Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup di luar uterus melalui vagina ke dunia luar. Dalam prosesnya memang
akan terasa sakit saat kontraksi kareena dilatasi serviks terjadi, dan ini terjadi
akibat otot pada uterus bekerja tidak sadar (otot polos) yang terapat pembuluh
pembuluh darah didalamnya dan saat kontraksi berlangsung pembuluh darah
terjepit sehingga kekurangan oksigen ini memberikan alarm pada tubuh yang
akan diteruskan oleh saraf dan ini yang menimbulkan rasa sakit pada saat
kontraksi berlangsung.
Pijat mampu mengurangi keluhan-keluhan yang dirasakan ibu selama
masa kehamilan. Namun, pijat atau penekanan pada titik-titik tertentu ternyata
mampu menimbulkan reaksi yang luar biasa pada proses persalinan. Pijat pada
titik-titik tertentu ini biasa disebut dengan akupresur. Akupresur adalah ilmu
penyembuhan dari Tionghoa yang sudah ada sejak lebih dari 500 tahun yang
lalu. Sebagai seni dan ilmu ilmu penyembuhan, akupresur berlandaskan pada
teori keseimbangan yang bersumber dari ajaran Taoisme. Taoisme mengajarkan
bahwa semua isi alam raya dan sifat-sifatnya dapat dikelompokkan ke dalam
dua kelompok, yaitu yin dan yang.
Teknik akupresur dapat mengurangi sensasi-sensasi nyeri melalui
peningkatan endorphin, yaitu hormon yang mempu menghadirkan rasa rileks
pada tubuh secara alami, memblok reseptor nyeri ke otak, menyebabkan
dilatasi serviks (peregangan atau penipisan leher rahim), dan meningkatkan
efektivitas kontraksi uterus. Selain meningkatkan endorphin, akupresur yang
dilakukan saat persalinan juga dapat merangsang kontraksi sehingga mampu
mempersingkat proses persalinan. Hal ini di dukung oleh Michael Reed Gach

dalam bukunya tentang akupresur, yang menyatakan bahwa pijat pada titiktitik tertentu saat masa kehamilan selain untuk mengurangi ketidaknyamanan
sang ibu, juga mampu memicu dan merangsang pengeluaran hormon oksitosin
sehingga dapat merangsang terjadinya kontraksi maupun persalinan (induksi
secara alami).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan terapi akupuntur dan akupresur?
2. Apa saja manfaat yang didapat dari terapi akupuntur dan akupresur pada
masa kehamilan?
3. Bagaimana teknik terapi akupuntur dan akupresur?

1.3. Tujuan
Makalah yang penulis susun bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan masyarakat

mengenai terapi akupuntur dan akupresur dalam

kehamilan, dan indikator utamanya antara lain:


1. Memahami definisi dari terapi akupuntur dan akupresur
2. Mengetahui manfaat yang bisa didapatkan dari terapi akupuntur dan
akupresur
3. Mengetahui teknik terapi akupuntur dan akupresur
Dengan ditulisnya makalah ini, penulis berharap akan berguna bagi para
pembaca agar dapat memahami subpokok bahasan tersebut serta susunan
lainnya.

.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Terapi Akupuntur dan Akupresur


Pada beberapa tahun belakangan dokter-dokter kuno Cina telah
mencapai ketenaran di beberapa Negara Barat. Tradisinya berdasarkan pada
prinsip Yin dan Yan, lima kesenangan, dan meridian tubuh. Salah satunya
adalah akupuntur, dimana jarum penjang ditusukan ke dalam titik tubuh yang
ditentukan untuk mengurangi rasa sakit di area lainnya. Penjelasan secara
fisiologisnya belum ditemukan, tetapi terbukti efektif dalam memblok rasa
nyeri , termasuk nyeri pada saat persalinan. Akupresur adalah serupa dengan
akupuntur kecuali tekanan dimaksudkan untuk mengenali titik ketimbang
menusukkan jarum. Akupuntur mungkin lebih sering digunakan karena lebih
benyak bidan Barat dan dokternya yang mempelajari untuk menggunakannya.
2.1.1. Akupuntur
Akupunktur adalah metode pengobatan yang mendorong tubuh
untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi rasa sakit dan
penderitaan. Hal ini dilakukan dengan menusukkan jarum dan
menerapkan panas atau stimulasi listrik pada titik-titik akupunktur
yang tepat. Metode ini mungkin tampak aneh dan misterius bagi
banyak orang, namun telah teruji oleh waktu selama ribuan tahun dan
berlanjut hingga hari ini. Meridian dapat dipengaruhi dengan tusuk
jarum di titik-titik akupunktur. Jarum akupunktur membuka blokir
penghalang di bendungan dan membangun kembali aliran teratur
melalui meridian. Oleh karena itu pengobatan akupunktur dapat
membantu

organ-organ

internal

tubuh

untuk

memperbaiki

ketidakseimbangan dalam pencernaan, penyerapan, dan kegiatan


produksi dan sirkulasi energi.
Hal penting dan tidak boleh terlewat yaitu penggunaan jarum
haruslah jarum sekali pakai (disposible). Jarum akupunktur tidak
menularkan penyakit, justru yang bisa menularkan penyakit adalah
jarum suntik. Bagian dalam jarum suntik berongga sehingga ketika
jarum disuntikkan lalu ditarik akan ada darah atau serum yang

terbawa. Sedangkan

jarum akupunktur dipastikan aman jika

menggunakan jarum disposible atau sterilisasi yang akurat.


Untuk ukuran jarum akupunktur dewasa, baik untuk yang
sedang hamil atau tidak hamil sama saja. Memang ukurannya
beragam, dari 1,3 cm sampai 10,2 cm. Diameter 0,24 mm sampai 0,45
mm. Ukuran paling panjang digunakan untuk bagian pantat. Ukuran
yang lebih pendek untuk seluruh bagian tubuh. Dan yang paling
pendek untuk tangan atau wajah. Jarum akupunktur terbuat dari logam
yang berbeda-beda, namun hampir semua kini terbuat daristainless
steel. Namun ada juga jarum yang terbuat dari jarum perak dan emas,
biasanya digunakan untuk kasus-kasus tertentu saja.
Menurut penelitian, menerima akupuntur seminggu sekali pada
bulan terakhir kehamilan dapat mengurangi rasa sakit selama proses
persalinan. Satu sesi terapi umumnya berlangsung selama sekitar 45
menit dan dijamin bebas rasa sakit.
Beberapa manfaat akupuntur

untuk

berbagai

tahapan

kehamilan adalah sebagai berikut.


1) Trimester Pertama
Pada tahap pertama kehamilan, akupuntur mengurangi
berbagai keluhan seperti mual, muntah dan migraine.
Akupuntur diyakini meningkatkan produksi darah,
menghilangkan racun dari tubuh serta membuat ibu
hamil lebih rileks.
2) Trimester Kedua
Pada trimester kedua seorang wanita hamil mengalami
banyak perubahan dalam tubuh akibat pertumbuhan
bayi. Hal ini menyebabkan nyeri punggung serta
keluhan lain. Pada tahap ini akupuntur memberikan
bantuan meredakan nyeri ulu hati, wasir, kecemasan
dan depresi.
3) Trimester Ketiga

Akupuntur tetap menguntungkan sampai tahap terakhir


kehamilan. Pada tahap ini, akupuntur membantu
mengatasi gejala nyeri punggung, linu panggul, nyeri
sendi, dan mempersiapkan wanita hamil menjalani
persalinan.
4) Tahap Persalinan
Akupuntur mengurangi rasa sakit saat memasuki proses
persalinan. Akupuntur mampu mengkondisikan seorang
ibu hamil agar mampu bersalin lebih mulus dan dalam
waktu lebih singkat. Akupuntur juga membantu
menginduksi persalinan dalam kasus persalinan yang
terlambat.
5) Tahap Pasca Persalinan
Akupuntur efektif membantu seorang wanita untuk
memulihkan kondisi setelah persalinan. Tetapi ini juga
membantu mengatasi masalah menyusui dan depresi
postpartum.
2.1.2. Akupresur
Akupresur adalah variasi dari praktik penyembuhan kuno Cina,
akupuntur. Bila akupuntur menggunakan jarum, akupresur adalah
sentuhan terapi yang menggunakan jari untuk member tekanan pada
titik-titik tertentu di sekitar tubuh. Kedua metode bergantung pada
prinsip bahwa titik-titik yang ditunjuk pada wajah, tubuh dan kepala
dapat menghilangkan rasa sakit dan mempengaruhi organ. Akupresur
bekerja dengan meningkatkan sirkulasi cairan dan energi seluruh
tubuh.
Akupresur tidak mempunyai efek samping. Caranya pun sangat
mudah dipelajari, hanya dengan menekan titik-titik tertentu selama 1-5
menit secara melingkar. Untuk memepercepat proses persalinan, ada
tiga titik yang biasa di pakai.

Manfaat

Akupresur

adalah

cara

yang

efektif

dan

menyenangkan. Suatu metode alami yang tidak invasive dan tidak


memerlukan obat-obatan, seperti induksi di rumah sakit. Tidak ada
metode induksi alami yang bekerja 100% tepat dan akupresur hanya
efektif bila tubuh sudah siap untuk mulai berkontraksi. Akupresur
tidak memiliki efek samping.
2.2 Akupuntur dan Akupresur dalam Kebidanan
Pijat mampu mengurangi keluhan-keluhan yang dirasakan ibu selama
masa kehamilan. Namun, pijat atau penekanan pada titik-titik tertentu ternyata
mampu menimbulkan reaksi yang luar biasa pada proses persalinan. Pijat pada
titik-titik tertentu ini biasa disebut dengan akupresur. Akupresur adalah ilmu
penyembuhan dari Tionghoa yang sudah ada sejak lebih dari 500 tahun yang
lalu. Sebagai seni dan ilmu ilmu penyembuhan, akupresur berlandaskan pada
teori keseimbangan yang bersumber dari ajaran Taoisme. Taoisme
mengajarkan bahwa semua isi alam raya dan sifat-sifatnya dapat
dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu yin dan yang.
Seseorang dikatakan sehat jika yin dan yang dirinya relatif seimbang. Namun,
tidak ada keseimbangan yang sifatnya mutlak dan statis karena hubungan
antara yin dan yang,baik antara manusia (yin) dengan alam semesta (yang),
antara manusia satu dangan lainnya, atau antara unsur-unsur kehiduoan di
dalam tubuh manusia itu sendiri. Dalam istilah kedokteran tradisional Cina,
akupresur digunakan agar tubuh bekerja lebih efisien.
Teknik akupresur dapat mengurangi sensasi-sensasi nyeri melalui
peningkatan endorphin, yaitu hormon yang mempu menghadirkan rasa rileks
pada tubuh secara alami, memblok reseptor nyeri ke otak, menyebabkan
dilatasi serviks (peregangan atau penipisan leher rahim), dan meningkatkan
efektivitas kontraksi uterus. Selain meningkatkan endorphin, akupresur yang
dilakukan saat persalinan juga dapat merangsang kontraksi sehingga mampu
mempersingkat proses persalinan. Hal ini di dukung oleh Michael Reed Gach

dalam bukunya tentang akupresur, yang menyatakan bahwa pijat pada titiktitik tertentu saat masa kehamilan selain untuk mengurangi ketidaknyamanan
sang ibu, juga mampu memicu dan merangsang pengeluaran hormon oksitosin
sehingga dapat merangsang terjadinya kontraksi maupun persalinan (induksi
secara alami).
Keuntungan akupresur sebelum dan selama bersalin
1. Merangsang persalinan normal
2. Menguragi rasa sakit selama persalinan
3. Memperkuat kontraksi
4. Memperbaiki dilatasi serviks (pembukaan)
5. Membantu ibu tetap tenang dan rileks
6. Mempercepat penurunan janin
7. Menghentikan mual dan muntah

2.3 Teknik Pada Terapi Akupuntur dan Akupresur


2.3.1 Teknik Akupresur
Titik Sp6 (San Yin Ciao). Penting untuk membantu dilatasi
serviks dan dapat digunakan ketika serviks tidak efektif berdilatasi
selama persalinan. Titik ini terletak empat jari di atas mata kaki dalam.
Lakukan tekanan langsung pada titik ini dengan telunjuk atau ibu jari
Gunakan titik ini pada satu kaki kira-kira selama satu menit (hitung
perlahan sampai 60 detik). Kemudian gunakan titik ini pada kaki yang
lain setelah 20-30 menit.
Setelah dilakukan penekanan pada titik ini, beberapa
perempuan akan merasakan serviksnya meregang dan kontraksi
semakin kuat
Teknik ini sebaiknya tidak digunakan saat persalinan berjalan
normal. Yang penting bukan berapa jam ibu dapat melahirkan, tapi
bagaimana ibu dapat menikmati proses melahirkan tersebut.

Ketika ketuban pecah dan persalinan tidak mengalami


kemajuan, lakukan penekanan pada titik ini untuk membantu
persalinan
Titik K1. Titik ini terletak pada

1
3

bagian atas telapak kaki,

ketika telapak kaki dalam posisi fleksi (menarik jari kaki ke dapan kea
rah telapak kaki).
Lakukan penekanan yang kuat ke dalam dan ke depan arah ibu
jari kaki. Titik ini mempunyai efek relaksasi dan dapat juga digunakan
kapan saja saat perslinan, juga sangat efektif dilakukan selama fase
kedua persalinan. Penekanan pada titik ini juga dapat berguna saat
klien panic (bisa disebabkan pengalaman yang tidak menyenangkan
pada persalinan sebelumnya), juga untuk membantu perineum
relaksasi selama fase kedua persalinan.
Tekanan pada titik induksi persalinan
a) Cobalah gosok melingkar daerah antara ibu jari dan jari telunjuk, titik yang
dikenal sebagai L14 (titik Hoku alias titik usus besar 4). Titik-titik ini akan
makin efektif jika dipadukan dengan teknik untuk meningkatkan kontraksi
seperti mengelus pusar pasien. Titik akupresur ini akan bekerja sangat efektif
jika air ketuban sudah pecah sementara itu kontraksi belum juga mengalami
kemajuan. Jangan menggunakan titik-titik ini jika waktu persalinan sudah
lewat waktu. Karena tujuan akupresur ini lebih cepat dan mengurangi rasa
sakit saat kontraksi berlangsung. Titik ini juga efektif mengatasi sakit kepala,
konstipasi, insomnia, stres, dan kaku pada bahu dan leher.
Hoku (Large Intestine / Usus Besar)
Tekan agak keras bagian tengah antaraibu jari dan telunjuk, di antara tulang
metacarpal pertama dan kedua. Titik ini merangsang kontraksi (pada ibu yang
hendak bersalin), bertujuan agar tubuh berusaha menggerakan janin turun
melewati jalan lahir, dan melancarkan menstruasi (pada perempuan yang tidak

hamil atau mempunyai gangguan menstruasi). Penekanan pada titik ini juga
mampu mengurangi migren dan sakit kepala, serta berguna terutama saat ibu
kelelahan dan proses mengejan tidak efektif.

b) Tekan ke
titik SP6
(titik
Spleen)
pada kaki
anda,
sekitar empat jari di atas tulang pergelangan kaki bagian dalam. Titik ini
merupakan pertemuan 3 median yin spleen, liver dan ginjal. Selain untuk
merangsang persalinan titik ini juga dapat mengatasi masalah reproduksi
(siklus menstruasi yang tidak teratur, ayen premenstruasi, dan nyeru saat
menstruasi). Karena lokasinya di betis, titik ini juga dapat mengatasi nyeri
tungkai bawah dan lutut. Titik spleen ini juga membantu mengatasi masalah
pencernaan dan nyeri perut bawah, sindrom kelelahan kronis dan insomnia.
Tekanan pada titik SP6 dekat pergelangan kaki meredakan nyeri selama
persalinan dan memperpendek lamanya waktu persalinan, menurut sebuah
studi tahun 2004 di Departemen Keperawatan di Universitas Dankook.
c) Titik Bladder 32
Titik ini terletak di cekungan pantat (bisa dikemih dari adanya cekungan pada
kulit). Untuk menemukan titik ini, seluncurkan jari anda menyusuri tulang
belakang hingga menemukan cekungan ini. Lalu mulailah memijat untuk
merangsang kontraksi.

10

d) Titik Gallbladder 21 (GB21)


Terletak di tengah-tengah punggung bagian atas GB-21 digunakan untuk
menurunkan energi dan merelaksasikan ibu.
e) Tekanan pada titik L14 di tangan efektif dalam mengurangi rasa nyeri saat
persalinan
f) Tekanan BL67. Terletak di bagian luar jari kelingking kaki, juga efektif untuk
mengurangi nyeri persalinan
g) Titik K1
1
Titik ini terletak pada 3 bagian atas telapak kaki, ketika telapak kaki fleksi
(menarik jari kaki ke depan kea rah telapak kaki). Lakukan penekanan yang
kuat ke dalam ke arah depan ke arah jempol kaki. Titik ini mempunyai efej
relaksasi dan dapat digunakan kapan saja saat persalinan. Penekanan pada titik
ini juga dapat berguna saat pasien panic (misal mempunyai pengalaman yang
tidak menyenangkan pada persalinan sebelumnya). Titik ini berguna untuk
membantu menenangkan wanita yang merasa ketakutan

11

BAB III
JURNAL
a. Jurnal Akupresur
PENGARUH AKUPRESUR TERHADAP MORNING SICKNESS DI
KECAMATAN MAGELANG UTARA TAHUN 2014
Hikma Anisa Putri1) Heni Setyowati Esti Rahayu2) Priyo, M. Kep3)
1,2 Fikes Universitas Muhammadiyah Magelang
email: henisetyowatiakper@gmail.com
Abstrak
Morning sickness merupakan salah satu masalah yang paling sering dijumpai pada
ibu hamil. Akupresur merupakan salah satu terapi komplementer yang mudah, murah
dan aman untuk mengatasii morning sickness, namun sejauh mana efektifitasnya
belum banyak dijelaskan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh
akupresur titik ST 36 dan PC 6 terhadap morning sickness ibu hamil trimester
pertama. Metode dalam penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan two

12

group pre test and post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan
proporsional random sampling dengan jumlah sampel 25 responden untuk kelompok
intervensi dan 25 responden kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur morning sickness berupa kuesioner RINVR Uji statistik yang digunakan
yaitu uji Wilcoxon dan Mann-Whitney.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akupresur titik ST 36 dan PC 6 efektif
menurunkan morning sickness (p = 0,001) pada kelompok intervensi. Perbedaan skor
morning sickness pada kedua kelompok sebelum dan sesudah terapi akupresur
dengan p<0,05. Kesimpulan : terdapat penurunan secara signifikan skor morning
sickness ibu hamil trimester pertama di Kecamatan Magelang Utara. Saran :
akupresur titik ST 36 dan PC 6 ini dapat digunakan sebagai salah satu terapi alternatif
untuk morning sickness ibu hamil trimester pertama.
Kata Kunci : akupresur, morning sickness, primipara, titik ST 36, titik PC 6.
1. PENDAHULUAN
Pada kehamilan terdapat perubahan besar pada sistem endokrin yang penting
terjadi untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan
pascapartum (nifas). Tes human Chorionic Gonadotrophin (hCG) positif dan kadar
(hCG) meningkat menjadi dua kali lipat setiap 48 jamsampai kehamilan berusia 6
minggu(Kusmiyati et al, 2009).Mual (nausea) dan muntah (emesisgravidarum)
merupakan gejala yangwajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester pertama
(Wiknjosastro, 2005). Mual dan muntah merupakan akibat dari perubahan sistem
endokrin yang terjadi selama kehamilan terutama meningkatnya hormom hCG dalam
kehamilan merupakan suatu keluhan yang umum dari hampir 50-80% wanita hamil
(Rad et al, 2012). Terdapat beberapa teori mengenai penyebab mual dan muntah pada
kehamilan. Efek progesteron pada tonus otot polos lambung, terutama efek pada
motilitas saluran gastrointestinal bagian atas, kepatenan sfingter esofagus bagian
bawah. Selain itu, perlambatan pengosongan lambung megisyaratkan kemungkinan

13

peran hormon steroid (Coad & Dunstall, 2001 dalam Anggi, 2010). Emesis
gravidarum bila tidak segera ditangani dapat mengakibatkan pertumbuhan janin
terganggu, janin mati dalam kandungan dan janin dapat mengalami kelainan
kongenital. Adapun akibat terhadap ibu yakni dehidrasi, gangguan keseimbangan
asam basa, dankekurangan kalium (Saifudin, 2001, dalam Kikak et al, 2013)
Penatalaksanaan mual dan muntah pada kehamilan terdiri atas farmakologi dan
nonfarmakologi. Terapi nonfarmakologi dilakukan dengan cara pengaturan diet,
dukungan emosional dan akupresur (Quinland, 2005 dalam Runiari & Imaningrum,
2012). Terapi nonfarmakologi merupakan jenis terapi keperawatan komplementer
yang dapat digunakan sebagai intervensi untuk mengatasi mual diantaranya :
akupresur, akupuntur, relaksasi, dan terapi (Apriany, 2010) Sukanta (2008) dalam
Anggi (2010) menjelaskan bahwa akupresur adalah cara pijat berdasarkan ilmu
akupuntur atau bisa juga disebut akupuntur tanpa jarum. Rosen et al (2009) dalam
Balai Kesehatan dan Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar (2013) menjelaskan
bahwa stimulasi pada median nerve di PC 6 atau titik akupresur neiguan telah banyak
dipelajari untuk tujuan mengetahui keefektifan stimulasi titik tersebut dalam
menurunkan mual dan muntah.Studi pendahuluan dilakukan pada 10 orang ibu hamil
yang berusia 21-27 tahun, terdapat 6 orang ibu yang mengalami mual muntah. Upaya
untuk mengurangi mual muntah yaitu dengan cara merubah pola makan,
menggunakan obat anti-emesis seperti vitamin B6, dan menggunakan aromaterapi.
Tetapi upaya tersebut belum maksimal dalam upaya mengurangi mual dan muntah.
Penelitian Artika (2006) menjelaskan bahwa akupresur pada titik PC 6 dapat
menurunkan mual untuk kehamilan, sedangkan pada penelitian Oktaviani (2013)
pada titik ST 36 dan SP 3 dapat mengatasi mual muntah pada pasien dispepsia, dan
penelitian Rukayah (2013) pada titik ST 36 dan PC 6 dapat menurunkan mual muntah
lambat akibat kemoterapi pada anak usia sekolah yang mengalami kanker. Titik ST 36
dan PC 6 merupakan bagian dari titik akupresur, yang belum banyak dijelaskan oleh
para peneliti terhadap mual dan muntah atau morning sickness bagi ibu hamil.

14

Sehingga, penelititertarik untuk meneliti pengaruhakupresur terhadap morning


sickness ibuhamil trimester pertama di KecamatanMagelang Utara.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan two group pre
test and post test design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa
kuesioner RINVR dimana Rodhes INVR merupakan kuesioner yang dapat
memberikan informasi tentang mual, muntah dan retching. Kuesioner rhodes index
yang digunakan memiliki 8 buah pertanyaan, dimana kuesioner ini menggunakan
skala Likert dengan rentang skor skor 0 sampai 32. Adapun populasinya adalah ibu
hamil trimester pertama yang mengalami morning sickness. Pemilihan sampel dengan
cara proporsional random sampling. Sedangkan lokasi yang akan menjadi kelompok
intervensi dan kontrol menggunakan simple random sampling. Analisa data yang
digunakan menggunakan uji statistik nonparametrik, yaitu uji Wilcoxon dan MannWhitney.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut penjelasan karakteristik responden diantaranya umur, paritas, minum
obat pendidikan, pekerjaan, dan skor morning sickness ibu hamil.
Tabel 1
Berdasarkan Karakteristik
Kelompok interfensi
No

Variabel

1.

Usia

21 25

11

26 30
31 35

MeanSD

Kelompok kontrol
n

44

17

68

12

11

44

16

MeanSD

Uji
Homogenitas
.742

15

36 - 37
Paritas
2.

3.

4.

5.

6.

Primigravida

36

20

multigravida
Minum Obat

16

64

20

80

Tidak

16

Ya
Pendidikan

24

96

21

84

Rendah

16

Tinggi
Pekerjaan

24

96

21

84

Tidak Bekerja

10

40

11

44

Bekerja
Morning Sickness

15

60

14

56

,726

,376

,376

,422

Pre

8,481,87

7,96,904

,643

Post

1,28,891

7,841,86

,314

Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil uji homogenitas pada kedua kelompok pada
masing masing karakteristik menunjukkan p value > 0.05 artinya kedua kelompok
memiliki varian yangsama sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok intervensi
dan kelompok kontrol memiliki karakteristik yang sama.
Tabel 2
Uji Normalitas Morning Sickness Sebelum Dilakukan Terapi Akupresur pada
Kelompok Intervensi dan Kontrol
Shapiro-Wilk

Kelompok
Pretest

Intervensi

Statistik
.959

df
25

P Value
.389

16

Kontrol

.956

25

.340

Tabel 2 menunjukkan bahwa variabel morning sickness responden sebelum dilakukan


terapi akupresur pada kelompok intervensi dengan menggunakan uji Shapirow-Wilk
padakelompok intervensi didapatkan hasil p= 0,389 dan pada kelompok kontrol
sebesar p = 0,340. Artinya data frekuensi morning sickness respondensebelum dan
sesudah dilakukan terapi akupresur normal.
Tabel 3
Uji Normalitas Morning Sickness Setelah Dilakukan Terapi Akupresur pada
Kelompok Intervensi dan Kontrol
Shapiro-Wilk

Kelompok
Statistik

df

P Value

Intervensi

.794

25

.000

Kontrol

.934

25

.109

Post Test

Tabel 3 menunjukkan bahwa variabel morning sickness responden setelah dilakukan


terapi akupresur dengan menggunakan uji Shapirow-Wilk pada kelompok intervensi
sebesar p = .000;sedangkan kelompok kontrol sebesar p = .109. Artinya untuk
kelompok intervensi berdistribusi tidak normal, sedangkan pada kelompok kontrol
normal.
Tabel 4
Perbedaan Skor Morning Sickness Sebelum dan Setelah Dilakukan Terapi Akupresur
pada Kelompok Intervensi

17

Variabel

Sebelum

Setelah

Perbedaan

P Value

Morning Sickness

8,48

1,28

7,20

0,00

*Uji Wilcoxon
Tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang signifikan skor morning
sickness sebelum dan setelah dilakukan akupresur pada kelompok intervensi dengan
hasil rata-rata morning sickness sebelum dilakukan terapi akupresursebesar 8,48
dengan standar deviasi 1,87. Sedangkan setelah dilakukan terapi akupresur sebesar
1,28 dengan standar deviasi ,89. Perbedaan rata-rata pada kedua kelompok sebesar
7,20 dengan p = 0.00.
Tabel 5
Perbedaan Skor Morning sickness Setelah Dilakukan Terapi Akupresur pada
Kelompok Kontrol
Variabel

Sebelum

Setelah

Perbedaan

P Value

Morning Sickness

7,96

7,84

0,12

,574

*Uji Wiloxon
Tabel 5 menunjukkan bahwa tidak terdapat penurunan yang signifikan skor morning
sickness sebelum dan setelahdilakukan akupresur pada kelompokintervensi dengan P
value .574.
Tabel 6
Perbedaan Skor Morning Sickness Setelah Terapi Akupresur pada Kelompok
Intervensi dan Kelompok Kontrol
Kelompok

Sebelum

Sesudah

Perbedaan

Intervensi

8,48

1,28

7,20

Kontrol

7,96

7,84

0,12

P Value

,000

18

*bermakna alpha <0,05 dengan uji Mann Whitney


Tabel 6 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata
morning sickness diantara kedua kelompok (p value 0,000). Hasil analisis morning
sickness memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan sebelum dilakukan terapi
akupresur. Frekuensi mual yang berlebihan tidak ditemukan karena dalam penelitian
ini dilakukan pada ibu hamil yang mengalami mual muntah ringan dan dengan
adanya pemberian terapi standar obat antiemetik pada sebagian besar ibu hamil,
sehingga morning sickness yang dialami ibu tidak berlebihan. Skor morning sickness
yang dialami ibu hamil setelah dilakukan terapi akupresur mengalami penurunan
dibandingkan sebelum dilakukan terapi akupresur. Hal ini didukung oleh penelitian
lain yang dilakukan Rad et al pada tahun 2011 di Iran yang menjelaskan pengaruh
akupresur pada titik KID21 terhadap mual muntah ibu hamil trimester pertama
dengan intensitas mual muntah ibu hamil muda yang dilakukan akupresur lebih kecil
nilainya dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan placebo dengan
penekanan sham akupresur selama 20 menit dalam empat hari. Rad et al,
menyimpulkan bahwa hasil penelitian terdapat perbedaan intensitas mual dan muntah
pada kedua kelompok selama 4 hari dilakukan terapi akupresur menunjukkan
perbedaan (P<0,001).
Hal ini sesuai dengan Gate kontrol teori yang menjelaskan bahwa
perangsangan pada satu titik akupoin pada suatu jalur meredian akan diteruskan oleh
serabut A-Beta berdiameter besar menuju saraf spinal yang kemudian dalam medulla
spinalis terdapat substansi gelatinosa bekerja sebagai Gate Kontrol sebelum
diteruskan oleh serabut saraf aferen menuju sel-sel tranmisi, sel tranmisi menyalurkan
ke sistem saraf pusat dengan menurukan rasa ketidaknyamanan relaks, dan rasa mual
menurun (Hakam, Krisna, & Tutik, 2009, dalam Oktaviani, 2013). Saputra, 2000,
dalam Oktaviani, 2013, menjelaskan bahwa teori neurotransmiter menghasilkan
endorfin

dengan

mempengaruhi

otak,

menstimulasi

sekresi

beta-endhorpin

danenkepalin pada otak dan spinal cord.Pelepasan neurotransmittermempengaruhi

19

sistem imun dan sistem antinoceptive. Endofrin merupakan opiate tubuh secara alami
dihasilkan oleh kelenjar pituitary yang berguna untuk mengurangi nyeri,
mempengaruhi memomi dan mood yang kemudian akan memberikan perasaan relaks
(Tuner, 2010 dalam Apriany, 2010). Saputra (2002) dalam artika (2006) menyatakan
bahwa pada tingkatan lokal stimulus nosireseptif akan berubah menjadi impuls
nosiseptif dengan melibatkan beberapa substansi lokal yang memang dikeluarkan
apabila terdapat kerusakan jaringan. Pada tingkatan general, stimulasi pada titik
perikardium 6 dapat mengaktifkansistem modulasi pada sistem opioid, sistem non
opioid dan inhibisi pada syaraf simpatik yang diharapkan akan terjadi penurunan
frekuensi mual. Terjadinya reaksi inflamasi lokal mampu merangsang nitric oxide
dalam tubuh yang dapat meningkatkan motilitas usus sehingga diharapkan dapat
menurunkan insiden mual pada ibu hamil dan frekuensi muntah juga dapat dikurangi
karena secara fisiologis muntah dapat terjadi apabila mual tidak dapat ditoleransi,
sehingga dengan adanya pemblokan pada stimulasi mual maka rangsang mual tidak
akan diteruskan menjadi respon muntah.
4. KESIMPULAN
Rata-rata skor morning sickness sebelum dilakukan akupresur pada kelompok
intervensi lebih tinggi dengan rata-rata 8,48 dibandingkan kelompok kontrol dengan
dara-rata 7,96; sedangkan setelah dilakukan akupresur rata-rata morning sickness
pada kelompok intervensi lebih rendah dengan rata-rata sebesar 1,28 dibandingkan
dengan kelompok kontrol dengan rata-rata sebesar 7,84. Terdapat pengaruh akupresur
titik ST 36 dan PC 6 terhadap morning sickness ibu hamil trimester pertama di titik
P6.
REFERENSI
Adam, Muhammad. 2011. Pengaruh Akupresur Terhadap Kekuatan Otot dan
Rentang Gerak Ekstremitas Atas pada Pasien Stroke Pasca Rawat Inap di RSUP
Fatmawati Jakarta. Tesis. Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

20

Anggi, Purnama. 2010. Efektivitas Akupresur Terhadap Penurunan Mual dan Muntah
pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Kelurahan Jati Karya Kecamatan Binjai Utara
Kota Binjai. Medan : Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Apriany, Dyna. 2010. Pengaruh Terapi Musik Terhadap Mual Muntah Lambat Akibat
Kemoterapi Pada Anak Usia Sekolah yang Menderita Kanker di RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung. Tesis.Depok : Fakultas IlmuKeperawatan UniversitasIndonesia
Aprilia, Yessie. 2010. Hipnosetri : Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil &
Melahirkan. Jakarta : Gagas Media
Artika, Putri. 2006. Pengaruh Akupresur Pada Titik Perikardium 6 Terhadap
Penurunan Frekuensi Muntah Pada Primigravida Trimester Pertama Dengan Emesis
Gravidarum. Malang : Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Balai kesehatan tradisional masyarakat (BKATM) Makassar. 2013. Efektivitas
Akupresur Terhadap Keluhan Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama di
Kota Makassar tahun 2013.
Festin, Mario. 2008. Nausea and Vomiting in Early Pregnancy. British Medical
Journal Publishing Group Ltd 2009 Hidayati, Ratna. 2009.
Hidayati, Ratna. Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.
Jakarta : Salemba Medika
Kikak, et al. 2013. Efektifitas Konsumsi Ekstrak Jahe dengan Morning sickness Pada
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran Tahun 2013
Kusmiyati, et al. 2008. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).Yogyakarta :
Penerbit Fitramaya

21

Jamigorn, Mattawan, & Vorapong Phupong. 2007. Acupressure And Vitamin B6 To


Relieve Nausea and Vomiting in Pregnancy: A Randomized Study. Arch Gynecol
Obstet
Lee, Eun Jin, & Susan Frazier. 2011. The Efficacy of Acupressure for Symptom
Management: A Systematic Review. NIH Public Access Author Manuscript, Elsevier
Inc. All rights reserved
Lee, Mi Kyeong et al. 2004. Effect of Sp 6 Acupressure on Labor pain and Length of
Delivery Time in Women During Labor. The Journal of Alternative and
Complementary Medicine. Volume 10, number 6, 2004, pp. 959-965.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita et al. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk
Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Gede Bagus et al. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Mardiatun. Pengaruh Akupresur Dalam Meminimalisir Disminore Primer Pada
Remaja Putri Di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram Tahun 2013
Noroozinia, Heydar et al. 2013. The Effect of Acupressure on Nausea and Vomiting
After Cesarean Section Under Spinal Anesthesia. Acta Medica Iranica, Vol. 51, No. 3
(2013)
Oktaviani, Rizki. 2013. Akupresur Zusanli (St36) Dan Taibai (Sp3) Untuk
Menurunkan Mual Pada Pasien Dispepsia di RSUD Banyumas. Purwokerto: Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman
Pertiwi, Herdini Widyaning & Vicki Elsa W.2012. Hubungan Paritas Ibu Hamil
Trimester I Dengan Kejadian Emesis Gravidarum Di Puskesmas Teras. Akademi
Kebidanan Estu Utomo Boyolali. Jurnal Kebidanan, Vol. IV, No. 02, Desember 2012

22

Jamigorn, Mattawan & VoraPong PhuPong. 2007. Acupressure and Ginger to Relieve
Nausea and Vomiting in Pregnancy : a Randomized Study. Arch Gynecol Obstet
(2007) 276 : 245-249
Rad, Mogjan Naeimi et al. 2012. A Randomized Clinical Trial of the Efficacy of
KID21 Point (Youmen) Acupressure on Nausea and Vomiting of Pregnancy. Iranian
Red Crescent Medical Journal
Rhodes, V.A., & McDonal, R.W. 2008. Nausea, Vomiting, and Retching : Complex
Problem in Palliative Care. CA Cancer Journal Clinic, 51(4), 232-248
Rukayah, Siti. 2013. Pengaruh Terapi Akupreusur Terhadap Mual Muntah Lambat
Akibat Kemoterapi Pada Usia Sekolah yang Menderita Kanker di RS Dharmais
Jakarta. Tesis. Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Rukiyah, Ai Yeyeh, & Lia Yulianti. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta :
Trans Info Media
Runiari, Nengah & Putu Mirza Afry Imaningrum. 2012. Pemberian Akupresur di
Titik P6 Terhadap Intensitas Mual Muntah pada Ibu Hamil. Bali : Jurusan
Keperawatan Poltekkes Denpasar
Saberi, Farzaneth et al. 2013. Acupressure and Ginger toRelieve Nausea and
Vomiting in Pregnancy: a Randomized Study. Iranian Red Crescent Medical Journal,
15(9): 854-61.
Sastroasmoro, Sudigdo & Sofyan Ismael. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Klinis. Jakarta : Sagung Seto
Shin, Won. 2013. The Effect of Convalescent Meridian Akupressure After Exercise
on Stress Hormones and Lactic AcidConcentration Changes. Journal of Exercise
Rehabilitation 2013;9 (2) : 331-335

23

Simkin, Penny et al. 2010. Panduan Lengkap Kehamilan Melahirkan & Bayi.
Penerbit Arcan
Susanti, Lola. 2013. Karakteristik Mual dan Muntah Serta Upaya Penanggulangan
oleh Penderita Kanker yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Dr. Pringgadi Kota
Medan tahun 2012. Medan : Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Tiran, Denise. 2008. Mual dan Muntah Kehamilan : Seri Ausaan Kebidanan (Nausea
and vomiting in Pregnancy : An Integrated Approach to Care. Jakarta. EGC
Wiknjosastro, Hanifa et al. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

b. Jurnal Akupuntur
Akupunktur: pengobatan yang menjanjikan untuk depresi
selama masa kehamilan
Rachel Manbera, *, Rosa N. Schnyerb , John J.B. Allenb A. John Rushc , Christine
M. Blaseya
Sebuah
Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku, Stanford University. 401, Quarry Rd.,
Stanford, CA 94305, Amerika Serikat b
University of Arizona, AZ, Amerika Serikat c
Southwestern Medical Center, University of Texas, TX, Amerika Serikat

Latar Belakang:

24

Beberapa perawatan medis diterima untuk depresi selama kehamilan


tersedia. Tujuan dari studi percobaan ini adalah menentukan apakah akupunktur
menjanjikan sebagai pengobatan untuk depresi selama kehamilan. Metode: Enam
puluh satu wanita hamil dengan gangguan depresi mayor dan 17-item Hamilton
Rating Scale untuk Depresi (HRSD17) skor z14 secara acak ditugaskan untuk salah
satu dari tiga perawatan, disampaikan lebih dari 8 minggu: sebuah akupunktur aktif
(SPEC, N = 20), kontrol akupunktur aktif (NSPEC, N = 21), dan pijat (MSSG, n =
20). perawatan akupunktur yang standar, namun secara individual disesuaikan, dan
disediakan secara double-blind. Responden terhadap pengobatan fase akut (HRSD17
scoreb14 dan Z50 pengurangan% dari baseline) terus berlanjut sampai 10 minggu
postpartum

Hasil:
Tingkat tanggapan pada akhir fase akut secara statistik signifikan lebih tinggi
untuk SPEC (69%) dibandingkan MSSG (32%), dengan tingkat respon NSPEC
menengah (47%). Kelompok SPEC juga dipamerkan rata-rata secara signifikan lebih
tinggi dari pengurangan skor BDI dari awal sampai akhir bulan pertama pengobatan
daripada kelompok MSSG. Responden dengan akut fase semua perawatan gabungan
memiliki skor depresi secara signifikan lebih rendah pada 10 minggu postpartum dari
nonresponders. Keterbatasan: generalisasi dibatasi oleh sampel yang kecil dan
homogenitas relatif. Kesimpulan: Akupunktur menjanjikan untuk pengobatan depresi
selama kehamilan.
1. Perkenalan
Depresi berat selama kehamilan adalah umum, dengan estimasi prevalensi
3,5% (Cutrona, 1983) 11% (Gotlib et al, 1991;.. Holcomb et al, 1996; O'Hara et al,
1984.; Pajulo et al., 2001). tiga baru-baru ini Studi longitudinal didokumentasikan

25

setara atau sedikit skor depresi yang lebih tinggi selama 2 bulan terakhir kehamilan
dari pada 6-8 minggu postpartum (Evans et al., 2001; Hayes et al., 2001; Josefsson et
al., 2001). Meskipun prevalensi substansial, banyak kasus yang terdeteksi dan dengan
demikian tidak diobati, sehingga merusak konsekuensi untuk ibu dan bayi (seperti,
peningkatan risiko depresi postpartum (Beck, 2001; Chaudron et al., 2001; Cutrona,
1994; Lum, 1990; O'Hara et al, 1984.; Pfost et al., 1990) dan negatif hasil kehamilan
(Chung et al., 2001; Hedegaard et al., 1993; Lindgren, 2001; Mengarahkan et al.,
1992)). Pengobatan depresi besar selama kehamilan karena itu telah diidentifikasi
sebagai prioritas daerah untuk perbaikan dalam pengelolaan klinis depresi baik oleh
Komite Penelitian Perawatan kejiwaan dari psikiater Amerika Asosiasi dan, mandiri,
oleh Summit di Perempuan dan Depresi, diselenggarakan oleh Amerika
Psychological Association dan National Institute of Kesehatan mental.
Pedoman klinis saat ini untuk pengobatan farmakologi depresi selama
kehamilan sebaiknya hati-hati menimbang risiko untuk wanita dan janin terkait
dengan ada pengobatan relatif terhadap risiko pengobatan (American Psychiatric
Association, 1993; Robert, 1996). Produsen obat antidepresan menyarankan bahwa
mereka harus dihindari selama kehamilan, dan banyak wanita hamil yang enggan
untuk menjalani pengobatan farmakologi untuk depresi mereka. Psychotherapyis
pilihan pengobatan yang aman selama kehamilan, tetapi hanya psikoterapi
interpersonal (IPT) telah dievaluasi pada wanita hamil (Spinelli dan Endicott, 2003).
Kebanyakan psychotherapies didukung secara empiris tidak tersedia atau terjangkau.
Akibatnya, ada kebutuhan untuk aman, efektif, dan pengobatan alternatif terjangkau
untuk depresi selama kehamilan. Sedikit penelitian empiris yang tersedia
menunjukkan bahwa akupunktur dapat memegang janji untuk pengobatan depresi
(Allen et al, 1998;. Roschke etal., 2000). Sekarang percontohan terkontrol secara acak
Studi mengevaluasi efikasi dan keamanan dari akupunktur sebagai pengobatan untuk
depresi selama kehamilan. Kita hipotesis bahwa pengobatan akupunktur disesuaikan
untuk gejala depresi akan lebih mujarab ketimbang salah satu dari dua perlakuan
perbandingan, mengontrol akupunktur dan pijat.

26

2. Metode
Enam puluh satu wanita hamil dengan nonpsychotic gangguan depresi
mayor secara acak salah satu dari tiga perawatan: sebuah akupunktur aktif yang
khusus ditujukan gejala depresi (SPEC, N = 20); a akupunktur kontrol yang valid
yang tidak secara khusus menangani gejala depresi (NSPEC, N = 21); pijat (MSSG,
N = 20), yang tersedia kontrol untuk perhatian, kontak fisik, relaksasi, dan tangguh
dari stres sehari-hari.
Perawatan fase akut berlangsung 8 minggu dan termasuk 12 sesi (25-30
menit masing-masing). Responden (HRSD17 scoreb14 dan Z50% pengurangan dari
baseline)
memasuki fase lanjutan dan menerima perlakuan yang sama yang mereka awalnya
secara acak (Dua mingguan sampai melahirkan dan mingguan selama 8 minggu pasca
melahirkan). Karena perempuan masuk di berbagai poin di kehamilan (11-28
minggu), pengobatan tidak dimulai pada minggu yang sama sehubungan dengan
konsepsi untuk setiap wanita. Akibatnya, fase lanjutan adalah panjang variabel dan
terdiri dari 8-17 sesi (yang 8 yang postpartum). Untuk memungkinkan untuk maksudtotreat bermakna analisis status postpartum peserta, peserta yang tidak menerima
pengobatan kelanjutan yang tetap diundang untuk postpartum 10 minggu penilaian.
Pengobatan akupunktur disediakan di doubleblind a mode (Manber et al.,
2002). The membutakan dari akupunktur dicapai dengan memisahkan ketentuan
pengobatan dari penilaian dan pengobatan Desain. Seorang ahli akupunktur menilai
dirancang seperangkat perawatan pada awal yang dinilai kembali dan diperbarui
bulanan selama fase akut. Sebuah ahli akupunktur yang berbeda, ahli akupunktur
mengobati, jarum poin yang diresepkan oleh ahli akupunktur menilai. Setiap
pengobatan SPEC dan NSPEC terdiri dari jumlah poin yang sama akupunktur
didistribusikan di seluruh bidang umum yang sama dari tubuh. mengobati

27

akupunktur dan peserta diberitahu bahwa beberapa perawatan ditujukan gejala


depresi langsung dan lain-lain tidak.
2.1. peserta
Peserta direkrut dari klinik kebidanan dan dari iklan di induk lokal dan bayi
majalah. Untuk memenuhi syarat, peserta harus 18tahun atau lebih tua, usia
kehamilan antara 11 dan 28 minggu di skrining, menerima perawatan kehamilan di
masyarakat, memenuhi kriteria DSM-IV untuk saat ini nonpsychotic Mayor
Depressive Episode (MDE), dan skor minimal 14 pada 17-item Hamilton Rating
Scale untuk Depresi (HRSD17; Hamilton, 1967). Peserta dikeluarkan untuk MDE
indeks berlangsung 2 tahun atau lebih, fitur psikotik atau Pola musiman, potensi
bunuh diri aktif saat ini, klaster gangguan B Axis II atau gangguan Axis I lainnya di 2
bulan terakhir, kecuali untuk fobia sederhana, sosial fobia, atau gangguan kecemasan
umum [ditentukan dengan SCID-IV (Pertama et al., 1994) dan SCID-II (Pertama et
al., 1997)]; panel tiroid abnormal; sebuah kondisi medis yang tidak terkendali,
kondisi yang mungkin menjadi dasar medis untuk depresi; penggunaan saat setiap
obat yang dampak suasana hati; perawatan pembaur untuk depresi; kondisi yang
memerlukan tidur beristirahat. Peserta tidak diperkenankan untuk menerima pijat atau
akupunktur, selain apa yang disediakan oleh penelitian. Setelah keterangan lengkap
penelitian, peserta yang tersedia tertulis diinformasikan persetujuan, disetujui oleh
Komite Subyek Manusia di Stanford University. Sebanyak 88 peserta menjalani diorang screening wawancara dan 61 diac
2.2. perawatan
pengobatan akupunktur tidak terdiri dari fixed set poin. Sebaliknya,
perlakuan individual disesuaikan mengikuti prinsip-prinsip tradisional Cina obat.
Desain penilaian, pengobatan, jarum penyisipan, dan stimulasi jarum semua standar
(Schnyer et al., 2001). Berikut langkah-langkah keamanan konservatif untuk
akupunktur selama kehamilan (Cacat, 1993), hal-hal berikut yang tidak jarum selama

28

kehamilan: LI 4, Sp 1, Sp 6, GB 21, UB 60, UB 67, Ren 3, 4, 5, dan 6, St 36, St 45,


UB 23, UB 32, Kd 4, dan GB 44, semua titik telinga, dan Ren 12 selama bagian akhir
dari kehamilan. Pijat juga disediakan secara standar. Akupunktur dan sesi pijat
disediakan di durasi dan frekuensi yang sama dan termasuk minim kontak verbal.
Semua sesi yang direkam dan acak diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi ini
sedang diikuti.

2.3. langkah-langkah
Ukuran hasil utama adalah status respon di akhir fase perawatan akut.
tanggapan itu didefinisikan bersama oleh (a) kegagalan untuk memenuhi kriteria
penuh untuk MDD; (B) pengurangan setidaknya 50% dari baseline skor HRSD17;
dan (c) HRSD17V14. The HRSD17 adalah diberikan pada awal, titik tengah, akhir
akut pengobatan, dan 10 minggu postpartum oleh pewawancara yang bertopeng untuk
tugas perawatan. The MDE porsi SCID itu diberikan setelah setiap HRSD wawancara
dengan pewawancara yang sama. The Beck Depression Inventory (Beck et al., 1996)
selesai mingguan selama fase pengobatan akut.
Penyedia dan pasien harapan mengenai kemanjuran pengobatan (Shoham-Salomon et
al., 1989) dinilai setelah perawatan pertama dan ketiga.
3. Hasil
Di antara total 61 perempuan yang memenuhi syarat hamil, usia rata-rata
(33.3F4.7 tahun), usia kehamilan minggu di pengacakan (20.0F5.6 minggu), dan
dasar HRSD17 skor (21.0F4.2) tidak berbeda secara signifikan seluruh kelompok
(pN0.5). Kaukasia merupakan 75% dari contoh. Tingkat pendidikan tinggi (93%
memiliki setidaknya beberapa pendidikan tinggi) seperti pendapatan tingkat (67%
dengan pendapatan keluarga di atas $ 70.000). Dari 2/3 dari peserta yang sebelumnya

29

telah hamil, 55% mengalami depresi selama kehamilan sebelumnya dan 37% selama
postpartum. Secara keseluruhan, 85,5% melaporkan episode depresi sebelumnya,
14% berhenti obat antidepresan sementara perencanaan untuk hamil, dan 19% setelah
pembuahan. SEBUAH dimodifikasi intent-to-treat sampel, yang terdiri dari 54
peserta dengan setidaknya satu posting-pengacakan evaluasi, adalah analyzed1.
Berarti HRSD17 dasar skor (23,1), usia (32,1 tahun), dan usia kehamilan minggu
(20,5) selama tujuh peserta ini berada dalam 1 standar deviasi dari mean sampel.

3.1. respon pengobatan akut


Status Tanggap ditentukan dengan menggunakan yang terakhir Pengamatan
dilakukan ke depan. Sebuah hipotesis apriori pengujian mengungkapkan bahwa
proporsi signifikan lebih besar peserta menanggapi SPEC pengobatan akupunktur
(68,8%) daripada MSSG [31,6%, Fisher yang tepat tes, p = 0.031; nomor untuk
mengobati (NTT2) efek ukuran = 2,7]. Tingkat respon pada kelompok NSPEC adalah
47,4% dan Fisher test untuk SPEC vs NSPEC tidak signifikan secara statistik (p =
0,18; NTT efek ukuran = 4,7). Proporsi peserta yang menanggapi pengobatan dan
proporsi peserta yang terus memenuhi kriteria DSM-IV untuk PDK di akhir fase akut
digambarkan pada Tabel 1. Analisis varians menunjukkan tidak ada yang signifikan

30

secara statistik perbedaan peserta dan penyedia 'harapan manfaat sebagai fungsi dari
kelompok perlakuan (PN0.24).
analisis pengukuran berulang varians, dengan pengobatan sebagai faktor
antara-subyek dan waktu (Baseline, minggu 4, minggu 8) sebagai faktor dalampelajaran, menunjukkan penurunan yang signifikan dalam skor HRSD17 (F = 54,9, df
= 2, pb0.0001, Rumah Kaca Geisser e = 0.94) 3. Namun, tidak ada pengobatan yang
signifikan pada saat interaksi (pN0.22). Ara. 1a menggambarkan Data HRSD17 pada
3 titik waktu. A random Strategi analisis regresi digunakan untuk mengevaluasi
Tingkat diferensial dari perubahan diri wisatawan-gejala keparahan (BDI),
mengambil keuntungan dari ketersediaan Data BDI pada 10 titik waktu (Gambar. 1b).
Mengingat kecil ukuran sampel, model regresi random simulasi digunakan
(ROGOSA, 1994). garis regresi individu yang cocok untuk data setiap subjek,
menghasilkan lereng untuk mewakili perubahan individu. T-tes yang kemudian
digunakan untuk membandingkan kelompok pada tingkat perubahan dalam mingguan
BDI. Analisis ini dilakukan secara terpisah untuk bulan pertama dan kedua
pengobatan karena Data sebelumnya menunjukkan bahwa sebagian besar perubahan
di depresi keparahan terjadi selama paruh pertama perawatan akut (Allen et al, 1998;..
Keller et al, 2000). Kelompok SPEC memiliki rata-rata secara signifikan lebih tinggi
laju peningkatan relatif MSSG selama pertama bulan (t = 1,72, p = 0,047; Cohen d =
0.70) 1 tapi tidak selama bulan kedua pengobatan (p = 0,083; Cohen d = 0,54). Tidak
ada perbedaan yang signifikan antara SPEC dan NSPEC (bulan pertama: p = 0,092,
Cohen d = 0,55; bulan kedua: p = 0.115, Cohen d = 0,36).

31

3.2. postpartum depression


tindakan berulang analisis varians, dengan HRSD17 (dan secara terpisah dengan
BDI) di studi awal dan pada 10 minggu postpartum sebagai dependen variabel,
mengungkapkan bahwa ketiga kelompok memiliki penurunan yang signifikan dalam
gejala setelah melahirkan (HRSD17: F = 146, df = 1,44, pb0.0001; BDI: F = 111, df =
1,41, pb0.0001). Namun, tidak ada pengobatan kelompok dengan interaksi waktu
(BDI: F = 1,6, df = 2, 41, p = 0,21; HRS17: F = 2,2, df = 2, 41, p = 0,12). Itu ukuran
d efek Cohen membandingkan SPEC dengan masing-masing dari dua perlakuan
kontrol adalah 0,52 untuk perbandingan dengan MSSG dan 0,60 untuk perbandingan
dengan NSPEC. Tabel 1 menggambarkan status klinis di 10 minggu postpartum
(HRSD17 dan BDI skor) dan proporsi peserta yang memenuhi kriteria DSM-IV untuk
MDD dan untuk remisi penuh (HRSD17V8). Itu dua terakhir indeks signifikansi

32

klinis hasil. Proporsi peserta disetorkan di SPEC pada 10 minggu postpartum secara
signifikan lebih besar daripada di NSPEC (Fisher exact test, p = 0,04, NTT = 2,8).
Sebuah model 2 3 ANCOVA digunakan untuk mengeksplorasi Peran status
respon pada akhir pengobatan akut pada postpartum depresi keparahan. Model
termasuk skor HRSD17 pada 10 minggu postpartum sebagai variabel dependen,
status respon pada akhir fase akut dan kelompok perlakuan sebagai antara-subyek
faktor, dan HRSD17 dasar sebagai kovariat. Sana adalah efek utama yang signifikan
secara statistik untuk respon status di akhir fase akut pengobatan (F = 4,3, df = 1,47, p
= 0,045). Efek lain dalam model secara statistik tidak signifikan (F = 0,82, df = 2,47,
p = 0,45 untuk efek pengobatan; F = 0,55, df = 2,47, p = 0.58 untuk pengobatan oleh
interaksi status tanggapan; dan F = 1,9, df = 1,47, p = 0,18 untuk dasar HRSD17).
Bonferroni-dikoreksi dipasangkan t-tes menunjukkan tidak ada perbedaan
kelompok signifikan secara statistik dalam pengiriman Data (tersedia untuk 49
peserta), termasuk kehamilan usia saat lahir, bobot bayi '(setelah mengendalikan usia
kehamilan saat lahir), dan skor Apgar bayi '. Ada juga tidak ada kelompok yang
signifikan secara statistik perbedaan proporsi peserta yang memiliki persalinan
pervaginam.
4. Diskusi
Pilot studi terkontrol ini secara acak menemukan tingkat respons 69% untuk
akupunktur tertentu untuk depresi. Tingkat ini sebanding dengan respon tarif dalam
uji klinis perawatan standar untuk depresi, biasanya 50-70% (Elkin et al., 1989).
Diperbandingan, tingkat respons secara statistik signifikan lebih rendah untuk pijat
(32%) dan bermakna lebih rendah untuk akupunktur kontrol (47%). Khas, besarnya
respon dengan plasebo dalam 8 minggu uji coba antidepresan terkontrol plasebo
diperkirakan 40% (Kim dan Holloway, 2003). Rata-rata tingkat peningkatan
keparahan gejala (BDI) setelah 1 bulan pengobatan juga secara signifikan lebih tinggi
untuk SPEC dibandingkan MSSG.

33

Besarnya pengurangan gejala (BDI dan HRSD17) diamati dalam penelitian


ini sebanding dengan yang diamati berikut 8 minggu psikoterapi interpersonal yang
depresi selama kehamilan (Spinelli dan Endicott, 2003) 4 dan postpartum (O'Hara et
al., 2000). Kedua studi menunjukkan pengurangan lebih lanjut dari gejala dengan
tambahan 8 minggu pengobatan. Demikian pula, pengurangan Skor HRSD17 berikut
8 minggu tertentu akupunktur (21,5-9,6) adalah sama dengan yang diamati setelah 8
minggu pengobatan dengan antidepresan (20,3-14,8) atau kognitif Terapi (20,6-15,7)
dalam sampel campuran jender (Blackburn dan Moore, 1997). Dengan demikian,
meskipun ini studi percontohan itu kurang bertenaga, itu menunjukkan SPEC bahwa
akupunktur menghasilkan yang cukup besar dan secara klinis bermakna peningkatan
depresi selama kehamilan.
Pengumpulan data postpartum, bahkan dari peserta yang tidak terus
menerima pengobatan, telah memungkinkan untuk bermakna intent-to-treat analisis.
Analisis ini mengungkapkan bahwa meskipun SPEC dan NSPEC tidak berbeda
secara signifikan pada akhir fase akut pengobatan, SPEC memiliki Keuntungan
jangka panjang dalam bahwa secara signifikan lebih besar proporsi peserta SPEC
yang penuh remisi pada 10 minggu postpartum. Yang paling penting, analisis ini
mengungkapkan bahwa, terlepas dari pengobatan modalitas, perawatan yang berhasil
awal depresi selama kehamilan menimbulkan perlindungan terhadap postpartum
depresi pada kelompok riskQ kelelawar ini. temuan ini menyoroti pentingnya
mengobati depresi selama kehamilan tidak hanya karena bisa meringankan menderita
selama kehamilan, tetapi juga karena mungkin mencegah depresi postpartum di
berisiko tinggi ini kelompok.
Hasil penelitian ini tidak dapat ditafsirkan sebagai bukti bahwa pijat tidak
efektif untuk depresi selama kehamilan karena durasi dari perawatan pijat dalam
penelitian ini ditetapkan untuk sama panjang sesi akupunktur (20 menit) dan, Oleh
karena itu, secara signifikan lebih pendek dari durasi sesi pijat standar. Sebaliknya,
hasil menunjukkan yang SPEC akupunktur dihasilkan lebih baik hasil klinis dari
kontrol kredibel.

34

Keterbatasan yang paling signifikan untuk generalisasi yang dari hasil


adalah ukuran kecil sampel awal, yang lebih dikurangi dengan 7 putus awal,
menghasilkan modifikasi intent-to-treat sampel 54 peserta. Setiap pilot studi,
termasuk yang satu ini, bisa, di terbaik, memberikan indikasi awal bahwa besar secara
acak percobaan kontrol dibenarkan. Hal ini, bagaimanapun, meyakinkan bahwa
analisis kasus terburuk yang termasuk 7 putus awal menemukan kecenderungan yang
kuat mendukung SPEC lebih MSSG (p = 0,075). (Dalam analisis terburuk-kasus ini,
semua tapi satu peserta skor yang BDI turun dari 359 pada pengamatan terakhir
diklasifikasikan sebagai nonresponders.) Keterbatasan lain adalah relatif homogen
sampel, yang kebanyakan terdiri dari berpendidikan wanita Kaukasia dengan relatif
tinggi pendapatan. Keterbatasan akhir adalah validitas ekologi perawatan. Biasanya,
penyedia tunggal menilai, desain, dan memberikan masing-masing perlakuan.
Sebaliknya, di penelitian ini, penilaian dan pengobatan dipisahkan dan asesmen ulang
tidak dilakukan pada setiap sesi. Kedua faktor pembeda memiliki kemungkinan
disusupi khasiat SPEC. Selama kehamilan, saat Perubahan energik relatif cepat,
mungkin sangat bermanfaat untuk mengevaluasi dan memodifikasi perawatan lebih
sering dari sekali sebulan.
Referensi

Allen, J.J.B., Schnyer, R.N., Hitt, S.K., 1998. Khasiat akupunktur dalam pengobatan
depresi besar pada wanita. Psychol. Sci. 9, 397-401.
American Psychiatric Association, pedoman 1993. Praktek untuk gangguan depresi
mayor pada orang dewasa. Saya. J. Psychiatry 150 (4), 1-26.
Beck, C.T. 2001. Prediktor depresi postpartum: update. Nurs. Res. 50 (5), 275-285.
Beck, A.T., Steer, R.A., Brown, G.K., 1996. Beck Depression Inventaris. Psikologis.
Blackburn, I.M., Moore, R.G. 1997. Controlled akut dan tindak lanjut uji coba

35

terapi kognitif dan farmakoterapi di out-pasien dengan depresi berulang. Br. J.


Psychiatry 171, 328-334.
Chaudron, L.H., Klein, M.H., Remington, P., et al., 2001. Prediktor, gejala awal dan
kejadian depresi postpartum. J. Psychosom. Obstet. Gynaecol. 22 (2), 103112.
Chung, T.K., Lau, T.K., Yip, A.S., et al., 2001. Antepartum simtomatologi depresi
berhubungan dengan kebidanan yang merugikan dan hasil neonatal.
Psychosom. Med. 63 (5), 830-834.
Cutrona, Masehi, 1983. kausal atribusi dan depresi perinatal. J. Abnorm. Psikologi 92
(2), 161 172.
Cutrona, Masehi, 1984. Dukungan sosial dan stres dalam transisi ke orangtua. J.
Abnorm. Psikologi 93, 378-390.
Elkin, I., Shea, M.T., Watkins, J.T., et al. National Institute of Mental Health
Pengobatan Depresi Collaborative Program penelitian, 1989. efektivitas
Jenderal perawatan. Lengkungan. Jenderal Psychiatry 46 (11), 971 - 982.
(diskusi 983).
Evans, J., Heron, J., Francomb, H., et al., 2001. Studi Cohort dari perasaan depresi
selama kehamilan dan setelah melahirkan. BMJ 323 (307), 257-260.
Pertama, M.B., Spitzer, R.L., Gibbon, M.G., et al., 1994. Structured Clinical
Interview untuk DSM-IV. Penelitian Biometrics Departemen, New York State
Psychiatric Institute.
Pertama, M.B., Gibbon, M., Spitzer, R.L., et al., 1997. Terstruktur Wawancara klinis
untuk Gangguan DSM-IV Axis II (SCID-II). American Psychiatric Press.
Kekurangan, B., 1993. Jalur Kehamilan, A Handbook of Traditional Cina Gestational
dan Birthing Penyakit, vol. II. Blue Poppy Tekan.
Gotlib, I.H., Whiffen, V.E., Wallace, kepala kantor pos, 1991. Calon investigasi
depresi postpartum: faktor yang terlibat dalam onset dan pemulihan. J.
Abnorm. Psikologi 100, 122-132.
Hamilton, M. 1967. Pengembangan skala rating untuk utama penyakit depresi. Br. J.
Soc. Psychol. 6, 278-296.

36

Hayes, B.A., Muller, R., Bradley, B.S. 2001. depresi Perinatal: a uji coba terkontrol
secara acak dari intervensi pendidikan antenatal untuk primipara. Lahir 28 (1),
28 - 35.
Hedegaard, M., Henriksen, tebece, Sabroe, S., et al., 1993. Psikologis stress dalam
kehamilan dan kelahiran prematur. BMJ 307 (6898), 234-238.
Holcomb, W.L.J., Batu, L.S., Lustman, P.J., et al., 1996. Skrining untuk depresi pada
kehamilan: karakteristik Beck Depression Inventory. Obstet. Gynecol. 88 (6),
1021-1025.
Jacobson, N.S., Roberts, L.J., Berns, S.B., et al., 1999. Metode mendefinisikan dan
menentukan signifikansi klinis pengobatan Efek: deskripsi, aplikasi, dan
alternatif. J. Konsultasikan. Clin. Psychol. 67 (3), 300-307.

5. Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari kelompok kami adalah kami setuju dengan akupuntur
yang baik untuk kehamilan karena studi menunjukkan bahwa akupunktur memegang
peranan sebagai pengobatan yang aman, efektif, dan dapat diterima Untuk depresi
selama kehamilan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa setiap keberhasilan
pengobatan depresi selama kehamilan menimbulkan perlindungan dari depresi
postpartum. Beberapa perawatan medis diterima untuk depresi selama kehamilan
tersedia. Tujuan dari studi percontohan ini adalah menentukan apakah akupunktur
menjanjikan sebagai pengobatan untuk depresi selama kehamilan.
Dan pijat dari hasi penelitian ini tidak dapat ditafsirkan sebagai bukti yang
tidak efektif untuk depresi selama kehamilan karena durasi dari perawatan pijat dalam
penelitian ini ditetapkan untuk sama panjang sesi akupunktur (20 menit) dan, Oleh
karena itu, secara signifikan lebih pendek dari durasi sesi pijat standar.
Dan kelompok kami juga setuju dengan praktik akupresure untuk ibu
hamil yang menderita morning sickness karena dari penelitian yang sudah dilakukan
membuktikan bahwa dengan terapi akupresure dapat menurunkan morning sickness

37

karena pengaruh akupresur titik ST 36 dan PC 6 terhadap morning sickness ibu hamil
trimester pertama di titik P6.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Akupunktur adalah metode pengobatan yang mendorong tubuh untuk
meningkatkan kesehatan dan mengurangi rasa sakit dan penderitaan. Hal ini
dilakukan dengan menusukkan jarum dan menerapkan panas atau stimulasi
listrik pada titik-titik akupunktur yang tepat. Metode ini mungkin tampak
aneh dan misterius bagi banyak orang, namun telah teruji oleh waktu selama
ribuan tahun dan berlanjut hingga hari ini. Meridian dapat dipengaruhi dengan
tusuk jarum di titik-titik akupunktur. Jarum akupunktur membuka blokir
penghalang di bendungan dan membangun kembali aliran teratur melalui

38

meridian. Oleh karena itu pengobatan akupunktur dapat membantu organorgan

internal

tubuh

untuk

memperbaiki

ketidakseimbangan

dalam

pencernaan, penyerapan, dan kegiatan produksi dan sirkulasi energi.


Akupresur adalah variasi dari praktik penyembuhan kuno Cina,
akupuntur. Bila akupuntur menggunakan jarum, akupresur adalah sentuhan
terapi yang menggunakan jari untuk member tekanan pada titik-titik tertentu
di sekitar tubuh. Kedua metode bergantung pada prinsip bahwa titik-titik yang
ditunjuk pada wajah, tubuh dan kepala dapat menghilangkan rasa sakit dan
mempengaruhi organ. Akupresur bekerja dengan meningkatkan sirkulasi
cairan dan energi seluruh tubuh.

4.2 Saran
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi kita semua yang
membacanya dan dapat di mengerti oleh kita semua. Mohon maaf apabila di
dalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam penulisan.
DAFTAR PUSTAKA

Apriliia, Yesie S.Si.T, M.kes. 2010. Hipnostetri Rileks,Nyaman, dan Aman Saat
Hamil dan Melahirkan. Jakarta : Gagas Media, 2010.
Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta :
EGC,1995
Amazine.co. Manfaat Akupuntur Untuk Berbagai Tahap Kehamilan. Diperoleh dari
http://www.amazine.co/23427/manfaat-akupunktur-untuk-berbagai-tahapkehamilan/ pada 23 September 2016

39

Lifestyle.okezone.com. 2009. Akupuntur Bikin Kehamilan Jadi Nyaman. Diperoleh


dari http://lifestyle.okezone.com/read/2009/11/09/27/273606/akupunktur-bikinkehamilan-jadi-nyaman pada 23 September 2016.

Anda mungkin juga menyukai