Anda di halaman 1dari 20

TINJAUAN KASUS

1. Pengumpulan Data
1.1. Identifikasi/Biodata

Ruangan : Laura Tgl. Pengkajian : 24-02-2021


Kamar : Waktu Pengkajian :
Tgl. Masuk RS : 24-02-2021  Auto Anamnese
Allo Anamnese :

1.1.1. Identifikasi
1. Pasien
Nama Initial : Tn.A
Tgl Lahir (umur) : 01-07-1958 (62 TAHUN)
Jenis Kelamin : laki-laki
Status Perkawinan : sudah menikah
Agama : islam
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang Digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : karyawan swasta
Alamat Rumah : Perum Btn Regency E/12 A

2. Penanggung Jawab / Keluarga


Nama : Ny E
Umur : 58 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Perum Btn Regency E/12 A
Hubungan dengan pasien : Istri
Status perkawinan : kawin

1.1.2. Data Medik


1. Dikirim oleh : UGD

2. Diagnosa Medik

Saat Masuk : PPOK

1.1.3. Keadaan Umum


1. Keadaan sakit : Klien sakit sedang
Alasan : sesak napas
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Sesak, batuk berdahak
b. Riwayat kesehatan sekarang :.
Pasien mengatakan sesak nafas sudah 3 HARI SMRS. nafas terasa berat hari
ini, dada terasa sesak, batuk terus menerus namun dahak tidak bisa keluar,
sakit saat bernafas dan batuk, sakit di bagian dada, nafas terasa capek, klien
mampu tidur malam 5 jam hanya saja sering terbangun karena batuk.

c. Riwayat kesehatan masa lalu :


pasien mengatakan dulu perokok aktif namun semenjak sakit klen tidak
merokok lagi perna, klin pernah di rawat dengan bronchitis dan dyspepsia

1.1.4. Tanda-Tanda Vital


1. Kesadaran :
a. Kualitatif : Compos mentis
b. Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow :
> Respon Motorik :6
> Respon Bicara :5
> Respon Membuka Mata :4
> Jumlah :15
2. Flapping Tremor / Asterixis : Negatif
3. Tekanan darah : 110/80 mm Hg
O
4. Suhu : 36,8 C
5. Pernafasan : Frekuensi 30 x/menit
6. Nadi : 102 x/menit
7. spo2 : 93 %

1.1.5. Pengukuran
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 47 kg

1.1.6. Pengkajian Pola Kesehatan


1. Persepsi Kesehatan – Pemeliharaan Kesehatan
a. Riwayat Penyakit yang Pernah Dialami :
(Sakit berat, dirawat, kecelakaan, operasi, gangguan kehamilan/persalinan,
abortus, transfusi, reaksi alergi)
Kapan
Bronchitis + dyspepsia 2020
2. Nutrisi dan Metabolik
1). Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan makan 3-4 x/hari berupa nasi, sayur, lauk dan terkadang buah.
Minum 7-8 gelas/hari air mineral

2). Keadaan sejak sakit


Pasien mengatakan makan habis setengah porsi dari 1 porsi tidak ada mual atau
muntah, hanya saja nafsu makan menurun saat sakit, BB menurun 2 kg sejak
sakit, BB saat ini 47 kg dengan TB 165 cm. Minum air minera 4-5 gelas/.hari.

3. Pola Eliminasi
1). Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB 1-2 x/hari dengan konsistensi lunak, warna kuning,
tidak ada masalah. BAK 4-6 x/hari warna kuning jernih tidak ada masalah.

2). Keadaan sejak sakit


Pasien mengatakan BAB 1 x/hari dan tidak ada masalah. BAK 6-7 x/hari warna
kuning dan tidak ada nyeri saat BAK. namun saat klien ke kamar mandi klien
tampak ngos-ngosan

4. Pola Aktivitas dan Latihan


1). Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan dapat melakukan segala aktivitas sediri tanpa bantuan orang
lain
2). Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan tidak dapat melakukan secara mandiri harus dibantu seperti
mandi, berpakaian, kerapian, BAB, BAK, mobilisasi di tempat tidur, berjalan saja
pasien cepat lelah, ngos-ngosan, sesak dan batuk yang mengganggu.

5. Pola Tidur dan Istirahat


1). Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan tidur siang 1-2 jam. Tidur malam 6-7 jam dari pukul 23.00
wib – 05.00 wib tidak ada masalah dalam pola tidur.

2). Keadaan sejak sakit


Pasien mengeluh sulit tidur, sering terjaga, tidak puas tidur, pola tidur berubah
dan kemampuan beraktivitas menurun, tidur siang 1 jam, tidur malam 4-5 jam
dan sering terbangun karena batuk yang produktif
6. Pola Persepsi Kognitif-Perseptual
1). Keadaan sebelum sakit
Pasien mngatakan tidak ada masalah dalam kesehatan dan tidak menggunakan
alat bantu pendengaran dan penglihatan.

2). Keadaan sejak sakit


Pasien menyadari bahwa dirinya sekarang sedang sakit.

7. Pola Persepsi Diri/Konsep Diri


1). Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa hidupnya berarti dan selalu mencoba untuk tegar
dalam menghadapi masalah.

2). Keadaan sejak sakit


Pasien mengatakan ada merasa minder dengan penyakit yang dialami karena
mengganggiu aktivitas dan meropotkan orang lain

8. Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama


1). Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan siapapun baik
dengan keluarga , tetangga dan teman

2). Keadaan sejak sakit


Pasien mengatakan tetap memiliki hubungan yang baik dengan keluarga, tetangga
dan teman.

9. Pola Reproduksi – Seksualitas


1). Keadaan sebelum sakit
Pasien memgatakan seorang laki-laki sudah menikah, satu istri dan memiliki 4
anak

2). Keadaan sejak sakit


Pasien mengatakan Pasien memgatakan seorang laki-laki sudah menikah, satu
istri dan memiliki 4 anak

10. Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stres


1). Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak perna khawatir dengan kesehatan dan apa bila ada
masalah selalu di selesaikan.
2). Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan khawatir dan selalu berfikir tentang penyakit apakah bisa di
sembuhkan dan berapa lama pengobatan.

11. Pola Sistem Nilai Kepercayaan/Keyakinan


1). Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan beragama islam dan selalu menjalankan ibadah syolat 5
waktu.

2). Keadaan sejak sakit


Pasien mengatakan terganggu dalam menjalankan ibadah Karena sesak dan batuk
yang dialami.
PEMERIKSAAN FISIK

1. Kepala
Bentuk Kepala : bulat
Kulit Kepala : bersih
Rambut : hitam campur putih (uban) dan berminyak
2. Muka
Palpebra : tidak teraba adanya pembengkakan,
palpebra tampak hitam
Konjungtiva : tidak anemis
Sclera : tidak ikterik
Pupil : isokor
Refleks Terhadap Cahaya : positif
Hidung : simetris dan bersih
Mulut : mukosa bibir kering dan saliva
meningkat
Telinga : bentuk simetris
3. Leher : tidak teraba adanya pembesaran kelenjar
tyroid
4. Dada (Thorax)
a. Paru-Paru
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, pernafasan klien dalam dan cepat
Palpasi : ekspansi paru kiri dan kanan sama
Perkusi : sonor
Auskultasi ; rochi

b. Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : ictus cordis teraba di ic v mid clavikula,
tidak ada nyeri tekan dan pembesaran
jantung

Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi jantung I-II murni, legular,
murmur (-)

5. Abdomen
Inspeksi : simetris, integritas kulit baik, tidak ada
pembesaran vena
Auskultasi : bising usus (+) normal 18 x/menit
Palpasi : ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
hepar
Perkusi : tympani
6. Punggung : simetris, tidak ada kelainan pada
punggung
7. Genetalia : tidak ada kelainan
8. Anus : tidak ada hemoroid
9. Ekstermitas : bentuk simetris

a. Atas
Kekuatan otot ka/ ki : 5/4 tangan kanan terpasang infuse.
ROM ka/ki : aktif
Perubahan bentuk tulang : tidak ada perubahan
Perabaan akral : hangat
b. Bawah
Kekuatan otot ka/ ki : 5/5
ROM ka/ki : aktif
Perubahan bentuk tulang : tidak ada perubahan
Perabaan akral : hangat
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Nilai normal Satuan Hasil


laboratorium
Pemeriksaan
Hemoglobin 12-16 g/dL 13.0
Hematokrit 35- 46 % 38.5
Lekosit 4.5-11 10^3/uL 6.9
Trombosit 150-450 10^3/uL 388
Eritrosit 4.1-5.1 10^6/uL 4.66
MPV 7.2-11.1 fL 6.7
PDW 11.6-14.6 fL 12.9
27.0-31.0 g/dL 31.2
MCV 28--33 %%%%% 28
MCH 33-36 u/L 33.6
MCHC 22-44 u/L 20,9
Limfosiit % 0-7 g/dL 8,3
Monosit% 0-4 Mg/DL 9,2
Eosinofil % 0-2 0.5
Basofil %

Foto thorax
foto thorax : chorakan bronchovascular pulmo meningkat, tak tampak infiltrate cor, CTR< 50%
sinus costofrenicus bilateral lancip diagfragma bilateral licin, Atelektaksis lobus atas paru
kanan, Penyempitan saluran pernafasan , PPOK eksaserbasi akut

Pemberian Terapi Pasien


Obat Rute
Infus nacl 0,9% /12 jam
Ceftriasone 2x 1 gr Iv
Metilprenisolone 3x 37,5 mg Iv
Ranitidine 2 x 50 mg Iv
Ventolin 4 x 1 resful Nebulezer
Combivent 2x 1 resful Nebulezer
Syimbicort 2x 160 pup inhalasi
Ambroxol syr 3 x 15 ml oral
ANALISA DATA
Data
Etiologi Problem
Subyektif Obyektif
- Klien mengatakan - batuk produktif Sekresi yang Bersihan jalan
batuk-batuk - terdengar bunyi ronchi tertahan napas tidak
- sputum berwarna efektif ( D.0001)
namun dahak tidak kuning dan kental sulit
bisa keluar dikeluarkan
- Klien mengatakan - observasi
TD: 110/80 mmHg
nafas terasa berat P : 102 x/i
- Klien mengatakan T : 36,80C
dada terasa sesak RR : 30 x/i
Spo2 : 93 %

Pasien mengatakan - pasien di bantu oleh ketidakseimbanga Intoleransi


mudah lelah dan capek anggota keluarganya n kebutuhan dan aktivitas
saat berjalan, selama di saat ke kamar mandi, suplai oksigen
RS hanya beraktifitaas - pasien terlihat sesak
di tempat tidur dan napas saat pulang dari
kekamar mandi saja kamar mandi.
harus di bantu dan saat TD : 110/80 mmHg
berjalan terasa sesak P : 102 x/i
T : 36,80C
RR : 30 x/i

-Pasien mengatakan -palpebra tampak hitam Batuk produktif Gangguan pola


sulit tidur - tampak menguap tidur (D.0015)
-Pasien mengatakan -ekspresi wajah
sering terjaga mengantuk
- Pasien mengatakan TD : 110/80 mmHg
tidak puas tidur dan P : 102 x/i
pola tidur berubah T : 36,80C
-Pasien mengatakan RR : 30 x/i
kemampuan
beraktivitas menurun
-tidur siang 1 jam,
tidur malam 4-5 jam
dan sering terbangun
karena batuk

Diagnosa NOC NIC


keperawatan
Bersihan jalan Setelah dilakukan Mamanjemen jalan napas
napas tindakan observasi
keperawatan,  Monitor jalan napas ( frekuensi,
diharapkan jalan kedalaman)
napas bersih dengan  monitor bunyi napas
kriteria hasil
status pernapasan : terapeutik
kepatenan jalan napas  Posisikan semi fowler
 Kemudahan  Berikan minum air hangat
dalam bernapas  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
 RR 16-22 x/menit  Berikan oksigen jika perlu
 Mampu 
mengeluarkan edukasi
sputum atau  Ajarkan teknik batuk efektif
mampu
melakukan batuk Kolaborasi
efektif  Pemberian obat
 Suara napas
bersih atau tidak
ada ronchi

Intoleransi Setelah dilakukan


aktivitas tindakan Manajemen energi
keperawatan, - Kaji status fisiologis pasien yang
diharapkan toleran menyebabkan keleleahan
terhadap aktivitas: - Monitor lokasi atau sumber
 Berpartisipasi dalam ketidaknyamanan yang dialami
aktivitas fisik tanpa pasien selama beraktivitas
disertai peningkatan - Bantu pasien untuk duduk
tekanan darah, nadi
disampin tempat tidur, jika
dan RR
  Mampu melakukan pasien tidak memungkinkan
aktivitas sehari-hari untuk pindah atau berjalan
(ADLs) secara - Anjurkan pasien mengungkapkan
mandiri perasaan secara verbal mengenai
 Tanda-tanda vital keterbatasan yang dialami
normal - Anjurkan pasien untuk memilih
   Mampu berpindah:
aktivitas yang membangun
dengan atau tanpa
bantuan alat ketahanan
        - Ajarkan pasien mengenai
pengelolaan kegiatan dan teknik
manajemen waktu untuk
mencegah kelelahan
- Susun kegiatan fisik untuk
mengurangi kelelahan dalam
beraktivitas
Gangguan pola Setelah dilakukan Manejemen tidur
tidur tindakan keperawatan observasi
, diharapkan pola  Identifikasi pola istirahat dan
tidur terpenuhi tidur
dengan kriteria hasil  Identifikasi faktor pengganggu
 Jumlah jam tidur tidur (fisik atau psikologis)
dalam batas terapeutik
normal 6-8  Modifikasi lingkungan
jam/hari  Fasilitasi mengurangi stres
 Pola tidur, sebelum tidur
kualitas tidur  Lakukan prosedur untuk
dalam batas meningkatkan kenyamanan
normal (pengaturan posisi)
 Perasaan segar edukasi
sesudah tidur  Jelakan pentingnya tidur saat
 kepatenan jalan sakit
napas  Ajarkan faktor-faktor yang
mengganggu pola tidur
Kolaborasi
 Pemberian obat

PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TANGGAL N IMPLEMENTASI Paraf


O
DX
25/02/2021
07.30 - Mengkaji keadaan umum pasien
R/ pasien tampak lemah
- Observasi tanda-tanda vital
TD : 10/90 mmHg T : 36,50C
P : 86 x/menit RR : 26 x/menit, bunyi
07.50 napas ronchi, batuk berdahak (+)
- Memberi posisi semi fowler
- Kolaborasi pemberian oksigen 3 liter/menit
- Menganjurkan pasien minum air hangat
08.00 - Pasien minum air hangat 300 cc
- Melatih pasien batuk efektif dan nafas dalam
R/ Pasien mampu melakukan batuk efektif
- Mengajarkan pasien tentang pentingnya
09.00 mencuci tangan
- Memberi obat oral ambroxol 15 ml
- Observasi
11.00 TD : 110/80 mmHg T : 36,50C
P : 86 x/menit RR : 26 x/menit
- Pasien tampak menguap dan mengeluh tidak
dapat tidur
- Mengkaji penyebab tidak bisa tidur
- Memberikan lingkungan yang nyaman pada
suasana ruangan
12.00 - Memberi nebulizer ventolin 1R dan
pulmicort 1R
R/obat diberikan dengan baik
- Memberi obat ambroxol syr 15 ml
- Memberi obat ijeksi ceftriaxone 1gr /iv
- Memberi obat injeksi ranitidine 50 mg/iv
- Memberi obat injeksi metilprenixolone 37,5
mg/iv

TANGGAL NO IMPLEMENTASI
DX
26/02/2021
07.30 - Mengkaji keadaan umum pasien
R/ pasien tampak lemah
- Menanyakan kembali pola tidur
R/ Pasien tampak menguap dan mengeluh
tidak dapat tidur disaat malam hari akibat
07.40 batuk terus-menerus.
- Observasi tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg T : 36,20C
P : 84 x/menit RR : 26 x/menit
- bunyi napas ronchi, batuk berdahak (+)
- Menyediakan pasien minum air hangat
08.00 - Pasiem dapat minum air hangat 400 cc
- Mengkaji kembali kemampuan pasien
untuk batuk efektif
R/ Pasien mampu melakukan batuk efektif
- Mengkaji status nutrisi ( mual dan
muntah)
- Menganjurkan pasien makan porsi kecil
sesuai keinginan
08.30 R/ pasien makan satu potong roti
- Observasi
TD : 110/80 mmHg T : 36,20C
11.00 P : 84 x/menit RR : 26 x/menit
- Memberikan lingkungan yang nyaman
pada suasana ruangan
- Memberi nebulizer ventolin 1R dan
12.00 pulmicort 1R
R/obat diberikan dengan baik
- ambroxol syr 15 ml
- Memberi nebulizer ventolin 1R dan
pulmicort 1R
R/obat diberikan dengan baik
- Memberi obat ambroxol syr 15 ml
- Memberi obat ijeksi ceftriaxone 1gr /iv
- Memberi obat injeksi ranitidine 50 mg/iv
- Memberi obat injeksi metilprenixolone
37,5 mg/iv

TANGGAL NO IMPLEMENTASI
DX
27/02/2021 - Mengkaji keadaan umum pasien
07.30 R/ keadaan umum pasien baik
- Observasi tanda-tanda vital
07.40 TD : 120/70 mmHg T : 36,20C
P : 84 x/menit RR : 22 x/menit
batuk berdahak (+) <<
08.00 - Menanyakan kembali pola tidur
- Pasien mengatakan sudah dapat tidur hanya
saja terkadang bangun karena batuk
- Menanyakan kepada pasien kebutuhan
08. 30 minum terpenuhi
R/ pasien mengatakan minum 7-9
gelas/hari
11.00 - Memberikan lingkungan yang nyaman
pada suasana ruangan
12.00 - Memberi nebulizer ventolin 1R dan
pulmicort 1R
R/obat diberikan dengan baik
- ambroxol syr 15 ml Memberi nebulizer
ventolin 1R dan pulmicort 1R
R/obat diberikan dengan baik
- Memberi obat ambroxol syr 15 ml
- Memberi obat ijeksi ceftriaxone 1gr /iv
- Memberi obat injeksi ranitidine 50 mg/iv
- Memberi obat injeksi metilprenixolone
37,5 mg/iv

EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal Evaluasi (SOAP) paraf


25/02/2021 S : pasien mengatakan masih sesak dan batuk berdahak sulit
keluar
O: ku : lemah
Terdengar suara napas ronchi
Dahak (+)
TD : 110/80 mmHg T : 36,50C
P : 86 x/menit RR : 26 x/menit
A : bersihan jalan napas tidak efektif sedang
P : manajemen jalan napas
- Monitor jalan napas ( frekuensi, kedalaman)
- monitor bunyi napas
- Posisikan semi fowler
- Berikan minum air hangat
- Ajarkan teknik batuk efektif
S : pasien mengatakan sesak saat beraktivitas, mudah kelelahan
dan dibantu oleh orang lain saat aktivitas
O: ku : lemah
TD : 110/80 mmHg T : 36,50C
P : 86 x/menit RR : 26 x/menit
A : Iintoleransi aktivitas
P : manajemen aktivitas energi
- Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan
keleleahan
- Monitor lokasi atau sumber ketidaknyamanan yang
dialami pasien selama beraktivitas
- Anjurkan pasien mengungkapkan perasaan secara
verbal mengenai keterbatasan yang dialami
- Anjurkan pasien untuk memilih aktivitas yang
membangun ketahanan
- Ajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan dan
teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan
- Susun kegiatan fisik untuk mengurangi kelelahan
dalam beraktivitas

S : pasien mengatakan sulit tidur terutama dimalam hari karena


batuk
O: pasien tampak lemas
palpebra tampak hitam
tampak menguap
ekspresi wajah mengantuk
TD : 110/80 mmHg T : 36,50C
P : 86 x/menit RR : 26 x/menit
A : gangguan pola tidur sedang
P : manajemen tidur
- Identifikasi pola istirahat dan tidur
- Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik atau psikologis)
pentingnya tidur saat sakit

Tanggal Evaluasi (SOAP) paraf


S : pasien mengatakan masih sesak berkurang dan batuk
26/02/2021 berdahak sulit keluar
O: ku : lemah
Terdengar suara napas ronchi
Dahak (+)
TD : 110/80 mmHg T : 36,20C
P : 84 x/menit RR : 26 x/menit
A : bersihan jalan napas tidak efektif bmenurun
P : lanjut intervensi keperawatan
- Monitor jalan napas ( frekuensi, kedalaman)
- monitor bunyi napas
- Posisikan semi fowler
- Berikan minum air hangat
- Ajarkan teknik batuk efektif
S : pasien mengatakan sesak saat beraktivitas, mudah kelelahan
dan dibantu oleh orang lain saat aktivitas
O: ku : lemah
TD : 110/80 mmHg T : 36,50C
P : 86 x/menit RR : 26 x/menit
A : Iintoleransi aktivitas
P : manajemen aktivitas energi
- Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan
keleleahan
- Monitor lokasi atau sumber ketidaknyamanan yang
dialami pasien selama beraktivitas
- Anjurkan pasien mengungkapkan perasaan secara
verbal mengenai keterbatasan yang dialami
- Anjurkan pasien untuk memilih aktivitas yang
membangun ketahanan
- Ajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan dan
teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan
Susun kegiatan fisik untuk mengurangi kelelahan dalam
beraktivitas
S : pasien mengatakan sulit tidur terutama dimalam hari karena
batuk
O: pasien tampak lemas
palpebra tampak hitam
tampak menguap
ekspresi wajah mengantuk
TD : 110/80 mmHg T : 36,20C
P : 84 x/menit RR : 26 x/menit
A : gangguan pola tidur menurun
P : manajemen tidur
- Identifikasi pola istirahat dan tidur
- Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik atau psikologis)
pentingnya tidur saat sakit

Tanggal Evaluasi (SOAP) paraf


27/02/2021 S : pasien mengatakan masih sesak berkurang dan batuk
berdahak masih ada
O: ku : lemah
Dahak (+)<<
TD : 120/70 mmHg T : 36,20C
P : 84 x/menit RR : 22 x/menit
A : bersihan jalan napas tidak efektif menurun
P : manajemen pola napas
- Monitor jalan napas ( frekuensi, kedalaman)
- monitor bunyi napas
- Posisikan semi fowler
- Berikan minum air hangat
- Ajarkan teknik batuk efektif
13/09/2019 S : pasien mengatakan sesak saat beraktivitas, mudah kelelahan
dan dibantu oleh orang lain saat aktivitas
O: ku : lemah
TD : 120/70 mmHg T : 36,20C
P : 86 x/menit RR : 22 x/menit
A : Iintoleransi aktivitas
P : manajemen aktivitas energi
- Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan
keleleahan
- Monitor lokasi atau sumber ketidaknyamanan yang
dialami pasien selama beraktivitas
- Anjurkan pasien mengungkapkan perasaan secara
verbal mengenai keterbatasan yang dialami
- Anjurkan pasien untuk memilih aktivitas yang
membangun ketahanan
- Ajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan dan
teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan
Susun kegiatan fisik untuk mengurangi kelelahan dalam
beraktivitas

S : pasien mengatakan sulit tidur terutama dimalam hari karena


batuk
O: pasien tampak lemas
palpebra tampak hitam
tampak menguap
ekspresi wajah mengantuk
TD : 120/70 mmHg T : 36,20C
P : 84 x/menit RR : 22 x/menit
A : gangguan pola tidur menurun
P : manajemen tidur
- Identifikasi pola istirahat dan tidur
- Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik atau psikologis)
pentingnya tidur saat sakit

Anda mungkin juga menyukai