Disusun Oleh :
JEKI
AOA0180861
Malang,…/…2020
Jeki
NIM: AOA0180861
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas limpahan Rahmat-Nya yang berupa kesehatan dan kesempatan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan Proposal Laporan Tugas Akhir ini sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan. Proposal Laporan Tugas Akhir ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Pendidikan Program Diploma III Keperawatan STIKes Kendedes Malang
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gastritis Deengan
Resiko Defisit Nutrisi Diwilayah Kerja Puskesmas Pakis Kabupaten
Malang” Dalam penyusunan Proposal Laporan Tugas Akhir ini peneliti
banyak mendapatkan hambatan namun berkat bimbingan dari para
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan kesempatannya
terhadap peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan Proposal Laporan
Tugas Akhir ini. Untuk itu dengan selesainya Proposal Laporan Tugas
Akhir Ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih, kepada yang
terhormat :
1. Dr. Muljohadi Sungkono, Sp.OG (K), selaku Pembina Yayasan
STIKes Kendedes Malang yang telah memberikan saya kesempatan
uantuk menuntuk Ilmu di STIKes Kendedes Malang.
2. Dr. Endah Puspitorini, MsCH, DTMPH, selaku PLH Ketua Yayasan
STIKes Kendedes Malang
3. Edi Murwani, Amd.keb., S.Pd.,MMRS, selaku Ketua STIKes
Kendedes Malang
4. Ns.Chinthia Kartikaningtias,S.Kep., M.Kep, selaku Ketua Program
Studi Diploma III Keperawatan STIKes Kendedes Malang.
5. Ns. Luluk Nur Aini, S.,Kep.,M.Kep, selaku ketua panitia ujian
proposal laporan tugas akhir.
6. Ns. Siti Kholifah, S.Kep.,M.,Kep, selaku pembimbing I (Satu) yang
telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga terselesainya
proposal studi kasus ini.
7. Ns.Chinthia Kartikaningtias,S.Kep.,M.Kep, selaku pembimbing II
(Dua) yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga
terselesainya proposal studi kasus ini.
8. Tim doseen pengajar di program studi Diploma III keperawatan
kendedes malang,terimakasih atas ilmu yang diberikan pada saya
sehingga saya tahu tentang banyak hal.
9. Orang tua yang selalau memberikan Do’a serta dukungan agar
terlesainya proposal studi kasus ini.
10. Serta teman-teman yang selalu memberikan semangat untuk
menyelesaikan proposal laporan tugas akhir.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................iii
DAFTAR ISI ............................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................V
DAFTAR BAGAN...................................................................................Vi
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................1
1.2. Batasan Masalah..................................................................................2
1.3. Rumusan Masalah ..............................................................................3
1.4. Tujuan Penelitian ...............................................................................4
1.4.1. Tujuan Umum...............................................................................4
1.4.2. Tujuan Khusus..............................................................................4
1.5. Manfaat Peneliti .................................................................................5
1.5.1. Manfaat Teoritis............................................................................5
1.5.2. Manfaat Pralktis ...........................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................II
2.1. Konsep Gastritis..................................................................................6
2.1.1. Definisi Gastritis......................................................................6
2.1.2 Klasifikasi Gastritis...................................................................7
2.1.3 Etiologi.......................................................................................7
2.1.4. Manifestasi Klinis.....................................................................7
2.1.5 Patofisiologi...............................................................................7
2.1.6. Pemeriksaan Diagnostik...........................................................7
2.1.7. Penatalaksanaan........................................................................7
2.1.8. Komplikasi................................................................................7
2.1.9. Patway Gastritis.........................................................................7
2.2. Resiko Defisit Nutrisi...........................................................................8
2.2.1 Definisi Nutrisi.............................................................................8
2.2.2 Komponen Nutrisi.......................................................................8
2.2.3 Status Gizi....................................................................................8
2.3. Konsep Asuhan Keperawatan Gastritis……....................................9
2.3.1. Pengkajian.................................................................................9
2.3.2. Diagnosa Keperawatan............................................................9
2.3.3. Intervensi Keperawatan...........................................................9
2.3.4. Impelementasi Keperawatan...................................................9
2.3.5. Evaluasi................................................................................ 9
BAB III METODE PENELITIAN....................................................III
3.1. Desain Penelitian.............................................................................10
3.2. Batasan Istilah..................................................................................11
3.3. Partisipan...................................................................................,,,,,,,12
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................13
3.5. Pengumpulan Data............................................................................14
3.6. Uji Keabsahan...................................................................................15
3.7. Analisa Data .....................................................................................16
3.8. Etika Penelian...................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
Kasus gastritis bukanlah hal yang baru di tahun ini, karena gastritis
menyerang orang dewasa maupun anak-anak bahkan juga lansia. Masyarakat
Indonesia banyak yang menganggap penyakit gastritis bukanlah sesuatu hal
yang serius, sehingga dianggap tidak memerlukan penanganan dengan segera.
Sehingga pada gastritis lanjut beresiko menimbulkan kanker, dan juga
mengakibatkan pengikisan lambung. Gastritis merupakan gangguan system
pencernaan yang biasa disebut (maag). Peradangan yang terjadi pada lambung
individu atau inflamasi yang terjadi pada mukosa lambung, yang dikenal di
masyarakat sebagai pengertian gastritis (Nurjannah, 2018).
Saat ini semakin banyak yang mengangap bahwa gaya hidup seseorang
tidak terlalu penting sehingga adanya bakteri yang menyebabkan salah satunya
inflamasi pada dinding lambung. Pola makan yang tidak teratur sangat
berhubungan dengan gastritis. Apabila tidak segera ditangani asam lambung
akan naik mengakibatkan terjadinya luka-luka (ulkus) yang disebut sebagai
tukak lambung. Mengkonsumsi alcohol, stress, merokok, frekuensi makan, dan
jenis makanan sangat erat hubungannya dengan gastritis yang secara tidak
langsung akan menyebabkan terjadinya iritasi pada lambung. Kurangnya
pengetahuan dan juga konsumsi makanan berlebih, serta kurangnya dukungan
keluarga sering menjadi faktor pemicu gastritis. Pola makan yang kurang benar
menjadi faktor utama penyebab gastritis, Kurangnya pengetahuan dan juga
konsumsi makanan berlebih, serta kurangnya dukungan keluarga sering
menjadi faktor pemicu gastritis (Mahaji Putri, R. S., Agustin, H., & . W.
(2018). Di Indonesia ada beberapa pola makan yang dapat mengakibatkan
gastritis seperti makan sambal berlebihan, makan makanan terlalu asam, dan
lain sebagainya.Pola hidup yang tidak baik akan menjadi masalah dikemudian
hari, salah satunya gastritis.
1. Bagi klien
Dapat memberikan Imformasi kepada pasien mengenai
Gastritis sehingg mampu mencegah lebih dini untuk resiko dan
komplikasi dari Gastritis.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Agar dapat dijadikan referensi maupun masukan bagi
lembaga pendidikan STIKes Kendedes dalam prosen belajar
mengajar untuk mengetahui pengelaman reaksi fiskologis klien
Gastritis Dengan Resiko Defisit Nutrisi Diwilayah Kerja Puskesmas
Pakis Kabupaten Malang.
3. Bagi Peneliti
Diharapakan peneliti dapat memperluas ilmu pengetahuan
dan menambah wawasan tentang Asuhan Keperawatan pada pasien
Gaatritis dengn Resiko defiait nutrisi Diwilayah Kerja Puskesmas
Pakis Kabupaten Malang.
4 .Bagi Masyarakat
Msyarakat dapat mengerti dan memahami tentang bagaimana
pengobatan pada Masyarakat atau klien Gastritis Dengan Resiko
Defisit Nutrisi Diwilayah Kerja Puskesmas Pakis Kabupaten
Malang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.3 Etiologi
Penyebab utama gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, virus,
atau parasit lainnya juga dapat menyebakan gastritis. Kontributor gastritis
akut adalah meminum alkohol secara berlebihan, infeksi dari kontaminasi
makanan yang dimakan, dan penggunaan kokain. Kortikosteroid juga dapat
menyebabkan gastritis seperti NSAID aspirin dan ibuprofen (Dewit, S. C.,
Stromberg, H., & Dallred, C. 2016).
Menurut Sipponen and Maaroos (2015), Penyebab gastritis dapat di
bedakan sesuai dengan klasifikasi, yaitu sebagai berikut :
1) Gastritis Akut, disebabkan oleh penggunaan obat-obat analgetik dan anti
inflamasi terutapan aspirin secara bebas tidak menggunakan resep
dokter. Mengkonsumsi bahan-bahan kimia seperti alkohol, kopi yang
banyak mengandung kafein dan juga orang yang.
2) Gastritis Kronik, penyebab yang terjadi pada umumnya belum diketahui
secara rinci, hanya saja sering bersifat multifaktor. Bisa terjadi akibat
kuman, pola makan yang tidak benar, memakan makanan yang
dipantang,dan kurangnya kepatuhan dalam terapi pengobatan.
2.1.5 Patofisiologi
Gastritis adalah peradangan yang terjadi pada mukosa lambung,
salah satu faktor penyebab gastritis yaitu ketidakteraturan makan. Penyakit
gastritis biasanya mengalami kekambuhan apabila seseorang yang tidak
teratur makan.Jika seseorang terlambat makan sampai 2-3 jam maka
produksi asam lambung akan semakin meningkat atau berlebih sehingga
menyebabkan iritasi pada mukosa lambung dan dapat menimbulkan
rasa nyeri di area sekitar epigastrium(Takdir et al, 2018).
Mukosa lambung mengalami pengikisan akibat konsumsi alkohol,
Obat-obatan antiinflamasi nonsteroid,infeksi helicobacter pylori. Pengikisan
ini dapat menimbulkan reaksi peradangan. Inflamasi pada lambung juga
dapat dipicu oleh peningkatan sekresi asam lambung sehingga lambung
teraktivitas oleh rasa mual,muntah dan anoreksia. Anoreksia juga dapat
menyebabkan rasa nyeri yang di timbulkan karena kontak HCI dengan
mukosa gaster. Peningkatan sekresi lambung dapat dipicu oleh rangsangan
pernafasan,misalnya dalam kondisi cemas, stress , marah,melalui serabut
parasimpatik vagus akan menjadi peningkatan transmitter asetikolin,
histamine, gastrin releasing peptide yang dapat meningkatkan sekresi
lambung. Peningkatan ion H+ (hidrogen) tidak diikuti peningkatan
penawarnya seperti prostagladin, HCO3+, mukus akan menjadikan lapisan
mukosa lambung tergerus terjadi reaksi inflamasi. Prostagladin di butuhkan
untuk memproduksi kekebalan lapisan mukosa, serta bikabirnat untuk
menghambat produksi asam lambung dan meningkatkan aliran dalam
lambung. Semua efek ini di perlukan lambung untuk mempertahankan
integritas pertahanan mukosa lambung agar mengalami iritasi pada mukosa
lambung. ( Rukmana, 2018).
2.1.8 Komplikasi
Komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada Gastritis menurut
Sipponen And Maaroos (2015) adalah:Terjadinya saluran pencernaan yang
mengalami pendarahan.Terganggunya absorbsi dari Vitamin B12 yang
menjadikan ulkus,perforasi dan anemiaPada gastritis akut , sering sekali
terjadi komplikasi yang menimbulkan pendarahan pada bagian
saluranpencernaan.Terjadinya anemia akibat mengalami kuranag
penyerapan yang disebabkan gangguan Vitamin B12.
2.1.9 Pathway
Obat-obatan Kafein
H.Phylori
(NISAD,Aspirin,Sulfano
mida,Steroid,Digitalis).
Menurun produksi
Melekat pada
bikabornat(HCO3)
Menganggu pemb epitel lambung
entukan sawat
mukosa lambung Menurun kemampuan
Menghancurkan produktif terhadap asam
lapisan mukosa
lambung
Menyebabkan perfusi
kembali asam lambung dan
pepsin
Nyeri
epigastrium Menurun tonus dan Mukosa lambung
peristaltic lembung kehilangan integritas
Nyeri akut
jaringan
Menurun sensori untuk Refluk isi duodenum
makan kelambung
Resiko defisit
nutrisi Muntah Pendarahan
3. Lemak
Lemak atau lipid, termasuk lemak netral, minyak, asam lemak,
kolestrol, dan phospholipid. Lemak berfunsi sebagai tranport sel, proteksi
organ vital, energi, simpanan energi pada adipose, absorsi vitamin, dan
transport vitamin larut lemak. lemak yang dioksidasi menghasilkan energi
9kkal/g.
Werner, Thuman, & Maxwell, 2010 lemak merupan cadangan
makanan yang di simpan dalam tubuh. Vitamin A, D, E, dan K merupakan
vitamin yang dapat larut dalam leamk. Lemak berasal dari bahan makanan
seperti minyak goring, mentega, margarin, dan lemak hewani dan botani
4. Vitamin
Vitamin merupakan zat organic yang biasanya tidak disintesis oleh
organisme dan hanya diperoleh dari lingkungangnya dan jumlah sangat
kecil (mikronutrien). Vitamin merupakan komponen yang sangat penting
dalam menentukan keatifan suatu enzim. Vitamin memiliki peran penting
dalam oksidasi biologis. Vitamin dapat digolongkan menjadi vitamin yang
larut dalam air dan viKtamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut
dalam air adalah vitamin B dan vitamin C, sedangkan vitamin yang larut
dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K.
5. Mineral
Mineral merupakan zat yang berfungsi sebagi pemelihara fungsi
tubuh, baik sel, jaringan, organ, ataupunseluruh fungsi tubuh
a. Calium
Calium berfunsi untuk membentuk dan memelihara tulamg dan gigi,
kontraksi dan relaksasi otot, permeabilitas membrane sel, pembekuan
darah dan transmisi saraf.
b. Magnesium
magnesium berfungsi untuk membentuk tulang, sintesi protein dan
relaksasi otot.
c. Sodium
Sodium berfunsi untuk membantu memelihara keseimbnagan assam
basa dan cairan tubuh.
d. Potasium/klium
Funsi patosium untuk keseimbngan cairan, regulasi kontraksi otot dan
sintesis protein.
e. Fosfor
Fosfor berfungsi utuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi,
bregulasi hormone dan koenzim, keseimbngan asam basa, stektur
membran sel dan metabolisme energi.
f. Besi (Fe)
Besi berfunsi sebagi unsur pokok sistem enzim serta membawa oksigen
melalui hemoglobin dan miyoglobin.
g. Iodine
Funsi iodine dalah meregulasi basal metabolism rate yang merupakan
unsur pokok hormone tiroid.
h. Zinc
Fungsi zinc untuk pertumbuhan jaringan, perkembangan dari
penyembuhan kematangan seksual dan reproduksi, unsur utama
beberapa enzim dalam energi dan metabolism asam nuklet.
6. Air
Air sangat penting diberikan karena air merupakan media untuk
nutrisi lainnya. Sebaian besar tubuh manusia tersusun oleh air 50-75% dari
berat badan total tubuh. Air merupakan zat yang penting bagi tubuh
sehingga harus dijaga supaya asupan air seimbang.
2.3.1 Pengkajian
A). Anamese
1. Identitas klien
a) Nama klien1 : untuk mengidentifikasi klien dan membedakan
antara satu klien dengan klien yang lainnya.
b) Usia : Menurut Wahyu dkk (2015) usia 30-65 tahun mempunyai
resiko lebih tinggi terkena gastritis.
c) Jenis kelamin : menurut jenis kelaminnya laki-laki dan
perempuan mempunyai potensi yang sama dapat menderita
gastritis (Tarwoto dan Wartonah, 2015).
d) Pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan rendah/minim
mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan
menganggap remeh penyakit ini bahkan hanya menganggap
gastritis sebagai sakit perut biasa dan akan memakan makanan
yang dapat menimbulkan// serta memperparah penyakit ini
(Khanza , et al., 2017).
2. Keluhan utama :
penderita datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri
epigastrium. Munculnya keluhan nyeri pada epigastrium diakibatkan
iritasi mukosa lambung yang merangsang noniseptor nyeri pada
lapisan otot lambung pada bagian pleksus saraf mienterikus
(Auerbach) (Sukarmin, 2012).
a. Riwayat Penyakit Sekarang : keluhan pasien berupa nyeri ulu
hati sampai datang ke rumah sakit (Mardalena, 2018).
b. Riwayat Penyakit Dahulu : pasien gastritis dengan
riwayatkebiasaan mengkonsumsi makanan berbumbu dan
minuman dengan kandungan kafein, alkohol yang merupakan
agen-agen yang menyebabkan iritasi mukosa lambung, riwayat
diet dan pola makan tidak teratur (Muttaqin dan Sari, 2013).
c. Riwayat Penyakit Keluarga : diisi dengan menyebutkan nama
penyakit berat yang pernah diderita oleh keluarga dan
dikhususkan terhadap riwayat kesehatan terutama penyakit
genetik dan penyakit keturunan (Setiadi, 2012).
d. Riwayat Alergi : riwayat alergi yang dimiliki klien harus
diketahui perawat. Alergen dapat berupa makanan, obat, bulu
hewan, serbuk sari maupun alergen lain yang dapat
menimbulkan alergi (Debora, 2017).
e. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola Nutrisi
Peningkatan asam lambung pada penderita gastritis
akanmenurunkan nafsu makan, karena produk sekretorik
lambung akan lebih banyak mengisi lumen lambung
(Sukarmin, 2012).
b. Pola Eliminasi
Pola fungsi ekskresi feses, urine dan kulit seperti pola
bab,bak, dan gangguan atau kesulitan ekskresi. Faktor yang
mempengaruhi fungsi ekskresi seperti pemasukan cairan dan
aktivitas (Tarwoto dan Wartonah, 2015).
c. Pola Aktivitas
Penderita juga tampak malas untuk beraktivitas, banyak
tiduran, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti
makan, BAB, BAK banyak dibantu oleh keluarga (Sukarmin,
2012).
d. Pola Istirahat
Difokuskan pada pola tidur, istirahat, relaksasi dan bantuan-
bantuan untuk merubah pola tersebut (Setiadi, 2012).
2.3.5 Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan yaitu suatu proses yang digunakan untuk mengukur
dan memonitor kondisi pasien dengan membandigkan hasil tindakan yang telah dilakukan dengan
krateria hasil yang sudah ditetapkan (Debora, 2017).
BAB III
METODE PENELITIAN
Kemenkes RI. 2017. Laporan Data Angka Kasus Gastritis.Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dinas: Jakarta.
Nurjannah. 2018. Hubungan Antara Umur dan Jenis Kelamin dengan Kejadian Gastritis Kronik di
Klinik Lacasino Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 12 Nomor 1 Tahun
2018
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830 Vol. 2 No.1 Edisi,Mei-Oktober-2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
Rekam Medis, 2018, Index Penyakit Gastritis, Rumah Sakit Panti Waluya
Mahaji Putri, R. S., Agustin, H., & . W. (2018). Hubungan Pola Makan Dengan Timbulnya Gastritis
Pada Pasien Di Universitas Muhammadiyah Malang Medical Center (Umc).Jurnal
Keperawatan,1(2),156–164.https://doi.org/10.22219/jk.v1i2.406
Azwar, a., & gorontalo, u. I. 2018. Sistem pakar diagnosa awal penyakit lambung menggunakan
metode bayes. Jupiter, 4(2), 1–10.
Subekti, t., & utami, m. S. 2015. Metode relaksasi untuk menurunkan stres dan keluhan tukak lambung
pada penderita tukak lambung kronis. Jurnal psikologi (yogyakarta), 38(2), 147–163.
Https://doi.org/10.22146/jpsi.7649
Lemone Priscilla, Burke Karen M, Bauldoff Gerene. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta: EGC
Melani, d. 2016. Pengetahuan pasien dengan gastritis tentang pencegahan kekambuhan gastritis.
Jurnal akp, 34(1), 34–39.
Muhith, a., & siyoto, s. 2017. Pengaruh pola makan dan merokok terhadap kejadian gastritis pada
lansia. Jurnal keperawatan, 9(3), 136–139. Retrieved from http://journal.poltekkesdepkes-
sby.ac.id/index.php/kep/article/view/326
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Indikator
Diagnostik. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Dewit, S. C., Stromberg, H., & Dallred, C. 2016. Medical Surgical Nursing : Concept and Practice.
Philadelphia: Elsevier. Philadelphia: Elsevier
Sipponen, p., & maaroos, h. I. 2015. Chronic gastritis. Scandinavian journal of gastroenterology,
50(6), 657–667. Https://doi.org/10.3109/00365521.2015.1019918
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830 Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
Le Mone P, Karene, dan Gerene. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 5 Vol. 1.
Jakarta: EGC.
Anggarini, K.D. 2018. Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gastritis Dalam Pemenuhan
Gangguan Nyeri Akut Di Wilayah Kerja UPT Kesmas Sukawati I Gianyar [skripsi].
Gianyar (ID): Politeknik Kesehatan Denpasar.
Sipponen, p., & maaroos, h. I. 2015. Chronic gastritis. Scandinavian journal of gastroenterology, 50(6),
657–667. Https://doi.org/10.3109/00365521.2015.1019918
Amin dan Hardhi . 2013. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa NANDA NIC &NOC .
Yogyakarta: Mediaction Publisher.
Tarwoto dan Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Tarwoto dan Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Mardalena, I. 2018. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Penb cernaan.
Mutaqqin, A., dan K. Sari. 2013. Gangguan Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika.
Setiadi. 2012. Konsep Dan Penulisan Dokumentasi Asuhan keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Debora, O. 2017. Proses Keperawatan Dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Salemba Medika.
Tarwoto dan Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Setiadi. 2012. Konsep Dan Penulisan Dokumentasi Asuhan keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mubarak., Indrawati, dan J. Susanto. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba
Medika.
Estrada, R. 2014. Pemeriksaan Fisik Diagnostik. Hafizah N, editor. Batam (ID): Binarupa Aksara.
Bickley, Lynn S. 2015. Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan Bates, edisi 7. Jakarta:
EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS
1. Nama : .....................................................................................................................
2. Umur : .....................................................................................................................
3. Jenis kelamin :
.....................................................................................................................
4. Status : .....................................................................................................................
5. Agama : .....................................................................................................................
6. Suku/bangsa : .........................................................................................................
............
7. Bahasa : .....................................................................................................................
8. Pendidikan : .........................................................................................................
............
9. Pekerjaan : .....................................................................................................................
10. Alamat dan no. telp :
.....................................................................................................................
11. Penanggung jawab :
.....................................................................................................................
6. Riwayat alergi :
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
SMRS MRS
Aktivitas
0 1 2 3 4 0 1 2 ꜜ 4
Mandi
Berpakaian/berdandan
Eliminasi/toileting
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Berjalan
Naik tangga
Berbelanja
Memasak
Pemeliharaan rumah
Skor 0 = mandiri 3 = dibantu orang lain & alat
b. Kebersihan diri
Di rumah Di rumah sakit
/hr /hr
/hr /hr
/mgg /mgg
/mgg /mgg
c. Aktivitas sehari-hari
...................................................................................................................................................
d. Rekreasi
...................................................................................................................................................
e. Olahraga : ( ) tidak ( ) ya
...................................................................................................................................................
NG tube : ( ) tidak ( ) ya
b. Pola minum
Di rumah Di rumah sakit
Pantangan : .........................
5. Pola Eliminasi
a. Buang air besar
Di rumah Konsistensi : ..................................
Warna : ( ) kuning
Kolostomi : ( ) tidak ( ) ya
Frekuensi : ..................................
Konsistensi : ..................................
Warna : ..................................
Di rumah sakit
Frekuensi : ..................................
Konsistensi : ..................................
Warna : ..................................
Masalah di RS : ( ) disuria ( ) nokturia ( ) hematuria
( ) retensi ( ) inkontinen
Sebab, ...................................................................................................
Vertigo : ( ) tidak ( ) ya
Nyeri : ( ) tidak ( ) ya
P : .................................................................................................................................
Q : .................................................................................................................................
R : .................................................................................................................................
S : .................................................................................................................................
T : .................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Kemampuan adaptasi
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
( ) lainnya, .................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Sistem Pencernaan (Bowel)
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Sistem Muskuloskeletal (Bone)
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
5. Sistem Integumen
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
6. Sistem Penginderaan
Mata
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Hidung
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Telinga
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
2. Photo
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Lain-lain
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
VI. TERAPI
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi (Nama Perawat
RENCANA KEPERAWATAN
No Indikator 1 2 3 4 5
Keteranagan penilaian
1. Berat X : Sebelum
2. Sanagat berat Y :Sesudah
3. Sedang
4. Ringan
5. Normal
Intervensi SIKI
....................................................................................................................
..................................................................................................................
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Petunjuk Pengisian :
A. PENGKAJIAN
Tanda dan Gejala
c. Kram/nyeri abdomen
i. Sariawan
j. Diare
k. Mual muntah
No. Responden :
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Tinggi badan :
Berat badan :
URT Gram
Pagi/jam
Siang/jam
Malam/jam
Topik : GASTRITIS
Waktu :
Hari/Tanggal :
Sasaran :
Tempat :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
Media
Leaflet
V. Evaluasi
Prosedur : Setelah proses penyuluhan
Waktu : 10 menit
MATERI GASTRITIS
A. Pengertian
Gastritis adalah Gangguan pada lambung yang menimbulkan rasa
tidak enak, biasanya di ulu hati, disertai perut kembung, perih dan bahkan
sampai mual.
B. Penyebab Gastritis
1. Pola makan tidak teratur → perih dan mual.
2. Stres → meningkatnya produksi asam lambung → nyeri,
perih dan kembung.Kekurangan gizi
3. Usia → dinding usus kehilangan kekuatan dan elastisitas →
gangguan pencernaan dan penyerapan zat gizi → letih, lemas, lesu
dan mudah lelah, dan lain-lain.
4. Mengkonsumsi makanan pedas dan asam → mengiritasi
mukosa lambung.
C. Tanda dan Gejala GASTRITIS
1. Mual
2. Perut terasa nyeri
3. Perih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati)
4. Nafsu makan menurun secara drastis
5. Wajah pucat
6. Suhu badan naik
7. Keluar keringat dingin
8. Sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar
D. Penanganan GASTRITIS
1. Kurangi makanan yang dapat mengganggu lambung misalnya
makanan asam dan pedas. Kurangi makanan yang membentuk gas
seperti kol, minuman ringan, ubi dan nangka.
2. Hindari stres
3. Olah raga secara teratur sesuai kemampuan.
4. Makan dengan makanan seimbang.
5. Untuk mengurangi rasa sakit, penderita bisa mengkonsumsi obat
sakit maag yang mengandung antasida, bila rasa sakit tak berkurang
segeralah berobat ke dokter.
Tahun 2020
Pengertian
Disusun Oleh :
Gastritis adalah
JEKI GASTRITIS suatu istilah
ATAU MAAG kedokteran untuk
AOA0180861
suatu keadaan
inflamasi jaringan
mukosa (jaringan misalnya lisol, kembung, muntah.
lunak) Merokok, Alkohol kadang ditemukan
lambung.Gastritis pula perdarahan
Kronis: akibat
atau yang lebih saluran cerna berupa
kuman, pola makan
dikenal dengan muntah darah dan
yang tidak benar,
maag buang air besar
memakan makanan
dengan darah,
yang dipantang,dan
kemudian disusul
kurangnya
dengan tanda-tanda
kepatuhan dalam
anemia sesudah
terapi pengobatan.
perdarahan.
Penyebab Pengobatan
Tanda dan Gejala
1. Antasida doen
yang berisi
Akut: Infeksi
aluminium,
kuman Helicobacter
Karbonat Kalsium
pylori, Stress
dan Magnesium
psikologis,
untuk mengurangi
penggunaan obat
gejala yang
analgetik
berhubungan
antiinflamasi,
Gejala dyspepsia dengan kelebihan
terutama aspirin,
berupa nyeri asam lambung,
Bahan kimia,
uluhati, mual, tukat lambung,
Gastritisd, dengan
gejala mual, nyeri
lambung, nyeri ulu
hati dan perasaan
penuh pada
lambung.
2. Lanzoprazole,
pengobatan jangka
pendek Tukak
Lambung, Gastritis,
Tukak Usus.
Penyakit gastritis
dapat ditangani
sejak awal, yaitu
mengkonsumsi
makanan lunak
dalam porsi kecil,
berhenti
mengkonsumsi
makanan pedas dan
asam, berhenti
merokok dan
minuman
beralkohol,
mengkonsumsi
antasida sebelum
makan.