KELOMPOK 8
Agustina Rahmania (P3.73.24.3.15.042)
Deas Nurul Awaliyah (P3.73.24.3.15.046)
Dinda Mona Fatkhiah (P3.73.24.3.15.050)
Lilis Artika Sari (P3.73.24.3.15.060)
Nuristiana Rifai’e (P3.73.24.3.15.0xx)
KEJANG
Definisi, Klasifikasi, Etiologi,
Patofisiologi, Batasan, Prinsip Dasar,
Masalah, Diagnosis, Diagnosis
Banding, Tatalaksana, Kejang karena
Tetanus Neonatorum
Kejang pada Neonatus terjadi pada bayi
berumur sampai dengan 28 hari.
Kejang adalah keadaan
Kejang merupakan kelainan sistem
darurat atau
tanda bahaya
saraf yangyang
pusat sering terjadi
terjadi pada
neonatus karena kejang dapat
secara mendadak dengan
mengakibatkan hipoksia otak yang cukup
manifestasi
berbahaya klinik kehilangan
bagi kelangsungan hidup bayi
koordinasi
atau neuromotorik.
dapat mengakibatkan sekuele di
kemudian hari
Definisi
SUBTLE TONIK
berlangsung 1-3 gerakan ekstensi
berupa pergerakan detik, terlokalisasi dan fleksi dari
pergerakan
muka, mulut, atau dengan baik, tidak lengan atau
tungkai yang
lidah berupa disertai gangguan keempat anggota
menyerupai sikap
menyeringai, kesadaran, dan gerak yang
deserberasi atau
terkejat-kejat, biasanya tidak berulang dan
ekstensi tungkai
mengisap, diikuti oleh fase terjadi dengan
dan fleksi lengan
menguyang, tonik. cepat.
bawah dengan
menelan, atau
bentuk dekortikasi.
menguap.
KLONIK MIOKLONIK
Klasifikasi
Asfiksia
Infeksi
Hipokalsemia
Gangguan Elektrolit
Etiologi
Patofisiologi
✘Kemampuan
membran sel sebagai ✘ Meningkatnya
pacemaker neuron eksitasi sinaptik oleh
untuk melepaskan transmiter asam
muatan listrik yang glutamat dan aspartat
berlebihan; melalui jalur eksitasi
✘Berkurangnya inhibisi yang berulang.
oleh neurotransmitter
asam gama amino
butirat
Batasan
Masalah
Langkah Promotif dan Preventif
Mencegah persalinan
premature Antisipasi setiap Jangan pulangkan
Melakukan faktor predisposisi dan penderita apabila masa
pertolongan persalinan masalah dalam proses kritis belum terlampaui
yang bersih dan aman persalinan Beri catatan atau
Mencegah asfiksia Berikan pengobatan intruksi tertulis dan
neonatorum yang rasional dan gejala-gejala yang
Melakukan resusitasi efektif bagi ibu yang harus diwaspadai
dengan benar mengalami infeksi nifas Lakukan tindakan dan
Melakukan tindakan Lanjutkan perawatan yang sesuai
pencegahan infeksi pengamatan dan Berikan hidrasi oral/IV
Mengendalikan kadar pengobatan terhadap secukupnya
glukosa darah ibu masalah
Diagnosis
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN
FISIK
SPASME
ANAMNESIS
SPASME
TEMUAN
Pemeriksaan
penunjang / Kemungkinan
Anamnesis Pemeriksaan
diagnosis lain yang Diagnosis
sudah diketahui
Kejang, tremor, letargis atau
Timbul saat lahir tidak sadar
Kadar glukosa
sampai dengan hari Bayi kecil (berat lahir < 2,500
darah kurang dari
ke-3 gram atau umur kehamilan < 37 Hipoglikemia
45 mg/dL (2,6
Riwayat Ibu minggu )
mmol/L)
Diabetes Bayi sangat besar (berat lahir >
4,000 gram)
Ibu tidak imunisasi tetanus toksoid
Malas minum sesudah minum
normal sebelumnya
Timbul pada hari ke-3 sampai 14
Spasme Infeksi Tali Pusat Tetanus Neonatorum
Lahir dirumah dengan lingkungan
kurang higienis
Pengolesan bahan tidak steril pada
tali pusat
Kejang atau tidak
sadar
Curiga Meningitis (Tangani meningitis
Timbul pada hari ke-2 atau lebih Ubun-ubun Besar Sepsis
dan obati kejang)
membonjol
Letargi
Kejang atau tidak
Riwayat Resusitasi pada saat lahir sadar
atau bayi tidak bernapas minimal Layuh atau letargi
Asfiksia Neonatorum dan/atau
satu menit sesudah lahir Gangguan napas
Trauma (obati kejang, dan tangani
Timbul pada hari ke-1 sampai ke-4 Suhu tidak normal
asfiksia Neonatorum)
Persalinan dengan penyulit (Misal Mengantuk atau
partus lama atau gawat janin) aktivitas menurun
Iritabel atau rewel
Kejang atau
tidak sadar
Bayi kecil
Timbul pada hari ke-1 sampai ke-7 (berat lahir
Kondisi bayi mendadak memburuk >2,500 g Perdarahan Intraventrikular (Nilai dan tangani
Mendadak pucat atau umur perdarahan dan juga asfiksia neonatorum)
Belum mendapat injeksi vitamin K1 kehamilan <
37 minggu)
Gangguan
napas berat
Ikterus hebat timbul pada hari ke-2
Ensefalopati timbul pada hari ke-3
Kejang Hasil tes Ensefalopati bilirubin (Kernikterus) (obati kejang
sampai ke-7
Opistotonus Coombs positif dan tangani Ensefalopati bilirubin)
Ikterus hebat yang tidak atau
terlambat diobati
Tatalaksana
Manajemen Umum
✘Bebaskan jalan napas dan oksigenasi
✘Medikamentosa untuk meghentikan kejang
✘Memasang jalur infuse intravena
✘Pengobatan sesuai dengan penyebab
Medikamentosa
Gangguan Metabolik
1. Meningitis
Antibiotik awal diberikan ampisilin dan
gentamisin, bila organisme tidak dapat
ditemukan dan bayi tetap menunjukkan
tanda infeksi sesudah 48 jam, ganti ampisilin
dan beri sefotaksim disamping tetap beri
gentamisin. Antibiotika diberikan sampai 14
hari setelah ada perbaikan
Dosis Antibiotic
2. Gangguan Metabolic
Kalsium glukonas 10%, 1-2 ml/kg berat badan dengan awua bidest sama banyak secara
intravena dalam 5 menit. Dapat diulang setelah 10 menit jika tidak ada respon klinis.
3. Kern ikterus ( lihat hiperbilirubenmia )
Bayi
sadar
Trimus dan
gelisah
Kuduk
sulit kaku
menet sampai
ek opistoto
nus
Mulut
mencucu
seperti Kejang
mulut
ikan
Sepsis
neonat
orum
Bronko
Sianos
pneum Komplikasi
is
onia
Asfik
sia
Penanganan
✘Mengatasi kejang dengan memberikan suntikan anti kejang
✘Menjaga jalan nafas tetap bebas dengan membersihkan jalan nafas.
✘Pemasangan spatel lidah yang dibungkus kain untuk mencegah lidah tergigit
✘Mencari tempat masuknya spora tetanus, umumnya di tali pusat atau di telinga
✘Mengobati penyebab tetanus dengan anti tetanus serum (ATS) dan antibiotika
✘Perawatan yang adekuat seperti kebutuhan oksigen, makanan,
keseimbangan cairan dan elektrolit
✘Penderita/bayi di tempatkan di kamar yang tenang dengan sedikit sinar
mengingat penderita sangat peka akan suara dan cahaya yang dapat
merangsang kejang.
THANKS!
Any questions?