Anda di halaman 1dari 258

LAPORAN PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

Nada Nusaibah (1714301001)


Puji Aneref Yuni Prestesia (1714301002)
Eis Winangsih (1714301003)
Ramadhani (1714301004)
Riska Anggraeni (1714301005)
Fadilla Yuwantri (1714301006)
Riyanti Fadhilah Amalina (1714301007)
Aprilia Setya Ningtyas (1714301008)
Aditya Jaka Fernanda (1714301010)

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul
“Laporan Praktik Klinik Manajemen Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Lampung” dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada bapak ibu pembimbing akademik dan pembimbing lahan praktik.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung, November 2020

Penulis
LEMBAR
PENGESAHAN

Laporan Praktik Klinik Keperawatan Mata Kuliah Manajemen Keperawatan di Rumah


Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung ini telah disetujui dan disahkan pada:

Hari : Sabtu
Tanggal : 5 Desember 2020

Pembimbing Lahan Praktik Klinik 1: Ns.Kasio S.Kep ,

: ………………..
Pembimbing Lahan Praktik klinik 2 : Ns. Kartina, S.Kep

: ……………….
Pembimbing lahan praktik klinik 3 : Ns. Hartoni, S.Kp.,M.Kes

: ………………..
Pembimbing Akademik : Gustop Amatiria, S.Kep.,M.Kes.

:………………..

Mengetahui,
Koordinator Mata Ajar

Gustop Amatiria, S.Kep.,M.Kes.


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................1

B. Tujuan ................................................................................................2

C. Manfaat ..............................................................................................4

BAB II TINJAUAN LAHAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit ..........................................................5

B. Pengumpulan Data .............................................................................8

C. Analisa Masalah ............................................................................... 23

D. Alternatif Penyelesaian Masalah ....................................................... 25

E. Analisa SWOT ................................................................................. 27

F. Rencana Kegiatan............................................................................. 31

BAB III PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Kegiatan ........................................................................... 34

B. Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................... 34

BAB IV KESIMPULAN

A. Kesimpulan ...................................................................................... 47

B. Saran ................................................................................................ 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Praktek keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit diharapkan
dapat memperbaiki asuhan keperawatan yang diberikan untuk pasien dimana lebih
diutamakan pelayanan yang bersifat interaksi antar individu. Pernyataan tersebut
juga sesuai dengan ciri-ciri dari pelayanan keperawatan profesional yaitu memiliki
otonomi, bertanggung jawab dan bertanggung gugat (accountability), menggunakan
metode ilmiah, berdasarkan standar praktik dan kode etik profesi, dan mempunyai
aspek legal. MPKP merupakan suatu praktek keperawatan yang sesuai dengan
kaidah ilmu menejemen modern dimana kaidah yang dianut dalam pengelolaan
pelayanan keperawatan diruang MPKP adalah pendekatan yang dimulai dengan
perencanaan. Perencanaan di ruang MPKP adalah kegiatan perencanaan yang
melibatkan seluruh personil (perawat) ruang MPKP mulai dari kepalaruang, ketua
tim dan anggota tim (perawat asosiet). Dalam menerapkan praktek keperawatan
profesional karena bisa memberikan asuhan keperawatan yang terbaik kepada klien
namun karena berbagai kendala terutama reward yang belum didapatkan dan
dirasakan oleh perawat MPKP maka menjadikan motivasi dari perawat menurun dan
tidak bersemangat dalam menerapkan MPKP.
Pelayanan keperawatan yang diberikan diruang MPKP memiliki pedoman dan
dasar yang dapat dipertanggung jawabkan bukan atas dasar kehendak perawat sendiri
dimana pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan masalah pasien sehingga
asuhan keperawatan yang diberikan dapat efektif dan efisien sesuai sasaran masalah
yang terjadi pada pasien. Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien yaitu
meliputi pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual jadi meliputi segala aspek kehidupan
dari pasien tersebut baik dari kesehatan fisik/ jasmaninya, pikirannya, interaksi
sosialnya maupun keagamaannya.
Dalam melaksanakan praktek manajemen keperawatan menekankan pada
penerapan konsep–konsep dan prinsip kepemimpinan dan manajemen keperawatan
dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata. Bentuk pengalaman belajar dengan
praktek klinik dan seminar serta mengintegrasikannya pada keperawatan klinik
dalam praktek profesi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah melaksanakan Praktik manajemen keperawatan, mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dengan
menggunakan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP), secara
bertanggung jawab dan menunjukan sikap kepemimpinan yang professional serta
langkah-langkah manajemen keperawatan.
2. Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek kepemimpinan dan manajemen, peserta
mampu:
a. Melaksanakan pengkajian di Ruang rawat inap keperawatan.
b. Melaksanakan analisis situasi dan identifikasi masalah manajemen keperawatan
c. Melakukan kegiatanmanajemen keperawatan diruangan dalam bentuk:
1) Mampu membuat fungsi perencanaan model praktek keperawatan
professional diruangan antara lain:
a) Mampu membentuk rumusan filosofi, visi danmisiruangan
b) Mampu membuat kebijakan kerja diruangan
c) Mampu menyiapkan perangkat kegiatan model praktek keperawatan
professional diruangan
d) Mampu mengembangkan system informasi manajemen
keperawatan dirungan dalam menerapkan model praktek keperawatan
professional.
2) Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian diruangan model praktek
keperawatan professional antaralain:
a) Membuat struktur organisasi di ruang model praktek
keperawatan professional
b) Membuat daftar dinas ruangan berdasarkan Tim di ruang model
praktek keperawatan professional
c) Membuat daftar pasien berdasarkan Tim diruang model
praktek keperawatan professional
3) Melaksanakan fungsi pengarahan dalam ruangan di ruangan model praktek
keperawatan professional antaralain:
a) Mampu menerapkan pemberian motivasi
b) Mampu membentuk manajemen konflik
c) Mampu melakukan supervisi
d) Mampu melakukan pendelegasian dengan baik
e) Mampu melakukan komunikasi efektif antaralain:
(1) Operan
(2) Pre konference
(3) Post konference
(4) Ronde keperawatan
(5) Supervisi Keperawatan
(6) Discharge planning
(7) Dokumentasi Keperawatan.
4) Melaksanakan fungsi pengendalian dalam bentuk audit hasil di ruangan
model praktek keperawatan professional antara lain:
a) Mampu memperhitungkan (BOR:bed occupancyrate),yaitu
pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu
b) Mampu menghitung(ALOS:averagelength ofstay),yaitu rata-rata lama
rawat seorang pasien
c) Mampu menghitung (TOI:turn over interval), rata-rata hari tempat
tidur tidak ditempati dari saat diisikesaatterisiberikutnya
d) Mampu menghitungKejadian infeksinosokomial

e) Mampu menghitungKejadiancedera

f) Mampu melakukan Audit dokumentasi asuhankeparawatan

g) Mampu melakukan Survey masalah baru

h) Mampu menganalisis kepuasan pasien dan keluarga


C. Manfaat
1. Bagi Pasien
Dengan adanya program MPKP di Rumah Sakit diharapkan pasien
merasakan pelayanan yangoptimal, serta mendapat kenyamanan
dalampemberian asuhan keperawatan sehingga tercapai kepuasan
klienyangoptimal.
2. Bagi Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.
3. Bagi RumahSakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional.
b. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta
menyusun rencana strategi.
c. Mempelajari penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MPKP)
secara optimal.
4. Bagi Mahasiswa
Mengerti dan memahami penerapan atau aplikasi MPKP didalam Rumah
BAB II

TINJAUAN LAHAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

1. Sejarah Singkat

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung pertama kali didirikan


dengan nama Rumah Sakit Jiwa Pusat Bandar Lampung, yang berdasarkan
Surat Penunjukan Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan DEPKES RI Nomor
1565/Yankes/DKJ/1983, Tanggal 01 Maret 1990 Rumah Sakit Jiwa Pusat Bandar
Lampung mulai berfungsi. Pada tahun 2001 Rumah Sakit Jiwa Pusat Bandar
Lampung diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
berdasarkan Surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
79/D.II/Pan/10/2000 tanggal 02 Oktober 2000. Pada Tahun 2001 juga Rumah
Sakit Jiwa Pusat Bandar Lampung Ditetapkan menjadi Unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD) pada Dinas Kesehatan Provinsi Lampung berdasarkan SK.
Gubernur Lampung Nomor 03 Tahun 2001 dengan nama UPTD Dinas
Kesehatan Rumah Saikt Jiwa Provinsi Lampung.
Berdasarkan UPTD Dinas Kesehatan Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Lampung pada tahun 2008 ditetapkan menjadi Lembaga Teknis Daerah (LTD)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah dan dijabarkan kedalam Peraturan Daerah Provinsi Lampung
Nomor 10 Tahun 2007 tanggal 12 Desember 2007 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung
dikukuhkan kembali dengan Peraturan daerah Provinsi Lampung nomor 12 tahun
2009 tentang Organisasi dan Tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung.
Pada tanggal 05 April 2013 Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung
telah menerapkan PPK-BLUD Berdasarkan Keputusan Gubernur Lampung
Nomor: G/358/B.V/HK/2013 Tentang Penetapan Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Lampung Sebagai Instansi Pemerintah Daerah Provinsi Lampung yang
Menetapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
2. Falsafah, Motto, Visi, Misi, dan Tujuan

- Visi

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung sebagai Pusat Rujukan Kesehatan
Jiwa yang Unggul dan Berkeadilan.
- Misi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung adalah:

1) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Jiwa Spesialistik.

2) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat.

- Motto

C = Cepat

E = Empti

R = Ramah

I = Inovatif

A = Aktif
- Filosofi Semut

Gotong royong gigih dalam mencapai tujuan, ramah, selalu berkomunikasi,


kecil tapi hebat.
- Maklumat Pelayanan

1) Kami memberikan pelayanan secara professional

2) Kami berupaya menegakkan kejujuran, keadilan, dan disiplin


3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

4. Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan

a. Rawat Jalan

b. Rawat Inap

c. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

d. Laboratorium

e. Radiologi

f. Apotik

g. Fisioterapi

h. Instalasi Rehabilitasi Mental

i. Pelayanan BPJS
B. Pengumpulan Data

a. Managemen Pelayanan Keperawatan

a. Tenaga dan Pasien (M1-Man)

1) Jumlah tenaga keperawatan di Ruang Kutilang berjumlah 17 orang


yang terdiri dari :
- SPK :-

- D III Keperawatan : 8 orang

- Sarjana Keperawatan : 4 orang

- Ners : 5 orang

2) Analisis beban kerja di Ruang Kutilang tidak ada yang terlalu berat

b. Bangunan, sarana dan prasarana (Material)

1) Ruang Kutilang RS. Jiwa Daerah Provinsi Lampung terletak di


sebelah Ruang Melati dan Ruang Merpati.
2) Denah lokasi

Pintu
Masuk
R.
R. Kepala
Administra Ruanga
si Nurse
Station n
R.
R. Dokter
Perawat
W
C
Lapang R. Dapu
an Perawat r

R. Rawat/ R.
Tenang

3) Fasilitas pasien

Terdapat tempat tidur, kasur, bantal dan kamar mandi


4) Fasilitas untuk petugas kesehatan

Ruang perawat, kamar mandi, dan dapur

5) Fasilitas peralatan dan bahan Alat kesehatan dan APD

6) Tidak ada daftar obat emergency di Ruang Kutilang


c. Metode pemberian asuhan keperawatan (M3/Methode)
1) Penerapan model secara tim, yaitu tim 1 dan tim 2

2) Timbang terima atau operan

3) Supervisi

4) Pre dan post conference

5) Bed side teaching

6) Ronde keperawatan

7) Terapi aktivitas kelompok

8) Terapi kreativitas
d. Pembiayaan (M4/Money)
Pembayaran pasien di Ruang Kutilang dilakukan dengan menggunakan
asuransi kesehatan berupa BPJS dan ada juga pasien dengan biaya mandiri.
e. Pemasaran (M5/Marketing)

1) Jumlah pasien kurang lebih ada 30 orang dengan kapasitas 50 tempat


tidur

2) Tidak ada evaluasi kepuasan pasien


j. Data Khusus Ruangan Praktek
A. MANAJEMEN PELAYANAN
Nama Ruangan : Kutilang
Nama Rumah Sakit : RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung
Waktu Pengkajian : 23 dan 25 November 2020

1) PLANNING/Perencanaan
a. Visi Ruangan
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat visi didalam
ruangan? √

Jika jawaban “Ya” uraikan Visi Visi :


tersebut: Menjadikan ruang kutilang sebagai tempat
pelayanan kesehatan jiwa yang unggul dan
berkeadilan.
Apakah visi sudah sesuai
dengan kegiatan pelayanan √

Masalah yang ditemukan : Tidak ditemukan masalah.

b. Misi Ruangan :
1. Meningkatkan kesejahteraan jiwa melalui pelayanan kesehatan jiwa
spesialistik
2. Mempersiapkan dan meningkatkan kesehatan jiwa yang bersumberdaya
manusia untuk mencapai kesejahteraan masyarakat
Masalah yang ditemukan : Tidak ditemukan masalah.
c. Motto Ruangan
Ceklis
Uraian
Ya Tidak
Apakah terdapat Motto dalam √
Ruangan rawat?
Jika jawaban “Ya”, Uraikan Motto:
Motto tersebut: K : Kualitas
U : Unggul
T : Tanggap
I : Inisiatif
L : Loyal
A : Amanah
N : Nyaman
G : Gemilang
Apakah motto sudah sesuai √
dengan kegiatan pelayanan
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukan masalah.

d. Program Kerja
Uraikan Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat Program Kerja √
dalam Ruangan?
Jika jawaban “Ya”, Uraikan
Program Kerja tersebut:
Apakah Program Kerja sesuai √
dengan kegiatan pelayanan?
Masalah yang ditemukan :
Tidak terdapatnya program kerja ruangan dan jadwal kegiatan pelaksanaan
program kerja.

e. Standar Operasional Prosedur/SAK


Uraikan Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat Standar √
Operasional Prosedur Banyaknya
Kegiatan dalam Ruangan? SOP : 30 buah
SAK : 2 buah
Jika jawaban “Ya”, Jenis SOP/SAK :
Uraikan SOP tersebut: Jenis SAK
- Halusinasi
- Harga diri rendah
Apakah SOP/SAK
digunakan sesuai dengan √
kegiatan pelayanan?
Masalah yang ditemukan :
SOP/SAK tidak lengkap, hanya terdapat SOP/SAK Halusinasi dan Harga Diri
Rendah.

f. Kebijakan
Uraikan Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Kebijakan
dalam Ruangan?
Misal: kebijakan pelatihan √
pendidikan keperawatan /
pemberian beasiswa.
Jika jawaban “Ya”, uraikan Bentuk Kebijakan Ruangan/ Rumah Sakit:
kebijakan tersebut : - Pelatihan/seminar bagi tenaga kesehatan
yang dipilih berdasarkan masa kerja,
pencapaian kerja dan kedisiplinan kerja.
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukan masalah.
2) ORGANIZING/pengorganisasian
a. Struktur Organisasi

Uraikan Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Struktur
Organisasi dalam Ruang √
rawat?
Jika ya, gambarkan Kepala
Ruangan

Katim 1 Katim 2

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

Masalah yang ditemukan :


Tidak ditemukan masalah

b. Uraikan Kerja / Job Disk karyawan perawat


Uraikan job disk karyawan sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
Kepala Ruangan
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain
sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai
kebutuhan.
c. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain
sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau
tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga
lain yang berada diwilayah tanggug jawabnya.
g. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan antara
lain melalui pertemuan ilmiah.
h. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang
optimal.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain
yang diperlukan diruang rawat.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
k. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang
ada cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
m. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk
pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta
menyampikan kepada staf untuk melaksanakannya.
n. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk
memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
o. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya.
p. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
q. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas
kewenangan.
r. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
s. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar.
Untuk tindakan perawatan selanjutnya.
t. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh
kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
u. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.
v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
w. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan
macam dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti
ulang saat penyajian sesuai dengan diitnya.
x. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
y. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
b. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang perawatan.
c. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan serta
obat-obatan secara efektif dan efisien,
d. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.

Ketua Tim
1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila diperlukan.
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin ilmu lain maupun perawat lain.
5. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
6. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
7. Membuat jadwal perjanjian klinik.
8. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan
pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
10. Mengikuti timbang terima
11. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif
12. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
13. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
14. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat blain.
15. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
16. Menerima dan menyesuaikan rencana.
17. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
18. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
19. Membuat jadual perjanjian klinik.
20. Mengadakan kunjungan rumah.
21. Melaksanakan sentralisasi obat.
22. Mendampingi visite.
23. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan
perawat associate.
24. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.

Perawat Pelaksana
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan
dengan sentuhan kasih sayang.
a. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah disususun.
b. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan.
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien
pada catatan perawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.
a. Pemberian obat.
b. Pemeriksaan laboratorium.
c. Persiapan klien yang akan dioperasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari
klien:
a. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan
ketenangan.
c. Pendekatan dengan komunkasi terapeutik.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
perawatan dan pengobatan serta diagnostik..
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannnya.
6. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan ruangan secara
administratif.
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
b. Sensus harian dan formulir.
c. Rujukan atau penyuluhan
8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
9. Mencipta kan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan
keindahan ruangan.
10. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.
11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan
penyakitnya.
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun
tertulis.
13. Membuat laporan harian.
14. Mengikuti timbang terima.
15. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
16. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh Ketua Tim
17. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan Ketua Tim.
18. Melakukan evaluasi formatif.
19. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.
20. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada Ketua Tim
c. Pembentukan Kelompok Kerja
Uraikan Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat √
Pembentukan Kelompok
Kerja dalam Rumah
Sakit/Ruangan?
Jika jawaban “Ya” tuliskan Bentuk Kelompok Kerja:
Pembentukan Kelompok Kelompok kerja dibagi dua tim yaitu tim 1 dan
Kerja tersebut. tim 2.
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukannya masalah.

d. Rincian tugas Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Perawat Asosiat secara Jelas
Peran Rincian Tugas
Kepala Ruangan 1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan
serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan.
c. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai
kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan,
meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga
perawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan dan
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga
perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja
diruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga
perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai ketentuan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada
dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak
yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
perawatan dan tenaga lain yang berada diwilayah
tanggug jawabnya.
g. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di
bidang perawatan antara lain melalui pertemuan
ilmiah.
h. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebuthan pasien
agar tercapai pelayanan yang optimal.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat,
obat dan bahan lain yang diperlukan diruang rawat.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
k. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi
peralatan.
l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan
keluarganya, meliputi penjelasan tentang peraturan
rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada
cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di
ruangan.
m. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling
(visite dokter) untuk pemeriksaan pasien dan
mencatat program pengobatan, serta menyampikan
kepada staf untuk melaksanakannya.
n. Mengelompokan pasien dan mengatur
penempatannya di ruang rawat menurut tingkat
kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk
memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
o. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang
dirawat untuk mengetahui keadaanya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan
masalah yang dihadapinya.
p. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
q. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau
keluarga dalam batas kewenangan.
r. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
s. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan
dan pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk
tindakan perawatan selanjutnya.
t. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala
ruang yang lain, seluruh kepala bidang, kepala
bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
u. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik
antara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga
memberikan ketenangan.
v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien
ruangan.
w. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan
makanan berdasarkan macam dan jenis makanan
pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat
penyajian sesuai dengan diitnya.
x. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
y. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai
pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan, serta
kegiatan lain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian meliputi :
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan.
b. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
c. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan
peralatan perawatan serta obat-obatan secara efektif
dan efisien,
d. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan
pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta
mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
Ketua Tim 1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif.
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek
bila diperlukan.
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan
yang diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat
lain.
5. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
6. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial di masyarakat
7. Membuat jadwal perjanjian klinik.
8. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap
asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk
sampai keluar rumah sakit.
10. Mengikuti timbang terima
11. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komperhensif
12. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
13. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia
dinas.
14. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan
yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat blain.
15. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
16. Menerima dan menyesuaikan rencana.
17. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
18. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial di masyarakat
19. Membuat jadual perjanjian klinik.
20. Mengadakan kunjungan rumah.
21. Melaksanakan sentralisasi obat.
22. Mendampingi visite.
23. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan
kepala ruangan dan perawat associate.
24. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala
ruangan.
Perawat Pelaksana 1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan
proses keperawatan dengan sentuhan kasih sayang.
a. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah
disususun.
b. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan
dan repons klien pada catatan perawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung
jawab.
a. Pemberian obat.
b. Pemeriksaan laboratorium.
c. Persiapan klien yang akan dioperasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental,
dan spiritual dari klien:
a. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa
aman, nyaman dan ketenangan.
c. Pendekatan dengan komunkasi terapeutik.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk
menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan serta
diagnostik..
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai
kemampuannnya.
6. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau
sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan
ruangan secara administratif.
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
b. Sensus harian dan formulir.
c. Rujukan atau penyuluhan
8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
9. Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan,
kenyamanan dan keindahan ruangan.
10. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara
bergantian.
11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien
sehubungan dengan penyakitnya.
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik
lisan maupun tertulis.
13. Membuat laporan harian.
14. Mengikuti timbang terima.
15. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
16. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh
Ketua Tim
17. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan
Ketua Tim.
18. Melakukan evaluasi formatif.
19. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan
pasien.
20. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien
kepada Ketua Tim.

e. Uraikan Evaluasi Kerja Karyawan (penilaian kerja)


Uraikan Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat Evaluasi
Kerja Karyawan dalam √
Ruangan?
Jika jawaban “Ya” tuliskan
bentuk Evaluasi Kerja
Karyawan tersebut.
Masalah yang ditemukan :
Belum menyeluruhnya evaluasi staf kerja terutama pada Tenaga Kerja Harian Lepas
dan Tenaga Honor BLUD.
f. Berapa banyak jumlah tenaga keperawatan yang ada ruangan 17 orang
Jenis pendidikan : - SPK : - orang
- D. III Keperawatan : 8 orang
- Sarjana Keperawatan : 4 orang
- Ners : 5 orang
- Ners Spesialis :-

g. Kapasitas tempat tidur ruang : 50 tempat tidur. (Kelas 3)

3) ACTUATING/pengarahan
No Kegiatan Ceklist Bentuk Tindakan/Dokumen
Ya Tidak
1. Pemberian Motivasi √ Dilakukan saat pre
Kerja Oleh Pimpinan conference dan rapat.
Situasional. (Kata-kata)
2. Pengaturan Waktu √ Jadwal pembagian Shift
kerja/ Manajemen Waktu
3. Pelaksanaan operan shift √ Belum dilaksanakan dengan
atau handover sudah maksimal dan belum.
dilaksanakn dan ada Pendokumentasian lengkap.
SOP nya Terkait dengan nama dan ttd
perawat pelaksana.
4. Manager berperan dalam √ Dilakukan dengan memanggil
mengatasi konflik di perawat yang bersangkutan.
ruang rawat
5. Manager Melaksanakan √ Belum ada pendokumentasian
Supervisi Keperawatan
kepada bawahan

6. Manager melaksanakan √ Belum ada pendokumentasian


dan memonitoring
pelaksanaan pre
conference dan post
conference
7. Manager telah √ SOP bedside teaching sudah
melaksanakan bedside ada, namun untuk
teaching dan sudah ada pelaksanaaan bedside
SOP nya teaching belum ada
pendokumentasian.
8. Manager telah √ SOP ronde keperawatan
melaksanakan ronde sudah ada, namun untuk
kerperawatan dan sudah pelaksanaan bedside teaching
ada SOP nya ada pendokumentasian.
9. Diruangan telah √ Diskusi kasus dilaksanakan
dilaksanakan diskusi adapabila terdapat kasus yang
atau presentasi kasus harus, kegiatannya
secara teratur. dilaksanakan secara
situasional. Namun belum
ada pendokumentasian.
Masalah yang ditemukan :
Tindakan yang dilakukan tapi belum dilakukan pendokumentasian adalah
supervise, pre dan post conference, bed side teaching, ronde keperawatan, dan
diskusi presentasi kasus, kecuali handover pendokumentasiannya belum lengkap.

4. CONTROLING/ Pengendalian
Ceklist
No Kegiatan Bentuk Tindakan
Ya Tidak
1. Kegiatan Audit terhadap Wawancara langsung.
suatu kejadian atau √
masalah keperawatan
2. Kegiatan terhadap Audit Pendokumentasian yang ada
Mutu yang meliputi BOR, diruangan.
ALOS, dan TOI dilakukan √
secara teratur dan
berkelanjutan
3. Mekanisme Penjaminan Melihat pendokumentasian
Mutu Asuhan keperawatan √ yang ada diruangan.
di ruangan
4. Kedisiplinan Tenaga yang Pemberian punishment tidak
ada (punishment dan dilakukan diruangan, tidak

reward) ada reward khusus yang
diberikan.
5. Kebijakan tentang Hubungan kerja antar perawat
Mekanisme Kebijakan hanya dilakukan di dalam
Hubungn kerja antar staf √ lingkungan rumah ssakit,
tidak ada kebijakan khusus
yang dilakukan
6. Mekanisme Tugas belajar dan kegiatan
Pengembangan Jenjang √ seminar
Karir Perawat
Masaalah yang ditemukan :
Pemberian punishment dan reward belum diberikan.

Pedoman Observasi :
Hasil Observasi
No. Objek Observasi
Ada Tidak ada
1 Visi ruangan √
2 Misi rumah saakit √
3 Standar asuhan keperawatan (SAK) √
4 Standar Operasional Prosedur (SOP) √
5 Stuktur organisasi ruangan √
Keterediaan format pengkajian √
6
keperawatan
7 BOR √
8 ALOS √
9 TOI √
10 Angka infeksi nosokomial √
11 Angka cedera √
A. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

1. Metode Asuhan Keperawatan Profesional (M3 – Method)


Dalam memberikan ashan keperawatan di ruangan, metode apakah yang sudah
dilaksanakan oleh ruangan selama ini ;
a. Metode Fungsional
b. Metode Team 
c. Metode Alokasi pasien
d. Metode Perawat Primer 
e. Metode lain-lain .............................
Ket : dalam memberikan asuhan keperawatan di ruang kutilang metode yang sudah di
laksanakan oleh ruangan selama ini adalah MPKP

Dalam pelaksanaannya apa yang dapat anda observasi dari fokus dibawah ini :

No Metode Data Fokus yang Dinilai


1 Penerapan MAKP Perawat dibagi menjadi 2 tim yaitu Tim 1 dan Tim 2

2 Timbang Terima Overan dilaksanakan antara katim dan perawat


pelaksana, meyatakan masalah pasien dan kolaborasi
obat serta rencana tindakan. Pendokumentasian
overan belum lengkap.
3 Ronde Keperawatan Ronde keperawatan jarang dilaksanakan,
dilaksanakan pada saat situasional saja dan belum
ada pendokumentasian.
4 Penerimaan Pasien Baru Pasien dari ruang nuri kemudian dilakukan serah
terima pasien dan list pasien antar perawat ruangan
ruangan nuri dan ruangan kutilang, jika sudah
lengkap pasien baru dimasukkan keruangan
perawatan.
5 Discarge Planning a. Terapi selama dirumah
b. Sp keluarga
c. Obat-obatan yang harus diminum dan jumlahnya
dan jadwal konsul ulang
6 Supervisi Supervisi jarang dilaksanakan, dilaksanakan pada
saat situasional saja dan belum ada
pendokumentasian
Masalah yang ditemukan :
Format timbang terima belum lengkap, ronde keperawatan dan supervisi belum ada
pendokumentasian.

1. Dokumentasi Keperawatan
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat metode 
Pendokumentasian dalam
Rumah Sakit / Ruangan?

Jika jawaban ”Ya”, Format pendokumentasia yang digunakan :


tuliskan bentuk Format Format yang digunakam CPPT
Pendokumentasian yang
digunakan.

Apakah terdapat metode Ya Tidak


penyimpanan 
dokumentasi dalam
Rumah Sakit / Ruangan?

Gambarkan Pelaksanaan Dokumentasi Keperawatan yang digunakan.


Pelaksanaan pendokumentasian dilakukan oleh ketua tim dan dibantu dengan ketua tim
yang lain yang didelegasikan
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukan masalah
B. ANALISA SITUASI
Setelah mendapat data diatas kelompok di minta melaukan analisa situasi yang ada di ruangan atau institusi yang dijadikan
sebagai lahan praktek dengan menggunakan metode SWOT untuk masalah yang akan diangkat atau kondisi umum yang ada.
No ANALISA SWOT KETERANGAN
1 1. Internal Faktor

Strength

1. Memiliki visi, misi, dan motto

2. Terdapat struktur organisasi ruangan

3. Terdapat uraian kerja kepala ruangan, perawat primer, dan perawat assosiat

4. Terdapat pembagian kelompok kerja, yaitu tim 1 dan tim 2

5. Sudah diterapkan model MAKP TIM

6. Memiliki tenaga kerja :

D. III Keperawatan : 8 orang


Sarjana Keperawatan : 4 orang
Ners : 5 orang
Ners Spesialis : -
Administrasi : 1 orang
7. Terdapat kegiatan pemberian motivasi kerja oleh pemimpin

8. Terdapat pengaturan watu kerja/management waktu


9. Manager berperan dalam mengatasi konflik dalam ruang rawat

10. Manager melaksanakan dan memonitoring pelaksanaan pre dan post conference

11. Di ruangan telah dilaksanakan diskusi kasus

12. Terdapat metode pendokumentasian asuhan keperawatan.


13. Terdapat kegiatan audit terhadap suatu kejadian atau masalah keperawatan

14. Terdapat audit mut yang meliputi BOR, ALOS, dan TOI secara teratur dan
berkelanjutan
15. Terdapat mekanisme Penjaminan mutu Asuhan keperawatan di ruangan

16. Terdapat penerapan kedisiplinan tenaga yang ada berupa punishment dan
reward
17. Terdapat kebijakan tentang mekanisme kebijakan hubungan kerja antar staf

18. Terdapat mekanisme jenjang karir perawat

Weakness

1. Tidak terdapatnya program kerja dan jadwal kegiatan pelaksanaan program


kerja harian, mingguan dan bulanan.
2. Tidak lengkapnya berkas sop/sak (hanya terdapat 2 berkas yaitu SAK
halusinasi dan HDR).
3. Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama evalusi tenaga kerja Honorer.
13. Belum adanya pendokumentasian supervise, pre dan post conference, bedside
teaching, ronde keperawatan, dan diskusi/presentasi kasus kecuali handover
pendokumentasiannya sudah ada hanya saja belum lengkap.

2 2. Eksternal
Faktor
Opportunity
1. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi
2. Adanya program akreditasi rumah sakit dari pemerintah dimana MAKP
merupakan salah satu penilaian
3. Adanya dukungan dari Kepala ruangan dan menejemen dari Rumah Sakit.
4. Merupakan tempat praktik dan belajar mahasiswa Ners., S1 keperawatan, DIV
dan DIII Keperawatan dan mahasiswa kedokteran.
Treathened

1. Semakin kritis masyarakat sehingga menuntut untuk mendapatkan pelayanan


keperawatan yang prima dan profesional.
2. Semakin maju dan berkembangny,m.a pemikiran serta pendidikan masyarakat
sehingga mampu membandingkan atau memilih pelayanan yang lebih baik.
3. Pelaksanaan pendokumentasian kurang berjalan dengan baik yang dapat
menyebabkan implementasi tidak maksimal
C. Identifikasi Masalah :
No Identifikasi Masalah Penyebab
1 Program kerja belum terbentuk dan
Tidak terdapatnya program kerja dan
belum dibuatnya jadwal kegaiatan
jadwal kegiatan pelaksanaan program
harian dan bulanan
kerja harian, mingguan dan bulanan.
2 Tidak lengkapnya berkas sop/sak (hanya Banyak berkas yang hilang dan untuk
terdapat 2 berkas yaitu SAK halusinasi penyusunan berkasnya juga belum
dan HDR) tertata sehingga berpeluang untuk
terselipnya berkas
3 Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama Karena untuk evaluasi kinerja hororer
evalusi tenaga kerja Honorer harus bersamaan dengan seluruh
ruangan yang ada di rumah sakit dan
juga belum adanya evaluasi kinerja
untuk tenaga kerja honorer dari pihak
atasan sehingga pihak ruangan juga
belum memiliki evaluasi kerja
untuk tenaga kerja honorer
4 Belum adanya format pendokumentasian Karena belum di buatnya format
supervise, pre dan post conference, bedside pendokumentasian supervise, pre dan
teaching, ronde keperawatan, dan post conference, bedside teaching,
diskusi/presentasi kasus kecuali handover ronde keperawatan, dan
pendokumentasiannya sudah ada hanya diskusi/presentasi kasus
saja belum lengkap.
5 Pemberian punishment dan reward belum Belum adanya konsep yang tersusun
diberikan secara jelas. untuk membuat reward dan punishment
terhadap perawat.
Prioritas Masalah :
No. Masalah Mg Sv Mn Nc Af Score Priorotas

Planning
1. Tidak terdapatnya program kerja dan jadwal kegiatan 5 4 4 5 3 1200 II
pelaksanaan program kerja harian, mingguan dan bulanan.
2. Tidak lengkapnya berkas SAK (hanya terdapat 2 berkas 5 5 4 5 4 2000 I
yaitu SAK halusinasi dan HDR
Organisasi

3. Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama evalusi tenaga kerja 5 4 4 4 3 960 III
Honorer

Pengarahan

4. Belum adanya format pendokumentasian supervise, pre dan 4 4 4 4 3 768 IV


post conference, bedside teaching, ronde keperawatan, dan
diskusi/presentasi kasus kecuali handover
pendokumentasiannya sudah ada hanya saja belum lengkap.

Pengendalian
5. Pemberian punishment dan reward belum diberikan secara 3 4 4 3 4 576 V
jelas.
Keterangan :
- Magnitude(Mg),yaitu kecenderungan dan seringnyamasalahterjadi,
- Severity(Sv),yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
- Manageability(Mn),yaitu kemampuan menyelesaikan masalah,
- Nursing Concern (Nc),yaitu fokus pada keperawatan,
- Affordabilility (Af),yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikannilai dengan rentang1-5dengan kriteria:
- Nilai 1 =sangat kurang sesuai,
- Nilai 2 =kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 =sesuai
- Nilai 5 =sangat sesuai

Prioritas Masalah :
a. Tidak lengkapnya berkas sop/sak (hanya terdapat 2 berkas yaitu SAK halusinasi dan HDR.
b. Tidak terdapatnya program kerja dan jadwal kegiatan pelaksanaan program kerja harian,
mingguan dan bulanan.
c. Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama evalusi tenaga kerja Honorer
d. Belum adanya format pendokumentasian supervise, pre dan post conference, bedside
teaching, ronde keperawatan, dan diskusi/presentasi kasus kecuali handover
pendokumentasiannya sudah ada hanya saja belum lengkap.
e. Pemberian punishment dan reward belum diberikan secara jelas.
D. Rencana kegiatan residensi manajemen Keperawatan di RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung

Program/ Indikator/Target
No Masalah Tujuan Pj Waktu
Kegiatan Penyelesaian
Tidak lengkapnya berkas
Melakukan Nada, Eis,
SOP/SAK (hanya terdapat Agar terbentuknya Sabtu, 5 Desember
1 pembentukan SOP/SAK terbentuk Riska, Puji,
2 berkas yaitu SAK SOP/SAK 2020
SOP/SAK dan Aditya
Halusinasi dan HDR).
Tidak terdapatnya Supaya dalam
program kerja dan jadwal melakukan tindakan Aprilia,
Menyusun jadwal Jadwal program kerja
kegiatan pelaksanaan keperawatan lebih Fadilla, Sabtu, 5 Desember
2 program kerja ruangan ruangan tebentuk.
program kerja harian, teratur karena Ramadhani, 2020
sesuai dengan MPKP
mingguan dan bulanan. adanya menejemen Riyanti.
waktu.
BAB III

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Presentasi kegiatan miniloka karya dan hasil analisis pengkajian serta rencana
penyelesaian masalah manajemen keperawatan di Ruang Kutilang Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Lampung dilaksanakan padahari senin, tanggal 30 November 2020 yang
dihadiri oleh Kasie Keperawatan yang merangkap sebagai pembimbing lahan, Kepala
Ruanan Kutilang, Ketua Tim I Ruang Kutilang, Ketua Tim II Ruangan Kutilang yang
merangkap pembimbing lahan, serta pembimbing akademik. Pada pertemuan tersebut
telah disepakati prioritas masalah yang telah ditetapkan meliputi :
1. Tidak lengkapnya berkas SOP/SAK (hanya terdapat 2 berkas yaitu SAK Halusinasi
dan HDR).
2. Tidak terdapatnya program kerja dan jadwal kegiatan pelaksanaan program kerja
harian, mingguan dan bulanan.
3. Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama evaluasi kerja honorer
Fokus penyegaran antara lain adalah melengkapi SAK dan juga membuat program kerja.
A. Persiapan Kegiatan
Persiapan kegiatan dilakukan dengan menyusun program kerja berdasarkan
persetujuan kepala ruangan dan ketua tim ruangan. Perangkat yang dibuat dalam
format pendokumentasian berupa melengkapi SAK, program kerja, jadwal harian dan
bulanan, dan juga format evaluasi kerja.Penyiapan perangkat ini dilakukan pada
tanggal 1 s/d 4 Desember 2020. (format hasil diskusi terlampir).

B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan mulai dilakukan tanggal 24 november 2020 sesuai
jadwal yang telah disusun. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan oleh
kelompok antara lain adalah melengkapi SAK, program kerja, jadwal harian dan
bulanan, dan juga format evaluasi kerja.
2. Penerapan Kegiatan
a. SAK
Standar asuhan keperawatan berguna sebagai kriteria untuk menentukan
keberhasilan dan mutu asuhan keperawatan. Dalam pemberian asuhan
keperawatan yang baik yaitu harus dengan cara memenuhi standar profesi yang
juga telah ditetapkan, pelayanan asuhan keperawatan ini juga dimanfaatkan
secara efisiensi, dan juga efektif,aman juga bagi pasien dan perawat sebagai
pemberi jasa,memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan, aspek sosial,
ekonomi, budaya, agama, etik dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan
dihormati untuk menilai kualitas pelayanan keperawatan diperlukan adanya
standar praktik keperawatan. Standar asuhan keperawatan adalah penentu untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, standar
pelayanan dan asuhan keperawatan tersebut harus diterapkan secara bertahap.
Asuhan keperawatan adalah kegiatan pada praktik keperawatan yang
diimplementasikan secara langsung kepada pasien atau klien sebagai pelayanan
kesehatan, standar pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai
dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan teknologi tepat guna dan hasil
penelitian dalam pengembangan pelayanan kesehatan/ keperawatan sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal.pelayanan dilaksanakan berdasarkan
dengan kaidah keperawatan sebagai profesi yang berdasarkan kepada ilmu dan
kiat keperawatan, bersifat humanistic dan berdasarkan pada kebutuhan objektif
klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien, asuhan keperawatan
bermutu tinggi adalah tujuan perawat di semua praktik pelayanan keperawatan
atau disebut sebagai“great nursing”.

b. Penyusunan Program Kerja


Program kerja merupakan susunan rencana kegiatan kerja yang sudah
dirancang dan telah disepakati bersama untuk dilaksanakan dalam jangka waktu
tertentu. Selain itu program kerja juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam
pencapaian target saat akan melakukan pekerjaan dan hasilnya akan dievaluasi
pada masa akhir pengurusan. Program kerja harus dibuat secara tearah, sebab
akan menjadi pegangan organisasi dalam mencapai sebuah tujuan, oleh karena
itu pembutan jadwal program kerja sangat penting dalam perencanaan kegiatan
kerja. Jadwal kerja meliputi jadwal program kerja harian bulanan, dan tahunan.
Adapun tujuan dari penyusunan atau pembuatan jadwal program kerja ialah
mengetahui secara rinci tindakan tindakan yang harus dilakukan agar tujuan ,
kewajiban, dan sasaran pengmbangan pekerjaan dapat tercapai sesuai dengan
waktu yang sudah ditetapkan. Secara khusus tujuan dari program kerja ialah :
1. Menjamin agar perubahan atau tujuan program kerja yang belum
terrealisasikan ditahun lalu dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang
tinggi dan sesuai target
2. Mendukung jalannya program yang telah disusun sesuai target

3. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penggaran, pelaksanaan, dan


pengawasan
4. Menjamin tercapainya penggunaan anggaran secara efisien.
Pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan ialah menyusun jadwal
program kerja ruangan sesuai dengan MPKP. Pada saat melakukan
implementasi pada masalah pembuatan jadwal program kerja tidak ditemukan
kendala.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pengkajian data diruang praktek manajemen memakai wawancara dan lembar
observasi dan dari hasil analis ditemukan 2 masalah yang ada diruangan antara lain :
- SAK yang kurang lengkap
- Program kerja dan penyusunan jadwal program kerja belum ada

B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan
oleh mahasiswa disarankan kepada:
1. Kepala Ruangan
Mengoptimalkan penerapan visi, misi, dan motto ruangan yang telah dirancang
bersama. Serta penerapan program kerja bulanan sesuai jadwal yang telah disepakati.
2. Ketua Tim
Mengoptimalkan pendokumentasian tindakan keperawatan seperti ronde keperawatan,
bed side teaching, pre post conference, dan supervisi perawat pelaksana. Serta
penerapan program kerja bulanan sesuai jadwal yang telah disepakati.
3. Perawat Pelaksana
Mengoptimalkan pendokumentasian asuhan keperawatan. Dan menjaga prinsip SOP
dalam melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Cushway, B. dan Lodge , D. (1999) Organisational behavior and design, perilaku


organisasidan desain organisasi, Jakarta : PT Elex Media Indonesia, Terjemahan

Dauglass ,L.A. (1984). The Effective Nurse Leader ang Manager, @ nd .ed. St. Louish :
The CV Mosby Company

Departemen Kesehatan RI (2002) Standar tenaga keperawatan di Rumah sakit, Jakarta,


Departemen Kesehatan RI

Sitorus, Ratna. (2006) Model Praktek Keperawatan Profesional, Edisi pertama, Jakarta ,
EGC Swansberg,RC & Swansberg RJ ( 1999) Introductory manajemen and
leadership for nurses: aninteractive text, Second edition., Boston : Jones and Bartlett
Publishers.

Tappen GR (2001) Nursing Leadership and Management Consep and Practice , 4 th ed, FA
Davis, Philadelphia

Thoha. M (2008) Perilaku organisasi: Konsep dasar dan aplikasinya. Cetakan ke18 ,
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Gillies, D.A. (1994) Nursing management a system approach, Philadelphia : W.B Sounders
Company

Mariono, (2001). Materi kuliah ketenagaan, Fakultas Ilmu Keperawatan


Universitas Indonesia Jakarta

Dauglass (1992) , The Effective Nurse : Leader and manager, 4th, St Louish : Mosby years
Book.Fik- UI dan RSUP CiptpMangunkusumo, (2000), Semiloka : Model Praktek
Keperawatan Profesional II, Jakarta 12 -14 Juli 2000.

Gillies, (1994) Nursing Management a System Approach, Philadelphia : WB Saunders


Kron and Gray, (1987), The Management of Patient Care : Putting Leadership Skill to
Work, 6 th, Philadelphia : WB Saunders.

Swansburg Russell, (2001), Pengembangan Staf keperawatan : Alih Bahasa Waluyo


Agung, Asih Yasmin, Jakarta, EGC Penerbit Buku Kedokteran.
LAMPIRAN
LAPORAN MINILOKAKARYA
MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG KUTILANG
RS JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

Nada Nusaibah (1714301001)


Puji Aneref Yuni Prestesia (1714301002)
Eis Winangsih (1714301003)
Ramadhani (1714301004)
Riska Anggraeni (1714301005)
Fadilla Yuwantri (1714301006)
Riyanti Fadhilah Amalina (1714301007)
Aprilia Setya Ningtyas (1714301008)
Aditya Jaka Fernanda (1714301010)

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
B. MANAJEMEN PELAYANAN
Nama Ruangan : Kutilang
Nama Rumah Sakit : RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung
Waktu Pengkajian : 23 dan 25 November 2020

4) PLANNING/Perencanaan
g. Visi Ruangan
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat visi didalam
ruangan? √

Jika jawaban “Ya” uraikan Visi Visi :


tersebut: Menjadikan ruang kutilang sebagai tempat
pelayanan kesehatan jiwa yang unggul dan
berkeadilan.
Apakah visi sudah sesuai
dengan kegiatan pelayanan √

Masalah yang ditemukan : Tidak ditemukan masalah.

h. Misi Ruangan :
3. Meningkatkan kesejahteraan jiwa melalui pelayanan kesehatan jiwa
spesialistik
4. Mempersiapkan dan meningkatkan kesehatan jiwa yang bersumberdaya
manusia untuk mencapai kesejahteraan masyarakat
Masalah yang ditemukan : Tidak ditemukan masalah.
i. Motto Ruangan
Ceklis
Uraian
Ya Tidak
Apakah terdapat Motto dalam √
Ruangan rawat?
Jika jawaban “Ya”, Uraikan Motto:
Motto tersebut: K : Kualitas
U : Unggul
T : Tanggap
I : Inisiatif
L : Loyal
A : Amanah
N : Nyaman
G : Gemilang
Apakah motto sudah sesuai √
dengan kegiatan pelayanan
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukan masalah.

j. Program Kerja
Uraikan Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat Program Kerja √
dalam Ruangan?
Jika jawaban “Ya”, Uraikan
Program Kerja tersebut:
Apakah Program Kerja sesuai √
dengan kegiatan pelayanan?
Masalah yang ditemukan :
Tidak terdapatnya program kerja ruangan dan jadwal kegiatan pelaksanaan
program kerja.

k. Standar Operasional Prosedur/SAK


Uraikan Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat Standar √
Operasional Prosedur Banyaknya
Kegiatan dalam Ruangan? SOP : 30 buah
SAK : 2 buah
Jika jawaban “Ya”, Jenis SOP/SAK :
Uraikan SOP tersebut: Jenis SAK
- Halusinasi
- Harga diri rendah
Apakah SOP/SAK
digunakan sesuai dengan √
kegiatan pelayanan?
Masalah yang ditemukan :
SOP/SAK tidak lengkap, hanya terdapat SOP/SAK Halusinasi dan Harga Diri
Rendah.

l. Kebijakan
Uraikan Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Kebijakan
dalam Ruangan?
Misal: kebijakan pelatihan √
pendidikan keperawatan /
pemberian beasiswa.
Jika jawaban “Ya”, uraikan Bentuk Kebijakan Ruangan/ Rumah Sakit:
kebijakan tersebut : - Pelatihan/seminar bagi tenaga kesehatan
yang dipilih berdasarkan masa kerja,
pencapaian kerja dan kedisiplinan kerja.
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukan masalah.

5) ORGANIZING/pengorganisasian
h. Struktur Organisasi

Uraikan Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Struktur
Organisasi dalam Ruang √
rawat?
Jika ya, gambarkan Kepala
Ruangan

Katim 1 Katim 2

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana


Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukan masalah
i. Uraikan Kerja / Job Disk karyawan perawat
Uraikan job disk karyawan sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
Kepala Ruangan
4. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
d. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain
sesuai kebutuhan.
e. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai
kebutuhan.
f. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
5. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat.
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain
sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
3. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau
tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat.
4. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
5. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
6. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga
lain yang berada diwilayah tanggug jawabnya.
7. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan antara
lain melalui pertemuan ilmiah.
8. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang
optimal.
9. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain
yang diperlukan diruang rawat.
10. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
11. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
12. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang
ada cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
13. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk
pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta
menyampikan kepada staf untuk melaksanakannya.
14. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk
memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
15. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya.
16. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
17. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas
kewenangan.
18. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
19. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar.
Untuk tindakan perawatan selanjutnya.
20. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh
kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
21. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.
22. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
23. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan
macam dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti
ulang saat penyajian sesuai dengan diitnya.
24. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
25. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat.
26. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
27. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
28. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang perawatan.
29. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan serta
obat-obatan secara efektif dan efisien,
30. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.

Ketua Tim
1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila diperlukan.
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin ilmu lain maupun perawat lain.
5. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
6. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
7. Membuat jadwal perjanjian klinik.
8. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan
pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
10. Mengikuti timbang terima
11. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif
12. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
13. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
14. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat blain.
15. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
16. Menerima dan menyesuaikan rencana.
17. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
18. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
19. Membuat jadual perjanjian klinik.
20. Mengadakan kunjungan rumah.
21. Melaksanakan sentralisasi obat.
22. Mendampingi visite.
23. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan
perawat associate.
24. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.

Perawat Pelaksana
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan
dengan sentuhan kasih sayang.
2. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah disususun.
3. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan.
4. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien pada
catatan perawatan.
5. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.
6. Pemberian obat.
7. Pemeriksaan laboratorium.
8. Persiapan klien yang akan dioperasi.
9. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari
klien:
a. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan
ketenangan.
c. Pendekatan dengan komunkasi terapeutik.
10. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
perawatan dan pengobatan serta diagnostik..
11. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannnya.
12. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau sakaratul maut.
13. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan ruangan secara
administratif.
14. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
15. Sensus harian dan formulir.
16. Rujukan atau penyuluhan
17. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
18. Mencipta kan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan
keindahan ruangan.
19. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.
20. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan
penyakitnya.
21. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun
tertulis.
22. Membuat laporan harian.
23. Mengikuti timbang terima.
24. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
25. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh Ketua Tim
26. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan Ketua Tim.
27. Melakukan evaluasi formatif.
28. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.
29. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada Ketua Tim

j. Pembentukan Kelompok Kerja


Uraikan Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat √
Pembentukan Kelompok
Kerja dalam Rumah
Sakit/Ruangan?
Jika jawaban “Ya” tuliskan Bentuk Kelompok Kerja:
Pembentukan Kelompok Kelompok kerja dibagi dua tim yaitu tim 1 dan
Kerja tersebut. tim 2.
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukannya masalah.

k. Rincian tugas Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Perawat Asosiat secara Jelas
Peran Rincian Tugas
Kepala Ruangan 4. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
d. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan
serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
e. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan.
f. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai
kebutuhan pasien.
5. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan,
meliputi :
z. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan ruang rawat.
aa. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga
perawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan dan
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
bb. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga
perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja
diruang rawat.
cc. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga
perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai ketentuan/standar.
dd. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada
dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak
yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
ee. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
perawatan dan tenaga lain yang berada diwilayah
tanggug jawabnya.
ff. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di
bidang perawatan antara lain melalui pertemuan
ilmiah.
gg. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebuthan pasien
agar tercapai pelayanan yang optimal.
hh. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat,
obat dan bahan lain yang diperlukan diruang rawat.
ii. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
jj. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi
peralatan.
kk. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan
keluarganya, meliputi penjelasan tentang peraturan
rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada
cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di
ruangan.
ll. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling
(visite dokter) untuk pemeriksaan pasien dan
mencatat program pengobatan, serta menyampikan
kepada staf untuk melaksanakannya.
mm. Mengelompokan pasien dan mengatur
penempatannya di ruang rawat menurut tingkat
kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk
memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
nn. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang
dirawat untuk mengetahui keadaanya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan
masalah yang dihadapinya.
oo. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
pp. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau
keluarga dalam batas kewenangan.
qq. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
rr. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan
dan pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk
tindakan perawatan selanjutnya.
ss. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala
ruang yang lain, seluruh kepala bidang, kepala
bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
tt. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik
antara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga
memberikan ketenangan.
uu. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien
ruangan.
vv. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan
makanan berdasarkan macam dan jenis makanan
pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat
penyajian sesuai dengan diitnya.
ww. Memelihara buku register dan berkas catatan
medik.
xx. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai
pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan, serta
kegiatan lain di ruang rawat.
6. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian meliputi :
e. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan.
f. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
g. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan
peralatan perawatan serta obat-obatan secara efektif
dan efisien,
h. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan
pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta
mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
Ketua Tim 25. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif.
26. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
27. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek
bila diperlukan.
28. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan
yang diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat
lain.
29. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
30. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial di masyarakat
31. Membuat jadwal perjanjian klinik.
32. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
33. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap
asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk
sampai keluar rumah sakit.
34. Mengikuti timbang terima
35. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komperhensif
36. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
37. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia
dinas.
38. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan
yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat blain.
39. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
40. Menerima dan menyesuaikan rencana.
41. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
42. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial di masyarakat
43. Membuat jadual perjanjian klinik.
44. Mengadakan kunjungan rumah.
45. Melaksanakan sentralisasi obat.
46. Mendampingi visite.
47. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan
kepala ruangan dan perawat associate.
48. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala
ruangan.
Perawat Pelaksana 21. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan
proses keperawatan dengan sentuhan kasih sayang.
d. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah
disususun.
e. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
f. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan
dan repons klien pada catatan perawatan.
22. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung
jawab.
d. Pemberian obat.
e. Pemeriksaan laboratorium.
f. Persiapan klien yang akan dioperasi.
23. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental,
dan spiritual dari klien:
d. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
e. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa
aman, nyaman dan ketenangan.
f. Pendekatan dengan komunkasi terapeutik.
24. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk
menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan serta
diagnostik..
25. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai
kemampuannnya.
26. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau
sakaratul maut.
27. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan
ruangan secara administratif.
d. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
e. Sensus harian dan formulir.
f. Rujukan atau penyuluhan
28. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
29. Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan,
kenyamanan dan keindahan ruangan.
30. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara
bergantian.
31. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien
sehubungan dengan penyakitnya.
32. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik
lisan maupun tertulis.
33. Membuat laporan harian.
34. Mengikuti timbang terima.
35. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
36. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh
Ketua Tim
37. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan
Ketua Tim.
38. Melakukan evaluasi formatif.
39. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan
pasien.
40. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien
kepada Ketua Tim.

l. Uraikan Evaluasi Kerja Karyawan (penilaian kerja)


Uraikan Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat Evaluasi
Kerja Karyawan dalam √
Ruangan?
Jika jawaban “Ya” tuliskan
bentuk Evaluasi Kerja
Karyawan tersebut.
Masalah yang ditemukan :
Belum menyeluruhnya evaluasi staf kerja terutama pada Tenaga Kerja Harian Lepas
dan Tenaga Honor BLUD.

m. Berapa banyak jumlah tenaga keperawatan yang ada ruangan 17 orang


Jenis pendidikan : - SPK : - orang
- D. III Keperawatan : 8 orang
- Sarjana Keperawatan : 4 orang
- Ners : 5 orang
- Ners Spesialis :-

n. Kapasitas tempat tidur ruang : 50 tempat tidur. (Kelas 3)

6) ACTUATING/pengarahan
No Kegiatan Ceklist Bentuk Tindakan/Dokumen
Ya Tidak
1. Pemberian Motivasi √ Dilakukan saat pre
Kerja Oleh Pimpinan conference dan rapat.
Situasional. (Kata-kata)
2. Pengaturan Waktu √ Jadwal pembagian Shift
kerja/ Manajemen Waktu
3. Pelaksanaan operan shift √ Belum dilaksanakan dengan
atau handover sudah maksimal dan belum.
dilaksanakn dan ada Pendokumentasian lengkap.
SOP nya Terkait dengan nama dan ttd
perawat pelaksana.
4. Manager berperan dalam √ Dilakukan dengan memanggil
mengatasi konflik di perawat yang bersangkutan.
ruang rawat
5. Manager Melaksanakan √ Belum ada pendokumentasian
Supervisi Keperawatan
kepada bawahan

6. Manager melaksanakan √ Belum ada pendokumentasian


dan memonitoring
pelaksanaan pre
conference dan post
conference
7. Manager telah √ SOP bedside teaching sudah
melaksanakan bedside ada, namun untuk
teaching dan sudah ada pelaksanaaan bedside
SOP nya teaching belum ada
pendokumentasian.
8. Manager telah √ SOP ronde keperawatan
melaksanakan ronde sudah ada, namun untuk
kerperawatan dan sudah pelaksanaan bedside teaching
ada SOP nya ada pendokumentasian.
9. Diruangan telah √ Diskusi kasus dilaksanakan
dilaksanakan diskusi adapabila terdapat kasus yang
atau presentasi kasus harus, kegiatannya
secara teratur. dilaksanakan secara
situasional. Namun belum
ada pendokumentasian.
Masalah yang ditemukan :
Tindakan yang dilakukan tapi belum dilakukan pendokumentasian adalah
supervise, pre dan post conference, bed side teaching, ronde keperawatan, dan
diskusi presentasi kasus, kecuali handover pendokumentasiannya belum lengkap.

4. CONTROLING/ Pengendalian
Ceklist
No Kegiatan Bentuk Tindakan
Ya Tidak
1. Kegiatan Audit terhadap Wawancara langsung.

suatu kejadian atau
masalah keperawatan
2. Kegiatan terhadap Audit Pendokumentasian yang ada
Mutu yang meliputi BOR, diruangan.
ALOS, dan TOI dilakukan √
secara teratur dan
berkelanjutan
3. Mekanisme Penjaminan Melihat pendokumentasian
Mutu Asuhan keperawatan √ yang ada diruangan.
di ruangan
4. Kedisiplinan Tenaga yang Pemberian punishment tidak
ada (punishment dan dilakukan diruangan, tidak

reward) ada reward khusus yang
diberikan.
5. Kebijakan tentang Hubungan kerja antar perawat
Mekanisme Kebijakan hanya dilakukan di dalam
Hubungn kerja antar staf √ lingkungan rumah ssakit,
tidak ada kebijakan khusus
yang dilakukan
6. Mekanisme Tugas belajar dan kegiatan
Pengembangan Jenjang √ seminar
Karir Perawat
Masaalah yang ditemukan :
Pemberian punishment dan reward belum diberikan.
Pedoman Observasi :
Hasil Observasi
No. Objek Observasi
Ada Tidak ada
1 Visi ruangan √
2 Misi rumah saakit √
3 Standar asuhan keperawatan (SAK) √
4 Standar Operasional Prosedur (SOP) √
5 Stuktur organisasi ruangan √
Keterediaan format pengkajian √
6
keperawatan
7 BOR √
8 ALOS √
9 TOI √
10 Angka infeksi nosokomial √
11 Angka cedera √
E. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

2. Metode Asuhan Keperawatan Profesional (M3 – Method)


Dalam memberikan ashan keperawatan di ruangan, metode apakah yang sudah
dilaksanakan oleh ruangan selama ini ;
a. Metode Fungsional
b. Metode Team 
c. Metode Alokasi pasien
d. Metode Perawat Primer 
e. Metode lain-lain .............................
Ket : dalam memberikan asuhan keperawatan di ruang kutilang metode yang sudah di
laksanakan oleh ruangan selama ini adalah MPKP

Dalam pelaksanaannya apa yang dapat anda observasi dari fokus dibawah ini :

No Metode Data Fokus yang Dinilai


1 Penerapan MAKP Perawat dibagi menjadi 2 tim yaitu Tim 1 dan Tim 2

2 Timbang Terima Overan dilaksanakan antara katim dan perawat


pelaksana, meyatakan masalah pasien dan kolaborasi
obat serta rencana tindakan. Pendokumentasian
overan belum lengkap.
3 Ronde Keperawatan Ronde keperawatan jarang dilaksanakan,
dilaksanakan pada saat situasional saja dan belum
ada pendokumentasian.
4 Penerimaan Pasien Baru Pasien dari ruang nuri kemudian dilakukan serah
terima pasien dan list pasien antar perawat ruangan
ruangan nuri dan ruangan kutilang, jika sudah
lengkap pasien baru dimasukkan keruangan
perawatan.
5 Discarge Planning a. Terapi selama dirumah
b. Sp keluarga
c. Obat-obatan yang harus diminum dan jumlahnya
dan jadwal konsul ulang
6 Supervisi Supervisi jarang dilaksanakan, dilaksanakan pada
saat situasional saja dan belum ada
pendokumentasian
Masalah yang ditemukan :
Format timbang terima belum lengkap, ronde keperawatan dan supervisi belum ada
pendokumentasian.

2. Dokumentasi Keperawatan
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat metode 
Pendokumentasian dalam
Rumah Sakit / Ruangan?

Jika jawaban ”Ya”, Format pendokumentasia yang digunakan :


tuliskan bentuk Format Format yang digunakam CPPT
Pendokumentasian yang
digunakan.

Apakah terdapat metode Ya Tidak


penyimpanan 
dokumentasi dalam
Rumah Sakit / Ruangan?

Gambarkan Pelaksanaan Dokumentasi Keperawatan yang digunakan.


Pelaksanaan pendokumentasian dilakukan oleh ketua tim dan dibantu dengan ketua tim
yang lain yang didelegasikan
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukan masalah
F. ANALISA SITUASI
Setelah mendapat data diatas kelompok di minta melaukan analisa situasi yang ada di ruangan atau institusi yang dijadikan
sebagai lahan praktek dengan menggunakan metode SWOT untuk masalah yang akan diangkat atau kondisi umum yang ada.
No ANALISA SWOT KETERANGAN
1 2. Internal Faktor

Strength

1. Memiliki visi, misi, dan motto

2. Terdapat struktur organisasi ruangan

3. Terdapat uraian kerja kepala ruangan, perawat primer, dan perawat assosiat

4. Terdapat pembagian kelompok kerja, yaitu tim 1 dan tim 2

5. Sudah diterapkan model MAKP TIM

6. Memiliki tenaga kerja :

D. III Keperawatan : 9 orang


Sarjana Keperawatan : 2 orang
Ners : 6 orang
Ners Spesialis : -
Administrasi : 1 orang
7. Terdapat kegiatan pemberian motivasi kerja oleh pemimpin

8. Terdapat pengaturan watu kerja/management waktu


9. Manager berperan dalam mengatasi konflik dalam ruang rawat

10. Manager melaksanakan dan memonitoring pelaksanaan pre dan post conference

11. Di ruangan telah dilaksanakan diskusi kasus

12. Terdapat metode pendokumentasian asuhan keperawatan.


19. Terdapat kegiatan audit terhadap suatu kejadian atau masalah keperawatan

20. Terdapat audit mut yang meliputi BOR, ALOS, dan TOI secara teratur dan
berkelanjutan
21. Terdapat mekanisme Penjaminan mutu Asuhan keperawatan di ruangan

22. Terdapat penerapan kedisiplinan tenaga yang ada berupa punishment dan
reward
23. Terdapat kebijakan tentang mekanisme kebijakan hubungan kerja antar staf

24. Terdapat mekanisme jenjang karir perawat

Weakness

4. Tidak terdapatnya program kerja dan jadwal kegiatan pelaksanaan program


kerja harian, mingguan dan bulanan.
5. Tidak lengkapnya berkas sop/sak (hanya terdapat 2 berkas yaitu SAK
halusinasi dan HDR).
6. Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama evalusi tenaga kerja Honorer.
13. Belum adanya pendokumentasian supervise, pre dan post conference, bedside
teaching, ronde keperawatan, dan diskusi/presentasi kasus kecuali handover
pendokumentasiannya sudah ada hanya saja belum lengkap.

2 3. Eksternal
Faktor
Opportunity
1. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi
2. Adanya program akreditasi rumah sakit dari pemerintah dimana MAKP
merupakan salah satu penilaian
3. Adanya dukungan dari Kepala ruangan dan menejemen dari Rumah Sakit.
4. Merupakan tempat praktik dan belajar mahasiswa Ners., S1 keperawatan, DIV
dan DIII Keperawatan dan mahasiswa kedokteran.
Treathened

1. Semakin kritis masyarakat sehingga menuntut untuk mendapatkan pelayanan


keperawatan yang prima dan profesional.
2. Semakin maju dan berkembangny,m.a pemikiran serta pendidikan masyarakat
sehingga mampu membandingkan atau memilih pelayanan yang lebih baik.
3. Pelaksanaan pendokumentasian kurang berjalan dengan baik yang dapat
menyebabkan implementasi tidak maksimal
G. Identifikasi Masalah :
No Identifikasi Masalah Penyebab
1 Program kerja belum terbentuk dan
Tidak terdapatnya program kerja dan
belum dibuatnya jadwal kegaiatan
jadwal kegiatan pelaksanaan program
harian dan bulanan
kerja harian, mingguan dan bulanan.
2 Tidak lengkapnya berkas sop/sak (hanya Banyak berkas yang hilang dan untuk
terdapat 2 berkas yaitu SAK halusinasi penyusunan berkasnya juga belum
dan HDR) tertata sehingga berpeluang untuk
terselipnya berkas
3 Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama Karena untuk evaluasi kinerja hororer
evalusi tenaga kerja Honorer harus bersamaan dengan seluruh
ruangan yang ada di rumah sakit dan
juga belum adanya evaluasi kinerja
untuk tenaga kerja honorer dari pihak
atasan sehingga pihak ruangan juga
belum memiliki evaluasi kerja
untuk tenaga kerja honorer
4 Belum adanya format pendokumentasian Karena belum di buatnya format
supervise, pre dan post conference, bedside pendokumentasian supervise, pre dan
teaching, ronde keperawatan, dan post conference, bedside teaching,
diskusi/presentasi kasus kecuali handover ronde keperawatan, dan
pendokumentasiannya sudah ada hanya diskusi/presentasi kasus
saja belum lengkap.
5 Pemberian punishment dan reward belum Belum adanya konsep yang tersusun
diberikan secara jelas. untuk membuat reward dan punishment
terhadap perawat.
Prioritas Masalah :
No. Masalah Mg Sv Mn Nc Af Score Priorotas

Planning
1. Tidak terdapatnya program kerja dan jadwal kegiatan 5 4 4 5 3 1200 II
pelaksanaan program kerja harian, mingguan dan bulanan.
2. Tidak lengkapnya berkas SAK (hanya terdapat 2 berkas 5 5 4 5 4 2000 I
yaitu SAK halusinasi dan HDR
Organisasi

3. Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama evalusi tenaga kerja 5 4 4 4 3 960 III
Honorer

Pengarahan

4. Belum adanya format pendokumentasian supervise, pre dan 4 4 4 4 3 768 IV


post conference, bedside teaching, ronde keperawatan, dan
diskusi/presentasi kasus kecuali handover
pendokumentasiannya sudah ada hanya saja belum lengkap.

Pengendalian
5. Pemberian punishment dan reward belum diberikan secara 3 4 4 3 4 576 V
jelas.
Keterangan :
- Magnitude(Mg),yaitu kecenderungan dan seringnyamasalahterjadi,
- Severity(Sv),yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
- Manageability(Mn),yaitu kemampuan menyelesaikan masalah,
- Nursing Concern (Nc),yaitu fokus pada keperawatan,
- Affordabilility (Af),yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikannilai dengan rentang1-5dengan kriteria:
- Nilai 1 =sangat kurang sesuai,
- Nilai 2 =kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 =sesuai
- Nilai 5 =sangat sesuai

Prioritas Masalah :
a. Tidak lengkapnya berkas sop/sak (hanya terdapat 2 berkas yaitu SAK halusinasi dan HDR.
b. Tidak terdapatnya program kerja dan jadwal kegiatan pelaksanaan program kerja harian,
mingguan dan bulanan.
c. Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama evalusi tenaga kerja Honorer
d. Belum adanya format pendokumentasian supervise, pre dan post conference, bedside
teaching, ronde keperawatan, dan diskusi/presentasi kasus kecuali handover
pendokumentasiannya sudah ada hanya saja belum lengkap.
e. Pemberian punishment dan reward belum diberikan secara jelas.
H. Rencana kegiatan residensi manajemen Keperawatan di RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung

Program/ Indikator/Target
No Masalah Tujuan Pj Waktu
Kegiatan Penyelesaian
Tidak lengkapnya berkas
Nada, Eis,
SAK (hanya terdapat 2 Agar terbentuknya Melakukan Sabtu, 5 Desember
1 SAK terbentuk Riska, Puji,
berkas yaitu SAK SAK pembentukan SAK 2020
dan Aditya
Halusinasi dan HDR).
Tidak terdapatnya Supaya dalam
program kerja dan jadwal melakukan tindakan Aprilia,
Menyusun jadwal Jadwal program kerja
kegiatan pelaksanaan keperawatan lebih Fadilla, Sabtu, 5 Desember
2 program kerja ruangan ruangan tebentuk.
program kerja harian, teratur karena Ramadhani, 2020
sesuai dengan MPKP
mingguan dan bulanan. adanya menejemen Riyanti.
waktu.
PROGRAM KERJA
RUANG KUTILANG
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

No Program Kerja Kegiatan Target


1. Pengembangan dan
Peningkatan Sumber Daya
Manusia
a. Pendidikan berkelanjutan - Membuat program Minimal 1 orang untuk
- Sp. Kep Jiwa pengembangan dapat melanjutkan
- Ners staf pendidikan dalam periode
- DIII Kep - Memfasilitasi staf waktu 2 tahun yang dipilih
mengikuti berdasarkan masa kerja,
pendidikan pencapaian dan
berkelanjutan kedisiplinan kerja dalam
waktu satu tahun.

b. Pelatihan Bidang keperawatan Minimal 2 orang untuk


- Manajemen keperawatan memfasilitasi tenaga dapat mengikuti pelatihan
- PPGD/BTCLS keperawatan sesuai dalam periode waktu 1
- Askep Jiwa dengan formasi. tahun yang dipilih
berdasarkan masa kerja,
pencapaian kerja dan
kedisiplinan.

c. Mengikuti Mengirim tenaga Minimal 6 orang untuk


Seminar/Simposium/ keperawatan untuk dapat mengikuti
Lokakarya. mengikuti seminar/symposium/
seminar/symposium/ lokakarya dalam periode 1
lokakarya tahun yang dipilih
berdasarkan masa kerja,
pencapaian kerja dan
kedisiplinan kerja.
2. Peningkatan Mutu Asuhan
Keperawatan
a. Melaksanakan kegiatan Melaksanakan 5x/tahun
peningkatan mutu asuhan sosialisasi tentang
keperawatan. askep, angka kredit
perawat, dan diskusi
laporan bulanan.

b. Menyusun pola kegiatan Membuat program 1 program/tahun


asuhan keperawatan. peningkatan mutu
asuhan keperawatan.
3. Monitoring, Evaluasi, dan
Pelaporan
a. Memantau, mengawasi, dan - Melaksanakan Terealisasinya supervisi
mengevaluasi pelaksanaan supervisi terkait keruangan minimal 1x
tugas dan kegiatan staf dengan sebulan.
keperawatan. pelaksanaan askep
dan
dokumentasinya.
- Menilai kinerja Setiap Bulan
bulanan staf.

b. Penilaian terhadap Melakukan penilaian Evaluasi MPKP, supervisi


pelaksanaan askep di ruangan terhadap pelaksanaan pelaksanaan askep dan
rawat inap. askep di ruangan pendokumentasian askep
rawat inap. 2x/tahun.

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN POLTEKKES TANJUNGKARANG 2020


JADWAL KEGIATAN BULANAN KEPALA RUANGAN
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Kegiatan
S S R K J S S S R K J S S S R K J S S S R K J S
Rapat Koordinasi
Supervisi Katim
Audit Dokumen
Supervisi Perawat
Pelaksana
Menyusun Jadwal Dinas
Rapat Bulanan

JADWAL KEGIATAN HARIAN KEPALA RUANGAN


Waktu Kegiatan Keterangan
Operan
08.00
Pre Conference
09.00 Mengecek kebutuhan pasien
09.30 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien yang memerlukan perhatian khusus
10.00 Melakukann supervise pada ketua tim/perawat pelaksana
11.00 Hubungan dengan bagain lain terkait dengan rapat-rapat terstruktur/insidentil
Mengecek ulang keadaan pasien, perawat, lingkungan yang belum teratasi
12.00
Ishoma
Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan keperawatan untuk sore, malam dan esok hari
13.00 sesuai tingkat ketergantungan pasien
Mengobservasi Post Conference
14.00 Operan

Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang 2020


JADWAL KEGIATAN BULANAN KATIM
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Kegiatan
S S R K J S S S R K J S S S R K J S S S R K J S
Alokasi pasien
Supervisi perawat
pelaksana
Terapi aktivitas kelompok
Menyusun laporan tim
Menyusun laporan bulanan

JADWAL KEGIATAN HARIAN KETUA TIM


Waktu Kegiatan Keterangan
08.00 Operan
Pre Conference
Membimbing makan dan memberi obat pasien
09.00 Memberikan intervensi keperawatan kepada pasien
10.00 Melakukan supervisi kepada perawat (dapat diatur sesuai kondisi dan kebutuhan)
11.00 Memimpin Terapi Aktivitas Kelompok
12.00 Membimbing makan dan memberi obat pasien
Ishoma
13.00 Memberikan Intervensi Keperawatan kepada pasien
13.30 Pre Conference dan menulis dokumentasi
Memeriksa kelengkapan dokumentasi askep
Alokasi pasien sesuai dengan perawat yang dinas
14.00 Operan

Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang


2020
JADWAL KEGIATAN HARIAN PERAWAT PELAKSANA
Waktu
Kegiatan Ket
Pagi
Operan
08.00 Pre Conference
Membimbingan makan dan memberikan obat
09.00 Memberikan intervensi kepada pasien
Membimbing makan dan memberi obat pasien
12.00
Istirahat
Pre Conference
13.00
Dokumentasi asuhan keperawatan
14.00 Operan

Waktu
Kegiatan Ket
Siang
Operan
14.00
Pre Conference
15.00 Memberikan intervensi kepada pasien
Membimbing makan dan memberi obat pasien
19.00
Istirahat
Pre Conference
20.00
Dokumentasi asuhan keperawatan
21.00 Operan

Waktu
Kegiatan Ket
Sore
Operan
21.00
Pre Conference
22.00 Memberikan intervensi kepada pasien
Membimbing makan dan memberi obat pasien
07.00
Istirahat
Pre Conference
07.30
Dokumentasi asuhan keperawatan
08.00 Operan

Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang 2020


LAPORAN
KEPALA
RUANGAN
LAPORAN PERAN
SEBAGAI KEPALA RUANGAN
DI RUANG KUTILANG RS JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Disusun Oleh:
Nada Nusaibah
Puji Aneref Yuni
Eis Winangsih
Ramadhani
Riska Anggraeni
Fadilla Yuwantri
Riyanti Fadhilah Amalina
Aprilia Setya Ningtyas
Aditya Jaka Fernanda

POLTEKKES TANJUNGKARANG KEMENKES RI


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
BANDAR LAMPUNG
2020
Lampiran : Format Laporan Sebagai Kepala Ruangan

LEMBAR KERJA HARIAN

Nama Praktikan : Manajemen Keperawatan


Tanggal : 25 November 2020
Jam datang : 07:00 WIB
Jam pulang : 13:00 WIB

A. Peran dalam agen pembaharuan


Peran sebagai : Kepala Ruangan (Karu)
Peran Individu dalam Project hari ini
Memimpin pre conference dan post conference, mengawasi Tim 1 dan Tim 2 dalam
melaksanakan tugas, memberkan masukan dan arahan kepada semua tim.
1. Nada Nusaibah : PP 1
2. Puji Aneref Yuni : PP 1
3. Eis Winangsih: Ka Tim 1
4. Ramadhani : PP 1
5. Riska Anggraeni : Ka Tim 2
6. Fadilla Yuwantri : Karu
7. Riyanti Amalina : PP 2
8. Aprilia Setya Ningtyas : PP 2
9. Aditya Jaka Fernanda : PP 2

Hasil Analisis SWOT terhadap Ruangan Pada Saat Kegiatan :


S ( Strength) :
ruangan luas, rapih dan bersih. Terdapat banner tentang visi misi ruangan, motto, tata
tertib, dll.SDM terdiri dari S1/Ners dan D3. Tersedia sarana dan prasarana untuk pasien
dan tenaga perawat. Kualitas tenaga keperawatan yang ada cukup dan memenuhi untuk
penerapan MPKP.
W ( Weakness) :
Visi dan misi ruangan belum sepenuhnya tercapai, sop sudah dilakukan tapi belum
diaplikasikan secara optimal, pedokumentasian asuhan keperawatan belum sepenuhnya
sesuai sistem operan berdasarkan standar, masih ada beberapa fasilitas penunjang yang
belum memadai.
O (Opportunity) :
Terbukanya kesempaan untuk melanjutkan pendidikan, ada mahasiswa S1/Ners dan D3
yang melakukan praktik manajeman dalam keperawatan. Kebijakan ruangan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, ada hubungan kerjasama dengan
lembaga/institusi, sebagai sarana penelitian dan pendidikan.
T (Threat) : Ancaman
tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan keperawatan yang meningkat, daya beli
masyarakat yang masih rendah sebagai akibat tingkat sosial masyarakat yang rendah,
makin tingginya kejadian masyrakat akan kesehatan

Kegiatan Yang Direncanakan Pada Hari Ini :


P (Planning) :
1. Menunjuk perawat primer dan tugas masing-masing
2. Mengikuti serah terima di shif sebelumnya
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer
4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat primer
5. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan
6. Mengikuti visit dokter
7. Mengatur pengendalian asuhan keperawatan
8. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan ruangan.
O (Organizing) :
1. Merumuskan metode penugasan/ MPKP yang digunakan
2. Merumuskan tujuan metode yang digunakan
3. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat sekunder secara jelas
4. Membuat rencana kendali kepala ruangan membawahi dua perawat primer
5. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan
6. Mengatur dan mengendalikan logistik , mengetahui kondisi pasien dan
kebutuhan pasien
A (Actuating) :
1. Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer
2. Memberikan reiforcenst kepada perawatan yang mengajarkan tugas dengan
baik
3. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
4. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dalam melakukan
tugasnya
5. Meningkatkan kolaborasi
C (Controlling) :
1. Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat primer mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan kepada tim
2. Pengawasan langsung melalui inspirasif, mengamati sendiriatau melalui laporan
langsung secara lisan dan pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir,
memeriksa rencana keperawatan, mendengar laporan dari perawat primer
3. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membadingkan dengan rencana dari
keperawatan yang telah disusun bersama.

Inovasi Kegiatan Yang Direncanakan :


Pada saat pendokumentasian asuhan keperawatan akan didokumentasikan lebih jelas dan
lengkap sehingga sesuai dengan sistem operan berdasarkan standar.

Hasil dan Evaluasi :


1. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai intervensi keperawatan yang
dilakukan oleh ketua Tim 1 dan Tim 2 sudah dengan standar asuhan keperawatan
2. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan keperawatan sudah hampir sesuai
dengan sop yang ada
3. Jumlah keterangan yang diperlukan ruangan dan pasien sudah cukup semua porsi masing-
masing

B. Peran dalam pengelolaan ruangan


Tanggal : Rabu , 25 November 2020
Peran sebagai : Karu
Nama anggota :
- Ketua Tim I : Eis Winangsih
- Anggota Tim : 1. Nada Nusaibah
2. Puji Aneref Yuni
3. Ramadhani
- Ketua Tim II : Riska anggraeni
- Anggota Tim : 1. Aprilia Setya Ningtyas
2. Riyanti Fadhilah Amaina
3. Aditya Jaka Fernanda

Identifikasi Masalah
1. Man :
Untuk jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi dalam merawat pasien. Yaitu 1:4
dengan tingkat ketergantungan pasien 90% mandiri, sehingga perawat hanya perlu
mengobservasi dan hanya ada beberapa pasien yang butuh perhatian ekstra.
2. Methode :
Mettode yang digunakan yaitu metode tim dan primer.
3. Money :
Keuangan sudah terkendali sesuai kebijakan dari pihak Rumah Sakit
4. Material :
Buku laporan katim dan operan ada tetapi format tidak lengkap. Alat pemeriksa
kesehatan terutama TTV ada tetapi hanya tekanan darah dan suhu
5. Machine :

Perencanaan penyelesaian
S (Strenght) :
Dilaksanakannya supervisi. Adanya kemampuan perawat untuk memberikan tindakan
keperawatan lebih lanjut.
W (Weakness) :
Supervisi tidak ada pendokumentasian.
O (Oportunity) :
Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dan perawat ruangan.
T (Threat)
Adanya tuntutan masyarakat akan peaanan yag profesional meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan.
Implementasi, kendala dan penyelesaiannya :
1) Membagi tim pengelolaan pasien menjadi 2 tim
2) Di katim 1 PP berjumlah 2 orang. Di katim 2 PP berjumlah 3 orang.
3) Melakukan supervisi kepada katim pelaksanaan komtik kepada pasien
4) Mengevaluasi audit dokumen catatan harian perawat

Kendala : Belum terdokumentasi supervisi


Penyelesaiannya : Mensosialisasikan pendokumentasian supervisi yang sesuai MPKP.

Evaluasi
- Tim terbagi sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Supervisi sudah terlaksana, tetapi pendokumentasi belum ada.

Pembahasan :
Peran Kepala Ruangan
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan,mengembangkan dan
mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran
tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai
tugas dan tanggung jawabnya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga
kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan,
Perlu melakukan kegiatan koordinasi,kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya mempertahankan
kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi
dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan.

Fungsi Kepala Ruangan


Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan
peraturan-peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka
pendek untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya -
biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelolaan rencana
perubahan.
2. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan metode
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat, mengelompokkan
kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta melakukan peran dan fungsi dalam
organisasi dan menggunakan power serta wewenang dengan tepat,
3. Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari, orientasi dari staf
baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf, dan sosialisasi staf.
4. Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti motivasi
untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan memfasilitasi
kolaborasi.
5. Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan
pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan kelima fugsinnya
tersebut sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian,
produksi, personalia dan lain - lain.

Evaluasi diri :
Meningkatkan kepercayaan diri dalam melaksanakan fungsi karu.
LAPORAN PERAN
SEBAGAI KEPALA RUANGAN
DI RUANG KUTILANG RS JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Disusun Oleh:
Nada Nusaibah
Puji Aneref Yuni
Eis Winangsih
Ramadhani
Riska Anggraeni
Fadilla Yuwantri
Riyanti Fadhilah Amalina
Aprilia Setya Ningtyas
Aditya Jaka Fernanda

POLTEKKES TANJUNGKARANG KEMENKES RI


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
BANDAR LAMPUNG
2020
Lampiran : Format Laporan Sebagai Kepala Ruangan

LEMBAR KERJA HARIAN

Nama Praktikan : Manajemen Keperawatan


Tanggal : 27 November 2020
Jam datang : 07:00 WIB
Jam pulang : 13:00 WIB

A. Peran dalam agen pembaharuan


Peran sebagai : Kepala Ruangan (Karu)
Peran Individu dalam Project hari ini
Memimpin pre conference dan post conference, mengawasi Tim 1 dan Tim 2 dalam
melaksanakan tugas, memberkan masukan dan arahan kepada semua tim.
1. Nada Nusaibah : pp 1
2. Puji Aneref Yuni : pp 1
3. Eis Winangsih: pp 2
4. Ramadhani : pp 1
5. Riska Anggraeni : pp 2
6. Fadilla Yuwantri : pp 2
7. Riyanti Amalina : karu
8. Aprilia Setya Ningtyas : ka Tim 1
9. Aditya Jaka Fernanda : ka Tim 2

Hasil Analisis SWOT terhadap Ruangan Pada Saat Kegiatan :


S ( Strength) :
Ruangan luas, rapih dan bersih. Terdapat banner tentang visi misi ruangan, motto, tata tertib,
dll.SDM terdiri dari S1/Ners dan D3. Tersedia sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga
perawat. Kualitas tenaga keperawatan yang ada cukup dan memenuhi untuk penerapan
MPKP.
W ( Weakness) :
Visi dan misi ruangan belum sepenuhnya tercapai, sop sudah dilakukan tapi belum
diaplikasikan secara optimal, pedokumentasian asuhan keperawatan belum sepenuhnya
sesuai sistem operan berdasarkan standar, masih ada beberapa fasilitas penunjang yang belum
memadai.
O (Opportunity) :
Terbukanya kesempaan untuk melanjutkan pendidikan, ada mahasiswa S1/Ners dan D3 yang
melakukan praktik manajeman dalam keperawatan. Kebijakan ruangan untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan, ada hubungan kerjasama dengan lembaga/institusi, sebagai sarana
penelitian dan pendidikan.
T (Threat) : Ancaman
tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan keperawatan yang meningkat, daya beli
masyarakat yang masih rendah sebagai akibat tingkat sosial masyarakat yang rendah, makin
tingginya kejadian masyrakat akan kesehatan

Kegiatan Yang Direncanakan Pada Hari Ini :


P (Planning) :
1. Menunjuk perawat primer dan tugas masing-masing
2. Mengikuti serah terima di shif sebelumnya
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer
4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat primer
5. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan
6. Mengikuti visit dokter
7. Mengatur pengendalian asuhan keperawatan
8. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan ruangan.
O (Organizing) :
1. Merumuskan metode penugasan/ MPKP yang digunakan
2. Merumuskan tujuan metode yang digunakan
3. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat sekunder secara jelas
4. Membuat rencana kendali kepala ruangan membawahi dua perawat primer
5. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan
6. Mengatur dan mengendalikan logistik , mengetahui kondisi pasien dan kebutuhan
pasien
A (Actuating) :
1. Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer
2. Memberikan reiforcenst kepada perawatan yang mengajarkan tugas dengan baik
3. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
4. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dalam melakukan tugasnya
5. Meningkatkan kolaborasi
C (Controlling) :
1. Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat primer mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan kepada tim
2. Pengawasan langsung melalui inspirasif, mengamati sendiriatau melalui laporan
langsung secara lisan dan pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir,
memeriksa rencana keperawatan, mendengar laporan dari perawat primer
3. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membadingkan dengan rencana dari keperawatan
yang telah disusun bersama.

Inovasi Kegiatan Yang Direncanakan :


Pada saat pendokumentasian asuhan keperawatan akan didokumentasikan lebih jelas dan
lengkap sehingga sesuai dengan sistem operan berdasarkan standar.

Hasil dan Evaluasi :


1. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai intervensi keperawatan yang
dilakukan oleh ketua Tim 1 dan Tim 2 sudah dengan standar asuhan keperawatan
2. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan keperawatan sudah hampir sesuai
dengan sop yang ada
3. Jumlah keterangan yang diperlukan ruangan dan pasien sudah cukup semua porsi
masing-masing

B. Peran dalam pengelolaan ruangan


Tanggal : Rabu , 25 November 2020
Peran sebagai : Karu
Nama anggota :
- Ketua Tim I : aprilia setya ningtyas
- Anggota Tim : 1. Nada Nusaibah
2. Puji Aneref Yuni
3. Ramadhani
- Ketua Tim II : Aditya jaka fernanda
- Anggota Tim : 1. Fadilla yuwantri
2. Eis winangsih
3. Riska anggraini

Identifikasi Masalah
1. Man :
Untuk jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi dalam merawat pasien. Yaitu 1:4 dengan
tingkat ketergantungan pasien 90% mandiri, sehingga perawat hanya perlu
mengobservasi dan hanya ada beberapa pasien yang butuh perhatian ekstra.
2. Methode :
Methode yang digunakan yaitu metode tim dan primer.
3. Money :
Keuangan sudah terkendali sesuai kebijakan dari pihak Rumah Sakit
4. Material :
Buku laporan katim dan operan ada tetapi format tidak lengkap. Alat pemeriksa kesehatan
terutama TTV ada tetapi hanya tekanan darah dan suhu
5. Machine : -

Perencanaan penyelesaian
S (Strenght) :
Dilaksanakannya supervisi. Adanya kemampuan perawat untuk memberikan tindakan
keperawatan lebih lanjut
W (Weakness) :
Supervisi tidak ada pendokumentasian
O (Oportunity) :
Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dan perawat ruangan
T (Threat)
Adanya tuntutan masyarakat akan peaanan yag profesional meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan

Implementasi, kendala dan penyelesaiannya :


1) Membagi tim pengelolaan pasien menjadi 2 tim
2) Di katim 1 PP berjumlah 2 orang. Di katim 2 PP berjumlah 3 orang.
3) Melakukan supervisi kepada katim pelaksanaan komtik kepada pasien
4) Mengevaluasi audit dokumen catatan harian perawat
Kendala : Belum terdokumentasi supervisi
Penyelesaiannya : Mensosialisasikan pendokumentasian supervisi yang sesuai MPKP

Evaluasi
Tim terbagi sesuai dengan kebutuhan pasien
Supervisi sudah terlaksana, tetapi pendokumentasi belum ada

Pembahasan :
Peran Kepala Ruangan
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan,mengembangkan dan
mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran
tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai
tugas dan tanggung jawabnya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga
kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan,
Perlu melakukan kegiatan koordinasi,kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya mempertahankan
kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi
dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan.

Fungsi Kepala Ruangan


Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan
peraturan-peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka
pendek untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya -
biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelolaan rencana
perubahan.
2. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan metode
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat, mengelompokkan
kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta melakukan peran dan fungsi dalam
organisasi dan menggunakan power serta wewenang dengan tepat,
3. Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari, orientasi dari staf
baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf, dan sosialisasi staf.
4. Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti motivasi
untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan memfasilitasi
kolaborasi.
5. Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan
pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan kelima fugsinnya
tersebut sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian,
produksi, personalia dan lain - lain.

Evaluasi diri :
Meningkatkan kepercayaan diri dalam melaksanakan fungsi karu.
LAPORAN PERAN
SEBAGAI KEPALA RUANGAN
DI RUANG KUTILANG RS JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Disusun Oleh:
Nada Nusaibah
Puji Aneref Yuni Prestesia
Eis Winangsih
Ramadhani
Riska Anggraeni
Fadilla Yuwantri
Riyanti Fadhilah Amalina
Aprilia Setya Ningtyas
Aditya Jaka Fernanda

POLTEKKES TANJUNGKARANG KEMENKES RI


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
BANDAR LAMPUNG
2020
Lampiran : Format Laporan Sebagai Kepala Ruangan

LEMBAR KERJA HARIAN

Nama Praktikan : Manajemen Keperawatan


Tanggal : 03 Desember 2020
Jam datang : 07:00 WIB
Jam pulang : 13:00 WIB

C. Peran dalam agen pembaharuan


Peran sebagai : Kepala Ruangan (Karu)
Peran Individu dalam Project hari ini
Memimpin pre conference dan post conference, mengawasi Tim 1 dan Tim 2 dalam
melaksanakan tugas, memberkan masukan dan arahan kepada semua tim.
10. Nada Nusaibah : Ka Tim 1
11. Puji Aneref Yuni : pp 1
12. Eis Winangsih: pp 1
13. Ramadhani : Karu
14. Riska Anggraeni : pp 1
15. Fadilla Yuwantri : pp 2
16. Riyanti Amalina : pp 2
17. Aprilia Setya Ningtyas : ka Tim 2
18. Aditya Jaka Fernanda : pp 2

Hasil Analisis SWOT terhadap Ruangan Pada Saat Kegiatan :


S ( Strength) :
Ruangan luas, rapih dan bersih. Terdapat banner tentang visi misi ruangan, motto, tata tertib,
dll.SDM terdiri dari S1/Ners dan D3. Tersedia sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga
perawat. Kualitas tenaga keperawatan yang ada cukup dan memenuhi untuk penerapan
MPKP.
W ( Weakness) :
Visi dan misi ruangan belum sepenuhnya tercapai, sop sudah dilakukan tapi belum
diaplikasikan secara optimal, pedokumentasian asuhan keperawatan belum sepenuhnya
sesuai sistem operan berdasarkan standar, masih ada beberapa fasilitas penunjang yang belum
memadai.
O (Opportunity) :
Terbukanya kesempaan untuk melanjutkan pendidikan, ada mahasiswa S1/Ners dan D3 yang
melakukan praktik manajeman dalam keperawatan. Kebijakan ruangan untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan, ada hubungan kerjasama dengan lembaga/institusi, sebagai sarana
penelitian dan pendidikan.
T (Threat) : Ancaman
Tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan keperawatan yang meningkat, daya beli
masyarakat yang masih rendah sebagai akibat tingkat sosial masyarakat yang rendah, makin
tingginya kejadian masyrakat akan kesehatan

Kegiatan Yang Direncanakan Pada Hari Ini :


P (Planning) :
9. Menunjuk perawat primer dan tugas masing-masing
10. Mengikuti serah terima di shif sebelumnya
11. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer
12. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat primer
13. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan
14. Mengikuti visit dokter
15. Mengatur pengendalian asuhan keperawatan
16. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan ruangan.
O (Organizing) :
7. Merumuskan metode penugasan/ MPKP yang digunakan
8. Merumuskan tujuan metode yang digunakan
9. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat sekunder secara jelas
10. Membuat rencana kendali kepala ruangan membawahi dua perawat primer
11. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan
12. Mengatur dan mengendalikan logistik , mengetahui kondisi pasien dan
kebutuhan pasien
A (Actuating) :
6. Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer
7. Memberikan reiforcenst kepada perawatan yang mengajarkan tugas dengan baik
8. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
9. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dalam melakukan tugasnya
10. Meningkatkan kolaborasi
C (Controlling) :
4. Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat primer mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan kepada tim
5. Pengawasan langsung melalui inspirasif, mengamati sendiriatau melalui laporan
langsung secara lisan dan pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir,
memeriksa rencana keperawatan, mendengar laporan dari perawat primer
6. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membadingkan dengan rencana dari
keperawatan yang telah disusun bersama.

Inovasi Kegiatan Yang Direncanakan :


Pada saat pendokumentasian asuhan keperawatan akan didokumentasikan lebih jelas dan
lengkap sehingga sesuai dengan sistem operan berdasarkan standar.

Hasil dan Evaluasi :


4. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai intervensi keperawatan yang
dilakukan oleh ketua Tim 1 dan Tim 2 sudah dengan standar asuhan keperawatan
5. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan keperawatan sudah hampir sesuai
dengan sop yang ada
6. Jumlah keterangan yang diperlukan ruangan dan pasien sudah cukup semua porsi
masing-masing

D. Peran dalam pengelolaan ruangan


Tanggal : Rabu , 03 desember 2020
Peran sebagai : Karu
Nama anggota :
- Ketua Tim I : Nada Nusaibah
- Anggota Tim : 1. Eis Winangsih
2. Puji Aneref Yuni
3. Riska Anggraini
- Ketua Tim II : Aprilia Setya Ningtyas
- Anggota Tim : 1. Fadilla yuwantri
2. Aditya Jaka Fernanda
3. Riyanti Amalina

Identifikasi Masalah
6. Man :
Untuk jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi dalam merawat pasien. Yaitu 1:4 dengan
tingkat ketergantungan pasien 90% mandiri, sehingga perawat hanya perlu
mengobservasi dan hanya ada beberapa pasien yang butuh perhatian ekstra.
7. Methode :
Methode yang digunakan yaitu metode tim dan primer.
8. Money :
Keuangan sudah terkendali sesuai kebijakan dari pihak Rumah Sakit
9. Material :
Buku laporan katim dan operan ada tetapi format tidak lengkap. Alat pemeriksa kesehatan
terutama TTV ada tetapi hanya tekanan darah dan suhu
10. Machine : -

Perencanaan penyelesaian
S (Strenght) :
Dilaksanakannya supervisi. Adanya kemampuan perawat untuk memberikan tindakan
keperawatan lebih lanjut
W (Weakness) :
Supervisi tidak ada pendokumentasian
O (Oportunity) :
Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dan perawat ruangan
T (Threat)
Adanya tuntutan masyarakat akan peaanan yang profesional meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan.

Implementasi, kendala dan penyelesaiannya :


5) Membagi tim pengelolaan pasien menjadi 2 tim
6) Di katim 1 PP berjumlah 2 orang. Di katim 2 PP berjumlah 3 orang.
7) Melakukan supervisi kepada katim pelaksanaan komtik kepada pasien
8) Mengevaluasi audit dokumen catatan harian perawat
Kendala : Belum terdokumentasi supervisi
Penyelesaiannya : Mensosialisasikan pendokumentasian supervisi yang sesuai MPKP

Evaluasi
Tim terbagi sesuai dengan kebutuhan pasien
Supervisi sudah terlaksana, tetapi pendokumentasi belum ada

Pembahasan :
Peran Kepala Ruangan
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan,mengembangkan dan
mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran
tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai
tugas dan tanggung jawabnya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga
kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan,
Perlu melakukan kegiatan koordinasi,kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya mempertahankan
kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi
dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan.

Fungsi Kepala Ruangan


Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai berikut:
6. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan
peraturan-peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka
pendek untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya -
biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelolaan rencana
perubahan.
7. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan metode
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat, mengelompokkan
kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta melakukan peran dan fungsi dalam
organisasi dan menggunakan power serta wewenang dengan tepat.
8. Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari, orientasi dari staf
baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf, dan sosialisasi staf.
9. Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti motivasi
untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan memfasilitasi
kolaborasi.
10. Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan
pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan kelima fugsinnya
tersebut sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian,
produksi, personalia dan lain - lain.

Evaluasi diri :
Meningkatkan kepercayaan diri dalam melaksanakan fungsi karu, dan Memantau lebih lagi
dengan sebagai tugas nya Karu.
LAPORAN
KETUA TIM
Lampiran : Format Laporan Sebagai Kepala Ruangan

LEMBAR KERJA HARIAN

Nama Praktikan : Management keperawatan


Tanggal : 23 November 2020
Jam datang : 7:00
Jam pulang : 13:00

A. Peran dalam agen pembaharuan


Ketua Tim

Peran Individu dalam Project hari ini :


No Nama Peran
1. Fadila Yuwantri Kepala Ruangan
2. Eis Winangsih Ketua Tim 1
3. Riska Anggraeni Ketua Tim 2
4. Nada Nusaibah Perawat Pelaksana Tim 1
5. Puji Aneref Yuni Perawat Pelaksana Tim 1
6. Ramadhani Perawat Pelaksana Tim 1
7. Riyanti Fadhila Perawat Pelaksana Tim 2
Amalina
8. Aprilia Stya ningtyas Perawat Pelaksana Tim 2
9. Aditya Jaka Fernanda Perawat Pelaksana Tim 2

Hasil Analisis SWOT terhadap Ruangan Pada Saat Kegiatan :


S ( Strength) :
- Memiliki jumlah tenaga kesehatan yang mencukupi untuk merawat pasien
- Failitas mencukupi dalam pemeriksaan pasien
- Pasien sudah hamper 90% kooperatif W ( Weakness) :
- Buku Laporan Katim yang datanya kurang lengkap seperti tindakan yang
sudah dilakukan dan belum dilakukan tidak tertulis

O (Opportunity) :
- Adanya pengawasan dari karu disetiap operan dan pre cofrence
- Adanya dukungan dari Kepala ruangan dan menejemen dari Rumah Sakit.

T (Threat) :
- Pelaksanaan pendokumentasian kurang berjalan dengan baik yang
dapat menyebabkan implementasi tidak maksimal

Kegiatan Yang Direncanakan Pada Hari Ini :

P (Planning) :
Waktu Rencana Keterangan

07:30 Operan
Pre Conference
08:30 Pasien : M soleh Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut
sp
3
Pasien :Anwari
Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi,
evaluasi kemampuan
Pasien : Ferliansyah menghardik, lanjut sp
3

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi
halusinasi,evaluasi
Pasien : saifudin kemampuan menghardik dan
cara minum obat

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi, kaji
Pasien : Mursalin kemampuan menghardik, lanjut
sp
3

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
evalusi kemampuan
menghardik dan
minum obat, lanjut sp3

Kaji TTV, observasi kondisi


Pasien : Meri
fisik, observasi halusinasi ,
evalusi kemampuan
menghardik, lanjut sp 3 dengan
minum obat

Pasien : Akbar

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut
sp
3
Pasien : Budianto

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut
sp
Pasien : Fernando 3

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , lanjut sp 3 ,
Pasien : Idris evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri

Kaji TTV, observasi kondisi


Pasien : Sukardi fisik, observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut
sp
3

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , lanjut sp 3 ,
evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri
Pasien : Bambang Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , lanjut sp 3 ,
evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri
Pasien : Julianto

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , lanjut sp 3 ,
evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri
Pasien : Yusri

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , lanjut sp 3 ,
evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri
09:30 Supervisi perawat
Perawat : Ramadhani mengevaluasi cara menghardik
dan mengajarkan sp 3 dengan
minum obat.

Perawat : Puji Aneref Mengajarkan cara menghardik


Y.p pada
Sp 1

Perawat : Nada Nusaibah Mengevaluasi cara


menghardik dan minum
obat
, dan mengajarkan sp 4
10:00 Melakukan layanan keperawatan

11:30 Membagikan makan siang pada Pasien

12:00 Ishoma
13:00 Melakukan layanan keperawatan
13:30 Operan

O (Organizing) :
KEPALA
RUANGAN

KATIM KATIM

1 2

PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
1 2 3 1 2 3

A (Actuating) :
WAKTU KEGIATAN

07 :30 Operan dan preconference serta pemberian motifasi

09:30 Supervisi

13:30 Operan

C (Controlling) :
1. Absensi harian per sifht sesuai jadwal
2. Pengecekan kelengkapan dokumntasi asuhan keperawatan

Inovasi Kegiatan Yang Direncanakan :


Melakukan motifasi kerja setiap setelah operan

Hasil dan Evaluasi:


Masih terdapat pendokumentasian yang kurang lengkap sehingga mempengaruhi
implementasi Harus memperbaiki format pendokumentasian operan.
B. Peran dalam pengelolaan
ruangan Tanggal : 23
November 2020
Peran sebagai :
Katim Nama
Anggota :
Katim : Eis Winangsih
PP : Nada Nusaibah
Puji Aneref Yuni
Ramadhani

I . IDENTIFIKASI MASALAH hari terkait Man, Methode, Money, Materiial, Machine (


5 M ) , ( sesuai peran masing –masing ).
Ket:
Man :
Untuk jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi dalam merawat pasien. Yaitu 1:4
dengan tinggat ketergantungan pasien 90 % mandiri, sehingga perawat hanya perlu
mengobservasi dan hanya ada beberapa pasien yang butuh perhatian ekstra.

Methode :
Metode yang digunakan yaitu metode tim dan primer

Money :
Keuangan sudah terkendali sesuai kebijakan dari pihak Rumah Sakit

Material :
Buku laporan katim dan operan ada tapi format tidak lengkap
Alat pemeriksaan kesehatan terutama TTV ada tapi hanya tensi tidak mengecek suhu.

No Nama Pasien Kondisi Tingkat ketergantungan


1. M soleh Masih mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa
di arahkan, tidak ada masalah tidur,
mandi (+), Penampilan Rapi
2. Anwari Sudah tidak mendengar suara Perawatan mandiri
bisikan, makan minum (+),
kooperatif, bisa di arahkan, tidak
ada masalah tidur, wajah tampak
lemas
3. Ferliansyah Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, pusing
4. saifudin Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
5. Mursalin Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), susah mengikuti
perintah, bisa di arahkan, tidak ada
masalah tidur, ingin pulang tinggi
6. Meri Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
7. Akbar Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
8. Budianto Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
9. Fernando Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, namun emosi kadang labil,
tidak ada masalah tidur, wajah
tampak lemas, pusing dan makan
hanya habis 1/2
10. Idris Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, pusing
11. Sukardi Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidur 12 malam,
12. Bambang Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, wajah
masih mengantuk
13. Julianto Sudah tidak mendengar suara Perawatan mandiri
bisikan, makan minum (+),
kooperatif, bisa di arahkan, tidak ada
masalah tidur, wajah tampak lemas
14. Yusri Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, terbangun jam 2 malam dan
tidak bisa tidur lagi, wajah tampak
lemas

Machine :
tidak ada masalah
Untuk Ka.Tim termasuk pengkajian kondisi klien secara umum (lengkap ada pada
catatan perawatan di RS), tingkat ketergantungan klien.

Perencanaan penyelesaian masalah terkait masalah yang ditemukan : ( dapat didahului


dengan analisa SWOT : (termasuk rencana pembagian tugas , rencana kegiatan harian,
dan rencana pemecahan masalah yang ditemukan)
Nama Perencanaan
Fernando Emosi labil sehingga harus lebih sering di observasi,
ajarkan cara menghardik dan evaluasi kemampuan
menghardik

Mursalin Observasi pasien karena keinginan pulang tinggi


sehingga harus di awasi karena ditakutkan kabur,
observasi kemampuan menghardik

Ket : Untuk Ka Tim : tulis renpra klien yang perlu penenganan ekstra, sedangkan renpra
lengkap ditulis pada catatan perawatan di klien RS.

I. Implementasi, kendala dan penyelesaiannya : menggunakan pendekatan fungsi


manajemen :
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, evaluasi dan pengendalian

Nama Implementasi
Mursalin tidak bisa mengikuti perintah sesuai yang
dianjurkan perawat dalam latihan

Ket : untuk Ka Tim implementasi pelaksanaan renpra yang bermasalah saja yang ditulis.
Implementasi lengkap ada pada catatan perawatan.

II. Evaluasi : terkait dari apa yang telah kita laksanakan :


Pendekatan kepada pasien yang kurang optimal sehingga kurang mampu mengkaji
dan menjalin hubungan interpersonal dengan baik.
III. Pembahasan :
Fokus masalah, penyelesaian, kendala yang muncul ( kaitkan dengan teori – teori
manajemen dan kepemimpinan ) :
Kurang tepatnya dalam pendokumentasian dan kurang optimalnya pendekatan dengan
pasien sehingga hasil pengkajian kurang lengkap

IV. Evaluasi diri :


Kurang tegas dalam memberikan pengarahan atau peringatan kepada perawat
pelaksana yang tidak menjalankan kegiatan sesuai tugas.

Paraf Mahasiswa Paraf pembimbing

(EIS WINANGSIH) (GUSTOP AMATIRIA )


Lampiran : Format Laporan Sebagai Kepala Ruangan

LEMBAR KERJA HARIAN

Nama Praktikan : Management Keperawatan


Tanggal : 23 November 2020
Jam datang : 7:00
Jam pulang : 13:00

A. Peran dalam agen pembaharuan


Ketua Tim

Peran Individu dalam Project hari ini :


No Nama Peran
1. Fadila Yuwantri Kepala Ruangan
2. Eis Winangsih Ketua Tim 1
3. Riska Anggraeni Ketua Tim 2
4. Nada Nusaibah Perawat Pelaksana Tim 1
5. Puji Aneref Yuni Perawat Pelaksana Tim 1
6. Ramadhani Perawat Pelaksana Tim 1
7. Riyanti Fadhila Amalina Perawat Pelaksana Tim 2
8. Aprilia Stya ningtyas Perawat Pelaksana Tim 2
9. Aditya Jaka Fernanda Perawat Pelaksana Tim 2

Hasil Analisis SWOT terhadap Ruangan Pada Saat Kegiatan :


S ( Strength) :
- Memiliki jumlah tenaga kesehatan yang mencukupi untuk merawat pasien
- Failitas mencukupi dalam pemeriksaan pasien
- Pasien sudah hamper 90% kooperatif
W ( Weakness) :
- Buku Laporan Katim yang datanya kurang lengkap
seperti tindakan yang sudah dilakukan dan belum
dilakukan tidak tertulis.
O (Opportunity) :
- Adanya pengawasan dari karu disetiap operan dan pre cofrence
- Adanya dukungan dari Kepala ruangan dan menejemen dari Rumah Sakit.

T (Threat) :
Pelaksanaan pendokumentasian kurang berjalan dengan baik yang dapat
menyebabkan implementasi tidak maksimal

Kegiatan Yang Direncanakan Pada Hari Ini :

P (Planning) :
Waktu Rencana Keterangan

07:30 Operan
Pre Conference
08:30 Pasien : M soleh Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut sp
3

Kaji TTV, observasi kondisi fisik,


Pasien :Anwari
observasi halusinasi, evaluasi
kemampuan menghardik, lanjut sp
3
Pasien : Ferliansyah Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi,evaluasi
kemampuan menghardik dan cara
minum obat

Pasien : saifudin Kaji TTV, observasi kondisi fisik,


observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut sp
3

Pasien : Mursalin
Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, evalusi
kemampuan menghardik dan
minum obat, lanjut sp3

Kaji TTV, observasi kondisi fisik,


Pasien : Meri
observasi halusinasi , evalusi
kemampuan menghardik, lanjut sp
3 dengan minum obat

Pasien : Akbar
Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut sp
3

Pasien : Budianto
Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut sp
3

Pasien : Fernando Kaji TTV, observasi kondisi fisik,


observasi halusinasi, Evauasi
kemampuan menghardik , lanjut sp
3 , evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri

Pasien : Idris Kaji TTV, observasi kondisi fisik,


observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut sp
3

Pasien : Sukardi
Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, Evauasi
kemampuan menghardik , lanjut sp
3 , evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri
Pasien : Bambang Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, Evauasi
kemampuan menghardik , lanjut sp
3 , evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri

Pasien : Julianto
Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, Evauasi
kemampuan menghardik , lanjut sp
3 , evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri

Pasien : Yusri Kaji TTV, observasi kondisi fisik,


observasi halusinasi, Evauasi
kemampuan menghardik , lanjut sp
3 , evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri

09:30 Supervisi perawat


Perawat : Ramadhani mengevaluasi cara menghardik dan
mengajarkan sp 3 dengan minum
obat.

Perawat : Puji Aneref Y.p Mengajarkan cara menghardik pada


Sp 1

Perawat : Nada Nusaibah Mengevaluasi cara


menghardik dan minum obat
, dan mengajarkan sp 4

10:00 Melakukan layanan keperawatan

11:30 Membagikan makan siang pada Pasien

12:00 Ishoma
13:00 Melakukan layanan keperawatan

13:30 Operan
O (Organizing) :
KEPALA
RUANGAN

KATIM KATIM

1 2

PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
1 2 3 1 2 3

A (Actuating) :
WAKTU KEGIATAN

07 :30 Operan dan preconference serta pemberian motifasi

09:30 Supervisi

13:30 Operan

C (Controlling) :
1. Absensi harian per sifht sesuai jadwal
2. Pengecekan kelengkapan dokumntasi asuhan keperawatan

Inovasi Kegiatan Yang Direncanakan :


Melakukan motifasi kerja setiap setelah operan

Hasil dan Evaluasi:


Masih terdapat pendokumentasian yang kurang lengkap sehingga mempengaruhi
implementasi Harus memperbaiki format pendokumentasian operan.
B. Peran dalam pengelolaan ruangan
Tanggal : 23 November 2020
Peran sebagai : Katim
Nama Anggota :
Katim : Riska Anggraeni

PP : Nada Nusaibah

Puji Aneref Yuni

Ramadhani

I . IDENTIFIKASI MASALAH hari terkait Man, Methode, Money, Materiial, Machine ( 5 M ) , (


sesuai peran masing –masing ).
Ket:

Man :

Untuk jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi dalam merawat pasien. Yaitu 1:4 dengan tinggat
ketergantungan pasien 90 % mandiri, sehingga perawat hanya perlu mengobservasi dan hanya ada
beberapa pasien yang butuh perhatian ekstra.
Methode :

Metode yang digunakan yaitu metode tim dan primer


Money :

Keuangan sudah terkendali sesuai kebijakan dari pihak Rumah Sakit


Material :

Buku laporan katim dan operan ada tapi format tidak lengkap

Alat pemeriksaan kesehatan terutama TTV ada tapi hanya tensi tidak mengecek suhu

No Nama Pasien Kondisi Tingkat ketergantungan


1. Hamdani Masih mendengar suara bisikan, makan Perawatan mandiri
minum (+), kooperatif, bisa di arahkan,
tidak ada masalah tidur, mandi (+),
Penampilan Rapi
2. Mulyadi Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, wajah
tampak lemas
3. Frans Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, pusing
4. Hernadi Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
5. Arif fadli Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), susah mengikuti
perintah, bisa di arahkan, tidak ada masalah
tidur, ingin pulang tinggi
6. Ayong Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
7. Sujio Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
8. Sariono Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
9. Hendra Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, namun emosi kadang labil, tidak
ada masalah tidur, wajah tampak lemas,
pusing dan makan hanya habis 1/2
10. Soni Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, pusing
11. Ahmad jamrudin Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidur 12 malam,
12. Da’i Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, wajah
masih mengantuk
13. Sutarni Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, wajah
tampak lemas

14. Pusranda Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri


makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, terbangun jam 2 malam dan tidak
bisa tidur lagi, wajah tampak lemas
15 Gatot purwanto Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan
Sudah tidak mendengar suara bisikan,
16 Agus purnomo Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan
Machine :
Tidak ada masalah
Untuk Ka.Tim termasuk pengkajian kondisi klien secara umum (lengkap ada pada catatan
perawatan di RS), tingkat ketergantungan klien.

Perencanaan penyelesaian masalah terkait masalah yang ditemukan : (dapat didahului dengan
analisa SWOT : (termasuk rencana pembagian tugas , rencana kegiatan harian, dan rencana
pemecahan masalah yang ditemukan)
Nama Perencanaan
Hamdani Observasi pasien karena keinginan pulang tinggi

Ayong Observasi pasien karena keinginan pulang tinggi,


evaluasi SP 1 jika pasien tidak dapat melakukan SP 1
ajarkan

Ket : Untuk Ka Tim : tulis renpra klien yang perlu penenganan ekstra, sedangkan renpra lengkap
ditulis pada catatan perawatan di klien RS.

I. Implementasi, kendala dan penyelesaiannya : menggunakan pendekatan fungsi manajemen :


perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, evaluasi dan pengendalian

Nama Implementasi
Ayong tidak bisa mengikuti perintah sesuai yang dianjurkan
perawat dalam latihan

Ket : untuk Ka Tim implementasi pelaksanaan renpra yang bermasalah saja yang ditulis.
Implementasi lengkap ada pada catatan perawatan.

II. Evaluasi : terkait dari apa yang telah kita laksanakan :


Pendekatan kepada pasien yang kurang optimal sehingga kurang mampu mengkaji dan
menjalin hubungan interpersonal dengan baik.
III. Pembahasan :
Fokus masalah, penyelesaian, kendala yang muncul (kaitkan dengan teori – teori
manajemen dan kepemimpinan) :
Kurang tepatnya dalam pendokumentasian dan kurang optimalnya pendekatan
dengan pasien sehingga hasil pengkajian kurang lengkap

IV. Evaluasi diri :


Kurang tegas dalam memberikan pengarahan atau peringatan kepada perawat
pelaksana yang tidak menjalankan kegiatan sesuai tugas.

Paraf Mahasiswa Paraf pembimbing

(RISKA ANGGRAENI) (GUSTOP AMATIRIA)


Lampiran : Format Laporan Sebagai Kepala Ruangan

LEMBAR KERJA HARIAN

Nama Praktikan : Management Keperawatan


Tanggal : 27 November 2020
Jam datang : 7:00
Jam pulang : 13:00

A. Peran dalam agen pembaharuan


Ketua Tim

Peran Individu dalam Project hari ini :

No Nama Peran
1. Riyanti Fadhilah Kepala Ruangan
Amalina
2. Aprilia Setya Ningtyas Ketua Tim 1
3. Aditya Jaka Fernanda Ketua Tim 2
4. Nada Nusaibah Perawat Pelaksana Tim
1
5. Puji Aneref Yuni Perawat Pelaksana Tim
1
6. Ramadhani Perawat Pelaksana Tim
1
7. Riska Anggraeni Perawat Pelaksana Tim
2
8. Eis Winangsih Perawat Pelaksana Tim
2
9. Fadilla Yuwantri Perawat Pelaksana Tim
2

Hasil Analisis SWOT terhadap Ruangan Pada Saat Kegiatan :

S ( Strength) : - Memiliki jumlah tenaga kesehatan yang mencukupi untuk


merawat pasien
- Failitas mencukupi dalam pemeriksaan pasien
- Pasien sudah hamper 90% kooperatif
W ( Weakness) :
- Buku Laporan Katim yang datanya kurang lengkap
seperti tindakan yang sudah dilakukan dan belum
dilakukan tidak tertulis
O (Opportunity) :
- Adanya pengawasan dari karu disetiap operan dan pre confrence
- Adanya dukungan dari Kepala ruangan dan menejemen dari Rumah Sakit.

T (Threat) :
Pelaksanaan pendokumentasian kurang berjalan dengan baik yang dapat
menyebabkan implementasi tidak maksimal

Kegiatan Yang Direncanakan Pada Hari

Ini : P (Planning) :
Waktu Rencana Keterangan

07:30 Operan
Pre Conference
08:30 Pasien : Anwari Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, dan
minum obat, lanjut sp 3

Kaji TTV, observasi kondisi fisik,


Pasien : Saifudin
observasi halusinasi, evaluasi
kemampuan menghardik, dan
minum obat, lanjut sp 3

Pasien : Mursalin Kaji TTV, observasi kondisi fisik,


observasi halusinasi,evaluasi
kemampuan menghardik, minum
obat dan bercakap cakap, lanjut sp 4

Pasien : Meri Kaji TTV, observasi kondisi fisik,


observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, minum
obat, dan bercakap cakap, lanjut sp
4

Pasien : Mursalin
Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, evalusi
kemampuan menghardik dan
minum obat, lanjut sp 3

Kaji TTV, observasi kondisi


Pasien : Meri
fisik, observasi halusinasi ,
evalusi kemampuan
menghardik, minum obat, dan
lanjut sp 3
Pasien : Akbar
Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, minum
obat, lanjut sp 3

Pasien : Budianto
Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, dan
minum obat, lanjut sp 3

Pasien : Fernando
Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , minum obat, dan
bercakap cakap, lanjut sp
4 ,evaluasi kemampuan
Pasien : Idris perawatan diri

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik,
Pasien : Sukardi minum pbat, bercakap – cakap,
lanjut sp 4

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , minum obat,
bercakap – cakap, lanjut sp 4
Pasien : Bambang Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik ,dan minum obat,
lanjut sp 3

Pasien : Julianto
Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , dan minum obat,
lanjut sp
3
Pasien : Yusri

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , minum obat,
lanjut sp 3 ,evaluasi pola tidur
Pasien : Solihin dan kemampuan perawatan diri

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi, latih
sp 1 menghardik suara bisikan,
Pasien : Arifin evaluasi pola tidur

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi, latih
sp 1 menghardik suara bisikan
09:30 Supervisi perawat
Perawat : Nada Nusaibah mengevaluasi cara menghardik,
minum obat, dan mengajarkan
sp 3 dengan bercakap - cakap.

Perawat : Puji Aneref Mengajarkan cara menghardik


Y.p
pada Sp 1

Mengevaluasi cara
Perawat : Ramadhani
menghardik dan minum
obat
, dan mengajarkan sp 4
10:00 Melakukan layanan keperawatan

11:30 Membagikan makan siang pada Pasien

12:00 Ishoma
13:00 Melakukan layanan keperawatan
13:30 Operan
O (Organizing) :
KEPALA
RUANGAN

KATIM KATIM

1 2

PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
1 2 3 1 2 3

A (Actuating) :

WAKTU KEGIATAN

07 :30 Operan dan preconference serta pemberian motifasi

09:30 Supervisi

13:30 Operan

C (Controlling) :
1. Absensi harian per sift sesuai jadwal
2. Pengecekan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan

Inovasi Kegiatan Yang Direncanakan :


Melakukan motifasi kerja setiap setelah operan

Hasil dan Evaluasi:


- Masih terdapat pendokumentasian yang kurang lengkap sehingga mempengaruhi implementasi

- Harus memperbaiki format pendokumentasian operan.


B. Peran dalam pengelolaan ruangan
Tanggal : 27 November 2020
Peran sebagai : Katim
Nama Anggota : Katim : Aprilia Setya Ningtyas
PP : - Nada Nusaibah
- Puji Aneref Yuni
- Ramadhani

I . IDENTIFIKASI MASALAH hari terkait Man, Methode, Money, Materiial, Machine ( 5 M ) , (


sesuai peran masing –masing ).
Ket:
Man :
Untuk jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi dalam merawat pasien. Yaitu 1:4 dengan tinggat
ketergantungan pasien 90 % mandiri, sehingga perawat hanya perlu mengobservasi dan hanya ada
beberapa pasien yang butuh perhatian ekstra.

Methode :
Metode yang digunakan yaitu metode tim dan primer

Money :
Keuangan sudah terkendali sesuai kebijakan dari pihak Rumah Sakit

Material :
Buku laporan katim dan operan ada tapi format tidak lengkap
Alat pemeriksaan kesehatan terutama TTV ada tapi hanya tensi tidak mengecek suhu

No Nama Pasien Kondisi Tingkat ketergantungan


1. Anwari Suara bisikan (-), makan minum (+), Perawatan mandiri
kooperatif, bisa di arahkan, tidak ada
masalah tidur
2. Saifudin Suara bisikan (-), makan minum (+), Perawatan mandiri
kooperatif, bisa di arahkan, sulit tidur,
pasien tampak lemas
3. Mursalin Suara bisikan (-), makan minum (+), Perawatan mandiri
kooperatif, bisa diarahkan, tidak ada
masalah tidur
4. Meri Suara bisikan (-), makan minum (+), Perawatan mandiri
kooperatif, bisa diarahkan, sering
terbangun tengah malam, pasien
tampak lemas
5. Akbar Suara bisikan (-), makan minum (+), Perawatan mandiri
susah mengikuti perintah, bisa di
arahkan, sering terbangun tengah
malam

6. Budianto Suara bisikan (-), makan minum (+), Perawatan mandiri


kooperatif, bisa diarahkan, tidur sering
terbangun malam hari
7. Idris Suara bisikan (-), makan minum perlu Perawatan mandiri
motivasi, kooperatif, bisa diarahkan,
tidak ada masalah tidur
8. Sukardi Suara bisikan (-), makan minum (+), Perawatan mandiri
kooperatif, bisa diarahkan, tidak ada
masalah tidur, mengeluh lemas
9. Fernando Suara bisikan (-), makan minum (+), Perawatan mandiri
kooperatif, bisa diarahkan, tidak ada
masalah tidur, kebersihan diri perlu
motivasi

10. Bambang Suara bisikan (-), makan minum (+), Perawatan mandiri
kooperatif, bisa diarahkan, tidak ada
masalah tidur, kebersihan diri perlu
motivasi
11. Julianto Suara bisikan (-), makan minum (+), Perawatan mandiri
kooperatif, bisa diarahkan, tidak ada
masalah tidur
12. Yusri Suara bisikan (-), makan minum (+), pasif, Perawatan mandiri
susah diajak komunikasi, sulit tidur, sering
terlihat mondar mandir
13. Solihin Masih mendengar suara bisikan saat Perawatan mandiri
sendirian, kooperatif, bisa diarahkan,
tidak ada masalah tidur

14. Arifin Suara bisikan masih terdengar, Perawatan mandiri


menganggap dirinya pendekar, bisa
diarahkan, tidak ada masalah tidur

Machine :
Tidak ada masalah
Untuk Ka.Tim termasuk pengkajian kondisi klien secara umum (lengkap ada pada catatan
perawatan di RS), tingkat ketergantungan klien.
Perencanaan penyelesaian masalah terkait masalah yang ditemukan : ( dapat didahului dengan
analisa SWOT : (termasuk rencana pembagian tugas , rencana kegiatan harian, dan rencana
pemecahan masalah yang ditemukan)
Nama Perencanaan
Idris Evaluasi kemampuan menghardik, beri motivasi untuk
makan dan minum

Fernando Emosi labil sehingga harus lebih sering di observasi,


ajarkan cara menghardik dan evaluasi kemampuan
menghardik, beri motivasi untuk personal hygient
Yusri Komunikasi pasif, masih terlihat bingung sering
mondar mandir, beri motivasi untuk tidur dan
usahakan komunikasi menggunakan bahasa jawa
Arifin Ajarkan cara menghardik dan evaluasi kemampuan
menghardik

Ket : Untuk Ka Tim : tulis renpra klien yang perlu penenganan ekstra, sedangkan renpra lengkap
ditulis pada catatan perawatan di klien RS.

I. Implementasi, kendala dan penyelesaiannya : menggunakan pendekatan fungsi manajemen :


perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, evaluasi dan pengendalian

Nama Implementasi
Yusri Tidak bisa mengikuti perintah sesuai yang dianjurkan
perawat dalam latihan

Ket : untuk Ka Tim implementasi pelaksanaan renpra yang bermasalah saja yang ditulis.
Implementasi lengkap ada pada catatan perawatan.

II. Evaluasi : terkait dari apa yang telah kita laksanakan :


Pendekatan kepada pasien yang kurang optimal sehingga kurang mampu mengkaji dan
menjalin hubungan interpersonal dengan baik.
III. Pembahasan :
Fokus masalah, penyelesaian, kendala yang muncul ( kaitkan dengan teori – teori
manajemen dan kepemimpinan ) :
Kurang tepatnya dalam pendokumentasian dan kurang optimalnya pendekatan
dengan pasien sehingga hasil pengkajian kurang lengkap

IV. Evaluasi diri :


Kurang tegas dalam memberikan pengarahan atau peringatan kepada perawat
pelaksana yang tidak menjalankan kegiatan sesuai tugas.

Paraf Mahasiswa Paraf pembimbing

(APRILIA SETYA NINGTYAS) (GUSTOP AMATIRIA)


Lampiran : Format Laporan Sebagai Kepala Ruangan

LEMBAR KERJA HARIAN

Nama Praktikan : Management keperawatan

Tanggal : 25 November 2020

Jam datang : 07:00

Jam pulang : 13:00

A. Peran dalam agen pembaharuan

Ketua Tim

Peran Individu dalam Project hari ini :


No Nama Peran
1. Fadila Yuwantri Perawat Pelaksana Tim
2
2. Eis Winangsih Perawat Pelaksana Tim
2
3. Riska Anggraeni Perawat Pelaksana Tim
2
4. Nada Nusaibah Perawat Pelaksana Tim
1
5. Puji Aneref Yuni Perawat Pelaksana Tim
1
6. Ramadhani Perawat Pelaksana Tim
1
7. Riyanti Fadhila Kepala Ruangan
Amalina
8. Aprilia Stya ningtyas Ketua Tim 1
9. Aditya Jaka Fernanda Ketua Tim 2
Hasil Analisis SWOT terhadap Ruangan Pada Saat Kegiatan :

S ( Strength) :

- Memiliki jumlah tenaga kesehatan yang mencukupi untuk merawat


pasien
- Failitas mencukupi dalam pemeriksaan pasien

- Pasien sudah hamper 90% kooperatif

W ( Weakness) :

- Buku Laporan Katim yang datanya kurang lengkap seperti tindakan


yang sudah dilakukan dan belum dilakukan tidak tertulis.
O (Opportunity) :
- Adanya pengawasan dari karu disetiap operan dan pre cofrence
- Adanya dukungan dari Kepala ruangan dan menejemen dari Rumah
Sakit.

T (Threat) :
Pelaksanaan pendokumentasian kurang berjalan dengan baik yang dapat
menyebabkan implementasi tidak maksimal

Kegiatan Yang Direncanakan Pada Hari


Ini : P (Planning) :

Waktu Rencana Keterangan

07:30 Operan
Pre Conference
08:30 Pasien : Hamdani Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut sp
3 ,evaluasi pola tidur dan kemampuan
Perawatan diri

Kaji TTV, observasi kondisi fisik,


Pasien :Ayong
observasi halusinasi, evaluasi
kemampuan menghardik, lanjut sp
3, evaluasi pola tidur dan kemampuan
perawatan diri
Pasien : Sariono Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi,ajarkan
kemampuan menghardik

Pasien : Soni Kaji TTV, observasi kondisi fisik,


observasi halusinasi,evaluasi
kemampuan menghardik, evaluasi
pola tidur dan kemampuan Perawatan
diri , lanjut sp
3

Pasien : Pusranda
minum obat, lanjut sp3

Kaji TTV, observasi kondisi


Pasien : Hendra
fisik, observasi halusinasi ,
evalusi kemampuan
menghardik, lanjut sp
3 dengan minum obat

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi, kaji
Pasien : Frans
kemampuan menghardik, lanjut
sp 3

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi, kaji

Pasien : Sujio kemampuan menghardik, lanjut


sp 3

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
Pasien : Hernadi menghardik , lanjut sp
3

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut
sp 3
Pasien : Arif Fadli

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , lanjut sp
Pasien : Agus Purnomo 3 , evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri
Pasien : Ahmad Kaji TTV, observasi kondisi
Jamrudin fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , lanjut sp
3 , evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
Pasien :Sutarno
menghardik , lanjut sp
3 , evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
Pasien : Da’i
menghardik , lanjut sp
3 , evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , lanjut sp
Pasien : Yusrin 3,

Kaji TTV, observasi kondisi


fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , lanjut sp
3

Pasien : Gatot Purwanto

09:30 Supervisi perawat


Perawat : Eis Winangsih mengevaluasi cara menghardik
dan mengajarkan sp 3 dengan
minum obat.

Mengajarkan cara menghardik


pada Sp 1
Perawat : Fadilla
Yuwantri
Mengevaluasi cara
menghardik dan minum
obat
, dan mengajarkan sp 4
Perawat : Riska
Anggraeni
10:00 Melakukan layanan keperawatan

11:30 Membagikan makan siang pada Pasien


12:00 Ishoma
13:00 Melakukan layanan keperawatan
13:30 Operan
O (Organizing) :

KEPALA
RUANGAN

KATIM KATIM

1 2

PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
1 2 3 1 2 3

A (Actuating) :

WAKTU KEGIATAN

07 :30 Operan dan preconference serta pemberian motifasi

09:30 Supervisi

13:30 Operan

C (Controlling) :

1. Absensi harian per sifht sesuai jadwal

2. Pengecekan kelengkapan dokumntasi asuhan keperawatan

Inovasi Kegiatan Yang Direncanakan :

Melakukan motifasi kerja setiap setelah operan

Hasil dan Evaluasi:

Masih terdapat pendokumentasian yang kurang lengkap sehingga mempengaruhi


implementasi Harus memperbaiki format pendokumentasian operan.
B. Peran dalam pengelolaan ruangan

Tanggal : 25 November 2020

Peran sebagai : Katim

Nama Anggota :

Katim : Aditya Jaka Fernanda

PP :Eis Winangsih

Fadilla Yuwantri

Riska Anggraeni

I . IDENTIFIKASI MASALAH hari terkait Man, Methode, Money, Materiial, Machine ( 5 M ) , (


sesuai peran masing –masing ).
Ket:

Man :

Untuk jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi dalam merawat pasien. Yaitu 1:4 dengan tinggat
ketergantungan pasien 90 % mandiri, sehingga perawat hanya perlu mengobservasi dan hanya ada
beberapa pasien yang butuh perhatian ekstra.

Methode :

Metode yang digunakan yaitu metode tim dan primer

Money :

Keuangan sudah terkendali sesuai kebijakan dari pihak Rumah Sakit

Material :

Buku laporan katim dan operan ada tapi format tidak lengkap

Alat pemeriksaan kesehatan terutama TTV ada tapi hanya tensi tidak mengecek suhu
No Nama Pasien Kondisi Tingkat ketergantungan
1. Hamdani Masih mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa
di arahkan, tidak ada masalah tidur,
mandi (+),
Penampilan Rapi
2. Ayong Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, wajah
tampak lemas
3. Sariono Masih mendengar suara bisikan, makan Perawatan mandiri
minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, pusing
4. Soni Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
5. Pusranda Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), susah mengikuti
perintah, bisa di arahkan, tidak ada
masalah
tidur,
6. Hendra Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
7. Frans Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, ingin
pulang tinggi
8. Sujio Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
9. Hernadi Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
wajah tampak lemas,
pusing dan makan hanya habis 1/2
10. Arif Fadli Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, pusing
11. Agus Purnomo masih mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan,
12. Ahmad Jamrudin Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, wajah
masih mengantuk
13. Sutarno Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, wajah
tampak lemas
14. Da’i Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan,

15. Yusrin Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri


makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
terbangun jam 2 malam dan tidak
bisa tidur lagi, wajah tampak lemas
16. Gatot Purwanto Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,

Machine :
Tidak ada masalah
Untuk Ka.Tim termasuk pengkajian kondisi klien secara umum (lengkap ada pada catatan
perawatan di RS), tingkat ketergantungan klien.
Perencanaan penyelesaian masalah terkait masalah yang ditemukan : ( dapat didahului dengan
analisa SWOT : (termasuk rencana pembagian tugas , rencana kegiatan harian, dan rencana
pemecahan masalah yang ditemukan)
Nam Perencanaan
a
Frans Observasi pasien karena keinginan pulang tinggi
sehingga
harus di awasi karena ditakutkan kabur, observasi
kemampuan menghardik
Ayong Emosi labil sehingga harus lebih sering di observasi,

Ket : Untuk Ka Tim : tulis renpra klien yang perlu penenganan ekstra, sedangkan renpra lengkap
ditulis pada catatan perawatan di klien RS.

I. Implementasi, kendala dan penyelesaiannya : menggunakan pendekatan fungsi manajemen :


perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, evaluasi dan pengendalian

Nama Implementasi
Ayong tidak bisa mengikuti perintah sesuai yang dianjurkan
perawat dalam latihan

Ket : untuk Ka Tim implementasi pelaksanaan renpra yang bermasalah saja yang ditulis.
Implementasi lengkap ada pada catatan perawatan.

II. Evaluasi : terkait dari apa yang telah kita laksanakan :


Pendekatan kepada pasien yang kurang optimal sehingga kurang mampu mengkaji dan
menjalin hubungan interpersonal dengan baik.
III. Pembahasan :
Fokus masalah, penyelesaian, kendala yang muncul ( kaitkan dengan teori – teori
manajemen dan kepemimpinan ) :
Kurang tepatnya dalam pendokumentasian dan kurang optimalnya pendekatan
dengan pasien sehingga hasil pengkajian kurang lengkap

IV. Evaluasi diri :


Kurang tegas dalam memberikan pengarahan atau peringatan kepada perawat
pelaksana yang tidak menjalankan kegiatan sesuai tugas.

Paraf Mahasiswa Paraf pembimbing

(ADITYA JAKA FERNANDA) (GUSTOP AMATIRIA )


LAPORAN PRE DAN POST
CONFERENCE
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

F
O
R
M
A
T

T
I
M
B
A
N
G

T
E
R
I
M
A

(
O
V
E
R
A
N
)

Nama Pasien : Mursalin Ruang : kutilang


Umur : 33 Dx. Medis : skizofreni
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK
Data Fokus DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tadi malam “Pasien mengatakan suaranya
terbangun dua kali karena ribut dan sudah jarang terdengar”
brisik sehingga sulit tidur seperti “ pasien mngatakan sudah bisa
orang yang hanya mejamkan mata menghardik suara palsu dan
tapi tidak bisa tidur nyenyak” mengatasi suara palsu dengan
“Pasien mengatakan suaranya minum obat ”
sudah jarang terdengar”
“ pasien mngatakan sudah bisa DO:
menghardik suara palsu” - Pasien sudah mampu
melakukan SP 1 dan sp 2
DO: halusinasi
- Pasien sudah mampu - Pasien kooperatif
melakukan SP1 - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 100/80 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 90/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK
latihan sp 1 dan rutin
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Meri Ruang : kutilang


Umur : 38 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tadi malam “ pasien mngatakan sudah bisa “pasien mngatakan sudah bisa
terbangun 1kali sekitar jam 1 malam menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
karena ribut dan brisik sehingga sulit mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
tidur seperti orang yang hanya minum obat ” obat dan juga sudah bisa
mejamkan mata tapi tidak bisa tidur mengendalikan emosi dengan tarik
nyenyak” DO: nafas dalam”
“Pasien mengatakan suaranya sudah - Pasien sudah mampu
jarang terdengar” melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
“ pasien mngatakan sudah bisa halusinasi - Pasien sudah mampu
menghardik suara palsu” - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
- ADL mandiri dan SP1 RPK
DO: - TD: 110/90 mmHg - Pasien kooperatif
- Pasien sudah mampu - ADL mandiri
melakukan SP1 - TD: 100/90 mmHg
- Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 100/90 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Saifudin Ruang : kutilang


Umur : 34 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan sering “Pasien mengatakan suaranya “Pasien mengatakan sering terbangun
terbangun dimalam hari” sudah jarang terdengar” dimalam hari”
“Pasien mengeluh lemas” “Pasien mengatakan suaranya sudah
“Pasien mengatakan suaranya DO: jarang terdengar”
sudah jarang terdengar” - Pasien sudah mampu
melakukan SP1-4 DO:
DO: - Pasien kooperatif - Pasien sudah mampu
- Pasien sudah mampu - ADL mandiri melakukan SP1-4
melakukan SP1-4 halu dan - TD: 110/80 mmHg - Pasien kooperatif
RPK - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 100/80 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan
melakukan SP1-4 halu
3. Menganjurkan untuk terus
latihan sp 1-4 halu & RPK
dan rutin mengonsumsi
obat
Intervensi yang belum dilakukan - - -
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Idris Ruang : kutilang


Umur : 39 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan pusing, lemas , “Pasien mengatakan masih “ pasien mngatakan sudah bisa
lehernya terasa panas , mulutnya mendengar suara suara palsu yaitu menghardik suara palsu dan
terasa panas, dan merasa badanya suara perempuan yaitu suara mengatasi suara palsu dengan minum
sedikit hangat” tetangganya yang judes selalu obat dan juga sudah bisa
“Pasien mengatakan masih menyuruh melakukan banyak mengendalikan emosi dengan tarik
mendengar suara suara palsu yaitu aktivitas” nafas dalam ”
suara perempuan yaitu suara “ pasien mengatakan sudah bisa
tetangganya yang judes selalu menghardik suara palsu tapi DO:
menyuruh melakukan banyak masih saja mendengar suara suara - Pasien sudah mampu
aktivitas” palsu” melakukan SP 1-2 halusinasi
“ pasien mengatakan sudah bisa dan SP1 RPK
menghardik suara palsu tapi masih DO: - Pasien kooperatif
saja mendengar suara suara palsu” - Pasien sudah mampu - ADL mandiri
melakukan SP 1 dan sp 2 - TD: 100/80 mmHg
DO: halusinasi
- Pasien sudah mampu - Pasien kooperatif
melakukan SP1 - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 100/90 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 90/70 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Akbar Ruang : kutilang


Umur : 39 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan serong “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mngatakan sudah bisa
terbangun dimalam karena ribut dan menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
brisik sehingga sulit tidur seperti mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
orang yang hanya mejamkan mata minum obat ” obat dan juga sudah bisa
tapi tidak bisa tidur nyenyak” mengendalikan emosi dengan tarik
“Pasien mengatakan suaranya sudah DO: nafas dalam ”
jarang terdengar” - Pasien sudah mampu
“ pasien mngatakan sudah bisa melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
menghardik suara palsu” halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
DO: - ADL mandiri dan SP1 RPK
- Pasien sudah mampu - TD: 120/90 mmHg - Pasien kooperatif
melakukan SP1 - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 130/80 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 140/90 mmHg

Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Sukardi Ruang : kutilang


Umur : 32 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan serong “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mngatakan sudah bisa
terbangun dimalam karena ribut dan menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
brisik sehingga sulit tidur seperti mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
orang yang hanya mejamkan mata minum obat ” obat dan juga sudah bisa
tapi tidak bisa tidur nyenyak” mengendalikan emosi dengan tarik
“Pasien mengatakan suaranya sudah DO: nafas dalam ”
jarang terdengar” - Pasien sudah mampu
“ pasien mngatakan sudah bisa melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
menghardik suara palsu” halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
DO: - ADL mandiri dan SP1 RPK
- Pasien sudah mampu - TD: 110/80 mmHg - Pasien kooperatif
melakukan SP1 - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 100/80 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 100/70 mmHg

Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Bambang Ruang : kutilang


Umur : 33 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tidur nyenyak” “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mngatakan sudah bisa
“Pasien mengatakan suaranya sudah menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
jarang terdengar” mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
“ pasien mngatakan sudah bisa minum obat ” obat dan juga sudah bisa
menghardik suara palsu” mengendalikan emosi dengan tarik
DO: nafas dalam ”
DO: - Pasien sudah mampu
- Pasien sudah mampu melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
melakukan SP1 halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
- ADL mandiri - ADL mandiri dan SP1 RPK
- TD: 100/70 mmHg - TD: 110/80 mmHg - Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 100/70 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 4. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 5. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 6. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 7. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Julianto Ruang : kutilang


Umur : 43 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tidur nyenyak” “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mngatakan sudah bisa
“Pasien mengatakan suaranya sudah menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
jarang terdengar” mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
“ pasien mngatakan sudah bisa minum obat ” obat dan juga sudah bisa
menghardik suara palsu” mengendalikan emosi dengan tarik
DO: nafas dalam ”
DO: - Pasien sudah mampu
- Pasien sudah mampu melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
melakukan SP1 halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
- ADL mandiri - ADL mandiri dan SP1 RPK
- TD: 150/90 mmHg - TD: 130/80 mmHg - Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 130/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Fernando Ruang : kutilang


Umur : 26 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tidur nyenyak” “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mngatakan sudah bisa
“Pasien mengatakan suaranya sudah menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
jarang terdengar” mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
“ pasien mngatakan sudah bisa minum obat ” obat dan juga sudah bisa
menghardik suara palsu” mengendalikan emosi dengan tarik
DO: nafas dalam ”
DO: - Pasien sudah mampu
- Pasien sudah mampu melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
melakukan SP1 halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
- ADL mandiri - ADL mandiri dan SP1 RPK
- TD: 130/80 mmHg - TD: 120/80 mmHg - Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 110/70 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Yusri Ruang : kutilang


Umur : 33 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan Waham Halusinasi dan waham

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan dirinya polisi “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mengatakan sudah bisa
dan ingin disunat ” menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
“Pasien mengatakan suaranya sudah mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
jarang terdengar” minum obat ” obat “
“ pasien mengatakan tidak bisa “ pasien mengatakan bahwa
menghardik dan tidak paham apa itu dirinya sekarang masih polisi” DO:
menghardik” - Pasien sudah mampu
DO: melakukan SP 1-2 halusinasi
DO: - Pasien sudah mampu dan SP1 Waham
- Pasien belum mam melakukan SP 1 dan sp 2 - Pasien kooperatif
melakukan SP1 halusinasi halusinasi - ADL mandiri
dan waham - Pasien kooperatif - TD: 100/70 mmHg
- Pasien kooperatif - ADL mandiri
- ADL mandiri - TD: 110/80 mmHg
- TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
5. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu dan melakukan SP 1-2 halu dan
dan waham waham waham
6. Menganjurkan untuk terus 3. Menganjurkan untuk terus
latihan sp 1 halu & waham latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
dan rutin mengonsumsi 3. Menganjurkan untuk terus 2 waham
obat latihan sp 2 halu dan sp 2
7. Latih SP 2 halusinasi dan Waham
Waham

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 waham dan - mengevalusi SP 1-2 waham dan
SP1-2 halusinasi SP1-3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 waham - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 waham
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Arifin Ruang : kutilang


Umur : 28 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan bisa tidur “Pasien mengatakan masih “Pasien mengatakan suaranya sudah
nyenyak” mendengar suara bisikan jika jarang terdengar”
“Pasien mengatakan masih sedang sendirian” “pasien mngatakan sudah bisa
mendengar suara bisikan jika sedang “ pasien mengatakan sudah bisa menghardik suara palsu dan
sendirian” menghardik suara palsu dan mengatasi suara palsu dengan minum
“ pasien mngatakan sudah bisa mengatasi suara palsu dengan obat dan juga sudah bisa
menghardik suara palsu” minum obat ” mengendalikan emosi dengan tarik
nafas dalam”
DO: DO:
- Pasien sudah mampu - Pasien sudah mampu DO:
melakukan SP1 melakukan SP 1 dan sp 2 - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif halusinasi melakukan SP 1-2 halusinasi
- ADL mandiri - Pasien kooperatif dan SP1 RPK
- TD: 120/80 mmHg - ADL mandiri - Pasien kooperatif
- TD: 100/80 mmHg - ADL mandiri
- TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Pagi :

PP Malam :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Kasyanto Ruang : kutilang


Umur : 37 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tadi malam “pasien mengatakan sudah tidak “pasien mengatakan sudah bisa
terbangun 2 kali sekitar jam 12 mendengar suara bisikan” menghardik suara palsu dan
malam dan jam 3 malam ” “ pasien mengatakan sudah bisa mengatasi suara palsu dengan minum
“pasien mengatakan jika dirinya menghardik suara palsu dan obat dan juga sudah bisa
lemas” mengatasi suara palsu dengan mengendalikan emosi dengan tarik
“Pasien mengatakan suaranya sudah minum obat ” nafas dalam”
jarang terdengar”
“ pasien mengatakan sudah bisa DO: DO:
menghardik suara palsu” - Pasien sudah mampu - Pasien sudah mampu
melakukan SP 1 dan sp 2 melakukan SP 1-2 halusinasi
DO: halusinasi dan SP1 RPK
- Pasien sudah mampu - Pasien kooperatif - Pasien kooperatif
melakukan SP1 - ADL mandiri - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 110/90 mmHg - TD: 100/90 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 110/90 mmHg

Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Pagi :
PP Malam :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Wawan Ruang : kutilang


Umur : 29 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan waham Halusinasi dan waham Halusinasi dan waham

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan bawah tidurnya “Pasien mengatakan suaranya “Pasien mengatakan sering terbangun
nyenyak” masih terdengar terdengar” dimalam hari”
“Pasien mengatakan suaranya “Pasien mengatakan suaranya sudah
sudah jarang terdengar” DO: jarang terdengar”
- Pasien sudah mampu
DO: melakukan SP1 DO:
- Pasien belum mampu - Ajarkan pasien SP2 - Pasien sudah mampu
melakukan SP1 - Pasien kooperatif melakukan SP1-4
- Pasien kooperatif - ADL mandiri - Pasien kooperatif
- ADL mandiri - TD: 100/70 mmHg - ADL mandiri
- TD: 100/70 mmHg - TD: 100/80 mmHg

Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Mengevaluasi SP 1 1. Mengevaluasi SP1-4 halusinasi
2. Observasi kemampuan halusinasi 2. Anjurkan pasien untuk terus
melakukan SP1-4 halu 2. Observasi TTV latihan SP1-4 secara rutin
3. Menganjurkan untuk terus 3. Anjurkan untuk terus latihan
latihan sp 1-4 halu & RPK SP1 secara rutin
dan rutin mengonsumsi
obat
Intervensi yang belum dilakukan 1. Mengajarkan pasien menghardik 1. Mengajarkan SP 2 halusinasi -

Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -


(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Pagi :
PP Malam :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Gatot Ruang : kutilang


Umur :43 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “pasien mengatakan terbangun 1 kali “Pasien mengatakan masih “ pasien mngatakan sudah bisa
jam 2 malam karena teman- mendengar suara suara palsu yaitu menghardik suara palsu dan
temannya berisik” suara perempuan” mengatasi suara palsu dengan minum
“pasien memgatakan masih sering “ pasien mengatakan sudah bisa obat dan juga sudah bisa
mendengar suara bisikan” menghardik suara palsu tapi mengendalikan emosi dengan tarik
“ masih saja mendengar suara suara nafas dalam ”
palsu”
DO: DO:
- Pasien sudah mampu DO: - Pasien sudah mampu
melakukan SP1 - Pasien sudah mampu melakukan SP 1-2 halusinasi
- Pasien kooperatif melakukan SP 1 dan sp 2 dan SP1 RPK
- ADL diarahkan halusinasi - Pasien kooperatif
- Pasien malas mandi - Pasien kooperatif - ADL arahkan
- TD: 100/70 mmHg - ADL diarahkan - TD: 100/80 mmHg
- TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Pagi :

PP Malam :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : M. Agus Ruang : kutilang


Umur : 28 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) - Pasien mengatakan tadi malam - Pasien mengatakan makan - Pasien mengatakan suaranya
tidur nyenyak siang habis sudah jarang terdengar
- Pasien mengatakan makan pagi - pasien mengatakan sudah bisa - Pasien mngatakan sudah bisa
tidak habis karena tidak slera menghardik suara palsu, menghardik suara palsu dan
makan minum obat dan bercakap - mengatasi suara palsu
- pasien mengatakan sudah bisa cakap dengan bercakap cakap dan
menghardik suara palsu, juga sudah bisa
minum obat dan bercakap - mengendalikan emosi
cakap DO: dengan tarik nafas dalam
- Pasien sudah mampu
DO: melakukan SP 1 - sp 3 DO:
- Pasien sudah mampu halusinasi - Pasien sudah mampu
melakukan SP1 – SP 3 - Pasien kooperatif melakukan SP 1-3 halusinasi
- Pasien kooperatif - ADL mandiri dan SP1 RPK
- ADL perlu diarahkan - TD: 110/80 mmHg - Pasien kooperatif
terutama makan - ADL mandiri
- TD: 130/80 mmHg - TD: 110/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP3 halusinasi melakukan SP 3 halu melakukan SP 1-4 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK
latihan sp 3
3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 4 halu latihan sp 3 halu dan sp 1 latihan sp 1-4 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Ahmad Jamrudin Ruang : kutilang


Umur : 38 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) - Pasien mengatakan tadi malam - pasien mngatakan sudah - pasien mngatakan sudah bisa
tidur nyenyak bisa menghardik suara menghardik suara palsu dan
- Pasien mengatakan suara bisikan palsu dan mengatasi suara mengatasi suara palsu dengan
terakhir terdengar 3 hari yang palsu dengan minum obat ” minum obat dan juga sudah
lalu bisa mengendalikan emosi
- Pasien mengatakan sudah bisa DO: dengan tarik nafas dalam”
menghardik suara palsu - Pasien sudah mampu
melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
DO: halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien sudah mampu - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
melakukan SP1 - ADL mandiri dan SP1 RPK
- Pasien kooperatif - TD: 110/80 mmHg - Pasien kooperatif
- ADL mandiri - ADL mandiri
- TD: 110/70 mmHg - TD: 100/90 mmHg

Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Hamdani Ruang : kutilang


Umur : 30 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) - Pasien mengatakan sering - Pasien - Pasien mengatakan sering
terbangun dimalam hari mengatakan suaranya terbangun dimalam hari
- Pasien mengeluh lemas sudah jarang terdengar” - Pasien mengatakan suaranya
- Pasien mengatakan belum mandi sudah jarang terdengar
- Pasien mengatakan suaranya DO:
sudah jarang terdengar - Pasien sudah mampu DO:
- Pasien mengatakan nafsu makan melakukan SP1-4 - Pasien sudah mampu
membaik - Pasien kooperatif melakukan SP1-4
- ADL diarahkan terutama - Pasien kooperatif
DO: personal hygient - ADL diarahkan
- Pasien sudah mampu - TD: 110/80 mmHg - TD: 100/80 mmHg
melakukan SP1-4 halu dan
RPK
- Pasien kooperatif
- ADL diarahkan terutama
personal hygient
- TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan
melakukan SP1-4 halu
3. Menganjurkan untuk terus
latihan sp 1-4 halu & RPK
dan rutin mengonsumsi
obat
Intervensi yang belum dilakukan - - -
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Ayong Ruang : kutilang


Umur : 50 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : - DS : - DS : -
(Subjektif dan Objektif)
DO: DO:
- Pasif, tidak bisa diajak DO: - Pasif
komunikasi - Pasif - ADL mandiri
- ADL diarahkan terutama - ADL diarahkan - TD: 100/80 mmHg
personal hygient - TD: 100/90 mmHg - Emosi labil
- TD: 110/90 mmHg - Emosi masih labil
- Emosi labil, sempat kumat
memukul temannya
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Sutarno Ruang : kutilang


Umur : 40 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) - Pasien mengatakan tadi malam - pasien mngatakan sudah - pasien mngatakan sudah bisa
tidur nyenyak bisa menghardik suara menghardik suara palsu dan
- Pasien mengatakan tidak ada palsu dan mengatasi suara mengatasi suara palsu dengan
suara bisikan palsu dengan minum obat ” minum obat dan juga sudah
- pasien mngatakan sudah bisa bisa mengendalikan emosi
menghardik suara palsu” DO: dengan tarik nafas dalam ”
- Pasien sudah mampu
DO: melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
- Pasien sudah mampu halusinasi - Pasien sudah mampu
melakukan SP1 - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
- Pasien kooperatif - ADL diarahkan terutama dan SP1 RPK
- ADL diarahkan terutama personal hygient - Pasien kooperatif
personal hygient - TD: 110/70 mmHg - ADL diarahkan terutama
- TD: 100/60 mmHg personal hygient
- TD: 110/80 mmHg

Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Pusranda Ruang : kutilang


Umur : 33 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tenang dan “ pasien mengatakan mengatasi “pasien mngatakan sudah bisa
tidak ada suara bisikan lagi, suara palsu dengan minum obat ” menghardik suara palsu dan
“ pasien mngatakan sudah bisa mengatasi suara palsu dengan minum
menghardik suara palsu” DO: obat dan juga sudah bisa
- Pasien sudah mampu mengendalikan emosi dengan tarik
DO: melakukan SP 1 dan sp 2 nafas dalam”
- Pasien sudah mampu halusinasi
melakukan SP1 - Pasien kooperatif DO:
- Pasien kooperatif - ADL mandiri - Pasien sudah mampu
- ADL mandiri - TD: 100/80 mmHg melakukan SP 1-2 halusinasi
- TD: 100/70 mmHg dan SP1 RPK
- Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Hendra Ruang : kutilang


Umur : 34 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan suaranya sudah “ pasien mngatakan sudah bisa “pasien mngatakan sudah bisa
jarang terdengar” menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
“ pasien mngatakan sudah bisa mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
menghardik suara palsu” minum obat ” obat dan juga sudah bisa
“Pasien mengatakan sudah mengendalikan emosi dengan tarik
melakukan aktivitas seperti bersih- DO: nafas dalam”
bersih” - Pasien sudah mampu
melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
DO: halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien sudah mampu - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
melakukan SP1 – sp 4 - ADL mandiri dan SP1 RPK
- Pasien kooperatif - TD: 120/90 mmHg - Pasien kooperatif
- ADL mandiri - ADL mandiri
- TD: 120/80 mmHg - TD: 110/90 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 – SP4 melakukan SP 2 halu melakukan SP 3 halu
halusinasi mengajarkan sp 2 RPK 3. Mengevaluasi SP3 RPK dan
3. Menganjurkan untuk terus sp 3 Halusinasi
latihan sp 1 - 4 dan rutin 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
mengonsumsi obat latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
4. Mengevaluasi SP 1 - 4 halu RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 3 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengevaluasi sp 3 halusinasi halusinasi
- mengevaluasi sp 3 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 4 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Frans Ruang : kutilang


Umur : 27 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tidak ada lagi PASIE PULANG JAM 14:00”
terdengar suara bisikan
“Pasien mengatakan ingin pulang (↑)” DO:
“Pasien mengatakan sudah mandi” - Pasien sudah mampu
melakukan SP1-4
DO: - Pasien kooperatif
- Pasien sudah mampu - ADL mandiri
melakukan SP1-4 halu dan - TD: 110/80 mmHg
RPK
- Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 100/80 mmHg

Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV


2. Observasi kemampuan
melakukan SP1-4 halu
3. Menganjurkan untuk terus
latihan sp 1-4 halu & RPK
dan rutin mengonsumsi
obat
Intervensi yang belum dilakukan - - -
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore

PP Sore : PP Malam :

Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Hernadi Ruang : kutilang


Umur : 27 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tidak ada
terdengar suara bisiskan lagi”
“Pasien mengatakan sudah
melakukan aktivitas secara mandiri
dan bisa bercakap cakap sama kawan
dengan baik”
“ Pasien mengatakan sehat dan tidak
ada penyakit seperti demam”
“pasien mengatakan tidak pernah
marah dan memukulin teman di
ruangannya”

DO:
- Pasien sudah mampu
melakukan SP1,2 dan 3
- Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 110/70 mmHg
- PASIEN PULANG JAM
11:00
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan
melakukan SP1, 2 dan 3
halusinasi
3. Menganjurkan untuk terus
latihan sp 1,2 dan 3 dan
rutin mengonsumsi obat
4. Latih SP 1,2,3 halu
5. Mengevaluasi SP 1-3

Intervensi yang belum dilakukan - mengajarkan SP 4 RPK -

Hal-hal yang perlu diperhatikan - -


(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi :

PP Sore :

Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Arif Fadli Ruang : kutilang


Umur : 39 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) ““Pasien mengatakan tidak ada “Pasien mengatakan tidak ada “ pasien mngatakan sudah bisa
terdengar suara bisiskan lagi” terdengar suara bisiskan lagi” menghardik suara palsu dan
“Pasien mengatakan sudah “Pasien mengatakan ma/mi (+) mengatasi suara palsu dengan minum
melakukan aktivitas secara mandiri “Pasien mengatakan minum obat obat dan juga sudah bisa
dan bisa bercakap cakap sama kawan (+) mengendalikan emosi dengan tarik
dengan baik” DO: nafas dalam ”
“ Pasien mengatakan sehat dan tidak - Pasien sudah mampu
ada penyakit seperti demam” melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
“pasien mengatakan tidak pernah halusinasi - Pasien sudah mampu
marah dan memukulin teman di - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
ruangannya”” - ADL mandiri dan SP1 RPK
- TD: 120/80 mmHg - Pasien kooperatif
DO: - ADL mandiri
- Pasien sudah mampu - TD: 120/80 mmHg
melakukan SP1,2 dan 3
- Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 110/70 mmHg
- PASIEN PULANG JAM
11:00
-

Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1, 2 dan melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
halusinasi mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
3. Menganjurkan untuk terus sp 3 Halusinasi
latihan sp 1,2 dan 3 dan 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
rutin mengonsumsi obat latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
4. Latih SP 1,2,3 halu RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
5. Mengevaluasi SP 1-3 mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengajarkan SP 3 Halusinasi - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
- mengajarkan SP 2 dan 3 RPK 2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Sariono Ruang : kutilang


Umur : 32 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan lemas” “Pasien mengatakan suaranya “Pasien mengatakan suaranya sudah
“Pasien mengatakan suaranya sudah jarang terdengar” jarang terdengar”
masih terdengar” “ pasien mngatakan sudah bisa “pasien mngatakan sudah bisa
“ pasien mngatakan sudah bisa menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
menghardik suara palsu” mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
minum obat ” obat dan juga sudah bisa
DO: mengendalikan emosi dengan tarik
- Pasien sudah mampu DO: nafas dalam”
melakukan SP1 - Pasien sudah mampu
- Pasien terlihat bingung melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
- ADL dibimbimg halusinasi - Pasien sudah mampu
- TD: 120/80 mmHg - Pasien terlihat bingung melakukan SP 1-2 halusinasi
- ADL dibimbimg dan SP1 RPK
- TD: 120/80 mmHg - Pasien kooperatif
- ADL dibimbing
- TD: 120/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Da’i Ruang : kutilang


Umur : 35 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tidurnya “Pasien mengatakan suaranya “Pasien mengatakan sering terbangun
nyenyak” sudah jarang terdengar” dimalam hari”
“Pasien mengatakan suaranya “Pasien mengatakan suaranya sudah
sudah jarang terdengar” DO: jarang terdengar”
- Pasien sudah mampu
DO: melakukan SP1-3 DO:
- Pasien sudah mampu - Pasien kooperatif - Pasien sudah mampu
melakukan SP1-3 halu dan - ADL mandiri melakukan SP1-3
RPK - TD: 110/80 mmHg - Pasien kooperatif
- Pasien kooperatif - ADL mandiri
- ADL mandiri - TD: 100/80 mmHg
- TD: 100/70 mmHg

Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV


2. Observasi kemampuan
melakukan SP1-3 halu
3. Menganjurkan untuk terus
latihan sp 1-3 halu & RPK
dan rutin mengonsumsi
obat
Intervensi yang belum dilakukan Mengevaluasi sp3 Mengevaluasi sp3 Mengevaluasi sp3
Mengajarkan sp4 halusinasi Mengajarkan sp4 halusinasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Yusrin Ruang : kutilang


Umur : 37 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan masih “Pasien mengatakan masih “ pasien mngatakan sudah bisa
mendengar suara bisikan” mendengar suara suara palsu “ menghardik suara palsu dan
“ pasien mengatakan sudah bisa “pasien mengatakan sudah bisa mengatasi suara palsu dengan minum
menghardik suara palsu tapi masih menghardik suara palsu tapi obat dan juga sudah bisa
saja mendengar suara suara palsu” masih saja mendengar suara suara mengendalikan emosi dengan tarik
palsu” nafas dalam ”
DO:
- Pasien sudah mampu DO: DO:
melakukan SP1 - Pasien sudah mampu - Pasien sudah mampu
- Pasien manipulative (pura melakukan SP 1 dan sp 2 melakukan SP 1-3 halusinasi
pura pingsan) halusinasi dan SP1 RPK
- ADL mandiri - Pasien manipulatif - Pasien kooperatif
- TD: 130/90 mmHg - ADL mandiri - ADL mandiri
- TD: 120/80 mmHg - TD: 120/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)

FORMAT TIMBANG TERIMA


(OVERAN)

Nama Pasien : Sujio Ruang : kutilang


Umur : 33 Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Tanggal :1 desember 2020

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK Halusinasi dan RPK

Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan serong “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mngatakan sudah bisa
terbangun dimalam karena ribut dan menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
brisik sehingga sulit tidur seperti mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
orang yang hanya mejamkan mata minum obat ” obat dan juga sudah bisa
tapi tidak bisa tidur nyenyak” mengendalikan emosi dengan tarik
“Pasien mengatakan suaranya sudah DO: nafas dalam ”
jarang terdengar” - Pasien sudah mampu
“ pasien mngatakan sudah bisa melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
menghardik suara palsu” halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif melakukan SP 1-3 halusinasi
DO: - ADL mandiri dan SP1 RPK
- Pasien sudah mampu - TD: 120/80 mmHg - Pasien kooperatif
melakukan SP1 - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 120/80 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 120/90 mmHg

Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 4. Observasi TTV 5. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 5. Observasi kemampuan 6. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 7. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 6. Menganjurkan untuk terus 8. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat

Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 halusinasi - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :

PP Sore : PP Malam : PP Pagi :

Karu : Karu :
LAPORAN
BEDSIDE
TEACHING
LAPORAN BEDSIDE TEACHING
DI RUANG KUTILANG
RS JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Nada Nusaibah (1714301001)
Puji Aneref Yuni Prestesia (1714301002)
Eis Winangsih (1714301003)
Ramadhani (1714301004)
Riska Anggraeni (1714301005)
Fadilla Yuwantri (1714301006)
Riyanti Fadhilah Amalina (1714301007)
Aprilia Setya Ningtyas (1714301008)
Aditya Jaka Fernanda (1714301010)

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
LAPORAN RESUME BEDSIDE TEACHING (BST)

A. Pengertian
Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang mendekatkan
pembelajar pada real clinical setting. Beside teaching merupakan metode pembelajaran di
mana pembelajar mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif secara
terintegrasi. Sementara itu, dosen bertindak sebagai fasilitator dan mitra pembelajaran yang
siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik kepada pembelajar. Di dalam proses
beside teaching diperlikan kearifan fasilitator tentang kemungkinan timbulnya hal-hal yang
tidak diinginkan sebagai akibat dari interaksi antara pembelajar dan pasien.
B. Manfaat
1. Bagi pasien :
a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan
b. Memberikan perawatan secara professional dan efektif kepada pasien
c. Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi perawat
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, efektif dan psikomotor perawat
b. Menjalin kerjasama perawat dan pasien
c. Lebih mempererat lagi hubungan antara perawat dan pasien
3. Bagi pihak RSJ Daerah Provinsi Lampung
Menciptakan mutu pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung khususnya
ruangan.
C. Pelaksanaan
Kegiatan : Bed Side Teaching pada pasien halusinasi
Tempat : Ruang Kutilang
Waktu : Kamis, 3 Desember 2020

1. Karakteristik pasien
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswa program studi
Sarjana Terapan Keperawatan pada tanggal 3 Desember 2020 terhadap pasien di RSJ
Daerah Provinsi Lampung didapatkan data bahwa pasien dengan halusinasi masuk di
ruang IGD RSJ Daerah Provinsi Lampung pada tanggal 31 Oktober 2020 pukul 16.20
WIB.
2. Data yang dikaji lebih lanjut
a. Data objektif yaitu mengkaji tekanan darah, denyut nadi, suhu, dan pernafasan.
b. Data subjektif yaitu mengkaji keluhan-keluhan pada pasien
3. Diagnosa Keperawatan
a. Halusinasi
b. Risiko Perilaku Kekerasan
4. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami tentang halusinasi pendengaran setelah pengkajian pada
pasien.
5. Tujuan Khusus
Setelah bimbingan klinik dilakukan diharapkan peserta mahasiswa :
a. Menyebutkan pengertian dari halusinasi
b. Menyebutkan pengkajian yang disebutkan
c. Menyebutkan hasil pengkajian keperawatan atau Bedside Teaching
d. Peserta didik dapat menyimpulkan masalah yang dihadapi pasien
6. Implementasi Tindakan Keperawatan
Metode : Pembelajaran klinik (BedSide Teaching)
Alat : Pemeriksaan fisik
Waktu : Kamis, 3 Desember 2020
Tempat : Ruang Kutilang
Sasaran : Mahasiswa, pembimbing, dan pasien
7. Pengorganisasian
Pembimbing Akademik : Gustop Amatiria, S.Kep., M.Kep
Pembimbing Lahan : Kasiyo, S.Kep., Ners
Hartoni, S.Kep., Ners
Kartina, S.Kep., Ners
Mahasiswa : Nada Nusaibah
Pasien : Tn. I
Keterangan :
1. Pra bedside teaching
a. Memantau kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi)
b. Mencari sumber atau literatur
c. Mempersiapkan pasien : informed consent dan pengkajian
d. Diskusi tentang diagnosa keperawatan, data yang mendukung, asuhan keperawatan
yang dilakukan, dan hambatan selama perawatan
2. Pelaksanaan bedside teaching
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat yang difokuskan pada masalah keperawatan
dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta
memilih prioritas yang telah akan didiskusikan
3. Pasca bedside teaching
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis, intervensi keperawatan
lanjutan.

D. Kegiatan Bedside Teaching


Keg
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana
pasien
1 hari Pra Pra Bedside teaching Mahasiswa Mendengark
sebelum Bedside 1. Menentukan pasien dan topik an
Bedside teaching 2. Menentukan tempat Bedside
teaching teaching
3. Menentukan Literatur
4. Mempersiapkan Pasien
5. Diskusi Pelaksanaan
5 menit Bedside Pembukaan Mahasiswa Mendengark
teaching 1. Salam pembuka an
2. Memperkenalkan nama
3. Menyampaikan identitas dan
masalah pasien
4. Menjelaskan Tujuan Bedside
teaching
20 Penyajian Masalah Mahasiswa Mendengarka
Menit 1. Memberi salam dan n
memperkenalkan pasien dan
keluarga kepada tim Bedside
teaching
2. Menjelaskan riwayat penyakit dan
masalah keperawatan pasien
3. Menjelaskan masalah pasien dan
rencana tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta menetapkan
prioritas yang perlu didiskusikan

Validasi data
1. Mencocokkan dan menjelaskan Memberikan
kembali data yang telah respon dan
disampaikan menjawab
2. Diskusi antara anggota tim dan pertanyaan
pasien tentang masalah keperawatan
serta rencana tindakan yang akan di
lakukan
3. Menentukan tindakan keperawatan
pada masalah prioritas yang telah
ditetapkan
10 Pasca Evaluasi dan Rekomendasi intervensi Pembimbing Mendengark
Menit Bedside keperawatan an
teaching 1. Penutup

E. Evaluasi
1. Struktur
a. Persyaratan administrative (informet consent)
b. Perawat tidak hadir di tempat pelaksanaan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan hingga akhir
b. Perawat berperan aktif
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir kritis
2) Meningkatkan cara berfikir yang sistimatis
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
tentang masalah pasien
6) Meningkatkan kemampuan yang memodifikasi rencana asuhan keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

F. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS DIRI PASIEN
Inisial klien : Tn. I
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan Terakhir: SMA
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan : Belum Menikah
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Sarijah
Umur : 55 Tahun
Hubungan : Orang tua pasien (Ibu)
Alamat : Jl. Harimau No. 27 Suka Menanti Bandar Lampung

2. DIAGNOSA MEDIS
Skizofrenia Paranoid
3. Keluhan Utama
Gelisah, melukai diri sendiri.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien masuk RSJ pada tanggal 31 Oktober 2020 dibawa oleh keluarganya dikarenakan
mengamuk, gelisah, sulit tidur, bicara sendiri serta ingin memotong alat vitalnya dengan
silet, (di dalam celana dalamnya terdapat silet).
Pada saat dikaji tanggal 3 Desember 2020 pasien mengeluh mendengar bisikan, isi
bisikan tersebut adalah seorang wanita bernama mbak Yunda yang menyuruhnya untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Pasien mengatakan sudah tidak mudah marah ataupun
emosi.
5. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya pernah dirawat di RSJ dengan diagnosa yang sama dan rutin kontrol.
1 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien berobat ke RSJ.
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga dengan gangguan jiwa.
7. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 90/60mmHg
Nadi : 65x/menit
RR : 18x/menit
Suhu : 36,70C

Sistem Pernapasan (B1 – Breath)


RR : 18x/menit. Tidak ada pernapasan cuping hidung, pasien tidak sesak. Fungsi penciuman
normal. Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada suara napas tambahan. Pada
saat perkusi ditemukan suara sonor.

Sistem Kardiovaskuler (B2 – Blood)


Tekanan darah 90/60mmHg. Nadi 65x/menit. Bentuk dada simetris, tidak ada distensi vena
jugularis, tidak ada pulsasi, tidak ada thrill, saat perkusi ditemukan suara redup, saat
auskultasi tidak ada bunyi jantung tambahan. S1 dan S2 normal.

Sistem Persyarafan (B3 – Brain)


Pasien mampu mengingat kejadian yang baru saja terjadi dan mengingat kejadian di masa
lampau/memori jangka panjang.

Sistem Pencernaan (B4 – Bladder)


Bising usus normal 9x/menit, tidak ada nyeri tekan, tidak ada asites, BAB normal 1x sehari
dengan konsistensi padat.
Sistem Perkemihan (B5 – Bowel)
Pasien mengatakan BAK 6x/hari, urine berwarna kuning jernih, output urine per 24 jam
1.200 cc.

Sistem Muskuloskeletal dan Integumen (B5 – Bone)


Ekstremitas atas dan bawah berfungsi dengan baik. Untuk sistem intugumen terdapat bekas
luka pada kulit pasien.

Sistem Endokrin :
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe.

Kebersihan Pribadi
Pasien mengatakan mandi 2x sehari, dan selalu menggosok gigi setiap mandi. Pasien
mengatakan keramas setiap 2 hari sekali. Rambut pasien terlihat bersih dan tidak bau badan.
Rambut pasien rapi dan memakai baju dengan benar dan lengkap. Kuku pasien tidak panjang
dan selalu dipotong setiap seminggu sekali. Pasien makan dan secara mandiri sebanyak 3x
sehari. Ketika BAB maupun BAK pasien selalu menyiramnya.

Psikososial Spiritual
Pasien terkadang sholat apabila ia ingat dan mau. Pasien mengatakan rindu dengan
keluarganya dan ingin segera pulang.

8. Pemeriksaan Penunjang
Nama : Tn. I Tanggal : 31 Oktober 2020
Tanggal Lahir : 10 Maret 1982 No. RM : 008939
Alamat : Bandar Lampung DPJP : dr. Boy

HASIL PEMERIKSAAN HEMATOLOGI


DARAH RUTIN HASIL NILAI NORMAL
Hemoglobin 11,5 Lk, 14-18 g/dl
Pr, 12-16 g
Eritrosit 4,03 Lk, 4,5-6,0 juta sel/mm2
Leukosit 7.600 Pr 4,0-5,5 juta sel/mm2
Trombosit 401.000 5.000-10.000 sel/mm2
Laju Endapan Darah 150-500 ribu sel/mm2
Hitung Jenis Leukosit Lk 0-10 mm/jam
 Basofil 0 Pr. 0-20 mm/jam
 Eosinofil 0 0-1%
 N Batang 0 1-3%

 N Segmen 59 2-6%

 Limfosit 28 50-70%

 Monosit 11 20-40%

Masa Pendarahan 2-8%

Masa Pembekuan Darah 1-6 Menit

Hematokrit 33% 2-6 Menit

MCV Lk. 40-54%

MCH Pr 34-47%

MCHC 76-97fl

Mataria 27-33 pg

Golongan Darah 32-36%

Rhesus Faktor Tidak ditemukan

HASIL PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK


DARAH RUTIN HASIL NILAI NORMAL
Gula Darah
 Gula Darah Puasa 70-100mg/dl
 Gula Darah 2 Jam PP 100-140 mg/dl
 Gula Darah Sewaktu 70-125mg/dl
Fungsi Hati
 GOT/AST 44 L ≤ 37 U/l; P ≤ 31 U/l

 GPT/ALT 38 L ≤ 42 U/l; P ≤ 32 U/l

Fungsi Lipid
 Cholestrol < 200
L: 35-55 mg/dl; P; 45-6
 HDL
 MDL mg/dl
 Triglyserida < 150
Fungsi Ginjal <150
 Ureum
 Creatinine 10-50 mg/dl

 Uric Acid L; 0,6-1,5mg/dl P;0,5


0,9mg/dl
L; 3,4-7,0 mg/dl; P: 2,4-
5,7mh/dl

9. Terapi
1. Risperizone 2x2
2. Trihexyphenidyl 2x2
3. Chloropromazine 1x25

10. Diagnosa Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan yang Muncul
Halusinasi Pendengaran, Risiko Perilaku Kekerasan

b. Diagnosa Keperawatan yang Diangkat


Halusinasi Pendengaran

11. RENCANA TINDAKAN


a. Identifikasi suara bisikan (suara siapa, kapan saja didengar, perintah melakukan apa).
b. Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi.
c. Jelaskan cara mengontrol halusinasi (menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan
melakukan aktivitas harian).
d. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
e. Kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian obat antipsikotik dan antiansietas.
LAPORAN
RONDE
KEPERAWATAN
Lampiran : Format Laporan Ronde Keperawatan

RONDE KEPERAWATAN

A. IDENTITAS
Nama : Hendra
Umur : 34 Tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SMP (Tamat)
Pekerjaan : Pengangguran
Alamat : Tulang Bawang Barat
Tanggal MRS : 10 November 2020

B. DIAGNOSA MEDIS
Skizofrenia, Paranoid
C. KELUHAN UTAMA
Pasien masuk dengan alasan telah melakukan tindakan KDRT terhadap istri, yang
menyebabkan istri meninggal dunia, pasien mengatakan ia melakukan itu karena
mendapat bisikan perintah untuk membunuh istrinya, pasien melakukan menggunakan
senjata tajam dan dilakukan sebanyak sembilan tusukan. Pasien memiliki riwayat
pemakai obat-obatan terlarang (Narkoba) dan alkohol.
D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengatakan sudah tidak mendengar bisikan-bisikan lagi, terahir bisikan muncul
sekitar satu minggu yang lalu. Pasien mengatakan tidur nyenyak,makan minum mau,
pasien juga dapat melakukan mengontrol halusinasi dengan melakukan Sp 1- Sp 4.
E. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien mengatakan pertama kali dirawat di rumah sakit Auliya karena mengalami
Paranoid sekitar tahun 2016, kemudian pasien pertama kali dirawat di Rumah Sakit Jiwa
tahun 2018, pasien mengatakan waktu masuk dengan alasan ”Ngebleng”. Pasien sempat
dirawat dirumah kemudian masuk Rumah Sakit Jiwa lagi pada awal tahun 2019 dengan
alasan Halusinasi Pendengaran (Perintah Membunuh Istri).
F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga dengan gangguan jiwa
G. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda - tanda Vital :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,00C
Pernafasan : 18x/menit

Sistem Pernafasan (B1 – Breath) :


Pasien mengatakan tidak sesak, pernafasan normal 18x/menit, bentuk dada simetris, tidak
ada suara tambahan.

Sistem kardiovaskuler (B2 – Bleed) :


TD: 120/80mmHg
Nadi: 80x/menit
Tidak ada pulsasi
Tidak ada distensi vena Jugularis
Tidak ada Thirll

Sistem Persarafan (B3 – Brain) :


Pasien mampu mengingat kejadian dan alasan dia dirawat di Rumah Sakit Jiwa dan
pasien masih mengingat kejadian jangka pendek misal kegiatan kemarin.

Sistem Pencernaan (B4 – Bladder) :


Bising usus normal 13x/menit, tidak ada nyeri tekan, tidak ada asites, BAB normal 1x
sehari pagi hari

Sistem perkemihan (B5 – Bowel) :


Pasien mengatakan ia Bak 3x sehari minum banyak, warna urine bagus, jumlah urine
normal 2000cc

Sistem Muskuloskeletal dan Integumen (B5 – Bone) :


Tidak ada gangguan muskuloskletal pada pasien Ekstremitas atas dan bawah berfungsi
dengan baik.
Sistem Endokrin :
Tidak ada pembesaran kelenjar Tyroid.

Kebersihan Pribadi :
Pasien mengatakan mandi 2x sehari yaitu pagi dan sore pasien mengatakan menggosok
gigi dan keramas,rambut pasien terlihat bersih dan tidak ada bau badan. Pasien memakai
baju lengkap tetapi baju tidak rapi atau kusut. Pasien makan tanpa bantuan teman atau
perawat pasien dapat makan secara mandiri, pasien mengatakan makan 3x sehari dan
menghabiskan 1 porsi makan, pasien mengatakan setelah makan pasien merapihkan
peralatan makan yang telah digunakan. Pasien mengatakanBab/Bak di kamar mandi atau
Wc setelah selessai digunakan pasien membersihkan toilet/ disiram.

Psikososial Spiritual :
Pasien mengatakan ia melaksanakan sholat meskipun kadang tidak tepat waktu, pasien
berdoa agar ia cepat pulih dan segera pulang.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal : 10-11-2020 Nama : Hendra


Rm : 031137 Tanggal Lahir : 01-01-1986
DPJP : dr. Boy Alamat : Tulang Bawang Barat

HASIL PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

DARAH RUTIN HASIL NILAI NORMAL


Hemoglobin 16,2 Lk, 14-18 g/dl
Pr, 12-16 g
Eritrosit 5,52 Lk, 4,5-6,0 juta sel/mm2
Leukosit 8.700 Pr 4,0-5,5 juta sel/mm2
Trombosit 325.000 5.000-10.000 sel/mm2
Laju Endapan Darah 150-500 ribu sel/mm2
Hitung Jenis Leukosit Lk 0-10 mm/jam
Pr. 0-20 mm/jam
 Basofil 0 0-1%
 Eosinofil 0 1-3%
 N Batang 0 2-6%

 N Segmen 70 50-70%

 Limfosit 27 20-40%

 Monosit 3 2-8%

Masa Pendarahan 1-6 Menit

Masa Pembekuan Darah 2-6 Menit

Hematokrit Lk. 40-54%

MCV 47 Pr 34-47%

MCH 76-97fl

MCHC 27-33 pg

Mataria 32-36%

Golongan Darah Tidak ditemukan

Rhesus Faktor
HASIL PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK

DARAH RUTIN HASIL NILAI NORMAL


Gula Darah
 Gula Darah Puasa 70-100mg/dl
 Gula Darah 2 Jam PP 100-140 mg/dl
 Gula Darah Sewaktu 70-125mg/dl
Fungsi Hati
 GOT/AST 35 L ≤ 37 U/l; P ≤ 31 U/l

 GPT/ALT 23 L ≤ 42 U/l; P ≤ 32 U/l

Fungsi Lipid
 Cholestrol < 200
L: 35-55 mg/dl; P; 45-6
 HDL
mg/dl
 MDL
< 150
 Triglyserida
<150
Fungsi Ginjal
 Ureum
10-50 mg/dl
 Creatinine
L; 0,6-1,5mg/dl P;0,5
 Uric Acid
0,9mg/dl
L; 3,4-7,0 mg/dl; P: 2,4-
5,7mh/dl

I. TERAPI
 RISP 2x3
 Thp 2x2
 Cpz 1x50 mg
 Depacote 1x25 mg

J. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan yang Muncul :
Halusinasi Pendengaran, Resiko Perilaku Kekerasan
2. Diagnosa Keperawatan yang diangkat :
Halusinasi Pendengaran

K. RENCANA TINDAKAN
a. Kaji suara bisikan ( suara siapa, kapan saja didengar, perintah melakukan apa?)
b. Ajarkan Sp 1-4 Halusinasi
c. Ajarkan untuk menghardik ketika suara-suara itu muncul
d. Kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian obat
L. EVALUASI
Evaluasi Sp 1- Sp 4 Halusinasi
a. Sp 1 Halusinasi
Menghardik adalah upaya mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara
menolak halusinasi yang muncul. Pasien dilatih untuk mengatakan tidak terhadap
halusinasi yang muncul atau tidak memerdulikan halusinasinya. Contoh ”Pergi Saya
tidak mau dengar.. Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu”, begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi.
b. Sp 2 Halusinasi
Berbincang-bincang adalah upaya mengendalikan halusinasi yang kedua ketika suara
bisikan muncul segera laporkan kepada perawat atau segera berbincang-bincang
dengan teman yang ada dikamar atau orang terdekat.
c. Sp 3 Halusinasi
Upaya mengendalikan halusinasi yang ketiga yaitu menyibukan diri dengan kegiatan
yang bermanfaat contoh nya menyapu, mengepel, atau meyibukkan diri dengan
kegiatan lain.
d. Sp 4 Halusinasi
Upaya yang terahir yaitu patuh meminum obat, ketika memberikan obat kepada
pasien kita sebagai perawat harus memperhatikan 6 benar yaitu:
1. Benar Pasien
2. Benar Obat
3. Benar Dosis
4. Benar Waktu Pemberian
5. Benar Rute atau Cara pemberian obat
6. Benar Dokumentasi
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(.....................................) (................................)
Lampiran: Informed Concent

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Sumardi
Umur :-
Alamat : Tulang Bawang Barat

Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien :


Nama : Hendra
Umur : 32 Tahun
Alamat : Tulang Bawang Barat
Ruang : Kutilang
No. RM : 03-11-37

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Bandar Lampung,01-Desember-
2020
Perawat yang Menerangkan Penanggung Jawab

............................................ ............................................

Saksi – saksi :
1. ............................................ Tanda tangan :
............................................
2. ............................................ Tanda tangan :
LAPORAN
DISCHARGE
PLANNING
Lampiran : Format Discharge Planning

PASIEN PULANG

DISCHARGE PLANNING No Reg :040395


Nama : Frans
Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal MRS : Tanggal KRS :01-12-2020


Bagian : Bagian :

Dipulangkan dari Rumah Sakit dengan keadaan :


Sembuh :
Meneruskan dengan obat jalan :
Pindah ke RS lain :
Pulang paksa :
Lari :
Meninggal :

A. Kontrol
a. Waktu : 09:00 WIB
b. Tempat : Poli RSJ

B. Lanjutan Keperawatan di rumah (luka operasi, pemasangan gift, pengobatan dan lain-
lain)
Lanjutan keperawatan di rumah yaitu pengobatan

C. Aturan Diet/Nutrisi :
-

D. Obat – obatan yang masih diminum dan jumlahnya :


1. Thp 2x2
2. Cpz 1x1000 malam
3. Respendon 2x3
4. Depa 1x250 pagi
Jumlah obat yang diminum ada 4 macam
E. Aktivitas dan Istirahat :
Lanjutkan SP yang sudah di ajarkan di rumah sakit
Dan rutin meminum obat

Hal yang dibawa pulang (hasil labolatorium, foto rontgen, EKG, obat dan lainnya)
-

Lain – lain :
-

Bandar Lampung, 04 Desember 2020


Pasien/Keluarga Ners

( )
LAPORAN
SUPERVISI
Format Laporan
Supervisi

DISUSUN OLEH :

Nada Nusaibah 1714301001


Puji Aneref Yuni P 17141301002
Eis Winangsih 1714301003
Ramadhani 1714301004
Riska Anggraeni 1714301005
Fadilla Yuwantri 1714301006
Riyanti Fadhila Amalina 1714301007
Aprilia Setya Ningtyas 1714301008
Aditya Jaka Fernanda 1714301009

PROGRAM STUDI SARJANATERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES TANJUNG KARANG
TAHUN 2020
PERENCANAAN SUPERVISI KEPERAWATAN

A. PELAKSANAANKEGIATAN
Hari/ tanggal : Kamis, 3 Desember 2020
Pukul : 10.00 WIB
Lamakegiatan : 60menit
Pelaksana : Kepala Ruangan
Sasaran : Kepala Tim I, Perawat Pelaksana I
Tempat : RuangKutilang
Materi Supervisi : Dokumentasi keperawatan dan SP Halusinasi

B. STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepalaruangan :Ramadhani
Kepala tim : Nada Nusaibah (Ketua Tim I)
Aprilia Setya Ningtyas (Ketua TIM II)
Perawat Pelaksana : Puji Aneref Yuni Prestesia (TIM I)
Riska Anggraeni (TIM I)
Eis Winangsih (TIM I)
Fadilla Yuwantri (TIM II)
Riyanti Fadhilah Amalina (TIM II)
Aditya Jaka Fernanda (TIM II)
Pembimbing Akademik : Gustop Amatiria, S.Kep., M.Kep
Pembimbing Lahan : Kasiyo, S.Kep., Ners
Hartoni, S.Kep., Ners
Kartina, S.Kep., Ners

C. METODE
a. Observasi
b. Diskusi dan tanyajawab
c. Problemsolving
D. MEDIA
a. Status Pasien
b. Instrumen Supervisi

E. INSTRUMENSUPERVISI (Terlampir)
F. RENCANA KEGIATAN

Tahap Kepala ruangan (Supervisor) Perawat Primer Perawat Assosiate


kegiatan
Pembukaan:
Pra 1. Salampembuka
supervisi 2. Menyampaikan maksud
(5 menit) dan tujuan dilakukannya
supervisi
3. Materi: SP Halusinasi
4. Waktu : 3 Desember 2020
5. Sistem :Observasi
6. Penilaian kesesuaian
denganinstrumen
7. Memberikan kesempatan
kepada Perawat Primer
untuk melakukan
klarifikasi sebelum
dilakukansupervisi.
Supervisi 1. Melakukan pengawasan 1. Melakukankrosc 1. Melakukan
45 menit dankoordinasi. ek. kroscek.
2. Menilai kelengkapan 2. Melakukan 2. Melakukan
pengisian format supervisi. klarifikasi klarifikasi
3. Mencatat jika ditemukan kepada Karu jika kepada
ada hal-hal yang perlu di dtemukan Perawat Primer
diskusikan bersama Perawat sesuatu yang jika ditemukan
Primer dan tidaksesuai. perlengkapan
PerawatAssosiate. 3. Melaksanakan tidaksesuai.
4. Memberikan masukan tindakan 3. Membantu
berupa saran atau perawatan melaksanakan
pembetulan dan tindakan dengan asuhan
keperawatan menggunakan keperawatan
yang dilakukan pendekatan yaitu
proses melaksanakan
keperawatan: implementasi
- Menerima keperawatan
dan mengkaji sesuai rencana
kebutuhan yang telah
klien dibuat oleh
secara perawat primer.
komprehensif.
- Melakukan
analisa dan
menetapkan
masalah
keperawatan.
- Membuat tujuan
dan
rencanakeperaw
atan.
- Melaksanakan
rencana yang
telahdibuat.
- Melakukan
evaluasi
keberhasilan
yang telah
dicapai.

Post 1. Melakukan evaluasi


supervisi hasil supervisi(terbuka).
10 menit 2. Memberikan feedback.
3. Memberikan follow up
danreinforcement.
4. Melakukan dokumentasi
hasilsupervisi.
FORMAT LAPORAN SUPERVISI

Aspek Masalah Yang Ditemukan Rekomendasi/Saran


Penilaian

Bandar Lampung, 3 Desember 2020


Kepala Ruang Kepala Tim Perawat Assosiate

(Ramadhani) (Nada Nusaibah) (Eis Winangsih)


LAMPIRAN

Instrumen Supervisi SP 1 Halusinasi


Dilakukan
No Uraian Bobot Keterangan
Ya Tidak
I Tahap Pre Interaksi
Siapkan alat-alat yang neliputi :
1. Kertas/buku catatan
2. Pena
II Tahap Orientasi
1. Salam terapeutik
2. Evaluasi/Validasi
3. Kontrak saat ini (topik, waktu,
tempat)
III Tahap Kerja
1. Tanyakan tentang halusinasinya
2. Tanyakan waktu muncul
halusinasinya
3. Tanyakan kelihan klien
4. Tanyakan apa koping sementara
klien
5. Sarankan solusi
6. Bujuk agar mau melakukan salah
satu saran yang telah diberikan
7. Mulai mengajarkan SP 1
IV Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien setelah
berbincang-bincang
2. Evaluasi isi materi yang sudah
dibicarakan pada hari ini
3. Rencana tindak lanjut
4. Kontrak untuk pertemuan yang
akan datang (topik, waktu,
tempat)

Kriteria :
Baik : 75% -100%
Kurang : 50% -74%
Cukup : <50%

𝑆𝑝
N= x 100%
𝑆𝑚

Keterangan :
N = Nilai yang didapat
Sp = Skor yangdidapat
Sm = Skormaksimal

Bandar Lampung, 3 Desember 2020


Katim I

(Nada Nusaibah)
Instrumen Supervisi (Dokumentasi Asuhan Keperawatan)

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Desember 2020 Supervisor : Ramadhani

Yang disupervisi : Nada Nusaibah (Katim) Ruang : Kutilang

Dilakukan
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Analisa Pengkajian
1 Mencatat data yang dikaji dengan pedoman pengkajian
2 Data kelolaan (Bio-Psiko-Sosial-Spiritual)
3 Data dikaji dari pasien masuk sampai pulang
4 Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara
status kesehatan dengan norma pola dan fungsi
Analisa Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang telah
dirumuskan
2 Diagnosa keperawatan mencerminkan PES
3 Merumuskan diagnosa keperawatan
aktual/resiko/kolaboratif
Analisa Perencanaan
1 Berdasarkan diagnosa keperawatan
2 Disusun menurut prioritas
3 Rumusan tujuan mengandung komponen
pasien/subyek, perubahan perilaku, kondisi pasien,dan
atau kriteria
4 Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat
perintah, terinci dan jelas atau melibatkan
pasien/keluarga
5 Rencana tindakan menggambarkan keterlibatan
pasien/keluarga
6 Rencana tindakan menggambarkan kerjasama dengan
tim kesehatan lain

Analisa Tindakan
1 Tindakan dilaksanakan mengacu pada rencana
perawatan
2 Perawat mengobservasi respon pasien terhadap
tindakankeperawatan
3 Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi
4 Semua tindakan yang telah dilaksanakan dicatat
ringkas danjelas

Evaluasi Tindakan
1 Evaluasi mengacu pada tujuan
2 Hasil evaluasi dicatat
Catatan Asuhan Keperawatan
1 Menulis pada format yang baku
2 Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang
dilaksanakan
3 Pencatatan ditulis cengan jelas, ringkas, istilah yang
baku dan benar
4 Setiap melakukan tindakan/kegiatan perawat
mencantumkan paraf/nama jelas dan tanggaljam
dilakukan tindakan
5 Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan
ketentuan
Jumlah
Sub Total
Prosentasi
Keterangan :
a. 76-100% adalah baik
Keterangan :dipertahankan
b. 56-75% adalah cukup
Keterangan :ditingkatkan
c. <55% adalahkurang
Keterangan : perlu dilakukan pelatihan.

Bandar Lampung, 3 Desember 2020


Kepala Ruangan

(Ramadhani)
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari/tanggal : Kamis 03 Desember 2020
Role Play : Kamis 03 Desember 2020
Pukul : 09.30 WIB
Lama kegiatan : 30 menit
Pelaksana : Kepala ruangan
Sasaran : Kepala Tim I, Perawat Pelaksana I
Tempat : Ruang Kutilang
Materi supervisi : Dokumentasi keperawatan dan SP Halusinasi

B. STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan :Ramadhani
Kepala Tim : Nada Nusaibah (Ketua Tim I)
Aprilia Setya Ningtyas (Ketua TIM II)
Perawat Pelaksana : Puji Aneref Yuni Prestesia (TIM I)
Riska Anggraeni (TIM I)
Eis Winangsih (TIM I)
Fadilla Yuwantri (TIM II)
Riyanti Fadhilah Amalina (TIM II)
Aditya Jaka Fernanda (TIM II)
Pembimbing Akademik : Gustop Amatiria, S.Kep., M.Kep
Pembimbing Lahan : Kasiyo, S.Kep., Ners
Hartoni, S.Kep., Ners
Kartina, S.Kep., Ners
C. METODE
1. Supervisor Menetapkan materi yang akan Di supervisi dan
memberitahukan kapan akan dilaksanakan supervisi serta supervisor
memberikan format penilaian supervisi kepada katim maupun PA.
2. Pada hari pelaksanaan tanya jawab dan mendiskusikan permasalahan
yang ada serta memberikan follow up untuk supervisi berikutnya.
D. MEDIA
1. Status klien
2. Instrumen supervisi Dokumentasi keperawatan dan SP Halusinasi

E. INSTRUMEN
1. Instrumen Supervisi Sp 1 Halusinasi

Dilakukan
No Uraian Bobot Keterangan
Ya Tidak
I Tahap Pre Interaksi 3
Siapkan alat-alat yang neliputi :
3. Kertas/buku catatan √
4. Pena √
II Tahap Orientasi
4. Salam terapeutik √
5. Evaluasi/Validasi (keadaan saat √
ini)
6. Kontrak saat ini (topik, waktu,
tempat) √
III Tahap Kerja 14
8. Tanyakan tentang halusinasinya √
9. Tanyakan waktu muncul √
halusinasinya
10. Tanyakan keluhan klien √
11. Tanyakan apa koping sementara
klien √
12. Sarankan solusi √
13. Bujuk agar mau melakukan salah
satu saran yang telah diberikan √
14. Mulai mengajarkan SP 1 √

IV Tahap Terminasi 5
5. Evaluasi perasaan klien setelah √
berbincang-bincang
6. Evaluasi isi materi yang sudah √
dibicarakan pada hari ini √
7. Rencana tindak lanjut Sp 2 √
Halusinasi
8. Kontrak untuk pertemuan yang √
akan datang (topik, waktu,
tempat)
TOTAL NILAI 22 17

Kriteria :
Baik : 75% -100%
Kurang : 50% -74%
Cukup : <50%

𝑆𝑝
N= x 100%
𝑆𝑚
Keterangan :
N = Nilai yang didapat
Sp = Skor yang didapat
Sm = Skor maksimal
17
N= x100%
22
N = 77%

Bandar Lampung, 03 Desember 2020


Katim I

(Nada Nusaibah)
Instrumen Supervisi (Dokumentasi Asuhan Keperawatan)

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Desember 2020 Supervisor : Ramadhani

Yang disupervisi : Nada Nusaibah (Katim) Ruang : Kutilang

Dilakukan
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Analisa Pengkajian
1 Mencatat data yang dikaji dengan pedoman pengkajian √
2 Data kelolaan (Bio-Psiko-Sosial-Spiritual) √
3 Data dikaji dari pasien masuk sampai pulang √
4 Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara √
status kesehatan dengan norma pola dan fungsi
Analisa Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang telah √
dirumuskan
2 Diagnosa keperawatan mencerminkan PES √
3 Merumuskan diagnosa keperawatan √
aktual/resiko/kolaboratif
Analisa Perencanaan
1 Berdasarkan diagnosa keperawatan √
2 Disusun menurut prioritas √
3 Rumusan tujuan mengandung komponen √
pasien/subyek, perubahan perilaku, kondisi pasien,dan
atau kriteria
4 Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat √
perintah, terinci dan jelas atau melibatkan
pasien/keluarga
5 Rencana tindakan menggambarkan keterlibatan √
pasien/keluarga
6 Rencana tindakan menggambarkan kerjasama dengan √
tim kesehatan lain
Analisa Tindakan
1 Tindakan dilaksanakan mengacu pada rencana √
perawatan
2 Perawat mengobservasi respon pasien terhadap √
tindakan keperawatan
3 Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi √
4 Semua tindakan yang telah dilaksanakan dicatat √
ringkas danjelas
Evaluasi Tindakan

1. Evaluasi mengacu pada tujuan √


Hasil evaluasi dicatat √
Catatan asuhan keperawatan

1. Menulis pada format yang baku √

2. Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang √


dilaksanakan
3. Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas, istilah yang √
baku dan benar
4. Setiap melakukan tindakan/kegiatan perawat √
mencantumkan paraf/nama jelas dan tanggal jam
dilakukan tindakan

5. Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan √


ketentuan
Jumlah 24

Sub Total 22

Prosentase 80%
Keterangan

1. 76-100% adalah baik


Keterangan :
dipertahankan
2. 56-75% adalah cukup
Keterangan :
ditingkatkan
3. <55% adalah kurang
F. MEKANISME KEGIATAN

Tahap Kepala ruangan (Supervisor) Perawat Primer Perawat Assosiate


kegiatan
Pembukaan:
Pra 1. Salam pembuka
supervisi 2. Menyampaikan maksud
(5 menit) dan tujuan dilakukannya
supervisi
3. Materi: SP Halusinasi
4. Waktu : 3 Desember 2020
5. Sistem :Observasi
6. Penilaian kesesuaian
dengan instrumen
7. Memberikan kesempatan
kepada Perawat Primer
untuk melakukan
klarifikasi sebelum
dilakukan supervisi.
Supervisi 1. Melakukan pengawasan 1. Melakukan 1. Melakukan
45 menit dankoordinasi. kroscek. kroscek.
2. Menilai kelengkapan 2. Melakukan 2. Melakukan
pengisian format supervisi. klarifikasi klarifikasi
3. Mencatat jika ditemukan kepada Karu jika kepada
ada hal-hal yang perlu di dtemukan Perawat Primer
diskusikan bersama Perawat sesuatu yang jika ditemukan
Primer dan tidak sesuai. perlengkapan
PerawatAssosiate. 3. Melaksanakan tidaksesuai.
4. Memberikan masukan tindakan 3. Membantu
berupa saran atau perawatan melaksanakan
pembetulan dan tindakan dengan asuhan
keperawatan menggunakan keperawatan
yang dilakukan pendekatan yaitu
proses melaksanakan
keperawatan: implementasi
- Menerima dan keperawatan
mengkaji sesuai rencana
kebutuhan yang telah
klien dibuat oleh
secara perawat primer.
komprehensif.
- Melakukan
analisa dan
menetapkan
masalah
keperawatan.
- Membuat tujuan
dan
rencanakeperaw
atan.
- Melaksanakan
rencana yang
telahdibuat.
- Melakukan
evaluasi
keberhasilan
yang telah
dicapai.

Post 1. Melakukan evaluasi


supervisi hasil supervisi(terbuka).
10 menit 2. Memberikan feedback.
3. Memberikan follow up
danreinforcement.
4. Melakukan dokumentasi
hasilsupervisi.
G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilaksanakan 1 hari dan dilaksanakan sesuai jadwal
perencanaan.
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan dilakukan maju jam 09.30 dan dilakukan selama 30 menit.
b. Sesuai dengan alur supervisi
c. Peran perawat pada supervisi dokumentasi keperawatan Karu ke
Katim :
Karu : Ramadhani
Katim 1 : Nada Nusaibah
PA : Eis Winangsih, Puji Aneref Yuni
Peran perawat pada supervisi tindakan Sp 1 Halusinasi
Katim 2 : Aprilia Setya Ningtyas
PA : Fadilla Yuwantri
3. Evaluasi Dokumentasi

Supervisi yang telah dilakukan oleh karu ke katim di hasilkan skor nilai
sub total 41 , pencatatan yang dilakukan 39, yang tidak dilakukan 2.
Dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan dibutuhkan ketlitian,
keefektifan dan dapat dipertanggung jawabkan, hal ini di karenakan
seringnya perawat melakukan kesalahan pencatatan yang berulang ulang
atau doplikatip. Kesalahan pencatatan dalam dokumentasi asuhan
keperawatan meliputi:
• Pencatatan dalam setiap implementasi atau tindakan
keperawatan yang diberikan ke pasien tidak diberi
respon,respon tersebut didapatkan dari keadaan pasien.
• Pencatatan evaluasi dalam pengisian data objektif tidak tepat.
Agar pencatatan dokumentasi keperawatan dapat berjalan dengan
baik maka di laksanakan sesuai standart keperawatan.
- Melakukan pengkajian, menentukan diagnosa, perencanaan,
dilakukan implementasi dan terakhir evaluasi dari proses
perawatan yang diberikan.
- Mengumpulkan serta mendokumentasikan data yang diperoleh
sesuai dengan keadaan yg terjadi dengan pasien.
- Menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang
telah di analisis dengan cermat dan akurat.
- Merencanakan tindakan keperawatan,dan rencana tersebut
harus ada rasionalnya.
- Implementasi di dokumentasikan sesuai dengan tindakan yang
sudah dilakukan langsung ke pasien. Setiap implementasi
harus ada respon dan juga waktu pemberian tindakan tersebut.
- Dokumentasi dalam pencatatan evaluasi diisi dengan
SOAP S: data yang diperoleh dari keluhan pasien secara
langsung
O: data yang diperoleh dari pemeriksaan-pemeriksaan misalnya
TTV
A: masalah yang terjadi pada pasien sudah teratasi atau belum
teratasi
P: pemberian perencanaan lanjut untuk memberikan asuhan
keperawatan
b. Sp 1 Halusinasi
Dalam supervisi Sp 1 Halusinasi pada tanggal 03 Desember 2020
dari Katim ke PA dengan hasil :
• Pada PA 1 dilakukan sesuai SOP
• Pada PA 2 waktu kurang dari 30 menit
Diharapkan dengan adanya tindakan supervisi katim dan Pa lebih
memperhatikan tingkat kesembuhan pasien.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Supervisi dan evaluasi merupakan bagian yang penting dalam
manajemen serta keseluruhan tanggung jawab pemimpin. Pemahaman ini
juga ada dalam manajemen keperawatan. Untuk mengelola asuhan
keperawatan dibutuhkan kemampuan manajemen dari Perawat
profesional. Oleh karena itu sebagai seorang manajer keperawatan atau
sebagai Perawat profesional diharapkan mempunyai kemampuan dalam
supervisi dan evaluasi.
Tujuan supervisi adalah :
1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan
mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan.
Pelaksanaan supervisi dokumentasi keperawatan dari kepala ruang
ke katim, supervisi Sp 1 Halusinasi dilakukan pada tanggal 03 Desember
2020 dari katim ke PA, pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai
perencanaan dan semua personal dapat melakukan kegiatan sesuai dengan
peran masing-masing.

B. Saran
1. Setiap bulan kepala ruang harus membuat rencana bulanan secara rutin
dan disosialisasikan kepada katim maupun PA.
2. Kegiatan supervisi hendaknya dilakukan secara rutin setiap bulan agar
kepala ruang memiliki catatan kinerja perawat untuk perbaikan
selanjutnya dan perawat yang disupervisi akan memiliki catatan kinerja
sebagai bahan evaluasi diri.
FORMAT LAPORAN SUPERVISI

Aspek Penilaian Masalah Yang Ditemukan Rekomendasi/Saran


Dokumentasi
Keperawatan

Sp 1 Halusinasi Pada tahap pelaksanaan kekurangan Untuk lebih


yang ditemukan adalah: memperhatikan
1. Harus sesuai dengan keadaan tindakan apa yang
klien harus dilakukan
Sebelum
melaksanakan Sp 1
Halusinasi

Bandar Lampung
Kepala Ruang Kepala Tim Desember 2020
Perawat Assosiate

(...............................) (....................................) (..............................)


DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2012. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Jakarta : Salemba Medika.

Nurasalam, 2007. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek


Keperawatan Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Gillies, 19VIII9. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem, Edisi


Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.

PSIK, 2003. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Progam Pendidikan Ners.


Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai