DAN
ASUHAN KEBIDANAN
AKSEPTOR BARU KB IUD
Disusun Oleh :
Dycha Ayu Susialies
BD.DH.2007.17
Pengertian
AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang
bentuknya bermacam – macam terdiri dari plastik (fleksibel) ada yang dililit
tembaga (CU) ada yang tidak, tetapi ada pula yang dililit dengan tembaga
bercampur perak (Ag) selain itu ada pula yang dibatangnya berisi hormone
progestin.
(Saifuddin, Abdul Bari. 2006. MK. 63)
AKDR adalah suatu alat yang dimasukkan dan disimpan dalam rongga rahim
tujuan mencegah atau menjarangkan kehamilan dan jangka waktu yang lama.
Cara Kerja
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba faloppi
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
Memungkinkan untuk mencegah impalntasi telur dalam uterus
(Saifuddin, Abdul Bari. 2006.MK – 74)
Keuntungan
Segai kontrasepsi, efektivitas tinggi
AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CU-T –M 380 A dan tidak
perlu diganti.
Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat ingat
Tidak mempengaruhi hubungan seksual
Meningkatkan kegunaan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
Tidak ada efek samping hormonal dengan CU AKDR (CUT 380 A)
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
Dapat digunakan sampai menopause
Tidak ada interaksi dengan obat – obat
Membantu mencegah kehamilan ektopik.
(Saifudin, Abdul Bari. 2004. MK-75).
Kerugian
Efek samping yang umum terjadi
- Perubahan siklus Haid
- Haid lebih lama dan banyak
- Perdarahan / spotting
- Dismenorhoe
Komplikasi lain
- Merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan
- Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan
penyebab anemia
- Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)
Tidak mencegah IMS termasuk HIV / AID
Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti pasangan
Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
AKDR.
Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri tetapi petugas
kesehatan.
(Saifuddin, Abdul Bari. 2004. MK – 75).
Indikasi AKDR
Usia Reproduksi
Nulipara
Telah mempunyai anak hidup satu atau lebih
Ingin menjarangkan kehamilan
Sudah cukup anak hidup, tidak mau hamil lagi namun atau menolak cara
permanent
Tidak cocok menggunakan kontrasepsi hormonal karena mengidap penyakit
jantung, hipertensi dll
Berusia diatas 35 th dimana kontrasepsi hormonal dapat kurang
menguntungkan
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
Kontraindikasi AKDR
Hamil
Peradangan Panggul
Peradangan uterus yang abdominal
Tumor pada organ panggul
Malformasi rahim
Cacat (kelainan bentuk panggul)
Tumor pada rahim terutama jika submuksa
Nyeri haid hebat
Anemia berat dan gangguan pembekuan darah
Penyakit jantung rematik
Stenosis kanalis servikalis
Efek Samping
Nyeri dan mulas
Perdarahan (spotting atau perdaraan meno atau metroraghi)
Gangguan pada suami saat hubungan sexual
Expulsi
Keputihan
Dismenorhoe
Disparenia
Infeksi
Translokasi – dislokasi
Kehamilan dengan IUD Insitu
IUD tertanam dalam diding rahim.
Daftar Pustaka
Saifuddin, Abdul Bari. 1998. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,
Jakarta : PT.
Manuaba, Ida Bagus Gde. Prof dr, SpOG. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : PT.
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan.
Pohon Masalah
KIE
Keb. KIE
INTERVENSI UMUM
Dx/Mx/kebut Intervensi Rasional
Dx : 1. Melakukan penapisan 1. Agar pemasangan berjalan
P .... degan sebelum pemasangan dimulai lancar dan tidak ada penyakit.
KB IUD 2. Lakukan pemeriksaan 2. Dengan inspekulo akan
inspekulo diketahui adanya kelainan
yang terjadi
3. Lakukan palpasi 3. Untuk mengetahui apakah ada
pembesaran rahim atau tidak.
4. Kosongkan kandung kemih 4. Dengan mengosongkan
kandung kemih dapat
membantu memperlancar
pemeriksaan
5. Jelaskan kepada ibu untuk 5. Dengan menjelaskan kepada
tindakan yang akan ibu supaya ibu tidak takut dan
dilakukan. cemas pada saat pemasangan
6. Jelaskan kepada ibu bila 6. Dengan ibu tahu efek samping
terdapat efek samping. dapat diketahui keadaan pasien
secara dini.
7. Mengingatkan pada ibu 7. Untuk mengetahui keadaan
kapan harus kembali posisi IUD di dalam uterus.
8. Lakukan informasi consent 8. Dengan inform consent dapat
sebelm dilakukan tindakan. diketahui bahwa ibu
menyetujui dilakukan
pemasangan.
9. Beritahu ibu untuk tidak 9. Karena hormon pada IUD
melakukan hubungan seksual belum berfungsi secara
selama 1 minggu. sempurna
10. Ajari ibu untuk cara 10. Dapat mengecek benang IUD
memeriksa benang IUD. masih teraba atau tidak.
11. Anjurkan ibu untuk kontrol 11. Dapat mengetahui keadaan
lagi posisi IUD benar atau tidak
12. Dokumentasikan tindakan 12. Dengan mendokumentasikan
medis. dapat digunakan sebagia bukti
ilegal.
ASUHAN KEBIDANAN
AKSEPTOR BARU KB IUD
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas (Biodata)
Nama Pasien : Ny. Rahmawati Nama Suami : Tn. Rokhom
Umur : 29 th Umur : 32 th
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : Rp. 500.000 / bln
Alamat rumah :Ds Kendalrejo RT 03 / RW 02 Trenggalek
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah mempunyai 2 anak
Ibu mengatakan ingin memasang KB IUD karena ingin menjarangkan
kehamilanya.
3. Alasan Kunjungan Saat Ini
Kunjungan pertama
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun HPHT :-
Lama Haid : 6 hari HPL :-
Banyaknya : 2-3 x ganti /hari
Siklus : 28 hari
Teratur / Tidak : Teratur
Disminorhoe : Tidak
Fluor Albus : Tidak
Jumlah :-
Warna / Bau :-
5. Pola makan dan minum
Makan : 3x sehari, nasi, sayur, lauk porsi sedang,
Minum : 5-6x sehari, teh, air putih
6. Pola Aktifitas Sehari – hari
- Isitirahat
Malam : 5-6 jam sehari
Siang : 1 jam sehari
- Aktivitas sehari – hari : mencuci, mengasuh anaknya, memasak, dll.
- Seksualitas :-
7. Eliminasi
- BAB : 1 x sehari, kuning kecoklatan, lunak, bau khas
- BAK : 6-7 x sehari, kuning jernih, bau khas.
8. Riwayat Kontrasepsi
Kontrasepsi yang pernah digunakan : KB Suntik
Rencana kontrasepsi yang akan datang : KB IUD
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan Nifas Yang Lalu
Keha- Perka- Tempt UK Jenis Peno- Penyulit Anak Keterangan
Kehml Persl Nifas JK BB PB
Milan winan Persal Persal long
I I BPS 9bln Spontan Bidan - - - ♂ 3100 47 -
II I BPS 9bln Spontan Bidan - - - ♀ 3200 47 -
B. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Keadaan emosional : stabil
4. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
5. Suhu Tubuh : 37oC
6. Denyut Nadi : 78 x/mnt
7. Pernafasan : 12 x/mnt
8. Tinggi badan : 150 cm
9. BB Sekarang : 53 kg
10. BB sebelum hamil :-
11. Lingkar Lengan atas :-
b. Pemeriksaan Khusus
I. Inspeksi
1. Kepala : Warna rambut : Hitam Bentuk rambut : lurus
Benjolan : tidak ada Rontok : Tidak
2. Muka : Simetris : simetris
Cloasma gravidarum : tidak ada
3. Mata : Simetris : simetris
Kelopak mata : tidak oedema ka/ki
Konjungtiva : tidak anemis ka/ki
Sklera : berwarna putih ka/ki
4. Hidung : Simetris : simetris
Kebersihan : bersih ka/ki
Polip : tidak ada ka/ki
Sekret : tidak ada ka/ki
5. Mulut& Gigi: Lidah : bersih
Gusi : Tidak epulis, tidak gingivitasi
Gigi : Tidak caries
6. Telingga : Simetris : simetris
Serumen : tidak ada ka/ki
7. Leher : Pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada
Pembesaran vena jugularis : tidak ada ka/ki
8. Axilla : Kebersihan : bersih ka/ki
Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada ka/ki
9. Dada : Pembesaran : ada ka/ki
Payudara Simetris : simetris
Papila mamae : menonjol ka/ki
Benjolan / tumor: tidak ada ka/ki
Pengeluaran : tidak ada ka/ki
Strie : tidak ka/ki
Kebersihan : bersih ka/ki
10. Abdomen : Pembesaran / benjolan : tidak ada
Bekas luka operasi : tidak ada
c. Palpasi
- Abdomen : tidak ada benjolan, tidak ada tanda – tanda kehamilan
C. Inspeculo
- Vagina : tidak ada lesi, tidak ada keputihan
- Serviks : tidak ada lesi, berwarna merah muda, tidak ada oedema
D. Pemeriksaan Bimanual
- Servik : tidak ada nyeri goyang
- Tidak ada tanda – tanda kehamilan
E. Pemeriksaan penunjang lain
Tidak dikaji
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal/Jam Data Dasar Dx/Mx/Kebt
12 Oktober DS : Dx :
2009 - Ibu mengatakan telah mempunyai 2 orang Akseptor baru KB
09.30 WIB anak IUD
- Ibu mengatakan ingin memasang KB IUD.
DO :
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : stabil
TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 78 x/mnt
S : 37oC
RR : 12x/mnt
Abdomen : tidak ada benjolan dan tidak
ada tanda – tanda kehamilan.
Inspeculo
- Vagina : tidak ada lesi, tidak keputihan
- Serviks : tidak ada lesi, berwarna merah
muda, tidak oedema.
Pemeriksaan Bimanual
- Serviks : tidak ada nyeri goyang
III. INTERVENSI
Tgl/Jam Dx/Mx/Kebt Intervensi Rasional
13-11-2009 Dx : Tujuan :
16.30 WIB P1001 Akseptor - IUD terpasang dengan
KB IUD benar dan dapat mencegah
kehamilan.
Kriteria Hasil :
- KU : Baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV : TD : 110/70 – 120/80
mmHg
N : 60-80 x/mnt
S : 36,5-37,5OC
RR : 12-16 x/mnt
- IUD dapat mencegah
kehamilan selama 8 tahun.
- Ibu merasa tidak cemas dan
tahu efek samping IUD.
Intervensi :
1. Jalin hubungan baik antara 1. Dengan menjalin
bidan dan ibu. hubungan baik agar
lancar dalam
pelayanan.
2. Lakukan penapisan sebelum 2. Dengan melakukan
pemasangan IUD. penapisan sebelum
pemasangan IUD untuk
mengetahui apakah
klien cocok memakai
IUD.
3. Jelaskan kepada ibu tentang 3. Dengan menjelaskan
KB IUD. ibu akan mengerti
tentang KB IUD.
4. Jelaskan kepada ibu tentang 4. Dengan menjelaskan
efek samping yang terjadi kepada ibu, ibu dapat
apabila ibu tidak cocok lebih memahami
menggunakan KB IUD. tentang kondisinya dan
deteksi dini adanya
komplikasi.
5. Lakukan inform consent 5. Dengan inform consent
sebelum dilakukan dapat diketahui bahwa
tindakan. ibu menyetujui
dilakukan pemasangan.
6. Lakukan tindakan 6. Agar ibu tahu kalau
pemasangan IUD IUD akan segera
dipasang
7. Beritahu ibu untuk tidak 7. Karena hormon pada
melakukan hubungan IUD belum berfungsi
seksual selama 1 minggu. secara sempurna.
8. Anjurkan ibu untuk kontrol 8. Dengan kontrol lag
1 minggu lagi atau jika ada dapat mengetahui
keluhan. keadaan posisi IUD
benar atau tidak
9. Ajari ibu untuk cara 9. Dengan mengajari ibu,
memeriksa benang IUD ibu dapat mengecek
benang IUD masih
teraba atau tidak.
10. Dokumentasikan tindakan 10. Dengan
medis. mendokumentasikan
dapat digunakan
sebagai bukti legal.
III. IMPLEMENTASI
Tgl/Jam Dx/Mx/Kebt Implementasi
12 Okt 09 Dx : 1. Menjalin hubungan baik antara bidan dengan
10.15 WIB Akseptor Baru ibu dengan senyum, ramah, sopan melayani
KB IUD dengan tulus ikhlas.
2. Melakukan penapisan sebelum dilakukan
pemasangan IUD untuk memastikan ibu tidak
hamil.
3. Menjelaskan kepada ibu tentang KB IUD.
Yaitu suatu alat kontrasepsi yang bentuknya
bermacam – acam terdiri dari plastik yang
dililiti tembaga (iu) ada yang tidak, tetapi ada
yang dililiti dengan tembaga bercampur
perak dll dengan tujuan mencegah atau
menjarangkan kehamilan dalam jangka
waktu 8 tahun.
4. Menjelaskan kepada ibu tentang efek
samping yang terjadi apabila ibu tidak cocok
menggunakan IUD, yaitu :
- Nyeri dan mulas
- Perdarahan (spotting)
- Gangguan pada suami saat hubungan
sexual
- Expulsi
- Keputihan
- Dismenorhoe
- Disparenia
- Translokasi – dislokasi
- IUD tertanam dalam dinding rahim, dll.
5. Melakukan inform consent sebelum
dilakukan tindakan pemasangan IUD.
6. Melakukan tindakan pemasangan IUD, yaitu:
1) Setelah selesai pemeriksaan mikroskopik
cuci tangan
2) Memasukkan lengan IUD CUT 380 A di
dalam kemasan steril
3) Pemasangan lampu sorot
4) Memakai sarung tangan steril
5) Pasang speculum vagina untuk melihat
serviks
6) Usap vagina dan serviks degan larutan
povidon iodine.
7) Jepit serviks dengan tenakulum posisi
pukul 11.00
8) Masukkan sonde uterus dengan tekhnik
”tidak menyentuh” dinding vagina / bibir
speculum
9) Tentukan posisi dan kedalaman rongga
uterus.
10) Keluarkan sonde dan ukur tabung inserter
dengan cara menggeser leher biru sesuai
dengan ukuran kedalaman uterus.
11) Keluarkan tabung inserter dari tempat
kemasan steril
12) Pegang inserter sehingga leher biru dalam
posisi horisontal, kemudian memasukan
tabung inserter ke dalam uterus dengan
teknik no touch sampai leher biru
menyentuh serviks / sampai ada tahanan.
13) Pegang serta tahan tenakulum dan
pendorong dengan satu tangan.
14) Lepas lengan IUD dengan menggunakan
tekhnik withdrawal.
15) Keluarkan pendorong dan tabung inserter,
kemudian inserter didorong lagi ke
serviks sampai leher biru menyentuh
serviks.
16) Keluarkan tabung inserter dan gunting
benang IUD ± 3-4 cm dari serviks.
17) Keluarkan tabung inserter
18) Lepas tenakulum
19) Cek Perdarahan
20) Keluarkan tenakulum
7. Memberitahu ibu untuk tidak melakukan
hubungan seksual selama 1 minggu
8. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu
lagi atau jika ada keluhan.
9. Mengajari ibu untuk mengetahui / cara
memerikas benang IUD, yaitu :
- Setelah menstruasi pada waktu BAK,
cuci tangan sampai bersih, angkat 1 kaki
di kursi masukkan jari telunjuk ke dalam
vagina ibu, apabila ia masih teraba berarti
IUD masih terletak di dalam uterus.
10. Dokumentasikan tindakan medis, yaitu :
pemasangan IUD.
V. EVALUASI
Tanggal / Jam : 12 Oktober 2009 / 10.45 WIB
Dx : Akseptor Baru KB IUD