Anda di halaman 1dari 6

Merumuskan Diagnosa Atau Masalah Potensial Pada Masa Nifas

Pada masalah ini, bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasaran
rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan antisipasi dan bila memungkinkan
akan di lakukan pencegahan. Sambil mengamati pasien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila
diagnosa atau masalah potensial benar-benar terjadi.
Berikut adalah beberapa diagnosa potensia yang mungkin ditemukan pada pasien nifas

A. Gangguan Perkemihan
Pada masa hamil, perubahan hormonal yaitu kadar steroid tinggi yang berperan
meningkatkan fungsi ginjal. Begitu sebaliknya, pada pasca melahirkan kadar steroid
menurun sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Fungsi ginjal kembali normal
dalam waktu satu bulan setelah wanita melahirkan. Urin dalam jumlah yang besar akan
dihasilkan dalam waktu 12 – 36 jam sesudah melahirkan.
Hal yang berkaitan dengan fungsi sistem perkemihan, antara lain:

1. Hemostatis internal
Tubuh, terdiri dari air dan unsur-unsur yang larut di dalamnya, dan 70% dari cairan
tubuh terletak di dalam sel-sel, yang disebut dengan cairan intraselular. Cairan
ekstraselular terbagi dalam plasma darah, dan langsung diberikan untuk sel-sel yang
disebut cairan interstisial. Beberapa hal yang berkaitan dengan cairan tubuh antara lain
edema dan dehidrasi. Edema adalah tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat
gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh. Dehidrasi adalah kekurangan cairan atau
volume air yang terjadi pada tubuh karena pengeluaran berlebihan dan tidak diganti.
2. Keseimbangan asam basa tubuh.
Keasaman dalam tubuh disebut PH. Batas normal PH cairan tubuh adalah 7,35-7,40.
Bila PH >7,4 disebut alkalosis dan jika PH < 7,35 disebut asidosis.
3. Pengeluaran sisa metabolism, racun dan zat toksin ginjal.
Zat toksin ginjal mengekskresi hasil akhir dari metabolisme protein yang
mengandung nitrogen terutama urea, asam urat dan kreatinin.
Ibu post partum dianjurkan segera buang air kecil, agar tidak mengganggu proses
involusi uteri dan ibu merasa nyaman. Namun demikian, pasca melahirkan ibu merasa
sulit buang air kecil.Hal yang menyebabkan kesulitan buang air kecil pada ibu post
partum, antara lain:

a. Adanya odema trigonium yang menimbulkan obstruksi sehingga terjadi retensi


urin.
b. Diaforesis yaitu mekanisme tubuh untuk mengurangi cairan yang teretansi dalam
tubuh, terjadi selama 2 hari setelah melahirkan.
c. Depresi dari sfingter uretra oleh karena penekanan kepala janin dan spasme oleh
iritasi muskulus sfingter ani selama persalinan, sehingga menyebabkan miksi.

Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen akan menurun, hilangnya


peningkatan tekanan vena pada tingkat bawah, dan hilangnya peningkatan volume darah
akibat kehamilan, hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk mengatasi kelebihan
cairan. Keadaan ini disebut dengan diuresis pasca partum. Ureter yang berdilatasi akan
kembali normal dalam tempo 6 minggu.

Kehilangan cairan melalui keringat dan peningkatan jumlah urin menyebabkan


penurunan berat badan sekitar 2,5 kg selama masa pasca partum. Pengeluaran kelebihan
cairan yang tertimbun selama hamil kadang-kadang disebut kebalikan metabolisme air
pada masa hamil (reversal of the water metabolisme of pregnancy).

Rortveit dkk (2003) menyatakan bahwa resiko inkontinensia urine pada pasien
dengan persalinan pervaginam sekitar 70% lebih tinggi dibandingkan resiko serupa pada
persalinan dengan Sectio Caesar. Sepuluh persen pasien pasca persalinan menderita
inkontinensia (biasanya stres inkontinensia) yang kadang-kadang menetap sampai
beberapa minggu pasca persalinan. Untuk mempercepat penyembuhan keadaan ini
dapat dilakukan latihan pada otot dasar panggul.

Bila wanita pasca persalinan tidak dapat berkemih dalam waktu 4 jam pasca
persalinan mungkin ada masalah dan sebaiknya segera dipasang dower kateter selama
24 jam. Bila kemudian keluhan tak dapat berkemih dalam waktu 4 jam, lakukan
kateterisasi dan bila jumlah residu > 200 ml maka kemungkinan ada gangguan proses
urinasinya. Maka kateter tetap terpasang dan dibuka 4 jam kemudian , bila volume urine
< 200 ml, kateter dibuka dan pasien diharapkan dapat berkemih seperti biasa.

B. Gangguan BAB
Sebagian besar ibu takut untuk BAB karena nyeri perineum dan juga adanya penekanan
waktu persalinan sehingga biasanya BAB tertunda 2-3 hari. Beberapa wanita mengalami
konstipasi pada masa nifas, namun kebanyakan kasus sembuh secara spontan. Untuk
membantu ibu mencegah konstipasi anjurkan ibu untuk diit tinggi makanan berserat dan
buah-buahan, memperbanyak minum minimal 3 liter perhari.
Wanita yang menderita hemoroid selama kehamilan sering mengeluh bahwa mereka
lebih merasakan nyeri pada masa postpartum. 1 dari 20 wanita mengalami hemoroid untuk
pertama kali sewaktu melahirkan tetapi kebanyakan kasus akan hilang dalam waktu dua atau
tiga minggu.
C. Gangguan hubungan seksual.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pasca persalinan. Kecemasan dan
kelelahan mengurus bayi baru lahir sering kali membuat gairah bercinta pasangan suami istri
(pasutri) surut, terutama pada wanita. Bila trauma dikelola dengan baik, kehidupan seks bisa
kembali berjalan dengan baik seperti semula. Menurunnya gairah seksual disebabkan oleh
trauma psikis maupun fisik. Ditinjau dari segi fisik, wanita mengalami perubahan sangat
drastis di dalam tubuh. Mengandung dan melahirkan normal maupun caesar dapat
menyebabkan trauma pada wanita. Trauma fisik bisa terjadi saat melahirkan. Rasa sakit
akibat pengguntingan bagian dalam vagina (episiotomi) untuk melancarkan jalan lahir untuk
menghindari terjadinya perobekan yang berat. Tentu saja tindakan ini membutuhkan waktu
untuk penyembuhan. Sedangkan trauma psikis (kejiwaan) terjadi pada
wanitausaimelahirkanyangbelum siap dan memahami segala urusan mengurus anak. Dari
mulai merawat anak, merawat payudara yang sudah siap mengeluarkan susu, cara pemberian
susu yang benar sampai urusan mengganti popok. Akibatnya, ibu merasa lelah, capek, dan
menyebabkan gairah menurun dan enggan untuk berhubungan seksual. Ibu yang baru
melahirkan kerap merasa cemas dengan keadaan tubuh tidak lagi menarik. Istri takut tidak
bisa memproduksi ASI yang cukup banyak untuk kebutuhan bayi dan merasa cemas dengan
kondisi kesehatan lainnya. Kecemasan yang dialami terkadang tidak ada penyebabnya dan
inilah yang menjadi penghalang timbulnya hasrat untuk bercinta.
Ketidakseimbangan hormon juga kerap dituding sebagai penyebab menurunnya hasrat
seksual. Ketidakseimbangan hormon ini dapat mengakibatkan perubahan emosi yang tidak
seimbang pula. Para ibu muda lebih mudah merasa kesal, malas, ingin marah.
Ketidakseimbangan hormonal hanya mempengaruhi secara tidak langsung. Setelah masa-
masa nifas, hormonal kembali bekerja secara normal. Tiap wanita berbeda-beda
kesiapannya. Namun secara medis, setelah tidak ada pendarahan lagi, bisa dipastikan ibu
sudah siap berhubungan seks yakni setelah masa nifas yang biasanya berlangsung selama
30-40 hari. Masih dianggap wajar bila keengganan untuk berhubungan badan dengan
pasangan, terjadi antara satu hingga tiga bulan setelah melahirkan.
Secara alami, sesudah melewati masa nifas kondisi organ reproduksi ibu sudah kembali
normal. Oleh sebab itu, posisi hubungan seks seperti apa pun sudah bisa dilakukan.
Kalaupun masih ada keluhan rasa sakit, lebih disebabkan proses pengembalian fungsi tubuh
belum berlangsung sempurna seperti fungsi pembasahan vagina yang belum kembali seperti
semula. Namun, bisa juga keluhan ini disebabkan kram otot, infeksi, atau luka yang masih
dalam proses penyembuhan.
Gangguan seperti ini disebut dyspareunia atau rasa nyeri waktu sanggama. Pada kasus
semacam ini ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab, yaitu :
1. Terbentuknya jaringan baru pasca melahirkan karena proses penyembuhan luka
guntingan jalan lahir masih sensitif sehingga kondisi alat reproduksi belum kembali
seperti semula.
2. Adanya infeksi, bisa disebabkan karena bakteri, virus, atau jamur.
3. Adanya penyakit dalam kandungan (tumor, dll).
4. Konsumsi jamu. Jamu-jamu ini mengandung zat-zat yang memiliki sifat astingents yang
berakibat menghambat produksi cairan pelumas pada vagina saat seorang wanita
terangsang seksual.
5. Faktor psikologis yaitu kecemasan yang berlebihan turut berperan, seperti:
a. Kurang siap secara mental untuk berhubungan seks (persepsi salah tentang seks,
dll).
b. Adanya trauma masa lalu (fisik, seks).
c. Tipe kepribadian yang kurang fleksibel.
d. Komunikasi suami istri kurang baik sehingga biasanya istri “malas” melakukan
hubungan seks. Kurangnya foreplay-nya sehingga belum terjadi lubrikasi saat
penetrasi penis. Jika foreplay dan lubrikasi sudah cukup namun masih nyeri juga,
coba datang ke klinik yang melayani kesehatan sex wanita atau datang saja ke
dokter kandungan yang wanita

Beberapa faktor lain diantaranya:

1. Beberapa wanita merasakan perannya sebagai orang tua sehingga timbul tekanan dan
kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan perannya.
2. Karena adanya luka bekas episiotomy
3. Karena takut merusak keindahan tubuhnya
4. Kurangnya informasi tentang seks setelah melahirkan

Bahaya berhubungan seks pasca persalinan, berhubungan seksual selama masa nifas
berbahaya apabila pada saat itu mulut rahim masih terbuka maka akan beresiko. Mudah
terkena infeksi kuman yang hidup diluar akibat hubungan seksual ketika mulut rahim masih
terbuka, bisa tersedot masuk kedalam rongga rahim dan menyebabkan infeksi.

Sudden Death Mati mendadak setelah berhubungan seksual bisa terjadi karena
pergerakan teknis dalam hubungan seksual di vagina bisa menyebabkan udara masuk ke
dalam rahim karena mulut rahim masih terbuka. Pada masa nifas banyak pembuluh darah
dalam rahim yang masih terbuka dan terluka. Dalam kondisi ini pembuluh darah bisa
menyedot udara yang masuk, dan membawanya ke jantung. Udara yang masuk kejantung
dapat mengakibatkan kematian mendadak.

1. Penyebab Apati Seksual pasca salin.


a. Stress dan Traumatik.
Kelahiran bayi bisa menjadi pengalaman yang dapat menimbulkan traumatik
terutama jika ibu belum dipersiapkan secukupnya. Banyak ibu yang mempunyan
pengharapan yang tidak realistik tentang kelahiran. Misalnya: persalinan
berlangsung lama atau persalinan yang memerlukan tindakan. Adanya luka
episiolomi Hal ini bila penjahitan luka episiotomi dilakukan dengan tidak benar
maka akan mengakibatkan rasa nyeri dan rasa tidak nyaman di saat ibu berjalan dan
duduk. Hal ini bisa berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan
walaupun mungkin sayatan itu sendiri sudah sembuh.
b. Keletihan Bagi seorang ibu yang baru dan belum berpengalaman selain harus
mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang biasa, ia juga harus menghadapi bayinya
yang tidak mau tidur, sering menangis atau bermasalah dalam menyusu. Maka ibu
tentu menjadi letih dan lemas sehingga gairah seks pun merosot.
c. Depresi
Penyebabnya adalah keadaan tidak bersemangat akibat perasaan kelabu pasca
persalinan. Perasaan ini biasanya terjadi dalam beberapa minggu setelah kelahiran
bayi. Hal ini dapat terjadi depresi berat yang berupa : insomnia, anoreksia
(hilangnya nafsu makan), halusinasi (membayangkan yang bukan-bukan) dan
kecenderungan untuk menghilangkan kontak dengan kenyataan.

Keluhan yang timbul saat hubungan seksual pasca salin


1. Rasa Nyeri
2. Hal ini disebabkan fungsi pembasahan vagina yang belum kembali seperti semula, atau
luka yang masih dalam proses penyembuhan.
3. Sensivitas berkurang
4. Karena persalinan normal merupakan trauma bagi vagina yaitu melebarnya otot-otot
vagina.
Cara Mengatasi Masalah Yang Timbul Saat Hubungan Seksual :
1. Bila saat hubungan terasa sakit jangan takut berterusterang dengan suami
2. Saat berhubungan memakai pelumas / jelly
3. Saat berhubungan suami harus sabar dan hati-hati
4. Melakukan senam nifas atau olahraga ringan
https://seohwanheefls.wordpress.com/2013/03/07/merumuskan-diagnosamasalah-aktual-dan-
diagnosamasalah-potensial/

Anda mungkin juga menyukai