Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL

DENGAN LETAK SUNGSANG PADA NY. D


DI PUSKESMAS SERANG KOTA
TAHUN 2015

Diajukan Sebagai Persyaratan Ujian Penyesuaian


Kenaikan Pangkat

Disusun Oleh
YENI HERLINA
NIP: 197209102006042010

PUSKESMAS SERANG KOTA


JL.JEND. A. YANI NO. 159 TELP. (0254) 201574 SERANG

TAHUN 2015

Page 1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelasaikan pembuatan laporan ini. Solawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhamad SAW. Diajukan
sebagai persyaratan ujian penyesuaian kenaikan pangkat dalam penulisan laporan
ini dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Dengan Letak
Sungsang Pada Ny. D Di Puskesmas Serang Kota Tahun 2015 penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. H. Toyalis S. Kep, M.Kes sebagai kepala Dinas Kesehatan Kota
Serang.
2. Dr. H. Niken Prabaningrum M.Kes sebagai Kepala Puskesmas DTP
Serang Kota
3. Latifah, SKM sebagai kepala Tata Usaha Puskesmas DTP Serang Kota
4. Teman teman bidan di Puskesmas DTP Serang Kota
5. Emua pihak yang telah mendukung dalam membuat laporan ini
Penulis sangat mengharapkan masukan, dan kritik yang membangun demi
perbaikan laporan ini semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
semua pihak yang membutuhkan.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Page 2

Kehamilan

adalah

hasil

konsepsi

didefinisikan

sebagai

pertemuanantara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan.


Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan
gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur),penggabungan gamet
dan implantasi embrio didalam uterus (Sujiyatini dkk, 2008).
Kehamilan letak sungsang adalah janin letak memanjang dengan
bagian terendahnya bokong kaki, atau kombinasi keduanya. Kehamilan
letak sungsang sering terjadi pada pertengahan trimester kedua, secara
kasar seperempat fetus berada dalam letak sungsang pada 28 -30 minggu,
hanya 80%. Presentasi berkurang bila mendekati aterm. (wiknjosastro
2010)
Penyebab dari letak sungsang antara lain disebabkan oleh
prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih
banyak dan kepala relatif besar. Hidramnion karena anak mudah bergerak,
plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas
panggul. Bentuk rahim yang abnormal, kelainan bentuk kepala seperti
anencepalus dan hidrocepalus (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Bisa
menyebabkan beberapa komplikasi. Komplikasi yang mungkin dapat
terjadi oleh karena kehamilan dengan letak sungsang, resiko yang terjadi
pada ibu: komlikasi pada tali pusat, perdarahan, trauma jalan lahir dan
infeksi. Sedangkan pada bayi resiko terjadi asfiksia, after coming head.
(wiknjosasto 2010).
Menurut hasil survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2007, AKI di Indonesia masih berada pada angka 228/100.000
kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu bersalin sebesar 49,5%, hamil
26,0%, nifas 24% (Dinkes, 2011). Penyebab utama Angka Kematian Ibu
(AKI) masih tetap trias penyebab kematian yaitu berupa perdarahan
(60%), infeksi (25%) dan gestosis (15%). Penyebab lainnya hanya
menimbulkan 5% kematian maternal dan perinatal (Manuaba, 2007).
Peran bidan dalam upaya menurunkan AKI adalah menghindari
terjadinya komplikasi bagi ibu maupun bayinya. Untuk mengurangi
terjadinya komplikasi atau resiko kehamilan letak sungsang tersebut maka

Page 3

perlu dilakukan ANC yang berkualitas. ANC yang berkualitas diharapkan


mampu untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan letak sungsang agar
tidak terjadi persalinan sungsang serta mampu mengatasi masalah psiko
social ibu hamil dengan letak sungsang agar ibu tidak merasa hawatir
dengan kehamilannya. (Wiknjosastro, 2005).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan pelayanan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil
dengan letak sungsang di Puskesmas Serang Kota tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada Ny. D
b. Mampu melakukan interpretasi data atau mendiagnosa pada Ny.D
c. Mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang
terjadi pada Ny. D
d. Mampu memberikan tindakan segera pada Ny. D
e. Mampu melakukan perencanaan terhadap tindakan medis pada Ny.
D
f. Mampu melakukan pelaksanaan tindakan medis pada Ny. D
g. Mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan medis yang telah
dilakukan pada Ny. D
C. Ruang Lingkup
Manajemen asuhan kebidanan pada Ny. D ini meliputi pengkajian,
pemeriksaan,

menegakkan

diagnosa,

membuat

perencanaan

dan

melakukan tindakan evaluasi, yang dilakukan di Puskesmas Serang Kota


pada tanggal 26 Maret 2015.
D. Manfaat Membuat Laporan
1. Bagi Puskesmas
Dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan,
khusus nya kesehatan ibu dan anak di wilayah Puskesmas Serang
Kota.
2. Bagi Pembaca
Dapat dijadikan sebagai penambah ilmu pengetahuan dan bahan acuan
untuk study kasus selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, dan memberikan
asuhan yang tepat sesuai dengan manajmen asuhan kebidanan.

Page 4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan
keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh di dalam
rahim seorang wanita (Waryana, 2010).
Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2006).
Kehamilan adalah hasil konsepsi didefinisikan sebagai
pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan.

Page 5

Peristiwa

ini

merupakan

rangkaian

kejadian

yang

meliputi

pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur),


penggabungan gametdan implantasi embrio didalam uterus (Sujiyatini
dkk, 2009).
2. Tanda dan Gejala Kehamilan Menurut Manuaba (2010), tanda tanda
kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Tanda dugaan kehamilan
1) Amenorhea(terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi menyebabkan
tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan ovulasi dengan mengetahui
hari pertama haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegele dapat
ditentukan perkiraan persalinan
2) Mual dan muntah (emesis), pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan
muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness.
3) Ngidam, wanita hamil sering mengingkinkan makanan tertentu.
4) Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi ke darah kepala
(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16
minggu.
5) Payudara tegang, pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamtrofin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara
membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit
terutama pada hamilpertama.
6) Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan seing miksi, pada triwulan kedua gejala ini sudah
menghilang.
7) Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat menghambat
peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
8) Pigmentasi kulit, keluarnya melanphore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma
gravidarum), pada dinding perut (striae livide, striae nigram linea alba
main hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting
susu semakin menonjol.
b. Tanda kemungkinan hamil

Page 6

1)
2)
3)
4)

Perut membesar
Uterus membesar
Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

5)
6)
7)
8)

tampak lebih merah dan kelam


Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).
Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks
Teraba ballottement
Reaksi kehamilan positif.

c. Tanda pasti kehamilan


1) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat
diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin
dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
2) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur
kehamilan 18 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop
Leannec.
3) Pada Primigravidarum dapat merasakan gerakan janinnya pada
usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravidaumur 16
minggu.
4) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka
janin dapat dilihat.
d. Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:
1) Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12minggu)
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus
dinikmati, harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibu
terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter
yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan
saat yang sulit juga.
Tahap pertama kehamilan dapat membawa beberapa perubahan
dalam tubuh anda. Tubuh anda akan tumbuh dan berubah
untuk mengakomodasi perkembangan janin, dandapat juga
terjadi periode ketidaknyamanan untuk anda. Bagaimanapun

Page 7

juga, ingat bahwa ini adalah bukan penyakit tetapi sesuatu


yang alamiah.
Beberapa

perubahan

pada

trimester

pertama

kehamilantermasuk diantaranya adalah perubahan ukuran


payudara, rasa cepat lelah dan mual. Meregangnya perut juga
nyata pada tahap ini. Pada tahap ini mungkin anda merasa
ingin kencing lebih sering. Beberapa wanita juga mengalami
konstipasi, gangguanpencernaan, dan masuk angin selama
kehamilan trimester pertama.
Kehamilan

trimester

pertama

dipenuhi

oleh

banyaknyaperubahan pada ibu. Sejumlah ibu akan mengalami


perasaan tidak nyaman dan problem seperti muntah berlebihan,
pertambahan berat, nyeri ulu hati, pusing dan lelah. Kram kaki
dapat terjadi karena rendahnya kadar kalsium. Beberapa ibu
juga dapat mengalami varises. Selalu konsultasikan pada
dokter anda, bila merasakan tanda dan gejala berlebihan atau
terlalu berat.
2) Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu)
Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 78
mm dan beratnya antara 13 20 gram, seukuran buah peach.
Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang
sempurna dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang
produk sisa janin. Plasenta juga memproduksi hormon
progesterone dan estrogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak
mata bayi sudah terbentuk untuk melindungi mata janin selama
perkembangan. Janin Ibu dapat memasukkan ibu jarinya ke
dalam mulut meskipun refleks menghisap janin belum
sempurna. Usus janin sudah berada di dalam rongga perutnya
saati ini. Pita suara dan laring janin sudah sempurna terbentuk,
namun tentu saja Ibu masih belum bisa mendengar suaranya
karena janin masih belum dapat mengeluarkan suara. Pusat
penulangan primer terdapat disemua tulang panjang anggota

Page 8

badan menjelang perkembangan minggu ke-14. Sidik jari


sebagai indentitas individu sudah terbentuk di jari janin.
Perkembangan tubuhnya sudah mulai meningkat seiring
perkembangan kepala janin (yang berukuran 1/3 dari seluruh
tubuh). Bila janin Ibu perempuan, dia sekarang memiliki
hampir 2 juta telur di indung telurnya. Rambut halus yang
disebut dengan lanugo akan meliputi seluruh tubuh janin
minggu ini.
3) Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40
minggu) Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan.
Janin Ibu sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan
akan

semakin

bertambah

besar,

besar,

dan

besar

sampaimemenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin


maka akansemakin terasa seluruh pergerakan janin. Jangan
lupa untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan tanda-tanda
kegawatan seperti tanda kelahiran prematur. Konsumsilah
asupan nutrisi yang bergizi dan juga jaga asupan cairan untuk
janin Ibu. Trimester terakhir ini akan diwarnai dengan
peningkatan frekuensi ke kamar mandi, sesak karena tekanan
di diafragma, dan heartburn. Otak janin berkembang sangat
progresif. Rahim ibu berada 8 cm di atas pusar dengan
kenaikanberat badan saat ini adalah 7,7 10,8 kg. Puting
payudaraIbu, terkadang keluar rembesan cairan berwarna
kekuningan yang disebut dengan kolostrum. Hal ini tidak
berbahaya

dan

merupakan

pertanda

payudara

sedang

menyiapkan ASI untuk menyusui bayi.Trimester ketiga ini,


umumnya wanita hamil akan meningkatkan berat badannya
sebanyak 5,5 kg. Apabila Ibu sedang berkunjung rutin ke
dokter Ibu, maka cobalah untuk mendiskusikan mengenai cara
persalinan nanti, apakah normal atau memerlukan operasi.
Apabila ini adalah persalinan pertama, maka pertanyaan
mengenai episiotomi, monitoring janin, dan pereda rasa nyeri

Page 9

adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan. Mulailah


untuk mendiskusikan dengan dokter kebidanan. Minggu ke29merupakan masa untuk mengulangi tes darah tertentu seperti
tes toleransiglukosa.
B. Kehamilan Letak Sungsang
1. Pengertian
Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan
bagian terendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak
memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian
bawah kavum uteri (Marmi, 2011).
Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam
rahim, kepala janin berada di fundusdan bokong di bawah (Susilowati
dkk, 2009).
2. Klasifikasi Letak Sungsang
Menurut Marmi (2011), ada 4 (empat) tipe letak sungsang yaitu :
a. Complete (flexed brech) Posisi ini pada dan lutut bayi fleksi
dan

kaki menutupi bokong. Tipe ini lebih sering pada

multigravida.
b. Extended brech(frank breech) Pada bayi fleksi, tetapi pada
kaki ekstensi, sehingga kaki berada dekat kepala, sering terjadi
pada primi yang prematur.
c. Presentasi kaki, 1 atau kedua kaki di bawah bokong Yaitu
disebut letak bokong kaki sempurna atau tidaksempurna kalau
disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
d. Presentasi lutut.
3. Etiologi Letak Sungsang
Penyebab dari letak sungsang antara lain disebabkan oleh
prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air
ketuban masih banyak dan kepala relatif besar. Hidramnion karena
anak mudah bergerak, plasenta previa karena menghalangi
turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul. Bentuk rahim yang

Page 10

abnormal, kelainan bentuk kepala seperti anencepalus dan


hidrocepalus(Rukiyah dan Yulianti, 2009).
Adapun faktor-faktor penyebab letak sungsang menurut Manuaba
(2008), dapat berasal dari :
a. Sudut ibu
1) Keadaan rahim
Rahim arkuatus
Septum pada rahim
Uterus dupleks
Mioma pada kehamilan
2) Keadaan Plasenta
Plasenta letak rendah
Plasenta previa
3) Keadaan Jalan lahir
Kesempitan panggul
Defomitas tulang panggul
Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran
keposisi kepala
b. Sudut Janin
Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak
sungsang yaitu :
a) Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
b) Hidrocepalus atau anensefalus
c) Kehamilan kembar
d) Hidramion atau oligohidramion
e) Prematuritas

4. Diagnosa
Diagnosa kehamilan letak sungsang menurut Marmi (2011), dapat
di tegakkan melalui beberapa pemeriksaan yaitu :
a. Pemeriksaan abdomminal
1) Letaknya adalah memanjang
2)Diatas panggul teraba massa lunak, irregulerdan tidak terasa
seperti kepala, di curigai adalah bokong. Pada presentasi
bokong murni otot-otot paha terengang di atas tulang-tulang
di bawahnya, memberikan gambaran keras menyerupai
kepala dan menyebabkan keselahan diagnosa.

Page 11

3) Punggung ada di sebelah kanan dekat garis tengah.Bagianbagian kecil ada disebelah kiri. Jauh dari garis tengah dan
belakang.
4)Kepala teraba difundus uteri, mungkin kepala sukar di raba
bila kepala ada di bawah hepar atau iga-iga. kepala lebih
keras dan lebih bulat dari pada bokong dan kadang-kadang
dapat dipantulkan (ballottement). Jika di fundus uteri taraba
masa yang dapat dipantulkan, harus dicurigai presentasi
bokong.
5)Benjolan kepala tidak ada dan bokong tidak dapat
dipantulkan.
b. Denyut jantung janin
Denyut jantung terdengar paling keras pada atau diatas pada atau
diatas umbilikus dan pada sisi yang sama dengan punggung
pada RSA (Right Sacrum Anterior) denyut jantung janin
terdengar paling keras dikuadran kanan atas perut ibu. Kadangkadang denyut jantung terdengar dibawah umbilikus, dalam
hal ini banyak diagnosa yang dibuat dengan palpasi jangan
dirubah oleh sebab itu denyut jantung janin terdengar tidak
ditempat biasa. (Walsh, 2007).
c. Pemeriksaan dalam
1) Bagian terendah teraba tinggi
2) Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan
garis-garis sutura dan fontanella. Hasil pemeriksaan
negative ini menunjukkan adanya mal presentasi.
3) Bagian terendahnya teraba lunak dan inregular. Anus dan
tuber ishiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat
dikelirukan dengan muka.
4) Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum
tertarik dibawah dan teraba oleh jari-jari pemeriksa, ini
dapat dikelirukan oleh kepala oleh karena tulang yang
keras.
5) Sacrum ada di kuadran kanan dan panggul dan diameter
bitrochanteria ada pada diameter obliqua kanan.

Page 12

6) Kadang-kadang teraba kaki dan harus dibedakan dengan


tangan.
d. Ultrasonografi
Pemeriksaan seksama dengan ultrasonografi atau memastikan letak
janin yang tidak normal. Letak sungsang dikenal pula dengan
istilah

kelahiran

bokong

dengan

empat

kemungkinan.

Kemungkinan pertama, ditemukan bokong sempurna atau


bokong kaki, jika kedua tungkai terlipat didepan perut. Kedua
bokong murni, jika kedua tungkai menekuk lurus kearah depan
tubuh hingga bekerja sebagai badai mengurangi kebebasan
gerak lahir. Terakhir, bokong lutut, satu atau dua lutut
menghadap jalan lahir (Wiknjosastro,2005).
e. Komplikasi hamil letak sungsang
Posisi hamil sungsang tentunya dapat mempengaruhi proses
persalinan. Proses persalinan yang salah jelas menimbulkan
resiko, seperti hipoksia sebagai penyebab tersering kematian
bayi sungsang dan prolaps tali pusat insiden 3,7 % pada bayi
sungsang,

lebih

multigravida

(6

sering
%

pada

dan

primigravida

3%).

Lebih

dari

pada

umum

pada

persalinanpremature dan presentasi incomplete (tipe kaki


menumbung presentasi bokong) (Chapman, 2006).

5. Penatalaksanaan
Menurut

Chapman,

(2006)

asuhan

mandiri

yang

bersifat

menyeluruh dari langkah-langkah sebelumnya, yaitu:


a. Beri informasi kehamilannya dan dukungan moril.
b. Lakukan postural posisi knee chest serta anjurkan untuk
dilaksanankan dirumah.
c. Bila diperlukan kolaborasi dengan dokter dan kapan ibu harus
segera datang ke tempat pelayanan kesehatan.
Menurut Mufdhlilah (2009), langkah-langkah knee chestyaitu
dengan posisi menungging (seperti sujud), dimana: lutut dan
dada menempel pada lantai, lutut sejajar dengan dada, lakukan
3-4 x/hari selama 15 menit, lakukan pada saat sebelum tidur,
Page 13

sesudah tidur, sebelum mandi dan selain itu juga telah


melakukan posisi knee chest secara tidak langsung pada waktu
melaksanankan shalat.
Syarat-syarat knee chest yaitu:
1) Pada kehamilan 7 7,5 bulan masih dapat dicoba
2) Melakukan posisi knee chest
3) Latihan ini hanya efektif jika usia kehamilan maksimal 35
-36 minggu.
4) Memberikan peluang kepala turun menuju pintu atas
panggul.
5) Dasar pertimbangan kepala lebih berat dari pada bokong
sehingga dengan hukum alam akan mengarah ke pintu atas
panggul.

BAB III
TINJAUAN KASUS
Anamnesa dilakukan pada tanggal 26 maret 2015 pukul 10:30 wib. N y.
D berusia 43 thn, berkebangsaan Indonesia, beragama islam, pendidikan
terakhir SD, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat: sempu kelapa edep,
bersuamikan Tn. Supriadi umur : 44 thn, suku bangsa: Indonesia,
pendidikan : SD, pekerjaan suasta, alamat: sempu kelapa edep
Ny. D datang memeriksakan kehamilannya ke puskesmas Serang kota,
berdasarkan anamnesa yang dilakukan pada tangal 26 maret 2015 pukul:
10.30 WIB dengan hasil yang didapatkan, ibu mengatakan hamil anak
keempat dan belum pernah keguguran, riwayat menstruasi lamanya haid 6
hari, menarche usia 15 tahun, banyaknya ganti pembalut setiap menstruasi
2 kali sehari, siklus teratur, konsistensi darah haid cair, ibu mengatakan
haid terakhirnya (HPHT) Tanggal 16 agustus 2014 melalui penghitungan
Page 14

dengan rumus neagle maka taksiran persalinan tanggal 23 mei 2015. Tanda
tanda kehamilan (trimester 1) meliputi: hasil tes kehamilan dilakukan
pada tanggal: 20 september 2014 dengan hasil positif, pergerakan fetus
dirasakan pertama kali pada usia kehamilan lebih dari 16 minggu,
pergerakan fetus dalam 24 jam terahir sehari lebih dari 10 hari,.
Ibu makan 3 kali sehari dengan menu gizi seimbang, yaitu nasi, ikan sayur
buah dan susu. Perubahan pola makan yang dialami ada setelah hamil.
Pola eliminasi: BAB satu kali sehari, terahir tanggal 26 maret 2015, BAK
5-6 kali sehari.
Aktifitas sehari-hari: tidur malam 8 jam, tidur siang 2 jam. Hubungan
seksual dengan suami tidak ada maslah.
Ibu mengatakan status imunisasi TT 2, alat kontrasepsi yang digunakan
terahir KB suntik. Riwayat kesehatan Ny. D tidak pernah dan tidak sedang
menderita penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes militus, anemia
berat, hepatitis asma dan penyakit lainnya. Prilaku kesehatan: tidak pernah
minum obat-obatan, minum jamu, alkohol, dan mengganti pakaian dalam
2 kali sehari.
Riwayat sosial, kehamilan ini merupakan kehamilan yang diinginkan,
jenis kelamin yang di inginkan ibu laki-laki atau perempuan, riwayat
perkawinan: status perkawinan: syah, jumlah 1 kali, usia ibu ketika
menikah 20 tahun, dengan suami 21 tahun. Tidak terdapat riwayat
kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas,
Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil keadaan umum baik, kesadaran
compos mentis, keadaan emosional stabil, tekanan darah 110/70mmHg,
nadi: 85 x/ menit, sushu: 36,7C, pernafasaan 21 x/ menit, tinggi badan
150 cm, Berat badan sebelum hamil 53 kg dan berat badan saat ini: 61 kg,
kenaikan berat badan selama hamil 8 kg.
Pemeriksaan bagian kepala, distribusi rambut: tidak rontok, muka:
tidak pucat, tidak oedema, dan tidak ada cloasma gravidarum. Bagian
mata: tidak pucat dan tidak oedema, konjung tiva tidak pucat dan seklera:
tidak kuning. Hidung tidak ada polip, dan secret tidak ada. Bagian telinga
simetris, bersih, dan da pengeluaran cairan. Bagian mulut bersih, tidak ada
pembengkakan tonsil, gigi tidak ada caries, bagian leher tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid dan getah bening. Pemeriksaan payudara,

Page 15

pembesaran ada, bentuk simetris, putting susu menonjol, tidak ada


benjolan, tidak ada pengeluaran kolostrum, areola, bersih, dan tidak ada
rasa nyeri tekan pada payudara.
Pemeriksaan abdomen: inspeksi: tidak ada bekas operasi, konsistensi:
lembek, striae: tidak ada, linea nigra ada, dan tidak ada pembesaran lien
atau liver. Palpasi: TFU: 28 cm, leopold 1: teraba keras bulat melenting,
leopold 2: (kanan), teraba tahanan memanjang (bagian punggung janin),
kiri:teraba bagian kecil janin (bagian kecil janin), leopold 3: teraba lunak
tidak bulat tidak melenting, leopold 4: (konvergen). Auskultasi: DJJ:
positif, frekuensi 146 x/menit, dengan puctum maksimum sepusat, taksiran
berat janin: 2325 gram.
Pemeriksaan punggung dan pinggang, posisi tualang belakang normal,
dan kelainan nyeri ketuk tidak ada. Pemeriksaan anogenital tidak
dilakukan, dilakukan pemeriksaan anus: ibu mengatakan tidak ada
hemoroid. Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah tidak dilakuakan.
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, didapatkan diagnosa
untuk Ny. D adalah G4P3A0 hamil 31 minggu dengan letak sungsang. Janin
tunggal hidup intra uteri presentasi bokong. Dari data di atas masalah yang
didapatkan: ibu merasa cemas dengan kehamilan dan ketidaknyamanan
trimester 3, data dasar: ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya dan
dada terasa sesak, maka kebutuhannya adalah:konseling dan mengajarkan
ibu teknik knee chest. Diagnosa potensial: (pada ibu) : trauma jalan lahir,
perdarahan. diagnosa (potensial pada janin): asfiksia, after coming head,
fraktur humerus, fraktur klavikula. Maka dari diagnosa potensial yang
didapatkan tindakan segera untuk kasus Ny. D : memberikan koseling dan
mengajarkan ibu teknik knee chest.
Dari data yang didapatkan Maka asuhan yang diberikan pada Ny. D adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan informed consent. Ibu menyetujui tindakan yang akan
dilakukuan
2. Memberitau ibu hasil pemeriksaan: KU, baik , KE: stabil, KES:
compos mentis, TD: 110/70mmHg, Nadi: 85 X/menit, Suhu: 36,7c,
Respirasi: 21 x/menit, pemeriksaan fisik dalam batas normal,
pemeriksaan kehamilan: presentasi janin bokong, TBJ : 2325 gram. Ibu
Page 16

mngeri bahwa dan mengetahui bahwa bagian terbawah janin adalah


bokong.
3. Memberikan support mental. Ibu merasa lebih tenang.
4. Mengajarkan ibu teknik knee chest selama 15 menit. Ibu mengerti dan
akan melakukan tknik knee chest selama 15 menit setelah setelah
sholat.
5. Memberikan penkes tanda bahaya kehamilan trimester 3: sakit kepala
hebat, penglihatan kabur, bengkak muka dan tangan, nyeri abdomen
atau ulu hati, gerakan janin tidak seperti biasanya, perdarahan
pervaginam. Ibu mengerti tanda bahaya kehamilan.
6. Memberikan penkes persiapan persalinan: menyiapkan

dana,

trasportasi, tempat bersalin, penolong, pengambilan keputusan,


menemani saat bersalin. Ibu mengerti persiapan persalinan.
7. Memberikan penkes tanda-tanda persalinan: keluar lender bercampur
darah, mulas semakin sering, adanya pebukaan, dan menganjurkan ibu
jika ada tanda-tanda diatas. Ibu mengerti dan akan segera ketenaga
kesehatan bila ada tanda-tanda persalinan.
8. Memberikan terapy fe, kalsium dan mengingatkan kembali cara
meminum tablet fe dan kalsium di minum 1x1/ hari pada malam hari
dengan menggunakan air putih.
9. Mengajurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu yang
akan datang pada tanggal 02 april 2015 atau segera bila ada keluhan.
Ibu akan melakukan kunjungan ulang.

Page 17

BAB IV
PEMBAHASAN
Ny. D usia 43 thn dari hasil pemeriksaan usia kehamilan Ny D 31minggu hal
ini sesuai dengan teori Neagle yang mengatakan selain dengan USG usia
kehamilan juga dapat di hitung dari HPHT (hari pertama haid terahir) dengan
rumus (+7 -3 +1).
Dilakukan pemeriksaan didapatkan DJJ (+), sudah dapat di dengar dengan
frekuensi 146 x/menit. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan dimana
denyut jantung janin dapat terdengar pada ahir bulan ke 5, walaupun dengan
ultrasonografi sudah dapt di dengar pada bulan ke 3.(Obsttetri fisiologi, 2006)
Hasil dari pemeriksaan berat badan ibu saat ini adalah 61 kg, sedangkan berat
badan sebelum hamil 53 kg, kenaikan berat badan ibu adalah 8 kg selama hamil.
Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa kenaikan berat badan normal
pada ibu hamil adalah 10-12 kg. kenaikan pada trimester pertama 1 kg, pada
trimester ke 2 kenaikan berat badan 3 kg, pada trimester ke tiga kenaikan berat
badan 6 kg. (Pudjiadi 2007)
Ibu mengatakan telah mendapatkan imunisasi TT2. Hal ini sesuai dengan teori
yang mengatakan bahwa ibu hamil di berikan TT 2 kali (BKKBN, 2005),
imunisasi TT sebaiknya di berikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk
mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN 2005). TT1 dapat diberikan sejak
diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan pada kunjungan pertama ibu
hamil kesarana kesehatan (DepKes RI 2000). Jarak pemberian imunisasi TT 1
dengan TT2 minimal 4 minggu (saefuddin dkk, 2001).
Hasil dari Pemeriksaan Leopold di dapatkan: TFU: 28 cm. Leopold I: teraba
keras bulat melenting. Leopold II kanan: teraba tahannan memanjang (punggung)
Page 18

kiri: teraba bagian kecil janin. Leopold III: teraba lunak tidak bulat tidak
melenting. Leopld IV: konvergen. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan
Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim,
kepala janin berada di fundus dan bokong di bawah (Susilowati dkk, 2009).
Masalah pada Ny. D ibu merasa cemas dengan keadaan kehamilan sungsang
dan ibu merasa sesak diperut bagian atas. Maka penatalaksanan nya diberikan
konseling dan mengajarkan teknik knee chest.Hal ini seuai dengan teori (salmah
dkk 2006) yang mengatakan bahwa ibu hamil dengan letak sungsang akan merasa
cemas dengan kehamilannya, maka dari itu asuhan yang tepat untuk diberikan
pada ibu hamil dengan letak sungsang adalah dengan memberikan motivasi dan
konseling untuk menghilangkan kecemasan ibu, selain itu bidan juga memberikan
informasi dan mengajarkan ibu tentang teknik knee chest.
Selain itu juga dilakukan pemantauan pada ibu dengan cara memberitau ibu
untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu yang akan datang atau segera bila
ada keluhan hal ini tidak sesuai dengan teori (sulistyswsti 2009) yang mengatakan
bahwa kunjungan ANC pada ibu hamil trimester 3 adalah 2 kali: di minggu 28-36
1 kali, dan setelah 36 minggu 1 kali. Maka dari pembahasan yang telah di uraikan
antara teori dan praktek ditemukan kesenjangan.

Page 19

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan anamnesa yang dilakukan pada tanggal 26 Maret 2015
pukul 10.30 WIB di PKM Serang Kota, didapatkan kesimpulan bahwa Ny.
D G4P3A0 hamil 31 minggu dengan letak sungsang yang dapat
menyebabkan beberapa resiko seperti perdarahan pada ibu, trauma jalan
lahir dan infeksi, resiko yang dapat terjadi pada bayi yaitu asfiksi, after
coming head, fraktur humerus dan fraktur kalvikula. Maka dari itu tenaga
kesehatan memberikan konseling dan mengajarkan teknik knee chest agar
dapat mengatasi masalah pada Ny. D.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
a. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dibutuhkan
tenaga kesehatan yang kompeten dan professional.
b. Diharapkan tenaga kesehatan sering melakukan penyuluhan kepada
ibu hamil, agar dapat segera memeriksakan dirinya kembali apabila
menemukan kelainan kelainan pada dirinya dan kehamilannya
sehingga dapat dideteksi secara dini mungkin.
2. Bagi Pendidikan
a. Diharapkan setiap institusi pendidikan dapat meningkatkan dan
mengembangkan

metode

pelaksanaan

manajemen

asuhan

kebidanan dalam memecahkan masalah, mengingat metode


tersebut sangat bermanfaat dalam membina tugas kesehatan guna
menciptakan

sumber

daya

manusia

yang

berpotensi

dan

professional.
b. Menambah sarana dan prasarana yang ada baik di kelas
labolatorium, buku-buku reverensi terbaru di perpustakaan.
3. Bagi Mahasiswa

Page 20

Agar lebih meningkatkan membaca dan mencari buku-buku lain


yang dapat dijadikan acuan antara materi satu dengan materi lain, agar
lebih paham dan mengerti ataupun menguasai teori tentang persalinan
yang patologis, agar dapat mendeteksi ibu hamil dan ibu bersalin yang
beresiko tinggi.

Page 21

DAFTAR REFERENSI

Chapman, V. 2006 Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta :EGC


Manuaba I.B.G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta :EGC
Manuaba I.B.G. 2008. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta :EGC
Manuaba I.A.C. 2010. Ilmu Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta :EGC
Marmi . 2011. Buku Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta
:Pustaka Belajar.
Mufdlillah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Yogyakarta :
Nuha Medika Press
Rukiyah, A.Y. 2009. Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Jakarta: Trans Info Media
Salmah, 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC
Sujiyatini. 2009. Keperawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Wiknjosastro, H. 2010. Ilmu Kandungan. Edisi 3. Cetakan 7. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo.

Page 22

Anda mungkin juga menyukai