukuran sel normal

Normal
Kecil

Bayi dengan komplikasi prognosisnya


buruk

Biasanya tanpa komplikasi baik


prognosisnya

MANIFESTASI KLINIS IUGR


Bayi-bayi yang dilahirkan dengan IUGR biasanya tampak kurus, pucat, dan berkulit

keriput.
Tali pusat umumnya tampak rapuh dan layu dibanding pada bayi normal yang tampak
tebal dan kuat.
Nilai APGAR rendah (suatu penilaian untuk menolong identifikasi adaptasi bayi segera
setelah lahir)
Aspirasi mekonium yang dapat berakibat sindrom gawat nafas
Kesulitan mempertahankan suhu tubuh janin
Hipoglikemi (kadar gula rendah)

DIAGNOSIS IUGR
Anamnesis,Ibu dengan hipertensi, penyakit ginjal, kardiopulmonal dan pada kehamilan

ganda.
Pemeriksaan Fisik,Tinggi fundus uteri 2 (dua) atau 3 (tiga) sentimeter di bawah ukuran
normal
Dengan USG Fetomaternal ,perbandingan antara ukuran lingkar kepala dengan lingkar
perut untuk mendeteksi adanya asimetris IUGR
Dengan Doppler Velocimetry,mengetahui adanya bunyi end-diastolik yg tidak normal
pada arteri umbilicalis.
Pemeriksaan Laboratorium

TATALAKSANA IUGR
1.
2.
3.

mengenali pasien-pasien yang mempunyai resiko tinggi untuk mengandung


janin kecil.
membedakan janin IUGR atau malnutrisi dengan janin yang kecil tetapi
sehat.
pengawasan janin pada pasien-pasien IUGR dan melahirkan bayi yang sudah
cukup usia dalam kondisi terbaiknya dan meminimalisasi risiko pada ibu

TATALAKSANA IUGR

1.
2.

Tatalaksana umum
Istirahat
Suplemen nutrisi ibu

Tatalaksana khusus : pada IUGR yang terjadi jauh sebelum waktunya


dilahirkan

Tatalaskana farmakologis
Aspirin
Betamimetik
Kortikosteroid
MgSO4

1.
2.
3.
4.

Persalinan pada IUGR


Persalinan pada IUGR
Beberapa keadaan dimana janin dengan IUGR harus segera dilahirkan, adalah : 2
Janin dengan kromosom normal dengan usia kehamilan lebih dari 36 minggu lengkap
Oligohidramnion pada kehamilan 36 minggu atau lebih
Deselerasi lambat berulang pada usia kehamilan berapapun
Tidak terdapat pertumbuhan pada pemeriksaan USG dalam jangka waktu 3 minggu
Sedangkan pada usia kehamilan kurang dari 36 minggu, persalinan harus dipikirkan
pada keadaan berikut ini :
Tidak terdapatnya pertumbuhan janin dalam jangka waktu 3 minggu dan memiliki
paru yang matang
Anhidramnion pada kehamilan 30 minggu atau lebih
Terdapat AEDF (absent umbilical artery end diastolic flow) dan REDF (reversed
umbilical artery end distolic flow)
Pola denyut jantung janin yang abnormal menetap

Pencegahan IUGR
Usahakan hidup sehat
Konsumsilah makanan bergizi seimbang. Untuk kuantitas,

makanlah seperti biasa ditambah ekstra 300 kalori/hari.


Hindari stress selama kehamilan,Stress merupakan salah
satu faktor pencetus hipertensi.
Hindari makanan obat-obatan yang tidak dianjurkan
selama kehamilan
Olah raga teratur
Hindari alkohol, rokok, dan narkoba
Periksakan kehamilan secara rutin

Kesimpulan
IUGR adalah gangguan pertumbuhan pada janin dan bayi baru

lahir , yang beratnya dibawah 10 persentil untuk usia gestasinya.


IUGR atau PJT diklasifikasikan menjadi IUGR simetris,
asimetris, dan kombinasi keduanya.
Etiologinya dapat berasal dari ibu yang memiliki riwayat
hipertensi, uteroplasenta, maupun dari janin itu sendiri
Dengan penatalaksanaan yang baik, mulai dari pemeriksaan
antenatal sampai setelah bayi dilahirkan, dapat mengurangi
resiko kematian ibu dan janin

Anda mungkin juga menyukai