Disusun Oleh :
Nim : 042020023
2020/2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui statistik inferensial penyebaran: kurtosis dan skewnes
BAB II
PEMBAHASAN
2. Uji hipotesis asosiasi,seperti : uji korelasi, uji regresi, uji analisis jalur
( path analysis ), dan uji kanonikal;
3. Uji hipotesis komperasi, seperti : uji-t untuk uji beda 2 kelompok data,
uji-Tukey, ANAVA (Analysis Varian), ANAKOVA ( Analysis
Kovarian), MANOVA (Mutivariat Analysis Of Varians), dan
MANCOVA ( Multivariat analysis of Covarians).
Untuk menentukan skweness atau kemiringan sebuah data ada 4 cara yang
dapat digunakan yaitu pearson, momen matematis, bowly, dan metode Andi
Supangat.
1. Metode Pearson
Metode pearson merupakan cara mencari skweness atau
kemiringan sebuah data yang diperoleh dari selisih rata – rata dengan
modus dan berbanding terbalik dengan simpangan baku atau standar
deviasi atau tiga kali dengan selisih rata – rata dengan median dan
berbanding terbalik dengan simpangan baku atau standar deviasi. Secara
matematis anda perhatikan perumusan sebagai berikut.
x́−Mo
Sk =
s
3( x́−Me)
Sk =
s
Keterangan:
Gambar 2.5
2. Moment Matematis
Metode untuk menentukan kemiringan yang kedua adalah metode
moment matematis. Metode kemiringan moment matematis merupakan
metode kemiringan sebuah data bedasarkan jumlah dari perkalian
frekuensi ke-i dengan selisih niai ke-i dengan rata – rata yang
dipangkatkan tiga dan berbanding terbalik dengan perkalian jumlah data
atau jumlah frekuensi dengan simpangan baku yang dipangkatkan tiga.
Secara matematis anda dapat perhatikan perumusan sebagai berikut.
∑ f i ( x ¿¿ i− x́)3
Sk = ¿
N . s3
Keterangan :
Sk : kemiringan
fi : frekuensi data ke-i
xi : nilai atau data ke-i
x́ : rata – rata
s : standar deviasi
N : banyaknya data atau jumlah frekuensi
3. Bowley
Metode untuk menentukan kemiringan kurva yang ketiga
adalah metode Bowley. Kemiringan menurut Bowley
merupakan koefisien yang yang diperoleh dari kuartil tiga yang
dikurangkan dengan dua kali kuartil dua dan dijumlahkan
dengan kuartil satu dan berbanding terbalik dengan selisih
kuartil tiga dengan kuartil satu. Secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Q 3−2 Q 2+Q 1
Sk =
Q 3 −Q 1
Keterangan:
Q3 : kuartil ketiga
Q2 : kuartil kedua
Q1 : kuartil kesatu
Sk : kemiringan sebuah data
Kriteria penyimpulan jika nilai dari kemiringan menurut metode
Bowley yaitu :
i. Jika Sk = ±0,1, maka kurva dikatakan cenderung
condong ke kiri, kanan dan atau normal
ii. Jika Sk > ±3, maka tingkat kecondongan semakin
berarti.
4. Andi Supangat
Metode untuk menentukan kemiringan kurva yang
keempat yaitu metode Andi Supangat. Kemiringan sebuah data
dalam kurva menurut Andi Supangat merupakan selisih antara
paruh interval atau semi interval dengan modus berbanding
terbalik dengan titik tengah kurva. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut.
Sk = ¿ ¿ ¿
Mo: modus
T k : titik tengah kurva
Xm : nilai tengah pada kelas yang mempunyai frekuensi terbanyak.
Sk : kemiringan
Mo = 5
S=
28
S=
√ 8
S = 1,871
x́−Mo
Sk =
s
5−5
Sk =
1,871
Sk = 0
∑ f i ( x i− x́ )4
K=
N . s4
Jika menggunakan nilai momen ke-4 maka perumusannya adalah
m4
K=
s4
Keterangan :
K : kurtosis atau
keruncingan
xi : nilai ke-i
N : jumlah data atau jumlah frekuensi
x́ : rata – rata
s : simpangan baku atau standar deviasi
f i : frekuensi ke-i
x = 6; s = 3,67
x x- x (x- x )4
2 -4 256
3 -3 81
6 0 0
8 2 16
11 5 625
Jumlah 0 978
1
∝4 = ∑ ¿ ¿ ¿, karena nilainya 1,08(lebih kecil dari 3) maka distribunya adalah
n
distribusi platikurtik
1. Jika data tersebut merupakan data yang berbentuk kelompok maka, rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1
∝4 = ∑ ¿ ¿ ¿
n
atau
2. Berikut ini disajikan table frekuensi dari tinggi 100 mahasiswa universitas XYZ
a. Tentukan koefisien kurtosis persentil (K) !
b. Apakah distribunya termasuk distribusi normal !
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA