Anda di halaman 1dari 21

LANDASAN TEORI

IUGR (Intra Uterine Growth Restriction)

DEFINISI

Bayi lahir kurang bulan lebih 25- 30% adalah PJT.Kejadian bervariasi antara 3-10%,yang
lebih penting kita harus mengetahui bahwa kematial perinatal PJT adalah 7-8 kali dari bayi
normal.kematian intrauterine terjadi pada 26% PJT.

Pertumbuhan janin terhambat ditentukan bila berat badan janin kurang dari 10 % dari
berat janin kurang dari 10%dari berat yang harus dicapai pada usia kehamilan tertentu.biasanya
perkembangan yang terhambat diketahui setelah 2 minggu tidak ada pertumbuhan,tidak semua
IUGR/PJT adalah hipoksi atau patologi karena ada 25%-60% yang berkaitan dengan konstitusi
etnik dan besar orang tua.

(Sarwono Prawiroharjdo,2008:697)

Pertumbuhan janin terhambat (PJT) ialah janin dengan berat dibawah persentil ke-10
pada standard intrauretin growh chatr of low birth weight untuk masa kehamilan dan
mengacu kepada suatu kondisi dimana janin tidak dapat mencapai ukuran genetic yang optimal.

Artinya janin memiliki berat kurangdari 90% dari keseluruhan janin dalam usia
kehamilan yang sama.janin dengan PJT pada umumnya akan lahir premature (<37 minggu) atau
dapat pula lahir cukup bulan (aterm,>37minggu).

(Abdul bahri saifuddin,1999:781)

IUGR merupakan suatu diagnosis bahwa janin memiliki berat badan kurang dari persentil
ke 10 untuk usia kehamilannya. IUGR simetris (intrinsik): perbandingan lingkar kepalaterhadap
lingkar abdomen normal. Disebabkan oleh penyakit genetik dan infeksi janin, prognosis buruk.
IUGR asimetris (ekstrinsik) : perbandingan lingkar kepala terhadap lingkar abdomen meningkat,
disebabkan oleh insufisiensi plasenta, prognosis baik dengan pengobatan yang tepat.
(buku saku dokter keluarga university of lowa edisi 3 Mark G Graber, Peter P Toth, Robert L.
herting Jr: EGC)

ETIOLOGI / PENYEBAB

Intrauterin Growth Retradasion (IUGR) atau pertumbuhan janin terhambat merupakan


hasil dari kondisi ketika ada masalah atau abnormalis yang mencegah sel dan jaringan untuk
tumbuh atau menyebabkan ukuran sel menurun.hal tersebut mungkin terjadi ketika janin tidak
cukup mendapatkan nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
organ dan jaringan,atau karena infeksi.meskipun beberapa kebanyakan PJT disebabkan oleh
sebab lain.

1) Faktor ibu – golongan faktor ibu merupakan penyebab terpenting

a) Penyakit hipertensi atau penyakit ginjal atau keduanya

b) Kelainan uterus

c) Kehamilan kembar

d) Hipoksemia(ketinggian tempat,tinggal penyakit jantung sianosis atau penyakit paru)

e) Keadaan gizi malnutrisi atau penyakit kronik

f) Toksemia

g) Anemia sel sabit

h) Obat-obatan(narkotika,alcohol,rokok,kokain,anti metabolit)

2) Faktor janin :

a) Kelainan congenital

b) Gangguan kromosom (misalnya trisomi autosum)

c) Kelainan genetic
d) Infeksi janin,misalnya penyakit TORCH (tokoplasma,rubella,sitomegalo virus,dan
herpes.)

e) Aplasia pankreas

3) Faktor plasenta :

a) Berat plasenta atau selulatitas berkurang atau keduanya

b) Luas permukaanya berkurang

c) Plsentitis vilosa (bakteri virus parasit)

d) Infark

e) Tumor (korioangioma,mola hidatidosa)

f) Pelepasaan plasenta.

g) Syndrom tranfusi kembar.(syndrome parabiotik)

FAKTOR RESIKO

 Penyakit Ibu Kronik, Hipertensi, PIH, hipertensi yang diinduksi kehamilan), diabetes,
penyakit jantung sianotik, penyakit vaskular kolagen, anemia ibu yang berat, penyakit
ginjal, kehamilan janin kembar.

 Kelainan genetik janin atau malformasi janin.

 Infeksi intrauterin, rubella, herpes, toksoplasmosis, sifilis, CMV.

 Terdapat riwayat bayi kecil sesuai usia kehamilan, merokok penyalahgunaan obat atau
alkohol.

 Kelainan plasenta atau aliran darah plasenta.

(buku saku dokter keluarga university of lowa edisi 3 Mark G Graber, Peter P Toth, Robert
L. herting Jr: EGC)
RESIKO TERHADAP IUGR

Resiko terbesar berkaitan dengan IUGR adalah lahir mati (bayi lahir sebelum kelahiran).
Kelahiran bayi sebelum cukup bulan mengharuskan untuk menghindari masalah yang serius ini.
Bayi mungkin akan lebih menderita berada di luar rahim ketimbang ia masih di dalam, karena
bayi dengan IUGR sering tidak dapat mentoleransi dengan baik persalinan, maka kelahiran
cesarean sepertinya hampir pasti perlu dilakukan.

(Kehamilan di atas usia 30. By Glade B. Curtis, Yasmin Asih)

IUGR sering terjadi:

1) Pada wanita yang riwayat bayi SGA ( lebih kecil dari pada umur kehamilan)

2) Pernah terjadi keguguran pada kehamilan sebelumnya

3) Berat badan ibu yang tidak naik

4) Dengan komplikasi maternal, khususnya yang berkaitan dengan berkurannya aliran darah
ke placenta dan uterus

5) Pada ibu yang perokok

(Buku Ilmu kebidanan fisiologi dan pathologhi persalinan)

PATOFISIOLOGI

Pada kelainan sirkulasi utero plasenta akibat dari perkembangan plasenta yang
abnormal,pasokan oksigen,masukan nutrisi,dan pengeluaran hasil metabolic menjadi
abnormal.janin menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga timbul IUGR / PJT yang
asikmetrik yaitu lingkar perut yang jauh lebih kecil daripada linggar kepala.

Pada keadaan yang parah mungkin akan terjadi kerusakan tingkat seluler berupa kelainan
nucleus dan mitokondria.
Pada keadaan hipoksia,produksi,radiasi bebas,diplasenta menjadi sangat banyak dan anti oksidan
yang telatif kurang (misalnya preeklamsia), akan menjadi lebih para. (soothill dan kawan-kawan
1987) telah melakukan pemeriksaan gas darah.pada IUGR yang parah dan menempatkan asidosis
dan hiperkapina, hipoglikemi, dan eritoblatolis. kematian pada janin asismetris lebih parah
dibandingkan dengan simetrik.

1) Kondisi kekurangan nutrisi pada awal kehamilan

Pada kondisi awal kehamilan pertumbuhan embrio dan trofoblas ndipengaruhi oleh makanan.
Study pada binatang menunjukkan bahwa kondisi kekurangan nutrisi sebelum implantasi bisa
menghambat pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan nutrisi pada awal kehamilan dapat
mengakibatkan janin berat lahir rendah yang simetris. Hai ini sebaikya terjadi kondisi percepatan
pertumbuhan pada kondisi hiperglikemia pada kehamilan lanjut.

2) Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan

Defisiensi makanan mempengaruhi pertumbuhan janin dan plasenta, tapi bisa juga terjadi
peningkatan pertumbuhan plasenta sebagai kompensasi. Didapat ukuran plasenta yang luas.

3) Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir kehamilan

Terjadi pertumbuhan janin yang lambat yang mempengaruhi interaksi antara janin dengan
plasenta. Efek kekurangan makan tergantung pada lamanya kekurangan. Pada kondisi akut
terjadi perlambatan pertumbuhan dan kembali meningkat jika nutrisi yang diberikan membaik.
Pada kondisi kronis mungkin telah terjadi proses perlambatan pertumbuhan yang irreversible.
(Pengantar Kuliah Obstetri Proft Dr.I.B.G. Manuaba, Sp.Og(K) Hal 425)
KLASIFIKASI / PEMBAGIAN KLINIS

Dikenal 3 macam, yaitu:

1) PJT tipe 1 atau dikenal juga sebagai tipe simetris,terjadi pada kehamilan 0-20 minggu,
terjadi gangguan potensi tubuh janin untuk memperbanyak sel(hiperplasia),umumnya
disebabkan oleh kelainan kromosom atau infeksi janin.prognosisnya buruk.

2) PJT tipe II atau dikenal juga sebagai tipe asimetris terjadi pada kehamilan 28-40
minggu, yaitu gangguan potensi tubuh untuk memperbesae sel (hipertrofi),misalnya pada
hipertensi dalam kehamilan disertai insufisiensi plasenta.prognosisnya baik.

3) PJT tipe III adalah kelainan diantara kedua tipe diatas terjadi pada kehamilan 20-28
minggu, yaitu gangguan potensi tubuh kombinasi antara gangguan hyperplasia dan
hipertrofi sel, misalnya dapat terjadi pada malnutrisi ibu,kecanduan obat,atau keracunan.
prognosissnya dubia.

(obstetric patologi edisi 2,penerbit buku kedokteran ECG)


(Pengantar Kuliah Obstetri Proft Dr.I.B.G. Manuaba, Sp.Og(K) Hal 424)

(gambar perrtumbuhan asimetris IUGR. Sekalipun pertumbuhan normal, tetapi AC menurun


mulai dari permulaan trimester III. Akibatnya, H/A rasio meningkat (tampak pada sudut
kanan).

(Pengantar Kuliah Obstetri Proft Dr.I.B.G. Manuaba, Sp.Og(K) Hal 424)


(Gambar pertumbuhan simetris IUGR. Sejak semula pertumbuhan kepala dan abdominal
janin menalami hambatan. Oleh karena itu, perbandingan H/A tetap dalam batas normal).

(Pengantar Kuliah Obstetri Proft Dr.I.B.G. Manuaba, Sp.Og(K) Hal 425)

DIAGNOSIS IUGR

Secara klinis awal pertumbuhan janin yang terhambat dikenal setelah 28 minggu .Namun
secara ultrasonografi mungkin sudah dapat diduga lebih awal dengan adanya biometri dan
tafsiran berat janin yang tidak sesuai dengan usia gestasi.secara klinik pemeriksaan fundus
umumnya dalam Sentimeter akan sesuai dengan usia kehamilan bila lebih rendah dari 3cm, patut
dicurigai adanya IUGR, meskipun sensifitasnya hanya 40%. Smitth dan kawan-kawan
melakukan observasi pada 4229 kasus dan menemukan bahwa pertumbuhan yang suboptimal
sejak trimester pertama berkaitan dengan kelahiran priterm dan kejadian PJT.
Kita harus curiga jika pertumbuhan tinggi fundus tidak seperti yang diperkirakan yaitu 1
cm /minggu di antara usia kehamilan minggu ke 20 dan ke 36. Kekurangan tinggi fundus 4 cm
mengharuskan pemeriksaan ultrasonografi. Scan ultrasonik serial dapat memastikan diagnosis.

(buku saku dokter keluarga university of lowa edisi 3 Mark G Graber, Peter P Toth,
Robert L. herting Jr: EGC)

1) Faktor Ibu

Ibu hamil dengan penyakit hipertensi, penyakit ginjal dan kardiopulmonal dan pada
kehamilan ganda.

2) Tinggi Fundus Uteri

Cara ini sangat mudah, murah, aman, dan baik untuk diagnosa pada kehamilan kecil.
Caranya dengan menggunakan pita pengukur yang di letakkan dari simpisis pubis sampai bagian
teratas fundus uteri. Bila pada pengukuran di dapat panjang fundus uteri 2 (dua) atau 3 (tiga)
sentimeter di bawah ukuran normal untuk masa kehamilan itu maka kita dapat mencurigai bahwa
janin tersebut mengalami hambatan pertumbuhan.

3) USG Fetomaternal

Pada USG yang diukur adalah diameter biparietal atau cephalometry angka kebenarannya
mencapai 43-100%. Bila pada USG ditemukan cephalometry yang tidak normal maka dapat kita
sebut sebagai asimetris PJT. Selain itu dengan lingkar perut kita dapat mendeteksi apakah ada
pembesaran organ intra abdomen atau tidak, khususnya pembesaran hati.

Tetapi yang terpenting pada USG ini adalah perbandingan antara ukuran lingkar kepala
dengan lingkar perut untuk mendeteksi adanya asimetris PJT.
Penggunaan ultrasonografi dalam diagnosis dan evaluasi IUGR

PARAMETER HASILNYA DIAGNOSA RANCANGAN


Mendekati tepat (antara 2 Tidak ada Ulang hanya atas indikasi
BPD minggu hari lahir) IUGR parameter klinik (tidak
sesuainya pertumbuhan
fundus uteri).
EFW Diatas persentil ke-10
Rasio HC/AC dalam batas normal
Volume air Normal.
ketuban Mendekati tepat (antara 2 Kemungkinan Ulangan pemeriksaan USG
minggu hari terakhir). IUGR setiap 2-3 minggu bila
BPD asimetris belum lahir.
EFW Dibawah persentil ke-10 Mulai pengawasan
antepartum sampai
pelahiran.
Rasio HC/AC Diatas persentil ke-95
Volume air Berkurang.
ketuban 2 minggu atau lebih, lebih Kemungkinan Ulangi USG setiap 2-3
BPD kecil dari perkiraan tanggal. IUGR minggu bila belum lahir.
simetris

Mulai pengawasan
EFW Dibawah persentil ke 10 antepartum sampai
pelahiran.
Bila dijumpai pelahiran
Rasio HC/AC Dalam batas normal IUGR sebelum umur
kehamilan 20 minggu
Volume air Periksa adanya kelainan
ketuban Normal / kurang congenital dan tentukan
kariotipe janin.
(Pengantar Kuliah Obstetri Proft Dr.I.B.G. Manuaba, Sp.Og(K) Hal 426)

4) Doppler Velocimetry
Dengan menggunakan Doppler kita dapat mengetahui adanya bunyi end-diastolik yang
tidak normal pada arteri umbilicalis, ini menandakan bahwa adanya PJT.

(sarwono.2008:698)

PENATALAKSANAAN/ PENGOBATAN

Perkembangn IUGR membuat kehamilan menjadi beresiko tinggi. Komplikasi antepartum


yang lazim adalah lahir mati, oligohidramnion, dan asidosis janin intrapartum. Diperlukan
pengamatan antepartum yang ketat, dan keputusan waktu yang tepat untuk melahirkan sangat
rumit. Komplikasi pada noenatus antara lain sirkulasi janin persisten, sindrom aspirasi
mekonium, ensefalopati iskemik hipoksik, hipoglikemia, hipokalsemia, hiperviskositas, dan
defek pengaturan suhu tubuh. Kehamilan ini harus di tangani oleh ahli perinatologi.

(buku saku dokter keluarga university of lowa edisi 3 Mark G Graber, Peter P Toth, Robert L.
herting Jr: EGC)

Langkah pengelolaan untuk PJT adalah sebagai berikut:

1) Penilaian Antepartum ;

a) IUGR dikonfirmasi oleh USG menentukan etiologinya

b) Bila penyebab diketahui tidak akan mengubah fetal outcome secara besar

c) Karyotype fetus hendaknya ditentukan bila ditemukan ada anomali struktur.

d) Satu diantara 10 fetus IUGR dengan anomali mempunyai kromosom yang abnormal

e) Seandainya amniosintesis dilakukan lakukan pemeriksaan untuk rubella atau CMV


dengan kultur atau PCR .

2) Penilaian fetus

a. Fetus IUGR dilakukan pemeriksaan serial USG dan surveillance antenatal


b. Non Stress Test (NST) , profil bio fisik, velosimetri dippler, Contraction Stress Test
(CST) pwnilaian cairan amnion.

c. Absent atau hasil reversed end diastolic flow perinatalnya buruk.

4) Persalinan

a. Waktu yang optimal untuk persalinan tergantung pada keadaan ibu atau fetus

b. Banyak kematian fetus in utero menjadi setelah 36 minggu persalinan dilakukan sebelum
36 minggu.

Upaya-upaya preventif untuk menurunkan kejadian IUGR:

A. Upaya umum :

1) Meningkatkan kesejahteraan umum masyarakat sehingga cukup nutrisi

2) Melakukan pengobatan penyakit yang menyertai ibu hamil sedini mungkin

3) Meningkatkan penerimaan KB sehingga ibu hamil dalam keadaan sehat psikologi


,ekonomik, fisik yang tepat

4) Berhenti hamil setelah mencapai umur sekitar 35 tahun sehingga kemungkinan penyakit
yang di derita ibu tidak berpengaruh

5) Saat hamil lebih banyak tirah baring

B. Upaya khusus :

1) Tidur miring ke kiri ,untuk meningkatkan kelancaran aliran darah menuju retro placenter
sehingga meningktkan aliran nutrisi ,vitamin,meningkatkan pertukaran co2 dan o2

2) Memberikan pengobatan ringan seperti :

 Aspirin 150 mg/hari

 Dipiridimol 225 mg/hari

 Pemberian heparin untuk meringankan trombosis


Cara kerja obat ini :

a) Mengurangi kemungkinan agregasi trombosit sehingga menurunkan kemungkinan


trombosis kapiler placenta

b) Meningkatkan aliran darah ke placenta, sehingga mampu memberikan nutrisi dan


pertukaran O2 dan CO2

c) Mengurangi suasana asidosis

d) Meningkatkan perbandingan prostaskilin/tromboksan A2 sehingga terjadi


vasodilatasi yang dapat meningkatkan aliran darah

Hal yang dicapai pengobatan ini:

 Dapat meningkatkan BB bayi

 Memperpanjang usia kehamilan dan akhirnya dapat meningkatkan BB bayi

BAGAN TATALAKSANA IUGR

Intra uterin Growth Restriction

Sebab umum: Hipotesa penyebab:

 Faktor janin Kombinasi antara:


 faktor maternal
 Kekurangan nutrisi
 Faktor plasenta
 Gangguan
retroplasenter
sirkulasi
 Hambatan nutrisi dan
Bentuk IUGR:
CO2 menuju janin
 Simetris
 Asimetris

Diagnosis pasti pasca partum

 Menurut Ballard
 Kurva Battalgia dan
Lubchenko
Diagnosis antenatal: Terapinya:

 Sulit dilakukan Sederhana:


 Dugaan secara sderhana
-Tinggi FU  Istirahat/tidur ke kiri
-Pembesaran uterus tidak seimbang  Nutrisi adekuat
-BB ibu hamil rendah
 Evaluasi dengan serial: Pengobatan:
-USG
Pemeriksaan laboratorium  Aspirin
 Dipiridamol
 Heparin

Profilaksis: Terminasi kehamilan

 Meningkatkan nutrisi Indikasi:


 Menerima KB-NKKBS
 Jangan hamil setelah umur diatas 35 tahun  Fetal distress
 Hamil saat sehat optimal  Oligohidramnion
 Terapi khusus:  Makin meningkatnya persalinan
-Aspirin dengan seksio sesaria
-Dipiridamol
Heparin

Keluaran bayi buruk

 Mortalitas/morbiditas
tinggi
 Persiapan untuk
mengatasi harus cukup
baik
 Bayi masuk ICU bayi
 Hasil selanjutnya buruk:
-IQ rendah
-Gangguan neurologis
-Gangguan kepribadian

Kelahiran bayi dan kesehatan ibu baik


(Pengantar Kuliah Obstetri Proft Dr.I.B.G. Manuaba, Sp.Og(K) Hal 429)

DAMPAK BAYI DENGAN IUGR


KETERANGAN
DAMPAKNYA
Aspirasi mekonium a) Gangguan pernapasan saat pertama
b) Gasping atau megap-megap
c) Memerlukan isapan lender, mekonium yang bersih oleh tenaga
terlatih dalam resusitasi bayi
d) Memerlukan kesiapan obat dan tenaga khusus
e) Bayi memerlukan intensive care unit
Hipoglikemia a) Cadangan glukosa pada hati rendah sehingga ada kemungkinan
sudah habis saat dipergunakan dalam proses persalinan
b) Hipoglikemia dapat merusak susunan saraf pusat
c) Perlu dipantau secara serial dan segera menambah glukosa
sehingga dapat menghindari keadaan asidosis dan
menyelamatkan organ sentral lainnya
d) Asidosi yang terjadi adalah asidosi metabolic
Hipokalsemia a) Gangguan kelenjar hipotiroid
b) Dapat menambah beratnya asidosis sehingga terjadi kerusakan
berantai yang akhirnya dapat terjadi henti jantung bayi
Polisitemia a) Sebagai kompensasi rendahnya PO2 sehingga lebih mampu
memenuhi kebutuhan O2 jaringan
Tingginya viskositas a) Terjadi keterlambatan aliran darah kapiler, menimbulkan
darah thrombosis yang berakibat :
 Nekrosis organ hati
 Infark organ atau bagiannya
 Perdarahan local
b) Terjadi gangguan fungsi organ terkait
Hiponatremia a) Menunjukan gangguan fungsi ginjal
b) Pengeluaran hormone antidiuretik rendah sehingga produksi urin
kecil
Hipotermia a) Cadangan lemak bayi IUGR rendah, khususnya lemak coklat,
yang akan segera dimetabolisme untuk menimbulkan energi dan
mengimbangi hilangnya panas bdan
b) Bayi dengan IUGR tidak tahan kehilangan panas badan dan perlu
segera masuk incubator
Respiration distress a) Pembentukan surfaktan paru bayi dengan IUGR tidak terlalu
syndrome berhasil sehingga dapat menimbulkan gangguan dilatasi alveolus
paru saat pernapasan pertama
b) Oleh karena itu, resusitasi sangan menentukan keberhasilan
perkembangan paru
c) Persalinan bayi dengan IUGR sangat perlu ditunggu oleh dokter
anak/anastesia.
(Pengantar Kuliah Obstetri Proft Dr.I.B.G. Manuaba, Sp.OG(K) Hal 428)

BERBAGAI MASALAH BAYI IUGR

MASALAH PATOGENESIS

Kematian janin intrauteri Hipoksia, asidosis, infeksi, anomali yang


mematikan.

Perfusi uteroplasenta selama persalinan hipoksia –


asidosis janin yang kronis; sindrom aspirasi
Asfiksia perinatal
mekonium.

Simpanan glikogen jaringan, glukoneogenesis,


hiperinsulinisme, kebutuhan glukosa pada
Hipoglikemia
hipoksia, hipotermia, otak besar.

Polisitemia- hiperviskositas Hipoksia janin dengan eritropoeitin.

Hipoksia, hipoglikemia, pengaruh kelaparan,


simpanan lemak subcutan kurang.
Konsumsi oksigen berkurang / hipotermia

Sindrom anomalad, gangguan kromosom, -


genetik, deformasi akibat oligohidramnion, infeksi
Dismorfologi TORCH.

Nellson. 1996. Ilmu kesehatan anak vol 1.jakarta: EGC

KEMATIAN JANIN DAN BAYI DENGAN IUGR

Penyebab kematian janin dan bayi IUGR cukup tinggi adalah :

1) Janin intrauteri:

a) Asfiksia berat karena :

 Aspirasi amnion dan mekonium

 Gangguan metabolisme asidosi berat sehingga mengganggu aktivitas otot


jantung dan terjadi henti jantung.

 Mungkin terjadi deformitas dan kelainan congenital yang fatal sehingga tidak
mungkin hidup.

b) Pertolongan persalinan tidak adekuat sehingga bayi dapat meninggal saat


persalinan akibat :

 Trauma persalinan

 Asfiksia berat inpartu

 Jepitan pada tali pusat yang ketat sehingga menambah asfiksia sampai meninggal

2) Kematian bayi dengan IUGR

a) Hiptermia yang tidak dapat diatasi

b) Hipoglikemia yang terlambat mendapatkan pertolongan

c) Perdarahan :

 Susunan saraf pusat

 Perdarahan inta dan periventrikuler


 Perdarahan pada pusat vital janin di medula oblongata

d) Kegagalan fungsi organ vital yang tidak dapat diatasi akibat kehamilan dengan
IUGR

e) Kelainan congenital yang multiple

Dengan demikian upaya untuk menyelamatkan bayi dengan IUGR memerlukan perawatan
intensif dan biaya yang cukup besar dengan hasil yang belum memusakan.

(Pengantar Kuliah Obstetri Proft Dr.I.B.G. Manuaba, Sp.Og(K) Hal 428-429)

PENCEGAHAN

Beberapa penyebab dari PJT tidak dapat dicegah. Bagaimanapun juga, faktor seperti diet,
istirahat, dan olahraga rutin dapat dikontrol. Untuk mencegah komplikasi yang serius selama
kehamilan, sebaiknya seorang ibu hamil mengikuti nasihat dari dokternya; makan makanan yang
bergizi tinggi; tidak merokok, minum alkohol dan menggunakan narkotik; mengurangi stress;
berolahraga teratur; serta istirahat dan tidur yang cukup. Suplementasi dari protein, vitamin,
mineral, serta minyak ikan juga baik dikonsumsi. Selain itu pencegahan dari anemia serta
pencegahan dan tatalaksana dari penyakit kronik pada ibu maupun infeksi yang terjadi harus
baik(10).
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah PJT pada janin untuk setiap ibu hamil
sebagai berikut :
1) Usahakan hidup sehat.
Konsumsilah makanan bergizi seimbang. Untuk kuantitas, makanlah seperti biasa
ditambah ekstra 300 kalori/hari.
2) Hindari stress selama kehamilan.
Stress merupakan salah satu faktor pencetus hipertensi.
3) Hindari makanan obat-obatan yang tidak dianjurkan selama kehamilan.
Setiap akan mengkonsumsi obat, pastikan sepengetahuan/resep dokter kandungan.
4) Olah raga teratur.
Olah raga (senam hamil) dapat membuat tubuh bugar, dan mampu memberi
keseimbangan oksigenasi, maupun berat badan.
5) Hindari alkohol, rokok, dan narkoba.
6) Periksakan kehamilan secara rutin.
Pada saat kehamilan, pemeriksaan rutin sangat penting dilakukan agar kondisi ibu
dan janin dapat selalu terpantau. Termasuk, jika ada kondisi PJT, dapat diketahui sedini
mungkin. Setiap ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan setiap 4 minggu sampai
dengan usia kehamilan 28 minggu. Kemudian, dari minggu ke 28-36, pemeriksaan
dilakukan setidaknya setiap 2 minggu sekali. Selanjutnya, lakukan pemeriksaan setiap 1
minggu sampai dengan usia kelahiran atau 40 minggu. Semakin besar usia kehamilan,
semakin mungkin pula terjadi hambatan atau gangguan. Jadi, pemeriksaan harus
dilakukan lebih sering seiring dengan bertambahnya usia kehamilan

DAFTAR PUSTAKA
1) (Sarwono Prawiroharjo,2008)
2) Wikojosastro H, Abdul Bari Saifuddin, Triatmojo Rachimhadhi. Dalam: Buku Ajar Ilmu
Kebidanan, edisi ke 5. Jakarta; Balai Penerbit FKUI. 1999
3) Mark G Graber, Peter P Toth, Robert L. herting Jr .“buku saku dokter keluarga university
of lowa”. edisi 3: EGC)
4) obstetric patologi edisi 2,penerbit buku kedokteran: ECG
5) Nellson. 1996. Ilmu kesehatan anak vol 1.jakarta: EGC
6) Prof. Dr.I.B.G.Manuaba SpOG, Dr.I.A.Chandranita, SpOG. Dr. I.B. G Fajar Manuaba
SpOG. “Pengantar Obstetri Ida Bagus Manuaba”. Jakarta :EGC, 2007.
7) Kehamilan di atas usia 30. “By Glade B. Curtis”, Yasmin Asih)
8) http://idmgarut.wordpress.com/2009/01/26/intra-uterine-growth-retardation-iugr/

Anda mungkin juga menyukai