Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TERSTRUKTUR

Mata Kuliah Ginekologi (ML. 06)

(LINGKUP GINEKOLOGI)

Dosen Pengampu : Jehani Fajar Pangestu, S. ST

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. A’assalehah (NIM : 191081001)


2. Dewi Trisnasari (NIM : 191081013)
3. Friska Della (NIM : 191081019)
4. Susanti (NIM : 191081041)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI D-III

2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan lancar. Makalah kami yang
berjudul “Lingkup Ginekologi”

Makalah ini disusun dari bebagai sumber. Tak lupa pula kami mengucapkan terimah
kasih banyak kepada seluruuh pihak yang terlibat, khususnya atas bimbingan dan arahan
dalam pembuatan makalah kami.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
perbaikan selanjutnya menuju arah yang lebih baik. Akhir kata kami berharap tugas ini dapat
member manfaat bagi kita semua.

Pontianak, 6 April 2021

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................... ii

Bab 1 Pendahuluan.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................................ 2

Bab 2 Pembahasan................................................................................................... 3

A. Pengertian Ginekologi.................................................................................... 3
B. Batasan Ginekologi........................................................................................ 3
C. Istilah-istilah yang Berkaitan dengan Ginekologi.......................................... 6
D. Kelainan pada Sistem Reproduksi dan Penanggulangannya.......................... 7

Bab 3 Penutup.......................................................................................................... 12

A. Kesimpulan.................................................................................................... 12
B. Saran............................................................................................................... 12

Daftar Pustaka.......................................................................................................... 13

ii
Bab 1

Pembahasan

A. Latar Belakang
Wanita adalah makhluk yang paling rawan terkena berbagai macam penyakit
terutama penyakit pada organ kandungan dan reproduksinya. Semakin banyaknya
wanita yang terkena penyakit atau masalah pada organ kandungan dan reproduksi
yang membuat kita lebih berhati-hati dan menjaga kebersihan diri. Karena salah satu
penyebab penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan tersebut ialah karena infeksi
jamur ataupun virus.
Kanker merupakan salah satu jenis penyakit ginekologi yang sudah tak asing
lagi ditelinga kita. Berbagai jenis kasus baru ditemukan khususnya di kalangan
perempuan. WHO melaporkan bahwa didunia ini setiap tahunnya ada 6,25 juta
penderita kanker dan dalam 20 dekade terakhir ini ada 9 juta manusia mati karena
kanker. Dan perlu diketahui bahwa 2/3 kejadian ini terjadi dinegara yang sedang
berkembang. Di Indonesia diperkirakan 100 penderita kanker dari 100.000 penduduk.
Memasuki era milenium, secara umum prevalensi penyakit cenderung meningkat.
Ditambah lagi masalah-masalah dari penanggulangan kanker seperti
kebijaksanaan kanker secara nasional belum ada, koordinasi dalam penaggulangan
penyakit kanker masih kurang, sistem pencatatan atau registrasi belum memadai,
penderita sudah dalam keadaan stadium lanjut, jumlahnya pun juga sangat tinggi,
penyebaran dan jumlah fasilitas pelayanan belum memadai dan pengetahuan faktor
risiko dan cara hidup yang sehat belum diketahui secara merata.
Selain itu masalah ginekologi lainnya adalah infertilitas. Prevalensi infertilitas
menurut WHO diperkirakan (8-10%) pasangan didunia mempunyai riwayat sulit
untuk memperoleh anak. Angka infertilitas sendiri di Indonesia pada Tahun 2012
berkisar (12-15%). Banyaknya pasangan infertilitas di Indonesia dapat
diperrhitungkan dari banyaknya wanita yang pernah kawin dan tidak mempunyai
anak.
Hampir setiap wanita pernah mengalami kondisi ginekologis atau infeksi
dalam kehidupannya. Wanita memegang peranan utama terhadap kelanjutan generasi
penerus bagi suatu negara, sehingga kesehatan wanita memberikan pengaruh yang
besar. Kesehatan wanita juga merupakan parameter kemampuan negara dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Salah satu hal yang

1
perlu diperhatikan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal adalah kesehatan
wanita khususnya kesehatan reproduksi karena dampaknya luas dan menyangkut
berbagai aspek kehidupan. Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui data
jumlah mengenai jenis-jenis penyakit Ginekologi umum yang ada di BLU RSU Prof.
Dr. R. D. Kandou pada Periode 1 Januari - 31 Desember 2012. Penelitian ini
merupakan suatu penelitian deskriptif retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, ditemukan 3 penyakit Ginekologi umum terbanyak di RSU Prof. Dr. R. D.
Kandou pada Periode 1 Januari - 31 Desember 2012 yaitu Mioma Uteri (43.1%),
Kista Ovarium (41.4%), dan Disfunctional Uterine Bleeding (4.13%). Sehingga dalam
makalah ini akan dibahas mengenai konsep dasar dari ginekologi sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ginekologi?
2. Bagaimana batasan dalam ginekologi?
3. Apa saja istilah-istilah yang berkaitan dengan ginekologi?
4. Apa saja jenis kelainan pada sistem reproduksi dan penanggulangannya?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian gikelogi.
2. Mengetahui batasan dalam ginekologi.
3. Mengetahui istilah-istilah yang berkaitan dengan ginekologi.
4. Mengetahui jenis kelainan pada sistem reproduksi dan penanggulangannya.

2
Bab 2

Pembahasan

A. Pengertian Ginekologi
Ginekologi berasal dari kata Gynaecology yang secara harfiah berarti "ilmu
mengenai wanita" atau science of woman yaitu cabang ilmu kedokteran yang khusus
mempelajari dan menangani penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim,
vagina dan ovarium).
Kata ginekologi sendiri berasal dari gyno/gynaikos = perempuan dan logos =
ilmu, ilmu tentang perempuan. Perdefenisi berarti ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang organ (reproduksi) wanita diluar kehamilan. Bidang ginekologi
termasuk didalamnya: kelainan bawaan, infeksi, tumor, kelainan haid, infertilitas dan
lain-lain sebagainya.
Ginekologi adalah ilmu penyakit kandungan, ilmu kelamin wanita. Ginekologi
adalah dokumen bagian dari ilmu kedokteran yang berkenaan dengn fungsi-fungsi dan
penyakit yang khas pada wanita. Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang
mengobati penyakit saluran kelamin pada wanita.
B. Batasan Ginekologi
Ginekologi mempelajari mengenai gangguan haid, perdarahan uterus
abnormal,keputihan, endometriosis, penyakit radang panggul, bartolinitis, mioma
uteri, tumor ovarium neoplastik jinak, infertilitas, dan menopause.
1. Gangguan Haid
a. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid :
Hipermenorea atau menoragia yaitu perdarahan haid yang lebih banyak
dari normal, atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari).
Hipomenorea yaitu perdarahan haid yang jumlahnya sedikit, ganti
pembalut 1-2 kali per hari, dan lamanya 1-2 hari. Penyebabnya adalah
kekurangan estrogen & progesteron, stenosis himen, stenosis serviks uteri,
sinekia uteri (sindrom Asherman). Sinekia uteri didiagnosis dengan
histerogram atau histeroskopi.
b. Kelainan Siklus :
Polimenorea yaitu siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21
hari). Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang

3
mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendek masa lutea. Sebab lain
ialah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan sebagainya.
Oligomenorea yaitu siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Pada
kebanyakan kasus oligomenorea kesehtan wanita tidak terganggu, dan
fertilitas cukup baik.
c. Amenorea yaitu bila tidak haid lebih dari 3 bulan baru dikatakan amenore,
diluar amenore fisiologik. Penyebabnya dapat berupa gangguan di
hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium) dan vagina.
Kasus-kasus yang harus dikirim ke dokter ahli adalah adanya tanda-tanda
kelaki-lakian (maskulinisasi), adanya galaktorea, cacat bawaan, uji estrogen
dan progesteron yang negatif, adanya penyakit lain (tuberkulosis, penyakit
hati, diabetes melitus, kanker), infertilitas atau stress berat.
d. Perdarahan diluar haid :
Metroragia yaitu perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan
dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus
sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu
basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium,
karsinoma endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan
penggunaan estrogen eksogen.
e. Gangguan lain yang berhubungan dengan haid :
1) Premenstrual tension (ketegangan prahaid)
2) Mastodinia
3) Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)
4) Dismennorea
2. Perdarahan Uterus Abnormal
Secara umum, penyebab perdarahan uterus abnormal adalah kelainan organik
(tumor, infeksi), sistemik (kelainan faktor pembekuan), dan fungsional alat
reproduksi.
3. Keputihan
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita.
Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di
dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan
keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat

4
menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga
menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
4. Endometriosis
Endometriosis adalah pertumbuhan abnormal dari kelenjar dan stroma
endometrium di luar uterus. Atau terdapatnya kelenjar atau stroma endometrium
di tempat / organ lain selain dinding kavum uteri.
5. Penyakit Radang Panggul
Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas.
Penyakit tersebut dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim),
saluran tuba, indung telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga
panggul. Penyakit radang panggul merupakan komplikasi umum dari Penyakit
Menular Seksual (PMS). Saat ini hampir 1 juta wanita mengalami penyakit radang
panggul yang merupakan infeksi serius pada wanita berusia antara 16-25 tahun.
Lebih buruk lagi, dari 4 wanita yang menderita penyakit ini, 1 wanita akan
mengalami komplikasi seperti nyeri perut kronik, infertilitas (gangguan
kesuburan), atau kehamilan abnormal.
6. Bartolinitis
Penyakit ini terjadi akibat radang pada glandula bartholini, sering kali timbul
pada gonorea, akan tetapi dapat pula mempunyai sebab lain, misalnya
streptokokus atau basil koli.
7. Mioma uteri
Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya menyebabkan
infertilitas. Risiko terjadinya abortus bertambah karena distorsi rongga uterus,
khusunya pada mioma submukosum, menghalangi kemajuan persalinan karena
letaknya pada serviks uteri, menyebabkn atonia ataupun inersia uteri sehingga
menyebabkan perdarahan pasca persalinan karena adanya gangguan mekanik dlm
fungsi miometrium, menyebabkan plasenta sukar lepas dari dasarnya, dan
menggangu proses involusi dalam nifas.
8. Tumor Ovarium Neoplastik
Tumor kista :Kista ovarium simplek, kistadenoma ovarii serosum,
kistadenoma ovarii musinosum, kista dermoid.
Tumor solid : Fibroma leiomioma, fibroadenoma, papiloma, limfangioma,
tumor brener, tumor sisa adrenal.

5
C. Istilah-Istilah dalam ginekologi
1. Dismenorhea
Nyeri haid yang sedemikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk
istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidup sehari-hari untuk beberapa
jam atau beberapa hari.
2. Kista
Suatu rongga tertutup yang abnormal, dilapisi epitel berisi cairan atau bahan semi
solid.
3. Amenorea
Keadaan dimana tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
4. Adneksitis
Peradangan pada tuba dan ovarium secara bersamaan.
5. Adenomyosi
Suatu kelainan bentuk pada uterus, dimana terjadi invasi dari jaringan
endometrium ke lapisan miometrium.
6. Atresia Hymenalis
Kelainan congenital berupa tidak adanya atau tertutupnya lubang pada hymen.
7. Atresia Labium Minora
Kelainan congenital yang disebabkan membran urogenital yang tidak menghilang
di bagian depan vulva di belakang clitoris ada lubang untuk pengeluaran air
kencing dan darah haid.
8. Atresia Parsial Hipoplasia tuba (tuba panjang dan sempit)
Bisa menyebabkan kehamilan ektopik/mengurangi fertilitas.
9. Atresia Vagina
Kelainan congenital berupa tidak adanya atau tertutupnya lubang pada vagina.
10. Acquisita
Perlekatan saluran serviks atau vagina karena radang GO , diphteri, partus dan
senilitas.

D. Jenis Kelainan pada Sistem Reproduksi dan Penganggulangannya


Kelainan kongenital berupa gangguan dalam organogenesis dan sistem reproduksi
pada janin yang genetik normal.
1. Vulva, terdiri dari

6
 Himen yang tidak berlu  Labia Mayora: dua lipatan besar berambut yang
membentang dari mins pubis (batalan lemak di bagian simfiasis pubis)
sampai perineum di garis tengah bagian belaakng.
 Labia Minora: dua bibir tipis dari kulit lunak yang berpigmen terletak di
dalam labia mayora, membelah di bagian depan membungkus klitoris dan
bertemu di bagian belakang pada fourchette, lipatan transversal pendek.
 Klitoris: organ erektil kecil pada garis tengah di bagian depan; equivalen
dengan penis pada pria.
 Vestibulum: Daerah yang dibungkus oleh labia minora dan mengandung
muara uretra (tepat di belakang klitoris) dan muara vagina.
 Kelenjar bartholini: sepasang kelenjar oval penyekresi mucus yang terletak
di dalam bagian posterior labia mayora dan bermuara pada saluran di
bagian samping labia minora

a. Hymen Inferforata
Hymen Imperforata ialah selaput dara yang tidak menunjukan lubang (Hiatus
Himenalis) sama sekali, suatu kelainan yang ringan dan yang cukup sering
dijumpai. Kemungkinan besar kelainan ini tidak dikenal sebelum menarche.
Sesudah itu molimina menstrualia dialami tiap bulan, tetapi darah haid tidak
keluar.Darah itu terkumpul di dalam vagina dan menyebabkan hymen tampak
kebiru-biruan dan menonjol keluar (Hematokolpos). Bila keadaan ini
dibiarkan, maka uterus akan terisi juga dengan darah haid dan akan membesar
(Hematometra).
Penyebab :
Hymen imperforata terjadi akibat jaringan parut oklusif karena sebelumnya
terjadi cedera atau infeksi.
Hymen Imperforata terbentuk karena ada bagian yang persisten dari
membrane urogenital dan terjadi ketika mesoderm dari primitive streak yang
abnormal terbagi menjadi bagian urogenital dari membran cloacal. Hymen
Imperforata tanpa mukokolpos yang berasal dari jaringan fibrous dan jaringan
lunak antara labium minora sulit dibedakan dengan tidak adanya
vagina.Aplasia dan atresia vagina terjadi karena kegagalan perkembangan

7
duktus mullerian, sehingga vagina tidak terbentuk dan lubang vagina hanya
berupa lekukan kloaka.
Gejala Klinis
Sebagian kelainan ini tidak dikenali sebelum menarche, setelah itu akan terjadi
molimenia menstrualia (nyeri yang siklik tanpa haid), yang dialami setiap
bulan. Sesekali hymen imperforata ditemukan pada neonatus atau anak kecil.
Vagina terisi cairan (sekret) yang disebut hidrokolpos. Bila diketahui sebelum
pubertas, dan segera diberi penanganan asimptomatik, serta dilakukan
hymenektomi, maka dari vagina akan keluar cairan mukoid yang merupakan
kumpulan dari sekresi serviks.
Kebanyakan pasien datang berobat pada usia 13-15 tahun, dimana gejala
mulai tampak, tetapi menstruasi tidak terjadi. Darah menstruasi dari satu siklus
menstruasi pertama atau kedua yang terkumpul di vagina belum menyebabkan
peregangan vagina dan belum menimbulkan gejala.

Pengobatan :
Himenektomi bila diketahui sebelum menarche maka dilakukan observasi saja
sampai anatomi semakin jelas.
Apabila hymen imperforata dijumpai sebelum pubertas, membran hymen
dilakukaninsisi/ hymenotomi dengan cara sederhana dengan melakukan insisi
silang (gambar 1)atau dilakukan pada posisi 2, 4, 8 dan 10 arah jarum jam
disebut insisi stellate.
Pendapat lain mengatakan, bila dijumpai hymen imperforata pada anak kecil/
balita tanpa menimbulkan gejala, maka keadaan diawasi sampai anak lebih
besar dan keadaan anatomi lebih jelas, dengan demikian dapat diketahui
apakah yang terjadi hymen imperforata atau aplasia vagina.

b. Atresia Labia Minora :


Kelainan Kongenital ini disebabkan oleh membrana urogenitalis yang tidak
menghilang. Di bagian depan vulva di belakang klitoris ada lubang untuk
pengeluaran air kencing dan darah haid. Koitus walaupun sukar masih dapat
dilaksanakan, malahan dapat terjadi kehamilan.Pada partus hanya diperlukan
sayatan di garis tengah yang cukup panjang untuk melahirkan janin.
Penatalaksanaan :

8
Insisi perlekatan dan menjahit luka-luka yang timbul.

c. Hypertropi Labia Minora


Hipertrofi labia minora pada alat kelamin wanita merupakan kondisi dimana
terjadi disproporsi dari ukuranlabia minora relatif dari ukuran labia mayora..
Bagian lainnya bergabung dengan klitoris membentuk frenulum. Labia minora
bergabung dengan labiamayora di bagian posterior dan dihubungkan dengan
lipatan transversal dikenal denganfrenulum labia atau fourchette: Kulit dan
mukosa labia minora kaya akan kelenjar sebasea.
Ini dapat terjadi pada satu atau kedua labium minus. Pemberian pengertian
bahwa keadaan tersebut bukan suatu hal yang mengkhawatirkan biasanya
cukup.
Penatalaksanaan :
Bila penderita tetap merasa terganggu karenanya, maka pengangkatan jaringan
yang berlebihan dapat dikerjakan.

d. Duplikasi Vulva
Duplikasi Vulva berarti memiliki dua vulva.Ini jarang sekali ditemukan.Bila
ada, biasanya ditemukan pula kelainan-kelainan lain yang lebih berat,
sehingga bayi itu tidak dapat hidup.
Penyebab :
Kelainan-kelainan kongenital dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti
keadaan endometrium yang mempengaruhi nutriasi mudigah, penyakit
metabolisme, penyakit virus, akibat obat-obatan teratogenik, dan lain-lain
yang terdapat dalam masa kehamilan. Sebagian besar kelainan ini tidak
mengikutsertakan ovarium atau genetalia eksterna, sehingga diantaranya tidak
menampakkan diri sebelum menarche atau sebelum perkawinan.
Disamping itu, terdapat kelainan-kelainan yang berasal dari kelainan
kromosom khususnya kromosom seks dan gangguan hormonal. Kelainan ini
sering sekali menimbulkan masalah interseks. Pada seorang interseks bisa
terdapat bahwa jenis gonadnya tidak sesuai dengan kromosom seksnya atau
dengan morfologi genetalia interna, dan morfologi genetalia eksterna,
khususnya bentuk genetalia eksterna sedemikian rupa, sehingga jenis kelainan
bayi yang bersangkutan tidak dapat ditentukan dengan segera.

9
Penatalaksanaan :
Insisi Perlengketan dan menjahit luka – luka yang timbul.

e. Hipoplasi Vulva
Hipoplasia ovaria (indung telur mengecil) dan Agenesis ovaria (indung telur
tidak terbentuk).
Hipoplasia ovaria, merupakan suatu keadaan indung telur tidak berkembang
karena keturunan. Hal ini dapat terjadi secara unilateral maupun bilateral.
Apabila terjadi pada salah satu indung telur maka akan menunjukan gejala
anestrus (tidak pernah birahi) dan apabila terjadi pada kedua indung telur
maka akan steril (majir). Secara perrektal indung telur akan teraba kecil, pipih
dengan permukaan berkerut. Agenesis ovaria merupakan suatu keadaan tidak
mempunyai indung telur karena keturunan.Dapat terjadi secara unilateral
(salah satu indung telur) ataupun bilateral (kedua indung telur).
Ditemukan bersamaan dengan genitalia interna yang juga kurang berkembang
pada keadaan hipoestrogenisme, infatilisme, dan lain-lain.Biasanya ciri-ciri
seks sekunder juga tidak berkembang.
f. Kelainan Perineum
Bayi tidak beranus, anus bermuara ke saluran genitalia, dan saluran air
kencing dan feses pada satu lubang . Pada kloaka persisten karena septum
urogenital tidak tumbuh, dimana bayi tidak mempunyai lubang anus, atau anus
bermuara dalam sinus urogenitalis, dan terdapat satu lubang dari mana keluar
air kencing dan feses.
1) Atresia Ani
Dimana anus tidak mempunyai lubang untuk mengeluarkan feses karena
terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi saat kehamilan.
Penyebab pasti belum diketahui, namun ada sumber yang mengatakan
atresia ani/rekti disebabkan :
a) Gangguan pertumbuhan, fusi, dan pembentukan anus dari tonjolan
embriogenik.
b) Orang tua yang mempunyai gen carrier penyakit ini mempunyai
peluang sekitar 25% untuk diturunkan pada anaknya pada saat
kehamilan.

10
c) 30% anak yang mempunyai sindrom genetik, kelainan kromosom
atau kelainan kongenital lain juga beresiko untuk menderita atresia
ani dan rekti.
2) Fistula rektovestibularis kongenital
Adalah cacat yang sering ditemukan pada perempuan. Rectum bermuara
ke dalam vestibula kelamin perempuan sedikit diluar selaput dara.
3) Kloaka
Kloaka persisten ini, rectum, vagina dan slauran kencing bertemu dalam
satu saluran bersama. Perineum mempunyai satu lubang yang terletak
sedikit dibelakang klitoris.

11
Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan
Ginekologi merupakan ilmu tentang perempuan. Perdefenisi berarti ilmu yang
mempelajari segala sesuatu tentang organ (reproduksi) wanita diluar kehamilan.
Bidang ginekologi termasuk didalamnya: kelainan bawaan, infeksi, tumor, kelainan
haid, infertilitas dan lain-lain sebagainya.
Wanita adalah makhluk yang paling rawan terkena berbagai macam penyakit
terutama penyakit pada organ kandungan dan reproduksinya.  
Kelainan kongenital merupakan manifestasi penyimpangan dan pembentukan
organ tubuh. Penyebab kelainan kongenital tidak diketahui dengan pasti, tetapi dapat
diduga karena penyimpangan kromosom, pengaruh hormonal, lingkungan-
endometrium yang kurang subur, kelainan metabolisme, pengaruh obat tertogenik,
dan infeksi khususnya infeksi virus.
Kelainan kongenital pada vulva diantaranya adalah:
1. Hymen Imperforata adalah selaput dara yang tidak menunjukkan lubang (hiatus
himenalis) sama sekali
2. Atresia Labia Minora adalah kelainan yang disebabkan oleh membran urogenitalis
yang tidak menghilang di bagian depan vulva dibelakang klitoris ada lubang untuk
pengeluaran air kencing dan darah haid.
3. Hypertropi Labia Minora
4. Duplikasi Vulva
5. Hipoplasi Vulva
6. Kelainan Perineum

B. Saran
Sebaiknya para wanita memulai kebiasaan hidup sehat dimulai sejak dini,dengan
menjaga kebersihan diri dan menjalankan pola hidup sehat maka setidaknya dapat
mengurangi resiko berkembangnya suatu penyakit.

12
Daftar Pustaka
Murti Ani, d. (2021). Pengantar Kebidanan. Yayasan Kita Menulis.

http://www.drdidispog.com/07/istilah-obstetri-dan-ginelogi.html

Achmad, Maulana, dkk. 2011. Kamus Ilmiah Populer. Cetakan Pertama. Jakarta: Absolut.

Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Tim Penrjemah EGC. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 26. Jakarta: EGC

13

Anda mungkin juga menyukai