RA DENGAN
NSTEMI + AKI
Disusun Oleh:
Arya Andika Saputra, S.Kep
11194692010061
Menyetujui,
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL KASUS : Tn.RA DENGAN NSTEMI + AKI
NAMA MAHASISWA : Arya Andika Saputra, S. Kep
NIM : 11194692010061
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners
I. Pengkajian
Hari/Tanggal Pengkajian : Senin, 4 Januari 2021
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn. RA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 68 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Banjarmasin
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar
Tanggal Masuk RS : 28 Desember 2020
Diagnosa Medis : NSTEMI + AKI
Nomor Rekam Medik : 24.97xxx
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Banjarmasin
Hubungan dengan klien : Anak
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada dada dan kaki
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Pasien tampak meringis kesakitan
2. Kulit
Keadaan umum turgor kulit kembali <2 detik, warna kulit sawo
matang, tidak ada luka atau lesi, dan kebersihan kulit pasien baik,
tidak ada kelainan pada kulit pasien
3. Kepala dan Leher
Keadaan kepala dan leher pasien normal, penyebaran rambut merata,
kepala simetris, tidak ada pembesan vena jugularis dan tidak ada
keterbatasan gerak pada leher pasien
4. Penglihatan dan Mata
Mata pasien sudah lama menderita Glaukoma absolut dd
Artheroslerosis dari jantung sehingga tidak jelas melihat , dan akan
di operasi dengan hasil VOD ¼ /60 TOD : 7.0 VOS ; 0 TOS : 43,4,
dan pasien menggunakan alat bantu melihat kaca mata , konjungtiva
pasien tidak anemis, Ikterik (-), Arkus senilis (+) , petechie (-).
5. Penciuman dan Hidung
Fungsi penciuman pasien normal, tidak ada nyeri tekan pada hidung,
tidak ada sumbatan jalan napas, tidak ada tanda-tanda peradangan
pada hidung, kadang-kadang pasien mengeluh sesak, pasien
terpasang oksigen dengan nasal kanul.
9. Abdomen
Inspeksi : Terlihat simetris, tidak ada bekas luka, warna
kulit konsisten dengan yang lain
Auskultasi : Peristaltik usus 8 x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar suara timpani pada kuadrat kedua
pada lambung
5 5 5 5 4 4 4 4
Bawah Dextra Bawah Sinistra
Ket:
0: Tidak ada kontraksi
1: Sedikit kontraksi, namun tidak mampu menggerakkan
persendian
2: Mampu menggerakkan ekstremitas, namun tidak mampu
melawan gravitasi
3: Kekuatan otot sangat lemah, namun mampu melawan
gravitasi
4: Mampu melawan gravitasi dan tahanan ringan
5: Tidak ditemukannya kelumpuhan, (normal)
2. Personal Hygiene
Di Rumah :Pasien mengatakan mandi 2x sehari dan gosok gigi 2x
sehari
Di RS : ADL dan personal hygiene dibantu oleh keluarga dan
perawat
3. Nutrisi
Di Rumah :Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan komposisi
sayur dan lauk pauk, pasien minum 6-7 gelas perhari
Di RS :Pasien mengatakan menghabiskan makanan yang
disediakan perawat
4. Eliminasi (BAB dan BAK)
Di Rumah :Pasien mengatakan BAB 1x sehari dan jumlah urine
500cc/hari
Di RS : Jumlah urine 600cc/hari
5. Seksualitas
Pasien tidak ada memiliki gangguan seksualitas
6. Psikososial
Pasien mengatakan tidak cemas lagi, pasien pasrah menerima atas
penyakit yang sedang dideritanya saat ini.
7. Spiritual
Pasien beragama islam, pasien selalu berdo’a untuk kesembuhannya
E. Pemeriksaan Penunjang
Hasil EKG: SR + Omi Inferior + Iskemik Anterolateral
Foto Thorax: Cardiomegali + Atreosclerosis Arcus Aorta
Laboratorium:
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
F. Terapi Farmakologi
NO Nama Obat Dosis Efek Samping Indikasi Kontraindikasi
1 CPG 1x1 Sakit kepala, pusing, Pada pasien dengan Hipersenditif terhadap
75mg kesemutan, ruam kulit, aterosklerosis yang clopidogrel,
gatal, gangguan darah, ditandai dengan stroke perdarahan patologis
gangguan pencernaan yang belum lama, aktif seperti tukak
terjadi infark miokard lambung atau
atau penyakit arteri perdarahan
lainnya intrakranial
2 Atorvastatin 1x 20 Nyeri punggung, nyeri Kadar kolestrol tinggi Riwayat alergi
mg sendi, sakit atorvastatin, riwayat
tenggorokan, penyakit penyakit hati,
asam lambung, hidung gangguan tiroid,
tersumbat, diare, diabetes, gangguan
kembung otot.
3 ISDN 5 mg Pusing, sakit kepala, Nyeri dada pada Riwayat alergi ISDN,
3x1 mual, muntah, gatal- pasien dengan kondisi perdarahan di otak,
gatal, kesulitan jantung tertentu, tiroid overaktif
bernapas, seperti penyakit
pembengkakan pada jantung koroner
wajah, bibir, lidah dan
tenggorokkan.
4 Candesarta 8 mg Sakit kepala, pusing, Hipertensi, gagal Alergi pada obat
n 1x1 mual, muntah, jantung candesartan, wanita
kelelahan, nyeri otot hamil dan menyusui,
sedang
mengkonsumsi obat
jenis alisikren.
5 Allopurinol 100m Mengantuk, mual, sakit Penyakit asam urat Alergi pada obat
g 2x1 perut, diare, nyeri sendi allopurinol, gangguan
hati, diabetes.
6 Vit B Comp. 1x1 Pusing, perubahan Kekurangan vitamin B Riwayat alergi vitamin
warna urin, diare, sakit kompleks B kompleks
perut, sembelit
7 Cataflam 2x1 Sesak, mual, muntah, Nyeri, peradangan, Pasien yang akan
tetes pusing, vertigo, gejala rematik, menjalani operasi,
urtikaria osteoarthritis, penyakit hati,
ankylosing spondylitis penyakit lambung,
penyakit usus
8 Timomol 2x1 Sakit kepala, pusing, Gangguan penglihatan Hipersensitif,
tetes mual, depresi, iritasi (glaukoma) penderita asma,
mata, penglihatan PPOK, bradikadia
ganda, kesulitas
bernapas, berat badan
bertambah, bengkak
pada tungkai, denyut
jantung bertambah
9 Aminepron 3x1 Nyeri perut, diare, Sebagai suplemen Hipersensitivitas
bagi penderita ginjal
reaksi alergi gatal-
kronis, dan
gatal, pengobatan bersama
diet protein dan rendah
kalori
G. Data Fokus
Data Subjektif:
1. Pasien mengatakan nyeri dada dan lutut kiri
P: Nyeri saat beraktivitas
Q: Nyeri terasa seperti di tusuk-tusuk
R: Nyeri pada bagian dada dan lutut kiri
S: Skala nyeri 5 (1-10) sedang
T: Nyeri munculnya tiba-tiba
2. Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit jantung
3. Pasien mengatakan penglihatan tidak jelas
4. Pasien mengatakan aktifitas sehari-hari dibantu keluarga dan perawat
Data Objective:
Inspeksi : pasien tampak meringis kesakitan, pasien tampak
menggunakan alat bantu penglihatan (kaca mata), arcus
senilis (+), pasien tampak terpasang nasal kanul, aktivitas
sehari-hari pasien tampak dibantu oleh keluarga dan
perawat.
Hasil EKG: SR + Omi Inferior + Iskemik Anterolateral, Foto
Thorax: Cardiomegali + Atreosclerosis Arcus Aorta
Palpasi: saat di palpasi pada bagian dada PMI melebar di ICS 6 dua
jari dari mid klavikula
Perkusi: terdengar suara pekak pada ICS 2 sampai dengan ICS 6
garis mid klavikula
Auskultasi: -
II. Analisa Data
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Agen Pencidera Fisiologis Nyeri Akut
- Pasien mengatakan nyeri
pada dada
P: Nyeri saat beraktivitas
Q: Nyeri tarasa seperti di
tusuk-tusuk
R: Nyeri pada bagian dada
S: Skala nyeri 6 (1-10) sedang
T: Nyeri munculnya tiba-tiba
DO:
- Pasien tampak meringis
kesakitan
- Saat dipalpasi pada bagian
dada PMI melebar di ICS 6
dua jari mid klavikula
- Saat di perkusi terdengar
suara pekak pada ICS 2
sampai dengan ICS 6 garis
mid klavikula
- Hasil EKG: SR + Omi Inferior
+ Iskemik Anterolateral
- Foto Thorax: Cardiomegali +
Atreosclerosis Arcus Aorta
2 DS: Imobilitas terhadap Intoleransi Aktivitas
- Pasien mengatakan nyeri penyakit jantung
dada saat beraktivitas
- Pasien mengatakan aktivitas
sehari-hari dibantu sebagian
oleh keluarga dan perawat
- Pasien mengatakan adanya
nyeri pada lutut sebelah kiri
sehingga sulit untuk
beraktivitas
DO:
- Pasien mengeluh nyeri dada
saat beraktivitas
- Pasien mengeluh nyeri pada
lutut ekstremitas bawah
sinistra
- Aktivitas pasien tampak
dibantu sebagian oleh
keluarga dan perawat
- Pasien tampak terpasang
nasal kanul
- Pasien tampak terpasang
urine kateter
- TD : 155/80 mmHg
- Nadi : 84 x/mnt
- Respirasi : 20 x/mnt
- T : 36,2 0C
- Hasil EKG: SR + Omi Inferior
+ Iskemik Anterolateral
- Foto Thorax: Cardiomegali +
Atreosclerosis Arcus Aorta
Kolaborasi:
- Kolaborasikan dengan tenaga rehabitasi
medik dalam merencanakan program terapi
yang tepat
3 Risiko Cedera dengan faktor Setalah dilakukan tindakan Pencegahan Cedera (I.14538) Pencegahan cedera
risiko: perubahan fungsi keperawatan dalam 1x8 jam ditujukan untuk menghindari
diharapkan risiko cidera dapat Observasi
psikomotor pasien dari cidera serius
(D.0136) teratasi dengan kriteria hasil: - Identifikasi area lingkungan yang pada saat perawatan
berpotensi menyebabkan cidera berlangsung
Tingkat Cedera (L.14136) Terapeutik
Toleransi aktifitas, dari sedang - Sosialisasikan pasien dan keluarga
(3) ke meningkat (5) dengan lingkungan ruang rawat
Tekanan darah, dari sedang (3) - Posisikan tinggi tempat tidur di posisi
ke membaik (5) terendah
Gangguan mobilitas, dari sedang - Gunakan pengaman tempat tidur
(3) ke menurun (5) sesuai dengan kebijakan fasilitas
pelayanan kesehatan
Fungsi Sensori (L.06048) - Diskusikan mengenai terapi fisik yang
dijalani
Ketajaman penglihatan, dari
- Diskusikan mengenai alat bantu
cukup menurun (2) ke cukup
mobilitas yang sesuai
meningkat (4)
- Diskusikan bersama keluarga yang
dapat mendampingi pasien
- Tingkatkan frekuensi observasi dan
pengawasan pasien, sesuai kebutuhan
Edukasi
VI. Evaluasi
Hari Ke-1
No Hari / Tanggal Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan (SOAPIE)
1 Senin, 04 Januari 10.00 Nyeri Akut b/d S:
2021 WITA Agen Pencidera - Pasien mengatakan nyeri pada dada
Fisiologis P: Nyeri saat beraktivitas
Q: Nyeri tarasa seperti di tusuk-tusuk
R: Nyeri pada bagian dada
S: Skala nyeri 5 (1-10) sedang
T: Nyeri munculnya tiba-tiba
O:
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Saat dipalpasi pada bagian dada PMI melebar di ICS 6 dua jari mid
klavikula
- Saat di perkusi terdengar suara pekak pada ICS 2 sampai dengan ICS
6 garis mid klavikula
- Hasil EKG: SR + Omi Inferior + Iskemik Anterolateral
- Foto Thorax: Cardiomegali + Atreosclerosis Arcus Aorta
A: masalah nyeri akut b/d agen pencidera fisiologis belum teratasi
P: implementasi dilanjutkan
I:
O:
- Pasien mengeluh nyeri dada saat beraktivitas
- Pasien mengeluh nyeri pada lutut ekstremitas bawah sinistra
- Aktivitas pasien tampak dibantu sebagian oleh keluarga dan perawat
- Pasien tampak terpasang nasal kanul
- Pasien tampak terpasang urine kateter
- TD : 155/80 mmHg
- Nadi : 84 x/mnt
- Respirasi : 20 x/mnt
- T : 36,2 0C
- Hasil EKG: SR + Omi Inferior + Iskemik Anterolateral
- Foto Thorax: Cardiomegali + Atreosclerosis Arcus Aorta
A: masalah Intoleransi aktivitas b/d imobilitas terhadap penyakit jantung belum
teratasi
P: implementasi dilanjutkan
I:
E:
- Pasien mengeluh nyeri dada saat beraktivitas
- Pasien mengeluh nyeri pada lutut ekstremitas bawah sinistra
- Aktivitas pasien tampak dibantu sebagian oleh keluarga dan perawat
- Hasil EKG: SR + Omi Inferior + Iskemik Anterolateral
- Foto Thorax: Cardiomegali + Atreosclerosis Arcus Aorta
- Pasien tampak terpasang nasal kanul
- Pasien tampak terpasang urine kateter
3 Senin, 04 Januari 10.00 Risiko Cedera S:
2021 WITA dengan faktor -
risiko: perubahan O:
fungsi psikomotor - Pasien mengeluh nyeri pada lutut ekstremitas bawah sinistra
- Pasien mengeluh penglihatan kurang jelas
- Arcus senilis (+)
A: masalah Risiko Cedera dengan faktor risiko: perubahan fungsi psikomotor
belum teratasi
P: implementasi dilanjutkan
I:
O:
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Saat dipalpasi pada bagian dada PMI melebar di ICS 6 dua jari mid
klavikula
- Saat di perkusi terdengar suara pekak pada ICS 2 sampai dengan ICS
6 garis mid klavikula
- Hasil EKG: SR + Omi Inferior + Iskemik Anterolateral
- Foto Thorax: Cardiomegali + Atreosclerosis Arcus Aorta
A: masalah nyeri akut b/d agen pencidera fisiologis belum teratasi
P: implementasi dilanjutkan
I:
E:
- Pasien mengeluh masih ada nyeri dada
- Aktivitas pasien tampak dibantu sebagian oleh keluarga dan perawat
- Hasil EKG: SR + Omi Inferior + Iskemik Anterolateral
- Foto Thorax: Cardiomegali + Atreosclerosis Arcus Aorta
- Pasien tampak terpasang nasal kanul
- Pasien tampak terpasang urine kateter
3 Selasa, 05 10.00 Risiko Cedera S:
Januari 2021 WITA dengan faktor -
risiko: perubahan O:
fungsi psikomotor - Pasien mengeluh nyeri pada lutut ekstremitas bawah sinistra
- Pasien mengeluh penglihatan kurang jelas
- Arcus senilis (+)
A: masalah Risiko Cedera dengan faktor risiko: perubahan fungsi psikomotor
belum teratasi
P: implementasi dilanjutkan
I:
Hari Ke-3
No Hari / Tanggal Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan (SOAPIE)
1 Rabu, 06 Januari 10.00 Nyeri Akut b/d S:
2021 WITA Agen Pencidera - Pasien mengatakan nyeri pada dada berkurang
Fisiologis P: Nyeri saat beraktivitas
Q: Nyeri tarasa seperti di tusuk-tusuk
R: Nyeri pada bagian dada
S: Skala nyeri 2 (1-10) ringan
T: Nyeri munculnya tiba-tiba
O:
- Pasien tidak tampak meringis
- Saat dipalpasi pada bagian dada PMI melebar di ICS 6 dua jari mid
klavikula
- Saat di perkusi terdengar suara pekak pada ICS 2 sampai dengan ICS
6 garis mid klavikula
- Hasil EKG: SR + Omi Inferior + Iskemik Anterolateral
- Foto Thorax: Cardiomegali + Atreosclerosis Arcus Aorta
A: masalah nyeri akut b/d agen pencidera fisiologis teratasi sebagian
P: implementasi dilanjutkan
I:
E:
- Pasien mengeluh masih ada nyeri dada
- Aktivitas pasien tampak dibantu sebagian oleh keluarga dan perawat
- Hasil EKG: SR + Omi Inferior + Iskemik Anterolateral
- Foto Thorax: Cardiomegali + Atreosclerosis Arcus Aorta
- Pasien tampak terpasang nasal kanul
- Pasien tampak terpasang urine kateter
3 Rabu, 06 Januari 10.00 Risiko Cedera S:
2021 WITA dengan faktor -
risiko: perubahan O:
fungsi psikomotor - Pasien mengeluh nyeri pada lutut ekstremitas bawah sinistra berkurang
- Pasien mengeluh penglihatan kurang jelas
- Arcus senilis (+)
A: masalah Risiko Cedera dengan faktor risiko: perubahan fungsi psikomotor
teratasi sebagian
P: implementasi dilanjutkan
I: