Anda di halaman 1dari 42

Company

LOGO

FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSALINAN

SMT VI SARJANA KEBIDANAN &


PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
www.company.com
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES PERSALINAN
A.Passage : Ukuran panggul dan otot-otot
jalan lahir
B.Power : His dan tenaga mengejan
C.Passanger : Janin, plasenta, dan air ketuban
D. Psyce :Kebutuhan rasa aman dan nyaman
E. Preparation : Penolong, Ibu, Keluarga
 salah satu faktor mendapat masalah
akan menghambat proses persalinan
A. PASSAGE
Terdiri dari 2 bagian :
1.Bagian keras (tulang) terdiri atas
tulang-tulang panggul dengan sendi-
sendinya.

2.Bagian lunak terdiri atas-atas otot-otot,


jaringan, dan ligamen.
1.Tulang Panggul

Tulang panggul dibentuk oleh Os.koksa, os.sakrum,


os.koksigis.
•Os.koksa terdiri dari : os.illium, os.iskium, os.pubis.
•Terdiri dari 4 sendi : simfisis pubis, sendi sakroiliaka
kiri & kanan, sendi sakrokoksigeus.
•Ada 3 bidang : Pintu atas panggul, panggul tengah, dan
pintu bawah panggul
a.Pintu Atas Panggul
• Dibatasi oleh promontorium, linea inominata,
pinggir atas simfisis.

• Ukuran PAP yang perlu diketahui :


a. Diameter anteroposterior (konyugata obst.)
b. Konjugata diagonalis (> 12 cm)
c. Konjugata vera = konyugata diagonalis – 1,5 cm
d. Diameter transversa  grs lintang PAP =12,5 –13
cm
e. Diameter oblikua (13 cm)
Pintu Atas Panggul
b.Pintu Bawah Panggul
UKURAN-AKURANNYA :
* Batas atas pintu bawah panggul, setinggi
spina iskhiadika  jarak kedua spina 9,5–10 cm.

• Batas bawah pintu bawah pangul, berbentuk


segi empat pj. Disebelah anterior dinatasi arkus
pubis  sudut normal arkus pubis + 90 derajat.

• Diameter anteroposterior
c.Bidang Hodge

• Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan


bagian atas simfisis & promotorium.
• Hodge II : sejajar dgn hodge I terletak setinggi
bagian bawah simfisis.
• Hodge III : sejajar dgn hodge I dan II terletak
setinggi spina iskiadika kanan & kiri.
• Hodge IV : sejajar dgn hodge I, II, dan III terletak
setinggi os. koksigis
Bidang Hodge
d.Jenis Panggul
• Ginekoid ditemukan pada 45 % wanita
Pj. diameter anteroposterior = diameter transversa
• Android umumnya pd pria, wanita ditemukan 15%
PAP hampir segitiga, diameter transversa dekat dengan
sakrum.
• Antropoid ditemukan pada 35 % wanita
PAP lonjong seperti telur, diameter anteroposterior
lebih besar dari pada diameter transversa.
• Platipelloid ditemukan pada 5 % wanita
Diameter transversa lebih besar dari pada diameter
anteroposterior
Jenis Panggul
B. POWER
1. H I S
• His  kontraksi otot-otot uterus
• Terjadi pada ot. polos uterus  miometrium
• Biasa terjadi pada akhir kehamilan
• Yang harus diperhatikan dlm menilai his :
1) Frekuensi  jumlah his dalam 10 menit
2) Durasi  lamanya setiap his berlangsung
3) Interval  jarak his sebelumnya
4) Amplitudo atau intensitas  kekuatan his dlm mmHg
5) Aktivitas his  frekuensi x amplitudo = unit montevideo
His: 2x/10’/ 40’’/ kuat
Karakteristik His Persalinan Sesungguhnya &
His Persalinan Palsu
His Persalinan His Palsu
Rasa nyeri dengan interval teratur Rasa nyeri tidak teratur
Interval antara rasa nyeri yg secara Tidak ada perubahan interval antara
perlahan semakin pendek rasa nyeri yg satu dengan lainnya

Waktu & kekuatan kontraksi semakin Tidak ada perubahan pada waktu &
bertambah kekuatan kontraksi
Rasa nyeri dibagian belakang & Kebanyakan rasa nyeri pada
bagian depan abdomen bagian bawah
Berjalan akan menambah intensitas Tidak ada perubahan rasa nyeri
dengan berjalan
Ada hubungan antara tingkat Tidak ada hubungan antara tingkat
kekauatan kontraksi dengan intensitas & kakuatan uterus dengan
rasa nyeri intensitas rasa nyeri
Menyebabkan penipisan & pembukaan Tidak ada perubahan pada serviks
serviks
Sifat His Dalam Persalinan

 His tidak sama kuat  dominasi fundus uteri


 Secara fisiologis his menyebabkan rasa nyeri
Fisiologi nyeri diduga karena :
1. Hipoxia miometrium anoksia sel-sel otot
2. Kompresi ganglia saraf di serviks
3. Peregangan serviks pada waktu dilatasi
4. Peregangan peritonium

 Nyeri bersifat subjektif, dapat dipengaruhi dari luar


secara fisik, kimia, dan psikis.
 Pace maker his (pusat koordinasi) ada pada sudut
His normal = 3-5x/10’/45”-75”
Intensitasnya 20 mmHg - 60 mmHg ada relaksasi
His Persalinan Menurut Faal
1).His Pembukaan
 Menimbulkan pembukaan pd serviks.
 Terjadi sampai pembukaan serviks lengkap (10 cm)
 His ini mulai kuat, teratur dan menimbulkan sakit.

2).His Pengeluaran (His Kala II)


 His sangat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi dan
lama.
 Berfungsi untuk mengeluarkan janin.
 Koordinasi bersama antara his kontraksi otot perut,
diafragma dan ligamment.
3).His Pelepasan Uri (Kala III)
Kontraksi mulai turun, berfungsi untuk
melepaskan dan mengeluarkan plasenta.

4).His Pengiring (Kala IV)


Kontraksi bersifat lemah, masih sedikit
nyeri, menyebabkanpengecilan rahim
Perubahan-Perubahan Akibat His
1).Perubahan pada uterus & serviks
* Uterus teraba keras/padat.
* Tek. hidrostatis air ketuban & tekanan intrauterine
naik  serviks menjadi mendatar (effacement) &
dilatasi.

2).Perubahan pada ibu


* Rasa nyeri karena anoxia sel-sel otot rahim.
* Kenaikan frekuensi nadi & tekanan darah.

3).Perubahan pada janin


* Sirkulasi utero-plasenter berkurang  hipoksia
janin
* Djj melambat dan kurang jelas didengar
Periode Istrahat Antara Kontraksi
Periode istirahat diatara 2 kontraksi mempunyai fungsi
utama antara lain :
• Memberikan kesempatan kepada otot-otot uterus untuk
beristrahat. Sebab kontraksi terus menerus dapat
menyebabkan rupture uteri.
• Memberikan kesempatan ibu untuk beristrahat. Ibu tidak
dapat beristirahat dengan menahan kontraksi uterus yg
terus menerus dengan durasi yang lama.
• Mempertahankan kesejahteraan janin. Pada saat
kontraksi terjadi, pembuluh darah uterus terjepit,
kontraksi uterus yg terus menrus dapat menyebabkan
hipoksia janin, anoksia & kematian janin dalam uterus.
2. Kekuatan Meneran
 Serviks terbuka lengkap  peningkatan tekanan intra-abdomen
yg diciptakan oleh kontraksi otot-otot abdomen  Timbul
kekuatan ingin mengejan seperti saat buang air besar, tetapi
biasanya intensitasnya jauh lebih besar.

 Pada saat kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu reflek
yg mengakibatkan pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan
otot-otot perutnya & menekan diafragmanya ke bawah.

 Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil, kalau pembukaan


saudah lengkap & paling efektif sewaktu kontraksi uterus.

 Disamping itu, kekuatan tahanan mungkin ditimbulkan oleh


otot-otot dasar panggul & aksi ligament.
C. PASSANGGER (JANIN)
 Bagian yg paling besar dan keras dari
janin adalah kepala janin.
 Posisi & besar kepala janin dpt
mempengaruhi jalannya persalinan
sehingga dpt membahayakan hidup &
kehidupan janin kelak: hidup
sempurna, cacat atau akhirnya
meninggal.
 Biasanya apabila kepala janin sudah
lahir, maka bagian-bagian lain dengan
Bagian tengkorak
• Os parietalis
• Os temporalis
• Os frontailis
• Os occipitalis
1. Sutura (batas antara 2 tulang)

 Sutura Frontalis  batas antara


kedua tulang frontal
 Sutura Sagitalis  batas antara
kedua tulang parietal kiri dan kanan
 Sutura Koronaris  batas antara
tulang parietal dan frontal
 Sutura Lamboidea  batas antara
tulang parietal dan oksipital
Sutura Janin
Fontanel/Ubun-ubun (ruang antara sudut-
sudut tulang yang ditutup dengan
membran)
• Fontanel mayor/fontanel anterior/ubun-ubun
besar
Merupakan pertemuan antara sutura sagitalis
superior, sutura frontalis dan sutura koronaria,
berbentuk segi empat panjang.

• Fontanel minor/fontanela posterior/ubun-


ubun kecil.
Berbentuk segi tiga, merupakan pertemuan antara
sutura sagitalis dan superior dengan 2 sutura
lamboidea.
2. Ukuran-Ukuran Kepala
a. Diameter
– Diameter Occipito frontalis. Jarak antara tulang
oksiput dan frontal, dengan ukuran  12 cm.
– Diameter Mento Occipitalis Dengan ukuran  13,5
cm.
– Diameter Sub Occipito Bregmatika. Dengan
ukuran  9,5 cm.
– Diameter Biparietalis. Dengan ukuranm  9,25 cm.
– Diameter Bitemporalis. Dengan ukuran  8 cm.
b. Ukuran Circumferensia (Keliling)

– Cirkumferensial fronto occipitalis  34 cm.


– Cirkumferensia mento occipitalis  35 cm.
– Cirkumferensia sub occipito bregmatika 
32 cm.
Diameter Kepala
3. Ukuran badan lain
a.Bahu
*Jaraknya  12 cm (jarak antara kedua akromion)
*Lingkaran bahu  34 cm.

b.Bokong
*Lebar bokong (diameter intertrokanterika),12 cm.
*Lingkaran bokong  27 cm.
4.Postur janin dalam rahim
a.Sikap (Habitus)
 Menunjukkan hubungan antara bagian bagian
janin dengan sumbu janin, biasanya dengan
tulang punggungnya.
 Janin umumnya dalam sikap fleksi dimana
kepala, tulang punggung dan kaki dalam
keadaan fleksi, serta lengan bersilang di dada.
 Sikap janin bervariasi, tergantung pd
presentasinya.
b.Letak Janin
Adalah hubungan antara sumbu panjang janin
dengan sumbu panjang ibu. Ada kemungkinan
pada letak janin yaitu letak memanjang, letak
membujur dan letak miring/oblique.

c.Presentasi
 Presentasi digunakan untuk menetukan bagian
janin yg ada di bagian bawah rahim yg dapat
dijumpai dengan palpasi atau PD.
 Ada 3 kemungkinan pada presentasi janin yaitu
presentasi kepala, bokong dan bahu.
 Bagian terbawah janin : sama dengan presentasi
hanya diperjelas istilahnya.
d. Posisi
• Merupakan indicator untuk menetapkan arah jalannya
persalinan.

• Tulang tengkorak janin tersusun antara lain dari


bagian muka dan tulang dasar tengkorak, tulang-
tulang tengkorak, sutura dan ubun-ubun.

• Ukuran kepala yang sering digunakan untuk menilai


janin antara lain yaitu diameter kepala dan
circumferensia.

• Ukuran badan lain yang sering digunakan yaitu


diameter dan lingkaran bahu, serta lebar dan lingkaran
bokong.
5. PLASENTA
• Berbentuk bundar, diameter 15-20 cm,
tebal 2,5 cm, berat 500 gram.
• Talipusat umumnya terletak di tengah
(insertio sentralis).
• Letak plasenta normal di depan atau
belakang dinding uterus, agak ke atas
fundus uteri.
 Kelainan letak plasenta akan
menghalangi penurunan bagian terendah
janin  menghambat proses persalinan.
6. LIKUOR AMNII
• Volume normal 1000-1500 ml, warna putih, agak
keruh, bau khas, agak amis, 98% air, Bj 1,008,
mengandung agen-agen bioaktif selama proses
persalinan.
• Likuor amnii juga mempunyai fungsi :
a. Melindungi janin dari trauma luar
b. Janin dpt bergerak bebas
c. Melindungi suhu tubuh janin
d. Meratakan tekanan di dalam uterus pd proses
persalinan
e. Membersihkan jalan lahir
D. PSYCE
• Proses persalinan merupakan peristiwa penting bagi
kehidupan seorang ibu dan keluarganya tetapi juga
merupakan saat yang menegangkan dan
mencemaskan. Adanya perasaan cemas, khawatir
akan mengeluarkan hormon stress yang akan
mengakibatkan persalinan berlangsung lambat
bahkan komplikasi persalinan. Dengan demikian
seseorang penolong persalinan harus
memperhatikan keadaan psikologis ibu yang akan
melahirkan karena keadaan psikologis mempunyai
pengaruh terhadap persalinan dan kelahiran
E. PREPARATION
1. PENOLONG
Peran dari penolong persalinan adalah
kesiapan dan kemampuan penolong dalam
menghadapi proses persalinan,
mengantisipasi dan menangani komplikasi
yang mungkin terjadi pada ibu dan janin.
• Penolong persalinan perlu kesiapan, dan
menerapkan asuhan sayang ibu. Asuhan
sayang ibu adalah asuhan yang menghargai
budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu.
Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu
adalah dengan mengikut sertakan suami dan
keluarga selama proses persalinan dan
kelahiran bayi.
• Banyak penelitian menunjukkan bahwa jika para
ibu diperhatikan dan diberi dukungan selama
persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui
dengan baik mengenai proses persalinan dan asuhan
yang akan mereka terima, mereka akan
mendapatkan rasa aman dan hasil yang lebih baik.
Disebutkan pula bahwa hal tersebut diatas dapat
mengurangi terjadinya persalinan dengan vakum,
cunam, dan seksio sesar, dan persalinan
berlangsung lebih cepat.
2. IBU
Beberapa cara untuk mempersiapkan persalinan
yaitu :
• Mengikuti kelas persalinan
• Meneliti dan membaca informasi terkait topik
kelahiran
• Menghindari cerita negatif
• Proaktif dalam kegiatan yang bermanfaat untuk
persalinan
3. KELUARGA
Keluarga mempersiapkan kedatangan bayi
dengan berbagai cara seperti, memberi
hadiah, menyiapkan kamar bayi, berbelanja
kursi mobil dan kereta bayi, dan sebagainya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai