Disusun Oleh :
ARNI SRI
WAHYUNI
J2214901011
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Ners (Ns)
Disusun Oleh :
ARNI SRI
WAHYUNI
J2214901011
Karya Ilmiah ini telah disetujui, diperiksa dan siap untuk dipertahankan
dihadapan tim penguji sidang pada Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Pembimbing Pendamping,
i
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah Akhir Ners ini disahkan oleh Tim Penguji Sidang
pada Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
guna melengkapi untuk mencapai gelar
Ners
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Instagram : @_arnsw
Riwayat Pendidikan
1. TK Baitul Muttaqin : Lulus Tahun 2005 – 2006
2. MI Manbaul Ulum : Lulus Tahun 2006 – 2012
3. SMPN 7 Kota Tasikmalaya : Lulus Tahun 2012 – 2015
4. SMK Bina Putera Nusantara : Lulus Tahun 2015 – 2018
5. Sarjana Keperawatan UMTAS : Lulus Tahun 2018 – 2022
6. Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners
(KIAN), ini yang berjudul “Penerapan Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea Di Ruang Melati Lantai 2a
Rsud Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya”, Adapun maksud dari penulisan KIAN
ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan ners di
Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Tasikmalaya.
Penulis merasa bersyukur telah dapat menyelesaikan KIAN ini meskipun
menyadari masih ada keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dalam
penyusunannya untuk penulis terbuka dalam menerima saran dan kritik yang
membangun demi kamajuan ilmu keperawatan dimasa yang akan datang. Penulis
menyadari keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak selayaknya
pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Neni Nuraeni, M. Kep., Ns.Sp.Kep. Mat., sebagai Rektor Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya
2. Sri Mulyanti, M.Kep,. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya
3. Rossy Rosnawanty, M.Kep, selaku Ketua Program Studi Profesi Ners Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
4. Neni Nuraeni, M.Kep,.Ners.Sp.Kep.Mat, selaku pembimbing utama yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan Karya Ilmiah Akhir
Ners ini
5. Ubad Badrudin, M.Pd.I,. selaku pembimbing AIK yang telah memberikan
saran dan terkait al qur’an dalam penulisan KIAN ini
6. Piah Rapiah, S.Kep,.Ners, selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan serta pengarahan dalam penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners ini
7. Seluruh straff dan dosen Program Studi Profesi Ners Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya
iv
8. Kedua orang tua (Ibu Yeni Sulastri dan Bapak Deny) terimakasih atas cinta
kasih dan do’a nya serta support berupa material yang sudah diberikan
9. Saudara Muhammad Yusuf S.E yang senantiasa memberikan perhatian yang
menjadi motivasi bagi penulis
10. Rekan-rekan satu angkatan Program Studi Profesi Ners Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya yang telah membantu dalam kelancaraan
penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners ini
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis sehingga tersusunnya Karya Ilmiah Akhir Ners ini
Penulis menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
dalam membantu Karya Ilmiah Akhir Ners ini, untuk itu penulis terbuka
dalam menerima saran dan kritrik yang membangun demi kemajuan ilmu
keperawatan dimasa yang akan datang.
v
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI
NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
KIAN, Maret 2023
ARNI SRI WAHYUNI
J2214901011
ABSTRAK
xi Bagian awal+ V Bab + 92 Halaman + 4 lampiran + 7 Tabel + 3 Gambar
Masalah yang sering timbul setelah operasi sectio caesarea adalah nyeri. Akibat
dari nyeri akan menimbulkan rasa tidak nyaman, mengganggu aktivitas sehari-hari
dan berbagai masalah terhadap ibu maupun bayi. Penanganan post sectio caesarea
dapat menggunakan terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi non
farmakologis salah satunya dengan terapi Teknik Relaksasi Genggam Jari.
Tujuan untuk melakukan asuhan keperawatan pada Ny. A dengan pemberian
teknik relaksasi genggam jari untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien post
sectio caesarea dengan metode studi kasus pendekatan asuhan keperawatan. Data
dikumpulkan melalui pengukuran skala nyeri menggunakan Numerical Rating
Scale (NRS) sebelum dan sesudah intervensi genggam jari. Implementasi yang
dilakukan kepada Ny. A relaksasi genggam jari untuk menurunkan nyeri post SC
yang dilakukan selama 3 hari 1x1 dalam 1 hari intervensi. Hasil didapatkan data
fokus ibu mengeluh nyeri pada luka post SC sehingga muncul masalah
keperawatan nyeri kemudian dilakukan tindakan keperawatan dengan terapi
teknik relaksasi genggam jari. Untuk mengetahui skala nyeri dilakukan
pengukuran dengan NRS sebelum dan sesudah intervensi. Dan adanya penurunan
skala nyeri dari 5 (1-10) menjadi 1 (1- 10). Kesimpulan teknik relaksasi genggam
jari dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post sectio caesarea. Saran
diharapkan perawat dapat melakukan teknik relaksasi genggam jari sebagai salah
satu alternative penurunan nyeri pada ibu post sectio caesarea.
Kata Kunci : Teknik Relaksasi Genggam Jari, Nyeri, Post sectio caesarea
Pustaka : 18 (2018 – 2022)
vi
FACULTY OF HEALTH SCIENCES
NERS PROFESSIONAL STUDY PROGRAM
UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH
TASIKMALAYA KIAN, March 2023
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................... I
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... Ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................ Iii
KATA PENGANTAR ............................................................................ Iv
ABSTRAK .............................................................................................. Vi
DAFTAR ISI........................................................................................... Viii
DAFTAR TABEL................................................................................... Ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. X
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... Xi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar belakang.................................................................................. 1
1.2. Rumusan masalah............................................................................. 7
1.3. Tujuan .............................................................................................. 7
1.4. Manfaat ............................................................................................ 7
3.1. Pengkajian........................................................................................ 41
3.2. Diagnosa Keperawatan..................................................................... 49
3.3. proses Keperawatan ......................................................................... 50
BAB IV PEMBAHSAN.......................................................................... 58
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perencanaan ........................................................................... 33
Tabel 3.1 Acitivity Daily Living Ny. A .................................................. 43
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Numerical Rating Scale ...................................................... 14
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Konsultasi
Lampiran 2 : Analisa Jurnal
Lampiran 3 : SOP Teknik Relaksasi Genggam
Jari Lampiran 4 : Dokumentasi
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
2
Artinya : “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”
1.4. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan asuhan
keperawatan Maternitas terutama terapi Teknik Relaksasi Genggam
Jari sebagai salah satu alternative non farmakologis untuk mengatasi
nyeri post SC.
2. Bagi RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya
Untuk meningkatkan pelayanan keperawatan Maternitas, dapat
dijadikan salah satu sumber dalam penerapan terapi Teknik Relaksasi
8
9
10
b. Pendarahan
Pendarahan dapat diakibatkan terbentuknya bekuan –
bekuan darah pada pembuluh darah baik kaki dan rongga panggul.
c. Cedera pada organ lain
Jika tidak dilakukan dengan hati hati, kemungkinan
pembedahan dapat mengakibatkan terlukanya organ lain seperti
rectum atau kandung kemih. Penyembuhan bekas luka yang tidak
sempurna dapat menyebabkan infeksi pada organ rahim atau
kandung kemih.
d. Demam
Kadang demam setelah operasi tidak dapat dijelaskan
penyebabnya, namun biasanya terjadi karena infeksi.
e. Mempengaruhi produksi ASI
Efek pembiusan bisa mempengaruhi ASI jika dilakukan
pembiusan total (narkose). Akibatnya, kolestrum tidak bisa
dinikmati bayi dan bayi tidak dapat segera menyusui begitu iya
dilahirkan namun apabila dilakukan dengan pembiusan regional
tidak banyak mempengaruhi produksi ASI.
f. Sulit pendekatan kepada bayi
Perempuan yang melahikran melalui SC mempunyai
perasaan negatif setelah menjalani SC tanpa memperhatikan
kepuasan terhadap operasi. Sehingga ibu yang melahirkan secara
SC biasanya sulit dekat dengan bayinya bahkan jarang bisa
menyusui dibandingkan dengan melahirkan normal. Karena rasa
tidak akibat tindakan sectio caesarea. Salfariani (2012).
2.2 Konsep Nyeri
1. Pengertian
Nyeri merupakan kondisi beruapa perasaan tidak menyenangkan
bersifat sangat subjektif, karena perasaan nyeri berbeda pada setiap
orang dalam hal skala atau tingkatnya, dan hanya orang tersebutlah
12
Keterangan :
Semakin besar nilai, maka semakin besar intensitas nyerinya :
1) Skala 0 = tidak nyeri
2) Skala 1 – 3 = nyeri ringan
Secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik,
tindakan manual dirasakan sangat membantu
3) Skala 4 – 6 = nyeri sedang
Secara objektif klien mendesis, menyeringi, dapat
menunjukan lokasi nyeri dengan tepat dan dapat
mendeskripsikan nyeri, klien dapat mengikuti perintah dengan
baik dan reponsif terhadap tindakan manual.
4) Skala 7 – 9 = nyeri berat
Secara objektif terkadang klien dapat mengikuti perintah tapi
masih responsif terhadap tindakan manual, dapat menunjukan
lokasi nyeri tapi tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat
dilatasi dengan alih posisi, nafas panjang destruksi dll.
16
2) Eliminasi
a) Eliminasi BAB
Menanyakan pola eliminasi BAB klien sebelum dan
sesudah masuk rumah sakit dari mulai frekuensi BAB
dalam 1 hari berapa kali, Konsistensinya bagaimana cair
atau padat, warna, bau nya bagaimana dan gangguan dalam
BAB
b) Eliminasi BAK
Menanykan pola eliminasi BAK klien sebelum dan
sesudah masuk rumah sakit dari mulai frekuensi BAK
dalam 1 hari berapa kali, jumlah nya berapa, warna,
kekeruhannya dan ada gangguan atau tidak dalam BAK
3) Istirahat dan Tidur
Menanyakan Istirahat dan Tidur pada klien sebelum dan
sesudah masuk rumah sakit dari mulai Tidur siang jam lama,
Tidur malam jam lama, ada pengantar tidurnya atau tidak dan
ada gangguan atau tidak dalam mau istirahat tidur.
4) Personal Hygiene
a) Mandi
Frekuensi mandi dalam 1 hari berapa kali
b) Gosok Gigi
Frekuensi gosok gigi dalam 1 hari berapa kali
c) Cuci Rambut
Frekuensi cuci rambut dalam 1 minggu berapa kali
d) Gunting Kuku
Frekuensi gunting kuku dalam 1 minggu berapa kali
5) Aktivitas Secara Keseluruhan
Dibantu atau mandiri
h. Data Psikologis menurut RUBIN
Ada tiga adaptasi menurut RUBIN (2010) sebagai berikut :
1) Fase taking-in
22
Objektif :
1) Bayi tidak mampu melekat pada payudara ibu
2) ASI tidak menetes/memancar
3) BAK bayi kurang dari 8 kali dalam 24 jam
4) Nyeri dan/atau lecet terus menerus setelah minggu
kedua Gejala dan Tanda Minor
Subjektif : -
Objektif :
1) Intake bayi tidak adekuat
2) Bayi menghisap tidak terus menerus
3) Bayi menangis saat disusui
4) Bayi rewel dan menangis dalam jam jam pertama setelah
menyusui
5) Menolak untuk menghisap
d. (D.0028) Menyusui Efektif b/d putting menonjol d/d
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif :
Ibu merasa percaya diri selama proses menyusui
Objektif :
1) Bayi melekat pada payudara ibu dengan benar
2) Ibu mampu memposisikan bayi dengan benar
3) Miksi bayi lebih dari 8 kali dalam 24 jam
4) Berat badan bayi meningkat
5) ASI menetes dan memancar
6) Suplai ASI adekuat
7) Putting tidak lecet setelah minggu
kedua Gejala dan Tanda Minor
Subjektif : -
Objektif :
1) Bayo tidur setelah menyusui
2) Payudara ibu kosong setelah menyusui
32
Objektif :
5) Bayi tidak mampu melekat pada payudara ibu
6) ASI tidak menetes/memancar
7) BAK bayi kurang dari 8 kali dalam 24 jam
8) Nyeri dan/atau lecet terus menerus setelah minggu
kedua Gejala dan Tanda Minor
Subjektif : -
Objektif :
6) Intake bayi tidak adekuat
7) Bayi menghisap tidak terus menerus
8) Bayi menangis saat disusui
9) Bayi rewel dan menangis dalam jam jam pertama setelah
menyusui
10) Menolak untuk menghisap
e. (D.0028) Menyusui Efektif b/d putting menonjol d/d
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif :
Ibu merasa percaya diri selama proses menyusui
Objektif :
1) Bayi melekat pada payudara ibu dengan benar
2) Ibu mampu memposisikan bayi dengan benar
3) Miksi bayi lebih dari 8 kali dalam 24 jam
4) Berat badan bayi meningkat
5) ASI menetes dan memancar
6) Suplai ASI adekuat
7) Putting tidak lecet setelah minggu
kedua Gejala dan Tanda Minor
Subjektif : -
Objektif :
3) Bayo tidur setelah menyusui
4) Payudara ibu kosong setelah menyusui
33
3. Perencanaan
Perencanaan tindakan keperawatan berdasarakan diagnosa yang muncul menurut Tim Pokja DPP PPNI (2017), dan Tim
Pokja DPP PPNI (2018) sebagai berikut :
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
No (SDKI) Hasil (SLKI) (SIKI)
(D.0077) Nyeri Akut b/d Tingkat Nyeri (L.08066) Intervensi Utama
Agenpencedera fisik d/d Setelah berikan asuhan keperawatan Manajemen Nyeri
Gejala dan Tanda selama (I.08238)
MayorSubjektif : - … x 24 jam diharapkan Tingakt Nyeri Observasi
Objektif : menurun dengan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
a. Tampak meringis Kriteria Hasil : durasi,frekuensi, kualitas skala nyeri
b. Bersikap protektif (mis 1. Kemmapuan menuntaskan 2. Identifikasi skala nyeri
waspadaposisi menghindari aktivitasmeningkat (5) 3. Identifikasi respon nyerin non verbal
nyeri) 2. Keluhan nyeri menurun (5) 4. Identifikasi faktor yang memperberat
c. Gelisah 3. Meringis menurun (5) danmemperingan nyeri
d. Frekuemsi nadi meningkat 4. Sikap protektif menurun (5)
5. Identifikasi penegtahuan dan
1. e. Sulit tidur 5. Gelisah menurun (5)
6. Kesulitan tidur menurun (5) keyakinantentang nyeri
Gejala dan Tanda 6. Identifikasi pengaruh budaya
7. Menarik diri menurun (5)
MinorSubjektif : - terhadaprespon nyeri
8. Berfokus pada diri sendiri
Objektif : 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada
a. Tekanan darah meningkat
menurun (5)
9. Diaforesis menurun (5) kualitashidup
b. Pola nafas berubah
10. Perasaan depresi menurun (5) 8. Monitor keberhasilan terapi
c. Nafsu makan berubah
d. Proses berpikir terganggu 11. Perasaan takut mengalami komplementeryang sudah dikerjakan
e. Menarik diri cederaberulang menrun (5) 9. Monitor efek samping
f. Berfokus pada diri sendiri 12. Pernierum terasa tertekan penggunaananalgetik
g. Diaforesis
menurun (5) Terapeutik
13. Uterus teraba membulat menuruj (5) 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
14. Ketegangan otot menurun (5) mengurangi rasa nyeri (mis, TENS,
15. Frekuensi nadi membaik (5)
16. Pola nafas membaik (5)
hipnotis, akupresure, terapi musik,
17. Proses berpikir membaik (5) biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing,
kompres
34
18. Tekanan darah membaik (5) hangat atau dingin, terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis suhu ruangan,
Luaran Tambahan pencahayaan, kebisingan)
Kontrol nyeri meningkat dengan 3. Fasilitasi istrihat dan tidur
Kriteria Hasil : 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
1. Melaporkan nyeri terkontrol dalam pemilihan strategi meredakan
meningkat (5) nyeri
2. Kemampuan mengenali onset Edukasi
nyeri meningkat (5) 1. Jelaskan penyebab periode dan pemicu
3. Kemampuan menggunakan teknik nyeri
non- farmakologis meningkat (5) 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
4. Dukungan orang terdekat meningkat (5) 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
5. Keluhan nyeri menuurn (5) 4. Anjurkan menggunakan analgetik secara
6. Penggunaan analgesik menurun (5) tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurango rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberi analgetik, jika perlu
Intervensi Pendukung
Terapi Relaksasi (I.09326)
Observasi
1. Identifikasi penurunan tingkat energi,
ketidakmampuan berkonsentrasi atau
gejala yang menganggu kemampuan
kognitif
2. Identifikasi teknik relaksasi yang
pernah efektif digunakan
3. Identifikasi kesediaan, kemampuan
dan penggunaan teknik sebelumnya
4. Periksa ketagangan oto, frekuensi
nadi, tekanan darah dan suhu sebelum
dan sesudah latihan
5. Monitor respon terhadap terapi relaksasi
Terapeutik
1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan dengn pencahayaan dan satu
35
ruang nyaman jika memungkinkan
2. Berikan informasi tertulis tentang persiapan
36
dan prosedur teknik relaksasi
3. Gunakan pakaian longgar
4. Gunakan nada suara lembut dengan
irama lambat dan berirama
5. Gunakan relaksasi sebagai strategi
penunjang dengan analgetik atau
tindakan media lain jika sesuai
Edukasi
1. Jelaskan tujuan, manfaat batasan dan
jenis relaksasi yang tersedia (misal
musik, meditasi, nafas dalam, relaksasi
otot progresif)
2. Jelaskan secara rinci intervensi
relaksasi yang di pilih
3. Anjurkan mengambil posisi yang nyaman
4. Anjurkan rileks dan merasakan
sensasi relaksasi
5. Anjurkan sering mengulangi atau
melatih teknik yang dipilih
6. Demontrasikan dan latih teknik relaksasi
(misa nafas dalam, peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
(D.0111) Defisit Pengetahuan b/d Tingkat Pengetahuan (L.12111) Intervensi Utama
Kurang terpapar informasi d/d Setelah berikan asuhan keperawatan selama Edukasi Kesehatan (I.12383)
Gejala dan Tanda … x 24 jam diharapkan Tingkat Observasi
Mayor Subjektif : pengetahuan membaik dengan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Menanyakan masalah yang dihadapi Kriteria Hasil : menerima informasi
Objektif : 1. Perilaku sesuai anjuran verbalisasi 2. Identifikasi faktor faktor yang dapat
2. a. Menunjukan perilaku tidak sesuai minat dalam belajar meningkat (5) meningkatkan dan menurunkan motivasi
anjuran 2. Kemampuan menjelaskan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat
b. Menunjukan persepsi yang keliru tentang suatu topik meningkat (5) Terapeutik
terhadap masalah 3. Kemampuan menggambarkan 1. Sediakan materi dan media pendidikan
Gejala dan Tanda pengalaman sebelumnya yang seusai kesehatan
Minor Subjektif : - dengan topik meningkat (5) 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
Objektif : 4. Perilaku sesuai dengan pengetahuan kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
37
Intervensi Pendukung
Luaran Tambahan Manajemen Nyeri (I.08238)
Motivasi meningkat dengan Observasi
Kriteria Hasil : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
1. Pikiran fokus masa depan frekuensi, kualitas skala nyeri
meningkat (5) 2. Identifikasi skala nyeri
2. Upaya menyusun rencana tindakan 3. Identifikasi respon nyerin non verbal
meningkat (5) 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
3. Upata mencari sumber memperingan nyeri
sesuai kebutuhan meningkat 5. Identifikasi penegtahuan dan keyakinan
(5) tentang nyeri
4. Upaya mencari dukungan 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap
sesuai kebutuhan meningkat (5) respon nyeri
5. Prilaku bertujuan meningkat (5) 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
6. Inisiatif meningkat (5) hidup
7. Harga diri positif meningkat (5) 8. Monitor keberhasilan terapi komplementer
8. Keyakinan positif meningkat (5) yang sudah dikerjakan
9. Berani mencari pengalaman baru 9. Monitor efek samping penggunaan
meningkat (5) analgetik
10. Penyelesaian tugas meningkat (5) Terapeutik
11. Pengambilan kesempatan 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
meningkat (5) mengurangi rasa nyeri (mis, TENS,
12. Bertanggung jawab meningkat (5) hipnotis, akupresure, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat atau dingin, terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat
38
rasa nyeri (mis suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istrihat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab periode dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurango rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberi analgetik, jika perlu
(D.0029) Menyusui Tidak Efektif b/d Status Menyusui (L.03029) Intervensi Utama
Ketidakadekuatan suplai ASI d/d Setelah berikan asuhan keperawatan selama Edukasi Menyusui (I.12393)
Gejala dan Tanda Mayor … x 24 jam diharapkan Status menyusui Observasi
Subjektif : membaik dengan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
a. Kelalahan maternal Kriteria Hasil : menerima infromasi
b. Kecemasan maternal 1. Perlekatan bayi pada payudara ibu 2. Identifikasi tujuan atau keinginan
Objektif : meningkat(5) menyusui
a. Bayi tidak mampu melekat pada 2. Kemampuan ibu memposisikan bayi Terapeutik
payudara ibu dengan benar meningkat (5) 1. Sediakan materi dan media pendidikan
b. ASI tidak menetes/memancar 3. Miksi bayi lebih dari 8 jam per 24 jam kesehatan
c. BAK bayi kurang dari 8 kali dalam menigkat (5) 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
24 jam 4. Berat badan bayi tetesan/pancaran ASI kesepakatan
3.
d. Nyeri dan/atau lecet terus menerus meningkat (5) 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
setelah minggu kedua 5. Suplai ASI adekuat meningkat (5) 4. Dukung ibu meningkatkan kepercayaan
Gejala dan Tanda 6. Putting tidak lecet setalah 2 minggu diri dalam menyusui
Minor Subjektif : - melahirkan meningkat (5) 5. Libatkan sistem pendukung suami,
Objektif : 7. Kepecayaan diri ibu meningkat (5) keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat
a. Intake bayi tidak adekuat 8. Bayi tidur setelah menyusu meningkat Edukasi
b. Bayi menghisap tidak terus (5) 1. Berikan konseling menyusui
menerus 9. Payudara ibu kosong setelah menyusu 2. Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan
c. Bayi menangis saat disusui meningkat (5) bayi
d. Bayi rewel dan menangis dalam 10. Intake bayi meningkat (5) 3. Jelaskan 4 posisi menyusui dan perlekatan
jam jam pertama setelah 11. Hisapan bayi meningkat (5) (Lacth on) dengan benar
menyusui 12. Lecet pada putting menurun (5) 4. Ajarkan perawatan payudara anterpartum
39
e. Menolak untuk menghisap
40
13. Kelalahan maternal menurun (5) dengan mengkompres dengan kapas yang
14. Kecemasan maternal menurun (5) telah diberikan minyak kelapa
15. Bayi rewel menurun (5) 5. Ajarkan perawatan payudara postpartum
16. Bayi menangis setelah (mis memerah ASI, pijat payudara, pijat
menyusuimenurun (5) oksitosin)
Luaran Tambahan Intervensi Pendukung
Perlekatan meningkat dengan Promosi Kesiapan Penerimaan Informasi
Kriteria Hasil :
1. Mempraktekan prilaku sehat (I.12470)
selama hamil meningkat (5) Observasi
2. Menyiapkan perlengkapan bayi 1. Identifikasi informasi yang akan
sebelum lahiran meningkat (5) di sampaikan
3. Verbalisasi perasaan positif i 2. Identifikasi pemhaman tentang
terhadap bayi meningkat (5) kondisi kesehatan saat ini
4. Mencium bayi meningkat (5) 3. Identifikasi kesiapan menerima informasi
5. Tersenyum kepada bayi meningkat (5) Terapeutik
6. Melakukan kontaj mata dengan 1. Lakukan penguatan potensi pasien
bayi meningkat (5) dan keluarga untuk menerika
7. Berbicara kepada bayi meningkat (5) informasi
8. Bermain dengan bayi meningkat (5) 2. Libatkan pengambilan keputusan dalam
9. Berespon sarat pada bayi meningkat (5)
keluarga untuk menerima informasi
10. Menghibur bayi meningkat (5)
3. Fasilitasi mengenali kondisi tubuh yang
11. Menggoda bayi untuk menyusui
meningkat (5) membutuhkan layanan keperawatan
12. Mempertahankan bayi bersih 4. Dahulukanm menyampaikan informasi
meningkat (5) baik (positif) sebelum menyampaikan
13. Bayi menatap orang tua meningkat (5) informasi baik (negatif) terkait
14. Kehwatiran menjalankan peran orang kondisi pasien
tua menurun (5) 5. Berikan nomor kontak yag dapat di
15. Konflik hubungan orang tua dan hubungkan jika membutuhkan
bayi menurun (5) bantuan
16. Khawatir akibat hospitalisasi 6. Catat identtas dan nomor kontak
menurun (5) pasien untuk mengingatkan atau
17. Penghalang fisik menurun (5) follow up kondisi pasien
18. Penyalahgunaan zat menurun (5) 7. Fasilitasi akses pelayanan pada saat
dibutuhkan
Edukasi
1. Berikan informasi berupa alur, leafleat
atau gambar untuk memudahkan
pasien mendapatkan informasi
kesehatan
2. Anjurkan keluarga mendampingi asien
41
selama fase akut progresif atau terminal
jika memungkinkan
42
(D.0028) Menyusui Efektif b/d putting Status Menyusui (L.03029) Intervensi Utama
menonjol d/d Setelah berikan asuhan keperawatan selama Konseling Laktasi (I.03093)
Gejala dan Tanda … x 24 jam diharapkan Status menyusui Observasi
Mayor Subjektif : membaik dengan 1. Identifikasi keadaan emosional ibu saat
Ibu merasa percaya diri selama proses Kriteria Hasil : akan dilakukan konseling menyusui
menyusui 17. Perlekatan bayi pada payudara ibu 2. Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui
Objektif : meningkat(5) 3. Identifikasi permasalahan yang ibu alami
a. Bayi melekat pada payudara ibu 18. Kemampuan ibu memposisikan bayi selama proses menyusui
dengan benar dengan benar meningkat (5) Terapeutik
b. Ibu mampu memposisikan bayi 19. Miksi bayi lebih dari 8 jam per 24 jam 1. Gunakan teknik mendengarkan aktif (mis
dengan benar menigkat (5) duduk sama tinggi, dengarkan
c. Miksi bayi lebih dari 8 kali dalam 20. Berat badan bayi tetesan/pancaran ASI permasalahan ibu)
24 jam meningkat (5) 2. Beriakan pujian terhadap perilaku ibu yang
4. d. Berat badan bayi meningkat 21. Suplai ASI adekuat meningkat (5) benar
e. ASI menetes dan memancar 22. Putting tidak lecet setalah 2 minggu Edukasi
f. Suplai ASI adekuat melahirkan meningkat (5) Ajarkan teknik menyusui yang tepat sesuai
g. Putting tidak lecet setelah minggu 23. Kepecayaan diri ibu meningkat (5) kebutuhan ibu
kedua 24. Bayi tidur setelah menyusu meningkat
Gejala dan Tanda (5) Intervensi Pendukung
Minor Subjektif : - 25. Payudara ibu kosong setelah menyusu Pijat Laktasi (I.03134)
Objektif : meningkat (5) Observasi
a. Bayo tidur setelah menyusui 26. Intake bayi meningkat (5) 1. Monitor kondisi mamae dan puting
b. Payudara ibu kosong setelah 27. Hisapan bayi meningkat (5) 2. Identifikasi keinginan ibu untuk menyusui
menyusui 28. Lecet pada putting menurun (5) 3. Identifikasi pengetahuan ibu tentang
c. Bayi tidak rewel dan menangis 29. Kelalahan maternal menurun (5) menyusui
setelah menyusui 30. Kecemasan maternal menurun (5) Terapeutik
31. Bayi rewel menurun (5) 1. Posisikan ibu dengan nyaman
32. Bayi menangis setelah 2. Pijat mlai dari kepala, leher,
menyusuimenurun (5) bahu, punggung dan payudara
3. Pijat dengan lembut
Luaran Tambahan
Status Nutri Bayi membaik dengan 4. Pijat secara melingkar
Kriteria Hasil : 5. Pijat secara rutin setiap hari
1. Berat badan bayi meningkat (5) 6. Dukung ibu mrningkatkan kepercayaan
2. Panjang baik meningkat (5) diri dalam menyusui dengan memberikan
3. Kulit kuning menurun (5) pujian terhadap perilaku positif ibu
4. Membran mukosa menurun (5) 7. Libatkan suami dan keluarga
43
5. Bayi cengeng menurun (5) Edukasi
6. Kesulitan makan menurun (5) 1. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
7. Alergi makanan menurun (5) 2. Jelaskan manfaat tindakan
8. Pola makan membaik (5)
9. Tebal lipatan kulit membaik (5)
10. Proses tumbuh kembang membaik (5)
11. Lapisan lemak membaik (5)
(D.0142) Resiko Infeksi dibuktikan Tingkat Infeksi (L.14137) Intervensi Utama
dengan faktor efek prosedur invasif Setelah berikan asuhan keperawatan selama Pencegahan Infeksi (I.14539)
… x 24 jam diharapkan Tingkat infeksi Observasi
dengan Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
Kriteria Hasil : sistemik
1. Kebersihan tangan meningkat (5) Terapeutik
2. Kebersihan badan meningkat (5) 1. Batasi jumlah pengunjung
3. Nafsu makan meningkat (5) 2. Berikan perawatam kulit pada area edema
4. Demam menurun (5) 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
5. Kemerahan menurun (5) dengan pasien dan lingkungan pasien
5. 6. Nyeri menurun (5) 4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien
7. Bengkak menurun (5) berisiko tinggi
8. Vesikal menurun (5) Edukasi
9. Cairan berbau busuk menurun (5) 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
10. Kadar sel darah putih membaik (5) 2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
11. Kultur darah membaik (5) 3. Ajarkan teknik batuk
12. Kultur area luka membaik (5) 4. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
13. Kadar sel darah putih membaik (5) luka operasi
5. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Luaran Tambahan 6. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Integritas kulit dan jaringan meningkat Kolaborasi
dengan Kriteria Hasil : Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
1. Elastisitas meningkat (5)
2. Hidrasi meningkat (5) Intervensi Pendukung
3. Perfusi jaringan meningkat (5) Manajemen imunisasi/vaksin
4. Kerusakan lapisan kulit menurun (5) Observasi
1. Identifikasi riwayat kesehatan dan
5. Nyeri menurun (5) riwayat alergi
6. Pendarahan menurun (5) 2. Identifikasi kontraindikasi pemberian
7. Kemerahan menurun (5) imunisasi (misa reaksi anafilaksis
8. Hematoma menurun (5) terhadao vaksin sebelumnya dan sakit
9. Pigmentasi abnormal menurun (5) parah dengan tanpa demam)
10. Abrasi kornea menurun (5) 3. Identifikasi status imunisasi setiap
11. Nekrosis menurun (5) kunjungan ke pelayanan kesehatan
44
12. Suhu kulit membaik (5) Terapeutik
13. Sensasi membaik (5) 1. Berikan suntikan pada bayi dibagian
14. Tekstur membaik (5) paha anterolateral
15. Pertumbuhan rambut membaik (5) 2. Dokumentasikan informasi vaksinasi
(mis, nama produsen, tanggal kedaluarsa)
3. Jadwalkan imunisasi pada interval
waktu yang tepat
Edukasi
1. Jelaskan tujuan manfaat rekasi yang
terjadi jadwal dan efek samping
2. Informasikan imunisasi yang diwajibkan
pemerintah (misa hepatitis B, BCG,
difteri, tetanus, pertusis, H, influenza,
polio, campak measles, rubela)
3. Informasikan imunisasi melindungi
terhadap penyakit namun saat ini
tidak diwajibkan pemerintah
(influensa)
4. Informasikan penundaan pemberian
imunisasi tidak berarti mengulang
jadwal imunisasi kembali
5. Informasikan penyedia layanan pekan
imunisasi nasional yang menyediakan
vaksin gratis
45
4. Implementasi
Implementasi keperawatan yaitu serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan
dukungan, pengobatan dan tindakan untuk memperbaiki kondisi dan
mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari (Safitri,
2019).
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu usaha untuk mengukur, memberi nilai
secara objektif pencapaian hasil yang telah direncanakan sebelumnya.
Eveluasi keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan
keperawatan yang telah ditentukan untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil proses
keperawatan kemudian hari menggunakan SOAPIER (Sitanggang,
2018).
2.4 Teknik Relaksasi Genggam Jari
1. Pengertian Teknik Relaksasi Genggam Jari
Terapi genggam jari merupakan cara mudah untuk mengelola
emosi dan mengembangkan keceerdasan emosional. Di sepanjang jari
jari tangan kita terdapat saluran atau energi yang terhubung dengan
berbagai organ dan emosi (Puwahang, 2011).
Terapi genggam jari dapat mengendalikan dan mengembalikan
emosi yang akan membuat tubuh menjadi rileks. Ketika tubuh dalam
keadaan rileks, maka ketegangan otot berkurang dan kemudian akan
mengurangi kecemasan atau rasa nyeri (Yuliastuti, 2015).
2. Manfaat Teknik Relaksasi Genggam Jari
Menurut Liana (2008) relaksasi genggam jari dapat memberi manfaat :
a. Mengurangi nyeri, perasaan takut dan cemas
b. Mengurangi perasaan panic dan khawatir
c. Memberikan perasaan yang nyaman pada tubuh
46
A. Identitas Klien
1. Nama : Ny. A
2. Usia : 03-09-1999 (23 Tahun)
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
4. Pendidikan Terakhir : SMA
5. Agama : Islam
6. Suku : Sunda
7. Alamat : Cilembang RT 03/04 Kel.
Cilembang Kec. Cihideng Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa
Barat
8. Tanggal Masuk : 28 – Januari – 2023, 10.00 WIB
9. Tanggal Pengkajian : 30 – Januari – 2023, 09.00 WIB
10. Diagnosa Medis : Post SC + CPD
11. No Rekam Medik 17087492
B. Identitas Penanggung Jawab
1. Nama : Tn U
2. Usia : 26 September 1997 (26 Tahun)
3. Pendidikan Terakhir : SD
4. Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
5. Alamat : Cilembang RT 03/04 Kel.
Cilembang Kec. Cihideng Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa
Barat
6. Agama : Islam
7. Suku : Sunda
8. Hubungan dengan Klien : Suami
C. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada luka jahitan post SC
41
42
I. Riwayat Obsetri
Riwayat Menstruasi
1. Usia haid pertama 14 tahun
2. Siklus haid teratur
3. Lama haid ± 6 hari
4. Banyaknya darah haid 3 kali ganti pembalut
5. Haid pertama hari terakhir 13 April 2022
6. Tafsiran persalinan 20 Januari 2023
J. Riwayat Perkawinan
1. Perkawinan Ke : 1
2. Lama perkawinan 2 tahun
3. Usia ibu saat menikah 22 tahun
4. Usia suami saat menikah 25 tahun
K. Riwayat KB
Sebelumnya klien tidak memakai KB apa pun
L. Pola Aktivitas Sehari – Hari
Tabel 3.1
Activity Daily Living Ny. A
No Aktivitas Sebelum Sakit Ketika Sakit
Makan
- Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
- Porsi 1 porsi habis 1 porsi habis
1.
- Jenis makanan Nasi Nasi
- Makanan pantangan Tidak ada Pedas & Asam
- Gangguan Tidak ada Tidak ada
Minum
- Frekuensi 5 x sehari 4 x sehari
2. - Jumlah ± 1000 cc ± 1.200 cc
- Jenis Air mineral Air mineral
- Gangguan Tidak ada Tidak ada
Eliminasi, BAB
3.
- Frekuensi 1 x sehari 1 x sehari
44
4. Suhu : 36.0 ℃
a. Kepala
Rambut berwarna hitam dengan distribusi baik, tidak
rontok, lurus dan berkeringat
b. Mata
Mata tampak simetris. Konjungitva merah muda, klien
mampu membaca nama perawat dengan jarak 60 cm dan
tidak menggunakan kacamata
c. Hidung
Hidung tampak simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada sinusitis, penciuman baik ditandai dengan
klien mampu menyebutkan bau minyak telon dengan
mata terpejam.
d. Telinga
Telinga simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan. Klien
mampu mendengarkan detik jarum jam
e. Leher
Tidak ada lesi, tidak ada nyeri menelan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran JVP
(Jugularis Venous Pressure).
f. Dada
Bentuk dada simteris, tidak ada bunyi nafas tambahan,
frekuensi nafas R : 20 x/menit, bunyi jantung S1,S2
murni.
g. Payudara
Payudara tampak simetris, sedikit bengkak, tidak ada
lesi, putting menonjol sedikit, aerola hiperpigmentasi,
tidak ada benjolan, ASI sedikit.
46
h. Abdomen
Terdapat luka post op sc horizontal sepanjang ± 12 cm
pada abdomen, (REDDA) Redness : tidak ada kemerahan
pada luka, Edema : tidak ada pembekakan pada luka,
Ekimosis : tidak ada kebiru biruan seperti memar,
Disharge : luka masih sedikit basah dan Aprokimasi :
penyatuan jaringan bagus bising usus normal 18x/menit,
nyeri tekan abdomen post sc dengan skala nyeri 5 (0-10)
TFU 1 jari diatas pusat. Blass kosong, kontraksi uterus
baik, diastasis rectus abdominis 3 jari, tidak ada distensi
abdomen.
i. Ektermitas Atas
Terpasang infus RL ditangan sebelah kiri, tidak ada
edema dan CRT < 3 detik
j. Ektermitas Bawah
Tidak ada edema, tidak ada varises, hormon sign negatif
k. Genetalia
Lochea serosa warna merah muda bercampur kecoklatan
N. Data Psikologis Menurut Rubin
Klien berada pada fase taking in (ketergantungan) 1-2 hari setelah
melahirkan, pasien masih membutuhkan perawatan dari orang
lain, perlindungan dan bergantung pada orang lain
O. Data Pengetahuan Pasien Tentang Masa Nifas
Klien mengatakan ini merupakan kelahiran anak pertama, klien
mengatakan tidak tahu penanganan nyeri pada luka post SC dan
tidak tahu bagaimana cara merawat payudaranya dengan benar.
P. Pemeriksaan
Diagnostik/Laboratorium
Laboratorium
Nama : Ny. A
No RM 17087492
Tanggal Pemeriksaan : 27 Januari 2023 (12 : 21 WIB)
47
Jenis Nilai
Hasil Satuan Hasil
Pemeriksaan Rujukan
Hematology
Nama : Ny. A
No RM 17087492
Tanggal Pemeriksaan : 27 Januari 2023 (13.26 WIB)
Jenis Nilai
Hasil Metode
Pemeriksaan Rujukan
Serologi
Anti Treponema Palidum Non Reaktif Non Reaktif Immunochromatograph
Anti HIV : Non Reaktif Non Reaktif Immunochromatograph
Anti HIV I Non Reaktif Non Reaktif Immunochromatograph
Kesimpulan Non Reaktif Non Reaktif Immunochromatograph
Hbsag Rapid Non Reaktif Non Reaktif Immunochromatograph
Nama : Ny. A
No RM 17087492
Tanggal Pemeriksaan : 30 Januari 2023 (06.14 WIB)
Jenis Nilai
Hasil Satuan Hasil
Pemeriksaan Rujukan
Hematology
Tujuan &
Diagnosa Intervensi
No Kriteria Hasil Implementasi Paraf Evalusi
(SIKI)
(SDKI) (SLKI)
(D.0077) Nyeri Akut b/d (L.08066) Tingkat (I.08238)Manajemen Nyeri 30/01/ 23 (10.00 WIB) ARNI Subjektif :
Agen pencedera fisik Nyeri Observasi 1. Mengidentifikasi lokasi, 1. Klien mngeluh masih
(Luka Invansif) ditandai Setelah dilakukan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, nyeri perut
dengan : tindakan 1 x 6 jam, karakteristik, durasi, kualitas, intensitas nyeri 2. Klien mengatakan
Data Subjektif : diharapkan Tingkat frekuensi, kualitas, Hasil : Klien mengeluh nyeri nyeri dirasakan saat
1. Klien mengeluh nyeri nyeri berkurang dengan intensitas nyeri perut.. Nyeri dirasakan hilang bergerak
perut (bekas operasi) KriteriaHasil : 2. Identifikasi skala nyeri timbul seperti disayat sayat 3. Klien mengatakan nyeri
2. Nyeri di 1. Kamampuan 3. Identifiksi faktor 2. Mengidentifikasi skala nyeri dirasakan hilangtimbul
rasakanhilang menuntaskan memperberat dan Hasil : Nyeri berada di skala 5 4. Nyeri dirasakan 5
timbul aktivitas meningkat memperingan nyeri 3. Mengidentifikasi faktor menjadi 4
3. Nyeri seperti di sayat (5) 4. Monitor keberhasilan memperberat dan memperingan Objektif :
1. sayat 2. Keluhan nyeri terapi komplemneter nyeri 1. Klien masih tampak
4. Skala nyeri 5 (0-10) menurun (5) yang sudah diberikan Hasil : Nyeri bertambah saat meringis
Data Objektif : 3. Meringis menurun Terapeutik bergerak dan berkurang saat 2. TTV
1. Klien tampak meringis (5) 1. Berikan teknik non istirahat - TD : 120/80 mmHg
2. Luka post op sc 4. Sikap protektif farmakologis untuk 4. Menjelaskan penyebab periode - N : 80 x/menit
horizontal sepanjang menurun (5) mengurangi nyeri dan pemicu nyeri - R : 20 x/menit
±12 cm (teknik relaksasi Hasil : pasien mengerti apa yang - S : 36.0 ℃
3. Klien tampak protektif genggam jari) dijelaskan
4. Tanda – Tanda Vital 2. Kontrol lingkingan yang 5. Menjelaskan strategi meredakan Assesment :
- TD : 120/80 mmHg memperberat rasa nyeri nyeri Nyeri Akut Teratasi
- N : 80 x/menit (mis suhu ruangan, Hasil : pasien ikut berdiskusi Sebagian
- R : 20 x/menit pencahayaan, dengan perawat Planning :
kebisingan) 6. Mengukur TTV pasien Manajemen nyeri lanjutkan
- S : 36.0 ℃
Hasil :
Edukasi - TD : 120/80 mmHg
1. Jelaskan penyebab, - N : 80 x/menit
periode dan pemicu - R : 20 x/menit
nyeri - S : 36.0 ℃
2. Jelaskan stategi
meredakan nyeri
3. Ajarkan teknik non
51
farmakologis (teknik 30/01/ 23 (11.00 WIB) ARNI
relaksasi genggam jari) 1. Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (pemberian
teknik relaksasi genggam jari)
Hasil : pasien tampak terbantu
2. Mengajarkan teknik non
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri pada keluarga pasien
(teknik relaksasi genggam jari)
Hasil : keluarga pasien
mengatakan terbantu
ARNI
30/01/ 23 (12.00 WIB)
1. Momonitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
Hasil : pasien mengatakan sudah
berkurang nyerinya dari skala
nyeri 5 menjadi skala nyeri 4
52
(D.0029) Menyusui tidak (L.03029) (I.12393) Edukasi 30/01/ 23 (12.00 WIB) ARNI Subjektif :
efektif b/d Status Menyusui Menyusui 1. Mengidentifikasi 1. Klien mengatakan
Ketidakadekuatan Setelah dilakukan Observasi kesiapan dan kemampuan asinya masih keluar
suplaiASI ditandai dengan tindakan 1 x 6 jam, menerima informasi (sedikit)
: diharapkan status 1. Identifikasi kesiapan dan 2. Klien mengatakan
Data Subjektif menyusui membaik kemampuan menerima informasi Hasil : payudaranya masih
1. Klien mengatakan dengan 2. Identifikasi tujuan dan keinginan2. Menyediakan materi dan bengkak
Asinya keluar KriteriaHasil : menyusui media pendidikan Objektif :
(sedikit) 1. Suplai ASI adekuatTerapeutik kesehatan 1. Asi masih
2. Klien mengatakan meningkat (1) Hasil : pendidikan tidak
terasa bengkak pada 1. Sediakan materi dan media menetes/memancar
2. Tetesan/pancaran kesehatan tentang pijat
2. payudaranya. pendidikan kesehatan 2. Bayi menangis saat di
ASI meningkat (1) 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan oksitosin yang di rasakan
Data Objektif : oleh pasien susui
1. Asi tidak 3. Bayi menangis bagi ibu dan bayi Assesment :
menetes/memancar setelah menyusui 3. Menjadwalkan Menyusui Tidak Efektif
3. Berikan kesempatan untuk pendidikan kesehatan
2. Bayi menangis saat di menurun (5) Belum Teratasi
bertanya sesuai kesepakatan
susui Planning :
Edukasi Hasil : pasien Edukasi Menyusui Lanjutkan
Ajarkan perawatan payudara mengatakan sesudah pijat
postpartum (pijat oksitosin) oksitosin
4. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
Hasil : pasien tampak
paham dan mengerti
53
Hasil :
Klien mengeluh nyeri membuatnya tidak nyaman dan menganggu aktivitas
4. Mengajarkan teknik non farmakologi pengurangan nyeri, dengan teknik
relaksasi genggam jari
Hasil :
Klien mengatakan lebih rileks setelah dilakukan teknik relaksasi genggam
jari.
Evaluasi :
1. Klien mengatakan nyeri berkurang dari skala 3 menjadi 2
2. Klien mengatakan masing ada nyeri apabila ingin bergerak
3. Klien tampak meringis pada saat dikaji kembali luka post sc
Resassesment :
Intervensi Lanjutkan
Subjektif :
1. Klien mengatakan Asinya keluar (sedikit)
2. Klien mengatakan terasa bengkak pada payudaranya.
Objektif :
1. Asi tidak menetes/memancar
2. Bayi menangis saat di susui
Asesment :
Menyusui tidak efektif b/d Ketidakadekuatan suplai ASI
09.00 (D.0029) Menyusui tidak efektif Planning :
WIB ARNI
b/d Ketidakadekuatan suplai Edukasi Menyusui
ASI Implementasi :
1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Hasil :
Klien siap menerima informasi apapun
2. Berikan konseling menyusui
Hasil :
Klien sangat kooperatif mendengarkan
3. Menjelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi
55
Hasil :
Klien sangat kooperatif mendengarkan
4. Mengajarkan 4 posisi menyusui dan perlekatan dengan benar
Hasil :
Klien sangat kooperatif, mengikuti arahan
5. Memberikan perawatan payudara post partum (pijat Oksitosin)
Hasil :
Klien sangat kooperatif, dan menikmati
pijatannya ASI mulai menetes/memancar
6. Mengajarkan senam nifas
Hasil :
Klien sangat kooperatif, mengikuti arahan
Evaluasi :
1. Klien mengatakan ASI nya sudah mulai menetes/memancar banyak
2. Klien mengatakan mengeluh masih sedikit bengkak dibagian payudaranya
3. Klien mengatakan bayinya sudah tidak menangis saat disusui
Resassesment :
Lanjutkan Intervensi
Subjektif :
1. Klien mengatakan nyeri berkurang dibagian perut (bekas operasi)
2. Masih ada nyeri apabila ingin bergerak
3. Skala nyeri 1 (0-10)
Objektif :
01/02/2023
1. Klien tampak lebih tenang
10.00 (D.0077) Nyeri Akut b/d Agen
2. Luka post op sc horizontal sepanjang ± 12 cm ARNI
WIB pencedera fisik (Luka Invansif)
3. Tanda – Tanda Vital
- TD : 120/80 mmHg
- N : 90 x/menit
- R : 20 x/menit
- S : 36.5 ℃
Asesment :
56
Nyeri Akut b/d Agen pencedera fisik (Luka Invansif) teratasi sebagian
Planning :
Manajemen Nyeri
Implementasi :
1. Mengkaji nyeri secara komprehensif.
Hasil : Klien mengatakan nyeri berkurang dibagian perut (luka sc), Nyeri
dirasakan apabila ingin bergerak, Skala nyeri 1 (0-10)
2. Memonitor TTV
Hasil :
- T : 120/80 mmHg
- N : 90 x/menit
- R : 20 x/menit
- S : 36.5℃
3. Mengkaji respon verbal tentang ketidaknyamanan
Hasil :
Klien mengatakan sudah tenang dan nyaman
4. Mengajarkan teknik non farmakologi pengurangan nyeri, dengan teknik
relaksasi genggam jari
Hasil :
Klien mengatakan lebih rileks setelah dilakukan teknik relaksasi genggam
jari.
Evaluasi :
1. Klien mengatakan nyeri berkurang dari skala 2 menjadi 1
2. Klien mengatakan masing ada nyeri apabila ingin bergerak
3. Klien tampak tenang pada saat dikaji kembali luka post sc
Resassesment :
Intervensi Dihentikan
Subjektif :
11.00
(D.0029) Menyusui tidak efektif 3. Klien mengatakan Asinya mulai memancar banyak
WIB ARNI
b/d Ketidakadekuatan suplai 4. Klien mengatakan payudaranya sudah tidak bengkak
ASI Objektif :
57
58
59
resiko infeksi, Kenapa tidak diangkat itu karena pada saat dilakukan
pengkajian tidak terdapat data mayor maupun minor yang muncul dalam
diagnosa tersebut.
Pada hari kedua setelah dilakukan pengkajian ulang didapatkan
data subjektif dan objektif yang mengarah pada diganosa menyusui tidak
efektif, maka penulis membawa diagnosa menyusui tidak efektif b.d
ketidakadukatan suplai ASI karena data data yang dikaji terdapat pada
tanda mayor dan minor pada SDKI.
Pada tahap perencanaan penulis menyusun perencanaan tujuan dan
kriteria hasil serta intervensi berdasarkan SLKI dan SIKI oleh Tim DPP
PPNI (2020). Tujuan dan Kriteria yang diharapkan untuk mengatasi
masalah nyeri akut, luaran utamaa tingkat nyeri dengan intervensi
utamanya manajemen nyeri sedangkan masalah menyusui tidak efektif,
luaran utama status menyusui dan intervensi edukasi menyusui. Khusus
untuk diagnosa nyeri akut memberikan teknik nonfaramakologis yakni
untuk mengurangi nyeri dengan terapi teknik relaksasi genggam jari pada
intervensi manajemen nyeri, karena terapi relaksasi genggam jari ini dapat
menurunkan intensitas nyeri, teknik yang diberikan menghasilkan impuls
yang dikirim melalui serabut saraf aferen yang mengakibatkan pintu
gerbang tertutup sehingga stimulus nyeri terhambat dan berkurang.
Menurut Penelitian Laila Ani (2021). Bahwa sesudah diberikan terapi ini
dapat memberikan ketenangan pikiran, mengontrol emosi, melancarkan
aliran dalam darah, serta memberikan pengontrolan diri pada individu
ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri. Menurut penelitian Yulyana
Nispi, Liansyi Yunia, Savitri Wewet (2020).
Implementasi keperawatan yang dilakukan berdasarkan rencana
keperawatan yang telah disusun selama 3 hari dimulai tanggal 30 Januari
2023 – 01 Februari 2023. Tindakan keperawatan pada Ny. A khusus untuk
mengatasi nyeri yaitu dilakukan tidakan keperawatan nonfarmakologis
terapi teknik relaksasi genggam jari yang dilakukan selama ± 30 menit
dengan bernapas secara teratur, untuk kemudian seterusnya satu persatu
beralih ke jari selanjutnya dengan rentang waktu yang sama.
60
Setelah kurang lebih 15 menit, alihkan tindakan untuk tangan yang lain
dan lakukan juga selama 15 menit yang dilakukan selama 2 hari tampa
hambatan dan sesuai dengan jurnal yang diambil.
Hasil penelitian ini relavan dengan hasil penelitian menggunakan
teknik yang sama dalam mengatasi nyeri yang telah dilakukan sebelumnya
oleh beberapa peneliti. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh
Wiyajanti Endah, dkk (2022), dalam penelitian tersebut, bahwa teknik
relaksasi genggam jari dapat menurunkan intensitas nyeri pada post SC.
Dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi genggam jari
mempunyai pengaruh untuk mengatasi nyeri yang dilakukan pada pasien
post SC di Ruang Melati 2A RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya pada
tanggal 30 Januari 2023 di dapatkan hasil sebelum terapi relaksasi
genggam jari dilakukan tingkat nyeri sebelum diberikan terapi intervensi
adalah skala 5 dan tingkat nyeri sesudah diberikan terapi adalah 4 Pada
tanggal 31 Januari 2023 didapatkan hasil sebelum diberikan terapi
intervensi dengan skala 4 setelah diberikan intervensi skala 3 dan pada
tanggal 01 Januari 2023 yang dilakukan ketika home visit sebelum
diberikan intervensi 3 dan sesudah diberikan intervensi 1
4.2 Penerapan Teknik Relaksasi Genggam Jari
Penerapan teknik relaksasi genggam jari pada pasien post SC untuk
menurunkan intensitas nyeri. Teknik relaksasi genggam jari menjadi
pilihan salah satu alternative penanganan nyeri non farmakologis karena
dapat melancarkan aliran darah, mengontrol diri dan memberikan
ketenangan pikiran (Tyas Ayuningsih 2019)
63
64
65
66
Yulyana, N., Liansyi, Y., & Savitri, W. 2020. Pengaruh Teknik Relaksasi
Genggam Jari terhadap Penurunan Nyeri Ibu Post Operasi Sectio
Caesarea. Jurnal Kebidanan Besurek, 5(1), 36-
67
LAMPIRAN
68
LEMBAR KONSULTASI
NAMA MAHASISWA : Arni Sri Wahyuni
JUDUL KIAN :Penerapan Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea Di Ruang Melati Lantai 2A
RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya
PEMBIMBING : Neni Nuraeni, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat.
Tanda
No Tanggal Materi Masukan Tangan
Latar belakanghasil penelitian tidak
usah ditulis angka semuanya yang
terpenting ada penurun atau tidak
berapa penurunannya kenapa hal
17 Maret
1 BAB I tersebut dapat terjadi
2023
Bagaimana genggam jari yang
dilakukan dari tiap hasil penelitian
JUDUL PENULIS P I C O T
Pengaruh Teknik Relaksasi Mariene, Wiwin Populasi penelitian ini Jenis Penelitian yang Teknik relaksasi Dari hasil analisis
Genggam Jari Terhadap Dolang, Valencia pasien post operasi digunakan adalah Pra genggam jari yang diketahui bahwa ada
Intensitas Nyeri Post Diana sectio caesarea Eksperiment dengan diberikan selama ± 30 pengaruh pemberian
Operasi Sectio Caesarea Pattipeilohy dimana lokasi pendekatan The One menit dengan teknik relaksasi jari
penelitian di Group Pratest Posttest. mengenggam seluruh tangan terhadap
laksanakan di Ruang Intervensi yang jari mulai dari ibu jari intensitas nyeri pada
Nifas RSUD Dr. M. diberikan adalah hingga jari kelingking pasien pasca operasi
Haulussy Ambon Relakasasi Genggam dan sambil menarik seksio sesarea (0,000).
selama 1 bulan dari 21 Jari di Ruang Nifas napas dalam dapat Dianjurkan untuk ibu
September – 21 RSUD Dr. M. memberikan post partum melakukan 2018
Oktober Dengan Haulussy Ambon. ketenangan pikiran, teknik relaksasi genggam
Jumlah Sample 20 mengontrol emosi, jari tangan untuk
Orang. melancarkan aliran mengurangi nyeri pasca
dalam darah, serta operasi sectio caesarea
memberikan
pengontrolan diri pada
individu ketika terjadi
rasa tidak nyaman atau
nyeri.
Pengaruh Teknik Relaksasi Dina Ayuning Populasi penelitian ini Jenis penelitian yang Teknik genggam jari Kesimpulan: Sebagian
Genggam Jari Terhadap Tyas, Ira Maulina pasien post operasi digunakan adalah adalah diberikan selama besar dari responden
Penurunan Tingkat Nyeri Sadanoer2 sectio caesarea. quasi experimental ± 10 menit salah satu memiliki tingkat
2019
Pada Pasien Post Operasi Lokasi penelitian di dengan rancangan teknik relaksasi serta intensitas nyeri berat,
Sectio Caesarea ruang rawatan Two group pretest- cara yang mudah untuk nyeri setelahnya
kebidanan RSUD posttest design. mengelola emosi dan diketahui bahwa
72
jasmani dan
penyembuhan
Pengaruh Teknik Relaksasi Nispi Yulyana, Populasi penelitian ini Jenis penelitian yang Teknik relaksasi Data dianalisis
Genggam Jari Terhadap Yunia Liansyi, pasien post operasi digunakan adalah genggam jari atau juga menggunakan Uji T-Test.
Penurunan Nyeri Ibu Post Wewet Savitri sectio caesarea. Quasy Experiment teknik magic hold Rerata skala nyeri
Operasi Sectio Caesarea Lokasi di Ruang dengan two group finger merupakan salah sebelum intervensi pada
Anggrek RSUD pretest and posttest satu teknik kelompok intervensi
Mukomuko, design. Intervensi penyembuhan yang 6.44. Rerata skala nyeri
Bengkulu. Dengan yang diberikan adalah berasal dari Jepang dan sesudah pemberian
jumlah sample 18 Relakasasi Genggam terkenal dengan teknik intervensi pada
Orang Jari di Ruang Anggrek jin shin jyutsu. Cara ini kelompok intervensi
RSUD Mukomuko, hanya membutuhkan 3.39. terdapat perbedaan
Bengkulu. waktu sekitar ± 5 menit. yang bermakna pada
Teknik relaksasi penurunan skala nyeri
genggam jari membuat antara sebelum dan
2020
ibu lebih nyaman, lebih sesudah intervensi pada
tenang sehingga nyeri kelompok intervensi
yang dirasakan ibu dengan p value = 0.000
berkurang, ibu menjadi (α = 0.05). Terdapat
lebih semangat dan pengaruh teknik relaksasi
berusaha untuk lebih genggam jari terhadap
cepat sembuh tingkat nyeri pada pasien
post sectio caesarea.
Disarankan bagi tenaga
kesehatan khususnya
bidan agar melakuan
teknik relaksasi genggam
jari sebagai salah satu
74
alternativ penurunan
nyeri pada ibu post sectio
caesarea.
Pengaruh Teknik Relaksasi Ani Laila, Yessi Populasi penelitian ini Jenis penelitian yang Teknik relaksasi Hasil penelitian
Genggam Jari Terhadap Novita, Yan pasien post operasi digunakan adalah pre- genggam jari akan menunjukkan rata-rata
Intensitas Nyeri Pada Sartika , Ari sectio caesarea. eksperimen dengan menghasilkan impuls intensitas nyeri sebelum
Pasien Post Sectio Susanti Lokasi di ruang rancangan one group yang dikirim melalui dilakukan teknik
Caesarea Di Rsud Arifin Camar I RSUD Arifin pretest – postest serabut saraf aferen relaksasi genggam jari
Achmad Provinsi Riau Achmad Provinsi Riau design Intervensi yang yang mengakibatkan adalah 6,05 dan sesudah
Penelitian ini diberikan adalah pintu gerbang tertutup dilakukan teknik
dilakukan pada bulan Relakasasi Genggam sehingga stimulus nyeri relaksasi genggam jari
Maret sampai dengan Jari di ruang Camar I terhambat dan adalah 1,50. Hasil yang
Juni 2018. dengan RSUD Arifin Achmad berkurang. Impuls didapatkan adalah ada
jumlah sample 20 Provinsi Riau berupa sentuhan, pengaruh teknik relaksasi
Orang tekanan, genggaman genggam jari terhadap
jari pada telapak tangan intensitas nyeri pada 2021
akan merangsang pasien post sectio
neuron-neuron caesarea di ruang Camar
substansia gelatinosa I RSUD Arifin Achmad
inhibitorik menghambat Provinsi Riau dengan p
sel transmiter dalam value 0,000 (α < 0,05).
mentransmisikan Hasil penelitian ini
impuls nyeri ke otak diharapkan dapat
(menutup gerbang) digunakan sebagai
Cara ini hanya metode untuk
membutuhkan waktu mengurangi nyeri pada
sekitar ± 10 menit. pasien post sectio
caesarea di RSUD Arifin
75
Djatiwibowo Balikpapan
Teknik Relaksasi Nita Evrianasari, Populasi penelitian ini Jenis penelitian yang Tekhnik genggam jari Hasil penelitian
Genggam Jari Terhadap Nova Yosaria pasien post operasi digunakan adalah pra dilakukan dengan cara menunjukan rata-rata
Nyeri Postsectio Caesarea Anissa Ermasari sectio caesarea. eksperimen dengan Genggam ibu jari nyeri sebelum intervensi
Lokasi di RSUD A. pendekatan one group selama kurang lebih 3 sebesar 6.30, rata-rata
Yani Kota Metro pretest posttest. menit dengan bernapas nyeri setelah intervensi
tahun 2018 dengan Intervensi yang secara teratur, untuk sebesar 4.25. Ada
jumlah sample 20 diberikan adalah kemudian seterusnya pengaruh teknik relaksasi
Orang Relakasasi Genggam satu persatu beralih ke genggam jari terhadap
Jari di RSUD A. Yani jari selanjutnya dengan nyeri Post Sectio
Kota Metro rentang waktu yang Caesarea di RSUD A.
sama, setelah kurang Yani Kota Metro 2019
lebih 15 menit, alihkan berdasarkan hasil uji t
tindakan untuk tangan didapat p value 0,000 < α
yang lain danlakukan (0,05). Disarankan bagi
juga selama 15 menit. tenaga kesehatan
Pengukuran tingkat khususnya bidan agar
nyeri dengan melakukan teknik
menggunakan skala relaksasi genggam jari
nyeri numerik (0-10) sebagai salah satu
alternative penurunan
nyeri pada ibu post SC.
77
tanda vital
3. Melakukan tes akhir dengan menggunakan numeric rating
scale
Dokumentasi Catat dan dokumentasikan hasil observasi yang dilakukan
79
DOKUMENTASI