Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Ovarium adalah salah satu organ reproduksi pada wanita yang berfungsi untuk

memproduksi sel telur dan hormon, berukuran 4 x 2 cm yang terletak di depan

dinding lateral pelvis pada fossa ovarika (Imam Rasjidi, rusli muljadi, kristianus

cahyono, 2010, CV sagung seto, imaging ginekoloi onkologi). Menurut

Wiknjosastro (2005) Dalam endokrinologi reproduksi wanita ovarium memiliki2

fungsi utama yaitu :

1. Fungsi Proliferatif (generatif), yaitu ; sebagai sumber ovum selama masa

reproduksi. Di Ovarium terdapat pertumbuhan folikel primer, flikel de Graaf,

peristiwa ovulasi dan pembentukkan korpus luteum

2. Fungsi sekretorik (vegetatif), yaitu : tempat pembentukkan dan pengeluaran

hormone steroid (estrogen, progesterone dan androgen)

B. Kelainan pada Ovarium

Sebagian besar kelainan ovarium tidak menimbulkan gejala dan tanda, terutama

pada tumor kecil. Ovarium mempunyai potensi besar untuk tumbuh menjadi

berbagai tumor jinak maupun ganas.


1. Tumor Ovarium

Dibagi menjadi 2 golongan yaitu :

a. Tumor Kistik Ovarium

Tumor kistik ovarium merupakan jenis yang paling sering terjadi

terutama yang bersifat non neo-plastik, seperti kista retensi yang berasal

dari corpus luteum. Tetapi, ditemukan pula jenis yang betul merupakan

neoplasma. Oleh karena itu tumor kistik dari ovarium yang jinak dibagi

dalm golongan :

1) Kista ovarium non-neoplastik (fungsionil)

a) Kista follikel

Kista ini berasal dari folikel yang menjadi besar semasa

proses atresia folliculi. Setiap bulan, sejumlah besat follikel

menjadi mati, disertai kematian ovum, disusul degenerasi dari

epitel folikel. Pada masa ini tampaknya sebagai kista-kista kecil.

Tidak jarang terjadi perdarahan yang masuk ke dalam rongga

kista, sehingga terjadi suatuhematoma follikuler.

Kista jenis ini tidak memberikan gejala yang

karakteristik bahakan kadang-kadang tidak menemukan gejala-

gejala apapun. Kadang-kadang walaupun jarang, dapat terjadi

rupture secara spontan, dengan disertai tanda-tanda perdarahan

intra abdominal sehingga gambaran klinisnya dapat menyerupai

suatu kehamilan ektopik terganggu.


Kista jenis ini biasanya tidak memerlukan terapi karena

mengalami resorpsi spontan. Bila harus diadakan operasi oleh

karena adanya salah satu gangguan klinis atau oleh karena

indikasi lain, sebaiknya tindakan disesuaikan dengan keadaan.

Bila kista kecil dapat dilakukan punksi atau eksisi saja. Bila

besar sebaiknya di enucleasi dengan meninggalkan jaringan

ovarium yang normal.

b) Kista Lutein

Kista ini dapat terjadi pada kehamilan, lebih jarang di

luar kehamilan. Kista lutein umumnya berasal daricorpus luteum

haematoma. Perdarahan ke dalam ruang corpus selalu terjadi

pada masa vascularisasi. Bila perdarahan sangat banyak

jumlahnya, terjadilah corpus luteum haemotoma, yang

berdinding tipis dan berwarna kekuning-kuningan.

Gejala yang muncul pada beberapa kasus sering

menyerupai kehamilan ektopik. Haid kadang-kadang terlambat,

diikuti dengan perdarahan sedikit yang terus menerus, disertai

rasa pada bagian perut bawah.

Diagnosa sukar di tentukan karena jarang memberikan

gejala-gejala. Bila tumor ini cukup besar sehingga dapat teraba

dari luar, maka sukar dibedakan dengaa tumor ovarium lainnya.

Terapi pada tumor ini, pada umumnya kita hanya bersikap


konservatif saja oleh karena biasanya kista tersebut akan

mengecil dengan sendirinya. Kalau kista ini besar sekali, sudah

tentu harus dilakukan ekstirpasi.

c) Stein-leventhal ovary

Biasanya kedua ovarium membesar dan bersifat

polykistik, permukaan rata, berwarna keabu-abuan (pearly gray

or oyster white), dan berdinding tebal. Pada pemeriksaan

mikroskopis akan tampak tunica yan tebal dan fibrotic, di

bawahnya tampak folikel dalam bermacam-macam stadium,

tetapi tidak ditemukan corpus luteum.

Secara klinis memberikan gejal yang disebut steyn-

leventhal syndrome yaitu yang terdiri dari hirsutisme, sterilitas,

obesitas dan oligomenorrhoe, kadang-kadang diselingi

menorrhagia dan klitoris membesar. Kelainan ini merupakan

penyakit herditer yang autosomal dominan.

Terapi pada tumor jenis ini adalah :

(1) Operatif

Wedge resection (1/3-2/3 jaringan ovarium dibuang).

(2) Non-operatif

Clomiphene citrate (clomide) 50 mg tiap hari selama 5-10

hari dan Gonadotrophin 4500 i.u (a 1500 i.u selama 3 hari)


d) Germinal inclusion

Terjadi oleh karena invaginasi dari epitel germinal dari ovarium.

Biasannya terjadi pad awanita ta. Tidak pernah emberi gejal yag

berarti.

e) Kista endometriosis

Kista yag terbentuk akibat adanya jaringan endometrium

di luar kavum uteri dan miometrium. Etiologinya masih tidak

jelas, metastatis jaringan endometrium ke lokasi ektopik akibat

regurgitasi darah haid melalui tuba ke rongga pelvis atau

implantasi langsung pada saat operasi. Metaplasia dari sel-sel

ektopik menjadi sel dan jaringa endometrium.

Gejala dan tanda yang umum didapatkan adalah

dismenorea (makin lama makin berat), dyspareunia, poli dan

hipermenorea, dan infertilitas. Ukuran kista membesar pada saat

menstruasi dan umumnya mengalami regresi atau asimtomatik

pada saat hamil atau menopause. Sekitar 0,3-0.8 % menjadi

ganas, terutama bila kista endomtriosis berukuran besar (> 15

cm).

Anda mungkin juga menyukai