Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN PRE KLINIK

ASUHAN KEHAMILAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DI PMB BIDAN
RITA EMIWARIVA, S.Tr.Keb
BUKITTINGGI

Pembimbing Akademik : 1. Kholilah Lubis, M.Keb


2. Wiwit Fetrisia, M.Keb
Pembimbing Lahan : Rita Emiwariva, S.Tr.Keb

Disusun oleh :
Nama : NABILA TSURAYYA
NIM : 191012115201010

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN TAHAP SARJANA


FAKULTAS KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

PRE KLINIK ASUHAN KEHAMILAN

Laporan Pendahuluan Asuhan Kebidanan Kehamilan ini


Telah Memenuhi Disetujui untuk di laksanakan ke tahap Laporan Kasus

Bukittinggi, Tanggal 18 September 2021

Menyetujui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Wiwit Fetrisia, M.Keb Rita Emiwariva, S.Tr.Keb


NIDN NIP.
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Setiap ibu hamil menginginkan proses kehamilan sampai dengan
persalinan dapat berjalan dengan normal dan lancar, serta tidak mengalami
gangguan pada masa kehamilan dan persalinan. Salah satu cara untuk
menjaga ibu dan bayi tetap sehat selama kehamilan yaitu dengan melakukan
pemeriksaan kehamilan (Ibu hamil). Ibu hamil merupakan pelayanan
kesehatan oleh tenaga profesional yang diberikan kepada ibu selama masa
kehamilan yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal.
Pemeriksaan ini bertujuan memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala
diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan,
dengan frekuensi kunjungan 4 kali selama kehamilannya, yaitu 1 kali pada
trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester
ketiga. Pemeriksaan medis dalam pelayanan antenatal meliputi anamnesis,
pemeriksaan fisik, diagnosis, pemeriksaan obstetrik dan pemeriksaan
diagnosis penunjang (Yanuari,2017).
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2017 bahwa lebih
dari 80% wanita perkotaan cenderung menerima perawatan antenatal di Asia-
Pasifik, Eropa Timur dan Amerika Latin dan Karibia, hanya 67% wanita
perkotaan yang cenderung melakukannya di Afrika; ketidaksetaraan antara
20% terkaya dan 20% termiskin lebih tinggi di Afrika dan Asia-Pasifik
dibandingkan dengan Eropa Timur dan LAC (Latin America and Carribean)
(WHO,2017). Di wilayah Asia dan Afrika, diperkirakan peningkatan lebih
dari 50% dalam cakupan kunjungan perawatan antenatal awal dari tahun 2015
hingga 2017 dicapai di lima wilayah: Afrika Utara, Asia Barat, Asia Selatan,
daerah berkembang, dan Asia Tenggara. Perkiraan peningkatan cakupan
terendah antara yaitu di Amerika Latin dan Karibia (11,5%), daerah-daerah
maju (9,6%), dan Asia Timur (9,5%).(Moller, 2017).
Pelayanan kesehatan ibu hamil adalah pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan diberikan pada ibu hamil di fasilitas
pelayanan kesehatan. Guna menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan ja
nin pemerintah Indonesia membuat kebijakan program standar kunjungan
minimal antenatal paling sedikit dilakukan empat kali selama kehamilan.
Standar waktu minimal tersebut dianjurkan untuk deteksi dini faktor risiko,
pencegahan dan penanganan dini komplikasi pada kehamilan (Kemenkes RI,
2018). Kunjungan antenatal yang sesuai dengan program pemerintah yakni
minimal empat kali ini bertujuan untuk menjamin perlindungan kepada ibu
hamil dan janin. Kelengkapan kunjungan antenatal ini untuk meminimalisir
masalahmasalah yang mungkin terjadi pada ibu hamil seperti komplikasi pada
masa kehamilan.
Kegiatan yang dilakukan berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan
dan penanganan dini pada komplikasi yang mungkin terjadi pada masa
kehamilan. Deteksi dini yang dilakukan ini merupakan usaha yang dilakukan
untuk mencegah kematian pada ibu hamil dan janin serta meningkatkan
pelayanan kesehatan pada ibu dan kesejahteraan keluarga (Kemenkes RI,
2018). Dibutuhkanlah peran tenaga kesehatan untuk memberikan dukungan
berupa informasi tentang pentingnya ibu melakukan kunjungan Ibu hamil
secara rutin minimal empat kali selama kehamilan (Fasiha, 2017).
Berdasarkan uraian di atas tertarik untuk mengangkat studi kasus dengan
judul “Gambaran Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil di PMB Bidan Rita
Emiwariva, S.Tr.Keb Bukittinggi”.

B. Tujuan Umum dan Khusus


1. Tujuan Umum
Melakukan observasi asuhan kebidanan Ibu Hamil pada ibu hamil
di PMB Bidan Rita Emiwariva, S.Tr.Keb Bukittinggi.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan observasi pengkajian kebidanan Ibu Hamil pada ibu hamil
di PMB Bidan Rita Emiwariva, S.Tr.Keb Bukittinggi.
b. Melakukan observasi diagnosa dan masalah potensial kebidanan Ibu
Hamil pada ibu hamil di PMB Bidan Rita Emiwariva, S.Tr.Keb
Bukittinggi.
c. Melakukan observasi untuk tindakan segera tentang asuhan kebidanan
Ibu Hamil pada ibu hamil di PMB Bidan Rita Emiwariva, S.Tr.Keb
Bukittinggi.
d. Melakukan observasi perencanaan tentang asuhan kebidanan Ibu
Hamil pada ibu hamil di PMB Bidan Rita Emiwariva, S.Tr.Keb
Bukittinggi.
e. Melakukan observasi pelaksanaan atas perencanaan tindakan asuhan
kebidanan Ibu Hamil pada ibu hamil di PMB Bidan Rita Emiwariva,
S.Tr.Keb Bukittinggi.
f. Melakukan observasi evaluasi tentang tindakan asuhan kebidanan Ibu
Hamil pada ibu hamil di PMB Bidan Rita Emiwariva, S.Tr.Keb
Bukittinggi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Definisi Ibu hamil
Ibu hamil adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara
berkala untuk menjaga ksehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini meliputi
pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan
intervensi dasar yang dilakukan (Manuaba, 2010). Kunjungan Ibu hamil
adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak
dirinya hamil untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan,
persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat,
memantau kemungkinan adanya resiko-resiko kehamilan, dan
merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan (Bobak,
2005). Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
professional (Dokter spesialis kandungan, Dokter umum, Bidan, Perawat)
untuk ibu selama masa kehamilanya.

2. Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil


Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada
pada alat kandung, dan juga organ lainnya.
a. Uterus ·
- Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x
25 x 20 cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
- Berat : dari 30 gr – 1000 gr · Bentuk dan konsistensi : bulan
pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir kehamilan ; bujur telur.
- Posisi : Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga
pelvis, akhir ; rongga perut sampai hati.
- Serviks : menjadi lunak yang disebut tanda “boodell”.
b. Indung telur (ovarium)
- Ovulasi terhenti
- Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri
c. Vagina dan vulva
- Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan
- Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda
Chadwick”, heipervaskularisasi.
d. Perubahan pada organ dan sistem lainnya
1. Sistem sirkulasi darah
a. Volume darah Volume daran da volume plasma meningkat
b. Protein darah Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan
I secara bertahap meningkat sampai akhir kehamilan
c. Hitung jenis dan Hb. Hematokrit menurun karena volume
plasma darah eritrosit meningkat untuk kebutuhan oksigen.
d. Nadi dan TD. TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt
e. Jantung Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai
menurun pada minggu terakhir, EKG kadang memperlihatkan
deviasi aksis ke kiri.
2. Sistem pernapasan
a. Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah
diafragma akibat pembesaran rahim.
b. Kapasitas vital paru meningkat.
c. Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
3. Sistem pencernaan
a. Saliva meningkat, mual dan muntah
b. Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
c. Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)
4. Tulang dan gigi
a. Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan
melunak
b. Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk
memenuhi kebutuhan kalsium janin
5. Kulit, terjadi hiperpigmentasi pada :
a. Muka : cloasma gravid
b. Payudara : putting susu dan areola payudara
c. Perut : linea nigra
6. Kelenjar endokrin
a. Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
b. Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
c. Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( - )
7. Payudara
a. Payudara bertambah besar, tegang dan berat
b. Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
c. Bayangan vena lebih membiru
d. Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.
8. Metabolisme
a. BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
b. Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus,
payudara
c. Laktasi
d. Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
e. Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
f. BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh janin, uri, air
ketuban, uterus - Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi
urine.
g. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi

3. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil


a. Perubahan Emosional
- Perubahan emosional trimester I (Penyesuaian) ialah penurunan
kemauan seksual karena letih dan mual, perubahan suasana hati
seperti depresi atau khawatir, ibu mulai berpikir mengenai bayi dan
kesejahteraannya dan kekhawatiran pada bentuk penampilan diri
yang kurang menarik, dan menurunnya aktifitas seksual.
- Perubahan emosional trimester II (Kesehatan yang baik) terjadi
pada bulan kelima kehamilan terasa nyata karena bayi sudah mulai
bergerak sehingga ibu mulai memperhatikan bayi dan memikirkan
apakah bayinya akan dilahirkan sehat. Rasa cemas pada ibu hamil
akan terus meningkat seiring bertambah usia kehamilannya.
- Perubahan emosional trimester III (Penantian dengan penuh
kewaspadaan) terutama pada bulan-bulan terakhir kehamilan
biasanya gembira bercampur takut karena kehamilannya telah
mendekati persalinan. Kekhawatiran ibu hamil biasanya seperti apa
yang akan terjadi pasa saat melahirkan, apakah bayi lahir sehat,
dan tugas-tugas apa yang dilakukan setelah kelahiran. Pemikiran
dan perasaan seperti ini sangat sering terjadi pada ibu hamil.
Sebaiknya kecemasan seperti ini dikemukakan istri kepada
suaminya.
b. Cenderung Malas
Penyebab ibu hamil cenderung malas karena pengaruh
perubahan hormon dari kehamilannya. Perubahan hormonal akan
mempengaruhi gerakan tubuh ibu, seperti gerakannya yang semakin
lamban dan cepat merasa letih. Keadaan tersebut yang membuat ibu
hamil cenderung menjadi malas.
c. Sensitif
Penyebab wanita hamil menjadi lebih sensitif ialah karena
faktor hormon. Reaksi wanita menjadi peka, mudah tersinggung, dan
mudah marah. Apapun perilaku ibu hamil dianggap kurang
menyenangkan. Oleh karena itu, keadaan seperti ini sudah
sepantasnya harus dimengerti suami dan jangan membalas kemarahan
karena akan menambah perasaan tertekan. Perasaan tertekan akan
berdampak buruk dalam perkembangan fisik dan psikis bayi.
d. Mudah Cemburu
Penyebab mudah cemburu akibat perubahan hormonal dan
perasaan tidak percaya atas perubahan penampilan fisiknya. Ibu mulai
meragukan kepercayaan terhadap suaminya, seperti ketakutan
ditinggal suami atau suami pergi dengan wanita lain. Oleh sabab itu,
suami harus memahami kondisi istri dengan melakukan komunikasi
yang lebih terbuka dengan istri.
e. Meminta Perhatian Lebih Perilaku
Ibu ingin meminta perhatian lebih sering menganggu.
Biasanya wanita hamil tiba-tiba menjadi manja dan ingin selalu
diperhatikan. Perhatian yang diberikan suami walaupun sedikit dapat
memicu tumbuhnya rasa aman dan pertumbuhan janin lebih baik.
f. Perasaan Ambivalen
Perasaan ambivalen sering muncul saat masa kehamilan
trimester pertama. Perasaan ambivalen wanita hamil berhubungan
dengan kecemasan terhadap perubahan selama masa kehamilan, rasa
tanggung jawab, takut atas kemampuannya menjadi orang tua, sikap
penerimaan keluarga, masyarakat, dan masalah keuangan. Perasaan
ambivalen akan berakhir seiring dengan adanya sikap penerimaan
terhadap kehamilan.
g. Perasaan Ketidaknyamanan
Perasaan ketidaknyamanan sering terjadi pada trimester
pertama seperti nausea, kelelahan, perubahan nafsu makan dan
kepekaan emosional, semuanya dapat mencerminkan konflik dan
depresi.

4. Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil


Agar janin dapat berkembang secara optimal, maka dalam proses
pertumbuhan dan perkembanganya perlu dipenuhi oleh zat gizi yang
lengkap, baik berupa vitamin , mineral, kalsium, karbohidrat, lemak,
protein dan mineral. Oleh karena itu selama proses kehamilan seorang ibu
hamil perlu mengjonsumsi makanan dengan kualitas gizi yang sehat dan
seimbang, karena pada dasarnya selama kehamilan berbagai zat gizi yang
kita konsumsi akan berdampak langsung pada kesehatan dan
perkembangan janin ibu sendiri. Selain gizi yang cukup, kebutuhan dasar
selama ibu hamil juga harus diperhatikan, karena hal ini sangat
berpengaruh terhadap kondisi ibu baik fisik maupun psikologisnya
mengingat reaksi terhadap perubahan selama masa kehamilan antara satu
dengan ibu hamil lainya dalam penerimaanya tidaklah sama.
5. Perawatan Pada Ibu Hamil
Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal
dengan standar minimal “14 T” yang terdiri dari :

a. Timbang Berat Badan (BB) (T1)


Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat
badan normal pada waktu hamil 0,5 Kg per minggu mulai trimester
kedua.
b. Ukur tekanan darah (T2)
c. Ukur tinggi fundus uteri (T3)
d. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
e. Pemberian imunisasi TT (T5)
f. Pemeriksaan Hb (T6)
g. Pemeriksaan VDRL (T7)
h. Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8)
i. Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9)
j. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)
k. Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)
l. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)
m. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13)
n. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14)

B. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil di PMB Bidan Rita
Emiwariva, S.Tr.Keb Bukittinggi
1. Pengkajian Data Subjektif
a. Biodata
1. Nama : Identitas dimulai dengan Nama pasien, yang harus lengkap:
Nama depan, Nama tengah (bila ada), Nama keluarga dan Nama
panggilan akrab (Matondang, 2009; h.4)
2. Umur :Penting dikaji karena salah satu hal yang dapat mempengaruhi
kondisi ibu. USIA ibu kurang dari 19 tahun dan USIA ibu lebih dari
35 tahun termasuk resiko tinggi dalam kehamilan (Manuaba, 2010;
h.243).
3. Pendidikan : Perlu dikaji untuk mengetahui tingkat pendidikan pasien
dan memudahkan dalam pemberian informasi dan pedekatan
selanjutnya yang berhubungan dengan kehamilan.
4. Pekerjaan : Perlu dikaji karena ibu yang bekerja cenderung lelah fisik
atau stress, sehingga berpotensi mengalami persalinan preterm.
(Cuningham GF, et al 2006 h.771).
5. Suku bangsa : Perlu dikaji karena prilaku seseorang tentang kesehatan
dan penyakit sering berhubungan dengan agama dan suku bangsa
(Matondang, 2009; h.6).
6. Agama : Kepercayaan dan tradisi dapat menghambat perilaku hidup
sehat. (Matondang, 2009; h.6)
7. Alamat : Perlu dikaji untuk mengetahui tentang keadaan dan kondisi
tempat tinggalnya. (Varney, 2006; h.11)
b. Alasan Datang : Perlu dikaji untuk mengetahui alasan datang ke
petugas kesehatan, (Davey, 2005 h.5)
c. Keluhan Utama : Perlu dikaji merupakan dasar utama untuk memulai
evaluasi masalah pasien (Wlliams, 2005 h.23).
d. Riwayat Kesehatan
- Riwayat kesehatan dahulu, Data yang perlu dikaji adalah penyakit
yang pernah di derita baik itu pada masa kanak-kanak dan masa
dewasa, penyakit Spesifik seperti diabetes mellitus, penyakit
jantung dan penyakit menular HIV/AIDS, tuberkolosis. Yang dapat
berakibat terjadinya resiko tinggi pada kehamilan (Varney, et al
2006 h.32)
- Riwayat kesehatan sekarang, Data-data ini diperlukan untuk
mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada saat
ini yang ada hubungannya dengan masa kehamilan, persalinan dan
nifas.
- Riwayat kesehatan keluarga, Data ini diperlukan untuk mengetahui
kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap
gangguan kesehatan pasien dan bayinya, apabila ada penyakit
keluarga yang menyertainya.
e. Riwayat Obstetri
- Riwayat Haid, Perlu dikaji untuk mengetahui tentang usia saat
menarche, frekuensi, lamanya, sifat darah yang keluar, dismenorhe,
HPHT dan HPL (Varney, 2006; h.33) Umur kehamilan dapat
diketahui berdasarkan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) dan
HPL digunakan untuk mengetahui perkiraan persalinan (Varney,
2006; h.790).
- Riwayat Kehamilan,persalinan, nifas yang lalu, Perlu dikaji untuk
mengetahui keadaan kesehatan ibu selama hamil, ada atau tidaknya
penyakit, upaya mengatasi penyakit tersebut. Pada persalinan
penyulit dalam persalinan, caramelahirkan, siapa yang menolong
dalam persalinan. Dan penyulit-penyulit dalam nifas. (Matondang,
2009; h.13)
f. Riwayat Kehamilan sekarang : Perlu dikaji untuk mendeteksi komplikasi,
beberapa ketidak nyamanan dan keluhan yang dialami pasien (Varney,
2006 h.525)
g. Pola Kebutuhan Sehari- hari
- Nutrisi, Untuk mengetahui pola makan dan minum selama hamil
dan makanan apasaja yang dikonsumsi. Pada dasarnya dianjurkan
makan empat sehat Lima sempurna. Nilai gizi dapat ditentukan
dengan bertambahnya berat badan 6,5 sampai 15 kg selam hamil.
Karena bertambahnya berat badan terlalu besar dan kurang Akan
berakibat terjadinya penyulit pada kehamilan. (Manuaba, 2010; h
117)
- Eliminasi, Untuk mengetahui kebiasaan buang air kecil maupun
buang air besar, Pada ibu hamil TM I dan TM III Akan terjadi
sering kencing (Nekturia) karena semakin membesarnya uterus
sehingga menekan kandung kemih.(Varney, 2006 h.538).
- Istirahat, Perlu dikaji jadwal tidur dan istirahat, Karena istirahat
dan tidur teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.
(Manuaba, 2010; h.122)
- Pola Aktifitas, Perlu dikaji, Karena semakin tua kehamilan aktifitas
bekerja harus makin dikurangi dan bekerjalah sesuai dengan
kemampuan. (Manuaba, 2010; h.117).Olahraga saat hamil
dianjurkan adalah jalan-jalan waktu pagi hari untuk ketenangan
dan mendapatkan udara Segar (Manuaba 2010; h.120)
- Personal Hygiene, Perlu Dikaji untuk menegtahui apakah ibu
menjaga Personal hygiene atau tidak, sehingga dapat
mempengaruhi kesehatan ibu. (Varney 2006; h.646)
- Mulut dan Gigi, Perlu pengawasan gigi saat hamil, karena sering
terjadi karies gigi yang berkaitan dengan emesis-hiperemesis
gravidarum, hopersalivasi dapat menimbulkan timbunan kalsium di
sekitar gigi (Manuaba 2010; h.122)
- Hubungan seksual, Perlu dikaji, Hamil bukan halangan untuk
melakukan hubungan seksual.Hubungan seksual disarankan untuk
dihentikan apabila ada indikasi (Manuaba 2010; h.120).

2. Pengkajian Data Objektif


a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan umum

Keadaan umum pasien dapat diketahui dengan Cara

kesan keadaan sakit, posisi pasien, kesadaran dan

kesan status gizi. (Matondang, 2009; h.22)

2) Tingkat Kesadaran

Menilai kesdaran ibu yaitu dengan melihat

Composmentis : Sadar penuh

Apatis : Acuh tak acuh

Somnolen : Selalu ingin tidur, mengantuk


tetapi dapat mengikuti perintah

sederhana ketika dirangsang.

Delirium : Kesadaran menurun serta

kacau motoric, berontak,

teriak.

Sopor : Sangat sulit untuk dibangunkan, tidak


konsisiten.

Semikomatosa : Reaksi terhadap nyeri saja, tidak

mengikuti perintah atau tidak

berbicara koheren.

Koma : Kesadaran hilang dan tidak

berespon pada setiap stimulus

(Matondang 2009; h.33)

3) Tanda-tanda Vital

a) Nadi

Pemeriksaan nadi sebaiknya dilakukan pada

keempat ekstremitas. Pemeriksaan yang dilakukan

mencakup frekuensi atau laju nadi, irama, isi atau

kualitas dan ekualitas nadi.

b) Tekanan darah

Ideal pengukuran tekanan darah pada pasienyaitu

pada keempat ekstremitas. Pengukuran pada satu

ekstremitas dibenarkan apabila pada palpasi teraba

denyut nadi yang normal. Keadaan pasien pada


waktu pengukuran tekanan darah dapat

mempengaruhi hasil dan penilaiannya.

4) Berat Badan

Untuk mengetahui penambahan berat badan ibu. Pada

wanita hamil normalnya 6,5 kg sampai 15 kg

(Manuaba,2010; h.117)

5) Tinggi Badan

Untuk Mengetahui tinggi badan pasien normal atau

tidak, normalnya lebih dri 145 cm. Apabila ibu

mempunyai tinggi badan kurang dari 145 cm dapat

dicurigai ibu memiliki panggul sempit

(Manuaba,2008; h.30)

6) LILA

Ukuran normalnya adalah 23,5 cm atau lebih, perlu

ditanyakan untuk mengetahui status gizi ibu.

Apabila ibu mempunyai LILAkurang dari 23,5 cm

maka dapat dicurigai bahwa ibu mengalami

kekurangan energy kronik (Matondang 2009; h.33)

7) Status Present

Bentuk kepala : Untuk mengetahui bentuk kepala

ibu mesochepal Muka : Pada ibu hamil

biasanya akan muncul cloasma

gravidarum (Sarwono 2008; h 179)

Mata : Untuk mengetahui keadaan sclera


normal atau tidak dan keadaan mata

normal.

Hidung : Untuk mengetahui keadaan dan bentuk


hidung.

Mulut : Melihat keadaan bibir, gigi dan gusi,

lidah. Selama hamil sering terjadi

karies berkaitan dengan emesis -

hipergravidarum, hipersalivasi dapat

menimbulkan timbunan kalsium

disekitar gigi. (Manuaba 2010;

h.122)

Telinga : Untuk mengetahui keadaan telinga

luar, saluran telinga, gendang telinga,

dan pendengaran, pada ibu hamil TM

III

Leher : Untuk mengetahui adan

pembesaran kelenjar thyroid

atau tidak,

Payudara : Pada kehamilan payudara akan

membesar dan tegang dan tampak

lebih kehitaman, areola hiper

pigmentasi, glandula montgomeri

tampak lebih jelas, putting susu

menonjol.(Kusmiyati et al, 2009; h.57)

Abdomen : Untuk mengetahui ada strie gravidarum


dan linea
nigra. Melihat bentuk membesarnya

uterus apakah sesuai dengan usia

kehamilan.Serta menentukan TFU

pada ibu hamil TM III. (Kusmiyati et

al, 2009; h.67)

Genetalia : Melihat bentuk, warna, pembengkakan,

luka, varises, pengeluaran cairan

(warna, konsistensi, jumlah). Pada

kehamilan TM III keadaan genetalia

normal. (Kusmiyati et al, 2009; h.57)

Ekstermitas :Atas : Untuk melihat adanya oedem pada


jari.

Bawah : Untukmelihat adanya oedem

pada pergelangan kaki, refleks tendon

dalam kuadrisep (kedutan lutut),

Varises dan tanda homans jika ada

indikasi. (Varney, 2006; h.530)

8) Status Obstetri

Proses observasi untuk mengetahui bagian tubuh untuk

mendeteksi karakteristik normal atau tanda fisik yang

signifikan dan palpasi untuk menyentuh bagian tubuh

untuk membuat suatu pengukuran (Mutaqin, 2011, h;

12-14). Observasi atau palpasi untuk merasakan

gerakan janin, mengukur TFU dan menentukan letak,


presentasi, posisi. (Varney, 2006; h.527).

1) Palpasi

Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus uteri,

bagian janin dalam fundus, letak kepala atau bokong

dengan satu tangan difundus dan tangan lain di atas

simfisis.

Leopold II : Untuk menentukan bagian apa yang

berada disamping, punggung teraba rata seperti

papan, ektermitas teraba kecil-kecil.

Leopold III : Untuk Menentukan bagian terbawah

janin apakah sudah masuk atau masih bisa

digoyang.

Leopold IV : Untuk mementukan bagian

terbawah janin dan berapa jauh janin sudah

masuk pintu atas panggul (Manuaba, 2010;

h.116-117).

2) Auskultasi

Untuk mendengarkan denyut jantung janin,

normalnya 120 sampai 160 detak permenit

Prawirohardjo, 2009; h.95)

3) Taksiran Berat Janin

Janin aterm saat usia kehamilan 38 minggu sampai

42 mingggu dan memiliki berat janin normal sekitar

2500 sampai 3000 gram. (Manuaba, 2010; h.100).


Jika berat janin kurang dari 2500 termasuk berat

badan lahir rendah/premature

(Varney, 2006; h.523).

4) Umur Kehamilan

Untuk menentukan usia kehamilan dapat dilakukan

dengan menghitung hari pertama haid terakhir

dengan rumus naegle, menghitung dengan TFU,

menghitung gerakan janin pertama kali dirasakan,

mendengarkan denyut jantung janin,

memperhitungkaan masuknya kepala ke pintu atas

panggul dan mempergunakan USG (Manuaba,

2010; h.128).

9) Pemeriksaan Penunjang

a. Darah Hb

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali

selama kehamilan, yaitu pada trimester I dan

trimester III.

b. Pemeriksaan Urine

Untuk mengetahui kandungan protein atau glukosa

di dalamnya (Varney, 2006; h.531). Pada

pemeriksaan urin menggunakan reagen dipstick jika

ditemukan hasil positif maka itu menandakan terjadi

pre eklmapsi sedangka pemeriksaan glukosa di

lakukan untuk mendiagnosa adanya diabetes pada


kehammilan. (Walsh et al, 2007; h.133).

3. Identifikasi Diagnosa dan Masalah


Diagnosa kebidanan dari data dasar hasil analisis dan

interpretasi dari data subjektif dan objektif yang akan diproses menjadi

masalah atau diagnosis.(Varney 2006; h.27) NY_G_P_A umur_tahun,

hamil_minggu janin tunggal hidup intrauterine letak memanjang

dalam kehamilan cukup bulan.

Diagnosa Potensial, Untuk mengetahui komplikasi yang dapat

di alai seorang wanita hamil TM II yaitu terjdai persalinan preterm,

kehamilan ganda, perdarahan pervaginam, perdarahan solutis plasenta,

kehamilan dengan ketubanpecah dini, kehamilan dengan preklampsi-

eklampsi.(Manuaba, 2009; h 93-108)

4. Identifikasi Kebutuhna Akan Tindakan

Segera Atau Kolaborasi dan Konsultasi. Mengidentifikasi

perlunya tindakan segera oleh bidan untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan dokter sesuai dengan kondisi klien.

(Varney, 2006; h.27)

5. Perencanaan
Menurut Varney (2006; h.531) pengembangan rencana asuhan
yang komprehensif pada ibu hamil mencakup komponen berikut:
a) Penentuan kebutuhan untuk melakukan tes laboratorium atau tes
penunjang lain untuk menyingkirkan, atau membedakan antara
berbagai komplikasi yang mungkin timbul.
b) Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
c) Menentukan tindakan intruksional untuk memenuhi
kebutuhan pembelajaran.
d) Penentuan kebutuhan untuk mengatasi ketidaknyamanan atau
upaya terapi lain.
e) Penentuan kebutuhan pengobatan.
f) Penentuan untuk melakukan konseling
g) Penjadwalan kunjungan ulang berikutnya.

6. Pelaksanaan
Menurut Varney (2006; h.513) Langkah-langkah penatalaksanaan
bergantung pada data dasar yang di peroleh dan assessment. Pada proses
penatalaksanaan mencakup hal-hal berikut:
a. Menentukan normal tidaknya kondisi kehamilan dari data yang
diperoleh.
b. Membedakan antara ketidaknyamanan yang umum dialami
pada saat hamil dan komplikasi yang mungkin terjadi.
c. Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan yang
mungkin dari kondisi normal atau komplikasi.

7. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses tahap akhir dari rangkaian proses
asuhan kebidanan Menurut Varney. Pada langkakh ini untuk memeriksa
apakah rencana asuhan yang dilakukan benar-benar mencapai tujuan.
Yaitu memenuhi kebutuhan ibu, seperti yang diidentifikasi pada
diagnosis. (Varney, 2006; h.27).
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba.(2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. :Jakarta


Mitayani (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. :Jakarta Medika.
Rohardjo (2009). Ilmu Kebidanan. :Jakarta yayasan Pustaka
Syadik, dkk (2009) ilmu kebidanan 1. :Jakarta Medika

Anda mungkin juga menyukai