Anda di halaman 1dari 18

MODUL PERKULIAHAN

Business
Reseacrh
Methodology

Analisis Data Kuantitatif:


Pengujian Hipotesis

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

13
Sekolah Pasca Sarjana Magister MK14210009 Deden Sutisna
Manajemen

Abstract Kompetensi
Materi ini menjelaskan tentang Mampu menjelaskan dan melakukan
pengolahan data penelitian dan cara pengolahan data penelitian, dan
menggunakan alat statistika untuk mengginakan alat statistika untuk
pengujian hipotesis penelitian. pengujian hipotesis.
PENGUJIAN HIPOTESIS

Sebelum masuk ke dalam pengujian hipotesis, sedikit dijelaskan kembali tentang


pengukuran varians.

Varians

Varians adalah salah satu ukuran dispersi atau ukuran variasi. Varians dapat
menggambarkan bagaimana berpencarnya suatu data kuantitatif. Varians diberi simbol
σ2 (baca: sigma kuadrat) untuk populasi dan untuk s2 sampel. Selanjutnya kita akan
menggunakan simbol s2 untuk varians karena umumnya kita hampir selalu berkutat dengan
sampel dan jarang sekali berkecimpung dengan populasi.

Rumus varians dari sekelompok data dari suatu kelompok data tertentu dapat dirumuskan
menjadi :

Rumus ini digunakan untuk data populasi, sedangkan untuk data sampel rumusnya tidak
hanya dibagi dengan n saja tetapi dengan derajat kebebasan (n-1).

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
Contoh Soal :

Hitunglah Varians dan Simpangan Baku pada Gambar Tabel dibawah ini.

Dalam tabel tersebut ditunjukkan nilai statistik suatu kelompok mahasiswa yang berjumlah
10 orang yang selanjutnya diberi simbol x1. Adapun nilai rata-rata dari nilai tersebut adalah x
= = 71.

Jarak antara nilai individu dengan rata-rata disebut simpangan. Simpangan untuk data
nomor 1 adalah 71-60 = 11, sedangkan untuk nomor 8 adalah 80-71 = 9. Dengan demikian
varians nya adalah

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
Maka Standar Deviasinya adalah s = = 6,2450

3. Skewness dan Kurtosis

a. Skewness

Kecondongan suatu kurva dapat dilihat dari perbedaanletak mean, median dan
modusnya.Jika ketiga ukuran pemusatan data tersebut berada pada titik yang sama, maka
dikatakan simetris ataudata berdistribusi normal. Sedangkan jika tidak berarti data tidak
simetris atautidak berdistribusi normal.

Ukuran kecondongan data terbagi atas tiga bagian,yaitu :

• Kecondongan data ke arah kiri (ekornya condongkiri/negatif) di mana nilai modus


lebih dari nilai mean(modus > mean).

• Kecondongan data simetris (distribusi normal) di mananilai mean dan modus adalah
sama (mean = modus).

• Kecondongan data ke arah kanan (ekornya condongkanan/positif) di mana nilai


mean lebih dari nilai modus(mean > modus).

Pada distribusi data yang simetris, mean, median dan modus bernilai sama.

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
Skewness dapat dihitung dengan menggunakan rumus Korelasi Mac Pearson, yaitu :

Contoh soal:

Hitunglah Koefisien kecondongannya:

Dari kedua nilai kedua Skewness di atas menunjukkan bahwa kurva negative, dikarenakan
ada nilai yang sangat kecil sehingga sangat menunjukkan rata-rata hitungnya .

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
b. Kurtosis

Kurtosis atau keruncingan adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusiyang biasanya
diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal.Berdasarkan keruncingannya, kurva
distribusi dapat dibedakan atas tiga macam,

yaitu :

• Leptokurtik, merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi (nilaikeruncingan


> 3)

• Platikurtik, merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar


(nilaikeruncingan <3)

• Mesokurtik, merupakan distribusi yang memiliki puncak sedang dan tidakmendatar


(Normal (nilai keruncingan = 3)

Untuk mengetahui keruncingan suatu distribusi, ukuranyang sering digunakan adalah


koefisien kurtosispersentil.Koefisien keruncingan atau koefisien kurtosisdilambangkan
dengan α4 (alpha 4).

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
Contoh :

Tentukan kerucingan dari 2,3,6,8 dan 11

Karena nilai 1,08 lebih kecil dari 3 maka kurvanya platikurtik.

PENGUJIAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan suatu proposisi atau tanggapan yang mungkin benar, dan sering
digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar
penelitian lebih lanjut. Anggapan atau asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data, akan
tetapi karena kemungkinan bias salah, maka apabila akan digunakan sebagai dasar
pembuatan keputusan harus diuji lebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi.
Pengujian hipotesis statistic ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat,
yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang dipersoalkan atau
diuji.

Hipotesis yang akan diuji diberi symbol (Hipotesis nol) dan langsung disertai dengan
(Hipotesis alternative). akan secara otomatis diterima, apabila ditolak. Hipotesis yang ditolak
dilambangkan dengan mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis alternative, yang dapat

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
dilambangkan dengan (Hipotesis alternative). Jadi bila menyatakan bahwa probabilitas suatu
pendugaan adalah 0,5, maka hipotesis alternatifnya dapat berupa.

Hipotesis yang berupa anggapan dasar atau pendapat dapat didasarkan kepada:

1. Teori

2. Pengalaman

3. Ketajaman berpikir

Jenis Kesalahan (Type of Error)

Kesalahan yang disebabkan karena kita menolak hipotesis nol padahal hipotesis nol itu
benar, disebut kesalahan jenis I atau Type of Error I. Sebaliknya kesalahan yang disebabkan
karena kita menerima hipotesis nol padahal hipotesis itu salah disebut kesalahan jenis II atau
Type of Error II. Apabila hipotesis nol diberi symbol dan jika hipotesis alternative benar diberi
symbol , pernyataan diatas dapat dijelaskan dengan table berikut:

PENGUJIAN HIPOTESIS SATU RATA-RATA


1. Rumuskan Hipotesis.

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
2. Tentukan nilai = tingkat nyata (significant level) = probabilitas untuk melakukan kesalahan
jenis I dan cari nilai atau ⁄ dari tabel Normal.

3. Hitung sebagai kriteria pengujian Berikut rumus yang digunakan pada pengujian tentang
satu rata-rata: Untuk

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
4. Keputusan dan kesimpulan

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
PENGUJIAN HIPOTESIS DUA RATA-RATA (DATA SALING
INDEPENDEN)

Untuk pengujian hipotesis dengan dua rata-rata kita menggunakan rumus sebagai berikut:

PENGUJIAN HIPOTESIS TENTANG DUA RATA-RATA DATA


BERPASANGAN

1. Merumuskan hipotesis

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
2. Menetapkan taraf nyata Misalkan taraf nyata ( ) adalah 5%. Selanjutnya menghitung nilai
dari dengan melihat tabel pada lampiran 1, dengan derajat kebebasannya adalah.

3. Menghitung uji hitung statistik Uji statistik hitung yang digunakan pada uji ini adalah
sebagai berikut:

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


12 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
4. Membuat keputusan dan kesimpulan Kriteria keputusan untuk menolak atau menerima
adalah sebagai berikut.

PENGUJIAN HIPOTESIS TENTANG PROPORSI

Proporsi adalah suatu pecahan, rasio atau proporsi yang menunjukkan suatu bagian populasi
atau sampel yang mempunyai sifat luas. Sebagai contoh adalah suatu survei tentang tingkat
pendidikan konsumen dengan mengambil sampel 70 orang, 30 orang dinyatakan
berpendidikan SMU. Jadi sampel proporsi yang berpendidikan SMU adalah 30/70 = 42,86 %.
Jadi seumpama P merupakan proporsi untuk sampel, proporsi sampel (P) adalah:

Dalam menguji proporsi sampel populasi ada beberapa asumsi yang perlu dipenuhi yaitu:

1. Data sampel yang diperoleh dengan perhitungan

2. Hasil dari percobaan diklasifikasikan dalam 2 kategori yang mutually exclusif yaitu
sukses atau gagal;

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


13 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
3. Probabilitas untuk sukses pada tiap perlakuan adalah sama;

4. Tiap-tiap perlakuan adalah independen. Prosedur pengujian hipotesis:

PENGUJIAN HIPOTESIS TENTANG PERBEDAAN DUA PROPORSI

Dalam prakteknya, mungkin terdapat persoalan di lapangan mengenai perbedaan antara dua
proporsi (proporsi) terhadap sesuatu permasalahan. Misalkan, perbedaan proporsi penduduk
yang setuju dengan progam KB, proporsi nasabah yang tidak puas dari dua BANK, dan lain
sebagainya, Untuk menyelesaikan persoalan pengujian diatas, dapat digunakan rumus
sebagai berikut:

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


14 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
Contoh soal
Sebuah perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel sebanyak 12 orang
dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram. Pada akhir pelatihan di berikan
evaluasi dengan materi yang sama. Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 75 dengan
simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis kedua metode pelatihan, dengan alternative keduanya
tidak sama! Gunakan taraf nyata 10%! Asumsikan kedua populasi menghampiri distribusi
normal dengan varians yang sama.

Penyelesaian :

Diketahui :

n1 = 12 X1 = 80 s₁ = 4

n2 = 10 X2 = 75 s₂ = 4,5

Jawab:

a. Formulasi hipotesisnya :

Ho : µ₁ = µ₂

H1 : µ₁ ≠ µ₂

b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

α = 10% = 0,10

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


15 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
= 0,05

db = 12 + 10–2 = 20

t0,05;20 = 1,725

c. Kriteria pengujian:

o Ho di terima apabila -1,725 ≤ t0 ≤ 1,725

o Ho di tolak apabila t0 > 1,725 atau t0 < -1,725

d. Uji Statistik

d. Uji Statistik

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


16 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
e. Kesimpulan

Karena t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho di tolak. Jadi, kedua metode yang digunakan
dalam pelatihan tidak sama hasilnya.

Daftar Pustaka
1. Uma Sekaran & Roger Bougie (2016). Research Methods For Business: A
Skill Building Approach. Chichester, West Sussex: John Wiley & Son.
2. Nuryaman & Veronica (2015). Metodologi Penelitian Akuntansi dan Bisnis:
Teori dan Praktik. Bogor, Galia Indonesia.

‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran


17 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id
‘20 Business Reearch Methodology Biro Akademik dan Pembelajaran
18 Deden Sutisna http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai