GANGGUAN SISTEM
NEUROLOGI
Oleh :
M. Askar, S.Kep, Ns.,M.Kes
NIP. 198002282007011006
MIELOMENINGOKEL
Mielomeningokel adalah protrusi hernia dari
kista meninges seperti kantong, cairan spinal,
dan sebagian dari medulla spinalis dengan
sarafnya keluar melalui defek tulang pada
kolumna vertebralis
MIELODISPLASIA
Semua istilah inklusif yang merujuk pada
perkembangan defektif bagian manapun dari
medula spinalis
Spina bifina : defek pada penutupan kolumna
vertebralis dengan atau tanpa tingkatan protrusi
jaringan melalui celah tulang
SPINA BIFIDA
Spina bifida okulta : kegagalan penyatuan arkus
vertebralis posterior tanpa menyertai herniasi
medula spinalis atau meninges, tidak dapat
dilihat secara eksternal
Spina bifida kista : defek dalam penutupan
dengan protrusi sakular eksternal melalui spina
tulang dengan berbagai derajat keterlibatan
saraf
MENINGOKEL
Bentuk kista spina bifida, terdiri dari kista
meninges seperti kantong yang berisi cairan
spina, tetapi tidak melibatkan saraf atau defisit
neurologis
PENGKAJIAN
Lakukan pengkajian fisik
Observasi adanya manifestasi mielomeningokel :
Kantongyang dapat dilihat
Gangguan sensori biasanya disfungsi motorik paralel
Di bawah vertebra lumbal kedua :
Flaksid, paralisis parsial arefleksik pada ekstremitas bawah;
Berbagai derajat defisit sensori;
konstan;
Kurang kontrol defekasi,
Skoliosis lumbosakral
Dislokasi pinggul
PENGKAJIAN
Lakukan atau bantu dengan pemeriksaan neurologis
untuk menentukan tingkat kerusakan motorik dan
sensorik
Inspeksi mielomeningokel untuk adanya perubahan
pada penampilan, sebagai contoh, abrasi, robekan,
tanda-tanda infeksi
Observasi adanya tanda-tanda yang menunjukkan
hidrosefalus
Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian
mis, radiografi, tomografi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko tinggi infeksi b/d adanya organisme
infektif, kantong meningeal non-epitelialisasi,
paralisis
Sasaran 1 : Pasien mengalami penurunan risiko
terhadap infeksi sistem saraf pusat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intervensi :
1. Posisikan bayi untuk mencegah kontaminasi urin
dan feses
2. Bersihkan mielomeningokel dengan cermat
menggunakan salin normal steril bila bagian ini
menjadi kotor atau terkontaminasi
3. Berikan balutan steril dan lembab dengan larutan
steril sesuai instruksi (salin normal, antibiotik)
4. Berikan antibiotik sesuai resep
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intervensi :
5. Pantau dengan cermat tanda-tanda infeksi
(peningkatan suhu, peka rangsang, letargi, kaku
kuduk)
6. Berikan perawatan serupa untuk sisi operatif pada
pascaoperasi
Hasil yang diharapkan :
. Kantong meningeal tetap bersih, utuh, dan tidak
menunjukkan bukti-bukti infeksi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Sasaran pasien 2 : Pasien mengalami penurunan
risiko infeksi saluran kemih
Intervensi keperawatan :
Peregangan sutura
Strabismus
Letargi
Apatis
Konfusi
Peningkatan salivasi
FASE KLONIK
Gerakan menyentak kasar pada saat tubuh dan
ekstremitas berada pada kontraksi dan relaksasi
yang berirama
Berbusa pada mulut karena hipersalivasi
Koordinasi buruk
tonus otot
Bisa saja tidak dikenali karena hanya sedikit
kejang lain
Kontraktur tonik singkat dan tiba-tiba dari otot
pasca-kejang
Mungkin simetrik, mungkin juga tidak simetrik
berlebihan
SPASME INFANTIL (MIOKLONUS
INFANTIL)
Istilah lain : , spasme masif, hipsaritmia, kejang
saalam, jack-knife, sindrom West, spasme
mioklonik infantil
Paling umum terjadi antara usia 3 12 bulan
kejang
Intervensi keperawatan :