Disusun oleh :
dr. Catri Dwi Utari Pramasari
OUTLINE
Keluhan Utama
Keluar flek dari kemaluan
Riwayat Perjalanan Penyakit
± 2 hari SMRS pasien mengeluh keluar darah dari kemaluan. Flek
berwarna merah kehitaman banyaknya 2 kali ganti pembalut. Pasien juga
mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawah & mules, keluar air-air (-),
dan hamil dengan darah tinggi (-). Riwayat keluar jaringan seperti hati
ayam disangkal. Riwayat keluar jaringan seperti mata ikan disangkal.
Riwayat trauma disangkal. Riwayat minum jamu disangkal. Riwayat
minum obat-obatan disangkal. Riwayat perut diurut-urut disangkal.
Riwayat aktifitas kerja berat-berat (-). Riwayat pandangan berkunang-
kunang disangkal. Riwayat payudara tegang (+). Riwayat mual muntah
disangkal. Pasien mengaku hamil muda sudah pernah melakukan test pack
kehamilan hasilnya (+). Riwayat keputihan (+) berwarna putih, bau (+).
Selama ini pasien rutin kontrol kehamilan di Puskesmas.
Con’t..
Keluarga
Riwayat Penyakit Dalam
Riwayat Penyakit Dahulu
• R/ Hipertensi (-)
• R/ Keputihan (-)
• R/ DM (-),
• R/ Hipertensi, DM,
• R/ Keputihan (+), Asma (-),
warna putih &
berbau (+) • R/ Alergi obat atau
makanan tertentu (-)
• R/ Alergi obat atau
makanan tertentu (-) • R/ Keluarga dengan
keluhan keguguran
• R/ Sakit Tiroid (-) berulang (-)
• R/ Sakit Lupus
(SLE) (-)
Con’t..
• Sedang
Status Sosial
• Gizi Baik
Ekonomi &
Gizi
Con’t..
:
• Menikah, : • Menarche usia 12
• 1 kali lamanya 2 tahun tahun, siklus haid 28
hari, teratur lamanya 5
hari.
• HPHT (17-09-2017)
• TP (25-06-2018)
Status Status
Pernikahan Reproduksi
Status Persalinan
No. Tahun Jenis Anak
Persalinan
3. Kehamilan Sekarang
PEMERIKSAAN FISIK
(Tanggal 14/12/2017, Pukul 12.00 WIB)
Status presens
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Tekanan darah : 110/80mmHg
Frekuensi nadi : 90 kali/menit
Frekuensi pernapasan : 20 kali/ menit
Temperatur : 36,6oC
Tinggi badan : 153 cm
Berat badan : 50 kg
Kepala : Konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : JVP (5-2) cmH20, pembesaran KGB (-)
Toraks : simetris
Jantung : HR: 90 x/menit, murmur (-), gallop (-)
Paru : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen : status obstetri dan ginekologi
Genitalia : status obstetri dan ginekologi
Ekstremitas : edema -/-
Status Obstetri & Ginekologi
(Tanggal 14/12/2017, Pukul 12.00 WIB)
• Pemeriksaan Luar
Abdomen cembung, lemas, simetris, massa (-), nyeri tekan
(-), TCB (-), FUT 1/3 diatas simfisis pubis.
• Inspekulo
Portio livide, OUE tertutup, diameter 2cm, fluor (-), fluxus
(+) darah tidak aktif, E/L/P (-)
• Pemeriksaan Dalam
Mukosa licin, Portio lunak, OUE tertutup, Nyeri goyang (-),
AP kanan / kiri lemas, CD tidak menonjol.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium (Tanggal 13/12/2017)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hematologi
Hb 11 mg/dl 12 - 16 mg/dl
RBC 3,44 juta/m3 4,2-4,5 juta/m3
WBC 9,48 x 103/m3 4,5-11 x 103/m3
Ht 31% 36 - 48 %
Trombosit 286.000/m3 150-450/m3
Diff. Count 0/2/80/10/7 0-1/1-6//2-6/50-70/25-40/2-8
Faal Hemostasis
Waktu protombin (PT)
Kontrol 14.70 detik 12-18 detik
Pasien 14.0 detik 12-18 detik
APTT
Kontrol 36.9 detik 27-42 detik
Pasien 32.6 detik 27-42 detik
Uji Kehamilan
Plano test (+) positif
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG
(Tanggal 14/12/2017, Pukul 13.00 WIB)
Interpretasi :
• Tampak janin tunggal hidup
intrauterin
• Ketuban cukup
• Placenta corpus anterior
• Fetal pulse (+), fetal pole (-)
• Subchorionic bleeding
ABORTUS KEHAMILAN
IMMINENS EKTOPIK
MOLA BLIGHTED
HIDATIDOSA OVUM
DIAGNOSIS KERJA
1. Uterus
Uterus dibagi menjadi 4 bagian, yaitu fundus uteri, korpus uteri, istmus uteri &
servix uteri.
2. Tuba Falopii
Tuba uterina berfungsi menghubungkan ovarium dan uterus.
Fertilisasi terjadi pada tuba uterina, tuba berukuran 7 – 14 cm panjang dan
dapat dibagi menjadi isthmus, ampula dan infundibulum.
ABORTUS
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram
ETIOLOGI ABORTUS
• Kelainan • Kelainan
Kromosom bentuk uterus
• Kelainan • Leiomyoma
struktur • Inkompeten
• Mutasi gen servix
Faktor Faktor
Genetik Anatomi
Faktor Faktor
• Autoimun Maternal Lingkungan
• Infeksi • Merokok
• Metabolik • Malnutrisi
• Zat toksik
• Radiasi
Kelainan Kromosom
1. Kelainan pada jumlah Aneuploidi seperti kasus
trisomi 21,22, 18 & Polipoidi
2. Kelainan pada struktur Translokasi resipokal,
robertsonian & supernumery chromosom.
3. Mutasi Gen X linked resesif pada kasus
Duchen Muscular Distrophy
Sindroma Antiphosfolipid
• Sindrom antifosfolipid
– Penyebab abortus habitualis yang dapat
ditangani
– Angka kejadian pada wanita dengan abortus
habitualis → 15%
• Abortus habitualis pada sindrom
antifosfolipid terjadi karena trombosis dan
infark uteroplasenta –> PERFUSI KE JANIN
BERKURANG !
Sindroma Antiphosfolipid
Kriteria diagnosis sindroma Pemeriksaan laboratorium pada
antifosfolipid : sindrom antibodi antifosfolipid :
– Terjadi tiga kali atau lebih 1. Antibodi antikardiolipin
abortus yang tidak diketahui (IgG/IgM) yang berasal dari
penyebabnya pada usia serum. Dianggap positif
kehamilan < 10 minggu. apabila, titernya mencapai lebih
– Terjadi satu kali atau lebih dari kadar titer medium (> 40
kematian fetus dengan MPL/GPL), atau > 3 kali nilai
morfologi normal yang tidak kontrol, dan persisten selama
diketahui penyebabnya pada 12 minggu.
usia kehamilan ≥ 10 minggu. 2. Anti beta 2 gliko- protein I
(IgG/IgM) yang berasal dari
– Terjadi satu kali atau lebih serum. Dianggap positif
kelahiran prematur fetus dengan apabila, titernya mencapai lebih
morfologi normal pada usia dari 3 kali nilai kontrol, dan
kehamilan ≤ 34 minggu yang persisten selama 12 minggu.
berhubungan dengan pre- 3. AntikoagulanLupus (LA) yang
eklamsia berat atau insufisiensi berasal dari serum.
plasenta.
Trombofilia
• Trombofilia adalah suatu kondisi di mana terdapat
suatu kecenderungan aliran darah penderita untuk
mengalami trombosis yang diakibatkan oleh
karena adanya kondisi prokoagulasi.
Merangsang
Benda asing bagi
kontraksi rahim
rahim
untuk ekspulsi
Con’t..
Pengeluaran < minggu Pengeluaran Minggu ke-
ke 10 kehamilan 10 hingga minggu ke-12
• Hasil konsepsi biasanya • Korion tumbuh dengan
dikeluarkan dengan cepat dan hubungan vili
lengkap Hal ini korialis dengan desidua
disebabkan vili korialis makin erat hingga mulai
belum menanamkan diri saat tersebut sering
dengan erat ke dalam meninggalkan sisa-sisa
desidua hingga telur korion (plasenta) tertinggal
mudah terlepas kalau terjadi abortus.
keseluruhannya.
Klasifikasi Abortus
ABORTUS
Abortus Abortus
Provokatus Spontan
Missed Tidak ada Tidak ada Lebih kecil dari Tertutup Janin telah mati
Abortion usia kehamilan & tidak ada
ekpulsi konsepsi
Jenis- jenis Abortus Spontan
Penegakkan Diagnosis
Obat anti spasmolitik Jika >16 minggu tunggu spontan & evakuasi
dibantu induksi dengan infus oksitosin 20 IU &
dan progesteron misoprostol oral atau pervaginam
PENATALAKSANAAN
• Kehamilan sebelumnya • Usia Kehamilan <6 • Usia Kehamilan 8-20 • Usia Kehamilan 12-
usia 5 minggu minggu minggu 24 minggu
• Tampak kantung • Aktivitas Denyut • Aktivitas Denyut • Aktivitas Denyut
kehamilan pada Jantung janin (-) Jantung janin (+) Jantung janin (+)
kehamilan sebelumnya • Terdapat kantung • Janin yang masih
(+) kehamilan belum hidup, terdapat
• Aktivitas denyut bisa teridentifikasi dilatasi serviks atau
jantung janin pada pecah ketuban.
kehamilan sebelumnya
(-)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TATALAKSANA
2. Spasmolitik
Agen spasmolitik bertujuan untuk merelaksasikan uterus sehingga menekan kontraksi uterus proses
berlangsungnya abortus tidak terjadi, agen spasmolitik yaitu golongan isoxsuprine contoh hystolan,
utesave dll.
3. Progesteron
Merupakan produk utama korpus luteum dan berperan penting pada persiapan uterus untuk
implantasi, mempertahankan serta memelihara kehamilan, namun banyak Ahli memiliki perbedaan
pendapat mengenai pemberian obat ini, contoh utrogestan, cylogest, cygest, medigest dll.
4. Edukasi
Abstinensia sering kali dianjurkan dalam penanganan abortus imminens, karena pada saat
berhubungan seksual, oksitoksin disekresi oleh puting atau akibat stimulasi klitoris, selain itu
prostaglandin E dalam semen dapat mempercepat pematangan serviks dan meningkatkan kolonisasi
mikroorganisme di vagina.
DAFTAR PUSTAKA
• Survey Demokrasi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). 2012. Angka Kematian Ibu.
Dikutip dari www.bkkbn.co.id diakses pada tanggal 19 Desember 2017.
• Dorland, W.A. Newman. 2012. Kamus Kedokteran Dorland; Edisi 28. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
• Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Kelainan dalam lamanya kehamilan: Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Sagung Seto.
• Sastrawinata, dkk. 2014. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri Patologi. Jakarta
: EGC.
• Mochtar, R. 2012. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
• Cunningham, F. G., Leveno K. J., Bloom, S. L., Hauth, J. C., Rouse, D. J., Spong,C.
Y. 2014. Williams Obstetrics 24 Edition. United States: McGraw-Hill Companies.
• Baker, P., Kenny C. L. 2011. Obstetric by Ten Teachers 19th ed. London: Hodder
Arnold.
DAFTAR PUSTAKA
• Hadijanto B dkk. Abortus Spontan Berulang. Dalam Ilmu Kedokteran Fetomaternal.
Surabaya: Himpunan Kedokteran Fetomaternal Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
Indonesia; 2010. p. 1-119.
• Ben-Haroush A. Yogev Y., Fisch B. Insulin resistance and metformin in polycystic ovary
syndrome. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2004;115:125-33
• Christiansen OB., Andersen A-MN., Bosch E., et al. Evidence based investigations and
treatments of recurrent pregnancy loss. Fertil Steril. 2005;83:821-39
• Craig LB., Ke RW., Kutteh WH. Increased prevalence of insulin resistance in women with
history of recurrent pregnancy loss. Fertil Steril. 2002;78:487-90
• Daya S. Evidence based management of recurrent miscarriage: optima diagnostic
protocol. Int Cong Ser. 2004;1266:318-27
• Dawood F., Farquharson R., Quenby S. Recurrent miscarriage. Curr Obstet Gynecol.
2004;14:247-53
• Farquharson RG., Jauniaux E., Exalto N., on behalf of ESHRE special interest group for
early pregnancy (SIGEP). Updated and revised nomenclature for description of early
pregnancy events. Hum Reprod. Advance accesspublished July 8 2005.
• Galli M., Barbui T. Antiphospholipid antibodies and pregnancy. Best Pract Res Clin
Haematol. 2003;16:211-25
• Hay PE. Bacterial vaginosis and miscarriage. Curr Opin Infect Dis. 2004;17:41-4 .