Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

Business
Reseacrh
Methodology

Pengertian
Business Research Methodology

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Sekolah Pasca Sarjana Magister MK14210009 Sunardi S. Brahmana
Manajemen
01
Abstract Kompetensi
Materi ini menjelaskan pengertian Mampu menjelaskan tentang
dan pentingnya penelitian bisnis bagi penelitian, etika dan plagiasi dalam
seorang manajer di dalam perspektif penelitian.
organisasi bisnis.
PENGERTIAN BUSINESS RESEARCH METHODOLOGY

Mengapa Riset Bisnis?


Para manajer pada setiap organisasi tidak pernah terlepas dari pengambilan
keputusan, karena pengambilan keputusan merupakan salah satu esensi penting
dalam manajemen. Adakalanya manajer membuat keputusan yang baik dan
masalah selesai, tetapi tidak jarang pula manajer mengambil keputusan yang salah,
dan masalah tidak terpecahkan. Perbedaan antara pengambilan keputusan yang
baik dan yang tidak baik sesungguhnya terletak pada bagaimana proses
pengambilan keputusan itu dilakukan. Menurut Sekaran dan Bougie (2016)
pengambilan keputusan yang baik adalah ketika para manajer mampu menjawab
“ya” untuk pertanyaan-pertanyaan berikut: Apakah kita mengetahui dengan pasti apa
dan dimana letak masalah yang terjadi?; Apakah kita mengetahui fakktor-faktor yang
relevan dari situasi masalah?; Apakah kita mengetahu informasi apa yang
diperlukan dan bagaimana mendapatkannya?; Apakah kita mengetahui bagaimana
menggunakan informasi yang dikumpulkan, dan bagaimana menyimpukannya agar
bisa mengambil keputusan yang tepat?; dan terakhir, Apakah kita mengetahui
bagaimana mengimplementasikan keputusan untuk menyelesaikan masalah? Hal
inilah yang menjdai esensi riset, dan untuk menjadi manajer yang baik sangatlah
penting untuk mengetahui dan memahami berbagai Langkah yang diperlukan dalam
usaha menemukan solusi yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah
yang ada dalam organisasi.

Mencari akar masalah dan mencari pemecahannya, itulah esensi dari


penelitian (research), yang dilaksanakan secara sistematis, hati-hati, dan objektif.
Kegiatan penelitian tidak hanya dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah
bisnis, secara tidak sadar sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai
manusia sering melakukan penelitian terlebih dahulu sebelum suatu
tindakan/keputusan dilaksanakan. Ketika kita menghadapi suatu
problem/hambatan, maka selalu langkah pertama yang kita pikirkan adalah
mencari akar masalahnya secara objektif dengan menggunakan berbagai
pengetahuan dan pengalaman untuk mampu memahami masalah sesungguhnya.

‘20 Business Reearch Methodology


2 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Setelah masalah tersebut berhasil dirumuskan, baru kita mencoba mengumpulkan
berbagai informasi yang relevanve untuk mencari dan menemukan solusi
terbaiknya. Tujuan kegiatan penelitian, agar kita/manusia sukses dalam
pengambilan keputusan. Dalam kegiatan bisnis, penelitian bisnis akan membantu
manajer dalam memecahkan masalah - masalah bisnis yang dihadapinya.

Pada era informasi seperti saat ini, perusahaan yang akan menjadi
pemenang dalam persaingan adalah perusahaan yang dapat menguasasi informasi.
Informasi begitu penting dalam menjalankan bisnis. Manajer perusahaan yang
sukses adalah manajer yang mampu mengambil keputusan bisnis secara tepat, baik
keputusan yang bersifat operasional maupun keputusan strategis. Salah satu
indikator penting dalam menilai kualitas manajerial para manajemen perusahaan
yaitu segi kualitas pengambilan keputusannya.

Berbagai masalah bisnis baik masalah praktis maupun strategis membutuhkan


pemecahannya secara tepat, dan salah satu tugas manajer mencari pemecahan
atau solusi dari setiap permasalah yang dihadapi perusahaan, agar organisasi
tersebut dapat terus berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya. Manajer
membutuhkan informasi yang relevance untuk memilih alternatif pemecahan/solusi
terbaik, solusi yang betul-betul dapat menjawab permasalah. Oleh karena itu,
langkah penting pertama dalam pengambilan keputusan bisnis adalah memahami
secara benar masalah sesungguhnya yang sedang dihadapi organisasi. Kemudian
setelah itu langkah penting yang kedua adalah mencari atau menemukan
solusi/pemecahannya. Kegagalan dalam merumuskan masalah akan diikuti dengan
kegagalan merumuskan solusinya, seperti ungkapan Albert Einstein bahwa
“memahami masalah jauh lebih penting daripada solusinya”.

Salah satu syarat dalam pengambilan keputusan yang baik adalah tersedianya
informasi yang baik pula. Manajer perlu informasi dalam pengambilan keputusan.
Informasi yang baik akan memungkinkan diambilnya keputuan yang baik, sebaliknya
informasi yang salah jelas akan menghasilkan keputusan yang salah. Manajer dapat
mengerahkan sumber daya untuk mendapatkan informasi yang baik, dan salah
satuya adalah melalui riset. Hasil akhir dari sebuah riset adalah informasi. Ketika

‘20 Business Reearch Methodology


3 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
sebuah riset dilakukan dengan mengikuti metodologi yang baik, maka riset tersebut
diharapkan akan menghasilkan informasi yang baik, dan informasi yang baik ini akan
sangat membantu para manajer untuk mengambil keputusan yang baik. Jadi,
mengapa riset perlu dilakukan, jawaban sederhananya adalah: karena para manajer
membutuhkan informasi yang baik untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.

Riset Bisnis
Riset bisnis dapat digambarkan sebagai sebuah usaha atau rangkaian kegiatan
yang dilakukan secara sistematik dan terorganisir untuk menyelidiki sebuah masalah
yang spesifik yang terjadi pada sebuah lingkungan kerja, yang membutuhkan solusi
untuk menyelesaikannya. Riset terdiri dari rangkaian kegiatan yang dirancang dan
dilakukan dengan tujuan untuk menemukan jawaban atas masalah yang dihadapi
oleh para manajer dalam lingkungan kerjanya. Berdasarkan pemahaman ini, jelas
bahwa Langkah awal dan utama dari sebuah proses riset adalah mengetahui
dimana masalah tersebut berada, dan selanjutnya mengidentifikasi secara jelas dan
spesifik apa sesungguhnya masalah yang akan diteliti dan diselesaikan. Ketika
masalah dapat di definisikan dengan jelas, maka selanjutnya perlu ditetapkan untuk
menentukan factor-faktor yang berhubungan dengan masalah tersebut,
mengumpulkan informasi, menganalisis data, Menyusun penjelasan atas masalah
yang ada, dan menyelesaikannya dengan melakukan Tindakan-tindakan korektif.
Keseluruhan proses inilah yang kemudian disebut sebagai sebuah kegiatan riset.
Riset dengan demikian merupakan rangkaian kegiatan yang terencana dan
dilakukan secara hati-hati yang dapat membantu para manajer bagaimana
menyelesaikan masalah organisasi, atau paling tidak meminimalkan resiko dari
masalah tersebut. Kegiatan pada sebuah riset meliputi proses penyelidikan,
investigasi, pemeriksaan, dan eksperimentasi. Tahapan proses dalam riset harus
dilakukan secara sistematis, tekun, kritis, objektif, dan logis. Hasilnya merupakan
sebuah temuan yang dapat membantu para manajer menghadapi persoalan yang
dihadapi. Proses mengidentifikasi masalah-maslaah kritis, mengumpulkan informasi
yang relevan, menganalisa data, dan mengimplementasikan tindakan yang tepat
seluruhnya difasilitasi melalui pemahaman yang baik mengenai riset bisnis.
Pada dasarnya pengambilan keputusan secara sederhana, merupakan proses
memilih solusi terbaik dari beberapa alternative solusi yang ada. Riset dapat

‘20 Business Reearch Methodology


4 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
membantu menghasilkan alternative-alternatif bagi pengambilan keputusan yang
efektif.
Berdasarkan uraian di atas, maka riset bisnis dapat didefinisikan sebagai:
penyelidikan atau investigasi yang terorganisir, sistematis, berdasarkan data, kritis,
dan obyektif terhadap sebuah masalah, yang dilakukan dengan tujuan untuk
menemukan jawaban-jawaban atau solusi-solusi atasnya. Pada dasarnya riset
dapat menghasilkan informasi yang dapat membantu para manajer untuk dapat
mengambil keputusan yang tepat bagi penyelesaian sebuah masalah. Informasi
yang dihasilkan dapat diperoleh melalui analisis yang baik data primer maupun data
sekunder. Data tersebut, baik primer maupun sekunder, mungkin merupakan data
yang bersifat kuantitatif atau kualitatif.

Terdapat berbagai tipe pertanyaan-pertanyaan riset yang dapat diajukan, dan


berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan dan
menganalisis berbagai tipe data. Lebih jauh, ada riset yang tujuannya untuk
membangun teori, untuk menguji teori, atau menggambarkan sebuah situasi,
dengan menggunakan rerangka kerja (framework), instrument, ataupun model yang
ada.

Manajer pada sebuah organisasi senantiasa berhadapan dengan masalah besar


maupun kecil yang muncul setiap hari, yang harus diselesaikan dengan membuat
keputusan yang baik. Pada dunia bisnis, riset umumnya dilakukan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul pada atau berhubungan dengan
bidang akuntansi, keuangan, manajemen, dan pemasaran. Pada bidang akunting,
sistem, praktik, dan prosedur pengendalian anggaran perlu selalu di evaluasi.
Metode perhitungan biaya persediaan, akselerasi penyusutan, perilaku antar waktu
penerimaan, transfer pricing, laju recovery kas, dan metode perhitungan pajak
merupakan bidang-bidang yang perlu diteliti. Pada bidang keuangan, masalah yang
berkaitan dengan operasi lembaga-lembaga keuangan, rasio keuangan yang
optimal, merger dan akuisisi, pembiayaan intercorporate, pendapatan obligasi,
perilaku bursa saham, dan lainnya perlu menjadi perhatian untuk diteliti. Riset pada
bidang manajemen mungkin berhubungan dengan sikap karyawan, manajemen
sumber daya manusia, dampak perubahan demografik, pengelolaan operasi
produksi, formulasi strategi, system informasi, dan lainnya. Riset pada bidang

‘20 Business Reearch Methodology


5 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
pemasaran mungkin berhubungan dengan pengambilan keputusan tentang
konsumen, kepuasan konsumen, loyalitas konsumen, segmentasi pasar,
menciptakan keunggulan bersaing, product image, iklan, sales promotion,
pengelolaan distribusi, penetapan harga, pengembangan produk baru, dan aspek-
aspek pemasaran lainnya. Bukan saja masalah-masalah pada suatu bidang
berhubungan dengan bidang lain dalam organisasi, tetapi masalah-masalah tersebut
mungkin perlu diselidiki dalam konteks hubungannya dengan faktor lingkungan
eksternal yang dihadapi oleh sebuah bisnis. Misalnya, ekonomi, politik, demografi,
teknologi, persaingan, dan factor global yang relevan lainnya.

JENIS RISET BISNIS: TERAPAN dan DASAR


Riset dapat dilakukan untuk dua buah tujuan yang berbeda. Pertama, riset dilakukan
untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh manajer dalam situasi
kerja yang membutuhkan solusi yang cepat. Misal, sebuah produk kurang laku di
pasar, dan manajer ingin mengetahui mengapa hal tersebut terjadi dan ingin
mengetahui alasan mengapa hal tersebut dapat terjadi agar manajer dapat
mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki penjualan produk
tersebut. Riset dengan tujuan seperti ini disebut sebagai riset terapan (applied
research). Kedua, riset dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan kumpulan
pengetahuan dengan mencoba memahami bagaimana masalah tertentu yang terjadi
dalam organisasi dapat diselesaikan. Riset seperti ini disebut sebagai riset dasar
(basic), riset fundamental, atau riset murni (pure research). Hasil penelitian
fundamental ini yang berupa kumpulan pengetahuan baru, kemudian dapat
digunakan oleh organisasi untuk menyelesaikan masalah yang sedang mereka
hadapi. Misal, seorang profesor secara akademik tertarik untuk menginvestigasi
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat absensi kerja. Setelah mengumpulkan dan
menganalisis data dari berbagai institusi, profesor tersebut mungkin menemukan
beberapa faktor seperti: jam kerja yang tidak fleksibel, kurangnya training karyawan,
dan rendahnya moral kerja ternyata berpengaruh terhadap tingkat absensi
karyawan. Seorang manajer yang sedang menghadapi masalah tingginya tingkat
absensi dilingkungan kerjanya mungkin dapat menggunakan hasil temuan penelitian
sang profesor untuk menentukan faktor-faktor penyebab tingginya tingkat absensi
yang sedang dia hadapi.

‘20 Business Reearch Methodology


6 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Riset dan Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan telah mempengaruhi berbagai segi kehidupan, termasuk
mempengaruhi kegiatan bisnis. Salah satu tujuan penelitian adalah untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang
diketahui manusia, dan tersimpan dalam pikiran atau otak manusia. Pengetahuan
akan mempengaruhi perilaku, tindakan, dan keputusan seseorang, dan hal inilah
yang membuat pengetahuan menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia.
Ilmu pengetahuan merupakan himpunan pengetahuan (body of knowledge) yang
disusun secara sistematis, kumulatif dan komunikatif. Ilmu pengetahuan adalah
himpunan pengetahuan yang disusun dalam bentuk dalil, hipotesis, proposisi, dan
teori. Ilmu pengetahuan diperlukan oleh manusia untuk digunakan sebagai norma,
petunjuk, atau pedoman dalam pengambilan keputusan, atau mengambil tindakan
yang dianggap perlu dan benar. Fungsi ilmu pengetahuan adalah agar manusia
dapat:
1. Mengerti dan memahami tentang sesuatu (to
understand) yang ditanyakan atau diselidiki;
2. Menerangkan atau menjelaskan (to explain) apa yang
telah dimengerti;
3. Meramalkan (to predict) sesuatu yang akan terjadi;
4. Menguasai (to control) sesuatu bila terjadi;
5. Berhasil atau sukses (to be success) dalam
pengambilan keputusan.

Ilmu pengetahuan dibutuhkan oleh manusia untuk digunakan sebagai norma,


petunjuk, dan pedoman dalam pengambilan keputusan, atau mengambil tindakan
yang dianggap perlu dan tepat. Manusia dalam kehidupannya membutuhkan
pedoman, petunjuk, dan norma yang dianggap benar untuk menghindari resiko dan
ketidak pastian yang disebabkan oleh ketidak tahuannya terhadap keadaan yang
sebenarnya.

MANAJER dan RISET


Mengapa manajer perlu memahami riset?

‘20 Business Reearch Methodology


7 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Manajer yang memiliki pengetahuan tentang riset tentunya memiliki keunggulan
dibanding manajer yang tidak memiliki pengetahuan tentang riset. Meskipun seorang
manajer mungkin tidak akan melakukan riset utama, namun manajer perlu
memahami, memperkirakan, dan mengendalikan hal-hal yang tidak berfungsi
dengan baik dalam organisasi. MIsalnya, produk yang baru diluncurkan mungkin
kurang berhasil, atau investasi yang dilakukan tidak memberikan hasil seperti yang
diharapkan. Fenomena-fenomena yang mengganggu seperti itu tentunya perlu
dipahami dan dijelaskan. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka memperkirakan
masa depan sebuah produk, atau keberhasilan investasi akan menjadi sangat sulit,
dan hal ini tentunya dapat membawa bencana di masa depan. Pemahaman
terhadap metode riset memampukan manajer untuk memahami, memperkirakan,
dan mengendalikan lingkungannya. Mungkin ada manajer yang berpikiran lain,
perusahaan kan bisa saja membawa atau membayar para peneliti luar untuk
melakukan penelitian guna menyelesaikan masalah, dibanding harus melakukannya
sendiri, jad mengapa harus repot mempelajari dan memahami riset. Memahami riset
lebih penting dibanding resiko yang akan dihadapi jika tidak memahaminya.
Semakin meningkatnya kompleksitas organisasi modern, dan ditambah semakin
tidak menentunya situasi lingkungan yang harus dihadapi, manajer menghadapi
banyak persoalan-persoalan dalam organisasi. Sangatlah membantu jika manajer
dapat secara cepat merasakan, menemukan, dan menyelesaikan masalah-masalah
yang ada sebelum masalah-masalah berkembang semakin besar dan tidak
terkendali. Pengetahuan tentang riset dan proses penyelesaian masalah akan
sangat membantu para manajer dalam mengidentifikasi situasi maslaah sebelum
masalah tersebut menjadi tidak terkendali. Masalah-masalah yang sederhana dan
tidak terlalu rumit tentunya dapat diselesaikan langsung oleh para manajer, tetapi
masalah-masalah besar dan komplek mungkin membutuhkan bantuan peneliti dari
luar atau dari konsultan peneliti. Para manajer yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman tentang riset tentunya akan mudah berinteraksi secara efektif dengan
para peneliti tersebut. Pemahaman akan proses riset, rancangan riset, cara
menginterpretasi data akan sangat membantu para manajer menganalisis, dan
mengevaluasi hasil riset yang disampaikan oleh peneliti, Alasan lainnya adalah agar
para manajer mampu memahami dan membedakan informasi berupa temuan-
temuan penelitian yang dipublikasi pada jurnal-jurnal bisnis. Tidak semua kualitas
ilmiah dan objektivitas artikel yang dipublikasikan pada jurnal sama. Pemahaman

‘20 Business Reearch Methodology


8 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
akan riset akan membantu manajer untuk mendapatkan informasi tepat dan relevan
dengan situasi masalah yang sedang dihadapinya. Ada beberapa alasan mengapa
manajer yang professional perlu memiliki pengetahuan tentang riset dan
metodologinya, yaitu antara lain:
1. Pengetahuan tentang riset akan membuat manajer lebih
sensitif ketika melihat dan berhubungan dengan begitu
banyaknya variabel yang terkait dalam sebuah masalah, dan
memampukan mereka merasakan adanya saling keterkaitan
antar fenomena, sehingga manajer dapat menghindari
kesalahan yang menganggap bahwa hanya satu variabel
yang menyebabkan terjadinya sesuatu.
2. Ketika manajer yang memahami riset menerima laporan hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti professional atau
konsultan riset, mereka akan mampu memperkirakan resiko
pengambilan keputusan yang akan mereka ambil
berdasarkan hasil penelitian tersebut.
3. Jika para manajer memiliki pemahaman yang baik tentang
riset, maka konflik kepentingan di dalam maupun di luar
organisasi tidak akan terjadi. Misalnya, penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yang ada di dalam organisasi, para
peneliti tersebut tidak akan dapat mendistorsi atau
memanipulasi data untuk kepentingan tertentu jika para
manajer dapat merasakan dan melihat adanya bias berkaitan
dengan data yang ada. Manajer yang memiliki pemahaman
tentang riset akan mampu merasakan dan melihat data yang
dikamuflase, dan dengan demikian manajer tersebut dapat
menghindari pengambilan keputusan yang salah berdasarkan
data yang tidak baik.
4. Pemahaman tentang riset yang baik akan membantu para
manajer untuk berhubungan dan berbagi informasi yang
tepat/ relevan dengan peneliti atau konsultan yang
dipekerjakan.

‘20 Business Reearch Methodology


9 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Berdasarkan uraian di atas, pengetahuan dan pemahaman tentang riset dan
metodologinya akan sangat membantu para manajer dalam:
1. Mengidentifikas dan menyelesaikan secara efektif persoalan-
persoalan yang tidak terlalu besar dan komplek;
2. Membedakan penelitian yang baik dan yang jelek;
3. Menghargai dan selalu waspada terhadap berbagai pengaruh
dan efek dari faktor-faktor yang mengganggu pada suatu
situasi;
4. Memperhitungkan resiko pengambilan keputusan,
memahami kemungkinan apa yang dapat terjadi dalam
berbagai hasil keputusan;
5. Menghindari kemungkinan terjadinya kepentingan pribadi
akibat pengaruhnya dalam sebuah situasi;
6. Relasi yang lebih baik dengan para peneliti atau konsultan
yang dipekerjakan;
7. Menggabungkan pengalaman pengetahuan ilmiah dalam
pengambilan keputusan.

Adakalanya manajer perlu menggunakan jasa konsultan riset untuk meneliti


masalah-masalah yang kompleks dan membutuhkan banyak waktu. Berkaitan
dengan hal ini, tentunya manajer perlu memiliki pengetahuan bagaimana
berinteraksi secara efektif dengan pihak konsultan riset. Manajer harus secara
menjelaskan informasi apa saja yang dapat diberikan kepada pihak konsultan riset,
dan yang lebih penting menjelaskan catatan-catatan atau informasi apa saja yang
tidak dapat diberikan kepada pihak konsultan riset, misalnya seperti dokumen-
dokumen personalia, atau perjanjian-perjanjian bisnis yang sifatnya rahasia. Hal ini
sangat perlu dijelaskan sejak awal perjanjian kerja sama secara eksplisit agar dapat
menghindari kesalah pahaman yang bisa mengakibatkan frustrasi bagi kedua belah
pihak. Manajer yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang riset
tentunya akan lebih mudah melihat dan menentukan informasi apa saja yang akan
dibutuhkan oleh pihak konsultan riset, dan informasi apa saja yang tidak boleh
disampaikan kepada pihak konsultan riset. Tentunya akan sangat menjengkelkan
bagi pihak konsultan riset jika kemudian setelah penelitian berjalan mereka baru

‘20 Business Reearch Methodology


10 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
diberi tahu ada beberapa informasi yang tidak boleh mereka dapatkan. Jika sejak
awal pihak konsultan riset mengetahui informasi apa saja yang tidak dapat mereka
peroleh, maka pihak konsultan riset dapat menentukan alternatif cara untuk mencari
informasi yang mereka perlukan, dan memiliki cukup waktu untuk merancang
penelitian sedemikian rupa sehingga mereka dapat memperoleh informasi yang
diperlukan. Pada awal perjanjian antara manajer dengan pihak konsultan riset,
manajer juga perlu menjelaskan bahwa penelitian yang akan dilakukan harus sesuai
dengan sistem nilai yang dianut oleh perusahaan. Misal, konsultan riset menemukan
dan merekomendasikan kepada manajemen bahwa manajemen perlu melakukan
pengurangan jumlah karyawan (phk) dan juga melakukan perampingan organisasi
agar manajemen dapat menekan biaya operasi. Manajemen tidak dapat menerima
hal ini karena perusahaan menganut filosofi untuk tidak memutuskan hubungan
kerja (phk), terutama bagi karyawan yang berpengalaman, setia dan senior. Hal ini
menunjukkan adanya perbedaan system nilai yang dianut antar kedua belah pihak.
Manajer yang memahami riset, sejak awal akan mampu menjelaskan dengan baik
tentang nilai-nilai yang dianut dan diyakini oleh perusahaan sehingga pihak
konsultan riset dapat memahami hal ini dan memasukkan hal tersebut Ketika
merancang dan melakukan riset. Klarififikasi beberapa isu penting ini akan
menentukan apakah pihak konsultan riset dapat menerima atau menolak pekerjaan,
dan jika menerima, maka mereka harus memikirkan bagaimana mencari jalan keluar
atas persoalan yang dihadapi. Masalah-masalah seperti ini haruslah jelas
dibicarakan dan disepakati sejak awal penelitian akan dilakukan agar menghindari
kesalah pahaman dan frustasi pada kedua belah pihak dikemudian hari.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka Ketika perusahaan memutuskan untuk
menggunakan jasa konsultan riset dari luar, maka manajer harus memastikan
bahwa:
1. Peran dan ekspektasi kedua belah pihak harus dibuat
jelas dan tertulis;
2. Filosofi-filosofi yang relevan dan system nilai perusahaan
haru dinyatakan dengan jelas, dan keterbatasan-
keterbatasan yang ada juga harus dikomunikasikan
dengan jelas;
3. Terdapat hubungan yang baik antara manajer dengan
pihak konsultan riset, dan diantara pihak konsultan riset

‘20 Business Reearch Methodology


11 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
dengan seluruh karyawan yang akan terlibat dalam riset
yang akan dilakukan.

Peneliti/ Konsultan Peneliti Internal vs Eksternal


Beberapa peruahaan memiliki departemen atau bagian riset sendiri. Bagian ini
berfungsi sebagai konsultan internal bagi unit-unit yang membutuhkannya dalam
perusahaan. Bagian riset ini tentunya bermafaat dalam beberapa hal dan dapat
membantu manajemen dalam beberapa situasi tertentu, tetapi tidak untuk situasi
tertentu lainnya. Adakalanya perusahaan harus memutuskan apakah akan
menggunakan jasa bagian riset internal atau menggunakan jasa konsultan riset
eksternal. Berkaitan dengan hal ini, manajer harus berhati-hati dan harus memahami
kelebihan serta kekurangan keduanya, dan memutuskan hal tersebut berdasarkan
keuntungan atau kerugian penggunaan salah satunya dikaitkan dengan persoalan
yang sedang dihadapi. Berikut ini akan disampaikan beberapa keuntungan dan
kerugian penggunaan konsultan riset internal dan konsultan riset eksternal.

Kelebihan Menggunakan Konsultan Riset Internal


1. Tim internal memiliki kesempatan yang lebih baik untuk
diterima oleh seluruh pihak (karyawan) yang akan terlibat
dalam penelitian yang akan dilakukan;
2. Tim internal tidak akan membutuhkan waktu yang lama
untuk memahami struktur, filosofi, suasana, serta sistem
kerja dalam perusahaan;
3. Mereka (tim internal) tetap ada di dalam perusahaan
ketika rekomendasi hasil penelitian diimplementasikan
dalam perusahaan. Hal ini sangat penting, karena setiap
gangguan yang mungkin timbul pada saat implementasi
hasil penelitian dapat dihilangkan dengan bantuan dari tim
konsultan internal. Tim internal juga tetap ada dan dapat
melakukan evaluasi efektivitas dari perubahan yang
dilakukan, dan dapat memikirkan dan merekomendasikan
perubahan-perubahan lanjutan jika diperlukan.

‘20 Business Reearch Methodology


12 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
4. Biaya tim riset internal umumnya akan lebih murah
dibanding jika menggunakan konsultan riset eksternal.
Tim riset internal sangat tepat digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang tidak terlalu
kompleks dan rumit.

Kekurangan Menggunakan Konsultan Riset Internal


Disamping kelebihannya di atas, penggunaan konsultan riset internal juga memiliki
kekurangan, diantaranya:
1. Para konsultan riset internal pada dasarnya adalah orang
internal perusahaan sendiri, tim internal ini mungkin bisa
terjebak pada cara yang stereotip dalam melihat
perusahaan dan masalah yang ada. Hal ini akan
menghalangi munculnya ide-ide serta perspektif berfikir
yang segar dan baru yang mungkin diperlukan dalam
memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan. Lebih
jauh, hal ini tentunya merupakan masalah ketika
berhadapan dengan masalah yang berat dan kompleks;
2. Terdapat kemungkinan dimana tim konsultan riset internal
ini mendapat tekanan yang bisa mempengaruhi,
mendistorsi, melakukan kesalahan interpretasi fakta-fakta.
Beberapa kepentingan pribadi dalam perusahaan mungkin
dapat mendominasi, khususnya ketika berhubungan
dengan sumber daya yang terbatas;
3. Terdapat juga kemungkinan adanya pihak-pihak staf dan
manajemen yang menganggap tim konsultan riset internal
kurang mampu melaksanakan penelitian, sehingga
akibatnya hasil temuan tim konsultan riset internal ini tidak
mendapat perhatian yang baik;
4. Beberapa bias organisasi pada tim konsultan riset internal
memungkinkan hasil penelitian menjadi kurang objektif
dan kurang ilmiah.

‘20 Business Reearch Methodology


13 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Kelebihan Menggunakan Konsultan Riset Eksternal
Kelemahan konsultan riset internal merupakan kekuatan konsultan riset eksternal,
dan juga sebaliknya. Beberapa kekuatan dan keuntungan menggunakan konsultan
riset eksternal adalah:
1. Konsultan riset eksternal memiliki wawasan dan
pengalaman yang lebih kaya karena mereka
berpengalaman bekerja dengan berbagai jenis
organisasi yang berbeda, yang memiliki masalah yang
sama atau mirip dengan masalah yang sedang
dihadapi perusahaan. Pengalaman yang luas ini
memungkinkan mereka untuk berpikir secara divergen
dan konvergen, dan tidak terburu-bur mengambil
kesimpulan hanya berdasarkan data yang ada saja.
Mereka mampu merenungkan beberapa alternative
cara melihat masalahkarena mereka memiliki
pengalaman menyelesaikan masalah pada berbagai
situasi organisasi yang berbeda. Kemampuan melihat
masalah dan situasi dari berbagai sudut dan
perspekstif (berpikir divergen), konsultan riset
eksternal mampu secara kritis mengakses tiap
kemungkinan, dan menyampingkan alternative yang
kurang baik, dan fokus hanya pada solusi yang
feasible (berpikir konvergen).
2. Konsultan riset eksternal, terutama yang besar dan
terkenal, memiliki pengetahuan dan kemampuan yang
lebih dalam penggunaan model-model penyelesaian
masalah yang canggih yang diperoleh dari program-
program pelatihan yang mereka lakukan secara
periodik. Pengetahuan yang using merupakan
ancaman terbesar bagi perusahaan-perusahaan
konsultan, karena itu perusahaan-perusahaan
konsultan akan selalu meng-update pengetahuan
anggota-anggotanya melalui program-program
pelatihan yang dilakukan secara periodic.

‘20 Business Reearch Methodology


14 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Kelebihan Menggunakan Konsultan Riset Eksternal
Kekurangan utama menggunakan konsultan riset eksternal antar lain adalah:
1. Biaya menggunakan tenaga konsultan riset eksternal
jauh lebih mahal dibanding konsultan riset internal;
2. Konsultan riset eksternal membutuhkan lebih banyak
waktu untuk memahami situasi dan kondisi
perusahaan yang akan diteliti;
3. Umumnya tim konsultan riset eksternal kurang
disambut baik oleh para karyawan perusahaan, dan
departemen-departemen yang akan mereka teliti
karena kehadiran mereka dianggap sebagai ancaman.
Hal ini akan mengakibatkan konsultan riset eksternal
menghadapi kesulitan dan membutuhkan waktu untuk
mendapatkan kerja sama dari para karyawan
perusahaan.
4. Konsultan riset eksternal juga akan mebebankan biaya
tambahan untuk bantuan yang mereka berikan pada
tahap implementasi dan evaluasi hasil penelitian.

Pemahaman Tentang Riset dan Efektivitas Manajerial


Para manajer bertanggung jawab atas keberhasilan perusahaan dengan membuat
keputusan-keputusan yang tepat. Pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang
riset sangat berguna bagi para manajer dalam pengambilan keputusan yang tepat.
Manajer juga akan lebih sensitive merasakan dan melihat berbagai factor yang bisa
mempengaruhi sebuah situasi dalam aktivitas perusahaan. Manajer juga dapat
berhubungan dan berinteraksi lebih baik dengan pihak konsultan riset eksternal
sehingga penggunaan jasa konsultan riset eksternal akan menjadi lebih efektif.
Manajer harus mengambil keputusan akhir dan mengimplementasikan rekomendasi
atau saran-saran yang disampaikan oleh tim peneliti. Memahami dengan benar
rekomendasi atau saran-saran yang disampaikan, mengapa dan bagaimana para
peneliti sampai pada kesimpulan dan saran-saran tersebut tentunya sangat penting
Ketika para manajer akhirnya harus mengambil keputusan untuk menyelesaikan

‘20 Business Reearch Methodology


15 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
masalah yang sedang dihadapi. Kesalahan pengambilan keputusan tentunya akan
membawa dampak yang besar bagi kelangsungan, kemampuan, dan eksistensi
perusahaan ditengah-tengah persaingan dan lingkungan yang semakin tidak
menentu. Sering juga terjadi, hasil riset menunjukkan bahwa perusahaan harus
memikirkan Kembali filosofi-filosofi yang selama ini diyakini, karena lingkungan
berubah begitu cepat dan filosofi yang dianut tidak lagi adaptif terhadap perubahan
yang terjadi. Jelas bahwa pengetahuan dan pemahaman akan riset menjadi sangat
penting bagi para manajer, karena riset dapat membantu para manajer mengambil
keputusan yang tepat.

Riset Bisnis dan Etika


Etika dalam riset bisnis berhubungan dengan kode etik, atau norma sosial berkaitan
dengan perilaku melakukan penelitian. Kode etik berhubungan dengan perusahaan
atau pihak-pihak yang mendanai penelitian dan para peneliti yang melakukan
penelitian, serta para responden yang terlibat dalam proses pengukuran dan
pengumpulan data. Pengamatan terhadap etika ini dimulai dari orang atau pihak-
pihak yang menggagas dan mendanai sebuah kegiatan penelitian. Pihak-pihak ini
harus memiliki niat yang baik tas penelitian yang akan dilakukan, memberikan
perhatian serius terhadap hasil penelitian, harus mampu mengesampingkan egonya,
dan lebih mementingkan kepentingan perusahaan ketimbang kepentingan
pribadi.Kode etik dalam penelitian juga harus direfleksikan dalam perilaku seluruh
pihak yang terlibat dalam penelitian, seperti para peneliti ketika mereka melakukan
penyelidikan, responden yang memberikan data, para analisis yang akan
menyampaikan hasil, dan keseluruhan tim yang akan mempresentasikan hasil
penelitian dan rekomendasi dari beberapa solusi-solusi alternative. Perillaku etis ini
harus terlihat dalam setiap tahap proses penelitian yang dilakukan, mulai dari
perumusan masalah, pengumpulan data, analisis data, penyampaian laporan, dan
diseminasi hasil penelitian. Bagaimana peneliti memperlakukan subyek penelitian,
bagaimana peneliti menjaga informasi yang bersifat pribadi dan rahasia, haruslah
mengikuti norma dan etka riset bisnis yang baik.

Pertanyaan/ Kuis
1. Jelaskan dengan bahasa saudara sendiri, apa yang dimaksud dengan
penelitian.

‘20 Business Reearch Methodology


16 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
2. Mengapa perusahaan bisnis perlu melakukan penelitian?
3. Penelitian terdiri dari beberapa tahap kegiatan. Menurut saudara tahap
apa yang paling penting dan paling sulit dalam melakukan penelitian?
4. Mengapa manajer perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
benar tentang metodologi riset?
5. Jelaskan bagaimana hubungan penelitian bisnis dengan pengambilan
keputusan.

Daftar Pustaka
1. Uma Sekaran & Roger Bougie (2016). Research Methods For Business: A
Skill Building Approach. Chichester, West Sussex: John Wiley & Son.
2. Nuryaman & Veronica (2015). Metodologi Penelitian Akuntansi dan Bisnis:
Teori dan Praktik. Bogor, Galia Indonesia.

‘20 Business Reearch Methodology


17 Sunardi S. Brahmana
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai