Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY “S” USIA 39 TAHUN DENGAN ULCUS PORTIO


DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

Di Susun Oleh :

YULIAH MASTAWANI

( 13613453 )

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D-IV)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KADIRI

2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.”S” usia 39 tahun dengan
ulcus portio Asuhan kebidanan ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
kegawatdaruratan kebidanan, dan dengan terselesaikannya laporan ini, saya mengucapkan
banyak terimakasih kepada :

1. Bu Endang Wartini S.ST., S.Pd., M.Mkes selaku Dosen mata kuliah Kegawatdaruratan
Kebidanan di FIK UNIK.

2. Teman-teman kelas 7.2 yang telah membantu untuk menyelesaikan asuhan kebidanan
komprehensif ini.

3. Pihak lain yang terkait secara tidak langsung dalam tercapainya penyusunan asuhan
kebidanan komprehensif ini.

Saya menyadari bahwa penyusunan laporan asuhan kebidanan ini masih terdapat banyak
kekurangan. Hal ini karena terbatasnya informasi dan kemampuan saya dalam penyusunan.
Maka dari itu saya mengharapkan saran kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan penyusunan laporan asuhan kebidanan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa Bidan Pendidik D-IV FIK UNIK khususnya dan masyarakat pada
umumnya.

Kediri, 14Juni 2014

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ...............................................................................................i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................... 1
1.3 Metode pengumpulan data ...................................................................... 2
1.4 Sistematika penulisan ..............................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 pengertian portio…………………………………………………….......3
2.2 etiologi ulkus potio……………………………………………………...3
2.3 Patofisiologi portio ............................................................................... …4
2.4 gejala ulkus portio………………………………………………………..4
2.5 komplikasi………………………………………………………………..5
2.6 penanggulangan………………………………………………………....5
2.7 Konsep Manajemen asuhan kebidanan pada post partum dengan
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian ............................................................................................... 8
3.2 Interpretasi data dasar ............................................................................ 11
3.3 Identifikasi masalah/diagnose potensial ................................................ 12
3.4 Identifikasi Kebutuhan segera ............................................................... 13
3.5 Intervensi ............................................................................................... 13
3.6 Implementasi .......................................................................................... 14
3.7 Evaluasi .................................................................................................. 15
BAB 4 PEMBAHASAN .................................................................................... 16
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 17
5.2 Saran ...................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pada organ genetalia khususnya wanita, sering kali terjadi berbagai masalah. Dari yang
ringan dan mudah diatasi, sampai yang susah dan bersifat membahayakan. Terkadang juga
terjadi peradangan hingga perdarahan pada organ genetalia wanita.
Ada beberapa penyebab perdarahan yaitu salah satunya pada ulkus porsio. Pada ulkus
porsio bisa menjadi penyebab perdarahan, karena tejadi luka atau robekan pada porsio.
Perdarahan pada ulkus porsio dapat terjadi kegawat daruratan karena dapat menyebabkan infeksi.
Luka atau robekan pada ulkus porsio sering disebabkan oleh pemasangan IUD dalam jangka
waktu lama.
Terjadinya perdarahan akibat ulkus posio hanya bisa ditentukan dengan dilakukannya
pemeriksaan dalam atau VT. Penanganan perdarahan pada ulkus porsio tidak terlalu sulit.
Namun jika tidak segera ditangani dapat terjadi infeksi. Untuk mencegah terjadinya luka atau
robekan pada ulkus porsio sebaiknya dilakukan penggunaan yang tepat terhadap IUD.

1.2 Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengetahui apa saja masalah yang bisa terjadi pada organ genetalia, khususnya
wanita ; .
1.2 Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa lebih memahami tentang Ulkus Porsio, baik definisi, penyebab, gejala-
gejala yang terjadi, serta bagaimana penanganannya
2. Agar mahasiswa, tenaga kesehatan serta masyarakat mengetahui penatalaksanaan terhadap
Ulkus Porsio.
1.3 METODE PENGUMPULAN DATA
1.3.1 Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung kepada klien atau keluarga untuk mengetahui
keluhan dan mengumpulkan data sehingga dapat memberikan intervensi yang sesuai
dengan keadaan.

1
1.3.2 Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada klien dan pemeriksaan sebagai data objektif.
1.3.3 Studi Dokumentasi
Membaca dan mempelajari sumber buku, status pasien catatan medis dan catatan
perkembangan yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan dapat membandingkan
teori dan praktek.
1.3.4 Studi pustaka
Membaca sumber buku sebagai pedoman dalam melakukan asuhan kebidanan.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


BAB 1 PENDAHULUAN
Terdiri dari Latar belakang, Tujuan, Tehnik Pengumpulan Data, dan Sistematika
Penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari konsep teori pengertian,etiologi,patofisiologi,gejala,komplikasi dan
penanggulangan ulcus portio
BAB 3 TINJAUAN KASUS
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian portio


Portio merupakan salah satu bagian dari servik. Dimana pada porsio bisa terjadi
berbagai penyakit, salah satunya seperti Ulkus Porsio.
Definisi dari Ulkus portio adalah suatu perdarahan dan luka yang terjadi pada portio, biasanya
berwana merah dengan batas yang tidak jelas pada ostium uteri eksternum ( OUE ).
Ulkus Porsio ialah adanya sekitar ostiu uteri eksternum suatu berwarna merah menyala dan agak
mudah berdarah.
Ulkus porsio adalah pengisikan mulut rahim yang disebabkan oleh karena manipulasi
atau keterpaparan oleh bendah yang dapat mengakibatkan menjadi radang dan lama – lama
menjadi infeksi.
2.2 Etiologi ulkus portio
Ada beberapa penyebab yang menyebabkan terjadinya ulkus portio, antara lain :
1. Pemakaian pil,
2. Perlakuan seksual yang tidak sehat,
Manipulasi penis juga dapat menyebabkan ulkus portio, karena pada saat coitus gerakan penis
yang kurang sesuai dengan vagina wanita, dapat menyebabkan gesekan dan benturan yang
terlalu kuat sehingga portio menjadi terluka
3. Keterpaparan suatu benda pada sat pemasangan AKDR
Pada saat pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan tidak steril yang dapat menyababkan
infeksi. AKDR juga mengakibatkan bertambahnya volume dan lama haid (darah merupakan
media subur untuk berkembangbiaknya kuman) penyebab terjadi infeksi.
4. Infeksi pada masa reproduktif menyebabkan batas antara epitel canalis cervicalis dan epitel portio
berpindah, infeksi juga dapat memyebabkan menipisnya epitel portio dan gampang terjadi erosi
pada porsio (hubungan seksual).
5. Pada masa reproduktif batas berpindah karena adanya infeksi (cervicitis, kolpitis).
6. Rangsangan luar maka epitel gampang berapis banyak dan porsio mati dan diganti dengan epitel
silinderis canalis servikalis.

3
2.3 Patofisiologi ulkus portio
Proses terjadinya ulkus portio dapat disebabkan karena adanya rangsangan dari luar, misalnya
pemasangan IUD. Karena pada IUD mengandung polyethilen yang sudah berkarat dan
membentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4 sehingga terjadi denaturasi atau
koalugasi membran sel. Sehingga terjadi erosi portio. Bisa juga dari gesekan benang IUD yang
menyebabkan iritasi lokal, sehingga menyebabkan sel superfisialis terkelupas dan terjadilah
ulkus portio dan akhir nya menjadi ulkus.
Dari posisi IUD yang tidak tepat, menyebabkan reaksi radang non spesifik sehingga
menimbulkan sekresi sekret vagina yang meningkat dan menyebabkan kerentanan sel
superfisialis dan terjadilah erosi portio. Dari semua kejadian ulkus portio itu menyebabkan
tumbuhnya bakteri patogen, bila sampai kronis menyebabkan metastase keganasan leher rahim.
Selain dan personal hygien yang kurang IUD juga dapat menyebabkan bertambahnya volume
dan lama haid darah merupakan medai subur untuk masuknya kuman dan menyebabkan infeksi,
dengan adanya infeksi dapatmasuknya kuman dan menyebabkan infeksi.
Dengan adanya infeksi dapat menyebabkan Epitel Portio menipis sehingga mudah menggalami
Erosi Portio, yang ditandai dengan sekret bercampur darah, metrorrhagia, ostium uteri eksternum
tampak kemerahan, sekred juga bercampur dengan nanah, ditemukan ovulasi nabathi.
2. 4 Gejala ulkus portio
1. Adanya fluxus,
2. Portio terlihat kemerahan dengan batas yang tidak jelas,
3. Adanya kontak blooding,
4. Portio teraba tidak rata,
5. Pada perlukaan portio bisa tertutup cairan atau lendir,
6. Berwujud gumpalan- gumpalan seperti bunga kol,
7. Dapat dengan mudah berdarah atau tidak.
8. Sekret bercampur darah setelah bersenggama.
9. Dapat menimbulkan pendarahan kontak atau metrrrhagia.
10. Portio uterus disekitar ostium uteri eksternum tampah daerah kemerah-merahan yang sulit
dipisahkan secara jelas dan Epitel Portio.
11. Sekret juga tidak dapat bercampur dengan nanah
12. Pada ulkus sering di ketemukan ovula nobathii.

4
2.5 Komplikasi
Terjadi keganasan pada leher rahim, yang jika tidak dilakukan penanganan dengan tepat dan
segera, bisa berujung pada kanker.
2.6 Penanggulangan
1. Membatasi hubungan suami istri,
2. Menjaga kebersihan vagina,
3. Lama pemakaian IUD harus di perhatikan.
4. Erosi dapat disembuhkan dengan obat keras seperti AgNO3 10% atau Al Bothyl yang
menyebabkan nekrose Epitel silinderis dengan harapan bahwa kemudian diganti dengann Epitel
gepeng berlapis banyak. (www.goegle memahami Reproduksi wanita, 24 maret 2011)
2.7 Manejemen asuhan kebidanan pada ibu dengan ulcus portio
PENGKAJIAN
Tanggal : Pukul :
A. Identitas
Nama Ibu : Nama Ayah :
Umur : Umur :
Agama : Agama :
Suku : Suku :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
B. Anamnesa (Data Subyektif)
Pada tanggal :
Pukul :
a. Keluhan Utama : perdarahan saat melakukan hubungan seksual, keputihan
b. Riwayat Kesehatan : mempunyai riwayat PMS atau Tidak
c. Riwayat Kesehatan Keluarga : penyakit menular, menurun dan menahun
d. Riwayat Fungsi Reproduksi : menarce, siklus haid,dan lama haid
e. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Makan

5
- 3 kali sehari
2) Eliminasi
BAB : 1x shari
BAK : 8-9 kali sehari
3) Personal hygiene
4) Istirahat dan tidur
Tidur malam : 7-8 jam
Tidur siang : 1-2 jam
f. Riwayat Persalinan, Kehamilan, Nifas Yang Lalu
Anak
Tgl/Tahun Tempat Usia Jenis Penyulit
No Penolong
persalinan Pertolongan Kehamilan Persalinan Kehamian JK BB PB Keadaan

C. Data Obektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik, tidak baik
Kesadaran : composmentis, letargis
Tanda-tanda vital

a. TD :
b. RR :
c. Nadi :
d. Temp :
2. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut : rontok
Kulit kepala : bersih
b. Muka
Konjungtiva : Konjungtiva pucat (kemungkinan anemis)

6
Sclera : Normal Sclera DBN Mata terlihat cekung (kemungkinan
dehidrasi)

c. Mulut dan gigi


Lidah dan geraham : Dilihat kebersihan mulut dan lidah
Gigi : Dilihat apakah terdapat caries gigi atau gigi berlubang
d. Kelenjar thyroid :
Vena jugularis : apakah terdapat pembesaran vena jugularis
e. Kelenjar getah bening : apakah terdapat pembesaran atau bendungan kelenjar getah
bening
f. Dada
Jantung : bunyi jantung
Paru-paru : terdapat weezing atau ronki
g. Payudara
Putting susu : kebersihan, menonjol
h. Perut : pemeriksaan abdomen
i. Genetalia : pemeriksaan genetalia, inspekulo
j. Ekstremj: Teraba hangat samapi panas karena biasanya pasien demam. Teraba kulit kering dan
lecet
D. Pemeriksaan Penunjang
a. Pap smear : hasil pap smear
b. Preparat basah : hasil laboratorium

II. IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN KEBUTUHAN


A. Masalah : nyeri saat melakukan hubungan seksual
B. Data subyektif : keluhan ibu
C. Data obyektif

 Keadaan Umum : baik, lemah


 Kesadaran : composmentis, latergis
 Tanda-tanda vital
TD : pemeriksaan tekanan darah

7
RR : pernafasan ibu
Nadi : penurunan atau kenaikan deyut nadi
Temp : kenaikan atau penurunan suhu
B. Diagnosa : Ny ........ usia....... dengan..........

C. Kebutuhan
III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL ATAU DIAGNOSA LAIN
- Infeksi lebih lanjut/ meluas
- Anemia
IV. EVALUASI KEBUTUHAN SEGERA
- Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemberian terapi
- Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk tindakan selanjutnya
V. RENCANA TINDAKAN
Tanggal : 10 juni 2014 Pukul : 10.35 WIB
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
Rasional : Agar ibu tahu tenang kondisinya saat ini
2. Jelaskan pada ibu tentang gejala akibat perdarahan dan keputihan
Rasional : Ibu lebih tenang, dan mengerti teentang keadaannya
3. Anjurkan ibu untuk Pap Smear tiap 6 bulan sekali
Rasional : Mendeteksi apakah ada kelainan
4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan genetalia dengan mengganti celana dalam sesering
mungkin
Rasional : Mencegah perkembangan kuman
5. Anjurkan ibu makan rnakanan bergizi / TKTP
Rasional : Meningkatkan daya tahan tubuh dan mengganti sel yang rusak.
6. Anjurkan pada ibu untuk tidak berhubungan seksual sementara waktu sampai sembuh
Rasional : Mencegah penularan penyakit dan memperburuk kondisi ibu
7. Kolaborasi dengan dokter obgyn tentang terapi penyakit dan pengobatan
Rasional : Mendapat penanganan tepat
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 10 juni 2014 Pukul : 10.00 WIB

8
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, bahwa kondisi ibu saat ini kurang baik,TD: 120/ 70
mmhg, nadi :101x/menit, RR ; 21x/menit, suhu : 37,30 C dan ibu mengalami infeksi pada portio.
2. Menjelaskan pada ibu faktor yang berkaitan yaitu penggunaan IUD yang terlalu lama dan tanpa
kontrol yang dikarenakan IUD yang berkarat, gesekan benang dan posisi IUD yang tidak tepat,
perilaku seksual yang tidak sehat seperti sering berganti pasangan dan juga frekuensi coitus yang
terlalu sering, Trauma pada portio bia karena IUD atau trauma saat Coitus.
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan Pap smear setiap 6 bulan sekali untuk deteksi dini dan
mencegah komplikasi atau bertambah parahnya ulcus.
4. Menganjurkan ibu untuk mengganti celana dalam sesering mungin untuk mencegah kelembaban
pada daerah genetalia yang dapat menyebabkan bertambah parahnya ulcus portio karena
penumpukan bakteri pada daerah genetalia yang akan masuk ke daerah vagina dan portio.
5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi atau TKTP ( Tinggi Kalsium
Tinggi Protein ) , agar kebutuhan ibu terhadap protein dan kalsium benar-benar terpenuhi.
6. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual terlebih dahulu sebelum ulcus
benar-benar sembuh untuk mencegah bertambah parahnya peradangan dan lesi pada portio.
7. Menganjurkan ibu untuk kolaborasi dengan dokter obgyn untuk mendapatkan terapi dan
pengobatan yang tepat untuk penyembuhan.

VII. EVALUASI
Mengacuh pada kriteria hasil dengan menggunakan SOAP

9
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP Ny. S USIA 39 TAHUN DENGAN ULCUS
PORTIO

3. 1 PENGKAJIAN
Tanggal : 10 Juni 2014 Pukul : 10.30 WIB
A. Identitas
Nama Ibu : Ny. S Nama Ayah : Tn. K
Umur : 39 Tahun Umur : 43 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Toto Mulyo Alamat : Toto Mulyo
B. Anamnesa (Data Subyektif)
Pada tanggal : 10 Juni 2014
Pukul : 10.30 WIB
a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan terdapat perdarahan saat melakukan hubungan seksual dan keputihan
b. Riwayat Kesehatan
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seksual atau penyakit kelamin.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga ibu dan keluarga suami tidak pernah menderita PMS atau penyakit kelamin lainnya.
d. Riwayat Fungsi Reproduksi
Ibu menarche umur 13 tahun, haid teratur, siklus kurang lebih 28 hari lamanya 7 hari dan 2-3 x
ganti pembalut
e. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Makan
Ibu makan 2 x sehari dengan porsi sedikit dengan nasi, sayur, lauk dan terkadang buah-buahan.
2) Eliminasi
BAB : 1 x sehari, konsistensi lunak

10
BAK : 5-6 x sehari dan tidak ada gangguan
3) Personal hygiene
Ibu mandi 3 x sehari, sikat gigi 2 x sehari, ganti pakaian luar 2x dan dalam setiap kali mandi,
tetapi ibu kurang memperhatikan kebersihan daerah genital, ibu tidak menggangi pakaian dalam
yang sudah lembab, ibu tidak mengeringkan genitalnya kali selesai
4) Istirahat dan tidur
Tidur malam : 6 – 7 jam
Tidur siang : kurang lebih 1 jam
f. Riwayat Persalinan, Kehamilan, Nifas Yang Lalu
Anak
Tgl/Tahun Tempat Usia Jenis Penyulit
No Penolong
persalinan Pertolongan Kehamilan Persalinan Kehamian JK BB PB Keadaan

12 Januari 3100
1 BPS Aterm Normal Bidan - L 48 cm Baik
1991 gr
2800
2 Maret 1994 BPS Aterm Normal Bidan - P 49 cm Baik
gr
Desember 3000
3 BPS Aterm Normal Bidan - P 48 cm Baik
1999 gr
3200
4 April 2006 BPS Atem Normal Bidan - L 50 cm Baik
gr

C. Data Obektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital

e. TD : 120/70 mmHg
f. RR : 21 x/menit
g. Nadi : 101 x/menit
h. Temp : 37,30C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut : Bersih, tidak kusam
Kulit kepala : Tidak ada ketombe

11
b. Muka
Kelopak mata : Tidak ada odema
Konjungtiva : Anemis
Sclera : An ikterik
c. Mulut dan gigi
Lidah dan geraham : Bersih, tidak ada caries dan lesi
Gigi : Tidak ada lubang
d. Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran
Vena jugularis : Tidak ada pembesaran
e. Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
f. Dada : Bentuk simetris
Jantung : Bunyi lup dup teratur
Paru-paru : Tidak ada wheezing dan ronchi
g. Payudara : Simetris kanan-kiri
Putting susu : Bersih, nyeri tidak ada
h. Perut : Simetris, tidak ada massa/benjolan
i. Genetalia : Darah (+), Fluor albus (+), terdapat jaringan nekrotik pada
portio
J. ektremitas : Tidak ada oedema pada ekstremitas atas dan bawah
k. Reflek patella : Positif (+)
D. Pemeriksaan Penunjang
a. Pap smear : Lesi (+)
b. Preparat basah : Positif (+)
3.2 IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN KEBUTUHAN
A. Masalah
Nyeri pada melakukan hubungan seksual
Dasar : ibu mengatakan merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual
B. Diagnosa
Ny ”S” usia 39 tahun dengan ulcus portio
Data subyektif
 Ibu mengatakan merasa nyeri dan pendarahan setelah melakukan hubungan seksual

12
 Ibu mengatakan mengeluarkan keputihan yang berlebihan dari kemaluannya
Data obyektif

 Keadaan Umum : Baik


 Kesadaran : Composmentis
 Tanda-tanda vital
TD : 120/70 mmHg
RR : 21 x/menit
Nadi : 101 x/menit
Temp : 37,30C
 Speculum servik potio tidak rata, terlihat merah dan sedikit bengkak, terdapat cairan yang keluar
C. Kebutuhan
Mengurangi hubungan seksual
Dasar : Untuk mengurangi sakit yang ibu alami
3.3 IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL ATAU DIAGNOSA LAIN
Tanggal : 10 juni 2014 Pukul : 10.34 WIB
- Infeksi lebih lanjut/ meluas
- Anemia
3.4 EVALUASI KEBUTUHAN SEGERA
Tanggal : 10 juni 2014 Pukul : 10.34 WIB
- Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemberian terapi
- Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk tindakan selanjutnya
3.5 RENCANA TINDAKAN
Tanggal : 10 juni 2014 Pukul : 10.34 WIB
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
Rasional : Agar ibu tahu tenang kondisinya saat ini
2. Jelaskan pada ibu tentang gejala akibat perdarahan dan keputihan
Rasional : Ibu lebih tenang, dan mengerti teentang keadaannya
3. Anjurkan ibu untuk Pap Smear tiap 6 bulan sekali
Rasional : Mendeteksi apakah ada kelainan

13
4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan genetalia dengan mengganti celana dalam sesering
mungkin
Rasional : Mencegah perkembangan kuman
5. Anjurkan ibu makan rnakanan bergizi / TKTP
Rasional : Meningkatkan daya tahan tubuh dan mengganti sel yang rusak.
6. Anjurkan pada ibu untuk tidak berhubungan seksual sementara waktu sampai sembuh
Rasional : Mencegah penularan penyakit dan memperburuk kondisi ibu
7. Kolaborasi dengan dokter obgyn tentang terapi penyakit dan pengobatan
Rasional : Mendapat penanganan tepat
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 10 juni 2014 Pukul : 10.50 WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, bahwa kondisi ibu saat ini kurang baik,TD: 120/ 70
mmhg, nadi :101x/menit, RR ; 21x/menit, suhu : 37,30 C dan ibu mengalami infeksi pada portio.
2. Menjelaskan pada ibu faktor yang berkaitan yaitu penggunaan IUD yang terlalu lama dan tanpa
kontrol yang dikarenakan IUD yang berkarat, gesekan benang dan posisi IUD yang tidak tepat,
perilaku seksual yang tidak sehat seperti sering berganti pasangan dan juga frekuensi coitus yang
terlalu sering, Trauma pada portio bia karena IUD atau trauma saat Coitus.
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan Pap smear setiap 6 bulan sekali untuk deteksi dini dan
mencegah komplikasi atau bertambah parahnya ulcus.
4. Menganjurkan ibu untuk mengganti celana dalam sesering mungin untuk mencegah kelembaban
pada daerah genetalia yang dapat menyebabkan bertambah parahnya ulcus portio karena
penumpukan bakteri pada daerah genetalia yang akan masuk ke daerah vagina dan portio.
5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi atau TKTP ( Tinggi Kalsium
Tinggi Protein ) , agar kebutuhan ibu terhadap protein dan kalsium benar-benar terpenuhi.
6. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual terlebih dahulu sebelum ulcus
benar-benar sembuh untuk mencegah bertambah parahnya peradangan dan lesi pada portio.
7. Menganjurkan ibu untuk kolaborasi dengan dokter obgyn untuk mendapatkan terapi dan
pengobatan yang tepat untuk penyembuhan.

14
3.7 EVALUASI
Tanggal : 10 juni 2014 Pukul : 11.00 WIB
Dx : Ny ”S” usia 39 dengan ulcus portio
S : Ibu mengatakan merasa nyeri dan pendarahan setelah melakukan hubungan seksual
 Ibu mengatakan mengeluarkan keputihan yang berlebihan dari kemaluannya
O : TTV : TD : 90/60 mmHg
N : 80 x/mnt
RR: 20 x/mnt
S: 36,7 ˚C
Speculum servik potio tidak rata, terlihat merah dan sedikit bengkak, terdapat cairan yang
keluar
A : Ny ”S” usia 39 dengan ulcus portio
P
- Memberitahu ibu tentang kondisinya saat ini
- Memberitahu ibu faktor penyebab dari sakit yang dideritanya
- Menyarankan ibu untuk melakukan pap smear setiap 6 bulan
- Menganjurkan ibu untuk mengganti celana dalam sesering mungkin
- KIE untuk memenuhi kebutuhan nutrisi TKTP
- Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara
- Menganjurkan ibu melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn

15
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan analisis penulis mengenai kesenjangan-kesenjangan yang terjadi
dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang kompetensif. Masalah yg terdapat dalam kasus
adalah atonia uteri, dengan langkah sebagai berikut:
1. Pengkajian di dapatkan data ibu mengatakan merasa nyeri dan pendarahan setelah melakukan
hubungan seksual dan mengeluarkan keputihan yang berlebihan dari kemaluannya
2. Interpretasi data dasar didapatkan diagnosa Ny”S” usia 39 dengan ulcus portio
3. Antisipasi diagnosa/ masalah potensial dari ulcus portio adalah Infeksi lebih lanjut/ meluas
Anemia
4. Identifikasi kebutuhan segera adalah Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemberian terapi
dan Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk tindakan selanjutnya
5. Intervensi dilakukan adalah menjelaskan kepada ibu penyebab, akibat dan KIE cara penanganan
dari ulcus portio
6. Implementasi dilakukan sesuai intervensi yang dibutuhkan seperti,berkolaborasi dengan obgyn
dalam pemberian terapi dan penanganannya
7. Evaluasi merupakan penilaian akhir dari asuhan yg diberikan apakah tujuan sudah tercapai atau
belum. Dalam kasus ini diagosanya Ny “S” usia 39 dengan ulcus portio.
Dalam kasus ini antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
dikarenakan kerjasama yang kooperatif antara pasien dan petugas kesehatan.

16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Ulkus porsio merupakan salah satu penyakit yang terjadi pada porsio. Bisa karena
trauma, perilaku seksual yang tidak sehat, bisa juga karena penggunaan kontrasepsi dalam
rahim, yaitu IUD. Karena terjadi infeksi, maka pada porsio lama - kelamaan akan terjadi
perlukaan. Tidak jarang juga bisa terjadi perdarahan.
Oleh karena itu jika terjadi ulkus porsio, sebaiknya dengan segera dilakukan penanggulangan
oleh tenaga kesehatan yang berkompeten.

5.2 Saran
1. Menjaga kebersihan alat genetalia,
2. Secara rutin memeriksakan kesehatan alat genetalia ke tenaga kesehatan,
3. Melakukan hubungan seksual secara sehat,
4. Memilih alat kontrasepsi yang benar- benar tepat, dengan cara berkonsultasi dengan tenaga
kesehatan yang berkompeten,
5. Tenaga kesehatan melakukan tindakan medis dengan tepat, sesuai dengan kompetensi.

17
Daftar Pustaka

Manuaba. 2010 , Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta:EGC

Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan, Edisi III, Cetakan VIII. 2006. Jakarta, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Manuaba, Ida Bagus Gde (2007) Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta, EGC
http://www.ingateros.com/2011/03/ulkus-portio.html

18

Anda mungkin juga menyukai