Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA NY. M DENGAN APENDIKTOMI

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Medikal Bedah


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
Siti Naly Maimunah, S.Kep
NIM: 11194692010085

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : Asuhan Keperawatan Ny. M dengan Apendiktomi


NAMA MAHASISWA : Siti Naly Maimunah, S.Kep
NIM : 11194692010085

Banjarmasin, Januari 2021

Menyetujui,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

…………………………………. …………………………………….
NIK. NIK.
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : Asuhan Keperawatan Ny. M dengan Apendiktomi


NAMA MAHASISWA : Siti Naly Maimunah, S.Kep
NIM : 11194692010085

Banjarmasin, Januari 2021

Menyetujui,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

…………………………………. …………………………………….
NIK. NIK.

Mengetahui,
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners

Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM


NIK. 1166102012053
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN

I. Pengkajian
Hari/Tanggal Pengkajian :
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 19 tahun
Pendidikan : SMA/Sederajat
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : banjarmasin
Status Perkawinan : belum kawin
Agama : islam
Suku/bangsa : banjar/ Indonesia
Tanggal Masuk RS : 25 Januari 2021
Diagnosa Medis : Apendiksitis post apendiktomi
Nomor Rekam Medik : 16.xx.xx
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. H
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 48 thn
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Banjarmasin
Hubungan dengan klien : Orang tua

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada perut sebelah kanan
P: pasien mengatakan nyeri pada perut
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Sebelah kanan bawah kuadran 4
S: Skla nyeri 6 (1-10) : sedang
T: nyeri menetap
2. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang
Klien mengatakan 3 hari yang lalu nyeri pada perut bagian kanan
bawah lalu pasien membeli obat diwarung namun sakitnya tidak
berkurang, lalu pada tanggal 25 januari 2021 keluarga pasien
memutuskan untuk membawa pasien ke RS
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penyakit
yang sama dan belum pernah dirawat di RS
4. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Keluarga )
Riwayat kesehatan keluarga, klien mengatakan bahwa didalam
keluarganya maupun keluarga klien tidak ada penyakit keturunan
seperti diabetes melitus, jantung, dan hipertensi.
5. Full Set Vital Sign
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 86x/menit (Irama : teratur ; Pulse : lemah)
Respirasi : 22x/menit (Irama : reguler ; Kedalaman : )
T : 380C
Tingkat Kesadaran : composmentis
GCS : E: 4 ; V: 5 ; M: 5
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran pasien composmentis, pasien tampak lemah dan meringis
menahan nyeri
2. Kulit
Kulit tampak bersih, keadaan kulit lembab, tidak terdapat lesi, turgor
kulit kembali dalam <2 detik, tidak terdapat sianosis, akral teraba
hangat
3. Kepala dan Leher
Tidak ada benjolan pada kepala, tidak ada massa pada kepala,
keadaan rambut bersih tidak terdapat ketombe, keadaan leher
simetris, tidak ada benjolan pada leher, tidak terdapat pembesaran
kelenjar tiroid pada leher
4. Penglihatan dan Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera mata tidak ikterik, pupul isokor,
refleks pupil terhadap cahaya baik, pasien tidak menggunakan alat
bantu penglihatan
5. Penciuman dan Hidung
Lubang hidung simetris, hidung terlihat bersih tidak terdapat sekret,
tidak terdapat polip
6. Pendengaran dan Telinga
Bentuk simetris, tidak mengeluarkan cairan, keadaan bersih tidak
terdapat serumen, pasien tidak menggunakan alat bantu dengar
7. Mulut dan Gigi
Mulut bersih, tidak menggunakan gigi palsu, mukosa bibir lembab,
tidak ada stomatitis, tedak terdapat pembesaran tonsil
8. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi
Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, normal chest, tidak terdapat bekas
luka, tidak terdapat retraksi dinding dada, ekspansi paru
simetris
Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama, tidak terdapat nyeri
tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara vesikuler dan irama teratur.
Jantung:
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba kuat angkat
Perkusi : pekak
Auskultasi : Bunyi jantung SI dan SII tunggal, tidak ada suara
tambahan, irama reguler.
Sirkulasi :
CRT kembali < 2 detik
9. Abdomen
Diisi hasil pengkajian yang meliputi:
Inspeksi : warna kulit kuning langsat, tidak ada bekas luka,
tidak ada bekas jahitan,
Auskultasi : peristaltic 15x/ menit, terdengar jelas
Palpasi : tidak terdapat edema, tidak teraba massa, dan
benjolan yang abnormal, terdapat nyeri tekan
pada perut bagian bawah kuadran 3 & 4
Perkusi : terdengar ketukan redup dikuadran 1, dan
timpani di kuadran 2,3,4
10. Genetalia dan Reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan, berusia 19 tahun dan sudah
mengalami menstruasi
11. Ekstremitas Atas dan Bawah
Terpasang infus RL 20 tpm di lengan kiri serta tidak ada kelainan
bentuk dan fungsi serta mampu menggerakkan tangan secara
mandiri. Ektrimitas bawah mampu menggerakkan kaki secara mandiri
dan tidak teraba benjolan, hanya ketika berjalan agak sedikit berat
karena pasien menahan nyeri.
Skala kekuatan otot :
5555 5555
5555 5555

Keterangan :
0 : tidak ada kontraksi
1 : hanya terdapat kontraksi otot
2 : gerakan otot melawan gravitasi dengan topangan
3 : melawan gravitasi tetapi tidak bertahan lama
4 : mampu melawan gravitasi
5 : kekuatan normal sepenuhnya
D. Kebutuhan Fisik, Psikologi, Sosial dan Spiritual
1. Aktivitas dan Istirahat (di rumah/ sebelum sakit dan di rumah sakit/
saat sakit)
AKTIVITAS Di Rumah Di RS Keterangan
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0= mandiri
Mandi √ √ 1= dibantu alat
Toileting √ √
Mobilisasi ditempat √ √ 2= dibantu Sebagian
Tidur √ √ 3= dibantu Sebagian besar
Berpakaian √ √
4= dibantu total
Berpindah √ √
1. Personal Hygiene
Kulit tampak bersih, sprey pasien tampak bersih
2. Nutrisi
Di Rumah : Sebelum sakit klien makan 3x sehari dengan nasi, sayur,
lauk, teh atau air putih, klien tidak memiliki keluhan dan
makan satu porsi habis
Di RS : Selama sakit klien makan 3x sehari dengan makanan
yang disediakan rumah sakit nasi lembek, sayur, teh
atau
air putih, 1 porsi habis
3. Eliminasi (BAB dan BAK)
Di Rumah : Baik sebelum sakit maupun selama sakit klien tidak
memiliki keluhan. Klien BAB 1x sehari dengan
konsistensi lunak, bau khas, dan warna kuning
kecokelatan. Pada pola eliminasi BAK, sebelum sakit
klien mengatakan BAK 4-6x sehari ± 150cc sekali BAK
dengan warna kuning jernih, bau amoniak, dan tidak
ada keluhan
Di RS : Selama sakit, klien BAK 1000cc per 24 jam, warna
kuning
kecoklatan, bau amoniak
4. Seksualitas
Pasien berjenis kelamin perempuan
5. Psikososial
a. Pola hubungan
Selama di RS pasien selalu ditemani oleh orang tuanya dan
hubungan pasien dengan petugas kesehatan baik. Hubungan
dengan dokter, perawat, ahli gizi dan praktikan baik.
b. Koping atau toleransi stres
Pasien merasa sangat cemas dengan penyakitnya karena belum
pernah sakit seperti ini dan tidak ada riwayat keluarga yang sakit,
pasien tidak mampu rileks.
c. Kognitif dan persepsi tentang penyakitnya
Pasien tampak menunjukkan gejala distress terhadap
penyakitnya
6. Spiritual
Pasien beragama Islam selalu menjalankan sholat 5 waktu, tetapi
selama sakit pasien mengatakan hanya bisa berdoa.
E. Data Fokus
Pre Op
Data Subjektif:
- Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
P: pasien mengatakan nyeri pada perut
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Sebelah kanan bawah kuadran 4
S: Skla nyeri 6 (1-10) : sedang
T: nyeri menetap
- Pasien mengatakan cemas akan penyakitnya
- Pasien mengatakan belum pernah sakit seperti ini
Data Objective:
- Pasien tampak meringis menahan nyeri
- Pasien tampak khawatir dan gelisah
- Akral teraba hangat
- TTV:
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 86x/menit (Irama : teratur ; Pulse : lemah)
Respirasi : 22x/menit (Irama : reguler ; Kedalaman : )
T : 380C
- Terdapat nyeri tekan perut bagian sebelah kanan kuadran 4

F. Pemeriksaan Penunjang
- USG abdomen
- Thoraks foto

G. Terapi Farmakologi (Obat-Obatan)


No Nama Dosis Cara Komposisi Golongan Indikasi/ Efek
Obat Pemberian Obat Kontaindikasi Samping
(Isi)
II. Analisa Data
Pre Op (25 Januari 2021)
No Analisa Data Etiologi Masalah
1 DS: Agen pencedera fisiologis Nyeri akut
- Klien mengatakan nyeri
pada perut bagian bawah
P: pasien mengatakan
nyeri pada perut
Q: Nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R: Sebelah kanan bawah
kuadran 4
S: Skla nyeri 6 (1-10) :
sedang
T: nyeri menetap
DO:
- Pasien tampak meringis
menahan nyeri
- Pasien tampak gelisah
- Terdapat nyeri tekan pada
perut kuadaran 4
- TTV:
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 86x/menit
Respirasi : 22x/mnt
T : 380C
2 DS: Proses penyakit Hipertermia
- (inflamasi)
DO:
- Akral terabaa hangat
- TTV:
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 86x/menit
Respirasi : 22x/mnt
T : 380C
3 DS: Kurang terpapar informas Ansietas
- Pasien mengatakan cemas
akan penyakitnya
- Pasien mengatakan belum
pernah sakit seperti ini
DO:
- Pasien tampak meringis
menahan nyeri
- Pasien tampak khawatir
dan gelisah

III. Prioritas masalah


Pre Op
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit (inflamasi)
3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi

IV. Intervensi Keperawatan


Pre Op
No SDKI SLKI SIKI
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)
berhubungan keperawatan selama 1x15 menit Observasi:
dengan agen nyeri dapat terkontrol dengan 1. Idektifikasi lokasi, karakteristik nyeri,
pencedera kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
fisiologis Tingkat nyeri (L.08066) nyeri
1. Keluhan nyeri berkurang 2. Identifikasi skala nyeri
2. Pasien tidak meringis 3. Identifikasi respon nyeri nonverbal
3. Pasien tidak gelisah 4. Identifikasi faktor yang memperberat
4. Kesulitan tidur berkurang dan memperingan nyeri
5. Frekuensi nadi normal Terapeutik:
1. Berikan teknis nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
2. kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
3. fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi:
1. Jelaskan strategi meredakan nyeri
2. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian analgesik
2 Hipertemia Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipertermia (1.15506)
berhubungan keperawatan selama 1x15 menit Observasi:
dengan proses diharapkan suhu tubuh normal, 1. Identifikasi penyebab hipertermia
penyakit dengan kriteria hasil: 2. Monitor suhu tubuh
(inflamasi) Termoregulasi (L.14134) 3. Monitor komplikasi akibat
1. Mengigil menurun hipertermia
2. Suhu tubuh normal Terapeutik:
3. Suhu kulit membaik 1. longgarkan atau lepaskan pakaian
2. Berikan cairan oral
3. Lakukan pendinginan eksternal
(mis. kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen, dan aksilia)
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
3 Ansietas Setelah dilakukan Tindakan Reduksi Ansietas (I.09314)
berhubungan keperawan selama 1x30 menit 1. Identifikasi status tingkat ansietas
dengan kurang diharapkan ansietas dapat berubah (mis. Kondisi, waktu,
terpapar informasi menurun dengan kriteria hasil: stressor)
Tingkat Ansietas (L.09093) 2. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal
1. Verbalisasi kebingungan dan non verbal)
menurun Terapeutik:
2. Verbalisasi khawatir akibat 1. Ciptakan suasana terapeutik untuk
kondisi yang dihadapi menumbuhkan kepercayaan
menurun 2. Temani pasien untuk mengurangi
3. Perilaku gelisah menurun kecemasan
4. Prilaku tegang menurun 3. Pahami situasi yang membuat
ansietas
4. Dengarkan dengan penuh perhatian
5. Gunakan pendekatan yang tenang
dan meyakinkan
Edukasi:
1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi
yang mungkin dialami
2. Informasikan secara factual
mengenai diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
3. Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien

V. Implementasi Keperawatan
Pre Op
Hari / Tanggal No Diagnosa Implementasi Keperawatan Paraf
Senin, 25 1 Manajemen Nyeri (I.08238)
Januari 2021 Observasi:
1. Mengkaji lokasi, karakteristik nyeri, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri (nyeri perut kanan bawah,
menetap, seperti ditusuk-tusuk)
2. Mengkaji skala nyeri (skala nyeri 6)
3. Mengkaji respon nyeri nonverbal (seperti pasien
tampak meringis, gelisah)
4. Mengkaji faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri (seperti ruangan yang berisik
dapat memperberat nyeri dan menonton tv/membaca
buku dapat memperingan nyeri)
5. Mengkaji pengaruh budaya terhadap respon nyeri (s
Terapeutik:
1. Memberikan teknis nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (menarik napas dalam melalui
hidung tahan selama 3 detik lalu hembuskan melalui
mulut secara perlahan dapat diulang sampai nyeri
berkurang, distraksi dengan membaca buku yang
disukai atau menonton tv)
2. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(seprti ruangan yang panas dan terlalu dingin)
3. Memfasilitasi istirahat dan tidur (menciptakan
lingkungan yang aman dan tenang)
Edukasi:
1. Menjelaskan strategi meredakan nyeri (dengan
Teknik relaksasi dan distraksi seperti menarik napas
dalam melalui hidung tahan selama 3 detik lalu
hembuskan melalui mulut secara perlahan dapat
diulang sampai nyeri berkurang, distraksi dengan
membaca buku yang disukai atau menonton tv)
Kolaborasi:
1. Berkolaborasi pemberian analgesic
Senin, 25 2 Manajemen hipertermia (1.15506)
Januari 2021 Observasi:
1. Mengkaji penyebab hipertermia (adanya peradangan
pada apendiks)
2. Mengobservasi suhu tubuh (observasi suhu tubuh
selama 30 jam sekali)
3. mengobservasi komplikasi akibat hipertermia (seperti
kejang dan penurunan kesadaran)
Terapeutik:
1. Melonggarkan atau lepaskan pakaian (untuk
memperlancar sirkulasi dan mempercepat penurunan
suhu tubuh)
2. Memberikan cairan oral (minimal 2000 ml meminum
air putih dalam sehari)
3. melakukan pendinginan eksternal (kompres air biasa
pada dahi, leher, dada, abdomen, dan aksilia)
Edukasi:
1. menganjurkan tirah baring (agar pasie dapat
beristirahat total)
Kolaborasi:
1. Berkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena
Senin, 25 3 Reduksi Ansietas (I.09314)
Januari 2021 1. Mengkaji status tingkat ansietas berubah (Kondisi
yang menyebabkaan ansietas, waktu kapan ansietas
muncul, stressor apa yang memperparah dan
mempringan ansietas)
2. mengobservasi tanda-tanda ansietas (verbal dan non
verbal): seperti tampak tegang, gelisah, dan selalu
menanyakan terkait penyakitnya
Terapeutik:
1. Menciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan (membina hubungan
sarling percaya dengan pasien, seperti
memperkenalkan diri terlaebih dahulu menjelaskan
maksud dan tujuan)
2. Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan
(agar pasie tidak merasi sendiri)
3. Memahami situasi yang membuat ansietas (pasien
belum pernah sakit seperti ini sebelumnya)
4. Mendengarkan dengan penuh perhatian
(mendengarkan apa yang diceritakan pasien dan
menunjukkan rasa peduli dan empati)
5. Menggunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan (dengan BHSP, dan menunjukkan sikap
profesionalitas seperti tidak tertawa saat didepan
pasien dan menjelaskan apa informasi yang
dibutuhkan pasien)
Edukasi:
1. Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami (menjelaskan prosedur
apendektomi, dan proses perawatan setelah
dilakukan operasi)
2. Menginformasikan secara factual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis (menjelaskan
terkait penyakit, proses pengobatan yang akan
dilakukan dan bagaimana perkembangan penykit
pasien saat ini dengan bantuan dokter yang
bertanggung jawab)
3. Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
(agar pasien merasa tidak sendiri dan mengurangi
rasa cemas pasien)

VI. Evaluasi
Pre Op
Hari / Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Tanggal Keperawatan (SOAPIE)

Senin, 25 10.00 Nyeri akut S:


Januari WITA berhubungan - Pasien mengatakan nyeri berkurang
2021 dengan agen P: Nyeri perut bagian bawah,
pencedera q: nyeri sepeti ditusuk-tusuk
fisiologis r: perut kanan bawah kuadran 4
s: skala nyeri 4(ringan) 1-10
t: nyeri hilang timbul
- Pasien mengatakan sudah dapat beritirahat dengan nyaman
O:
- Pasien tampak tidak meringis lagi
- Pasien tampak tenang
- N: 88x/menit
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
I: Manajemen Nyeri (I.08238)
Observasi:
1. Identifikasi skala nyeri
2. Identifikasi respon nyeri nonverbal
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik:
1. kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
2. fasilitasi istirahat dan tidur
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian analgesic
E:
- Nyeri berkurang
- Pasien tidak meringis
- Gelisah menurun
Senin, 25 10.00 Hipertemia S:
Januari WITA berhubungan -
2021 dengan proses O:
penyakit - Turgor kulit hangat
(inflamasi) - Warna kulit tampak sedikit merah
- Suhu: 37,7oC
A: masalah bbelum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
I: Manajemen hipertermia (1.15506)
Observasi:
1. Monitor suhu tubuh
2. Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik:
1. Berikan cairan oral
2. Lakukan pendinginan eksternal (mis. kompres dingin pada
dahi, leher, dada, abdomen, dan aksilia)
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
E:
- Suhu tubuh menurun
- Turgor kulit
- Status cairan pasien
Senin, 25 10.00 Ansietas S:
Januari WITA berhubungan - Pasien mengatakan cemasnya sudah berkurang
2021 dengan kurang - Pasien mengatakan sudah memahami terkait proses
terpapar pengobatan, dan perkembangan penyakit yang dialaminya
informasi O:
- Pasien tampak relaks
- Pasien sudah tidak menanyakan Kembali terkait penyakitnya
A: masalah sudah teratasi
P: intervensi dihentikan
I: Reduksi Ansietas (I.09314)
1. Identifikasi status tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi,
waktu, stressor)
2. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
E:
- Tingkat ansietas pasien menurun
- Gelisah berkurang

Data Fokus
Post Op
Data Subjektif:
- Pasien mengatakan telah melakukan operasi
- Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
P: nyeri pada luka operasi
Q: nyeri seperti disayat-sayat
R: pada perut kanan bawah
S: skala nyeri 6 (sedang) 1-10
T: nyeri hilang timbul
Data Objective:
- Tampak ada luka post operasi + 5 cm pada perut bagian kanan
bawah
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah
- TTV:
TD: 120/70 mmHg
N : 80x/menit
RR: 20x/menit
T:36,6oC

Analisa Data
Post Op
No Analisa Data Etiologi Masalah
1 DS: Agen pencedera fisik Nyeri akut
- Pasien mengatakan (prosedur operasi)
nyeri pada bekas luka
operasi
P: nyeri pada luka
operasi
Q: nyeri seperti disayat-
sayat
R: pada perut kanan
bawah
S: skala nyeri 6 (sedang)
1-10
T: nyeri hilang timbul
DO:
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah
- Tampak ada luka post
operasi pada perut
kanan bawah + 5 cm

2 DS: Perubahan sirkulasi Gangguan integritas kulit


- Pasien mengatakan dan jaringan
sudah melakukan
operasi
- Pasien mengatakan
nyeri pada bekas luka
operasi
P: nyeri pada luka
operasi
Q: nyeri seperti disayat-
sayat
R: pada perut kanan
bawah
S: skala nyeri 6 (sedang)
1-10
T: nyeri hilang timbul
DS:
- Tampak ada luka post
operasi pada perut
kanan bawah + 5 cm

Priorotas Masalah
Post Operasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedra fisik (prosedur
operasi)
2. Gangguan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan
perubahan sirkulasi

Intervensi Keperawatan
Post Op (27 januari 2021)
No SDKI SLKI SIKI
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)
berhubungan keperawatan selama 1x15 menit Observasi:
dengan agen nyeri dapat terkontrol dengan 1. Idektifikasi lokasi, karakteristik nyeri,
pencedera fisik kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
(proseur operasi) Tingkat nyeri (L.08066) nyeri
1. Keluhan nyeri berkurang 2. Identifikasi skala nyeri
2. Pasien tidak meringis 3. Identifikasi respon nyeri nonverbal
3. Pasien tidak gelisah 4. Identifikasi faktor yang memperberat
4. Kesulitan tidur berkurang dan memperingan nyeri
5. Frekuensi nadi normal Terapeutik:
1. Berikan teknis nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2. kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
3. fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi:
1. Jelaskan strategi meredakan nyeri
2. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian analgesik
2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Luka (I.14564)
integritas kulit dan keperawatan selama 1x30 menit Observasi:
jaringan gangguan integritas kulit/jaringan 1. Monitor karakteristik luka
berhubungan dapat diatasi, dengan kriteria 2. Monitor tanda tanda infeksi
dengan hasil: Terapeutik:
perubuhan Integritas kulit/jaringan 1. Lepaskan balutan dan plester secara
sirkulasi (L.14125) perlahan
1. Kerusakkan jaringan dapat 2. Bersihkan dengan cairan NaCl atau
membaik pembersih nontoksik, sesuai
2. Kerusakkan lapisan kulit kebutuhan
membaik 3. Berikan salep yang sesuai ke
3. Nyeri berkurang kulit/lesi, jika perlu
4. Tidak terdapat perdarahan 4. Pasangkan balutan sesuai jenis luka
5. Pertahankan teknik streril saat
melakukan perawatan luka
Edukasi:
1. Jelaskan tanda gejala infeksi
2. Anjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
3. Ajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian antibiotik

Implementasi Keperawatan
Post Op
Hari / Tanggal No Diagnosa Implementasi Keperawatan Paraf
Rabu, 27 1 Manajemen Nyeri (I.08238)
Januari 2021 Observasi:
1. Mengkaji lokasi, karakteristik nyeri, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri (nyeri perut kanan bawah,
menetap, seperti ditusuk-tusuk)
2. Mengkaji skala nyeri (skala nyeri 6)
3. Mengkaji respon nyeri nonverbal (seperti pasien
tampak meringis, gelisah)
4. Mengkaji faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri (seperti ruangan yang berisik
dapat memperberat nyeri dan menonton tv/membaca
buku dapat memperingan nyeri)
5. Mengkaji pengaruh budaya terhadap respon nyeri (s
Terapeutik:
1. Memberikan teknis nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (menarik napas dalam melalui
hidung tahan selama 3 detik lalu hembuskan melalui
mulut secara perlahan dapat diulang sampai nyeri
berkurang, distraksi dengan membaca buku yang
disukai atau menonton tv)
2. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(seprti ruangan yang panas dan terlalu dingin)
3. Memfasilitasi istirahat dan tidur (menciptakan
lingkungan yang aman dan tenang)
Edukasi:
1. Menjelaskan strategi meredakan nyeri (dengan
Teknik relaksasi dan distraksi seperti menarik napas
dalam melalui hidung tahan selama 3 detik lalu
hembuskan melalui mulut secara perlahan dapat
diulang sampai nyeri berkurang, distraksi dengan
membaca buku yang disukai atau menonton tv)
Kolaborasi:
1. Berkolaborasi pemberian analgesic
Rabu, 27 2 Perawatan Luka (I.14564)
Januari 2021 Observasi:
1. Mengoservasi karakteristik luka (jenis luka, Panjang
luka, keadaan luka)
2. mengobservasi tanda tanda infeksi (peradangan,
kemerahan, panas pada area luka, mengeluarkan
PUS)
Terapeutik:
1. Melepaskan balutan dan plester secara perlahan
(agar tidak menimbulkan nyeri dan mencegah
terangkatnya jaringan baru)
2. Mebersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan (menjaga kebersihan
luka dan mencegah mikroorganisme masuk)
3. Memberikan salep yang sesuai ke kulit/lesi
(mempercepat penyembuhan luka)
4. Memasangkan balutan sesuai jenis luka (balutan
kerin-kering untuk luka post operasi)
5. Mempertahankan teknik streril saat melakukan
perawatan luka (dengan menggunakan peralatan
yang steril dan handscoon steril)
Edukasi:
1. Menjelaskan tanda gejala infeksi (seperti kemerahan,
panas pada area luka, mengeluarkan PUS, bengkak)
2. Menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori
dan protein (ikan, sayur-sayuran)
3. Mengajarkan prosedur perawatan luka secara
mandiri (cara membersihkan luka dengan
menggunakan NaCl dan membalut luka agar pasien
dapat melakukan perawatan luka secara mandiri)
Kolaborasi:
1. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian
antibiotik

Evaluasi
Post Op
Hari / Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Tanggal Keperawatan (SOAPIE)

Rabu, 17 08.00 Nyeri akut S:


Januari WITA berhubungan - Pasien mengatakan masih nyeri pada bekas operasi
2021 dengan agen P: nyeri pada luka bekas operasi
pencedera fisik Q: nyeri seperti disayat-sayat
(proseur operasi) R: kuadran 4, perut sebelah kanan bagian bawah
S: skala nyeri 6 (sedang) 1-10
T: Hilang timbul
O:
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah
- Ada luka post operasi di bagian perut kanan bawah + 5 cm
A: masalah belum teratasi
P: Intervensi dilajutkan
I: Manajemen Nyeri (I.08238)
Observasi:
1. Identifikasi skala nyeri
2. Identifikasi respon nyeri nonverbal
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik:
1. kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
2. fasilitasi istirahat dan tidur
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian analgesic
E:
- Nyeri berkurang
- Pasien tidak meringis
- Gelisah menurun
Rabu, 17 08.00 Gangguan S:
Januari WITA integritas kulit - Pasien mengatakan nyeri pada area luka operasi
2021 dan jaringan O:
berhubungan - Tampak ada luka post operasi + 5 cm
dengan - Luka tampak bersih
perubuhan - Yidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka
sirkulasi A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
I: Perawatan Luka (I.14564)
Observasi:
1. Monitor karakteristik luka
2. Monitor tanda tanda infeksi
Terapeutik:
1. Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
2. Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik,
sesuai kebutuhan
3. Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
4. Pasangkan balutan sesuai jenis luka
5. Pertahankan teknik streril saat melakukan perawatan luka
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian antibiotic
E:
- Keadaan luka tampak bersih
- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka

Anda mungkin juga menyukai