Anda di halaman 1dari 1

Norma-Norma Moral yang Umum Pada Taraf Internasional

Richard De George menjelaskan bahwa terdapat tiga hal yang harus kita lakukan jika di bidang
bisnis norma-norma moral di negara lain berbeda dengan norma-norma yang kita anut, yaitu:

• Menyesuaikan diri
Seperti peribahasa Indonesia: “Dimana bumi berpijak, disana langit dijunjung”. Maksudnya adalah
kalau sedang mengadakan kegiatan ditempat lain bisnis harus menyesuaikan diri dengan norma-norma yang
berlaku di tempat itu. Diterapkan di bidang moral, pandangan ini mengandung relativisme ekstrem.

• Rigorisme moral
Yang di maksud dengan rigorisme moral adalah mempertahankan kemurnian etika yang sama seperti
di negeri sendiri. De George mengatakan bahwa perusahaan di luar negeri hanya boleh melakukan apa yang
boleh dilakukan di negaranya sendiri dan justru tidak boleh menyesuaikan diri dengan norma etis yang
berbeda di tempat lain. Kebenaran yang dapat ditemukan dalam pandangan rigorisme moral ini adalah bahwa
kita harus konsisten dalam perilaku moral kita. Norma-norma etis memang bersifat umum. Yang buruk di
satu tempat tidak mungkin menjadi baik dan terpuji di tempat lain.

• Imoralisme naif
Menurut pandangan ini, dalam bisnis internasional tidak perlu kita berpegang pada norma-norma
etika. Memang kita harus memenuhi ketentuan-ketentuan hukum tetapi selain itu, kita tidak terikat oleh
norma-norma moral. Malah jika perusahaan terlalu memperhatikan etika, ia berada dalam posisi yang
merugikan, karena daya saingnya akan terganggu. Perusahaan-perusahaan lain yang tidak begitu scrupulous
dengan etika akan menduduki posisi yang lebih menguntungkan. Sebagai argumen untuk mendukung sikap
itu sering dikemukakan: “semua perusahaan melakukan hal itu”.

10 aturan internasional yang mengatur keberlangsungan Korporasi Multinasional (KMN) : ( George


Rule)

1.Korporasi multinasional tidak boleh dengan sengaja mengakibatkan kerugian langsung.


2.Korporasi multinasional harus menghasilkan lebih banyak manfaat daripada kerugian bagi negara
dimana mereka beroperasi.
3.Dengan kegiatannya korporasi multinasional itu harus memberi kontribusi kepada pembangunan
negara di mana ia beropeasi.
4.Korporasi multinasional harus menghormati Hak Asasi Manusia dari semua karyawannya.
5.Sejauh kebudayaan setempat tidak melanggar norma-norma etis, korporasi multinasional harus
menghormati kebudayaan lokal itu dan bekerja sama dengannya, bukan menentangnya.
6.Korporasi multinasional harus membayar pajak yang fair.
7.Korporasi multinasional harus bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam mengembangkan
dan menegakan background institutions yang tepat.
8.Negara yang memiliki banyak mayoritas saham sebuah perusahaan harus memikul tanggung jawab
moral atas kegiatan dan kegagalan perusahaan tersebut.
9.Jika suatu korporasi multinasional membangun pabrik yang beresiko tinggi, ia wajib supaya pabrik
itu aman dan dioperasikan dengan aman.
10.Dalam mengalihkan teknologi beresiko tinggi kepada negara berkembang, korporasi
multinasional wajib merancangkembali sebuah teknologi demikian rupa, sehingga dapat dipakai
dengan aman dalam negara baru yang belum berpengalaman

Anda mungkin juga menyukai