Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul
“Laporan Praktik Klinik Manajemen Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Lampung” dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada bapak ibu pembimbing akademik dan pembimbing lahan praktik.
Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Penulis
LEMBAR
PENGESAHAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 5 Desember 2020
: ………………..
Pembimbing Lahan Praktik klinik 2 : Ns. Kartina, S.Kep
: ……………….
Pembimbing lahan praktik klinik 3 : Ns. Hartoni, S.Kp.,M.Kes
: ………………..
Pembimbing Akademik : Gustop Amatiria, S.Kep.,M.Kes.
:………………..
Mengetahui,
Koordinator Mata Ajar
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ................................................................................................2
C. Manfaat ..............................................................................................4
F. Rencana Kegiatan............................................................................. 31
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 47
B. Saran ................................................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktek keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit diharapkan
dapat memperbaiki asuhan keperawatan yang diberikan untuk pasien dimana lebih
diutamakan pelayanan yang bersifat interaksi antar individu. Pernyataan tersebut
juga sesuai dengan ciri-ciri dari pelayanan keperawatan profesional yaitu memiliki
otonomi, bertanggung jawab dan bertanggung gugat (accountability), menggunakan
metode ilmiah, berdasarkan standar praktik dan kode etik profesi, dan mempunyai
aspek legal. MPKP merupakan suatu praktek keperawatan yang sesuai dengan
kaidah ilmu menejemen modern dimana kaidah yang dianut dalam pengelolaan
pelayanan keperawatan diruang MPKP adalah pendekatan yang dimulai dengan
perencanaan. Perencanaan di ruang MPKP adalah kegiatan perencanaan yang
melibatkan seluruh personil (perawat) ruang MPKP mulai dari kepalaruang, ketua
tim dan anggota tim (perawat asosiet). Dalam menerapkan praktek keperawatan
profesional karena bisa memberikan asuhan keperawatan yang terbaik kepada klien
namun karena berbagai kendala terutama reward yang belum didapatkan dan
dirasakan oleh perawat MPKP maka menjadikan motivasi dari perawat menurun dan
tidak bersemangat dalam menerapkan MPKP.
Pelayanan keperawatan yang diberikan diruang MPKP memiliki pedoman dan
dasar yang dapat dipertanggung jawabkan bukan atas dasar kehendak perawat sendiri
dimana pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan masalah pasien sehingga
asuhan keperawatan yang diberikan dapat efektif dan efisien sesuai sasaran masalah
yang terjadi pada pasien. Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien yaitu
meliputi pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual jadi meliputi segala aspek kehidupan
dari pasien tersebut baik dari kesehatan fisik/ jasmaninya, pikirannya, interaksi
sosialnya maupun keagamaannya.
Dalam melaksanakan praktek manajemen keperawatan menekankan pada
penerapan konsep–konsep dan prinsip kepemimpinan dan manajemen keperawatan
dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata. Bentuk pengalaman belajar dengan
praktek klinik dan seminar serta mengintegrasikannya pada keperawatan klinik
dalam praktek profesi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah melaksanakan Praktik manajemen keperawatan, mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dengan
menggunakan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP), secara
bertanggung jawab dan menunjukan sikap kepemimpinan yang professional serta
langkah-langkah manajemen keperawatan.
2. Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek kepemimpinan dan manajemen, peserta
mampu:
a. Melaksanakan pengkajian di Ruang rawat inap keperawatan.
b. Melaksanakan analisis situasi dan identifikasi masalah manajemen keperawatan
c. Melakukan kegiatanmanajemen keperawatan diruangan dalam bentuk:
1) Mampu membuat fungsi perencanaan model praktek keperawatan
professional diruangan antara lain:
a) Mampu membentuk rumusan filosofi, visi danmisiruangan
b) Mampu membuat kebijakan kerja diruangan
c) Mampu menyiapkan perangkat kegiatan model praktek keperawatan
professional diruangan
d) Mampu mengembangkan system informasi manajemen
keperawatan dirungan dalam menerapkan model praktek keperawatan
professional.
2) Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian diruangan model praktek
keperawatan professional antaralain:
a) Membuat struktur organisasi di ruang model praktek
keperawatan professional
b) Membuat daftar dinas ruangan berdasarkan Tim di ruang model
praktek keperawatan professional
c) Membuat daftar pasien berdasarkan Tim diruang model
praktek keperawatan professional
3) Melaksanakan fungsi pengarahan dalam ruangan di ruangan model praktek
keperawatan professional antaralain:
a) Mampu menerapkan pemberian motivasi
b) Mampu membentuk manajemen konflik
c) Mampu melakukan supervisi
d) Mampu melakukan pendelegasian dengan baik
e) Mampu melakukan komunikasi efektif antaralain:
(1) Operan
(2) Pre konference
(3) Post konference
(4) Ronde keperawatan
(5) Supervisi Keperawatan
(6) Discharge planning
(7) Dokumentasi Keperawatan.
4) Melaksanakan fungsi pengendalian dalam bentuk audit hasil di ruangan
model praktek keperawatan professional antara lain:
a) Mampu memperhitungkan (BOR:bed occupancyrate),yaitu
pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu
b) Mampu menghitung(ALOS:averagelength ofstay),yaitu rata-rata lama
rawat seorang pasien
c) Mampu menghitung (TOI:turn over interval), rata-rata hari tempat
tidur tidak ditempati dari saat diisikesaatterisiberikutnya
d) Mampu menghitungKejadian infeksinosokomial
e) Mampu menghitungKejadiancedera
TINJAUAN LAHAN
1. Sejarah Singkat
- Visi
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung sebagai Pusat Rujukan Kesehatan
Jiwa yang Unggul dan Berkeadilan.
- Misi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung adalah:
- Motto
C = Cepat
E = Empti
R = Ramah
I = Inovatif
A = Aktif
- Filosofi Semut
a. Rawat Jalan
b. Rawat Inap
d. Laboratorium
e. Radiologi
f. Apotik
g. Fisioterapi
i. Pelayanan BPJS
B. Pengumpulan Data
- Ners : 5 orang
2) Analisis beban kerja di Ruang Kutilang tidak ada yang terlalu berat
Pintu
Masuk
R.
R. Kepala
Administra Ruanga
si Nurse
Station n
R.
R. Dokter
Perawat
W
C
Lapang R. Dapu
an Perawat r
R. Rawat/ R.
Tenang
3) Fasilitas pasien
3) Supervisi
6) Ronde keperawatan
8) Terapi kreativitas
d. Pembiayaan (M4/Money)
Pembayaran pasien di Ruang Kutilang dilakukan dengan menggunakan
asuransi kesehatan berupa BPJS dan ada juga pasien dengan biaya mandiri.
e. Pemasaran (M5/Marketing)
1) PLANNING/Perencanaan
a. Visi Ruangan
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat visi didalam
ruangan? √
b. Misi Ruangan :
1. Meningkatkan kesejahteraan jiwa melalui pelayanan kesehatan jiwa
spesialistik
2. Mempersiapkan dan meningkatkan kesehatan jiwa yang bersumberdaya
manusia untuk mencapai kesejahteraan masyarakat
Masalah yang ditemukan : Tidak ditemukan masalah.
c. Motto Ruangan
Ceklis
Uraian
Ya Tidak
Apakah terdapat Motto dalam √
Ruangan rawat?
Jika jawaban “Ya”, Uraikan Motto:
Motto tersebut: K : Kualitas
U : Unggul
T : Tanggap
I : Inisiatif
L : Loyal
A : Amanah
N : Nyaman
G : Gemilang
Apakah motto sudah sesuai √
dengan kegiatan pelayanan
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukan masalah.
d. Program Kerja
Uraikan Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat Program Kerja √
dalam Ruangan?
Jika jawaban “Ya”, Uraikan
Program Kerja tersebut:
Apakah Program Kerja sesuai √
dengan kegiatan pelayanan?
Masalah yang ditemukan :
Tidak terdapatnya program kerja ruangan dan jadwal kegiatan pelaksanaan
program kerja.
f. Kebijakan
Uraikan Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Kebijakan
dalam Ruangan?
Misal: kebijakan pelatihan √
pendidikan keperawatan /
pemberian beasiswa.
Jika jawaban “Ya”, uraikan Bentuk Kebijakan Ruangan/ Rumah Sakit:
kebijakan tersebut : - Pelatihan/seminar bagi tenaga kesehatan
yang dipilih berdasarkan masa kerja,
pencapaian kerja dan kedisiplinan kerja.
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukan masalah.
2) ORGANIZING/pengorganisasian
a. Struktur Organisasi
Uraikan Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Struktur
Organisasi dalam Ruang √
rawat?
Jika ya, gambarkan Kepala
Ruangan
Katim 1 Katim 2
Ketua Tim
1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila diperlukan.
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin ilmu lain maupun perawat lain.
5. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
6. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
7. Membuat jadwal perjanjian klinik.
8. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan
pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
10. Mengikuti timbang terima
11. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif
12. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
13. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
14. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat blain.
15. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
16. Menerima dan menyesuaikan rencana.
17. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
18. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
19. Membuat jadual perjanjian klinik.
20. Mengadakan kunjungan rumah.
21. Melaksanakan sentralisasi obat.
22. Mendampingi visite.
23. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan
perawat associate.
24. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.
Perawat Pelaksana
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan
dengan sentuhan kasih sayang.
a. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah disususun.
b. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan.
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien
pada catatan perawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.
a. Pemberian obat.
b. Pemeriksaan laboratorium.
c. Persiapan klien yang akan dioperasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari
klien:
a. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan
ketenangan.
c. Pendekatan dengan komunkasi terapeutik.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
perawatan dan pengobatan serta diagnostik..
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannnya.
6. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan ruangan secara
administratif.
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
b. Sensus harian dan formulir.
c. Rujukan atau penyuluhan
8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
9. Mencipta kan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan
keindahan ruangan.
10. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.
11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan
penyakitnya.
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun
tertulis.
13. Membuat laporan harian.
14. Mengikuti timbang terima.
15. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
16. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh Ketua Tim
17. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan Ketua Tim.
18. Melakukan evaluasi formatif.
19. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.
20. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada Ketua Tim
c. Pembentukan Kelompok Kerja
Uraikan Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat √
Pembentukan Kelompok
Kerja dalam Rumah
Sakit/Ruangan?
Jika jawaban “Ya” tuliskan Bentuk Kelompok Kerja:
Pembentukan Kelompok Kelompok kerja dibagi dua tim yaitu tim 1 dan
Kerja tersebut. tim 2.
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukannya masalah.
d. Rincian tugas Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Perawat Asosiat secara Jelas
Peran Rincian Tugas
Kepala Ruangan 1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan
serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan.
c. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai
kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan,
meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga
perawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan dan
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga
perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja
diruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga
perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai ketentuan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada
dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak
yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
perawatan dan tenaga lain yang berada diwilayah
tanggug jawabnya.
g. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di
bidang perawatan antara lain melalui pertemuan
ilmiah.
h. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebuthan pasien
agar tercapai pelayanan yang optimal.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat,
obat dan bahan lain yang diperlukan diruang rawat.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
k. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi
peralatan.
l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan
keluarganya, meliputi penjelasan tentang peraturan
rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada
cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di
ruangan.
m. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling
(visite dokter) untuk pemeriksaan pasien dan
mencatat program pengobatan, serta menyampikan
kepada staf untuk melaksanakannya.
n. Mengelompokan pasien dan mengatur
penempatannya di ruang rawat menurut tingkat
kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk
memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
o. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang
dirawat untuk mengetahui keadaanya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan
masalah yang dihadapinya.
p. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
q. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau
keluarga dalam batas kewenangan.
r. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
s. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan
dan pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk
tindakan perawatan selanjutnya.
t. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala
ruang yang lain, seluruh kepala bidang, kepala
bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
u. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik
antara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga
memberikan ketenangan.
v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien
ruangan.
w. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan
makanan berdasarkan macam dan jenis makanan
pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat
penyajian sesuai dengan diitnya.
x. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
y. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai
pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan, serta
kegiatan lain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian meliputi :
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan.
b. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
c. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan
peralatan perawatan serta obat-obatan secara efektif
dan efisien,
d. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan
pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta
mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
Ketua Tim 1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif.
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek
bila diperlukan.
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan
yang diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat
lain.
5. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
6. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial di masyarakat
7. Membuat jadwal perjanjian klinik.
8. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap
asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk
sampai keluar rumah sakit.
10. Mengikuti timbang terima
11. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komperhensif
12. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
13. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia
dinas.
14. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan
yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat blain.
15. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
16. Menerima dan menyesuaikan rencana.
17. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
18. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial di masyarakat
19. Membuat jadual perjanjian klinik.
20. Mengadakan kunjungan rumah.
21. Melaksanakan sentralisasi obat.
22. Mendampingi visite.
23. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan
kepala ruangan dan perawat associate.
24. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala
ruangan.
Perawat Pelaksana 1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan
proses keperawatan dengan sentuhan kasih sayang.
a. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah
disususun.
b. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan
dan repons klien pada catatan perawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung
jawab.
a. Pemberian obat.
b. Pemeriksaan laboratorium.
c. Persiapan klien yang akan dioperasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental,
dan spiritual dari klien:
a. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa
aman, nyaman dan ketenangan.
c. Pendekatan dengan komunkasi terapeutik.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk
menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan serta
diagnostik..
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai
kemampuannnya.
6. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau
sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan
ruangan secara administratif.
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
b. Sensus harian dan formulir.
c. Rujukan atau penyuluhan
8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
9. Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan,
kenyamanan dan keindahan ruangan.
10. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara
bergantian.
11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien
sehubungan dengan penyakitnya.
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik
lisan maupun tertulis.
13. Membuat laporan harian.
14. Mengikuti timbang terima.
15. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
16. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh
Ketua Tim
17. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan
Ketua Tim.
18. Melakukan evaluasi formatif.
19. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan
pasien.
20. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien
kepada Ketua Tim.
3) ACTUATING/pengarahan
No Kegiatan Ceklist Bentuk Tindakan/Dokumen
Ya Tidak
1. Pemberian Motivasi √ Dilakukan saat pre
Kerja Oleh Pimpinan conference dan rapat.
Situasional. (Kata-kata)
2. Pengaturan Waktu √ Jadwal pembagian Shift
kerja/ Manajemen Waktu
3. Pelaksanaan operan shift √ Belum dilaksanakan dengan
atau handover sudah maksimal dan belum.
dilaksanakn dan ada Pendokumentasian lengkap.
SOP nya Terkait dengan nama dan ttd
perawat pelaksana.
4. Manager berperan dalam √ Dilakukan dengan memanggil
mengatasi konflik di perawat yang bersangkutan.
ruang rawat
5. Manager Melaksanakan √ Belum ada pendokumentasian
Supervisi Keperawatan
kepada bawahan
4. CONTROLING/ Pengendalian
Ceklist
No Kegiatan Bentuk Tindakan
Ya Tidak
1. Kegiatan Audit terhadap Wawancara langsung.
suatu kejadian atau √
masalah keperawatan
2. Kegiatan terhadap Audit Pendokumentasian yang ada
Mutu yang meliputi BOR, diruangan.
ALOS, dan TOI dilakukan √
secara teratur dan
berkelanjutan
3. Mekanisme Penjaminan Melihat pendokumentasian
Mutu Asuhan keperawatan √ yang ada diruangan.
di ruangan
4. Kedisiplinan Tenaga yang Pemberian punishment tidak
ada (punishment dan dilakukan diruangan, tidak
√
reward) ada reward khusus yang
diberikan.
5. Kebijakan tentang Hubungan kerja antar perawat
Mekanisme Kebijakan hanya dilakukan di dalam
Hubungn kerja antar staf √ lingkungan rumah ssakit,
tidak ada kebijakan khusus
yang dilakukan
6. Mekanisme Tugas belajar dan kegiatan
Pengembangan Jenjang √ seminar
Karir Perawat
Masaalah yang ditemukan :
Pemberian punishment dan reward belum diberikan.
Pedoman Observasi :
Hasil Observasi
No. Objek Observasi
Ada Tidak ada
1 Visi ruangan √
2 Misi rumah saakit √
3 Standar asuhan keperawatan (SAK) √
4 Standar Operasional Prosedur (SOP) √
5 Stuktur organisasi ruangan √
Keterediaan format pengkajian √
6
keperawatan
7 BOR √
8 ALOS √
9 TOI √
10 Angka infeksi nosokomial √
11 Angka cedera √
A. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
Dalam pelaksanaannya apa yang dapat anda observasi dari fokus dibawah ini :
1. Dokumentasi Keperawatan
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat metode
Pendokumentasian dalam
Rumah Sakit / Ruangan?
Strength
3. Terdapat uraian kerja kepala ruangan, perawat primer, dan perawat assosiat
10. Manager melaksanakan dan memonitoring pelaksanaan pre dan post conference
14. Terdapat audit mut yang meliputi BOR, ALOS, dan TOI secara teratur dan
berkelanjutan
15. Terdapat mekanisme Penjaminan mutu Asuhan keperawatan di ruangan
16. Terdapat penerapan kedisiplinan tenaga yang ada berupa punishment dan
reward
17. Terdapat kebijakan tentang mekanisme kebijakan hubungan kerja antar staf
Weakness
2 2. Eksternal
Faktor
Opportunity
1. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi
2. Adanya program akreditasi rumah sakit dari pemerintah dimana MAKP
merupakan salah satu penilaian
3. Adanya dukungan dari Kepala ruangan dan menejemen dari Rumah Sakit.
4. Merupakan tempat praktik dan belajar mahasiswa Ners., S1 keperawatan, DIV
dan DIII Keperawatan dan mahasiswa kedokteran.
Treathened
Planning
1. Tidak terdapatnya program kerja dan jadwal kegiatan 5 4 4 5 3 1200 II
pelaksanaan program kerja harian, mingguan dan bulanan.
2. Tidak lengkapnya berkas SAK (hanya terdapat 2 berkas 5 5 4 5 4 2000 I
yaitu SAK halusinasi dan HDR
Organisasi
3. Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama evalusi tenaga kerja 5 4 4 4 3 960 III
Honorer
Pengarahan
Pengendalian
5. Pemberian punishment dan reward belum diberikan secara 3 4 4 3 4 576 V
jelas.
Keterangan :
- Magnitude(Mg),yaitu kecenderungan dan seringnyamasalahterjadi,
- Severity(Sv),yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
- Manageability(Mn),yaitu kemampuan menyelesaikan masalah,
- Nursing Concern (Nc),yaitu fokus pada keperawatan,
- Affordabilility (Af),yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikannilai dengan rentang1-5dengan kriteria:
- Nilai 1 =sangat kurang sesuai,
- Nilai 2 =kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 =sesuai
- Nilai 5 =sangat sesuai
Prioritas Masalah :
a. Tidak lengkapnya berkas sop/sak (hanya terdapat 2 berkas yaitu SAK halusinasi dan HDR.
b. Tidak terdapatnya program kerja dan jadwal kegiatan pelaksanaan program kerja harian,
mingguan dan bulanan.
c. Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama evalusi tenaga kerja Honorer
d. Belum adanya format pendokumentasian supervise, pre dan post conference, bedside
teaching, ronde keperawatan, dan diskusi/presentasi kasus kecuali handover
pendokumentasiannya sudah ada hanya saja belum lengkap.
e. Pemberian punishment dan reward belum diberikan secara jelas.
D. Rencana kegiatan residensi manajemen Keperawatan di RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung
Program/ Indikator/Target
No Masalah Tujuan Pj Waktu
Kegiatan Penyelesaian
Tidak lengkapnya berkas
Melakukan Nada, Eis,
SOP/SAK (hanya terdapat Agar terbentuknya Sabtu, 5 Desember
1 pembentukan SOP/SAK terbentuk Riska, Puji,
2 berkas yaitu SAK SOP/SAK 2020
SOP/SAK dan Aditya
Halusinasi dan HDR).
Tidak terdapatnya Supaya dalam
program kerja dan jadwal melakukan tindakan Aprilia,
Menyusun jadwal Jadwal program kerja
kegiatan pelaksanaan keperawatan lebih Fadilla, Sabtu, 5 Desember
2 program kerja ruangan ruangan tebentuk.
program kerja harian, teratur karena Ramadhani, 2020
sesuai dengan MPKP
mingguan dan bulanan. adanya menejemen Riyanti.
waktu.
BAB III
Presentasi kegiatan miniloka karya dan hasil analisis pengkajian serta rencana
penyelesaian masalah manajemen keperawatan di Ruang Kutilang Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Lampung dilaksanakan padahari senin, tanggal 30 November 2020 yang
dihadiri oleh Kasie Keperawatan yang merangkap sebagai pembimbing lahan, Kepala
Ruanan Kutilang, Ketua Tim I Ruang Kutilang, Ketua Tim II Ruangan Kutilang yang
merangkap pembimbing lahan, serta pembimbing akademik. Pada pertemuan tersebut
telah disepakati prioritas masalah yang telah ditetapkan meliputi :
1. Tidak lengkapnya berkas SOP/SAK (hanya terdapat 2 berkas yaitu SAK Halusinasi
dan HDR).
2. Tidak terdapatnya program kerja dan jadwal kegiatan pelaksanaan program kerja
harian, mingguan dan bulanan.
3. Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama evaluasi kerja honorer
Fokus penyegaran antara lain adalah melengkapi SAK dan juga membuat program kerja.
A. Persiapan Kegiatan
Persiapan kegiatan dilakukan dengan menyusun program kerja berdasarkan
persetujuan kepala ruangan dan ketua tim ruangan. Perangkat yang dibuat dalam
format pendokumentasian berupa melengkapi SAK, program kerja, jadwal harian dan
bulanan, dan juga format evaluasi kerja.Penyiapan perangkat ini dilakukan pada
tanggal 1 s/d 4 Desember 2020. (format hasil diskusi terlampir).
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan mulai dilakukan tanggal 24 november 2020 sesuai
jadwal yang telah disusun. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan oleh
kelompok antara lain adalah melengkapi SAK, program kerja, jadwal harian dan
bulanan, dan juga format evaluasi kerja.
2. Penerapan Kegiatan
a. SAK
Standar asuhan keperawatan berguna sebagai kriteria untuk menentukan
keberhasilan dan mutu asuhan keperawatan. Dalam pemberian asuhan
keperawatan yang baik yaitu harus dengan cara memenuhi standar profesi yang
juga telah ditetapkan, pelayanan asuhan keperawatan ini juga dimanfaatkan
secara efisiensi, dan juga efektif,aman juga bagi pasien dan perawat sebagai
pemberi jasa,memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan, aspek sosial,
ekonomi, budaya, agama, etik dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan
dihormati untuk menilai kualitas pelayanan keperawatan diperlukan adanya
standar praktik keperawatan. Standar asuhan keperawatan adalah penentu untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, standar
pelayanan dan asuhan keperawatan tersebut harus diterapkan secara bertahap.
Asuhan keperawatan adalah kegiatan pada praktik keperawatan yang
diimplementasikan secara langsung kepada pasien atau klien sebagai pelayanan
kesehatan, standar pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai
dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan teknologi tepat guna dan hasil
penelitian dalam pengembangan pelayanan kesehatan/ keperawatan sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal.pelayanan dilaksanakan berdasarkan
dengan kaidah keperawatan sebagai profesi yang berdasarkan kepada ilmu dan
kiat keperawatan, bersifat humanistic dan berdasarkan pada kebutuhan objektif
klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien, asuhan keperawatan
bermutu tinggi adalah tujuan perawat di semua praktik pelayanan keperawatan
atau disebut sebagai“great nursing”.
A. Kesimpulan
Pengkajian data diruang praktek manajemen memakai wawancara dan lembar
observasi dan dari hasil analis ditemukan 2 masalah yang ada diruangan antara lain :
- SAK yang kurang lengkap
- Program kerja dan penyusunan jadwal program kerja belum ada
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan
oleh mahasiswa disarankan kepada:
1. Kepala Ruangan
Mengoptimalkan penerapan visi, misi, dan motto ruangan yang telah dirancang
bersama. Serta penerapan program kerja bulanan sesuai jadwal yang telah disepakati.
2. Ketua Tim
Mengoptimalkan pendokumentasian tindakan keperawatan seperti ronde keperawatan,
bed side teaching, pre post conference, dan supervisi perawat pelaksana. Serta
penerapan program kerja bulanan sesuai jadwal yang telah disepakati.
3. Perawat Pelaksana
Mengoptimalkan pendokumentasian asuhan keperawatan. Dan menjaga prinsip SOP
dalam melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Dauglass ,L.A. (1984). The Effective Nurse Leader ang Manager, @ nd .ed. St. Louish :
The CV Mosby Company
Sitorus, Ratna. (2006) Model Praktek Keperawatan Profesional, Edisi pertama, Jakarta ,
EGC Swansberg,RC & Swansberg RJ ( 1999) Introductory manajemen and
leadership for nurses: aninteractive text, Second edition., Boston : Jones and Bartlett
Publishers.
Tappen GR (2001) Nursing Leadership and Management Consep and Practice , 4 th ed, FA
Davis, Philadelphia
Thoha. M (2008) Perilaku organisasi: Konsep dasar dan aplikasinya. Cetakan ke18 ,
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Gillies, D.A. (1994) Nursing management a system approach, Philadelphia : W.B Sounders
Company
Dauglass (1992) , The Effective Nurse : Leader and manager, 4th, St Louish : Mosby years
Book.Fik- UI dan RSUP CiptpMangunkusumo, (2000), Semiloka : Model Praktek
Keperawatan Profesional II, Jakarta 12 -14 Juli 2000.
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
4) PLANNING/Perencanaan
g. Visi Ruangan
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat visi didalam
ruangan? √
h. Misi Ruangan :
3. Meningkatkan kesejahteraan jiwa melalui pelayanan kesehatan jiwa
spesialistik
4. Mempersiapkan dan meningkatkan kesehatan jiwa yang bersumberdaya
manusia untuk mencapai kesejahteraan masyarakat
Masalah yang ditemukan : Tidak ditemukan masalah.
i. Motto Ruangan
Ceklis
Uraian
Ya Tidak
Apakah terdapat Motto dalam √
Ruangan rawat?
Jika jawaban “Ya”, Uraikan Motto:
Motto tersebut: K : Kualitas
U : Unggul
T : Tanggap
I : Inisiatif
L : Loyal
A : Amanah
N : Nyaman
G : Gemilang
Apakah motto sudah sesuai √
dengan kegiatan pelayanan
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukan masalah.
j. Program Kerja
Uraikan Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat Program Kerja √
dalam Ruangan?
Jika jawaban “Ya”, Uraikan
Program Kerja tersebut:
Apakah Program Kerja sesuai √
dengan kegiatan pelayanan?
Masalah yang ditemukan :
Tidak terdapatnya program kerja ruangan dan jadwal kegiatan pelaksanaan
program kerja.
l. Kebijakan
Uraikan Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Kebijakan
dalam Ruangan?
Misal: kebijakan pelatihan √
pendidikan keperawatan /
pemberian beasiswa.
Jika jawaban “Ya”, uraikan Bentuk Kebijakan Ruangan/ Rumah Sakit:
kebijakan tersebut : - Pelatihan/seminar bagi tenaga kesehatan
yang dipilih berdasarkan masa kerja,
pencapaian kerja dan kedisiplinan kerja.
Masalah yang ditemukan :
Tidak ditemukan masalah.
5) ORGANIZING/pengorganisasian
h. Struktur Organisasi
Uraikan Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Struktur
Organisasi dalam Ruang √
rawat?
Jika ya, gambarkan Kepala
Ruangan
Katim 1 Katim 2
Ketua Tim
1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila diperlukan.
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin ilmu lain maupun perawat lain.
5. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
6. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
7. Membuat jadwal perjanjian klinik.
8. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan
pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
10. Mengikuti timbang terima
11. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif
12. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
13. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
14. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat blain.
15. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
16. Menerima dan menyesuaikan rencana.
17. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
18. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
19. Membuat jadual perjanjian klinik.
20. Mengadakan kunjungan rumah.
21. Melaksanakan sentralisasi obat.
22. Mendampingi visite.
23. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan
perawat associate.
24. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.
Perawat Pelaksana
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan
dengan sentuhan kasih sayang.
2. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah disususun.
3. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan.
4. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien pada
catatan perawatan.
5. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.
6. Pemberian obat.
7. Pemeriksaan laboratorium.
8. Persiapan klien yang akan dioperasi.
9. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari
klien:
a. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan
ketenangan.
c. Pendekatan dengan komunkasi terapeutik.
10. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
perawatan dan pengobatan serta diagnostik..
11. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannnya.
12. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau sakaratul maut.
13. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan ruangan secara
administratif.
14. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
15. Sensus harian dan formulir.
16. Rujukan atau penyuluhan
17. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
18. Mencipta kan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan
keindahan ruangan.
19. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.
20. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan
penyakitnya.
21. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun
tertulis.
22. Membuat laporan harian.
23. Mengikuti timbang terima.
24. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
25. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh Ketua Tim
26. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan Ketua Tim.
27. Melakukan evaluasi formatif.
28. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.
29. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada Ketua Tim
k. Rincian tugas Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Perawat Asosiat secara Jelas
Peran Rincian Tugas
Kepala Ruangan 4. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
d. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan
serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
e. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan.
f. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai
kebutuhan pasien.
5. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan,
meliputi :
z. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan ruang rawat.
aa. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga
perawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan dan
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
bb. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga
perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja
diruang rawat.
cc. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga
perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai ketentuan/standar.
dd. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada
dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak
yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
ee. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
perawatan dan tenaga lain yang berada diwilayah
tanggug jawabnya.
ff. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di
bidang perawatan antara lain melalui pertemuan
ilmiah.
gg. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebuthan pasien
agar tercapai pelayanan yang optimal.
hh. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat,
obat dan bahan lain yang diperlukan diruang rawat.
ii. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
jj. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi
peralatan.
kk. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan
keluarganya, meliputi penjelasan tentang peraturan
rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada
cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di
ruangan.
ll. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling
(visite dokter) untuk pemeriksaan pasien dan
mencatat program pengobatan, serta menyampikan
kepada staf untuk melaksanakannya.
mm. Mengelompokan pasien dan mengatur
penempatannya di ruang rawat menurut tingkat
kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk
memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
nn. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang
dirawat untuk mengetahui keadaanya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan
masalah yang dihadapinya.
oo. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
pp. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau
keluarga dalam batas kewenangan.
qq. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
rr. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan
dan pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk
tindakan perawatan selanjutnya.
ss. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala
ruang yang lain, seluruh kepala bidang, kepala
bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
tt. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik
antara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga
memberikan ketenangan.
uu. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien
ruangan.
vv. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan
makanan berdasarkan macam dan jenis makanan
pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat
penyajian sesuai dengan diitnya.
ww. Memelihara buku register dan berkas catatan
medik.
xx. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai
pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan, serta
kegiatan lain di ruang rawat.
6. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian meliputi :
e. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan.
f. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
g. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan
peralatan perawatan serta obat-obatan secara efektif
dan efisien,
h. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan
pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta
mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
Ketua Tim 25. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif.
26. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
27. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek
bila diperlukan.
28. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan
yang diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat
lain.
29. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
30. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial di masyarakat
31. Membuat jadwal perjanjian klinik.
32. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
33. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap
asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk
sampai keluar rumah sakit.
34. Mengikuti timbang terima
35. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komperhensif
36. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
37. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia
dinas.
38. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan
yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat blain.
39. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
40. Menerima dan menyesuaikan rencana.
41. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
42. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial di masyarakat
43. Membuat jadual perjanjian klinik.
44. Mengadakan kunjungan rumah.
45. Melaksanakan sentralisasi obat.
46. Mendampingi visite.
47. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan
kepala ruangan dan perawat associate.
48. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala
ruangan.
Perawat Pelaksana 21. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan
proses keperawatan dengan sentuhan kasih sayang.
d. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah
disususun.
e. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
f. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan
dan repons klien pada catatan perawatan.
22. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung
jawab.
d. Pemberian obat.
e. Pemeriksaan laboratorium.
f. Persiapan klien yang akan dioperasi.
23. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental,
dan spiritual dari klien:
d. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
e. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa
aman, nyaman dan ketenangan.
f. Pendekatan dengan komunkasi terapeutik.
24. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk
menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan serta
diagnostik..
25. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai
kemampuannnya.
26. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau
sakaratul maut.
27. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan
ruangan secara administratif.
d. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
e. Sensus harian dan formulir.
f. Rujukan atau penyuluhan
28. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
29. Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan,
kenyamanan dan keindahan ruangan.
30. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara
bergantian.
31. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien
sehubungan dengan penyakitnya.
32. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik
lisan maupun tertulis.
33. Membuat laporan harian.
34. Mengikuti timbang terima.
35. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
36. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh
Ketua Tim
37. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan
Ketua Tim.
38. Melakukan evaluasi formatif.
39. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan
pasien.
40. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien
kepada Ketua Tim.
6) ACTUATING/pengarahan
No Kegiatan Ceklist Bentuk Tindakan/Dokumen
Ya Tidak
1. Pemberian Motivasi √ Dilakukan saat pre
Kerja Oleh Pimpinan conference dan rapat.
Situasional. (Kata-kata)
2. Pengaturan Waktu √ Jadwal pembagian Shift
kerja/ Manajemen Waktu
3. Pelaksanaan operan shift √ Belum dilaksanakan dengan
atau handover sudah maksimal dan belum.
dilaksanakn dan ada Pendokumentasian lengkap.
SOP nya Terkait dengan nama dan ttd
perawat pelaksana.
4. Manager berperan dalam √ Dilakukan dengan memanggil
mengatasi konflik di perawat yang bersangkutan.
ruang rawat
5. Manager Melaksanakan √ Belum ada pendokumentasian
Supervisi Keperawatan
kepada bawahan
4. CONTROLING/ Pengendalian
Ceklist
No Kegiatan Bentuk Tindakan
Ya Tidak
1. Kegiatan Audit terhadap Wawancara langsung.
√
suatu kejadian atau
masalah keperawatan
2. Kegiatan terhadap Audit Pendokumentasian yang ada
Mutu yang meliputi BOR, diruangan.
ALOS, dan TOI dilakukan √
secara teratur dan
berkelanjutan
3. Mekanisme Penjaminan Melihat pendokumentasian
Mutu Asuhan keperawatan √ yang ada diruangan.
di ruangan
4. Kedisiplinan Tenaga yang Pemberian punishment tidak
ada (punishment dan dilakukan diruangan, tidak
√
reward) ada reward khusus yang
diberikan.
5. Kebijakan tentang Hubungan kerja antar perawat
Mekanisme Kebijakan hanya dilakukan di dalam
Hubungn kerja antar staf √ lingkungan rumah ssakit,
tidak ada kebijakan khusus
yang dilakukan
6. Mekanisme Tugas belajar dan kegiatan
Pengembangan Jenjang √ seminar
Karir Perawat
Masaalah yang ditemukan :
Pemberian punishment dan reward belum diberikan.
Pedoman Observasi :
Hasil Observasi
No. Objek Observasi
Ada Tidak ada
1 Visi ruangan √
2 Misi rumah saakit √
3 Standar asuhan keperawatan (SAK) √
4 Standar Operasional Prosedur (SOP) √
5 Stuktur organisasi ruangan √
Keterediaan format pengkajian √
6
keperawatan
7 BOR √
8 ALOS √
9 TOI √
10 Angka infeksi nosokomial √
11 Angka cedera √
E. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
Dalam pelaksanaannya apa yang dapat anda observasi dari fokus dibawah ini :
2. Dokumentasi Keperawatan
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat metode
Pendokumentasian dalam
Rumah Sakit / Ruangan?
Strength
3. Terdapat uraian kerja kepala ruangan, perawat primer, dan perawat assosiat
10. Manager melaksanakan dan memonitoring pelaksanaan pre dan post conference
20. Terdapat audit mut yang meliputi BOR, ALOS, dan TOI secara teratur dan
berkelanjutan
21. Terdapat mekanisme Penjaminan mutu Asuhan keperawatan di ruangan
22. Terdapat penerapan kedisiplinan tenaga yang ada berupa punishment dan
reward
23. Terdapat kebijakan tentang mekanisme kebijakan hubungan kerja antar staf
Weakness
2 3. Eksternal
Faktor
Opportunity
1. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi
2. Adanya program akreditasi rumah sakit dari pemerintah dimana MAKP
merupakan salah satu penilaian
3. Adanya dukungan dari Kepala ruangan dan menejemen dari Rumah Sakit.
4. Merupakan tempat praktik dan belajar mahasiswa Ners., S1 keperawatan, DIV
dan DIII Keperawatan dan mahasiswa kedokteran.
Treathened
Planning
1. Tidak terdapatnya program kerja dan jadwal kegiatan 5 4 4 5 3 1200 II
pelaksanaan program kerja harian, mingguan dan bulanan.
2. Tidak lengkapnya berkas SAK (hanya terdapat 2 berkas 5 5 4 5 4 2000 I
yaitu SAK halusinasi dan HDR
Organisasi
3. Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama evalusi tenaga kerja 5 4 4 4 3 960 III
Honorer
Pengarahan
Pengendalian
5. Pemberian punishment dan reward belum diberikan secara 3 4 4 3 4 576 V
jelas.
Keterangan :
- Magnitude(Mg),yaitu kecenderungan dan seringnyamasalahterjadi,
- Severity(Sv),yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
- Manageability(Mn),yaitu kemampuan menyelesaikan masalah,
- Nursing Concern (Nc),yaitu fokus pada keperawatan,
- Affordabilility (Af),yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikannilai dengan rentang1-5dengan kriteria:
- Nilai 1 =sangat kurang sesuai,
- Nilai 2 =kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 =sesuai
- Nilai 5 =sangat sesuai
Prioritas Masalah :
a. Tidak lengkapnya berkas sop/sak (hanya terdapat 2 berkas yaitu SAK halusinasi dan HDR.
b. Tidak terdapatnya program kerja dan jadwal kegiatan pelaksanaan program kerja harian,
mingguan dan bulanan.
c. Tidak terdapatnya evaluasi kerja terutama evalusi tenaga kerja Honorer
d. Belum adanya format pendokumentasian supervise, pre dan post conference, bedside
teaching, ronde keperawatan, dan diskusi/presentasi kasus kecuali handover
pendokumentasiannya sudah ada hanya saja belum lengkap.
e. Pemberian punishment dan reward belum diberikan secara jelas.
H. Rencana kegiatan residensi manajemen Keperawatan di RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung
Program/ Indikator/Target
No Masalah Tujuan Pj Waktu
Kegiatan Penyelesaian
Tidak lengkapnya berkas
Nada, Eis,
SAK (hanya terdapat 2 Agar terbentuknya Melakukan Sabtu, 5 Desember
1 SAK terbentuk Riska, Puji,
berkas yaitu SAK SAK pembentukan SAK 2020
dan Aditya
Halusinasi dan HDR).
Tidak terdapatnya Supaya dalam
program kerja dan jadwal melakukan tindakan Aprilia,
Menyusun jadwal Jadwal program kerja
kegiatan pelaksanaan keperawatan lebih Fadilla, Sabtu, 5 Desember
2 program kerja ruangan ruangan tebentuk.
program kerja harian, teratur karena Ramadhani, 2020
sesuai dengan MPKP
mingguan dan bulanan. adanya menejemen Riyanti.
waktu.
PROGRAM KERJA
RUANG KUTILANG
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG
Waktu
Kegiatan Ket
Siang
Operan
14.00
Pre Conference
15.00 Memberikan intervensi kepada pasien
Membimbing makan dan memberi obat pasien
19.00
Istirahat
Pre Conference
20.00
Dokumentasi asuhan keperawatan
21.00 Operan
Waktu
Kegiatan Ket
Sore
Operan
21.00
Pre Conference
22.00 Memberikan intervensi kepada pasien
Membimbing makan dan memberi obat pasien
07.00
Istirahat
Pre Conference
07.30
Dokumentasi asuhan keperawatan
08.00 Operan
Disusun Oleh:
Nada Nusaibah
Puji Aneref Yuni
Eis Winangsih
Ramadhani
Riska Anggraeni
Fadilla Yuwantri
Riyanti Fadhilah Amalina
Aprilia Setya Ningtyas
Aditya Jaka Fernanda
Identifikasi Masalah
1. Man :
Untuk jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi dalam merawat pasien. Yaitu 1:4
dengan tingkat ketergantungan pasien 90% mandiri, sehingga perawat hanya perlu
mengobservasi dan hanya ada beberapa pasien yang butuh perhatian ekstra.
2. Methode :
Mettode yang digunakan yaitu metode tim dan primer.
3. Money :
Keuangan sudah terkendali sesuai kebijakan dari pihak Rumah Sakit
4. Material :
Buku laporan katim dan operan ada tetapi format tidak lengkap. Alat pemeriksa
kesehatan terutama TTV ada tetapi hanya tekanan darah dan suhu
5. Machine :
Perencanaan penyelesaian
S (Strenght) :
Dilaksanakannya supervisi. Adanya kemampuan perawat untuk memberikan tindakan
keperawatan lebih lanjut.
W (Weakness) :
Supervisi tidak ada pendokumentasian.
O (Oportunity) :
Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dan perawat ruangan.
T (Threat)
Adanya tuntutan masyarakat akan peaanan yag profesional meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan.
Implementasi, kendala dan penyelesaiannya :
1) Membagi tim pengelolaan pasien menjadi 2 tim
2) Di katim 1 PP berjumlah 2 orang. Di katim 2 PP berjumlah 3 orang.
3) Melakukan supervisi kepada katim pelaksanaan komtik kepada pasien
4) Mengevaluasi audit dokumen catatan harian perawat
Evaluasi
- Tim terbagi sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Supervisi sudah terlaksana, tetapi pendokumentasi belum ada.
Pembahasan :
Peran Kepala Ruangan
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan,mengembangkan dan
mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran
tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai
tugas dan tanggung jawabnya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga
kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan,
Perlu melakukan kegiatan koordinasi,kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya mempertahankan
kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi
dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan.
Evaluasi diri :
Meningkatkan kepercayaan diri dalam melaksanakan fungsi karu.
LAPORAN PERAN
SEBAGAI KEPALA RUANGAN
DI RUANG KUTILANG RS JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG
Disusun Oleh:
Nada Nusaibah
Puji Aneref Yuni
Eis Winangsih
Ramadhani
Riska Anggraeni
Fadilla Yuwantri
Riyanti Fadhilah Amalina
Aprilia Setya Ningtyas
Aditya Jaka Fernanda
Identifikasi Masalah
1. Man :
Untuk jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi dalam merawat pasien. Yaitu 1:4 dengan
tingkat ketergantungan pasien 90% mandiri, sehingga perawat hanya perlu
mengobservasi dan hanya ada beberapa pasien yang butuh perhatian ekstra.
2. Methode :
Methode yang digunakan yaitu metode tim dan primer.
3. Money :
Keuangan sudah terkendali sesuai kebijakan dari pihak Rumah Sakit
4. Material :
Buku laporan katim dan operan ada tetapi format tidak lengkap. Alat pemeriksa kesehatan
terutama TTV ada tetapi hanya tekanan darah dan suhu
5. Machine : -
Perencanaan penyelesaian
S (Strenght) :
Dilaksanakannya supervisi. Adanya kemampuan perawat untuk memberikan tindakan
keperawatan lebih lanjut
W (Weakness) :
Supervisi tidak ada pendokumentasian
O (Oportunity) :
Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dan perawat ruangan
T (Threat)
Adanya tuntutan masyarakat akan peaanan yag profesional meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan
Evaluasi
Tim terbagi sesuai dengan kebutuhan pasien
Supervisi sudah terlaksana, tetapi pendokumentasi belum ada
Pembahasan :
Peran Kepala Ruangan
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan,mengembangkan dan
mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran
tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai
tugas dan tanggung jawabnya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga
kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan,
Perlu melakukan kegiatan koordinasi,kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya mempertahankan
kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi
dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan.
Evaluasi diri :
Meningkatkan kepercayaan diri dalam melaksanakan fungsi karu.
LAPORAN PERAN
SEBAGAI KEPALA RUANGAN
DI RUANG KUTILANG RS JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG
Disusun Oleh:
Nada Nusaibah
Puji Aneref Yuni Prestesia
Eis Winangsih
Ramadhani
Riska Anggraeni
Fadilla Yuwantri
Riyanti Fadhilah Amalina
Aprilia Setya Ningtyas
Aditya Jaka Fernanda
Identifikasi Masalah
6. Man :
Untuk jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi dalam merawat pasien. Yaitu 1:4 dengan
tingkat ketergantungan pasien 90% mandiri, sehingga perawat hanya perlu
mengobservasi dan hanya ada beberapa pasien yang butuh perhatian ekstra.
7. Methode :
Methode yang digunakan yaitu metode tim dan primer.
8. Money :
Keuangan sudah terkendali sesuai kebijakan dari pihak Rumah Sakit
9. Material :
Buku laporan katim dan operan ada tetapi format tidak lengkap. Alat pemeriksa kesehatan
terutama TTV ada tetapi hanya tekanan darah dan suhu
10. Machine : -
Perencanaan penyelesaian
S (Strenght) :
Dilaksanakannya supervisi. Adanya kemampuan perawat untuk memberikan tindakan
keperawatan lebih lanjut
W (Weakness) :
Supervisi tidak ada pendokumentasian
O (Oportunity) :
Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dan perawat ruangan
T (Threat)
Adanya tuntutan masyarakat akan peaanan yang profesional meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan.
Evaluasi
Tim terbagi sesuai dengan kebutuhan pasien
Supervisi sudah terlaksana, tetapi pendokumentasi belum ada
Pembahasan :
Peran Kepala Ruangan
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan,mengembangkan dan
mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran
tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai
tugas dan tanggung jawabnya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga
kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan,
Perlu melakukan kegiatan koordinasi,kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya mempertahankan
kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi
dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan.
Evaluasi diri :
Meningkatkan kepercayaan diri dalam melaksanakan fungsi karu, dan Memantau lebih lagi
dengan sebagai tugas nya Karu.
LAPORAN
KETUA TIM
Lampiran : Format Laporan Sebagai Kepala Ruangan
O (Opportunity) :
- Adanya pengawasan dari karu disetiap operan dan pre cofrence
- Adanya dukungan dari Kepala ruangan dan menejemen dari Rumah Sakit.
T (Threat) :
- Pelaksanaan pendokumentasian kurang berjalan dengan baik yang
dapat menyebabkan implementasi tidak maksimal
P (Planning) :
Waktu Rencana Keterangan
07:30 Operan
Pre Conference
08:30 Pasien : M soleh Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut
sp
3
Pasien :Anwari
Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi,
evaluasi kemampuan
Pasien : Ferliansyah menghardik, lanjut sp
3
Pasien : Akbar
12:00 Ishoma
13:00 Melakukan layanan keperawatan
13:30 Operan
O (Organizing) :
KEPALA
RUANGAN
KATIM KATIM
1 2
A (Actuating) :
WAKTU KEGIATAN
09:30 Supervisi
13:30 Operan
C (Controlling) :
1. Absensi harian per sifht sesuai jadwal
2. Pengecekan kelengkapan dokumntasi asuhan keperawatan
Methode :
Metode yang digunakan yaitu metode tim dan primer
Money :
Keuangan sudah terkendali sesuai kebijakan dari pihak Rumah Sakit
Material :
Buku laporan katim dan operan ada tapi format tidak lengkap
Alat pemeriksaan kesehatan terutama TTV ada tapi hanya tensi tidak mengecek suhu.
Machine :
tidak ada masalah
Untuk Ka.Tim termasuk pengkajian kondisi klien secara umum (lengkap ada pada
catatan perawatan di RS), tingkat ketergantungan klien.
Ket : Untuk Ka Tim : tulis renpra klien yang perlu penenganan ekstra, sedangkan renpra
lengkap ditulis pada catatan perawatan di klien RS.
Nama Implementasi
Mursalin tidak bisa mengikuti perintah sesuai yang
dianjurkan perawat dalam latihan
Ket : untuk Ka Tim implementasi pelaksanaan renpra yang bermasalah saja yang ditulis.
Implementasi lengkap ada pada catatan perawatan.
T (Threat) :
Pelaksanaan pendokumentasian kurang berjalan dengan baik yang dapat
menyebabkan implementasi tidak maksimal
P (Planning) :
Waktu Rencana Keterangan
07:30 Operan
Pre Conference
08:30 Pasien : M soleh Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut sp
3
Pasien : Mursalin
Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, evalusi
kemampuan menghardik dan
minum obat, lanjut sp3
Pasien : Akbar
Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut sp
3
Pasien : Budianto
Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut sp
3
Pasien : Sukardi
Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, Evauasi
kemampuan menghardik , lanjut sp
3 , evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri
Pasien : Bambang Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, Evauasi
kemampuan menghardik , lanjut sp
3 , evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri
Pasien : Julianto
Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, Evauasi
kemampuan menghardik , lanjut sp
3 , evaluasi pola tidur dan
kemampuan Perawatan diri
12:00 Ishoma
13:00 Melakukan layanan keperawatan
13:30 Operan
O (Organizing) :
KEPALA
RUANGAN
KATIM KATIM
1 2
A (Actuating) :
WAKTU KEGIATAN
09:30 Supervisi
13:30 Operan
C (Controlling) :
1. Absensi harian per sifht sesuai jadwal
2. Pengecekan kelengkapan dokumntasi asuhan keperawatan
PP : Nada Nusaibah
Ramadhani
Man :
Untuk jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi dalam merawat pasien. Yaitu 1:4 dengan tinggat
ketergantungan pasien 90 % mandiri, sehingga perawat hanya perlu mengobservasi dan hanya ada
beberapa pasien yang butuh perhatian ekstra.
Methode :
Buku laporan katim dan operan ada tapi format tidak lengkap
Alat pemeriksaan kesehatan terutama TTV ada tapi hanya tensi tidak mengecek suhu
Perencanaan penyelesaian masalah terkait masalah yang ditemukan : (dapat didahului dengan
analisa SWOT : (termasuk rencana pembagian tugas , rencana kegiatan harian, dan rencana
pemecahan masalah yang ditemukan)
Nama Perencanaan
Hamdani Observasi pasien karena keinginan pulang tinggi
Ket : Untuk Ka Tim : tulis renpra klien yang perlu penenganan ekstra, sedangkan renpra lengkap
ditulis pada catatan perawatan di klien RS.
Nama Implementasi
Ayong tidak bisa mengikuti perintah sesuai yang dianjurkan
perawat dalam latihan
Ket : untuk Ka Tim implementasi pelaksanaan renpra yang bermasalah saja yang ditulis.
Implementasi lengkap ada pada catatan perawatan.
No Nama Peran
1. Riyanti Fadhilah Kepala Ruangan
Amalina
2. Aprilia Setya Ningtyas Ketua Tim 1
3. Aditya Jaka Fernanda Ketua Tim 2
4. Nada Nusaibah Perawat Pelaksana Tim
1
5. Puji Aneref Yuni Perawat Pelaksana Tim
1
6. Ramadhani Perawat Pelaksana Tim
1
7. Riska Anggraeni Perawat Pelaksana Tim
2
8. Eis Winangsih Perawat Pelaksana Tim
2
9. Fadilla Yuwantri Perawat Pelaksana Tim
2
T (Threat) :
Pelaksanaan pendokumentasian kurang berjalan dengan baik yang dapat
menyebabkan implementasi tidak maksimal
Ini : P (Planning) :
Waktu Rencana Keterangan
07:30 Operan
Pre Conference
08:30 Pasien : Anwari Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, dan
minum obat, lanjut sp 3
Pasien : Mursalin
Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, evalusi
kemampuan menghardik dan
minum obat, lanjut sp 3
Pasien : Budianto
Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, dan
minum obat, lanjut sp 3
Pasien : Fernando
Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , minum obat, dan
bercakap cakap, lanjut sp
4 ,evaluasi kemampuan
Pasien : Idris perawatan diri
Pasien : Julianto
Kaji TTV, observasi kondisi
fisik, observasi halusinasi,
Evauasi kemampuan
menghardik , dan minum obat,
lanjut sp
3
Pasien : Yusri
Mengevaluasi cara
Perawat : Ramadhani
menghardik dan minum
obat
, dan mengajarkan sp 4
10:00 Melakukan layanan keperawatan
12:00 Ishoma
13:00 Melakukan layanan keperawatan
13:30 Operan
O (Organizing) :
KEPALA
RUANGAN
KATIM KATIM
1 2
A (Actuating) :
WAKTU KEGIATAN
09:30 Supervisi
13:30 Operan
C (Controlling) :
1. Absensi harian per sift sesuai jadwal
2. Pengecekan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan
Methode :
Metode yang digunakan yaitu metode tim dan primer
Money :
Keuangan sudah terkendali sesuai kebijakan dari pihak Rumah Sakit
Material :
Buku laporan katim dan operan ada tapi format tidak lengkap
Alat pemeriksaan kesehatan terutama TTV ada tapi hanya tensi tidak mengecek suhu
10. Bambang Suara bisikan (-), makan minum (+), Perawatan mandiri
kooperatif, bisa diarahkan, tidak ada
masalah tidur, kebersihan diri perlu
motivasi
11. Julianto Suara bisikan (-), makan minum (+), Perawatan mandiri
kooperatif, bisa diarahkan, tidak ada
masalah tidur
12. Yusri Suara bisikan (-), makan minum (+), pasif, Perawatan mandiri
susah diajak komunikasi, sulit tidur, sering
terlihat mondar mandir
13. Solihin Masih mendengar suara bisikan saat Perawatan mandiri
sendirian, kooperatif, bisa diarahkan,
tidak ada masalah tidur
Machine :
Tidak ada masalah
Untuk Ka.Tim termasuk pengkajian kondisi klien secara umum (lengkap ada pada catatan
perawatan di RS), tingkat ketergantungan klien.
Perencanaan penyelesaian masalah terkait masalah yang ditemukan : ( dapat didahului dengan
analisa SWOT : (termasuk rencana pembagian tugas , rencana kegiatan harian, dan rencana
pemecahan masalah yang ditemukan)
Nama Perencanaan
Idris Evaluasi kemampuan menghardik, beri motivasi untuk
makan dan minum
Ket : Untuk Ka Tim : tulis renpra klien yang perlu penenganan ekstra, sedangkan renpra lengkap
ditulis pada catatan perawatan di klien RS.
Nama Implementasi
Yusri Tidak bisa mengikuti perintah sesuai yang dianjurkan
perawat dalam latihan
Ket : untuk Ka Tim implementasi pelaksanaan renpra yang bermasalah saja yang ditulis.
Implementasi lengkap ada pada catatan perawatan.
Ketua Tim
S ( Strength) :
W ( Weakness) :
T (Threat) :
Pelaksanaan pendokumentasian kurang berjalan dengan baik yang dapat
menyebabkan implementasi tidak maksimal
07:30 Operan
Pre Conference
08:30 Pasien : Hamdani Kaji TTV, observasi kondisi fisik,
observasi halusinasi, kaji
kemampuan menghardik, lanjut sp
3 ,evaluasi pola tidur dan kemampuan
Perawatan diri
Pasien : Pusranda
minum obat, lanjut sp3
KEPALA
RUANGAN
KATIM KATIM
1 2
A (Actuating) :
WAKTU KEGIATAN
09:30 Supervisi
13:30 Operan
C (Controlling) :
Nama Anggota :
PP :Eis Winangsih
Fadilla Yuwantri
Riska Anggraeni
Man :
Untuk jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi dalam merawat pasien. Yaitu 1:4 dengan tinggat
ketergantungan pasien 90 % mandiri, sehingga perawat hanya perlu mengobservasi dan hanya ada
beberapa pasien yang butuh perhatian ekstra.
Methode :
Money :
Material :
Buku laporan katim dan operan ada tapi format tidak lengkap
Alat pemeriksaan kesehatan terutama TTV ada tapi hanya tensi tidak mengecek suhu
No Nama Pasien Kondisi Tingkat ketergantungan
1. Hamdani Masih mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa
di arahkan, tidak ada masalah tidur,
mandi (+),
Penampilan Rapi
2. Ayong Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, wajah
tampak lemas
3. Sariono Masih mendengar suara bisikan, makan Perawatan mandiri
minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, pusing
4. Soni Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
5. Pusranda Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), susah mengikuti
perintah, bisa di arahkan, tidak ada
masalah
tidur,
6. Hendra Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
7. Frans Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, ingin
pulang tinggi
8. Sujio Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
9. Hernadi Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur,
wajah tampak lemas,
pusing dan makan hanya habis 1/2
10. Arif Fadli Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, pusing
11. Agus Purnomo masih mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan,
12. Ahmad Jamrudin Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, wajah
masih mengantuk
13. Sutarno Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan, tidak ada masalah tidur, wajah
tampak lemas
14. Da’i Sudah tidak mendengar suara bisikan, Perawatan mandiri
makan minum (+), kooperatif, bisa di
arahkan,
Machine :
Tidak ada masalah
Untuk Ka.Tim termasuk pengkajian kondisi klien secara umum (lengkap ada pada catatan
perawatan di RS), tingkat ketergantungan klien.
Perencanaan penyelesaian masalah terkait masalah yang ditemukan : ( dapat didahului dengan
analisa SWOT : (termasuk rencana pembagian tugas , rencana kegiatan harian, dan rencana
pemecahan masalah yang ditemukan)
Nam Perencanaan
a
Frans Observasi pasien karena keinginan pulang tinggi
sehingga
harus di awasi karena ditakutkan kabur, observasi
kemampuan menghardik
Ayong Emosi labil sehingga harus lebih sering di observasi,
Ket : Untuk Ka Tim : tulis renpra klien yang perlu penenganan ekstra, sedangkan renpra lengkap
ditulis pada catatan perawatan di klien RS.
Nama Implementasi
Ayong tidak bisa mengikuti perintah sesuai yang dianjurkan
perawat dalam latihan
Ket : untuk Ka Tim implementasi pelaksanaan renpra yang bermasalah saja yang ditulis.
Implementasi lengkap ada pada catatan perawatan.
F
O
R
M
A
T
T
I
M
B
A
N
G
T
E
R
I
M
A
(
O
V
E
R
A
N
)
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tadi malam “ pasien mngatakan sudah bisa “pasien mngatakan sudah bisa
terbangun 1kali sekitar jam 1 malam menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
karena ribut dan brisik sehingga sulit mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
tidur seperti orang yang hanya minum obat ” obat dan juga sudah bisa
mejamkan mata tapi tidak bisa tidur mengendalikan emosi dengan tarik
nyenyak” DO: nafas dalam”
“Pasien mengatakan suaranya sudah - Pasien sudah mampu
jarang terdengar” melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
“ pasien mngatakan sudah bisa halusinasi - Pasien sudah mampu
menghardik suara palsu” - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
- ADL mandiri dan SP1 RPK
DO: - TD: 110/90 mmHg - Pasien kooperatif
- Pasien sudah mampu - ADL mandiri
melakukan SP1 - TD: 100/90 mmHg
- Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 100/90 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan sering “Pasien mengatakan suaranya “Pasien mengatakan sering terbangun
terbangun dimalam hari” sudah jarang terdengar” dimalam hari”
“Pasien mengeluh lemas” “Pasien mengatakan suaranya sudah
“Pasien mengatakan suaranya DO: jarang terdengar”
sudah jarang terdengar” - Pasien sudah mampu
melakukan SP1-4 DO:
DO: - Pasien kooperatif - Pasien sudah mampu
- Pasien sudah mampu - ADL mandiri melakukan SP1-4
melakukan SP1-4 halu dan - TD: 110/80 mmHg - Pasien kooperatif
RPK - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 100/80 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan
melakukan SP1-4 halu
3. Menganjurkan untuk terus
latihan sp 1-4 halu & RPK
dan rutin mengonsumsi
obat
Intervensi yang belum dilakukan - - -
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan pusing, lemas , “Pasien mengatakan masih “ pasien mngatakan sudah bisa
lehernya terasa panas , mulutnya mendengar suara suara palsu yaitu menghardik suara palsu dan
terasa panas, dan merasa badanya suara perempuan yaitu suara mengatasi suara palsu dengan minum
sedikit hangat” tetangganya yang judes selalu obat dan juga sudah bisa
“Pasien mengatakan masih menyuruh melakukan banyak mengendalikan emosi dengan tarik
mendengar suara suara palsu yaitu aktivitas” nafas dalam ”
suara perempuan yaitu suara “ pasien mengatakan sudah bisa
tetangganya yang judes selalu menghardik suara palsu tapi DO:
menyuruh melakukan banyak masih saja mendengar suara suara - Pasien sudah mampu
aktivitas” palsu” melakukan SP 1-2 halusinasi
“ pasien mengatakan sudah bisa dan SP1 RPK
menghardik suara palsu tapi masih DO: - Pasien kooperatif
saja mendengar suara suara palsu” - Pasien sudah mampu - ADL mandiri
melakukan SP 1 dan sp 2 - TD: 100/80 mmHg
DO: halusinasi
- Pasien sudah mampu - Pasien kooperatif
melakukan SP1 - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 100/90 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 90/70 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan serong “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mngatakan sudah bisa
terbangun dimalam karena ribut dan menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
brisik sehingga sulit tidur seperti mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
orang yang hanya mejamkan mata minum obat ” obat dan juga sudah bisa
tapi tidak bisa tidur nyenyak” mengendalikan emosi dengan tarik
“Pasien mengatakan suaranya sudah DO: nafas dalam ”
jarang terdengar” - Pasien sudah mampu
“ pasien mngatakan sudah bisa melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
menghardik suara palsu” halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
DO: - ADL mandiri dan SP1 RPK
- Pasien sudah mampu - TD: 120/90 mmHg - Pasien kooperatif
melakukan SP1 - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 130/80 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 140/90 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan serong “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mngatakan sudah bisa
terbangun dimalam karena ribut dan menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
brisik sehingga sulit tidur seperti mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
orang yang hanya mejamkan mata minum obat ” obat dan juga sudah bisa
tapi tidak bisa tidur nyenyak” mengendalikan emosi dengan tarik
“Pasien mengatakan suaranya sudah DO: nafas dalam ”
jarang terdengar” - Pasien sudah mampu
“ pasien mngatakan sudah bisa melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
menghardik suara palsu” halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
DO: - ADL mandiri dan SP1 RPK
- Pasien sudah mampu - TD: 110/80 mmHg - Pasien kooperatif
melakukan SP1 - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 100/80 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 100/70 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tidur nyenyak” “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mngatakan sudah bisa
“Pasien mengatakan suaranya sudah menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
jarang terdengar” mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
“ pasien mngatakan sudah bisa minum obat ” obat dan juga sudah bisa
menghardik suara palsu” mengendalikan emosi dengan tarik
DO: nafas dalam ”
DO: - Pasien sudah mampu
- Pasien sudah mampu melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
melakukan SP1 halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
- ADL mandiri - ADL mandiri dan SP1 RPK
- TD: 100/70 mmHg - TD: 110/80 mmHg - Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 100/70 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 4. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 5. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 6. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 7. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tidur nyenyak” “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mngatakan sudah bisa
“Pasien mengatakan suaranya sudah menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
jarang terdengar” mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
“ pasien mngatakan sudah bisa minum obat ” obat dan juga sudah bisa
menghardik suara palsu” mengendalikan emosi dengan tarik
DO: nafas dalam ”
DO: - Pasien sudah mampu
- Pasien sudah mampu melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
melakukan SP1 halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
- ADL mandiri - ADL mandiri dan SP1 RPK
- TD: 150/90 mmHg - TD: 130/80 mmHg - Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 130/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tidur nyenyak” “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mngatakan sudah bisa
“Pasien mengatakan suaranya sudah menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
jarang terdengar” mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
“ pasien mngatakan sudah bisa minum obat ” obat dan juga sudah bisa
menghardik suara palsu” mengendalikan emosi dengan tarik
DO: nafas dalam ”
DO: - Pasien sudah mampu
- Pasien sudah mampu melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
melakukan SP1 halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
- ADL mandiri - ADL mandiri dan SP1 RPK
- TD: 130/80 mmHg - TD: 120/80 mmHg - Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 110/70 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan dirinya polisi “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mengatakan sudah bisa
dan ingin disunat ” menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
“Pasien mengatakan suaranya sudah mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
jarang terdengar” minum obat ” obat “
“ pasien mengatakan tidak bisa “ pasien mengatakan bahwa
menghardik dan tidak paham apa itu dirinya sekarang masih polisi” DO:
menghardik” - Pasien sudah mampu
DO: melakukan SP 1-2 halusinasi
DO: - Pasien sudah mampu dan SP1 Waham
- Pasien belum mam melakukan SP 1 dan sp 2 - Pasien kooperatif
melakukan SP1 halusinasi halusinasi - ADL mandiri
dan waham - Pasien kooperatif - TD: 100/70 mmHg
- Pasien kooperatif - ADL mandiri
- ADL mandiri - TD: 110/80 mmHg
- TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
5. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu dan melakukan SP 1-2 halu dan
dan waham waham waham
6. Menganjurkan untuk terus 3. Menganjurkan untuk terus
latihan sp 1 halu & waham latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
dan rutin mengonsumsi 3. Menganjurkan untuk terus 2 waham
obat latihan sp 2 halu dan sp 2
7. Latih SP 2 halusinasi dan Waham
Waham
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 waham dan - mengevalusi SP 1-2 waham dan
SP1-2 halusinasi SP1-3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 waham - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 waham
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan bisa tidur “Pasien mengatakan masih “Pasien mengatakan suaranya sudah
nyenyak” mendengar suara bisikan jika jarang terdengar”
“Pasien mengatakan masih sedang sendirian” “pasien mngatakan sudah bisa
mendengar suara bisikan jika sedang “ pasien mengatakan sudah bisa menghardik suara palsu dan
sendirian” menghardik suara palsu dan mengatasi suara palsu dengan minum
“ pasien mngatakan sudah bisa mengatasi suara palsu dengan obat dan juga sudah bisa
menghardik suara palsu” minum obat ” mengendalikan emosi dengan tarik
nafas dalam”
DO: DO:
- Pasien sudah mampu - Pasien sudah mampu DO:
melakukan SP1 melakukan SP 1 dan sp 2 - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif halusinasi melakukan SP 1-2 halusinasi
- ADL mandiri - Pasien kooperatif dan SP1 RPK
- TD: 120/80 mmHg - ADL mandiri - Pasien kooperatif
- TD: 100/80 mmHg - ADL mandiri
- TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
PP Sore : PP Pagi :
PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tadi malam “pasien mengatakan sudah tidak “pasien mengatakan sudah bisa
terbangun 2 kali sekitar jam 12 mendengar suara bisikan” menghardik suara palsu dan
malam dan jam 3 malam ” “ pasien mengatakan sudah bisa mengatasi suara palsu dengan minum
“pasien mengatakan jika dirinya menghardik suara palsu dan obat dan juga sudah bisa
lemas” mengatasi suara palsu dengan mengendalikan emosi dengan tarik
“Pasien mengatakan suaranya sudah minum obat ” nafas dalam”
jarang terdengar”
“ pasien mengatakan sudah bisa DO: DO:
menghardik suara palsu” - Pasien sudah mampu - Pasien sudah mampu
melakukan SP 1 dan sp 2 melakukan SP 1-2 halusinasi
DO: halusinasi dan SP1 RPK
- Pasien sudah mampu - Pasien kooperatif - Pasien kooperatif
melakukan SP1 - ADL mandiri - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 110/90 mmHg - TD: 100/90 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 110/90 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
PP Sore : PP Pagi :
PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan bawah tidurnya “Pasien mengatakan suaranya “Pasien mengatakan sering terbangun
nyenyak” masih terdengar terdengar” dimalam hari”
“Pasien mengatakan suaranya “Pasien mengatakan suaranya sudah
sudah jarang terdengar” DO: jarang terdengar”
- Pasien sudah mampu
DO: melakukan SP1 DO:
- Pasien belum mampu - Ajarkan pasien SP2 - Pasien sudah mampu
melakukan SP1 - Pasien kooperatif melakukan SP1-4
- Pasien kooperatif - ADL mandiri - Pasien kooperatif
- ADL mandiri - TD: 100/70 mmHg - ADL mandiri
- TD: 100/70 mmHg - TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Mengevaluasi SP 1 1. Mengevaluasi SP1-4 halusinasi
2. Observasi kemampuan halusinasi 2. Anjurkan pasien untuk terus
melakukan SP1-4 halu 2. Observasi TTV latihan SP1-4 secara rutin
3. Menganjurkan untuk terus 3. Anjurkan untuk terus latihan
latihan sp 1-4 halu & RPK SP1 secara rutin
dan rutin mengonsumsi
obat
Intervensi yang belum dilakukan 1. Mengajarkan pasien menghardik 1. Mengajarkan SP 2 halusinasi -
PP Sore : PP Pagi :
PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “pasien mengatakan terbangun 1 kali “Pasien mengatakan masih “ pasien mngatakan sudah bisa
jam 2 malam karena teman- mendengar suara suara palsu yaitu menghardik suara palsu dan
temannya berisik” suara perempuan” mengatasi suara palsu dengan minum
“pasien memgatakan masih sering “ pasien mengatakan sudah bisa obat dan juga sudah bisa
mendengar suara bisikan” menghardik suara palsu tapi mengendalikan emosi dengan tarik
“ masih saja mendengar suara suara nafas dalam ”
palsu”
DO: DO:
- Pasien sudah mampu DO: - Pasien sudah mampu
melakukan SP1 - Pasien sudah mampu melakukan SP 1-2 halusinasi
- Pasien kooperatif melakukan SP 1 dan sp 2 dan SP1 RPK
- ADL diarahkan halusinasi - Pasien kooperatif
- Pasien malas mandi - Pasien kooperatif - ADL arahkan
- TD: 100/70 mmHg - ADL diarahkan - TD: 100/80 mmHg
- TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
PP Sore : PP Pagi :
PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) - Pasien mengatakan tadi malam - Pasien mengatakan makan - Pasien mengatakan suaranya
tidur nyenyak siang habis sudah jarang terdengar
- Pasien mengatakan makan pagi - pasien mengatakan sudah bisa - Pasien mngatakan sudah bisa
tidak habis karena tidak slera menghardik suara palsu, menghardik suara palsu dan
makan minum obat dan bercakap - mengatasi suara palsu
- pasien mengatakan sudah bisa cakap dengan bercakap cakap dan
menghardik suara palsu, juga sudah bisa
minum obat dan bercakap - mengendalikan emosi
cakap DO: dengan tarik nafas dalam
- Pasien sudah mampu
DO: melakukan SP 1 - sp 3 DO:
- Pasien sudah mampu halusinasi - Pasien sudah mampu
melakukan SP1 – SP 3 - Pasien kooperatif melakukan SP 1-3 halusinasi
- Pasien kooperatif - ADL mandiri dan SP1 RPK
- ADL perlu diarahkan - TD: 110/80 mmHg - Pasien kooperatif
terutama makan - ADL mandiri
- TD: 130/80 mmHg - TD: 110/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP3 halusinasi melakukan SP 3 halu melakukan SP 1-4 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK
latihan sp 3
3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 4 halu latihan sp 3 halu dan sp 1 latihan sp 1-4 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) - Pasien mengatakan tadi malam - pasien mngatakan sudah - pasien mngatakan sudah bisa
tidur nyenyak bisa menghardik suara menghardik suara palsu dan
- Pasien mengatakan suara bisikan palsu dan mengatasi suara mengatasi suara palsu dengan
terakhir terdengar 3 hari yang palsu dengan minum obat ” minum obat dan juga sudah
lalu bisa mengendalikan emosi
- Pasien mengatakan sudah bisa DO: dengan tarik nafas dalam”
menghardik suara palsu - Pasien sudah mampu
melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
DO: halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien sudah mampu - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
melakukan SP1 - ADL mandiri dan SP1 RPK
- Pasien kooperatif - TD: 110/80 mmHg - Pasien kooperatif
- ADL mandiri - ADL mandiri
- TD: 110/70 mmHg - TD: 100/90 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) - Pasien mengatakan sering - Pasien - Pasien mengatakan sering
terbangun dimalam hari mengatakan suaranya terbangun dimalam hari
- Pasien mengeluh lemas sudah jarang terdengar” - Pasien mengatakan suaranya
- Pasien mengatakan belum mandi sudah jarang terdengar
- Pasien mengatakan suaranya DO:
sudah jarang terdengar - Pasien sudah mampu DO:
- Pasien mengatakan nafsu makan melakukan SP1-4 - Pasien sudah mampu
membaik - Pasien kooperatif melakukan SP1-4
- ADL diarahkan terutama - Pasien kooperatif
DO: personal hygient - ADL diarahkan
- Pasien sudah mampu - TD: 110/80 mmHg - TD: 100/80 mmHg
melakukan SP1-4 halu dan
RPK
- Pasien kooperatif
- ADL diarahkan terutama
personal hygient
- TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan
melakukan SP1-4 halu
3. Menganjurkan untuk terus
latihan sp 1-4 halu & RPK
dan rutin mengonsumsi
obat
Intervensi yang belum dilakukan - - -
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : - DS : - DS : -
(Subjektif dan Objektif)
DO: DO:
- Pasif, tidak bisa diajak DO: - Pasif
komunikasi - Pasif - ADL mandiri
- ADL diarahkan terutama - ADL diarahkan - TD: 100/80 mmHg
personal hygient - TD: 100/90 mmHg - Emosi labil
- TD: 110/90 mmHg - Emosi masih labil
- Emosi labil, sempat kumat
memukul temannya
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) - Pasien mengatakan tadi malam - pasien mngatakan sudah - pasien mngatakan sudah bisa
tidur nyenyak bisa menghardik suara menghardik suara palsu dan
- Pasien mengatakan tidak ada palsu dan mengatasi suara mengatasi suara palsu dengan
suara bisikan palsu dengan minum obat ” minum obat dan juga sudah
- pasien mngatakan sudah bisa bisa mengendalikan emosi
menghardik suara palsu” DO: dengan tarik nafas dalam ”
- Pasien sudah mampu
DO: melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
- Pasien sudah mampu halusinasi - Pasien sudah mampu
melakukan SP1 - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
- Pasien kooperatif - ADL diarahkan terutama dan SP1 RPK
- ADL diarahkan terutama personal hygient - Pasien kooperatif
personal hygient - TD: 110/70 mmHg - ADL diarahkan terutama
- TD: 100/60 mmHg personal hygient
- TD: 110/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tenang dan “ pasien mengatakan mengatasi “pasien mngatakan sudah bisa
tidak ada suara bisikan lagi, suara palsu dengan minum obat ” menghardik suara palsu dan
“ pasien mngatakan sudah bisa mengatasi suara palsu dengan minum
menghardik suara palsu” DO: obat dan juga sudah bisa
- Pasien sudah mampu mengendalikan emosi dengan tarik
DO: melakukan SP 1 dan sp 2 nafas dalam”
- Pasien sudah mampu halusinasi
melakukan SP1 - Pasien kooperatif DO:
- Pasien kooperatif - ADL mandiri - Pasien sudah mampu
- ADL mandiri - TD: 100/80 mmHg melakukan SP 1-2 halusinasi
- TD: 100/70 mmHg dan SP1 RPK
- Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 100/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan suaranya sudah “ pasien mngatakan sudah bisa “pasien mngatakan sudah bisa
jarang terdengar” menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
“ pasien mngatakan sudah bisa mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
menghardik suara palsu” minum obat ” obat dan juga sudah bisa
“Pasien mengatakan sudah mengendalikan emosi dengan tarik
melakukan aktivitas seperti bersih- DO: nafas dalam”
bersih” - Pasien sudah mampu
melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
DO: halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien sudah mampu - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
melakukan SP1 – sp 4 - ADL mandiri dan SP1 RPK
- Pasien kooperatif - TD: 120/90 mmHg - Pasien kooperatif
- ADL mandiri - ADL mandiri
- TD: 120/80 mmHg - TD: 110/90 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 – SP4 melakukan SP 2 halu melakukan SP 3 halu
halusinasi mengajarkan sp 2 RPK 3. Mengevaluasi SP3 RPK dan
3. Menganjurkan untuk terus sp 3 Halusinasi
latihan sp 1 - 4 dan rutin 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
mengonsumsi obat latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
4. Mengevaluasi SP 1 - 4 halu RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 3 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengevaluasi sp 3 halusinasi halusinasi
- mengevaluasi sp 3 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 4 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tidak ada lagi PASIE PULANG JAM 14:00”
terdengar suara bisikan
“Pasien mengatakan ingin pulang (↑)” DO:
“Pasien mengatakan sudah mandi” - Pasien sudah mampu
melakukan SP1-4
DO: - Pasien kooperatif
- Pasien sudah mampu - ADL mandiri
melakukan SP1-4 halu dan - TD: 110/80 mmHg
RPK
- Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 100/80 mmHg
PP Sore : PP Malam :
Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tidak ada
terdengar suara bisiskan lagi”
“Pasien mengatakan sudah
melakukan aktivitas secara mandiri
dan bisa bercakap cakap sama kawan
dengan baik”
“ Pasien mengatakan sehat dan tidak
ada penyakit seperti demam”
“pasien mengatakan tidak pernah
marah dan memukulin teman di
ruangannya”
DO:
- Pasien sudah mampu
melakukan SP1,2 dan 3
- Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 110/70 mmHg
- PASIEN PULANG JAM
11:00
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan
melakukan SP1, 2 dan 3
halusinasi
3. Menganjurkan untuk terus
latihan sp 1,2 dan 3 dan
rutin mengonsumsi obat
4. Latih SP 1,2,3 halu
5. Mengevaluasi SP 1-3
PP Sore :
Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) ““Pasien mengatakan tidak ada “Pasien mengatakan tidak ada “ pasien mngatakan sudah bisa
terdengar suara bisiskan lagi” terdengar suara bisiskan lagi” menghardik suara palsu dan
“Pasien mengatakan sudah “Pasien mengatakan ma/mi (+) mengatasi suara palsu dengan minum
melakukan aktivitas secara mandiri “Pasien mengatakan minum obat obat dan juga sudah bisa
dan bisa bercakap cakap sama kawan (+) mengendalikan emosi dengan tarik
dengan baik” DO: nafas dalam ”
“ Pasien mengatakan sehat dan tidak - Pasien sudah mampu
ada penyakit seperti demam” melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
“pasien mengatakan tidak pernah halusinasi - Pasien sudah mampu
marah dan memukulin teman di - Pasien kooperatif melakukan SP 1-2 halusinasi
ruangannya”” - ADL mandiri dan SP1 RPK
- TD: 120/80 mmHg - Pasien kooperatif
DO: - ADL mandiri
- Pasien sudah mampu - TD: 120/80 mmHg
melakukan SP1,2 dan 3
- Pasien kooperatif
- ADL mandiri
- TD: 110/70 mmHg
- PASIEN PULANG JAM
11:00
-
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1, 2 dan melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
halusinasi mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
3. Menganjurkan untuk terus sp 3 Halusinasi
latihan sp 1,2 dan 3 dan 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
rutin mengonsumsi obat latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
4. Latih SP 1,2,3 halu RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
5. Mengevaluasi SP 1-3 mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengajarkan SP 3 Halusinasi - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
- mengajarkan SP 2 dan 3 RPK 2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan lemas” “Pasien mengatakan suaranya “Pasien mengatakan suaranya sudah
“Pasien mengatakan suaranya sudah jarang terdengar” jarang terdengar”
masih terdengar” “ pasien mngatakan sudah bisa “pasien mngatakan sudah bisa
“ pasien mngatakan sudah bisa menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
menghardik suara palsu” mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
minum obat ” obat dan juga sudah bisa
DO: mengendalikan emosi dengan tarik
- Pasien sudah mampu DO: nafas dalam”
melakukan SP1 - Pasien sudah mampu
- Pasien terlihat bingung melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
- ADL dibimbimg halusinasi - Pasien sudah mampu
- TD: 120/80 mmHg - Pasien terlihat bingung melakukan SP 1-2 halusinasi
- ADL dibimbimg dan SP1 RPK
- TD: 120/80 mmHg - Pasien kooperatif
- ADL dibimbing
- TD: 120/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan tidurnya “Pasien mengatakan suaranya “Pasien mengatakan sering terbangun
nyenyak” sudah jarang terdengar” dimalam hari”
“Pasien mengatakan suaranya “Pasien mengatakan suaranya sudah
sudah jarang terdengar” DO: jarang terdengar”
- Pasien sudah mampu
DO: melakukan SP1-3 DO:
- Pasien sudah mampu - Pasien kooperatif - Pasien sudah mampu
melakukan SP1-3 halu dan - ADL mandiri melakukan SP1-3
RPK - TD: 110/80 mmHg - Pasien kooperatif
- Pasien kooperatif - ADL mandiri
- ADL mandiri - TD: 100/80 mmHg
- TD: 100/70 mmHg
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan masih “Pasien mengatakan masih “ pasien mngatakan sudah bisa
mendengar suara bisikan” mendengar suara suara palsu “ menghardik suara palsu dan
“ pasien mengatakan sudah bisa “pasien mengatakan sudah bisa mengatasi suara palsu dengan minum
menghardik suara palsu tapi masih menghardik suara palsu tapi obat dan juga sudah bisa
saja mendengar suara suara palsu” masih saja mendengar suara suara mengendalikan emosi dengan tarik
palsu” nafas dalam ”
DO:
- Pasien sudah mampu DO: DO:
melakukan SP1 - Pasien sudah mampu - Pasien sudah mampu
- Pasien manipulative (pura melakukan SP 1 dan sp 2 melakukan SP 1-3 halusinasi
pura pingsan) halusinasi dan SP1 RPK
- ADL mandiri - Pasien manipulatif - Pasien kooperatif
- TD: 130/90 mmHg - ADL mandiri - ADL mandiri
- TD: 120/80 mmHg - TD: 120/80 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan 2. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 3. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 3. Menganjurkan untuk terus 4. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 3
- mengajarkan sp 3 halusinasi halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
Lampiran : Format Laporan Timbang Terima (Overan)
Data Fokus DS : DS : DS :
(Subjektif dan Objektif) “Pasien mengatakan serong “ pasien mngatakan sudah bisa “ pasien mngatakan sudah bisa
terbangun dimalam karena ribut dan menghardik suara palsu dan menghardik suara palsu dan
brisik sehingga sulit tidur seperti mengatasi suara palsu dengan mengatasi suara palsu dengan minum
orang yang hanya mejamkan mata minum obat ” obat dan juga sudah bisa
tapi tidak bisa tidur nyenyak” mengendalikan emosi dengan tarik
“Pasien mengatakan suaranya sudah DO: nafas dalam ”
jarang terdengar” - Pasien sudah mampu
“ pasien mngatakan sudah bisa melakukan SP 1 dan sp 2 DO:
menghardik suara palsu” halusinasi - Pasien sudah mampu
- Pasien kooperatif melakukan SP 1-3 halusinasi
DO: - ADL mandiri dan SP1 RPK
- Pasien sudah mampu - TD: 120/80 mmHg - Pasien kooperatif
melakukan SP1 - ADL mandiri
- Pasien kooperatif - TD: 120/80 mmHg
- ADL mandiri
- TD: 120/90 mmHg
Intervensi yang sudah dilakukan 1. Observasi TTV 4. Observasi TTV 5. Observasi TTV
2. Observasi kemampuan 5. Observasi kemampuan 6. Observasi kemampuan
melakukan SP1 halusinasi melakukan SP 2 halu melakukan SP 1-2 halu
3. Menganjurkan untuk terus mengajarkan sp 1 RPK 7. mengajarkan sp 2 RPK dan
latihan sp 1 dan rutin sp 3 Halusinasi
mengonsumsi obat 6. Menganjurkan untuk terus 8. Menganjurkan untuk terus
4. Latih SP 2 halu latihan sp 2 halu dan sp 1 latihan sp 1-3 halu dan sp 1-
RPK serta rutin 2 RPK serta rutin
mengonsumsi obat mengonsumsi obat
Intervensi yang belum dilakukan - mengevalusi SP 1 RPK - mengevalusi SP 1 RPK dan SP1- - mengevalusi SP 1-2 RPK dan SP1-
2 halusinasi 4 halusinasi
- mengajarkan sp 3 halusinasi - mengajarkan sp 4 halusinasi
- mengajarkan sp 2 RPK - mengajarkan sp 3 RPK
Hal-hal yang perlu diperhatikan - - -
(Labolatorium, Obat, Advis Medis)
Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore PP Malam :
Karu : Karu :
LAPORAN
BEDSIDE
TEACHING
LAPORAN BEDSIDE TEACHING
DI RUANG KUTILANG
RS JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Nada Nusaibah (1714301001)
Puji Aneref Yuni Prestesia (1714301002)
Eis Winangsih (1714301003)
Ramadhani (1714301004)
Riska Anggraeni (1714301005)
Fadilla Yuwantri (1714301006)
Riyanti Fadhilah Amalina (1714301007)
Aprilia Setya Ningtyas (1714301008)
Aditya Jaka Fernanda (1714301010)
A. Pengertian
Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang mendekatkan
pembelajar pada real clinical setting. Beside teaching merupakan metode pembelajaran di
mana pembelajar mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif secara
terintegrasi. Sementara itu, dosen bertindak sebagai fasilitator dan mitra pembelajaran yang
siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik kepada pembelajar. Di dalam proses
beside teaching diperlikan kearifan fasilitator tentang kemungkinan timbulnya hal-hal yang
tidak diinginkan sebagai akibat dari interaksi antara pembelajar dan pasien.
B. Manfaat
1. Bagi pasien :
a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan
b. Memberikan perawatan secara professional dan efektif kepada pasien
c. Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi perawat
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, efektif dan psikomotor perawat
b. Menjalin kerjasama perawat dan pasien
c. Lebih mempererat lagi hubungan antara perawat dan pasien
3. Bagi pihak RSJ Daerah Provinsi Lampung
Menciptakan mutu pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung khususnya
ruangan.
C. Pelaksanaan
Kegiatan : Bed Side Teaching pada pasien halusinasi
Tempat : Ruang Kutilang
Waktu : Kamis, 3 Desember 2020
1. Karakteristik pasien
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswa program studi
Sarjana Terapan Keperawatan pada tanggal 3 Desember 2020 terhadap pasien di RSJ
Daerah Provinsi Lampung didapatkan data bahwa pasien dengan halusinasi masuk di
ruang IGD RSJ Daerah Provinsi Lampung pada tanggal 31 Oktober 2020 pukul 16.20
WIB.
2. Data yang dikaji lebih lanjut
a. Data objektif yaitu mengkaji tekanan darah, denyut nadi, suhu, dan pernafasan.
b. Data subjektif yaitu mengkaji keluhan-keluhan pada pasien
3. Diagnosa Keperawatan
a. Halusinasi
b. Risiko Perilaku Kekerasan
4. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami tentang halusinasi pendengaran setelah pengkajian pada
pasien.
5. Tujuan Khusus
Setelah bimbingan klinik dilakukan diharapkan peserta mahasiswa :
a. Menyebutkan pengertian dari halusinasi
b. Menyebutkan pengkajian yang disebutkan
c. Menyebutkan hasil pengkajian keperawatan atau Bedside Teaching
d. Peserta didik dapat menyimpulkan masalah yang dihadapi pasien
6. Implementasi Tindakan Keperawatan
Metode : Pembelajaran klinik (BedSide Teaching)
Alat : Pemeriksaan fisik
Waktu : Kamis, 3 Desember 2020
Tempat : Ruang Kutilang
Sasaran : Mahasiswa, pembimbing, dan pasien
7. Pengorganisasian
Pembimbing Akademik : Gustop Amatiria, S.Kep., M.Kep
Pembimbing Lahan : Kasiyo, S.Kep., Ners
Hartoni, S.Kep., Ners
Kartina, S.Kep., Ners
Mahasiswa : Nada Nusaibah
Pasien : Tn. I
Keterangan :
1. Pra bedside teaching
a. Memantau kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi)
b. Mencari sumber atau literatur
c. Mempersiapkan pasien : informed consent dan pengkajian
d. Diskusi tentang diagnosa keperawatan, data yang mendukung, asuhan keperawatan
yang dilakukan, dan hambatan selama perawatan
2. Pelaksanaan bedside teaching
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat yang difokuskan pada masalah keperawatan
dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta
memilih prioritas yang telah akan didiskusikan
3. Pasca bedside teaching
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis, intervensi keperawatan
lanjutan.
Validasi data
1. Mencocokkan dan menjelaskan Memberikan
kembali data yang telah respon dan
disampaikan menjawab
2. Diskusi antara anggota tim dan pertanyaan
pasien tentang masalah keperawatan
serta rencana tindakan yang akan di
lakukan
3. Menentukan tindakan keperawatan
pada masalah prioritas yang telah
ditetapkan
10 Pasca Evaluasi dan Rekomendasi intervensi Pembimbing Mendengark
Menit Bedside keperawatan an
teaching 1. Penutup
E. Evaluasi
1. Struktur
a. Persyaratan administrative (informet consent)
b. Perawat tidak hadir di tempat pelaksanaan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan hingga akhir
b. Perawat berperan aktif
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir kritis
2) Meningkatkan cara berfikir yang sistimatis
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
tentang masalah pasien
6) Meningkatkan kemampuan yang memodifikasi rencana asuhan keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
F. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS DIRI PASIEN
Inisial klien : Tn. I
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan Terakhir: SMA
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan : Belum Menikah
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Sarijah
Umur : 55 Tahun
Hubungan : Orang tua pasien (Ibu)
Alamat : Jl. Harimau No. 27 Suka Menanti Bandar Lampung
2. DIAGNOSA MEDIS
Skizofrenia Paranoid
3. Keluhan Utama
Gelisah, melukai diri sendiri.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien masuk RSJ pada tanggal 31 Oktober 2020 dibawa oleh keluarganya dikarenakan
mengamuk, gelisah, sulit tidur, bicara sendiri serta ingin memotong alat vitalnya dengan
silet, (di dalam celana dalamnya terdapat silet).
Pada saat dikaji tanggal 3 Desember 2020 pasien mengeluh mendengar bisikan, isi
bisikan tersebut adalah seorang wanita bernama mbak Yunda yang menyuruhnya untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Pasien mengatakan sudah tidak mudah marah ataupun
emosi.
5. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya pernah dirawat di RSJ dengan diagnosa yang sama dan rutin kontrol.
1 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien berobat ke RSJ.
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga dengan gangguan jiwa.
7. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 90/60mmHg
Nadi : 65x/menit
RR : 18x/menit
Suhu : 36,70C
Sistem Endokrin :
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe.
Kebersihan Pribadi
Pasien mengatakan mandi 2x sehari, dan selalu menggosok gigi setiap mandi. Pasien
mengatakan keramas setiap 2 hari sekali. Rambut pasien terlihat bersih dan tidak bau badan.
Rambut pasien rapi dan memakai baju dengan benar dan lengkap. Kuku pasien tidak panjang
dan selalu dipotong setiap seminggu sekali. Pasien makan dan secara mandiri sebanyak 3x
sehari. Ketika BAB maupun BAK pasien selalu menyiramnya.
Psikososial Spiritual
Pasien terkadang sholat apabila ia ingat dan mau. Pasien mengatakan rindu dengan
keluarganya dan ingin segera pulang.
8. Pemeriksaan Penunjang
Nama : Tn. I Tanggal : 31 Oktober 2020
Tanggal Lahir : 10 Maret 1982 No. RM : 008939
Alamat : Bandar Lampung DPJP : dr. Boy
N Segmen 59 2-6%
Limfosit 28 50-70%
Monosit 11 20-40%
MCH Pr 34-47%
MCHC 76-97fl
Mataria 27-33 pg
Fungsi Lipid
Cholestrol < 200
L: 35-55 mg/dl; P; 45-6
HDL
MDL mg/dl
Triglyserida < 150
Fungsi Ginjal <150
Ureum
Creatinine 10-50 mg/dl
9. Terapi
1. Risperizone 2x2
2. Trihexyphenidyl 2x2
3. Chloropromazine 1x25
RONDE KEPERAWATAN
A. IDENTITAS
Nama : Hendra
Umur : 34 Tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SMP (Tamat)
Pekerjaan : Pengangguran
Alamat : Tulang Bawang Barat
Tanggal MRS : 10 November 2020
B. DIAGNOSA MEDIS
Skizofrenia, Paranoid
C. KELUHAN UTAMA
Pasien masuk dengan alasan telah melakukan tindakan KDRT terhadap istri, yang
menyebabkan istri meninggal dunia, pasien mengatakan ia melakukan itu karena
mendapat bisikan perintah untuk membunuh istrinya, pasien melakukan menggunakan
senjata tajam dan dilakukan sebanyak sembilan tusukan. Pasien memiliki riwayat
pemakai obat-obatan terlarang (Narkoba) dan alkohol.
D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengatakan sudah tidak mendengar bisikan-bisikan lagi, terahir bisikan muncul
sekitar satu minggu yang lalu. Pasien mengatakan tidur nyenyak,makan minum mau,
pasien juga dapat melakukan mengontrol halusinasi dengan melakukan Sp 1- Sp 4.
E. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien mengatakan pertama kali dirawat di rumah sakit Auliya karena mengalami
Paranoid sekitar tahun 2016, kemudian pasien pertama kali dirawat di Rumah Sakit Jiwa
tahun 2018, pasien mengatakan waktu masuk dengan alasan ”Ngebleng”. Pasien sempat
dirawat dirumah kemudian masuk Rumah Sakit Jiwa lagi pada awal tahun 2019 dengan
alasan Halusinasi Pendengaran (Perintah Membunuh Istri).
F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga dengan gangguan jiwa
G. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda - tanda Vital :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,00C
Pernafasan : 18x/menit
Kebersihan Pribadi :
Pasien mengatakan mandi 2x sehari yaitu pagi dan sore pasien mengatakan menggosok
gigi dan keramas,rambut pasien terlihat bersih dan tidak ada bau badan. Pasien memakai
baju lengkap tetapi baju tidak rapi atau kusut. Pasien makan tanpa bantuan teman atau
perawat pasien dapat makan secara mandiri, pasien mengatakan makan 3x sehari dan
menghabiskan 1 porsi makan, pasien mengatakan setelah makan pasien merapihkan
peralatan makan yang telah digunakan. Pasien mengatakanBab/Bak di kamar mandi atau
Wc setelah selessai digunakan pasien membersihkan toilet/ disiram.
Psikososial Spiritual :
Pasien mengatakan ia melaksanakan sholat meskipun kadang tidak tepat waktu, pasien
berdoa agar ia cepat pulih dan segera pulang.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
N Segmen 70 50-70%
Limfosit 27 20-40%
Monosit 3 2-8%
MCV 47 Pr 34-47%
MCH 76-97fl
MCHC 27-33 pg
Mataria 32-36%
Rhesus Faktor
HASIL PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK
Fungsi Lipid
Cholestrol < 200
L: 35-55 mg/dl; P; 45-6
HDL
mg/dl
MDL
< 150
Triglyserida
<150
Fungsi Ginjal
Ureum
10-50 mg/dl
Creatinine
L; 0,6-1,5mg/dl P;0,5
Uric Acid
0,9mg/dl
L; 3,4-7,0 mg/dl; P: 2,4-
5,7mh/dl
I. TERAPI
RISP 2x3
Thp 2x2
Cpz 1x50 mg
Depacote 1x25 mg
J. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan yang Muncul :
Halusinasi Pendengaran, Resiko Perilaku Kekerasan
2. Diagnosa Keperawatan yang diangkat :
Halusinasi Pendengaran
K. RENCANA TINDAKAN
a. Kaji suara bisikan ( suara siapa, kapan saja didengar, perintah melakukan apa?)
b. Ajarkan Sp 1-4 Halusinasi
c. Ajarkan untuk menghardik ketika suara-suara itu muncul
d. Kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian obat
L. EVALUASI
Evaluasi Sp 1- Sp 4 Halusinasi
a. Sp 1 Halusinasi
Menghardik adalah upaya mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara
menolak halusinasi yang muncul. Pasien dilatih untuk mengatakan tidak terhadap
halusinasi yang muncul atau tidak memerdulikan halusinasinya. Contoh ”Pergi Saya
tidak mau dengar.. Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu”, begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi.
b. Sp 2 Halusinasi
Berbincang-bincang adalah upaya mengendalikan halusinasi yang kedua ketika suara
bisikan muncul segera laporkan kepada perawat atau segera berbincang-bincang
dengan teman yang ada dikamar atau orang terdekat.
c. Sp 3 Halusinasi
Upaya mengendalikan halusinasi yang ketiga yaitu menyibukan diri dengan kegiatan
yang bermanfaat contoh nya menyapu, mengepel, atau meyibukkan diri dengan
kegiatan lain.
d. Sp 4 Halusinasi
Upaya yang terahir yaitu patuh meminum obat, ketika memberikan obat kepada
pasien kita sebagai perawat harus memperhatikan 6 benar yaitu:
1. Benar Pasien
2. Benar Obat
3. Benar Dosis
4. Benar Waktu Pemberian
5. Benar Rute atau Cara pemberian obat
6. Benar Dokumentasi
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
(.....................................) (................................)
Lampiran: Informed Concent
Bandar Lampung,01-Desember-
2020
Perawat yang Menerangkan Penanggung Jawab
............................................ ............................................
Saksi – saksi :
1. ............................................ Tanda tangan :
............................................
2. ............................................ Tanda tangan :
LAPORAN
DISCHARGE
PLANNING
Lampiran : Format Discharge Planning
PASIEN PULANG
A. Kontrol
a. Waktu : 09:00 WIB
b. Tempat : Poli RSJ
B. Lanjutan Keperawatan di rumah (luka operasi, pemasangan gift, pengobatan dan lain-
lain)
Lanjutan keperawatan di rumah yaitu pengobatan
C. Aturan Diet/Nutrisi :
-
Hal yang dibawa pulang (hasil labolatorium, foto rontgen, EKG, obat dan lainnya)
-
Lain – lain :
-
( )
LAPORAN
SUPERVISI
Format Laporan
Supervisi
DISUSUN OLEH :
A. PELAKSANAANKEGIATAN
Hari/ tanggal : Kamis, 3 Desember 2020
Pukul : 10.00 WIB
Lamakegiatan : 60menit
Pelaksana : Kepala Ruangan
Sasaran : Kepala Tim I, Perawat Pelaksana I
Tempat : RuangKutilang
Materi Supervisi : Dokumentasi keperawatan dan SP Halusinasi
B. STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepalaruangan :Ramadhani
Kepala tim : Nada Nusaibah (Ketua Tim I)
Aprilia Setya Ningtyas (Ketua TIM II)
Perawat Pelaksana : Puji Aneref Yuni Prestesia (TIM I)
Riska Anggraeni (TIM I)
Eis Winangsih (TIM I)
Fadilla Yuwantri (TIM II)
Riyanti Fadhilah Amalina (TIM II)
Aditya Jaka Fernanda (TIM II)
Pembimbing Akademik : Gustop Amatiria, S.Kep., M.Kep
Pembimbing Lahan : Kasiyo, S.Kep., Ners
Hartoni, S.Kep., Ners
Kartina, S.Kep., Ners
C. METODE
a. Observasi
b. Diskusi dan tanyajawab
c. Problemsolving
D. MEDIA
a. Status Pasien
b. Instrumen Supervisi
E. INSTRUMENSUPERVISI (Terlampir)
F. RENCANA KEGIATAN
Kriteria :
Baik : 75% -100%
Kurang : 50% -74%
Cukup : <50%
𝑆𝑝
N= x 100%
𝑆𝑚
Keterangan :
N = Nilai yang didapat
Sp = Skor yangdidapat
Sm = Skormaksimal
(Nada Nusaibah)
Instrumen Supervisi (Dokumentasi Asuhan Keperawatan)
Dilakukan
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Analisa Pengkajian
1 Mencatat data yang dikaji dengan pedoman pengkajian
2 Data kelolaan (Bio-Psiko-Sosial-Spiritual)
3 Data dikaji dari pasien masuk sampai pulang
4 Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara
status kesehatan dengan norma pola dan fungsi
Analisa Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang telah
dirumuskan
2 Diagnosa keperawatan mencerminkan PES
3 Merumuskan diagnosa keperawatan
aktual/resiko/kolaboratif
Analisa Perencanaan
1 Berdasarkan diagnosa keperawatan
2 Disusun menurut prioritas
3 Rumusan tujuan mengandung komponen
pasien/subyek, perubahan perilaku, kondisi pasien,dan
atau kriteria
4 Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat
perintah, terinci dan jelas atau melibatkan
pasien/keluarga
5 Rencana tindakan menggambarkan keterlibatan
pasien/keluarga
6 Rencana tindakan menggambarkan kerjasama dengan
tim kesehatan lain
Analisa Tindakan
1 Tindakan dilaksanakan mengacu pada rencana
perawatan
2 Perawat mengobservasi respon pasien terhadap
tindakankeperawatan
3 Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi
4 Semua tindakan yang telah dilaksanakan dicatat
ringkas danjelas
Evaluasi Tindakan
1 Evaluasi mengacu pada tujuan
2 Hasil evaluasi dicatat
Catatan Asuhan Keperawatan
1 Menulis pada format yang baku
2 Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang
dilaksanakan
3 Pencatatan ditulis cengan jelas, ringkas, istilah yang
baku dan benar
4 Setiap melakukan tindakan/kegiatan perawat
mencantumkan paraf/nama jelas dan tanggaljam
dilakukan tindakan
5 Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan
ketentuan
Jumlah
Sub Total
Prosentasi
Keterangan :
a. 76-100% adalah baik
Keterangan :dipertahankan
b. 56-75% adalah cukup
Keterangan :ditingkatkan
c. <55% adalahkurang
Keterangan : perlu dilakukan pelatihan.
(Ramadhani)
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari/tanggal : Kamis 03 Desember 2020
Role Play : Kamis 03 Desember 2020
Pukul : 09.30 WIB
Lama kegiatan : 30 menit
Pelaksana : Kepala ruangan
Sasaran : Kepala Tim I, Perawat Pelaksana I
Tempat : Ruang Kutilang
Materi supervisi : Dokumentasi keperawatan dan SP Halusinasi
B. STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan :Ramadhani
Kepala Tim : Nada Nusaibah (Ketua Tim I)
Aprilia Setya Ningtyas (Ketua TIM II)
Perawat Pelaksana : Puji Aneref Yuni Prestesia (TIM I)
Riska Anggraeni (TIM I)
Eis Winangsih (TIM I)
Fadilla Yuwantri (TIM II)
Riyanti Fadhilah Amalina (TIM II)
Aditya Jaka Fernanda (TIM II)
Pembimbing Akademik : Gustop Amatiria, S.Kep., M.Kep
Pembimbing Lahan : Kasiyo, S.Kep., Ners
Hartoni, S.Kep., Ners
Kartina, S.Kep., Ners
C. METODE
1. Supervisor Menetapkan materi yang akan Di supervisi dan
memberitahukan kapan akan dilaksanakan supervisi serta supervisor
memberikan format penilaian supervisi kepada katim maupun PA.
2. Pada hari pelaksanaan tanya jawab dan mendiskusikan permasalahan
yang ada serta memberikan follow up untuk supervisi berikutnya.
D. MEDIA
1. Status klien
2. Instrumen supervisi Dokumentasi keperawatan dan SP Halusinasi
E. INSTRUMEN
1. Instrumen Supervisi Sp 1 Halusinasi
Dilakukan
No Uraian Bobot Keterangan
Ya Tidak
I Tahap Pre Interaksi 3
Siapkan alat-alat yang neliputi :
3. Kertas/buku catatan √
4. Pena √
II Tahap Orientasi
4. Salam terapeutik √
5. Evaluasi/Validasi (keadaan saat √
ini)
6. Kontrak saat ini (topik, waktu,
tempat) √
III Tahap Kerja 14
8. Tanyakan tentang halusinasinya √
9. Tanyakan waktu muncul √
halusinasinya
10. Tanyakan keluhan klien √
11. Tanyakan apa koping sementara
klien √
12. Sarankan solusi √
13. Bujuk agar mau melakukan salah
satu saran yang telah diberikan √
14. Mulai mengajarkan SP 1 √
IV Tahap Terminasi 5
5. Evaluasi perasaan klien setelah √
berbincang-bincang
6. Evaluasi isi materi yang sudah √
dibicarakan pada hari ini √
7. Rencana tindak lanjut Sp 2 √
Halusinasi
8. Kontrak untuk pertemuan yang √
akan datang (topik, waktu,
tempat)
TOTAL NILAI 22 17
Kriteria :
Baik : 75% -100%
Kurang : 50% -74%
Cukup : <50%
𝑆𝑝
N= x 100%
𝑆𝑚
Keterangan :
N = Nilai yang didapat
Sp = Skor yang didapat
Sm = Skor maksimal
17
N= x100%
22
N = 77%
(Nada Nusaibah)
Instrumen Supervisi (Dokumentasi Asuhan Keperawatan)
Dilakukan
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Analisa Pengkajian
1 Mencatat data yang dikaji dengan pedoman pengkajian √
2 Data kelolaan (Bio-Psiko-Sosial-Spiritual) √
3 Data dikaji dari pasien masuk sampai pulang √
4 Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara √
status kesehatan dengan norma pola dan fungsi
Analisa Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang telah √
dirumuskan
2 Diagnosa keperawatan mencerminkan PES √
3 Merumuskan diagnosa keperawatan √
aktual/resiko/kolaboratif
Analisa Perencanaan
1 Berdasarkan diagnosa keperawatan √
2 Disusun menurut prioritas √
3 Rumusan tujuan mengandung komponen √
pasien/subyek, perubahan perilaku, kondisi pasien,dan
atau kriteria
4 Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat √
perintah, terinci dan jelas atau melibatkan
pasien/keluarga
5 Rencana tindakan menggambarkan keterlibatan √
pasien/keluarga
6 Rencana tindakan menggambarkan kerjasama dengan √
tim kesehatan lain
Analisa Tindakan
1 Tindakan dilaksanakan mengacu pada rencana √
perawatan
2 Perawat mengobservasi respon pasien terhadap √
tindakan keperawatan
3 Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi √
4 Semua tindakan yang telah dilaksanakan dicatat √
ringkas danjelas
Evaluasi Tindakan
Sub Total 22
Prosentase 80%
Keterangan
Supervisi yang telah dilakukan oleh karu ke katim di hasilkan skor nilai
sub total 41 , pencatatan yang dilakukan 39, yang tidak dilakukan 2.
Dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan dibutuhkan ketlitian,
keefektifan dan dapat dipertanggung jawabkan, hal ini di karenakan
seringnya perawat melakukan kesalahan pencatatan yang berulang ulang
atau doplikatip. Kesalahan pencatatan dalam dokumentasi asuhan
keperawatan meliputi:
• Pencatatan dalam setiap implementasi atau tindakan
keperawatan yang diberikan ke pasien tidak diberi
respon,respon tersebut didapatkan dari keadaan pasien.
• Pencatatan evaluasi dalam pengisian data objektif tidak tepat.
Agar pencatatan dokumentasi keperawatan dapat berjalan dengan
baik maka di laksanakan sesuai standart keperawatan.
- Melakukan pengkajian, menentukan diagnosa, perencanaan,
dilakukan implementasi dan terakhir evaluasi dari proses
perawatan yang diberikan.
- Mengumpulkan serta mendokumentasikan data yang diperoleh
sesuai dengan keadaan yg terjadi dengan pasien.
- Menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang
telah di analisis dengan cermat dan akurat.
- Merencanakan tindakan keperawatan,dan rencana tersebut
harus ada rasionalnya.
- Implementasi di dokumentasikan sesuai dengan tindakan yang
sudah dilakukan langsung ke pasien. Setiap implementasi
harus ada respon dan juga waktu pemberian tindakan tersebut.
- Dokumentasi dalam pencatatan evaluasi diisi dengan
SOAP S: data yang diperoleh dari keluhan pasien secara
langsung
O: data yang diperoleh dari pemeriksaan-pemeriksaan misalnya
TTV
A: masalah yang terjadi pada pasien sudah teratasi atau belum
teratasi
P: pemberian perencanaan lanjut untuk memberikan asuhan
keperawatan
b. Sp 1 Halusinasi
Dalam supervisi Sp 1 Halusinasi pada tanggal 03 Desember 2020
dari Katim ke PA dengan hasil :
• Pada PA 1 dilakukan sesuai SOP
• Pada PA 2 waktu kurang dari 30 menit
Diharapkan dengan adanya tindakan supervisi katim dan Pa lebih
memperhatikan tingkat kesembuhan pasien.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Supervisi dan evaluasi merupakan bagian yang penting dalam
manajemen serta keseluruhan tanggung jawab pemimpin. Pemahaman ini
juga ada dalam manajemen keperawatan. Untuk mengelola asuhan
keperawatan dibutuhkan kemampuan manajemen dari Perawat
profesional. Oleh karena itu sebagai seorang manajer keperawatan atau
sebagai Perawat profesional diharapkan mempunyai kemampuan dalam
supervisi dan evaluasi.
Tujuan supervisi adalah :
1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan
mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan.
Pelaksanaan supervisi dokumentasi keperawatan dari kepala ruang
ke katim, supervisi Sp 1 Halusinasi dilakukan pada tanggal 03 Desember
2020 dari katim ke PA, pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai
perencanaan dan semua personal dapat melakukan kegiatan sesuai dengan
peran masing-masing.
B. Saran
1. Setiap bulan kepala ruang harus membuat rencana bulanan secara rutin
dan disosialisasikan kepada katim maupun PA.
2. Kegiatan supervisi hendaknya dilakukan secara rutin setiap bulan agar
kepala ruang memiliki catatan kinerja perawat untuk perbaikan
selanjutnya dan perawat yang disupervisi akan memiliki catatan kinerja
sebagai bahan evaluasi diri.
FORMAT LAPORAN SUPERVISI
Bandar Lampung
Kepala Ruang Kepala Tim Desember 2020
Perawat Assosiate