Disusun Oleh:
Shindy Permata Hadi (33412101119)
2D-Keperawatan
Ny.A dibawa ke RS Jati Rejo pada 02 April 2012 karena pasien mengeluh sakit saat buang
air kecil dan sering buang air kecil. Pasien dibawa ke rumah sakit dengan keadaan badan
lemas dan pucat.
1. Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN
No Register : 89669
IDENTITAS KLIEN
KELUHAN UTAMA:
Dua minggu sebelum masuk rumah sakit klien sering kali buang air kecil yang
tidak dapat ditahan dan terasa sakit sehingga sering kali mengompol terutama pada
malam hari. Klien merasa tidak tuntas saat buang air kecil disertai nyeri di bagian
abdomen bawah apalagi saat ditekan, sehingga menyebabkan klien tidak nyaman
saat bergerak dan beraktivitas. Terlihat klien lemas, wajah pucat dan sesekali
tampak meringis memegangi area perut bawah. Saat dilakukan pemeriksaan klien
mengatakan nyeri abdomen bagian bawah yang terasa seperti ditusuk tusuk dengan
skala nyeri 6 (sedang) yang sering hilang timbul ketika klien berkegiatan.
P: Sakit ketika buang air kecil
Q: Terasa seperti ditusuk tusuk
R: Dibagian abdomen bagian bawah
S: Skala nyeri 6 (sedang)
T: Ketika klien buang air kecil dan saat perut ditekan
Upaya yang telah dilakukan: Klien dan keluarga telah melakukan teknik relaksasi
untuk meringankan nyeri dan kompres hangat umtuk meredakan rasa tidak nyaman
karena nyeri
Terapi yang telah diberikan: Telah diberikan Ceftriaxon 1 ampul/ 12 jam, Santagesik 1
ampul/ 12 jam, Nefrolith 2x1 sehari, Antasida 3x1 sehari.
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempun
: Klien
: Garis Hubungan Keluarga
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
KEADAAN LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA PENYAKIT:
Klien mengatakan bahwa dirinya cemas dan gelisah karena nyeri pada perut
bagian bawah yang membuat klien sedikit sulit beraktivitas seperti biasanya. Klien
juga mengatakan ketika nyeri datang klien berhenti sejenak dari kegiatan yang
dilakukan.
Klien mengatakan makan sehari 3 kali pagi siang dan malam dengan porsi
sekitar satu centong nasi dengan lauk/sayur dan minum bisa 8 gelas perhari. Dalam
keadaan sakit ini mempengaruhi pola makan dan minum pasien, pasien mengatakan
makan menjadi 2 kali sehari dan minum hanya 5-6 gelas perharinya.
3. Pola eliminasi
Meliputi pola BAB, pasien mengatakan sehari buang air besar sebanyak 1-2
kali. Pola BAK, pasien mengatakan biasanya 4-6 kali buang air kecil dalam sehari.
Tapi semenjak dalam keadaan sakit klien mengatakan sehari bisa BAK 8-10 kali
dan BAB hanya sekali atau bahkan tidak BAB sama sekali dalam sehari. Klien di
rumah sakit dipasang kateter.
4. Pola aktivitas
Klien merupakan ibu rumah tangga yang aktif mengerjakan pekerjaan rumah
seperti menyapu, memasak, mencuci dll. Namun semenjak sering BAK dan
perutnya nyeri aktivitas yang biasa dikerjakan oleh klien terkadang mengalami
kendala.
Kebiasaan tidur klien mengatakan biasanya tidur mulai jam 10 malam sampai
setengah 5 pagi, disela tidurnya klien sering terbangun untuk sekedar BAK, pasien
mengatakan tidurnya kurang nyenyak karna sering terbangun untuk pergi ke toilet.
Bahkan terkadang klien mengompol karena tidak tahan ingin BAK.
6. Pola kognitif dan persepsi sensori
Klien dapat berbicara dengn lancar, melihat dan membaca koran, mengikuti
instruksi perawat dengan tepat, mengidentifikasi bau obat, mengidentasi tes raba
dan mencicipi rasa.
Klien menjalankan sholat 5 waktu dan setelah dirawat pasien hanya bisa
melaksanakan sholat di tempat tidur, pasien selalu berdoa akan kesembuhannya.
PEMERIKSAAN FISIK
a) Kulit kepala:
1) Inspeksi: rambut tampak hitam, kulit kepala bersih, dan tidak ada
ketombe
b) Mata:
c) Telinga
1) Inspeksi: bentuk pinna (daun telinga) Simetris kiri dan kanan, tidak
tampak adanya serumen, dan membrran serumen utuh.
2) Palpasi: tidak teraba adanya massa dan tidak ada nyeri tekan.
d) Hidung
1) Inspeksi: tidak ada benjolan pada hidung, dan tidak terdapat rinorhea
1) Inspeksi: Tidak ada lesi jaringan parut, tidak terdapat pembengkakan tiroid.
2) Palpasi: tidak teraba adanya massa dileher, tidak ada teraba pembesaran
kelenjar tiroid, tidak teraba pembesaran kelenjar limfe.
4. Thorax (dada)
a) Paru-paru
1) Inspeksi: simetris antar kedua lapang paru, tidak ada penggunaan otot
bantu pernapasan, frekuensi napas 24x/menit.
4) Auskultasi: suara napas teratur (vesicular), dan tidak ada suara napas
tambahan.
b) Jantung
1) Inspeksi: ictus cordis tidak tampak, tidak ada lesi pada dada sebelah kiri.
3) Perkusi: dullnes
4) Auskultasi: bunyi jantung I dan II murni regular (lup dup), bising tidak
ada.
5. Abdomen
7. Ekstrremitas
Klien tidak terpasang kateter, urine kuning jernih, bau khas urine
9. Pemeriksaan neurologis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
TERAPI
1. Oral
2. Parenteral
Analisa data
No Data Etiologi Problem
1. DS: klien mengatakan sakit Iritasi kandung kemih Gangguan eliminasi
saat buang air kecil dan urine
terasa tidak tertahankan
DO:
1. Pasien tampak meringis
kesakitan
2. Pasien sering buang air
kecil
3. Enuresis dan nokturia
4. Berkemih tidak tuntas
DO:
1. Pasien sering BAK
2. Enuresis
3.
3. DS: Klien merasa gelisah Gejala penyakit Gangguan rasa
karena nyeri yang nyaman
dirasakan
DO:
1. Pasien tampak terbaring
lemah sesekali meringis
2. Mengeluh tidak nyaman
saat bergerak
3. Gelisah
4. Tidak mampu rileks
2. DIAGNOSA
1. Gangguan eliminasi urine b/d iritasi kandung kemih d/d pasien sering buang
air kecil, enuresis/nokturia, terdapat desakan berkemih, berkemih tidak tuntas
2. Inkotinensia urin urgensi b/d iritasi reseptor kontraksi kandung kemih d/d
keinginan berkemih yang tidak tertahankan, enuresis/nokturia
3. Gangguan rasa nyaman b/d gejala penyakit d/d pasien mengeluh tidak nyaman
saat bergerak, gelisah
3. INTERVENSI
Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : Ny,A
Diagnosa medis : Infeksi saluran kemih
Ruangan rawat : Ruang Lavender
Terapeutik Terapeutik
4. Catat waktu- 4. Mencatat waktu-
waktu dan haluaran waktu dan
berkemih haluaran
berkemih
5. Batasi asupan 5. Membatasi
cairan, jika perlu asupan cairan,
jika perlu
6. Ambil sampel 6. Mengambil
urine tengah sampel urine
(midstream) atau tengah
kultur (midstream)
atau kultur
Edukasi Edukasi
7. Ajarkan tanda 7. Mengajarkan
dan gejala infeksi tanda dan gejala
saluran kemih infeksi saluran
kemih
8. Ajarkan 8. Mengajarkan
mengukur asupan mengukur
cairan dan haluaran asupan cairan
urine dan haluaran
urine
9. Ajarkan 9. Mengajarkan
mengambil mengambil
spesimen urine spesimen urine
midstream midstream
Kolaborasi Kolaborasi
15. Kolaborasi 15. Melakukan
pemberian obat kolaborasi
supositoria uretra, pemberian obat
jika perlu supositoria
uretra, jika perlu
Terapeutik Terapeutik
5. Bersihkan 5. Membersihkan
genital dan kulit genital dan kulit
sekitar secara sekitar secara rutin
rutin
7. Berikan pujian 7. Memberikan
atas pujian atas
keberhasilan keberhasilan
mencegah mencegah
inkontinensia inkontinensia
8. Buat jadwal 8. Membuat jadwal
konsumsi obat- konsumsi obat-obat
obat diuretik diuretik
9. Ambil sampel 9. Mengambil
urine untuk sampel urine untuk
pemeriksaan pemeriksaan urine
urine lengkap lengkap atau kultur
atau kultur
Edukasi Edukasi
10. Jelaskan 10. Menjelaskan
definisi, jenis definisi, jenis
inkontinensia, inkontinensia,
penyebab penyebab
inkontinensia inkontinensia urine
urine
11. Jelaskan 11. Menjelaskan
program program
penanganan penanganan
inkontinensia inkontinensia urine
urine
12. Jelaskan jenis 12. Menjelaskan
pakaian dan jenis pakaian dan
lingkungan lingkungan yang
yang mendukung proses
mendukung berkemih
proses
berkemih
13. Anjurkan 13. Menganjurkan
membatasi membatasi
konsumsi konsumsi cairan 2-3
cairan 2-3 jam jam menjelang tidur
menjelang tidur
14. Ajarkan 14. Mengjarkan
memantau memantau cairan
cairan keluar keluar dan masuk
dan masuk serta serta poła eliminasi
poła eliminasi urine
urine
15. Anjurkan 15. Menganjurkan
minum minimal minum minimal
1500 cc/hari, 1500 cc/hari, jika
jika tidak tidak kontraindikasi
kontraindikasi
16. Anjurkan 16. Menganjurkan
menghindari menghindari kopi,
kopi, minuman minuman bersoda,
bersoda, teh teh dan cokelat
dan cokelat
17. Anjurkan 17. Menganjurkan
konsumsi buah konsumsi buah dan
dan sayur untuk sayur untuk
menghindari menghindari
konstipasi konstipasi
Kolaborasi Kolaborasi
18. Rujuk ke ahli 18. Merujuk ke ahli
inkontinensia, inkontinensia, jika
jika perlu perlu
3. Gangguan Rasa Setelah dilakukan Terapi Relaksasi Tindakan
Nyaman b/d tindakan
Gejala penyakit keperawatan Obeservasi: Obeservasi:
d/d Klien selama 2x24 jam 1. Identikasi 1. Mengidentikasi
tampak terbaring maka diharapkan penurunan penurunan
lemah sesekali status kenyaman tingkat energi, tingkat energi,
meringis meningkat dengan ketidakmampuan ketidakmampuan
kesakitan kriteria hasil: berkonsentrasi, berkonsentrasi,
1. Keluhan tidak atau gejala lain atau gejala lain
nyaman yang yang
menurun mengganggu mengganggu
2. Gelisah kemampuan kemampuan
menurun kognitif kognitif
3. Rileks
meningkat
2. Identifikasi 2. Mengidentifikasi
Teknik relaksasi Teknik relaksasi
yang pernah yang pernah
efektif efektif digunakan
digunakan
3. Identifikasi 3. Mengidentifikasi
kesediaan, kesediaan,
kemampuan, dan kemampuan, dan
penggunaan penggunaan
Teknik Teknik
sebelumnya sebelumnya
4. Periksa 4. Memeriksa
ketegangan otot ketegangan otot
frekuensi nadi, frekuensi nadi,
tekanan darah, tekanan darah,
dan suhu dan suhu
sebelum dan sebelum dan
sesudah Latihan sesudah Latihan
Terapeutik: Terapeutik:
6. Ciptakan 6. Menciptakan
lingkungan lingkungan
tenang dan tanpa tenang dan tanpa
gangguan gangguan dengan
dengan pencahayaan dan
pencahayaan dan suhu ruangan
suhu ruangan nyaman, jika
nyaman, jika memungkinkan
memungkinkan
7. Berikan 7. Memberikan
informasi tertulis informasi tertulis
tentang tentang persiapan
persiapan dan dan prosedur
prosedur Teknik Teknik relaksasi
relaksasi
8. Gunakan 8. Menggunakan
pakaian longgar pakaian longgar
Edukasi: Edukasi:
11. Jelaskan tujuan, 11. Menjelaskan
manfaat, tujuan, manfaat,
Batasan, dan Batasan, dan
jenis relaksasi jenis relaksasi
yang tersedia yang tersedia
(mis. musik, (mis. musik,
meditasi, napas meditasi, napas
dalam, relaksasi dalam, relaksasi
otot progresif) otot progresif)
12. Jelaskan secara 12. Menjelaskan
rinci intervensi secara rinci
relaksasi yang intervensi
dipilih relaksasi yang
dipilih
13. Anjurkan 13. Menganjurkan
mengambil mengambil posisi
posisi yang yang nyaman
nyaman
02 April 2012
03 April 2012
5. EVALUASI
Evaluasi Hari pertama 02 April 2012
Tgl/ No Diagnosa Evaluasi Paraf
waktu
02 April Dx 1 S: Klien mengatakan nyeri saat BAK sudah Shindy
2012/ mulai berkurang dan masih merasakan
14.30 ingin BAK terus menerus
O:
1. Klien tampak meringis sesekali
2. Klien tampak melindungi daerah nyeri
3. Klien tampak gelisah
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan