OLEH:
No RM : 772278
Hari/tanggal : Senin, 25 September 2023
Tempat : Ruang Flamboyan
I. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Umur : 48 tahun
Tempat tanggal lahir : Pekutatan, 25 Agustus 1975
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/bangsa : Indonesia
Agama : Hindu
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Pekutatan
Tanggal MRS : 25 September 2023
Diagnosa Medis : Gastritis
Ruangan : Flamboyan
Golongan Darah :B
Sumber Informasi : Handphone
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/bangsa : Indonesia
Agama : Hindu
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Pekutatan
Hubungan dengan pasien : Suami
C. Riwayat Kesehatan Saat Ini (Nursing History)
1. Keluhan Utama
Jelaskan : Paien mengeluh nyeri ulu hati
2. Alasan Masuk Rumah Sakit
Jelaskan : pasien datang ke UGD RSU Negara pkl 07.45 wita dengan
keluhan nyeri ulu hati sejak pkl 06.30 wita. Keluhan ini
terjadi tiba-tiba saat baru bangun tidur. Saat pengkajian
pasien mengatakan nyeri pada bagian uluhati, pasien
mengatakan terasa perih pada perut, pasien mengatakan
nyeri pada uluhati menjalar sampai ke perut bagian kiri,
skala nyeri 7dari (0-10), nyeri dirasakan terus menerus dan
bertambah saat beraktivitas. Keluarga pasien mengatakan
pasien sempat muntah 3x sebelum dibawa ke rumah sakit.
Hasil pemeriksaan fisik pada saat pengkajian diperoleh
pasien tampak memegang daerah epigastrium, TD: 140/80
mmHg, N: 98 x/menit, S: 37,2 0C, RR : 21 x/menit, SpO2 :
98 x/menit. Nyeri dirasakan terus menerus, sehingga
keluarga membawa pasien ke RSU Negara.
3. Riwayat Penyakit
Jelaskan : Paien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat penyakit.
D. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit Yang Pernah Dialami
Penyebab : tidak ada
Riwayat Perawatan : tidak ada
Riwayat operasi : tidak ada
Riwayat pengobatan: tidak ada
2. Kecelakaan Yang Pernah Dialami
Jelaskan : tidak ada
3. Riwayat Alergi
Jelaskan : tidak ada
2. Mata
Inspeksi : Posisi mata sejajar, konjungtiva pucat, tidak ada ikterik
pada sklera, ada reflek pupil terhadap cahaya
Palpasi : Nyeri pada mata tidak ada, tidak ada benjolan
3. Telinga
Inspeksi : Liang telinga ada serumen, aurikula tidak ada lesi,
tidak ada kemerahan, tidak ada pembengkakan
Palpasi : Nyeri telinga tidak ada, benjolan tidak ada
6. Leher
Inspeksi : Tidak ada jaringan parut, tidak ada massa, tidak ada
kemerahan, tidak ada luka, terpasang double lumen
Palpasi : Terdapat nyeri, benjolan tidak ada, denyut karotis
teraba
7. Toraks (Paru)
Inspeksi : Bentuk dada normochest, warna kulit sama dengan
warna kulit lain, tidak ada luka.
Palpasi : Nyeri tidak ada, benjolan tidak ada, tidak ada fraktur
iga, taktil fremitus seimbang.
Perkusi : Pada perkusi paru suara yang dihasilkan sonor
Auskultasi : Frekuensi dada 21 x/menit, bunyi nafas vesikuler,
tidak ada suara nafas tambahan.
8. Toraks (Jantung)
Inspeksi : Ada thrill, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan.
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan, batas jantung kiri
ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan ics
2 sternal kanan dan ics 5 axila anterior kanan.
Perkusi : Pada perkusi paru suara yang dihasilkan redup
Auskultasi : Bunyi jantung S 1 dan S2, tidak ada suara tambahan,
murmur tidak ada.
11. Genetalia
Inspeksi : Tidak ada luka, tidak ada ruam, tidak ada perdarahan,
tidak ada kutil, tidak ada wasir
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan.
12. Integumen
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak terdapat edema, tidak
ada sianosis, tidak ada luka.
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan.
13. Ekstermitas
1). Atas
Inspeksi : Tidak ada luka, tidak ada dislokasi, rentang gerak
lemah, tidak tampak edema pada ektremitas atas
Palpasi : Tidak ada nyeri
2). Bawah
Inspeksi : Tidak ada luka, tidak ada dislokasi, gaya berjalan
lambat, tidak tampak edema pada ektremitas bawah
Palpasi : Tidak ada nyeri
2. Sistem Kardiovaskular
Jelaskan : pasien mengatakan dada tidak ada gangguan
3. Sistem Gastrointestinal
Jelaskan : pasien mengatakan nafsu makan menurun dan setiap kali makan
terasa mual dan muntah.
4. Sistem Urinaria
Jelaskan : pasien mengatakan buang air kecil teratur, buang air besar tidak
ada masalah
5. Sistem Reproduksi
Jelaskan : pasien mengatakan tidak ada gangguan
6. Sistem Muskuloskeletal
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada kelemahan pada kaki maupun tangan,
pasien mengatakan badan terasa lemas
7.Sistem Neurologi
Jelaskan : pasien mengatakan tidak ada nyeri kepala
4. Data penunjang
a. Program Terapi
1. Infus RL 20 tetes/menit
2. Paracetamol 3 x 500 mg
3. Antasida 3 x 200 mg
4. Omeprazole 2 x 30 mg
2 1. Pasien mengeluh mual dan 1. Porsi makan tidak habis. Anoreksia Risiko defisit nutrisi
muntah 2. Nafsu makan pasien tampak
2. Pasien mengatakan tidak menurun.
nafsu makan. 3. Berat badan pasien 55 kg
3. Pasien mengatakan terasa
perih pada perut.
II. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan pasien
mengatakan nyeri pada bagian uluhati, pasien mengatakan terasa perih pada perut,
pasien mengatakan nyeri pada uluhati menjalar sampai ke perut bagian kiri, skala
nyeri 7dari (0-10), nyeri dirasakan terus menerus dan bertambah saat beraktivitas,
pasien tampak meringis, pasien tampak memegang pada daerah epigastrium, TD:
140/80 mmHg, N: 98 x/menit, S: 37,2 0C, RR : 21 x/menit, SpO2 : 98 x/menit.
2. Risiko defisit nutrisi berhubungan dengan anoreksia dibuktikan dengan porsi makan
tidak habis, nafsu makan pasien tampak menurun, berat badan pasien 55kg, pasien
mengeluh mual dan muntah, pasien mengatakan tidak nafsu makan, pasien
mengatakan terasa perih pada perut.
III. Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Luaran dan Kriteria Intervensi Keperawatan (SIKI)
No
Keperawatan (SDKI) Hasil (SLKI)
1. Nyeri akut berhubungan dengan Tujuan : Manajemen nyeri (SIKI Hal. 485)
agen pencedera fisiologi Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,durasi,
jam diharapkan nyeri pasien frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
berkurang atau membaik dengan 2. Identifikasi skala nyeri
kriteria 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
hasil : 4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
1. Keluhan nyeri menurun mengurangi rasa nyeri.
2. Meringis menurun 5. Kolaborasi pemberian analgetik jika
3. Sikap protektif menurun
4. Vital sign dalam batas normal
2 Risiko defisit nutrisi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 1. Identifikasi makanan yang disukai
dengan anoreksia jam diharapkan status nutrisi 2. Identifikasi alergi dan intoleransi
membaik dengan makanan
kriteria 3. Anjurkan klien makan sedikit demi
hasil : sedikit
1 Porai makan yang dihabiskan
meningkat
2 Frekuensi makan membaik
3 Nafsu makan membaik
IV.Implementasi Keperawatan
2 Rabu, 27/09/23 Risiko defisit nutrisi berhubungan S: pasien mengatakan nafsu makan
dengan anoreksia bertambah, pasien mengatakan setiap
porsi yang diberikan habis dan tidak ada Mardiani
rasa mual
O: pasien tampak lebih tenang, tidak ada
mual muntah
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien