Anda di halaman 1dari 8

T.

IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN

IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : 05 Mei 2018 S: (Pasien dan Keluarga)
Data 1. Pasien mengatakan gejala resiko perilaku
Pasien : Tn. SAF kekerasan muncul semenjak penyalahgunaan
S: obat-obatan
Pasien mengatakan mengamuk dan merusak 2. Tatapan pasien masih terlihat tajam
barang-barang dan tidak mampu mengendalikan O: (Pasien dan Keluarga)
emosi pada saat keinginan pasien tidak dipenuhi 1. Pasien mampu mengungkapkan perasaannya
sesegera mungkin sesuai keinginannya, pasien dan masalah yang dihadapi pasien
mengatakan tidak sadar saat melakukannya. 2. Pasien mampu mengungkapkan penyebab,
O: tanda dan gejala serta akibat perilaku
1. Pasien pernah mengalami trauma aniaya fisik kekerasan
yaitu sebagai pelaku pada usia 34 tahun, saksi 3. Pasien mampu mempraktikkan cara
pada usia 35 tahun dan melakukan tindakan mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan
kriminal sebagai pelaku pada usia 34 tahun yaitu tarik napas dalam dan pukul kasur dan bantal
memukul orang yang mengganggunya. A:
2. Tatapan mata pasien tampak tajam, pasien juga Resiko perilaku kekerasan
mudah tersinggung ketika ditanya tentang
keluarganya P:
Diagnosa Keperawatan : Perawat:
Resiko perilaku kekerasan 1. Mempertahankan hubungan saling percaya
2. Mengevaluasi SP 1
Tindakan Keperawatan: 3. Melanjutkan SP 2 resiko perilaku kekerasan :
Pasien: Latih cara mengontrol resiko perilaku
Bina hubungan saling percaya dengan kekerasan dengan meminum obat (6 benar
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik: obat)
1. Beri salam saat berinteraksi Pasien:
1. Mempertahankan hubungan saling percaya
2. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan
2. Pasien mampu melakukan cara mengontrol
tujuan perawat berkenalan resiko perilaku kekerasan dengan tarik napas
3. Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien dalam dan pukul kasur dan bantal
4. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap
kali berinteraksi
5. Tanyakan perasaan klien dan masalah dihadapi
klien
6. Buat kontrak interaksi (pertemuan) yang jelas
7. Dengarkan dengan penuh perhatian ekspersi
perasaan klien

SP 1
1. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku
kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku
kekerasan
2. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan :
fisik, obat, verbal dan spritual
3. Latihan cara mengontrol perilaku kekerasan
secara fisik : tarik napas dalam dan pukul kasur
dan bantal
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
fisik

Rencana Tindak Lanjut :


Pasien:
SP 2
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, beri pujian
2. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan Mengetahui,
Mahasiswa
dengan obat (6 benar obat, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat, akibat
jika obat tidak diminum sesuai program, akibat
putus obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
fisik dan minum obat
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : 08 Mei 2018 s.d 09 Mei 2018 S:(Pasien dan Keluarga)

Data -
Pasien : Tn. SAF O: (Pasien dan Keluarga)
S: 1. Pasien mampu mengungkapkan perasaannya
- dan masalah yang dihadapi pasien
2. Pasien mampu mengungkapkan penyebab,
O: tanda dan gejala serta akibat perilaku
1. Pasien pernah mengalami trauma aniaya fisik kekerasan
yaitu sebagai pelaku pada usia 34 tahun, saksi 3. Pasien mampu mempraktikkan cara
pada usia 35 tahun dan melakukan tindakan mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan
kriminal sebagai pelaku pada usia 34 tahun yaitu verbal
memukul orang yang mengganggunya. A:
2. Tatapan mata pasien tampak tajam, pasien juga Resiko perilaku kekerasan
mudah tersinggung ketika ditanya tentang P:
keluarganya Perawat:
1. Mempertahankan hubungan saling percaya
Diagnosa Keperawatan : 2. Mengevaluasi SP 3
Resiko perilaku kekerasan 3. Melanjutkan SP 4 resiko perilaku kekerasan :
Latih cara mengontrol resiko perilaku
Tindakan Keperawatan: kekerasan dengan melakukan kegiatan
Pasien: spiritual
Bina hubungan saling percaya dengan
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik: Pasien:
1. Beri salam saat berinteraksi 1. Mempertahankan hubungan saling
percaya
2. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan
2. Pasien mampu melakukan cara
tujuan perawat berkenalan mengontrol resiko perilaku kekerasan
3. Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien dengan verbal
4. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap
kali berinteraksi
5. Tanyakan perasaan klien dan masalah dihadapi
klien
6. Buat kontrak interaksi (pertemuan) yang jelas
7. Dengarkan dengan penuh perhatian ekspersi
perasaan klien
SP 3
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat, serta
beri pujian
2. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan
secara verbal (3 cara, yaitu : mengungkapkan,
meminta, menolak dengan benar)
Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik,
minum obat dan verbal

Rencana Tindak Lanjut :


Pasien:
SP 4
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat dan verbal,
beri pujian
2. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan
secara spiritual (2 kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan Mengetahui,
Mahasiswa
fisik, minum obat, verbal dan spritual
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : 09 Mei 2018 s.d 10 Mei 2018 S:(Pasien dan Keluarga)

Data -
Pasien : Tn. SAF O: (Pasien dan Keluarga)
S: 1. Pasien mampu mengungkapkan
- perasaannya dan masalah yang dihadapi
pasien
O: 2. Pasien mampu mengungkapkan
1. Pasien pernah mengalami trauma aniaya penyebab, tanda dan gejala serta akibat
fisik yaitu sebagai pelaku pada usia 34 perilaku kekerasan
tahun, saksi pada usia 35 tahun dan 3. Pasien mampu mempraktikkan cara
melakukan tindakan kriminal sebagai mengontrol resiko perilaku kekerasan
pelaku pada usia 34 tahun yaitu memukul dengan melakukan kegiatan spiritual
orang yang mengganggunya. A:
2. Tatapan mata pasien tampak tajam, pasien Resiko perilaku kekerasan
juga mudah tersinggung ketika ditanya
tentang keluarganya P:
Perawat:
Diagnosa Keperawatan : 1. Mempertahankan hubungan saling
Resiko Perilaku Kekerasan percaya
2. Mengevaluasi SP 4
Tindakan Keperawatan: 3. Melanjutkan SP 5 resiko perilaku
Pasien: kekerasan : menilai kegiatan yang
Bina hubungan saling percaya dengan mandiri
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik:
1. Beri salam saat berinteraksi Pasien:
1. Mempertahankan hubungan saling
2. Perkenalkan nama, nama panggilan
percaya
perawat, dan tujuan perawat berkenalan 2. Pasien mampu melakukan cara
3. Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien mengontrol resiko perilaku kekerasan
4. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji dengan melakukan kegiatan spiritual
setiap kali berinteraksi
5. Tanyakan perasaan klien dan masalah
dihadapi klien
6. Buat kontrak interaksi (pertemuan) yang
jelas
7. Dengarkan dengan penuh perhatian ekspersi
perasaan klien
SP 4
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat dan
verbal, beri pujian
2. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan
secara spiritual (2 kegiatan) Mengetahui,
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Mahasiswa
latihan fisik, minum obat, verbal dan
spritual
Rencana Tindak Lanjut :
Pasien:
SP 5
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1&2, minum
obat, verbal dan spritual, beri pujian
2. Nilai kemampuan yang telah mandiri
3. Nilai apakah Perilaku Kekerasan terkontrol

IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : 10 Mei 2018 s.d 11 Mei 2018 S:(Pasien dan Keluarga)

Data -
Pasien : O: (Pasien dan Keluarga)
S: 1. Pasien mampu mengungkapkan
- perasaannya dan masalah yang dihadapi
pasien
O: 2. Pasien mampu mengungkapkan
1. Pasien pernah mengalami trauma aniaya penyebab, tanda dan gejala serta akibat
fisik yaitu sebagai pelaku pada usia 34 perilaku kekerasan
tahun, saksi pada usia 35 tahun dan 3. Pasien mampu mempraktikkan cara
melakukan tindakan kriminal sebagai mengontrol resiko dengan tarik napas
pelaku pada usia 34 tahun yaitu memukul dalam atau pukul bantal dan kasur,
orang yang mengganggunya. meminum obat, verbal, kegiatan sipiritual
2. Tatapan mata pasien tampak tajam, pasien A:
juga mudah tersinggung ketika ditanya Resiko perilaku kekerasan
tentang keluarganya.
P:
Diagnosa Keperawatan : Perawat:
Resiko perilaku kekerasan 1. Mempertahankan hubungan saling
percaya
Tindakan Keperawatan: 2. Mengevaluasi SP 5 resiko perilaku
Pasien: kekerasan : menilai kegiatan yang
mandiri
Rencana Tindak Lanjut : Pasien:
Pasien: 1. Mempertahankan hubungan saling
percaya
2. Pasien mampu melakukan cara
mengontrol resiko perilaku kekerasan
dengan melakukan tarik napas dalam atau
memukul bantal dan kasur, meminum
obat, verbal, melakukan kegiatan spiritual

Mengetahui,
Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai